Profil PT INDOFOOD
Pada awalnya perusahaan indofood merupakan perusahaan yang bergerak
dibidang pengolahan makanan dan minuman yang didirikan pada tahun 1971 yang
didirikian oleh Sudono salim. Perusahaan ini merencanakan suatu komitmen untuk
menghasilkan suatu produk makanan bermutu, aman, dan halal untuk dikonsumsi.
aspek kesegaran, kehigenisan,kandungan gizi, praktis, dan rasa untuk dikonsumsi
senantiasa menjadi prioritas perusahaan untuk menjamin mutu produk yang selalu
prima.
Pada akhir tahun 1980, PT INDOFOOD TBK. mulai bergerak di pasar
internasional dengan mengekspor di beberapa negara ASEAN. Pada awalnya
perusahaan indofood bernama PT Panganjaya Intikusuma berdasarkan Akta
Pendirian No.228 tanggal 14 Agustus 1990. berdasarkan keputusan Rapat Umum
Luar Biasa Para Pemegang Saham yang dituangkan dakam Akta Risalah Rapat
No.51 tanggal 5 Februari 1994 Perseroan mengubah namanya yang semula PT
Panganjaya Intikusuma menjadi PT Indofood. PT Indofood memiliki 4 kelompok
usaha
Visi
Menjadi total food solutions company
Misi
1. Untuk terus meningkatkan karyawan kami, proses kami dan teknologi kami.
2. Untuk menghasilkan kualitas tinggi, inovatif, dan terjangkau produk yang
disukai oleh pelanggan.
3. Untuk memastikan ketersediaan produk-produk kami kepada pelanggan
domestik dan internasional.
4. Untuk memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat
Indonesia dengan penekanan pada gizi.
5. Untuk terus meningkatkan stakeholders 'value.
Audit eksternal
A. Peluang
1. Pertumbuhan pasar yang terus meningkat baik dikalangan bawah, menengah dan
atas.
2. Memanfaatkan kemajuan teknologi e-business dalam membantu
mengembangkan pangsa pasar dan memperkenalkan produk.
3. Keadaan rupiah yang terus melemah membuat pemerintah gencar untuk
meningkatkan ekspor dengan kemudahan dalam berbagai hal yang berhubungan
dengan ekspor. Sehingga perusahaan dapat ekspansi produk ke luar negeri yang
belum dimasuki pesaing.
4. Peluang pasar yang besar dalam system distribusi yang mencakup grup
pendistribusian produk hingga pasar tradisional dengan waktu sesingkat mungkin.
5. Riset menunjukkan lidah masyarakat Asia, Australia dan Indonesia hampir sama.
Sehingga perusahaan dapat mengekspor mie instant ke Negara yang potensial.
6. Nilai tukar rupiah yang rendah daripada Negara lain membuat perusahaan dapat
menetapkan harga produk lebih rendah dibanding produk sejenis di luar negeri.
7. Riset menunjukkan bahwa generasi milenial adalah generasi yang kreatif dan
inovatif sehingga perusahaan dapat memanfaatkan akan sifat generasi milenial.
8. Segmen pasar yang baru akan generasi sekarang membuat perusahaan dapat
memasuki segmen pasar potensial tersebut.
B. Ancaman
1. Suku bunga yang naik membuat harga bahan baku dari semua produk terancam
mengalami kenaikan harga sehingga berdampak pada penetapan harga pada tiap
produk.
2. Prasangka negative dari konsumen akan MSG berlebih dan zat berbahaya yang
terkandung dalam mie instant.
3. Nilai tukar rupiah yang semakin melemah akibat perekonomian AS seperti kenaikan
suku bunga, perang dagang, kebijakan fiscal yang ekspansif,dan likuiditas dollar
yang diperketat membuat perusahaan kesulitan dalam mengendalikan produknya di
AS.
4. Adanya barang pengganti untuk makanan seperti roti, bubur instant, dan nasi
instant.
5. Kemajuan teknologi dan informasi yang menyebabkan informasi beredar dengan
cepat sehingga ketika terdapat isu yang tidak benar maka akan cepat
mempengaruhi penjualan dan nama perusaaan.
6. Adanya pajak yang tinggi terkait dengan penghasilan perusahaan.
7. Membuka kawasan pemasaran baru di luar negeri membutuhkan biaya yang sangat
besar.
8. Riset yang menunjukkan generasi milenial bahwa karyawan generasi milenial loyal
terhadap pekerjaan bukan loyal terhadap perusahaan membuat perusahaan harus
lebih ekstra untuk memberdayakan karyawan supaya tidak terjadi turnover intention
yang tinggi.
9. Semakin ketatnya persaingan krena competitor yang memiliki produk sejenis dan
pemsaran yang lebih agresif.
10. Terus bermunculan competitor baru dengan prduk sejenis seperti :
a. Grup bisnis CBP memiliki pesaing baru dengan produk sama seperti kecap,
mie,sambal,susu dll.
b. Wings food menciptakan produk mie, ciptadent, pencuci piring,sabun cuci, sabun
mandi dll.
c. Conscience food mengeluarkan produk baru mie instan dan snack.
d. ABC Presiden Indonesia mengeluarkan produk mie instant, sirup, sambal, kopi,dll.
e. Jakarama tama mengeluarkan produk gaga mie.
f. Medko group mengeluarkan produk salam mie.
g. Nissin mengeluarkan mie instant.
