Anda di halaman 1dari 9

A. Kedatangan B.

Perkembangan
Bangsa-Bangsa Penjajahan Bangsa
Eropa di Indonesia Eropa di Indonesia

BAB V
Indonesia pada Masa Kolonialisme
Daftar Isi
A. Kedatangan Bangsa-Bangsa Eropa di Indonesia

Portugis • Bertujuan mencari rempah-rempah.


• Kapal Portugis yang berhasil mencapai Indonesia dipimpin oleh
Francisco Serrao dan Antonio de Abreau.

Spanyol • Armada Spanyol mendarat di Maluku pada 1522 dipimpin oleh


Sebastian del Cano.
• Setelah tiba di Maluku, bangsa Spanyol bersekutu dengan Tidore
untuk melawan Ternate yang didukung Portugis.
Inggris • Rombongan Inggris tiba di Maluku 1577 di bawah pimpinan
Francis Drake.

Belanda • Armada Belanda pertama kali tiba di Banten pada 1596 di bawah
pimpinan Cornelis de Houtman.
• Rombongan kedua Belanda yang dipimpin Jacob van Neck
berhasil membangun hubungan dagang dengan Banten.
B. Perkembangan Penjajahan Bangsa Eropa di Indonesia

Setelah berhasil mendarat di wilayah Indonesia, bangsa


Eropa berusaha menanamkan pengaruh dan kekuasaannya di
berbagai wilayah Indonesia. Masa penjajahan bangsa Eropa
di Indonesia dapat dibagi menjadi empat masa berikut.

Masa Kekuasaan VOC (1602–1800)

Masa Pemerintahan Republik Bataaf (1800–1811)

Masa Pemerintahan Inggris (1811–1816)

Masa Pemerintahan Kolonial Belanda (1816–1942


Masa Kekuasaan VOC (1602–1800)

Vereenigde Oost
Indische Tujuan Pembentukan VOC sebagai berikut.
Compagnie/VOC • Membantu keuangan Belanda.
(Persekutuan Dagang • Menyaingi pedagang dari bangsa lain.
Hindia Timur) dibentuk • Menjalankan pemerintahan sebagai wakil
pada 20 Maret 1602. pemerintah Belanda di Hindia Timur.

• Hongi tochten
• Ekstirpasi
Beberapa Kebijakan • Contingenten
VOC • Verplichte leverantie
• Preanger stelsel

Pada 31 Desember Faktor penyebab kemunduran VOC


1799 pemerintah • Korupsi
Belanda resmi • Feodalisme
membubarkan VOC. • Ketidakcakapan pegawai
• Terlilit utang
Masa Pemerintahan Republik Bataaf (1800–1811)

Masa Pemerintahan Herman Willem Daendels (1808–1811)

Salah satu kebijakan Selain membangun jalan Oleh karena kebijakannya


fenomenal Daendels raya, Daendels menjual tanah kepada
adalah membangun membangun pelabuhan swasta, pemerintah
Jalan Raya Pos/De militer di Ujung Kulon, Belanda memberhentikan
Groote Postweg yang Merak, dan Surabaya Daendels dari jabatannya
menghubungkan Anyer untuk memperkuat sebagai gubernur
hingga Panarukan. pertahanan. jenderal.

Masa Pemerintahan Jan Willem Janssens(1808–1811)

Janssens bertugas Janssens tidak memiliki Penandatanganan


memperbaiki Pulau Jawa kecakapan sesuai yang Kapitulasi Tuntang pada
dan memperkuat diharapkan sehingga 23 September 1811
pertahanan Jawa untuk saat mendapat serangan menandai berakhirnya
membendung serangan Inggris, Janssens
Inggris. memilih mengungsi ke masa pemerintahan
Semarang. Republik Bataaf.
Masa Pemerintahan Inggris (1811–1816)
Setelah berhasil mengalahkan Belanda pada 1811, Gubernur Jenderal EIC wilayah Asia yang
berkedudukan di Kalkuta, India, Lord Minto, menunjuk Thomas Stamford Raffles sebagai
letnan gubernur untuk menjalankan pemerintahan di Indonesia.

Saat menduduki Salah satu kebijakan Warisan Raffles yang


Indonesia, Raffles Raffles dalam bidang dapat ditemui pada masa
berusaha menghapus ekonomi adalah kini adalah buku History
feodalisme dengan menerapkan sistem sewa of Java dan Kebun Raya
mengangkat penguasa tanah untuk mengganti- Bogor yang dirintis oleh
lokal sebagai pegawai kan sistem penyerahan istri Raffles, Olivia
pemerintah. wajib. Marianne.
Masa Pemerintahan Kolonial Belanda (1816–1942)

Masa Kekuasaan Komisaris Jenderal

Berdasarkan Konvensi London, Belanda kembali memiliki hak atas wilayah


Indonesia. Kekuasaan Belanda di Indonesia pada periode tersebut dijalankan oleh
komisaris jenderal.

Alexander Gerard Philip


Cornelis Theodorus Elout Arnold Ardiaan Buyskes
Baron van der Capellen

Pada masa ini nama Nederlandsch Oost Indie menjadi Nederlandsch Indie
atau Hindia Belanda. Dalam menjalankan pemerintahan di Indonesia,
komisaris jenderal berpedoman pada Regerings Reglement (RR).

Pada 1818 pemerintah Belanda memberlakukan kembali jabatan gubernur jenderal


sebagai penguasa tertinggi di tanah jajahan dan menghapus kekuasaan komisaris
jenderal. Atas dasar tersebut, pemerintah Belanda mengangkat Baron van der Capellen
sebagai gubernur jenderal di Indonesia.
Masa Pemerintahan Kolonial Belanda (1816–1942)

Masa Penerapan Sistem Tanam Paksa

Dicetuskan oleh

Sistem tanam paksa


Johannes van den Bosch
Kebijakan tanam paksa
mulai diberlakukan pada • Bagi Belanda, pelaksanaan tanam paksa
1830 serta difokuskan mendatangkan keuntungan. Keuntungan yang
pada peningkatan produksi diperoleh Belanda sekira 967 juta gulden.
tanaman yang laku di • Bagi bangsa Indonesia, tanam paksa
pasaran internasional menyengsarakan. Meskipun demikian, melalui
seperti kopi, tembakau, tanam paksa bangsa Indonesia mengenal jenis
tebu, teh, dan nila. komoditas baru yang laku di pasar internasional.
Masa Pemerintahan Kolonial Belanda (1816–1942)

Masa Penerapan Politik Liberal

Politik Pintu
Terbuka
dilatarbelakangi pelaksanaan
ditandai

Penderitaan rakyat Undang-Undang Para pemodal asing diberi


akibat sistem tanam Agraria (Agrarische kebebasan menanamkan modalnya
paksa Wet) 1870 di Indonesia. Sementara itu,
pemerintah kolonial bertindak
sebagai pengawas, pelindung, dan
Dalam perkembangannya, sistem penyedia fasilitas bagi para penanam
ekonomi liberal tidak lebih baik dari modal.
sistem tanam paksa karena tidak dapat
membawa kesejahteraan bagi rakyat
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai