Anda di halaman 1dari 4

9.

Mencapai Penyelarasan Strategis: Dari Atas ke Bawah

Menerapkan strategi, atau misi perusahaan, dimulai dengan mendidik orang-orang yang
harus melaksanakannya. Balanced Scorecard memberdayakan semua karyawan; jadi semua
karyawan harus dididik tentang apa strategi itu dan metode untuk mencapainya. Berbagi strategi
juga harus mencakup konstituen utama di luar. Ini mendidik semua pihak yang terlibat dengan
proses dan memungkinkan aliran yang lebih lancar ke bisnis. Semua ini dapat dicapai melalui
program komunikasi dan pendidikan, program penetapan tujuan, dan sistem penghargaan.
Program-program ini membantu memperjelas strategi, menetapkan tujuan untuk pencapaian, dan
menghargai karyawan yang termotivasi. Tujuan dari semua ini adalah untuk menyelaraskan
semua pihak yang terlibat dengan strategi perusahaan. Ini adalah langkah pertama dan paling
penting dalam menerapkan Balanced Scorecard.

Balanced Scorecard menekankan bahwa semua ukuran finansial dan nonfinansial harus
menjadi bagian sistem informasi untuk para pekerja di semua tingkat perusahaan. Para pekerja
lini depan harus memahami konsekuensi finansial berbagai keputusan dan tindakan mereka; para
eksekutif senior harus memahami berbagai faktor yang mendorong keberhasilan finansial jangka
panjang. Tujuan dan ukuran dalam Balanced Scorecard lebih dari sekedar sekumpulan ukuran
kinerja finansial dan nonfinansial khusus; semua tujuan dan ukuran ini diturunkan dari suatu
proses atas ke bawah (top-down) yang digerakkan oleh misi dan strategi unit bisnis.

10. Target, Alokasi Sumber Daya, Inisiatif, dan Anggaran

Pengorganisasian organisasi menuju tujuan bersama sangat penting, tetapi harus disertai
dengan tujuan nyata dari bisnis. Bisnis juga harus menyelaraskan sumber daya fisik dan
keuangannya dengan strategi. Ada empat langkah untuk mencapai rencana strategis jangka
panjang dan proses anggaran operasional. Yang pertama adalah menetapkan target peregangan.
Target yang ambisius harus ditetapkan untuk tindakan yang dapat diterima oleh semua
karyawan. Langkah kedua adalah mengidentifikasi dan merasionalisasi inisiatif strategis. Idenya
di sini adalah untuk menyelaraskan inisiatif dengan tujuan scorecard. Yang ketiga adalah
mengidentifikasi tujuan-tujuan lintas bisnis yang penting. Ini dirancang untuk membawa inisiatif
penyelarasan yang melibatkan unit bisnis lain atau perusahaan induk ke tujuan scorecard.
Balanced Scorecard akan memberi dampak terbesar pada saat dimanfaatkan untuk
mendorong terjadinya perubahan perusahaan. Untuk itu para eksekutif senior harus menentukan
sasaran bagi berbagai ukuran scorecard untuk tiga atau lima tahunan, yang jika berhasil dicapai,
akan mengubah perusahaan. Sasaran-sasaran tersebut harus mencerminkan adanya perubahan
dalam kinerja unit bisnis. Jika unit bisnis tersebut adalah perusahaan publik, maka pencapaian
sasaran harus menghasilkan harga saham yang meningkat dua kali lipat atau lebih. Sedangkan
sasaran keuangan organisasional antara lain pelipat gandaan tingkat pengembalian investasi
modal atau peningkatan penjualan sebesar 150% selama lima tahun berikutnya. Sebuah
perusahaan elektronik menetapkan sasaran finansial berupa pertumbuhan hampir dua kali lipat
pertumbuhan pelanggannya saat ini. Untuk mencapai tujuan finansial yang ambisius seperti itu,
para manajer harus mengidentifikasi rentang sasaran pelanggan, proses bisnis internal, tujuan
pembelajaran dan pertumbuhan. Sasaran-sasaran ini dapat berasal dari berbagai sumber.Sasaran
ukuran pelanggan seharusnya berasal dari upaya untuk memenuhi atau melampaui ekspektasi
pelanggan. Preferensi pelanggan yang ada maupun yang potensial scharusnya diteliti untuk
mengidentifikasi ekspektasi akan kinerja yang istimewa. Akhirnya, langkah keempat melibatkan
menghubungkan rencana tiga sampai lima tahun dengan kinerja anggaran untuk membandingkan
kinerja dengan rencana strategis. Langkah-langkah ini sangat penting dalam menerjemahkan
tujuan strategis ke dalam rencana aktual. Mereka memungkinkan visi Balanced Scorecard
menjadi kenyataan.

