Anda di halaman 1dari 99

PENGABDIAN MASYARAKAT DARI

RUMAH DI TENGAH PANDEMI COVID-19

Penulis:
Dedi Wahyudi, M.Pd.I dan Umi Adila

Editor :
Novita Kurniasih
Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta

Lingkup Hak Cipta


Pasal 2:
1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak
Cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya, yang
timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa
mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang
sedang berlaku.

Ketentuan Pidana
Pasal 72
1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1)
dan (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1
(satu) bulan dan/atau denda peling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta
rupiah), atau denda pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan,
atau menjualkepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran
Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dipidana dengan pidana paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda
paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
PENGABDIAN MASYARAKAT DARI RUMAH DI
TENGAH PANDEMI COVID-19

Penulis: Dedi Wahyudi, M.Pd.I dan Umi Adila

Editor : Novita Kurniasih


Cover dan Layout : Tim Kreatif

Penerbit
CV. Creative Tugu Pena
Jl. Pare, Kel. Tejo Agung, Kec. Metro Timur
Kota Metro Lampung
https://www.attractivejournal.com/
085768480736

Ukuran Buku:
17 cm x 24,5 cm
109 Halaman

ISBN : 978-623-93008-7-6
ii Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, rasa syukur tak lupa penulis


panjatkan kepada Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang
sebab nikmat dan karunia-Nya yang tak terhitung sehingga Buku
Pengabdian Masyarakat Dari Rumah Di Tengah Pandemi Covid-19
telah dapat diselesaikan. Penulis telah berusaha semaksimal
mungkin dalam penyusunan buku ini. Kesempurnaan hanyalah
milik Allah, maka dari itu sebagai hamba-Nya, dalam membuat
buku ini tak luput dari salah dan khilaf baik dari tata bahasa
maupun teknik penulisan itu sendiri.
Buku ini berisikan tentang bagaimana pelaksanaan
pengabdian masyarakat dari rumah dalam kondisi adanya pandemi
Covid-19 yang masih berlanjut. Selain itu, buku ini dapat digunakan
sebagai pedoman bagi masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya
di era new normal sesuai dengan anjuran yang diberikan oleh
pemerintah yaitu dengan mematuhi protokol kesehatan. Sebab era
new normal mengharuskan masyarakat hidup berdampingan
dengan virus Covid-19 serta selalu menjaga dirinya sendiri.
Penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat positif
untuk perbaikan buku ini. Semoga buku pengabdian masyarakat di
era new normal ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
Lampung, Agustus 2020
Penulis
Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19 iii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..........................................................................................


Daftar Isi .....................................................................................................

BAB I Urgensi Pengabdian Masyarakat Dari Rumah


A. Konteks Pengabdian Masyarakat Dari Rumah ........
B. Fokus Pengabdian Masyarakat Dari Rumah ............
C. Urgensi Pengabdian Masyarakat Dari Rumah .........

BAB II Teori Pengabdian Masyarakat dari Rumah


A. Tri Dharma Perguruan Tinggi ....................................
B. Tanggung Jawab Sosial Perguruan Tinggi ...............
C. Mengapa Pengabdian Masyarakat Dari Rumah
Sebagai Solusi Pemberdayaan di Era New Normal
D. Prinsip Pengabdian Masyarakat Dari Rumah ..........
E. Tujuan dan sasaran Pengabdian Masyarakat Dari
Rumah ............................................................................
F. Hasil yang Diharapkan dari Pengabdian Masyarakat
Dari Rumah ...................................................................
G. Strategi dan Tahapan-tahapan Pengabdian
Masyarakat Dari Rumah ..............................................

BAB III Pelaksanaan Program Pengabdian Masyarakat Dari


Rumah
Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19 v

A. Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat Dari Rumah.


B. Permasalahan yang Dihadapi dalam Pengabdian
Masyarakat Dari Rumah ..............................................
C. Manfaat Pengabdian Masyarakat Dari Rumah ........

BAB IV Panduan Hidup di Era New Normal


A. Pengertian New Normal ..............................................
B. Dasar Hukum Terkait New Normal ..........................
C. Pedoman Hidup di Era New Normal ........................

BAB V Penutup
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Konteks Pengabdian Masyarakat Dari Rumah


Pada akhir Desember 2019 di kota wuhan provinsi hubei
Tiongkok, telah ditemukan sebuah virus yang dinamakan covid-19
(corona virus disease-19). Virus ini menyebar dengan amat cepat ke
seluruh penjuru dunia, bahkan wabah ini sudah ditetapkan sebagai
pandemi global oleh WHO pada tanggal 11 Maret 2020. Hal ini
membuat membuat dunia terkejut karna wabah ini tidak bisa
disepelekan, butuh penangan yang tepat dan cepat.
Beberapa negara yang dinyatakan memiliki kasus tertinggi
terkena Covid-19 diantarnya yaitu Italia, Tiongkok, Spanyol,
Amerika Serikat dan Iran dengan angka kematian yang paling tinggi.
Telah banyak korban yang terinfeksi virus ini, bahkan terdapat
puluhan ribu orang korban meninggal. Banyaknya kasus yang
terjadi membuat pasien tidak ditangani dengan maksimal karna
rumah sakit dan tim medis kewalahan menanganinya. Kurangnya
ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) untuk tim medis medis
menyebabkan banyak pasien berjatuhan bahkan terdapat dokter dan
tim medis yang meninggal dunia akibat terapapar covid-19.
Mengingat bahayanya virus tersebut pemerintah di berbagai
negara membuat suatu kebijakan yang ketat sebagai upaya
memutus rantai penyebaran covid-19 yakni berupa pembatasan
sosial atau biasa disebut dengan istilah social distancing. Dengan
2 Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19

