Anda di halaman 1dari 7

JERE 4 (1) (2015)

Journal of Educational Research and Evaluation


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jere

PERILAKU BELAJAR PENGELOLAAN WIRAUSAHA LAUNDRY DI


SEKITAR KAMPUS UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Solekan, Ahmad Rifai, Amin Yusuf

Prodi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengkaji dan menganalisis perilaku belajar wirausaha dalam
Diterima Juni 2015 pengelolaan usaha laundry di sekitar kampus Universitas Negeri Semarang, (2) mengkaji dan
Disetujui Juli 2015 menganalisis perilaku belajar sebagai masukan produk/jasa yang diterapkan dalam usaha laundry
Dipublikasikan Agustus di sekitar kampus Universitas Negeri Semarang, (3) mengkaji dan menganalisis strategi-strategi
2015 belajar apa yang ditempuh untuk mewujudkan kepuasan pelanggan usaha laundry di sekitar
________________ kampus Universitas Negeri Semarang. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan
Keywords: pendekatan kualitatif. Sumber data adalah pemilik, karyawan dan pelanggan laundry. Teknik
Behavioral Learning, penarikan sampling dengan purposivesampling. Teknik pengumpulan data menggunakan
Management, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Teknik
Entrepreneurship of analisis data menggunakan reduksi, display data serta verifikasi dengan model analisis interaktif.
Laundry Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku belajar wirausaha dalam pengelolaan usaha laundry
____________________ di sekitar kampus Universitas Negeri Semarang dalam aspek perencanaan adalah menetapkan
tempat, tenaga kerja, alat-alat, bahan, dan fasilitas pendukung untuk publikasi. Perilaku belajar
sebagai masukan produk/jasa yang diterapkan dalam usaha laundry di sekitar kampus Universitas
Negeri Semarang.

Abstract
___________________________________________________________________
This study aims to (1) assess and analyze the behavior of entrepreneurial learning in the laundry business
management around Semarang State University campus, (2) assess and analyze the behavior of learning as
input products / services that are applied in the laundry business around Semarang State University campus,
(3) assess and analyze the strategies of learning what is taken to achieve customer satisfaction oflaundry
business around Semarang State Universitycampus. This study is a descriptive study with a qualitative
approach. The data sourcesare the owner, employee and customer facilities. The validity of the data uses
triangulation techniques and methods. The results shows that entrepreneurial behavior learned in the
management of the laundry business around Semarang State University campus in the aspect of planning is to
set the place, tools, materials, and supporting facilities for publication.The behavioral learning as the input
products / services that are applied in the laundry business around Semarang State University campus.

© 2015 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 2252 - 6420
Kampus Unnes Bendan Ngisor, Semarang, 50233
E-mail: pps@unnes.ac.id

