Anda di halaman 1dari 7

TUGAS/DISKUSI FISIOLOGI PERNAPASAN

Dosen Pengampu
Marwansyah,S.Kep,Ns, M.Kep

Oleh :

Nama : Muhammad Irfan sidik


NIM : PO7120217070
Semester : VII
Prodi : DIV Keperawatan

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
JURUSAN KEPERAWATAN
2020
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pernapasan internal dan eksternal!
Jawaban : pernafasan eksternal adalah pertukaran oksigen dan karbon dioksida yang
terjadi antara udara dalam gelembung paru-paru(alveolus)dengan darah
dalam kapiler.
Pernafasan internal adalah pertukaran oksigen dan karbon dioksida antara
darah dalam kapiler dengan sel-sel jaringan tubuh.

2. Apa fungsi silia pada saluran pernapasan?


Jawaban : Silia berfungsi menangkal benda asing yang masuk ke saluran pernapasan
agar tidak masuk ke organ tubuh yang lebih dalam.

3. Jelaskan fisiologanatomi dari alveolus!


Jawaban : Alveolus adalah struktur anatomi yang memilik bentuk berongga. Terapat
pada parenkim paru-paru, yang merupakan ujung dari saluran pernapasan.
Tersisipi banyak makrofag, memindahkan materi asing dari dalam paru-
paru yang belum tersaring di alat pernafasan sebelumnya. Alveoli
berbentuk kantong sangat tipis, karena membrannya hanya terdiri dari satu
lapisan sel. Susunan alveoli yang berlobus memperluas permukaan difusi.
Sekelilingnya terdapat kapiler-kapileer. Jarak antara dinding kapiler dengan
dinding alveoli hanyar berkisah 0,1-1,2 mikron’konsentrasi oksigen yang
berada di alveoli lebih tinggi daripada yang berada di darah dalam
pembuluh kapiler di sekitarnya. Konsentrasi Co2 di kapiler lebih tinggi
dibandingkan yang ada di alveoli sehingga CO2 akan berdifusi dari kapiler
menuju alveoli.

4. Jelaskan 4 proses pernapasan!


Jawaban :
 Ventilasi : Keluar masuknya udara karena adanya selisih tekanan yang
terdapat antara atmosfer dan alveolus
 Distribusi : Pembagian udara ke cabang-cabang bronkhus
 Transportasi dan Difusi
 Transport O2 dan CO2 dalam darah dan cairan tubuh ke dan dari sel
 Difusi O2 dan CO2 antara darah dan alveoli
Pertukaran gas-gas antara alveoli dan kapiler dipengaruhi oleh tekanan
parsial O2 dan CO2 dalam atmosfer
 Perfusi : Aliran darah yang membawa O2 ke jaringan

5. Sebutkan nama otot yang berperan dalam proses inspirasi dan ekspirasi?
Jawaban : Otot Inspirasi
1. M. Strenocleidomastoideus
2. M. Serratus Anterior
3. M. Skalenus
4. M. Interkostalis eksternus
5. Diafragma
1,2,3,4 -> Pernapasan Thoracal
5 -> Pernapasan Abdominal
Otot Ekspirasi
1. M. Interkostalis Interus
2. M. Rectus Abdominal
3. M. Transversus
4. M. Obliquus
1 -> Pernapasan Thoracal
2,3,4 -> Pernapasan Abdominal.

