Solihah - 2288180030 - Proposal Penelitian Sejarah
Solihah - 2288180030 - Proposal Penelitian Sejarah
PROPOSAL PENELITIAN
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metodologi Sejarah
Di susun Oleh :
Solihah
2288180030
2020
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Solihah
NIM : 2288180030
Program Studi : Pendidikan Sejarah
Fakultas : Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Judul : “Eksploitasi Jepang Terhadap Sumber Daya
Alam Batu Bara Di Kecamatan Bayah Tahun
1942 – 1945”
Rumusan Masalah : 1. Bagaimanakah Latar Belakang
Kedatangan Jepang Ke Kecamatan
Bayah Tahun 1942.
2. Bagaimanakah Proses Eksploitasi
Jepang Terhadap Sumber Daya Alam
Batu Bara Di Kecamatan Bayah Tahun
1942 – 1945.
3. Bagaimanakah Pengaruh Eksploitasi
Jepang Terhadap Sumber Daya Alam
Batu Bara Pada Masyarakat Kecamatan
Bayah Tahun 1942 – 1945.
Dosen Pengampu ,
NIDN 0011078801
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb.
Proposal penelitian ini dapat terlaksana berkat dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini disampaikan ucapan
terimakasih kepada :
Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu baik
secara langsung maupun tidak langsung yang telah memberikan dukungan moril
maupun materi demi terselesaikannya proposal ini. Sekecil apapun bantuan yang
kalian berikan, semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat.
Wassalamualaikum wr.wb.
Penulis
ABSTRAK
ii
Kedatangan Jepang Ke Kecamatan Bayah salah satunya untuk
mengeksploitasi batu bara. Potensi batu bara di kecamatan Bayah merupakan satu
– satunya di pulau Jawa. Pengeksploitasian Jepang terhadap batu bara ini
disebabkan tingginya kebutuhan perang dan tuntutan kemandirian energi daerah
pendudukan.Untuk melakukan eksploitasi batu bara kecamatan Bayah, maka
pemerintah Militer Jepang bekerja sama dengan Sumitomo dan mendirikan
perusahaan pertambangan, yaitu Bayah Kozan Sumitomo Kabusyiki Kaisya atau
Mitsui Kosha Kabushiki Kaisya atau masyarakat Bayah mengenalnya dengan
Bayah Kozan. Adapun untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja dipertambangan
Bayah, pemerintah militer Jepang melakukan mobilisasi tenaga kerja yang dikenal
dengan istilah Romusha.
DAFTAR ISI
iii
HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. ii
ABSTRAK......................................................................................................... iv
DAFTAR ISI...................................................................................................... v
DAFTAR BAGAN............................................................................................. vi
LAMPIRAN....................................................................................................... 20
DAFTAR BAGAN
iv
Bagan G Kerangka Berpikir Penelitian............................................................... 12
DAFTAR TABEL
v
Tabel 3 Jadwal Penelitian.................................................................................... 17
DAFTAR LAMPIRAN
vi
Lampiran 1 Data Informan.................................................................................. 20
vii
A. Latar Belakang Masalah
Belanda menyerah tanpa syarat pada tanggal 08 maret 1942 kepada Jepang
melalui kapitulasi kalijati. Maka berakhirlah pemerintahan Hindia Belanda
dan dengan resmi Jepang berkuasa di Indonesia. Pada awalnya kedatangan
Jepang ke Indonesia mendapat sambutan baik dari kaum pribumi karena
dianggap telah menyelamatkan mereka dari penjajahan Belanda. Jepang
mengaku bahwa dirinya sebagai saudara tua yang menambah keyakinan
masyarakat untuk turut membantu Jepang mengusir Belanda dari Indonesia.
Namun sesungguhnya kedatangan Jepang justru menambah penderitaan
Indonesia. Tujuan utama Jepang ingin menguasai Indonesia yaitu Indonesia
sebagai penyuplai dan penghasil bahan mentah dan bahan bakar bagi
kepentingan industry serta perang Jepang, menjadikan Indonesia sebagai
tempat pemasaran Industri Jepang. Selain itu jumlah penduduk Indonesia
yang sangat banyak atau melimpah menjadikan Indonesia sebagai tempat
untuk mendapatkan tenaga kerja atau buruh yang banyak dengan upah yang
relative rendah (murah) dan membantu Jepang dalam perang Asia Timur
Raya.