41
Solekan dkk / Journal of Educational Research and Evaluation 4 (1) (2015)

PENDAHULUAN untuk menentukan serta mencapai sasaran yang


telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber
Berdasarkan pengamatan awal selama daya yang lainnya (Terry,1998). Dalam
sepuluh tahun terakhir (2005-2015) yang prakteknya proses ini tidak secara terpisah tetapi
dilakukan peneliti, tidak kurang dari 30 usaha berkaitan erat antara satu dengan yang lainnya
laundry yang ada di sekitar kampus UNNES Manajemen dibutuhkan oleh semua
memberikan harga yang relatif murah yaitu organisasi, karena tanpa manajemen semua
antara Rp 3.000,00 hingga Rp 4.000,00 per usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan
kilogram.Usaha laundry di sekitar kampus lebih sulit (Handoko,1994).Manajemen
Universitas Negeri Semarang menjadi marak dilakukan melalui proses dan berdasarkan
karena melihat prospek yang begitu besar dari urutan dari fungsi-fungsi
kebutuhan konsumen terhadap jasa laundry. manajemen(Hasibuan,1996). Dalam literature
Berpijak dari beberapa uraian di atas kiranya ini akan dibahas lebih lanjut fungsi-fungsi
perlu dilakukan penelitian untuk mengkaji manajemen berupa perencanaan (planing),
permasalahan yang lebih mendalam tentang pengorganisasian (organizing),pergerakan
pengembangan model kewirausahaan laundry di (actuating),dan pengawasan , pengendalian
sekitar kampus Universitas Negeri Semarang (controlling).
sehingga penulis tertarik melakukan penelitian
dengan judul Perilaku Belajar Pengelolaan METODE
Wirausaha Laundry di sekitar Kampus
Universitas Negeri Semarang dengan Studi Pendekatan dalam penelitian ini
Kasus di Kelurahan Sekaran. berdasarkan tujuan yang ingin dicapai
Wirausaha menurut Gitman dan Mc. merupakan penelitian kualitatif dengan metode
Daniel yang dikutip oleh Nugroho deskriptif.Subjek/informan penelitian dipilih
mendefinisikan wirausaha sebagai seorang yang berdasarkan teknik purposive sampling. Teknik
berani mengambil resiko dengan memulai dan pengumpulan data menggunakan wawancara,
mengelola suatu usaha untuk mendapat observasi, dan dokumentasi. Teknik keabsahan
keuntungan. Istilah kewirausahaan pada data dengan triangulasi data, dan triangulasi
dasarnya merupakan suatu disiplin ilmu yang sumber. Teknik analisis data menggunakan
mempelajari tentang nilai, kemampuan (ability) model analisis interaktif.
dan perilaku seseorang dalam menghadapi
tantangan hidup untuk memperoleh peluang HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan berbagai resiko yang mungkin
dihadapinya (Nugroho, 2006:6). Subjek penelitian ini dibedakan menurut
Manajemen adalah suatu proses yang usia, pekerjaan, pendidikan terakhir, dan
terdiri dari perencanaan,pengorganisasian, hubungan dengan laundry seperti disajikan pada
pelaksanaan dan pengawasan yang dilakukan table 1.