adanya kebijakan tersebut memberikan perubahan terhadap


beberapa aspek kehidupan manusia. Perubahan yang paling terasa
dampaknya dari aspek perekonomian. Banyak pekerja terkena PHK
akibat perusahaan tidak bisa menggaji, pendapatan berkurang,
petani yang merugi karna harga panen anjlok dan lain sebagainya.
Sesuai dengan anjuran pemerintah, sebagian pekerja harus bekerja di
rumah. Namun ada beberapa manfaat yang diperoleh dengan
berlakunya hal tersebut diantaranya, (i) menyeimbangakan waktu
bekerja dengan keluaraga; (ii) menghemat biaya transportasi dan
mengurangi waktu perjalanan ke kantor; (iii) mengontrol keadaan
dan jadwal kerja; (iv) dapat memulai bekerja sesuai suasana hati.1
Kebijakan tersebut juga memberikan dampak pada bidang
pendidikan. Sistem pembelajaran yang awalnya dilakukan dengan
tatap muka langsung harus dihentikan karna pemerintah membuat
keputusan untuk mengganti proses pembelajaran dengan sistem
daring baik itu sekolah maupun kampus. Pembelajaran bisa
dilakukan dirumah sehingga hal ini bisa mengurangi bertambahnya
penularan wabah covid-19.
Saat ini pemerintah telah memutuskan mengenai kembalinya
aktivitas ke kondisi normal baru (new normal). Setelah sebelumnya
pemerintah menerapkan regulasi yakni aktivitas yang mulanya di
laksanakan di luar rumah menjadi di rumah seperti sekolah, bekerja
serta menerapkan physical distancing (jaga jarak) supaya pandemi

1 Oswar Mungkasa, “Bekerja Dari Rumah (Working From Home/WFH):


Menuju Tatanan Baru Era Pandemi COVID 19,” The Indonesian Journal of
Development Planning 4, no. 2 (8 Juni 2020): 131.
Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19 3

Covid-19 tidak menyebar secara cepat. Namun hal ini belum


sepenuhnya bisa dilakukan diseluruh wilayah, hanya beberapa
daerah yang dinyatakan dalam zona aman. Tentunya aktivitas yang
dilakukan oleh masyarakat harus tetap memenuhi protokol
kesehatan yang sudah di tetapkan.
PBB sebagai Organisasi yang mengurusi kelimuan, pendidikan,
dan kebudayaan UNESCO menyatakan, 1,5 miliar lebih dari pelajar
di dunia tidak dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran di
sekolah atau kampus akibat wabah Covid-19 tersebut seperti yang
diterbitkan oleh surat kabar Antarnews.com pada hari sabtu, 11
April 2020. Tentu dengan adanya hal tersebut membuat instansi
pendidikan dan tenaga pendidik (guru dan dosen) harus mencari
solusi dalam menetapkan proses pembelajaran yang tepat sehingga
proses pembelajaran tetap berjalan.2
Perguruan tinggi (PT) mempunyai peran yang sangat
penting untuk mengubah masyarakat. Bermodal sumber daya
yang dimiliki berupa ilmu pengetahuan, teknologi, sumber daya
manusia serta sumber daya lainnya PT dapat menginisiasi
perubahan untuk lingkungan sekitarnya. PT dipandang sebagai
institusi yang bertanggung jawab untuk mempersiapkan agar
dapat memanfaatkan peluang yang ada (Pinheiro, Benneworth, &
Jones, 2015). Peran ini sejalan dengan fungsi Pendidikan Tinggi.

2 Kurniawan Arizona, Zainal Abidin, dan Rumansyah Rumansyah,


“Pembelajaran Online Berbasis Proyek Salah Satu Solusi Kegiatan Belajar Mengajar
Di Tengah Pandemi Covid-19,” Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan 5, no. 1 (10 Mei
2020): 65.
4 Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19

Dalam Undang-undang No. 12 Tahun 2012 pasal 4 dinyatakan


bahwa Pendidikan Tinggi berfungsi:
a) Meningkatkan kemampuan dan membangun karakter
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa;
b) mengembangkan sivitas akademika yang inovatif,
responsif, kreatif, terampil, berdaya saing dan kooperatif
melalui pelaksanaan Tridharma; dan
c) mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
dengan mengamatu dan menerapkan nilai humaniora.3

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat


(LPPM) perguruan tinggi adalah sebagai sarana dalam
mengembanglan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang kita
sadari sangat penting bagi kehidupan manusia. Satu satu kegiatan
dalam pengabdian masyarakat yakni dilakukannya program Kuliah
Pengabdian Masyarakat (KPM) oleh mahasiswa.4 Program tersebut
sebagai kewajiban yang harus diikuti untuk memberikan
pengalaman belajar di luar kampus yang lebih realitas dengan
bekerja sama dengan masyarakat. KPM dilaksanakan dengan

3 Tatik Suryani, “Penguatan Peran Perguruan Tinggi Dalam


Pemberdayaan Masyarakat Di Era Industri 4.0,” Seminar Nasional Hasil Pengabdian
Kepada Masyarakat 2, no. 1 (17 Oktober 2018): 1.
4 Fitri Anasari, Addy Suyatno, dan Indah Fitri Astuti, “Sistem Pelaporan

Terpadu Kuliah Kerja Nyata Berbasis Digital (Studi Kasus: Lembaga Pengabdian
Kepada Masyarakat Universitas Mulawarman),” Informatika Mulawarman  : Jurnal
Ilmiah Ilmu Komputer 10, no. 1 (2 Juni 2016): 11.
Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19 5

berbagai bentuk seperti misalnya edukasi, pelatihan, dan pelayanan


kepada masyarakat.
Sebagai mahasiswa yang menempuh pendidikan di Perguruan
Tinggi, tentunya mempunyai wawasan yang lebih luas untuk
memecahkan persoalan-persoalan yang mungkin terjadi di
masyarakat sehingga dengan adanya KPM memberikan manfaat
kepada masyarakat di lokasi dilaksanakannya KPM. Terutama
dengan adanya wabah Covid-19 ini memberikan dampak yang
sangat besar bagi beberapa aspek kehidupan manusia. Maka
diperlukan cara yang dapat memberikan pemahaman kepada
masyarakat terkait bagaiamana menghadapi situai pandemi saat ini.
Perguruan Tinggi berfungsi sebagai salah satu unsur penting
untuk membangun bangsa yang berwawasan, maka program
kegiatan pengabdian kepada masyarakat hendaknya dilaksanakan
dengan berasaskan atas kelembagaan, kerjasama, kesinambungan,
edukasi, pemberdayaan masyarakat, dan pembangunan daerah.5

B. Fokus Pengabdian Masyarakat Dari Rumah


Pelaksanaan KKN disebagian perguruan tingi tetap
dilaksanakan meski pandemi masih berlangsung. Dalam menjaga
keselamatan dan kesehatan mahasiswa dan masyarakat, program
Kuliah Pengabdian Masyarakat Dari Rumah (KPM-DR) di laksankan
di desa masing-masing mahasiswa dengan alokasi waktu 60 (ena