Pada masa perebutan kekuasaan dengan pemerintah Hindia Belanda,
Jepang menguasai Banten terlebih dahulu karena dianggap sebagai lokasi
yang strategis untuk menghancurkan kekuasaan Hindia Belanda di pulau
jawa. Akhirnya Jepang mencapai kemenangan atas Belanda. Sejak saat itu lah
Jepang menguasai Banten dan Pulau Jawa dengan keseluruhan. Untuk
mencapai tujuannya yaitu untuk mengeksploitasi sumber daya alam Indonesia
yang digunakan untuk membiayai perang Jepang dengan sekutu di Asia
Timur dan Pasifik maka Jepang memerlukan tenaga kerja yang begitu besar
maka puluhan ribu rakyat Indonesia dijadikan Romusha dan dikirim ke barak
– barak kerja paksa. Kemudian para Romusha itu dibawa masuk oleh Jepang
ke pedalaman Banten Selatan yaitu Bayah.
Bayah secara administrasif merupakan salah satu kecamatan di kabupaten
Lebak. Kondisi Geologi dan Tektonik yang terjadi di Kubah Bayah
membentuk berbagai jenis bahan galian, yaitu bahan galian logam dan
bahan galian nonlogam. Bahan galian logam seperti emas (Au) dan mineral
pengikutnya, antara laingalena (Pb), seng (Zn), tembaga (Cu), pirit
(Fe),danbatu besi. Bahan galian lainnya berupa bahan galian nonlogam
dan bahan galian industri, yaitu batugamping, kalsit, batu belah, zeolit,
lempung, tras, feldsfar, batupasir kuarsa, pasir darat, bentonit, kaolit,
batusempur oval, sirtu, dan batu bara (Sujatmiko & Santosa, 1992).
Potensi batu bara di bayah merupakan satu – satunya di pulau Jawa selain di
Kalimantan dan Sumatra.
Jepang mendapat laporan bahwa di wilayah bayah memiliki kandungan
batu bara mencapai 20 – 30 juta ton. Dikarenakan Jepang mengalami
kesulitan hubungan laut akibat kegiatan kapal selam sekutu, kondisi ini
menimbulkan masalah bahan bakar bagi angkutan transportasi Jepang yang
saat itu menduduki kawasan Jawa. Untuk mengatasi hal itu maka Jepang
menggagas untuk memanfaatkan batu bara sebagai bahan bakar dan Jepang
mulai merancang pembangunan jalur kereta api sepanjang 89 km yang
dimulai dari saketi sampai Bayah dengan menggunakan Romusha yang rata –
rata berasal dari jawa supaya mempermudah pengangkutan barang tambang.
Selain itu Jepang bekerjasama dengan sumitomo dan membangun perusahaan
yang disebut Bayah Kozan guna mengeksploitasi batu bara.
Selama di Bayah para romusha mendapatkan perlakuan yang tidak pantas,
seperti ditempatkan terpisah dengan penduduk pribumi yaitu di bedeng –
bedeng tempat pertambangan, mereka harus bekerja tanpa lelah untuk
membuka hutan, membangun jaringan rel kereta api, dan menggali lubang –
lubang tambang. Mereka bekerja menggunakan alat seadanya dibawah
tekanan dan siksaan tentara Jepang. Kondisi itu diperparah dengan asupan
makanan yang kurang dan kondisi lingkungan yang begitu berat. Serta
pemberian upah yang begitu rendah. Kondisi menyebabkan banyak romusha
meninggal dunia akibat beratnya pekerjaan, beratnya siksaan, dan akibat
penyakit malaria dan koreng.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk membuat penelitian
dengan tema Eksploitasi Jepang Terhadap Sumber Daya Alam Batu Bara Di
Kecamatan Bayah Tahun 1942 – 1945.