Tabel 1. Karakteristik Subjek Penelitian


No Nama Usia (thn) Pekerjaan Pend Hubungan dengan Laundry

1 Jumiati 42 Swasta SMP Pemilik Laundry Punokawan


Laundry

2 Warsiyah 37 Pekerja SMP Karyawan Punokawan

3 M Jazuli 23 Mahasiswa S1 Pelanggan Punokawan

42
Solekan dkk / Journal of Educational Research and Evaluation 4 (1) (2015)

4 Ardhan R.F 22 Mahasiswa S1 Pelanggan Punokawan

5 M Abd. Majid 23 Mahasiswa S1 Pelanggan Punokawan

6 Astariyah 30 Swasta SMP Pemilik AstaLaundry

7 Nur Kholis 39 Pekerja SMP Karyawan AstaLaundry

8 Hendra W 21 Mahasiswa SMA Pelanggan Asta Laundry

9 Imam Aminudin 21 Mahasiswa SMA Pelanggan Asta Laundry

10 Faizal 20 Mahasiswa SMA Pelanggan Syamsi Laundry

11 Riyanti Dewarini 21 Mahasiswa S1 Pelanggan Syamsi Laundry

12 Siska Nuri K 29 Swasta SE Pemilik Tirtono Laundry

13 Rini 32 Pekerja SMP Karyawan Tirtono Laundry

14 Genang 20 Karyawan SMK Pelanggan TirtonoLaundry

15 Fitri 34 Karyawan SD Karyawan Cempakasari Laundry

16 Fenty 21 Mahasiswi S1 Pelanggan CempakasariLaundry

17 Sulis 22 Mahasiswi S1 Pelanggan Cempakasari Laundry

mencoba hal-hal baru yang berkaitan dengan


Berdasarkan tabel 1 di atas modernisasi kehidupan pada segala bidang.
memperlihatkan karakteristik subjek penelitian Kaitannya dengan usaha laundry
sebanyak 17 subjek yang diteliti adalah subjek bahwausia diantara 20-42 tahun sebagai pemilik,
sebagai pemilik laundry, pengelola atau pengeloa atau karyawan mereka mencari
karyawan laundry, dan pelanggan laundry. pekerjaan untuk menambah pendapatan karena
Dari hasil penelitian yang dilakukan, lokasi strategi di daerah kampus yang cenderung
diperoleh gambaran mengenai karakteristik konsumtif memungkinkan membuka usaha
subjek penelitian yang meliputi: (1) usia, (2) laundry atau bekerja pada usaha laundry.
pekerjaan (3) pendidikan terakhir, dan (4) 2. Pendidikan Terakhir
hubunghan dengan laundry. Dari hasil wawancara dapat diketahui
1. Usia Subjek Penelitian bahwa tingkat pendidikan formal subjek
Dari data yang diperoleh di lapangan penelitian dapat digolongkan menjadi tiga.
diketahui bahwa subjek penelitian berusia 20-42 Pertama subjek yang berdidikan rendah
tahun. Subjek penelitian yang berusia diantara setingkat SD pendidikan menengah setingkat
20 hingga 42 tahun merupakan kelompopk usia SMP-SMA, dan subjek yang berpendidikan
roduktif. tinggi yaitu mahasiswa-sarjana.
Usia produktif adalah usia dinamis karena Dari gambaran tersebut dapat
pada usia tersebut sangat memungkinkan untuk disimpulkan bahwa tingkat pendidikan tidak
mengekspresikan keinginan dengan mencoba mempengaruhi minat seseorang dalam
hal-hal baru yang dapat memuaskan dan berwirausaha. Karena ada pemilik usaha yang
memenuhi tuntutan hidup yang harus dipenuhi. berendidikan setingkat SMP, dan ada pula yang
Dalam usia produktif, seseorang biasanya berpendidikan tinggi (sarjana).
3. Karakteristik Laundry

43
Solekan dkk / Journal of Educational Research and Evaluation 4 (1) (2015)

Karakteristiklaundry yang ada di wilayah observasi dan wawancara dengan pemilik dan
sekitar kampus Universitas Negeri Semarang karyawan laundry dapat disajikan sebagai
sebagai hasil penelitian mendalam melalui berikut.

Tabel 2. Karakteristik Laundry


No Usaha Laundry Perencanaan Pengorganisasian Pelaksanaan Pengawasan
Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
1 Punokawan V - V - V - V -
2 Asta V - V - V - - V
3 Tirtono V - V - V - V -
4 Cempakasari V - V - V - V -
5 Syamsi V - V - V - V