5Ni Made Anggreni, “Standar Mutu Pengabdian Pada Masyarakat dan


Profesionalisme Dosen,” Jurnal Penjaminan Mutu 1, no. 1 (9 Februari 2016): 39.
6 Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19

puluh) hari , setara dengan 4 (empat) SKS. Namun terdapat


perbedaan waktu pelaksanaan di setiap perguruan tinggi sesuai
dengan kebijakan yang ditetapakan. Program kerja yang dilakukan
selama KPM-DR meliputi dua cara yaitu, pertama memanfaatkan
media sosial. Hal ini dilakukan dengan memberikan penguatan atas
sikap sadar dan peduli terhadap pentingnya waspada akan
pandemi Covid-19, hubungan keagamaan dan menanamkan
perilaku sehat dengan tepat, moderasi beragama, dan edukasi serta
dakwah keagamaan Islam. Kedua melakukan produktivitas keilmuan
seperti penulisan karya tulis, buku, artikel jurnal, opini dan lain
sebagainya yang disesuaikan dengan program studi masing-masing.
Lewat media sosial kita dapat menemukan berbagai macam
informasi yang terkini. Bahkan semua orang dapat dengan mudah
mengakses informasi tersebut melalui media elektronik seperti
handphone, laptop, dan lain-lain.
KPM-DR tahun 2020 sangat berbeda dengan KPM sebelumnya
sebab mahasiswa tidak harus langsung terjun ke masyarakat karna
bisa dilakukan melalui media sosial. Conten Program yang dibuat
berbentuk video tutorial, film pendek, karikatur, video animasi, dan
atau tulisan terkait wabah Covid-19. Sehingga masyarakat dapat
lebih faham bagaimana menyikapi adanya pandemi Covid-19. Selain
melalui media sosial, mahasiswa juga bisa menambah produktivitas
keilmuan yang kelak bisa bermanfaat bagi dirinya.
Tahapan pelaksanaan KPM-DR yaitu mulai dari proses
persiapan, pelaksanaan, pengumpulan laporan akhir dan tahap akhir
Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19 7

akan dilakukan evaluasi.6 Setiap mahasiswa akan dibimbing oleh


Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang akan memberikan arahan
seta penilaian untuk laporan akhir. Dalam pelaksanaan KPM-DR
dibuat sebuah sistem informasi yang dapat memudahkan antara
mahasiswa dengan DPL dalam proses kegiatan, sistem informasi
tersebut dinamakan SIDIMAS.
Kegiatan Kuliah Pengabdian Masyarkat harus difokuskan pada
hal apa yang akan dilakukan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang
ditetapkan. Jika fokusnya tidak terarah maka hasilnya bisa
menyeleweng dari yang diharapkan.
Melihat situasi yang saat ini terjadi, yakni adanya pandemi
global yang mengharuskan setiap orang untuk selalu waspada dan
menjaga diri. Namun, pada kenyataannya masih banyak sebagian
masyarakat yang kurang memiliki kesadaran pentingnya selalu
waspada malah terkadang meremehkan akan kebijakan yang
berlaku. Adanya Kuliah Pengabdian Masyarakat ini diharapkan bisa
memberikan peningkatan kesadaran bagi masyarakat, memberikan
himbauan dan arahan yang dapat mudah diterima dan dikerjakan
oleh masyarakat. Khususnya terkait dengan beberapa aspek yang
terpengaruh akibat adanya pendemi Covid-19.
Cara ini setidaknya bisa sedikit memberikan kontribusi dalam
menyikapi adanya pandemi Covid-19. Praktiknya bisa dilakukan
dengan melalui media sosial. Misalnya membagikan video tutorial

6 Masdar Wiyono, Firdaus Solihin, dan Sigit Susanto Putro, “Aplikasi


Penilaian Kuliah Kerja Nyata Universitas Trunojoyo Madura Menggunakan
Metode Rating Scale,” Rekayasa 10, no. 1 (2017): 24.
8 Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19

dalam bepergian di era New Normal, tutorial mencuci tangan dengan


benar, bagaiamana menjaga daya tahan tubuh, himbauan untuk
tidak mendatangi keramaian dan lain-lain.
Media sosial memiliki kapasitas untuk menjangkau dan
mempengaruhi jutaan orang Indonesia secara bersamaan. Kekuatan media
yang paling jelas terletak pada jumlah individu yang dapat mereka
jangkau. Media sosial dapat memengaruhi perilaku individu dan nilainilai
komunitas yang turut mendukung lingkungan dan individu sehingga
diperlukan untuk mempertahankan kebiasaan atas perubahan perilaku
untuk sadar kesehatan. Selain itu, ketika pola pemberian layanan
kesehatan terus berubah, media dapat memberikan informasi berharga
kepada masyarakat tentang opsi dan sudut pandang lain.
Media sosial telah menjadi salah satu media untuk edukasi,17
dimulai dari banyaknya informasi dan peluang terjadinya interaksi serta
arahan untuk menuju pengembangan informasi ke dalam tautan lain. Hal
tersebut menandakan bahwa selain keterkaitannya sebagai media hiburan,
media sosial dapat dijadikan sebagai alternatif sumber jawaban untuk
pertanyaan keseharian, termasuk info dan pertanyaan tentang COVID-19.7

C. Urgensi Pengabdian Masyarakat Dari Rumah


Apa Pentingnya Kuliah Pengabdian Masyarakat? Mungkin ada
sebagaian orang yang belum benar-benar faham akan tujuan
program tersebut. Kegiatan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM)
atau bisa disebut dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan