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
3
Bayah berupa eksploitasi Jepang terhadap sumber daya alam batu bara
tahun 1942 – 1945 bagi rekan – rekan Jurusan Pendidikan Sejarah
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan masyarakat umum. Dan juga
dapat dijadikan rujukan bagi penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Jurusan Pendidikan Sejarah Untirta
Untuk memberikan kontribusi dalam menambah sumber pustaka,
sertadapat dibaca oleh mahasiswa khususnya Jurusan Pendidikan
Sejarah Untirta ketika hendak melakukan penelitian.
b. Bagi Mahasiswa
Dapat dijadikan acuan, bacaan atau referensi untuk dalam proses
kegiatan perkuliahan.
c. Bagi Guru
Untuk menambah wawasan khusunya sejarah lokal, serta
penunjang dalam proses kegiatan belajar mengajar dikelas.
d. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan serta
referensi atau acuan bagi penelitian yang akan datang sehingga
dapat memberikan perbandingan bagi penelitian selanjutnya.
4
Kedua, Skripsi Asep Edi Tri Purwanto 2011, dalam penelitiannya berjudul
Kabupaten Bantul Dalam Pelaksanaan Kebijakan Romusha (1943-945).
Dalam penelitian ini fokus pembahasannya terkait pelaksanaan kebijakan
romusha yang ada di kabupaten Bantul. Skripsi ini digunakan penulis untuk
melihat kebijakan yang diberikan Jepang terhadap romusha.
Ketiga, Skripsi Falahudin 2015, dalam penelitiannya berjudul Sejarah
Umat Islam Di Banten Selatan Pada Masa Pendudukan Jepang Tahun 1942
– 1945. Dalam penelitian ini terdapat pembahasan mengenai Jalur Kereta apai
Saketi – Bayah. Skripsi ini digunakan penulis untuk mengetahui bagaimana
transfortasi yang digunakan Jepang untuk mengangkut produksi batu bara
dari Bayah.
F. Landasan Teori
5
bayah pada masa pendudukan Jepang di Bayah. Dalam melakukan
pertambangan batu bara.
Menurut Sartono Kartodirjo, pendekatan politik diperlukan
untuk memahami distribusi kekuasaan yang dipengaruhi oleh
banyal hal diantaranya adalah factor social, ekonomi, kultur.
Pendekatan politik menyoroti struktur kekuasaan, hirarki social,
jenis kepemimpinan, pertentangan kekuasaan dan sebagainya.
Pendekatan ini dapat menggambarkan bagaimana kehidupan
politik serta keadaan politik ketika tahun 1942 – 1945 Jepang
mulai menghimpun kekuatannya dalan menghadapi perang
melawan sekutu. Kemudian bisa digunakan untuk menganalisis
kebijakan Jepang yang berkaitan dengan propaganda dan kegiatan
pertambangan Banten Khususnya Bayah.
Menurut Nugroho Notosusanto menyatakan bahwa
pendekatan militer digunakan untuk menjelaskan sebuah peristiwa
yang terjadi karena adanya suatu kekerasan atau tindakan
sewenang – wenang yang dilakukan pihak penguasa terhadap
rakyat yang dikuasai. Pendekatan ini dimaksudkan untuk
membantu menganalisis mengenai tindak kekerasan apa yang
dilakukan militer Jepang terhadap romusha di pertambangan batu
bara Bayah.
b) Kajian Teori atau Kajian Pustaka
Teori yang digunakan pada riset ini yaitu teori konflik
sosial. Menurut Edwar Azar konflik ialah suatu seperangkat system
social serta sebuah gelaja ketegangan social yang terjadi
disebabkan adanya perebutan kekuasaan antara kedua belah pihak
yang saling bersitegang untuk mempertahankan daerah
kekuasaannya, sehingga memunculkan keseimbangan antara kedua
belah pihak. Dari hal tersebut perebutan kekuasaan yang terjadi
pihak sekutu dengan Jepang dalam perang Asia Pasifik yang terjadi
di Indonesia. Sedangkan menurut Ralf Dahrendorf teori konflik
merupakan sebuah perspektif yang memandang masyarakat
6
sebagai system social yang terdiri dari kepentingan – kepentingan
yang berbeda – beda dimana ada suatu usaha untuk menaklukkan
komponen yang lain guna memenuhi kepentingan lainnya atau
memperoleh kepentingan sebesar – besarnya. Ralf berpendapat
bahwa otoritas mengandung dua unsur yakni penguasa (orang yang
berkuasa) dan orang yang dikuasai di umpamakan seperti atasan
dan bawahan.