Tabel 2 di atas memperlihatkan bahwa pengelolaan laundry serta evaluasi kinerja


aspek-aspek pengelolan (manajemen) yang karyawan.
terdiri dari perencanaan pengorganisasian, Dalam perencanaan tahap pertama
pelaksanaan, dan pengawasan telah dilakukan adalah perencanaan pelaksanaan pekerjaan yang
oleh semua pelaku usaha laundry. Hanya pada meliputi pengkondisian SDM. Pembagian
aspek pengawasan yang tidak dilakukan yaitu pekerjaan pada masing-masing tenaga kerja,
pada laundry Asta dan laundry Syamsi. persiapan semua keperluan yang akan
dipergunakan dalam bisnis laundry,
Perilaku belajar wirausaha dalam pengelolaan pengkondisian lokasi dan , pengkondisian
usaha laundry di sekitar kampus Universitas mesinperalatan dalam bisnis laundry.
Negeri Semarang Tahap yang kedua adalah publikasi dan
Bahwa dalam suatu usaha selalu pemasaran. Dalam tahap publikasi dan
menempatkan pengelolaan atas usaha yang pemasaran bisnis Laundry ini dapat dilakukan
dilakukan karena seorang melalui papan nama, brosur, pamflet, media
wirausahawan/entrepreneur harus mengetahui cetak, maupun media elektronik online seperti
segala sesuatu yang ada hubungannya dengan internet. Hal ini seperti dikemukakan oleh
usaha atau bisnis yang akan dilakukan, subjek penelitian saat wawancara dengan
mempunyai sikap yang sungguh-sungguh, peneliti.
mempunyai modal yang cukup, dapat “Pelanggandapatmengetahuiusaha
mengelola waktu secara efisien, dan dapat laundryyang dibuka dari papan nama, dan online
mengelola keuangan secara efektif, dan efisien. internet. Dengan membuat media publikasi
Bisnis laundry adalah salah satu bisnis di calon pelanggan/masyarakat akan membaca
bidang jasa yang saat ini sedang marak di papan nama, atau mengetahui dari online
kalangan masyarakat. Dalam usaha Laundry internet” (wawancara dengan Jumiati pemilik
merupakan gagasan yang muncul karena laundry, tanggal 28 Februari 2015 pukul 16.30
kebanyakan sebagian pelaku bisnis, karyawan, Wib).
bahkan ibu rumah tangga maupun mahasiswa “Saya mengetahui adanya usaha laundry
dapat meakukan jasa pencucian Laundry karena ini dari brosur serta teman” (wawancara dengan
praktis dan satu paket dengan setrika. Hendra Wiratama, pelanggan laundry, 28
1. Perencanaan Februari 2015 ukul 17.00 Wib).
Dalam bisnis laundry ini perencanaan
manajemen meliputi rencana persiapan toko dan
2. Pengorganisasian
publikasi, pemilihan SDM, pengawasan dan

44
Solekan dkk / Journal of Educational Research and Evaluation 4 (1) (2015)

Pengorganisasian adalah pengaturan dapat dengan mudah diupayakan petugas yang


setelah ada rencana. Dalam hal ini diatur dan cakap, mampu, dan terampil sesuai dengan
ditentukan tentang apa tugas pekerjaan, persyaratan yang dibutuhkan
macam/jenis serta sifat pekerjaan, unit unit Pengorganisasian daam usaha laundry
kerja, siapa yang akan melakukan, apa alatnya, sebagian besar dilakukan oleh tiga orang yaitu
bagaimana keuangannya, dan fasilitas- pengelola, dan tenaga cuci, serta tenaga seterika.
fasilitasnya. Kemudian setelah ada penentuan Hal ini seperti dikemukakan oleh subjek kepada
tersebut, diadakan pembagian tugas baik peneliti saat wawancara penelitian yang
macam, sifat, atau jenis tugas pekerjaan, agar disajikan ada tabel 3.

Tabel 3. Struktur Organisasi Usaha Laundry


No Nama Usaha Pemilik Tenaga Cuci Tenaga Seterika Jumlah
1 Punokawan 1 1 1 3
2 Asta 1 1 1 3
3 Tirtono 1 1 1 3
4 Cempakasari 1 1 1 3
5 Syamsi 1 1 1 3