7Muchammad Bayu Tejo Sampurno, Tri Cahyo Kusumandyoko, dan Muh


Ariffudin Islam, “Budaya Media Sosial, Edukasi Masyarakat, dan Pandemi
COVID-19,” SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i 7, no. 5 (14 April 2020): 530–31.
Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19 9

salah satu syarat untuk kelulusan mahasiswa dalam menjalani


pendidikan di Perguruan Tinggi (PT) dan bertujuan untuk mengabdi
kepada masyarakat. KPM menghadapkan mahasiswa pada kondisi
nyata di masyarakat Indonesia. Masalah yang dihadapi masyarakat
tersebut tentu membutuhkan solusi atau pemecahan.
Dikutip dari Kisah Inspiratif KKN oleh Alivermana Wiguna
dkk, bahwa salah satu pembelajaran yang bisa diambil dari kegiatan
ini adalah “Di kampus kita belajar untuk diuji, dimasyarakat kita
diuji untuk belajar.”8 Manfaat lainnya, mahasiswa dapat menempa
daya tahan, menuntut mahasiswa untuk kreatif dan inovatif,
semangat berkarya dan bekerja, punya rasa penasaran tinggi,
percaya diri, empati, optimis, serta gemar berbagi kebahagiaan.
Pelaksanaan Kuliah Pengabdian Masyarakat Dari Rumah
(KPMDR) bagi mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Metro merupakan kegiatan KPM yang diselenggarakan berkenaan
dengan situasi pandemic COVID-19. KPM-DR dilaksanakan sebagai
upaya mengurangi penularan COVID-19 dengan melakukan social
distancing dan physical distancing. Pelaksanaan kegiatan KPM- DR
ini tentunya tidak mengurangi makna KPM seperti biasanya dalam
rangka mengembangkan kompetensi mahasiswa sebagai calon
sarjana berjiwa pengabdian tinggi.
Pelaksanaan KPM seyogyanya dilaksanakan dengan
berinterakasi langsung dengan masyarakat, karena mahasiswa

8 Aliverma Wiguna, Anggraini Gita, dan Hidayat Deni, Kisah-kisah


Inspiratif Kuliah Kerja Nyata, 1 ed. (Yogyakarta: Deepublish, 2016), 124.
10 Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19

diterjunkan langsung di tengah-tengah masyarakat dalam


melaksanakan program KPM. Namun demikian hal ini tidaklah
mungkin dilakukan untuk situasi saat ini, sehingga diperlukan
system KPM yang mengikuti pola social distancing dan pyhsical
distancing sehingga dapat mengurangi mata rantai penyebaran
COVID-19. Kemajuan teknologi saat ini memberikan kemudahan
dalam pelaksanaan KPM tanpa harus kontak sosial ataupun kontak
fisik dengan masyarakat, yaitu dengan tersedianya bermacam
platform media sosial yang bisa digunakan oleh mahasiswa peserta
KPM untuk memberikan edukasi, himbauan, ataupun penyampaian
informasi berjejaring.9
Manfaat pelaksanaan KPM-DR bagi masyarakat
diantaranya:10
1. Masyarakat memperoleh pengetahuan yang pada akhirnya
memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap wabah COVID-19.
2. Mayarakat memperoleh pengetahuan tentang bagaimana relasi
antara agama dan kesehatan dengan tepat sehingga memiliki
kesadaran untuk selalu hidup sehat dan bersih.
3. Bersinergi dengan mahasiswa dalam memecahkan masalah-
masalah sosial keagaman dimasyarakat. Kuliah Pengabdian
Masyarakat Dari Rumah (KPM-DR) Tahun 2020
4. Masyarakat mendapatkan pemahaman tentang bagaimana konsep
moderasi beragama di tengah-tengah keberagaman bangsa

9 Tim Penyusun Buku Pedoman KPM-DR LPPM IAIN Metro, Pedoman


Kuliah Pengabdian Masyarakat Dari Rumah (KPM-DR) IAIN Metro (Metro, 2020), 2.
10 Tim Penyusun Buku Pedoman KPM-DR LPPM IAIN Metro, 6.
Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19 11

Indonesia dan dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan


bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
5. Masyarakat memiliki pengetahuan tentang konsep pendidikan,
konsep syariah dalam melakukan ibadah, konsep ekonomi, serta
siraman rohani dalam bentuk dakwah yang disampaikan oleh
mahasiswa, terutama dalam hal menghadapi situasi dan kondisi
saat ini.
12 Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19

BAB II
Teori Pengabdian Masyarakat dari Rumah

A. Tri Dharma Perguruan Tinggi


Menurut pendapat Nano Supriono, Perguruan Tinggi adalah
lembaga pendidikan yang dengannya dilaksanakan jenjang
pendidikan tinggi. Dosen merupakan sebutan bagi pengajar,
sedangkan mahasiswa sebutan untuk peserta didik. Dijelaskan pula
perguruan tinggi terdiri atas dua macam, yaitu perguruan tinggi
negeri dan perguruan tinggi swasta. Perbedaan keduanya terletak
pada yang mempunyai wewenang dalam pengelolaan dan
peregulasian yang dijalankan.11 Perguruan tinggi negeri adalah
lembaga yang pengelolaanya dilakukan oleh pemerintah, sedangkan
untuk perguruan tinggi swasta dikelola oleh masyarakat secara
terbuka. Pendidikan tinggi berada pada tingkatan diatas pendidikan
menengah dan pendidikan dasar.
Pendidikan tinggi harus menerapkan Tridharma Perguruan
Tinggi yang terdiri dari: peningkatan pendidikan dan pengajaran,
penelitian dalam rangka peningkatan kebudayaan khusunya ilmu
pengetahuan, teknologi, pendidikan dan seni, dan terakhir
pengabdian kepada masyarakat. Tentu yang tidak kalah pentingnya
yakni melaksanakan pemeliharaan civitas akademika dan kaitannya
dengan lingkungannya. Pendidikan tinggi saat ini menjadi sorotan
yang sangat penting. Tidak hanya karena manajemen yang masih

A Rifqi Amin, S istem Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Perguruan


11

Tinggi Umum, 1 ed. (Yogyakarta: Deepublish, 2014), 65.


Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19 13

berproses dalam ragam perubahannya. Tetapi, juga karena gejolak


mahasiswa yang kadang lebih menyukai demonstrasi ketimbang
menjadi mahasiswa yang senang untuk menuntut ilmu dan
mengembangkan kapasitas dirinya.12
Perguruan tinggi bisa dikatakan institusi pendidikan tinggi
sebagai pencetak kelompok terpelajar muda yang cepat dalam
berfikir, inivatif dan berdaya saing. Tidak mengherankan bila
mahasiswa sebagai intergral dari unsur perguruan tinggi sering
dianggap sebagai bibit pemimpin masa depan dan pelopor dalam
kemajuan bangsa ke arah yang lebih baik.13
Pendidikan tinggi di Indonesia sudah sejak lama berfungsi
dalam peningkatan sumber daya manusia serta telah
menyumbangkan kontribusi yang nyata dalam pembangunan
nasional khususnya dalam hal mencerdaskan kehidupan bangsa dan
meningatkan kesejahteraan masyarakat. Peran tersebut
diimplementasikan melalui aktivitas pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat, yang telah disepakati sebagai misi
perguruan tinggi di Indonesia. Bahkan misi tersebut dinyatakan
sebagai kewajiabn pendidikan tinggi, seperti yang tercantum dalam
UU No. 20 Tahun 2003 pasal 20 ayat (2) yang berbunyi: Pendidikan
Tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat. Selanjutnya dalam PP No. 61 Tahun
1999 tentang penetapan Perguruan Tinggi Negeri sebagai Badan

12Afriantoni dan dkk, Isu-Isu Kritis Dalam Pendidikan Tinggi, 1 ed.