Dalam hal ini eksploitasi batu bara di Bayah oleh Jepang
berkaitan dengan kebutuhan yang sangat mendesak. Dimana pada
saat itu terjadi penurunan kemampuan pelayaran dan pengangkutan
Jepang pada aktivitas produksi batu bara dari pertambangan batu
bara di Sumatera dan Kalimantan. Disebabkan meningkatnya
intensitas perang yang mendesak Jepang ke dalam isolasi sekutu
dan hancurnya armada perang lintas benua Jepang dalam
pertempuran Coral Sea dan Front Midway yang terjadi di bulan
Juni 1942, keadaan Jepang di Indonesia semakin terpuruk. Akibat
adanya blockade sekutu arus informasi serta jalur transportasi
antara Jepang pusat dengan daerah – daerah yang diduduki menjadi
terhambat. Aliran keluar masuk barang – barang penting dari dan
keluar Jepang sangat sedikit kemungkinan lolos dari sasaran
torpedo acak kapal – kapal sekutu terhadap semua kapal Jepang,
baik kapal niaga maupun kapal perang. Pada situasi ini,
ketersediaan ruang – ruang kapal di Jawa untuk pengankutan
barang niaga semakin terbatas semertara ruang – ruang kapal yang
ada lebih di utamakan untuk keperluan – keperluan milter.
Akibatnya kemampuan pelayaran niaga Jepang di Indonesia
menjadi lumpuh. Yang berdampak pada beberapa wilayah tidak
mendapat pasokan barang – barang penting untuk daerahnya. Bagi
Jawa kondisi itu berpengaruh pada proses pengiriman batu bara
dari Sumatra dan Kalimantan.
Dan jika hal ini terus diabaikan maka kereta api dan pabrik
– pabrik di Jawa terancam berhente beroperasi. Maka di awal
7
pendudukannya Jepang melakukan ekplorasi dan berhasil
mendapatkan informasi bahwa terdapat sumber daya alam batu
bara di Bayah, dan Jepang tidak peduli terhadap rendahnya batu
bara Bayah. Dan untuk usaha pertambangan tersebut, Jepang
merampas tanah – tanah yang mengandung batu bara dari
penduduk Bayah. Alat – alat pengeboran dan mesin juga hasil dari
rampasan took Cina dan peninggalan Belanda di beberapa kota
Jawa. Adapun peraalatan dari Jepang sangat sedikit dan itupun
merupakan produk tiruan dari AS. Dalam hal ini Jepang
Mengeluarkan biaya nol. Dan untuk tenaga kerja Jepang juga
melakukan hal sama yaitu dengan pemaksaan, perampasan, dan
penipuan tenaga kerja manusia dari tempat asalnya.
Adapun kajian pustaka ini digunakan beberapa literature
yaitu, buku yang berhubungan objek penelitian relevan yang
pernah dilakukan, Sebagai berikut:
a. Eksploitasi
Eksploitasi berasal dari bahasa Inggris yaitu Explanation yang
berarti politik pemanfaatan yang secara sewenang - wenang
atau terlalu melampaui batas terhadap suatu subyek eksploitasi
hanya untuk kepentingan ekonomi sekedar tanpa
memperhitungkan rasa keadilan, kepatutan serta kompensasi
kesejahteraan. Salah satu pendorong eksploitasi adalah
kebutuhan manusia yang tidak terbatas dan factor ekonomi juga
berpengaruh penting dalam usaha eksploitasi alam ini.