AUDIT INTERNAL
A. KEKUATAN
1. Brand yang telah dikenal lama oleh masyarakat Indonesia terutama produk mie
instant.
2. Memiliki banyak anak perusahaan yang sebagian besar adalah supplier perusahaan
sendiri.
3. Menciptakan produk yang menyesuaikan dengan keadaan pasar. Seperti contoh
kemasan indomie di beri gambar mascot ASIAN GAMES 2018.
4. Riset produk yang kuat sehingga dapat mengeluarkan banyak variasi rasa indomie.
5. Jangkauan distribusi yang luas.
6. Mendapatkan berbagai penghargaan sehingga menambah nilai perusahaan dan
semakin menjadi brand utama
7. Kualitas SDM yang baik dengan recruitmen hier right person.
8. Kemajuan teknologi yang sangat pesat menjadikan perusahaan semakin mudah
untuk mengelola perusahaan.
B. KELEMAHAN
1. Tenaga kerja yang banyak membuat perusahaan rentan goncangan terhadap
penjualan produk yang menurun.
2. Terlalu banyak brand yang dikeluarkan sehingga tidak ada brand yang paling
unggul.
3. Terlalu banyak produk dan inovasi rasa yang dikeluarkan oleh semua perusahaan.
4. Di era kemajuan teknologi perusahaan lebih banyak menggunakan mesin daripada
tenaga manusia sehingga tergantung dengan mesin yang biaya perawatan lebih
rutin.
5. Mengandung zat berbahaya bagi tubuh seperti MSG. contoh produk mie instant,
pop mie, dll.
6. Mengandung natrium yang tinggi sehingga memiliki efek bagi penderita maag dan
penyakit hipertensi).
7. Besarnya biaya pemasaran yang digunakan untuk memasarkan produk.
8. Perusahaan hanya mendistribusikan produk tertentu di daerah tertentu pula. Seperti
contoh, memasarkan indomie cabe ijo hanya di kawasan jawa barat.
9. Turnover karyawan perusahaan tinggi karena beban kerja yang tinggi.
Matriks Strategic Position Action Evaluation (SPACE)
1) Penciutan (retrenchment)
Terjadi ketika perusahaan melakukan regrouping melalui pengurangan biaya
dan asset untuk mengatasi penurunan penjualan dan profit. Strategi inidi
sebut juga strategi turnaround, atau reorganisasi. Retrenchment didesain
untuk memperkuat kompetensi khusus dasar suatu organisasi. Selama
retrenchment, strategist bekerja dengan sumber daya terbatas dan
menghadapi tekanan dari pemilik, karyawan, dan media. Langkah awal dalam
pelaksanaan strategi penghematan ini adalah menonaktifkan beberapa asset yang
tidak produktif, jika ini tidak berhasil, maka menonaktifkan asset yang produktif
dengan syarat perusahaan mengalami penurunan penjualan. Wujudnyata dari
strategi ini juga berupa, pemangkasan lini produk, penutupan unitbisnis, penutupan
pabrik, otomatisasi proses, pengurangan karyawan, systempengendalian biaya yang
ketat.
Contoh :
PT. Indofood Sukses Makmur memutuskan untuk melakukan PHK kepada
ratusan karyawannya sebagai dampak dari krisis moneter yangmelanda
Indonesia tahun 1997.
2. Divestasi
Jika langkah penghematan tidak menolong perbaikan kondisi perusa
haanmaka penjualan asset nonproduktif ataupun selanjutnya asset produkti
fseperti tanah, bangunan, dan aktiva tetap lainnya perlu dilakukan untuk
memperoleh dana segar. Strategi divestasi juga sering dilakukan untukme
nggali modal untuk selanjutnya digunakan mendanai akuisisi atauinvestasi.
Strategi divestasi dapat juga menjadi bagian dari keseluruhanstrategi
penghematan untuk memangkas bisnis yang tidak profitable, yangmembebani
dan memerlukan modal cukup banyak, dan yang tidak sejalandengan misi dan
aktivitas perusahaan.
Contoh :
PT. Indofood Sukses Makmur melepas seluruh kepemilikan saham
(divestasi) di PT. Ciptakemas Abadiyang bergerak dibidang usaha industrikem
asan fleksibel dan Stryofoam.
Kemudian, indofood juga melakukan divestasi pada saham Minzhong tahun 2016
3. Likuidasi
Menjual seluruh asset perusahaan yang bernilai tangible merupakan strategi
likuidasi. Strategi likuidasi diakui sebagai suatu kekalahan dan memiliki
konsekuensi secara emosional. Akan tetapi, lebih baik berhenti operasidar
ipada terus menerus kehilangan sejumlah uang. Sebelumnya
perusahaanmenyatakan diri bangkrut baru setelah itu, dijual asset-aset tan
gible yangmasih bernilai untuk memenuhi kewajiban terutama kepada kreditor.
Contoh :
PT. Indofood melikuidasi anak perusahaannya yaitu PT Gizindo Prima
Nusantara yang memproduksi produk makanan bayi seperti
SUN, Promina dikarenakan dalam beberapa tahun terakhir nilai penjualany
ang diperoleh dari PT Gizindo terus mengalami penurunan sementarapen
geluaran untuk iklan dan promosi besar