(Yogyakarta: Deepublish, 2016), 3.
13 Afriantoni dan dkk, 15.
14 Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19

Hukum dinyatakan bahwa tujuan perguruan tinggi diantaranya


sebagai berikut:14
1. Mencetak peserta didik sebagai bagian dari masyarakat
yang mempunyai kompetensi akademik dan/atau
menambah khasanah ilmu pengetahuan, teknologi
dan/atau kesenian;
2. Memajukan dan mendistribusikan ilmu pengetahuan,
teknologi dan/atau kesenian serta mengusahakan
pengaplikasiannya sehingga dapat memperbaiki taraf
kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan
nasional;
3. Membantu pembentukan masyarakat madani yang
demokratis dengan bertindak sebagai kekuatan moral yang
independen;
4. Memperoleh kelebihan bersaing melalui pengamalan
prinsip pengelolaan sumber daya sesuai dengan
pengelolaan yang profesional.
Dengan demikian, perguruan tinggi sebagai pelaksana
pendidikan tinggi mengemban tugas yang sangat berat yang tidak
dipikul oleh lembaga pendidikan lain selain tuntutan untuk
menghasilkan lulusan perguruan tinggi yang bermutu dan sanggup
menjadi agen of change, mempunyai kesadaran lingkungan dan sosial,
menjunjung etika dan nilai-nilai kemanusiaan serta mempunyai jiwa

14 M. A. Chozin dkk., Pembangunan Perdesaan Dalam Rangka Peningkatan


Kesejahteraan Masyarakat (Bogor: IPB Press, 2010), 1.
Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19 15

kewirausahaan, perguruan tinggi juga diharuskan dapat melahirkan


IPTEKS yang tepat guna untuk meningkatkan kualitas hidup
masyarakat. Selain itu, perguruan tinggi juga mempunyai peran
sebagai perantara pembangunan melalui bridging, penyelesaian
sengketa/manajemen konflik, serta sebagai penyelenggara
pembangunan melalui keterlibatan langsung maupun
kerjasama/kemitraan.15
Secara istilah pendidikan dimaknai sebagai suatu proses atau
upaya yang dilakukan dengan kesadaran untuk menuju perubahan
sikap dan perilaku menuju kedewasaan, dengan salah satu
parameternya adalah kemampuan mengemban tanggung jawab dan
amanah.16 Pendidikan merupakan bagian dari peran kita sebagai
manusia yang bermoral. Perguruan Tinggi Islam sebagai lembaga
pendidikan banyak memberikan pembelajaran yang menuntut
mahasiswa untuk dapat menjadi manusia yang memahami agama
islam secara keseluruhan.17 Di samping itu tenaga ahli agama Islam
lulusan Perguruan Tinggi Islam sangat diperlukan bagi pemerintah
untuk mengisi jabatan guru, hakim, dan kantor agama dari tingkat
kabupaten, provinsi sampai tingkat pusat.18
Pendidikan adalah upaya yang dikerjakan dengan sadar dan
tersusun untuk menciptakan kondisi belajar dan proses

15 Chozin dkk., 2.
16 Shabri Shaleh Anwar, “Tanggung Jawab Pendidikan Dalam Prespektif
Psikologi Agama,” Jurnal Ilimiah Psikologi 1 No. 1 (Juni 2014): 11.
17 Zainal Abidin Bagir, Integrasi Ilmu dan Agama: Interpretasi dan Aksi

(Bandung: Mizan, 2005), 108.


18 Djamaluddin Darwis, Dinamika Pendidikan Islam, Sejarah Ragam dan

Kelembagaan (Semarang: RaSAIL, 2006), 30.


16 Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19

pembelajaran supaya peserta didik secara aktif dapat meningkatkan


kompetensi dirinya untuk mempunyai kecerdasan, kepribadian,
kontrol diri, akhlak mulia, kekuatan spiritual keagamaan serta skills
yang dibutuhkan untuk dirinya sendiri, masyarakat, bangsa, dan
negara.19
Pendidikan merupakan sarana untuk membangun karakter
peserta didik yang pada akhirnya dapat memberikan kemajuan
bangsa. Tujuan lainnya yakni meingkatkan kemampuan mahasiswa
untuk menjadi pribadi yang mandiri, berakhlak, tanggung jawab,
kreatif, berwawasan, serta beriman dan bertakwa pada tuhan.20
Dalam rencana merealisasikan tujuan tersebut, pendidikan
harus dijalankan secara adil dan demokratis serta tidak membeda-
bedakan dengan menjunjung tinggi nilai keagamaan, nilai
kebudayaan, hak asasi manusia, dan keberagaman bangsa.
Pada pendidikan tinggi, terdapat dari dua bentuk yakni
pendidikan akademik dan pendidikan profesional. Pendidikan
akademik lebih terfokus pada penguasaan dan peningkatan ilmu
pengetahuan yang terbagi menjadi program sarjana dan program
pasca sarjana (Magister dan Doktor). Sedangkan pendidikan
profesional ditekankan terutama pada kesiapan penerapan keahlian
bidang tertentu Terdiri dari program Diploma I, Diploma II,
Diploma III, dan Diploma IV.