Eksploitasi sumber daya alam yang mengabaikan lingkungan
akan mengancam keberlangsungan sumber daya alam tersebut.
b. Sumber Daya Alam
Sumber daya alam ialah sebutan yang berhubungan dengan
materi – materi serta kemampuan alam yang ada di planet bumi
yang membagikan khasiat untuk kehidupan manusia. Modul
alam tersebut dapat berbentuk barang hidup (unsur – unsur
biologi) seperti tanaman dan hewan. Segala sesuatu yang
8
terletak di alam (di luar manusia) yang dinilai mempunyai
energy guna memenuhi kebutuhan sehingga tercipta
kesejahteraan hidup manusia tersebut dinamakan sumber daya
alam. Sumber daya alam dimanfaatkan untuk berbagai
kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih
sejahtera. Sumber daya alam ditentukan dari nilai kegunaannya
bagi manusia. Sumber daya alam dikategorikan menjadi tiga
golongan, yaitu sumber daya alam yang tidak dapat habis,
sumber daya alam yang dapat diperbaharui, dan sumber daya
alam yang tidak dapat diperbaharui. Dalam penelitian ini
membahas mengenai sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui yaitu batu bara. Batu bara tercipta dari
pembusukan sisa - sisa tumbuhan yang membentuk gambut dan
kemudian mengendap di suatu tempat. Dengan adanya tekanan
dari penimbunan serta adanya gerakan dari tanah, gambut –
gambut itu kemudian berubah menjadi batu bara.
G. Kerangka Berpikir
9
wilayah Kabupaten Lebak Karesidenan Banten. Pada masa kekuasaan Jepang,
Bayah dijadikan sebagai tempat untuk melakukan pertambangan batu bara.
Hal ini di dasari oleh Jepang yang mengalami kebutuhan yang mendesak.
Dimana saat itu telah terjadi kenaikan intensitas perang sehingga
mengakibatkan pengisolasian Jepang oleh sekutu dan hancurnya armada
perang lintas benua Jepang dalam pertenmpuran Coral Sea dan Front Midway
pada bulan juni 1942. Akibat dari pengisolasian ini, aktivitas arus informasi
dan jalur transportasi antara Jepang dengan pusat serta dengan daerah
kekuasaan menjadi terhambat akibat blockade sekutu. Yang berdampak pada
proses pengiriman produksi – produksi penting ke berbagai daerah, salah
satunya produksi batu bara Jepang dari Sumatera dan Kalimantan ke Jawa.
Jika hal ini terus berkelanjutan atau bahkan terus di abaikan, maka kereta api
dan pabrik – pabrik di Jawa terancam berhenti beroperasi.
Kondisi romusha di pertambangan batu bara saat itu yaitu dalam segi
kondisi kerja romusha tambang. Pekerja tambang ialah romusa yang dalam
pekerjaannya berhubungan langsung dengan pengambilan batu bara di dalam
lubang – lubang penambangan dan aktivitasnya lebih banyyak berada di
bawah tanah.. Aktivitas kerja romusha di pertambangan yaitu 24 jam, yang
mana tebagi kedalam empat shift. Shift pertama pukul 07.00 – 12.00, shift
10
kedua pukul 12.00 – 18.00, shift ketiga pukul 18.00 – 24.00, shift keempat
pukul 24.00 – 07.00. setiap shiftnya romusha mendapatkan waktu kerja
kurang lebih 6 sampai 7 jam. Dalam proses penambangan Jepang tidak
memerhatikan keselamatan para pekerjanya seperti memakai helmet, masker,
lampu tambang, sarung tangan, sepatu tambang dan lain sebagainya. Adapun
upah yang diterima romusha terbagi kedalam dua bagian yaitu upah bentuk
uang dan upah bentuk bahan makanan seperti beras. Namun faktanya upah
yang diberikan Jepang kepada romusha tidak sesuai aturan. Upah dalam
bentuk uang memang diterima romush akan tetapi itu tidak tentu dan tidak
berlanjut bahkan terdapat pula pengurangan dan tidak adanya kejelasan waktu
untuk romusha menerima upah tersebut. Artinya Jepang memberikan upah
dengan semaunya. Sedangkan dalam bentuk bahan makanan, selama romusha
masih mampu bekerja maka akan mendapatkannya. Tindakan tersebut
berakibat pada berbagai penderitaan dan kesengsaraan para romusha. Selain
upah terdapat beberapa kondisi yang mengakibatkan penderitaan dan
kesengsaraan tersebut seperti : beratnya beban kerja, kurangnya makanan dan
pakaian, wabah penyakit yang diakibatkan dari kondisi lingkungan yang tidak
sehat dan kondisi badan romusha yang lemah serta kondisi badan dan pakaian
yang kotor juga tidak adanya upaya penanggulangan dari Jepang seperti
dengan disediakannya rumah sakit bagi para romusha.