6. Jelaskan proses difusi yang terjadi pada paru dan jaringan!


Jawaban :
 Proses difusi dalam paru-paru
Pada keadaan normal, tekanan parsial O2 dalam alveolus sebesar 104 mmHg,
dan PO2 dalam kapiler paru sebesar 40 mmHg. Akibat adanya perbedaan
tekanan ini oksigen larut dan berdifusi ke darah dari alveoli menuju kapiler
paru. Darah yang teroksigenasi bergerak menuju vena pulmonal menuju
jantung bagian kiri kemudian ke sistem arteri dan menuju jaringan sistematik.
Sel-sel darah dalam kapiler paru lalu mengikat O 2 yang berpindah, sehingga
menyebabkan PO2 kapiler paru ikut meningkat sesuai dengan PO2 di alveolus
sebesar 100 mmHg.
Sel-sel pada jaringan yang melakukan metabolisme akan menghasilkan banyak
CO2 , sehingga menyebabkan peningkatan konsentrasi CO2 dalam sel dan
tekanan parsial nya (PCO2) sebesar 45 mmHg tekanan nya sedikit lebih besar
daripada tekanan di alveoli yang sebesar 40 mmHg.CO 2 berpindah dari sel ke
kapiler, menyebabkan PCO2 di alveoli ikut meningkat setara dengan PCO 2
kapiler sebesar 45 mmHg.
 Proses difusi dalam jaringan
Di dalam jaringan, gas yang dikonsumsi di proses secara metabolisme. Pada
keadaan normal, tekanan parsial (PO2) dalam arteri sebesar 95 mmHg dan PO2
dalam interstitial sebesar 40 mmHg. Sedangkan tekanan karbondioksida PCO2
kapiler sebesar 40 mmHg dan PCO2 di vena sebesar 45 mmHg. Perbedaan
tekanan gas di dalam plasma dan jaringan menyebabkan terjadinya difusi.
Oksigen (O2) meninggalkan darah dan berdifusi ke sel-sel yang sedang
melangsungkan metabolisme, dan pada saat itu juga karbondioksida (CO 2)
mengalir dari sel-sel ke darah. Kemudian darah mengalir ke vena dan kembali
ke jantung dan selanjutnya dikirim ke paru-paru. Begitu darah masuk ke
kapiler paru-paru, dengan cepat pula difusi dimulai lagi.

7. Jelaskan bagaimana proses pertukaran gas O2 dan CO2 dari alveolus ke dalam
darah dan setelah berada di dalam darah ke dalam sel (lihat slide 38, 39)!
Jawaban : Oksigen masuk ke dalam tubuh melalui inspirasi dari rongga hidung
sampai alveolus. Di alveolus terjadi difusi Oksigen ke kapiler paru-paru
yang terletak di dinding alveolus. Masuknya Oksigen dari luar
(lingkungan) menyebabkan konsentrasi Oksigen (PO₂) di alveolus lebih
tinggi dibandingkan dengan PO₂ di kapiler paru-paru.
Oksigen di kapiler arteri diikat oleh eritrosit yang mengandung
hemoglobin sampai menjadi jenuh. Makin tinggi konsentrasi oksigen di
alveolus, semakin banyak oksigen yang terikat oleh hemoglobin dalam
darah. Reaksi pengikatan Oksigen oleh Hb adalah sebagai berikut:
Hb + O₂ ---> HbO₂ ( Oxyhemoglobin)
Hemoglobin akan mengangkut Oksigen ke jaringan tubuh kemudian
berdifusi masuk ke sel-sel tubuh. Di dalam sel-sel tubuh atau jaringan
tubuh, Oksigen digunakan untuk proses respirasi di dalam mitokondria
sel. Semakin banyak Oksigen yang digunakan oleh sel-sel tubuh, maka
semakin banyak karbondioksida yang terbentuk dari proses respirasi. Hal
tersebut menyebabkan konsentrasi karbondioksida (PCO₂) dalam sel-sel
tubuh lebih tinggi dibandingkan PCO₂ dalam kapiler vena sel-sel tubuh.
Bila pengangkutan Oksigen terutama dilaksanakan oleh Hb, maka
pengangkutan karbondioksida dilakukan oleh plasma darah.
Karbondioksida dapat larut dengan baik di dalam plasma darah dan
membentuk asam karbonat:
CO₂ + H₂O ---> H₂CO₃
Akibat terbentuknya asam karbonat tersebut, pH darah menurun sampai
4,5, karena H₂CO₃ sebagai suatu senyawa yang labil akan mengurai dan
meningkatkan kadar ion H+ darah :
H₂CO₃ + H+ ---> HCO₃ˉ
Jadi karbondioksida diangkut oleh darah dalam bentuk ion HCO₃ˉ.
Di paru-paru terjadi difusi karbondioksida dari kapiler vena menuju
alveolus. Proses tersebut terjadi karena PCO₂ pada kapiler vena lebih
tinggi dari pada PCO₂ dalam alveolus. Kemudian karbondioksida keluar
tubuh karena PCO₂ di luar tubuh lebih kecil dibanding PCO₂ di alveolus.