19 Ketentuan Umum butir 1, UU No. 20 Tahun 2003, t.t.


20 Syahrizal Abbas, Manajemen Perguruan Tinggi, 1 ed. (Jakarta: Kencana,
2008), 90.
Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19 17

Dalam asal-usul kehidupan manusia ilmu sudah menjadi


prinsip pokok pembangunan peradaban manusia hingga
akhirnya dapat berwujud peradaban yang megah seperti sekarang.
Salah satunya terlihat pada adanya revolusi industri yang
menjadikan aktivitas manusia menjadi semakin mudah dengan
teknologi yang super canggih. Dalam berbagai aspek kehidupan
manusia, ilmu sudah banyak memberikan kemudahan bagi
manusia supaya kebutuhannya dapat terpenuhi. Bisa dikatakan,
hadirnya ilmu telah memberikan perubahan terhadap kehidupan
dunia dari abad kuno sampai abad modern. Manusia bisa
menggunakan transportasi yang nyaman, mengobati penyakit,
membangun irigasi, membangun sarana tempat tinggal,
melakukan komunikasi jarah jauh dan masih banyak lagi, itu semua
bekat adanya kemjuan ilmu dan teknologi.21 Cara mendapatkan ilmu
sangat beragam, bisa dari pengalaman atau melalui jenjang
pendidikan.
Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan yang
mengajarkan mahasiwa dalam mencapai penguasaan ilmu
pengetahuan dan keahlian sesuai dengan bidang atau jurusannya
masing-masing. Lulusan perguruan tinggi perlu memiliki
penguasaan soft skills, tidak cukup hanya bermodalkan hard skills

21Hadi Kusuma Ningrat, “Etika Keilmuan Dan Tanggung Jawab Sosial


Ilmuwan (Sebuah Kajian Aksiologis),” Biota 9, no. 1 (2016): 97.
18 Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19

saja. Karna untuk bekerja secara profesional dan berkualitas


dibutuhkan keterampilan tersebut.22
Pendidikan dipelukan sebagai bekal dan persiapan mahasiswa
untuk menempuh kehidupan nyata setelah lulus kuliah. Selama
menjalani pendidikan di perguruan tinggi mahasiswa diharapkan
sudah memiliki berbagai keterampilan yang dibutuhkan supaya bisa
berkembang dan menyesuaikan diri di tempat kerja dengan ganjaran
yang sesuai. Wagner, memberikan pernyataan terkait tujuh survival
skills yang sangat penting untuk dimiliki pada era abad ke-21 ini.
Skills yang dimaksud tersebut adalah soft skills, diantaranya: (1)
mampu berpikir kritis dalam memecahkan suatu permasalahan; (2)
bekerja sama melalui jaringan dan memimpin dengan pengaruh
yang positif; (3) sigap dan mampu menyesuaikan; (4) berinisiatif dan
memiliki jiwa kewirausahaan; (5) berkomunikasi secara efektif baik
langsung maupun tidak langsung; (6) mampu mengakses dan
menganalisis informasi; dan (7) berdaya fikir yang imajinatif. Maka
dari itu, kemampuan soft skills dirasa sangat penting agar lulusan
mahasiwa dapat bertahan mengarungi berbagai macam tantangan
pada dunia kerja.
Soft skills yang dimiliki seseorang dapat dilihat dengan mudah
secara non teknis karna menunjukkan keunikan pribadi. Keunikan
yang tampak diamati melalui sikap seseorang, misalnya kemampuan
beradaptasi di lingkungan sosial, cara berbahasa yang sopan,

22 Siti Hamidah dan Sri Palupi, “Peningkatan Soft Skills Tanggung Jawab
dan Disiplin Terintegrasi Melalui Pembelajaran Praktik Patiseri,” Jurnal Pendidikan
Karakter 2 No. 2 (Juni 2012): 143.
Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19 19

melakukan rutinitas positif, atau hal-hal lainnya yang termasuk


dalam sikap yang baik. Grugulis menyatakan bahwa, kemampuan
Soft skills dapat menjadikan seseorang untuk memotivasi diri dan
menggunakan inisiatifnya, memiliki pemahaman mengenai hal apa
yang bisa dilakukan dan dikerjakan dengan baik, yang berfungsi
untuk memecahkan persoalan yang hadir secara tak terduga dan
bisa selalu bertahan jika persoalan tersebut belum teratasi. Dengan
demikian, soft skills sebagai kekuatan diri untuk merubah maupun
untuk mengatasi berbagai macam persolan kerja.
Menurut Djoyonegoro, penerapan soft skills dilihat sebagai
bagian dari usaha untuk membangun sikap profesional yang akan
berpengaruh terhadap kepedulian pada kualitas, cepat, efektif, dan
efisien, menghargai waktu dan kehormatannya. Dalam membentuk
kemampuan Soft skills dapat dilakukan melalui proses pembiasaan
kerja yang dimulai sejak awal dan disesuaikan dengan pembelajaran
yang dibutuhkan.
Seseorang yang memiliki soft skills yang memadai dapat dilihat
melalui sikap kerja, misalnya bisa beradaptasi/berinteraksi dengan
baik, kemampuan dalam menyampaikan informasi dan ide yang
mudah diterima, sikap keingintahuan yang tinggi serta selalu belajar
dan berusaha meningkatkan kemampuan dirinya. Dengan demikian,
penting adanya untuk menerapkan soft skill dari sekarang sebagai
bekal untuk terjun dalam dunia pekerjaan.
Dalam praktiknya, banyak ditemukan beberapa permasalahan
terkait proses pembelajaran. Pertama, mahasiswa kurang memiliki
20 Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19

semangat yang tinggi dalam melaksanakan kewajibannya,


cenderung hanya memenuhi tugas semata tanpa menjadikannya
suatu cara untuk meningkatkan kemampuan diri. Kedua, tidak
membiasakan diri bekerja secara efektif dan efisen. Ketiga,
cenderung mengandalkan teman dan dosen. Keempat, kurangnya
kepekaan dan berfikir secara sigap dalam menghadapi
permasalahan.
Persoalan tersebut disebabkan karna proses pembelajaran yang
dilakukan saat ini hanya ditekankan untuk menguasai hard skills dan
kurangnya perhatian dalam pengembangan Soft skills supaya dapat
berdampingan dengan hard skills. Selain itu, saat ini pembelajaran
juga tidak terlalu menekankan kedisiplinan dan tanggung jawab
sehingga kurang matang dalam melakukan pekerjaan. Oleh sebab
itu, pembelajaran soft skills sangat penting diterapkan secara praktik
sehingga membantu meningkatkan profesionalitasnya.
Penelitian adalah kegiatan yang dilaksanakan dengan
mengacu pada kaidah dan tata cara ilmiah yang terstruktur untuk
mendapatkan bukti berupa data, informasi, dan pernyataan terkait
dengan pemahaman dan/atau pengujian suatu cabang ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Pengertian penelitian (research) dalam jenjang pendidikan
tinggi adalah kegiatan mencari kebenaran (to seek the truthI) yang
dilaksankan sesuai pedoman dan tata cara ilmiah (scientific research)
secara terstruktur untuk mendapatkan informasi, data, dan
keterangan yang berhubungan dengan penafsiran dan pembuktian
Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19 21