11
Ralft Dahendorf berpendapat bahwa kekuasaan mengandung dua unsur yakni
penguasa dan orang yang dikuasi diumpamakan seperti atasan dan bawahan.
Bagaimanakah Bagaimanakah
Proses Pengaruh
Bagaimanakah Eksploitasi Eksploitasi
Kedatangan Jepang Terhadap Jepang Terhadap
Jepang Ke Sumber Daya Sumber Daya
Kecamatan Alam Batu Bara Alam Batu Bara
Bayah di Kecamatan Pada Masyarakat
Bayah Tahun Bayah Tahun
1942 - 1945 1942 - 1945
12
H. Metodologi Penelitian
1. Persiapan Penelitian
2. Pelaksanaan Penelitian
13
Sumber sejarah haruslah bersifat primer yaitu dapat diperoleh dari
kesaksian secara langsung oleh seorang yang menyaksikan suatu
peristiwa sejarah. Selain itu sumber juga bisa tertulis seperti
dokumen, surat menyurat (dapat berupa surat pribadi, dinas
kepada pribadi, atau sebaliknya), notulen rapat, kontrak kerja, bon
– bon.
b. Kritik Sumber (Verifikasi)
Langkah kedua yaitu verifikasi atau kritik sumber. Kritik sumber
merupakan kegiatan meneliti untuk menemukan validitas dan
realibilitas sumber sejarah yang dikumpulkan. Pada tahapan ini
dilakukan penyaringan secara kritis terhadap sumber yang
diperoleh, terutama terhadap sumber – sumber primer atau
sekunder, agar terjaring fakta yang menjadi pilihannya.
Penyaringan atau penyeleksian dilakukan dengan mengacu pada
prosedur yang ada yaitu sumber factual dan keasliannya terjamin.
Kritik sumber dilaksanakan ketika sejarawan telah mendapatkan
sumber – sumber penulisan untuk penelitian.
Kritik sumber terbagi menjadi dua yaitu :
Kritik Eksternal
Kritik eksternal merupakan cara melakukan verifikasi atau
pengujian terhadap aspek – aspek “luar” dari sumber
sejarah (Sjamsuddin, 207 : 132). Kritik eksteren dilakukan
terhadap sumber tertulis serta sumber lisan. Kritik eksteren
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keabsahan dan
autensitas sumber. Berikut hal – hal yang perlu
diperhatikan dalam mengkritik sumber tertulis yaitu
sumber harus memiliki informasi yang lengkap, seperti
penerbit, tahun terbit, nama penulis, dan tempat terbit buku
tersebut. Sedangkan kritik eksteren pada sumber lisan hal
yang perlu diperhatikan seperti usia narasumber, kesehatan
(mental maupun fisik) dan kejujuran narasumber.
14
Adapun kritik eksternal terhadap sumber tulisan dalam
penelitian ini yaitu : pertama, Hendri F. Isnaeni dan Apid.
2008, dengan judul ROMUSA Sejarah Yang Terlupakan.
Penelitian ini dalam bentuk buku diterbitkan di Yogyakarta
oleh Ombak. Kedua, Apid, 2005 dengan judul Romusa di
Pertambangan Bayah Banten Selatan Tahun 1942 – 1945.