Balanced Scorecard juga memungkinkan sebuah perusahaan untuk mengintegrasikan


perencanaan strategis dengan proses penganggaran tahuperusahaan menetapkan rentang sasaran
3-5 tahun untuk berbagai ukuran strategis,para manajer juga memperkirakan beberapa tonggak
penting untuk setiap ukuranselama tahun fiskal berikutnya-seberapa jauh tonggak-tonggak
tersebut diharapkan berada selama 12 bulan rencana tahun pertama. Tonggak-tonggak jangka
pendekini memberikan sasaran yang spesifik untuk menilai kemajuan dalam jangka waktu yang
lebih pendek di sepanjang perjalanan mencapai tonggak-tonggak strategis jangka panjang unit
bisnis.
Perencanaan dan proses manajemen penetapan sasaran memungkinkan perusahaan untuk:
 Mengukur hasil jangka panjang yang ingin dicapai.
 Mengidentifikasi mekanisme dan mengusahakan sumber daya untuk mencapaihasil
tersebut, dan
 Menetapkan tonggak tonggak jangka pendek bagi ukuran finansial dannonfinansial
scorecard

11. Umpan Balik dan Proses Pembelajaran Strategis

Para manajer perusahaan dewasa ini tidak mempunyai prosedur untuk menerima umpan
balik strategi dan menguji hipotesis yang menjadi dasar strategi. Balance Scorecard
memungkinkan manajer memantau dan menyesuaikan pelaksanaan strategi dan jika perlu
membuat perubahan-perubahan mendasar terhadap strategi itu sendiri. Dengan memiliki
tonggak-tonggak jangka pendek yang ditetapkan untuk ukuran finansial maupun ukuran BSC
lainnya, tinjauan manajemen bulanan atau kuartalan masih tetap dapat memeriksa berbagai hasil
finansial. Tetapi yang lebih penting lagi mereka juga dapat memeriksa dengan cermat apakah
unit bisnis telah mencapai sasarannya bagi pelanggan, proses internal dan inovasi, dan untuk
para pekerjasistem serta prosedur. Perusahaan di abad informasi dewasa ini beroperasi dalam
lingkungan yang lebih bergolak, dan para manajer senior perlu menerima umpan balik dari
strategi yang lebih kompleks. Strategi yang direncanakan walaupun dimulai dengan maksud
yang baik dan dengan informasi serta pengetahuan terbaik yang tersedia mungkin tidak lagi
sesuai atau valid untuk kondisi saat ini.
Para manajer membutuhkan umpan balik mengenai apakah strategi yangdirencanakan
telah dilaksanakan sesuai dengan rencana. Tetapi lebih penting lagi, mereka membutuhkan
umpan balik mengenai apakah strategi yang direncanakan tetap dapat dipertahankan dan
membawa keberhasilan. Para manajer membutuhkan informasi agar mereka dapat
mempertanyakan apakah berbagai asumsi dasar yang dibuat ketika mereka melancarkan strategi
masih valid Balanced Scorecard yang disusun secara tepat mengartikulasikan teori yang
mendasari aktivitas perusahaan. Scorecard seharusnya didasarkan pada serangkaian hubungan
sebab-akibat yang timbul dari strategi, yang meliputi antara lain estimasi waktu tanggap dan
besarnya keterkaitan di antara berbagai ukuran scorecard Misalnya, berapa lama waktu yang
diperlukan oleh peningkatan mutu produk dan pengiriman yang tepat waktu mampu
menghasilkan peningkatan pangsa bisnis pelanggan dan marjin penjualan yang lebih tinggi dan
berapa besar dampaknya?

12. Menerapkan Program Manajemen Balanced Scorecard

Ada banyak alasan mengapa perusahaan mencari untuk mengimplementasikan Balanced


Scorecard, tetapi konsep yang paling penting untuk dipahami adalah bahwa Balanced Scorecard
adalah alat manajemen bukan pengukuran. Menerapkan Balanced Scorecard sebagai alat
pengukuran dapat bekerja secara marjinal, tetapi tidak akan mencapai harmoni untuk bisnis
dalam jangka panjang. Fokus utama Balanced Scorecard adalah mengatur bisnis menuju tujuan
bersama. "Proses pengembangan Balanced Scorecard yang baik memberi organisasi, biasanya
untuk pertama kalinya, gambaran yang jelas tentang masa depan dan jalan untuk sampai ke
sana." Setiap langkah memberikan wawasan tentang cara meningkatkan proses bisnis untuk
mencapai satu strategi.

Anda mungkin juga menyukai