Berdasarkan tabel 3 di atas penelitian kepada peneliti ada saat wawancara


seperti berikut.
memperihatkan bahwa pengorganisian laundry
“Cara karyawan laundry dalam melayani
dilakukan dengan memberikan tugas dan pelanggan adalah sangat ramah. Ada
tanggung jawab yang jelas kepada masing-masing catatan/pembukuan pada saat laundry menerima
bagian yaitu pemilik sekaligus sebagai pengelola. pakaian meliputi jenis pakaian, dan jumlah,
serta kapan bisa diambil jadinya. Adacatatan
dalam bentuk nota.” (Wawancara dengan
3. Pelaksanaan
Hendra Wiratama pelanggan laundry, 28
Februari 2015 pukul 17.00 Wib).
Setelah adanya perencanaan dan
pengorganisasian, maka masuk pada fase
Cara karyawan laundry dalam menerima
pelaksanaan/penggerakan dalam rangka
/ melayani pelanggan adalah sangat ramah dan
menyelesaikan tugas demi tercapainya tujuan
baik dan ada catatan/pembukuan pada saya
bersama.Pelaksanaan/penggerakan ialah suatu
menyerahkan kepada laundry serta ada saat
fungsi penggerakan dari pimpinan serta
menerima barang dari laundry. Ada pembukuan
penggerakan orang-orang agar orang-orang atau
dalam bentuk catatan jumlah, dan jenis akaian
kelompok orang-orang itu suka dan mau
dan dalam bentuk nota (wawancara dengan
bekerja.Berdasarkan pengertian tersebut, jelaslah
Imam Aminudin pelanggan laundry, tanggal 1
bahwa fungsi pelaksanaan sangat penting sebab
Maret 2015 pukul 17.00 Wib).
walaupun perencanaan telah rapi dan
pengorganisasian telah tertib sesuai dengan
prinsip-prinsipnya masing-masing. 4. Pengendalian
Pelaksanaan usaha laundry yang
diterapkan dalam melayani pelanggan adalah
Pengawasan ialah suatu proses yang
mulai dari menerima kedatangan pelanggan
dilaksanakan oleh pimpinan untuk mengetahui
dengan ramah, mencatat jumlah dan jenis
hasil pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh
pakaian, serta janji hari pengambilan hasil
bawahan dengan membandingkan kesesuaian
jadinya. Hal ini seperti dikemukakan oleh subjek
hasil tersebut dengan rencana, perintah, tujuan

45
Solekan dkk / Journal of Educational Research and Evaluation 4 (1) (2015)

dan kebijakan yang telah ditentukan. oleh subjek penelitian pada saat wawancara
Pengawasan (controlling) yang dilakukan dalam dengan peneliti seperti di bawah ini.
usaha jasa laundry dilaksanakan secara rutin “Cara untuk mengetahui kepuasan
yang dilaksanakan oleh pemilik. Hal ini seperti pelanggan laundryadalah dengan menanyakan
diungkapkan oleh subjek penelitian kepada kekurangannya, menerima kritik dan saran dari
peneliti saat wawancara dengan utian sebagai pelanggan. Sedangkan
berikut. caramempertahankankepuasanpelanggan
“Pengawasan/pengendalianproduk laundry adalah dengan memberi pelayanan yang
(barang) daripelanggandilakukan tiap minggu terbaik” (wawancara dengan Jumiati pemilik
dengan perkiraan dan pengecekan antara jumlah laundry tanggal 28 Februari 2015 pukul 16.30
barang yang ada dengan catatan dalam wib).
pembukuan.Alat evaluasi pekerjaan/pelayanan
usaha yaitu dengan pelayanan yang terbaik” Hasil penelitian ini juga mendukung hasil
(wawancara dengan Jumiati pemilik laundry, penelitian Segal dan Schonfield (2005) yang
tanggal 28 Februari 2015 pukul 16.30 Wib). menyimpulkan adanya hubungan positif antara
Maka dari itu wirausahawan dalam hal penerimaan kebrhasilan diri dan keinginan
ini pelaku usaha laundry harus memiliki sikap berwirausaha. Untuk variable dependen H2
sebagai berikut: diperoleh bahwa ada hubungan yang positif
1) Membentuk sikap mandiri yang dapat antara toleransi akan risiko dan keinginan
bersifat teknis. berwirausaha. Hal ini menjelaskan bahwa
2) Membentuk sikap yang mempunyai besarnya resiko yang ada akan meningkatkan
kompetensi keahlian sesuai bidang keterlibatan dalam aktivitas berwirausaha.
garapannya
3) Membentuk sikap yang prestatif selalu
SIMPULAN
ingin maju
Bentuk perilaku kerja prestatif antara satu
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
orang dengan yang lainnya tidaklah sama
tentang Perilaku Belajar Pengelolaan Wirausaha
meskipun tidak sama bila ia mampu
Laundry di Sekitar Kampus Universitas Negeri
menggunakan potensi-potensi yang dimilikinya
Semarang maka dapat disimpulkan sebagai
akan menjadikan sesuatu yang produktif.
berikut :
Kejujuran sebagai kualitas dasar
1. Perilaku belajar wirausaha dalam
kepribadian moral menjadi operasional dalam
pengelolaan usaha laundry di sekitar kampus
kesediaan untuk bertanggung jawab. Kesediaan
Universitas Negeri Semarang dalam aspek
untuk melakukan apa yang harus dilakukan,
perencanaan adalah menetapkan tempat,
dengan sebaik mungkin.
tenaga kerja, alat-alat, bahan, dan fasilitas
Sikap bertanggung jawab mengatasi
pendukung untuk publikasi.
segala etika peraturan. Etika peraturan hanya
2. Strategi-strategi belajar yang ditempuh
mempertanyakan apakah sesuatu boleh atau
untuk mewujudkan kepuasan pelanggan
tidak. Sedangkan sikap bertanggung jawab
dalam usaha laundry di sekitar kampus
merasa terikat pada yang memang perlu.
Universitas Negeri Semarang adalah dengan
memberikan pelayanan terbaik dengan
Strategi-strategi belajar yang ditempuh untuk sambutan yang ramah,
mewujudkan kepuasan pelanggan dalam usaha
laundry di sekitar kampus Universitas Negeri DAFTAR PUSTAKA
Semarang
Strategi-strategi belajar yang dapat Handoko, T.Hani. 1994. Manajemen Personalia dan
digunakan dalam pengembangan wirausaha di Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua.
Yogyakarta : BPFE UGM.
bidang jasa laundry adalah seperti dijelaskan