kebenaran atau ketidakbenaran suatu dugaan di bidang ilmu


pengetahuan dan teknologi serta mengambil kesimpulan ilmiah bagi
kebutuhan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi.23
Penelitian memiliki beberapa landasan ideal yakni: kaidah
keilmuan dari penelitian. Penelitian harus dilakukan sesuai
pedoman dan tata cara ilmiah/keilmuan secara faktual, berakal, dan
terstruktur. Penelitian merupakan jalan dan alat yang memberikan
kemungkinan terjadinya penambahan pengetahuan yang dapat
dipertanggungjawabkan. Sebagai suatu disiplin ilmu tertentu,
penelitian juga bisa dilakukan dengan menyertakan berbagai bidang
ilmu atau interdisiplin.24
Penelitian menjadi suatu keharusan yang dilakukan pada
setiap Perguruan Tinggi. Maksudnya, dengan penelitianlah
peningkatan ilmu pengetahuan itu akan mencapai momentumnya.
Penelitian sebagai target untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,
apakah itu berhubungan dengan dunia teoritik-murni atau
konseptual-aplikatif. Salah satu Penelitian yang dilakukan pada
perguruan tinggi misalnya skripsi yang merupakan tugas akhir dan
syarat utama kelulusan. Manfaat yang dapat diperoleh dari skripsi
yakni menemukan solusi atau pemecahan masalah bagi beberapa
pihak baik itu mahasiswa, masyarakat, dan perguruan itu sendiri.

Idris HM Noor, “Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam


23

Kegiatan Pengabdian Masyarakat di Perguruan Tinggi,” Jurnal Pendidikan dan


Kebudayaan 17 No. 3 (Mei 2011): 308.
24 Idris HM Noor, 308.
22 Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19

Dari dua darma ini, selanjutnya menuju pada darma yang


ketiga, yaitu pengabdian masyarakat. Ilmu yang telah didapatkan
perlu dimaknai dengan melanjutkan ke pengabdian kepada
masyarakat sehingga akan dapat bermanfaat.25
Pengabdian kepada masyarakat merupakan program
kegiatan yang diselenggarakan oleh LPPM dengan memanfaatkan
ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai usaha memberikan
kontribusi untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.26 Pengabdian masyarakat
mengajarkan mahasiswa untuk bersyukur atas pemberian nikmat
dari Allah, bentuk tanggung jawab dalam mengamalkan ilmu yang
didapat selama menjalani proses pembelajaran untuk kepentingan
seluruh umat manusia.27 Mahasiswa akan memiliki keterampilan
hidup (life skill) jika diasah terjun ke masyarakat dan industri.
Tidak hanya untuk meningkatkan kompetensi tapi sekaligus juga
me-link and matchkan dalam mengasah sikap dan keterampilan.28
Pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi harus memenuhi
standar secara nasional yaitu berdasarkan Standar Nasional
Pendidiakn Tinggi (SN DIKTI). Dalam pelaksanaan Pengabdian
masyarakat khususnya diharapkan dapat mencapai 8 kriteria
standar, diantaranya sebagai berikut.

25 Moh Ali Aziz, Dakwah Pemberdayaan Masyarakat: Pardigma Aksi Metodologi

(Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2005), 12.


26 Abbas, Manajemen Perguruan Tinggi, 92.
27 Abidin Bagir, Integrasi Ilmu dan Agama: Interpretasi dan Aksi, 108.
28 Suryani, “Penguatan Peran Perguruan Tinggi Dalam Pemberdayaan

Masyarakat Di Era Industri 4.0,” 3.


Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19 23

1. Standar hasil pengabdian kepada masyarakat. Salah satu


tujuan pengabdian masyarakat yakni dapat membantu
memecahkan permasalahan yang ada dengan melakukan
pendampingan dan pada akhirnya kegiatan yang
dilakukan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
2. Standar isi pengabdian kepada masyarakat. Pengabdian
yang dilakukan minimal dapat memenuhi kritera yakni
tentang seberapa dalam dan luas materi pengabdian
masyarakat.
3. Standar proses pengabdian kepada masyarakat. Proses
yang baik akan menentukan keberhasilan kegiatan karna
mencakup semua langkah mulai dari tahap perencanaan,
pelaksanaan, hingga pelaporan kegiatan.
4. Standar penilaian pengabdian kepada masyarakat.
Penilaian bertujuan sebagai evaluasi apakah kegiatan yang
dilakukan sudah baik atau perlu perbaikan pada beberapa
prosesnya.
5. Standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat.
Pelaksana sebagai tokoh utama dalam kegiatan pengabdian
harus memenuhi minimal kriteria yang ditetapkan,yakni
mampu dalam melaksanakan program dan mempunyai
pengetahuan yang memadai.
6. Standar sarana dan prasarana pengabdian kepada
masyarakat. Sarana dan prasana juga merupakan faktor
yang mendukung keberhasilan kegiatan. Tentunya dengan
24 Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19

adnaya fasilitas yang memadai dapat mempermudah


proses kegiatan yang dilakukan.
7. Standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat, yaitu
standar dalam proses mengelola sumber daya manusia,
sumber daya alam yang dibutuhkan ataupun pengolaan
terkait seluruh proses yang dilalui dengan cara yang efektif
dan efisien.
8. Standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada
masyarakat. Demi terlaksananya kegiatan diperlukan
pendanaan dan pembiayaan yang cukup dengan sumber
dan mekanisme yang disesuaikam dengan standar minimal
yang ditetapkan.
Tujuan pengabdian kepada masyarakat di perguruan tinggi
adalah:
a. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat yang mengacu
pada Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi;
b. Melakukan pengembangan model dalam pelaksanaan
kegiatan pengabdian masyarakat;
c. Terus meningkatkan kekuatan pengabdian masyarakat;
d. Memberikan solusi permasalahan dalam suatu bidang
kajian akademik terkait kebutuhan, tantangan, serta
persoalan yang muncul dalam masyarakat baik dengan
cara langsung maupun tidak langsung.
Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19 25

e. Menyelenggarkan kegiatan yang dapat memberikan


kekuatan pada masyarakat, baik dalam bidang ekonomi
politik, sosial, budaya; dan
f. Dapat mengalihkan teknologi dan ilmu pengetahuan
kepada masyarkat agar menjadi manusia yang bemartabat
dan berkeadilan serta mempunyai kepedulian terhadap
kelestarian sumber daya alam yang tersedia.
Perguruan Tinggi di Indonesia yang berjumlah 4662, yang
terdiri dari 2528 Sekolah Tinggi, 582 Universitas, 213 Institut, 277
Politeknik dan 1062 Akademi merupakan potensi besar untuk
membantu pemerintah dalam pembangunan. Jika semua PT
menjalankan fungsi Tridharma dengan optimal dan relevan dengan
kebutuhan masyarakat, konstribusinya akan sangat signifikan.29