Penelitian ini dalam bentuk skripsi oleh program studi
pendidikan sejarah ilmu pengetahuan social Universitas
Lampung. Ketiga, Dinda Saputri, 2018 dengan judul
Mobilisasi Romusga Di Pertambangan Batu Bara Bayah
Banten Selatan Pada Masa Pendudukan Jepang Tahun
1943 – 1945. Penelitian ini dalam bentuk skripsi oleh
program studi sastra Jepang fakultas sastra Universitas
Dharma Persada.
Kritik Internal
Kritik internal menekankan pada aspek “dalam” yaitu isi
sumber kesaksian. Pada tahapan ini sejarawan mengadalan
evaluasi terhadap kesaksian tersebut, apakah kesaksian itu
dapat diandalkan atau tidak. (Helius Sjamsuddin, 2007 :
91).
c. Interpretasi
Pada tahap ini, penulis melakukan penafsiran terhadap sumber –
sumber yang sudah mengalami kritik eksternal dan internal dari
data yang sudah di peroleh, berfungsi untuk menyusun kata – kata
yang belum tersusun secara baik. Penulis berusaha menganalisis
dan menguraikan sumber dengan menggunakan berbagai
pendekatan sehingga logis dan bermakna. Tahap interpretasi
dibagi menjadi dua yaitu analisis dan sintesis, analisis berarti
menguraikan sedangkan sintesis berarti menyatukan. Pada tahap
ini sudut pandang dan kemampuan pribadi masing – masing akan
menghasilkan makna dan bentuk yang berbeda – beda. Pada tahap
15
ini subjektivitas diakui tetapi harus dihindari, semua itu diperoleh
tetapi tidak menyimpang jauh dari fakta sejarah yang dimiliki.
d. Historiografi
Langkah terakhir yaitu penulisan yang merupakan kegiatan
penyampaian sintesis dari penelitian yang ditulis secara
kronologis. Pada tahapan ini penulis dituntut kemampuannya
untuk bisa membangun ide – ide mengenai hubungan fakta sejarah
yang satu dengan yang lainnya sehingga historiografi yang
dihasilkan bersifat objektif. Tahap penyajian ini merupakan tahap
terakhir bagi penulis untuk menyajikan semua fakta yang nantinya
akan mengungkapkan kedatangan Jepang ke kecamatan bayah,
proses pengekploitasian Jepang terhadap sumberdaya alam batu
bara di bayah serta pengaruhnya bagi masyarakat bayah dalam
bentuk proposal penelitian dengan judul “ Eksploitasi Jepang
Terhadap Sumber Daya Alam Batu Bara di Kecamatan Bayah
Tahun 1942 – 1945”.
3. Jadwal Penelitian
16
Tabel 3 Jadwal Penelitian
No Kegiatan Bulan
Oktober November Desember
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Mengajukan Judul
2 Mencari Sumber
3 Menyusun Proposal
4 Bimbingan
5 Perbaikan
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
17
Isnaeni Hendri F dan Apid. 2008. Romusha : Sejarah yang Terlupakan,
Yogyakarta : Ombak
Asep Edi, Tri Purwanto. 2011. Kabupaten Bantul Dalam Pelaksanaan Kebijakan
Romusha (1943 – 1945). Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Yogyakarta
Falahudin. 2015. Sejarah Umat Islam di Banten Selatan pada Masa Pendudukan
Jepang Tahun 1942 – 1945. Skripsi. Serang : Fakultas Ushuluddin,
Dakwah dan Adab Universitas Islam Negeri Sultan Maulana
Hassanudin
Iwan Hermawan, Lubang Tambang Batu Bara Bayah : Jejak Romusha Di Banten
Selatan. jurnal Kapata Arkeologi Vol 13 No 2 November 2017.
Sumber Wawancara
Abang, Abang. Selaku Masyarakat pada masa Penjajahan Jepang Di Bayah. 2020.
Desa Lebak Tipar Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak.
18
19
LAMPIRAN
Lampiran 1
Narasumber
20
1. Nama : Abang
Tempat/Tanggal Lahir : Lebak, Tahun 1930
Alamat : Kp. Cirompang, Ds. Lebak Tipar, Kec. Cilograng,
Lebak, Banten
Pekerjaan : Petani
Keterangan : Masyarakat pada masa penjajahan Jepang di
Bayah
21