8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pemeriksaan analisa gas darah arteri dan
kapan seseorang mengalami kondisi asidosis metambolik (lihat slide 52)!
Jawaban : Pemeriksaan analisa gas darah arteri ini membantu dalam mengkaji
tingkat dimana paru-paru mampu untuk memberikan oksigen yang
adekuat da membuang carbondioksida serta tingkat dimana ginjal mampu
untuk menyerap kembali atau mengeksresi ion-ion bikarbonat untuk
mempertahankan PH darah yang normal.
Seseorang bisa dikatakan mengalami kondisi asidosis metabolik saat :
Penurunan kadar HCO3
HCO3 turun ratio < 20:1 Ph < 7,4. H2CO3 tetap.
Kompensasi : pengeluaran CO2 melalui pernapasan ditingkatkan
(hiperventilasi).
Kasus : Diabetes melitus, renal failure, keracunan garam asam, diare.
9. Apa saja yang dapat diketahui dalam pemeriksaan fungsi pernapasan
menggunakan spirometry?
Jawaban : Pengukuran Volume
Pengukuran volume menunjukan jumlah udara. Dalam paru-paru salama
berbagai siklus pernapasan.
Volume tidal (VT) adalah volume udara yang digerakan masuk dan keluar
pada tiap pernapasan normal. Ini terukur kurang lebih 500 ml pada pria
muda normal.
Volume cadangan inspirasi (VCI) menunjukan jumlah udara dimana
seseorang dapat dengan sekuat-kuatnya menghirup udara setelah inspirasi
tidal normal. VCI biasanya 3.000 ml.
Volume cadangan ekspirasi (VCE) adalah volume udara dimana seseorang
dapat dengan sekuat-kuatnya mengeluarkan udara setelah ekshalasi tidal
normal. VCE biasanya 1.100 ml
Volume residu (VR) adalah volume udara sisa setelah ekspirasi kuat.
Volume ini dapat diukur hanya dengan spirometer tak langsung, sedangkan
yang lain dapat diukur secara langsung.
Pengukuran Kapasitas
Pengukuran kapasitas menghitung sebagian siklus paru-paru. Ini diukur
sebagai kombinasi volume sebelumnya.
Kapasitas inspirasi (KI) adalah jumlah udara yang dapat diinhalasi (dihirup)
dengan kuat bila mulai dari tingkat ekspirasi normal. Ini sama dengan VT
ditambah VCI dan kurang lebih 3.500 ml. KI = VT + VCI
Kapasitas residu fungsional (KRF) adalah jumlah sisa udara pada akhir
ekspirasi normal. Ini adalah jumlah dari VCE dan VR dan kurangmaksimal
udara yang dapat dengan kuat diekspirasi setelah inspirasi kuat maksimal.
Ini jumlah dari VD lebih 2.300 ml. KRF = VCE + VR.
Kapasitas Vital (KV) adalah jumlah VT, dan VCE. Volume ini kurang dari
4.600 ml pada pria normal.
KV = VCI + VT+ VCE.
Kapasitas paru total (KPT) sama dengan volume dimana paru-paru dapat
diekspansi dengan upaya inspirasi paling kuat. Volume kapasitas kurang
lebih 5.800 ml.
10. Sebutkan jenis pemeriksaan diagnostik/penunjang pada dada?
Jawaban : Jenis Pemeriksaan
1. Rongent
2. Computed Tomograph
3. Fluroskopi
4. Telan Barium
5. Pemeriksaan angiography pembuluh-pembuluh pulmonary
6. Bronkoskopi
7. Torakoskopi.

Anda mungkin juga menyukai