46
Solekan dkk / Journal of Educational Research and Evaluation 4 (1) (2015)

Hasibuan, M. 2003. Organisasi dan Motivasi. Jakarta : Innovations Skoll World Forum MIT.
Bumi Aksara. Massachuset Institute of Technology.
Moleong, L.J. 2010.Metodologi Penelitian Kualitatif. Joern H. Block, Lennart Hoogerheide, dan Roy
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Thurik. 2012. Are Education and Entrepreneurial
Segal, Gerry, Borgia and Jerry Schoenfeld.2005. The Income Endogenous? A Bayesian Analysis dalam
Motivation To Become An jurnal Entrepreneurship Research vol.
Entrepreneur.International Journal of 10.No.1515.
Entrepreneurial Behavior & Researc.Vol. 11 No 1. Johan Wiklund & Dean Shepherd. 2005.
Emerald Group Publishing Limited. USA. Entrepreneurial orientation and small business
Sugiyono, 2009.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif performance: a configurational approach
dan R&D. Bandung: Alfabeta. within Journal of Business Venturing 20 (2005)
Suryana.2001. Kewirausahaan.Jakarta : Salemba 71–91.
Empat Krueger, N.F. Jr, Reilly, M.D. and Carsrud, A.L.
Suryana, Asep. 2009.Inovasi. Dalam 2000, “Competing models of entrepreneurial
www.Inovasipendidikan.wordpress.com. intentions”, Journal of Business Venturing, Vol.
diunduh30 September 2014. 15 No. 5/6, pp. 411-32.
www.ultraparfumlaundry.com/blog/tips-membuka- Praag, C.M and Cramer, J.S. 2001, “The roots of
usaha-laundry(diunduh 30 Januari 2015) entrepreneurship and Labour Demand:
Jeff Skoll. 2009. Social Entrepreneurship:Power to Individual ability and low risk”, Economica,
Change, Power to Inspire dalam jurnal Vol.68 No.259, pp. 45-62.

47

Anda mungkin juga menyukai