B. Tanggung Jawab Sosial Perguruan Tinggi


Manusia sebagai makhluk sosial dalam menjalani kehidupan
selalu berdampingan dengan makhluk lain, menyatukan persepsi
baik dalam hal yang mempunyai kepentingan sama ataupun
berbeda dengan saling bertukar informasi dan pendapat sehingga
terlihat adanya interaksi yang menciptakan hak dan kewajiban. 30
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tanggung
jawab adalah suatu kondisi yang mengharuskan untuk menanggung
sesuatu (jia terjadi hal yang salah, bisa dituntut, disalahkan,

Suryani, 2.
29

Artis Artis, “Strategi Komunikasi Public Relation,” Sosial Budaya 8, no. 2


30

(2 November 2011): 185.


26 Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19

diperkarakan dan sebagainya). Sikap bertanggung jawab yang


diperoleh dari proses pembelajran meliputi tiga macam bentuk yakni
tanggung jawab personal (kepada diri sendiri), tanggung jawab
horizontal (sesama makhluk) dan tanggung jawab vertikal (kepada
Tuhan). Manusia yang bertanggung jawab berarti sadar atas perilaku
yang dilakukannya baik itu sengaja maupun tidak disengaja, dan
juga merupakan bentuk pemenuhan akan kewajiban.31
Tanggung jawab kepada Tuhan adalah tingatan yang paling
tinggi sebagai keberadaan insan yang berketuhanan. Karena pada
hakikatnya tujuan pokok agama adalah menyembah kepada Tuhan.
Ketika seseorang mampu bertanggung jawab kepada Tuhan-Nya
maka otomatis akan berpengaruh positif terhadap wujud tanggung
jawab lainnya (kepada makhluk). Sebagai wujud tanggung jawabnya
yakni manusia melaksanakan ibadah dan beramal shaleh. Tanggung
jawab kepada diri sendiri merupakan tanggung jawab personal yang
membentuk dorongan dari dalam diri sendiri. Terkadang tanggung
jawab personal akan terasa berat jika tidak diterapkan secara terus
menerus. Ada beberapa faktor yang membuat sebagian besar orang
mampu untuk bertanggung jawab atas seseorang atau sesuatu hal
karena didasarkan oleh perasaan terpaksa dan malu. Namun itu
semua tergantung pada masing-masing orang. Selanjutnya tanggung
jawab di luar diri, bentuknya misalnya tanggung kepada keluarga,
lingkungan, masyarakat.32

31Anwar, “Tanggung Jawab Pendidikan Dalam Prespektif Psikologi


Agama,” 13.
32 Anwar, 15.
Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19 27

Tanggung jawab sosial dalam Alquran merupakan kegiatan


dalam rangka memperkuat persaudaraan umat. Salah satu bentuk
tanggung jawab sosial adalah tanggung jawab individu terhadap
lingkungannya masing-masing dengan cara ikut berperan aktif
dalam kegiatan sosial di masayarakat.33
Kemampuan disiplin dan bertanggung jawab harus terapkan
pada setiap mahasiswa. Tanggung jawab mempunyai arti untuk
mengembangkan sikap selalu ingin belajar, mengelola diri, mampu
bekerja sama dalam tim. Disiplin dapat menjadi kekuatan kerja yang
berdampak pada keunggulan hasil yang didapat. Barbara
menjelaskan secara rinci bahwa tanggung jawab adalah perilaku
yang dapat dipercaya, tekun, terorganisasi, disiplin waktu,,
berkomitmen, dan terencana. Tanggung jawab terdiri atas beberapa
hal, antara lain: tanggung jawab perilaku; tanggung jawab hukum;
tanggung jawab keluarga; tanggung jawab komunitas; tanggung
jawab terhadap adat-istiadat, tradisi kepercayaan dan aturan; serta
tanggung jawab pribadi. Disiplin dapat tercapai jika kita bisa
menguasai diri, menekan diri dari rasa malas serta mandiri dalam
bekerja. Untuk menguatkan disiplin diri ada delapan cara,
diantaranya: (1) tetapkan niat untuk merubah diri agar menjadi
seseorang yang disiplin; (2) membuat komitmen; (3) mempelajari
peraturan-peraturan yang ada; (4) bisa bertanggung jawab; (5)

33 M. Wiyono, “Tanggung Jawab Sosial Dalam Alqur’an; Analisis Kritis


Tafsir Tematik Kemenag RI,” Diya Al-Afkar: Jurnal Studi al-Quran Dan al-Hadis 4,
no. 02 (22 Desember 2016): 1,
http://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/diya/article/view/1142.
28 Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19

melatih diri secara terus-menerus; (6) melakukan kegiatan yang


dapat mengembangkan sikap disiplin; (7) mengurangi kebiasan yang
buruk; dan (8) memulai kelompok pendukung disiplin diri.34

C. Mengapa Pengabdian Masyarakat Dari Rumah Sebagai


Solusi Pemberdayaan di Era New Normal
Beberapa negara dibelahan dunia sedang mengalami suatu
kondisi yang mana memberikan perubahan dalam aspek kehidupan
manusia serta adanya ancaman yang dapat membahayakan diri
setiap orang. Ancaman tersebut biasa disebut dengan Covid-19 yang
merupakan suatu virus yang bisa menyebar dengan cepat dari satu
orang ke orang lain, bahkan bisa menular dari media benda.
Kondisi ini membuat berbagai aktivitas manusia tidak dapat
berjalan dengan semestinya. Sebab pemerintah telah membuat
kebijakan untuk tidak melakukan kegiatan di luar rumah seperti
bekerja, beribadah, dan bersekolah dengan tujuan untuk mengurangi
penyebaran Covid-19 agar tidak semakin meluas. Sejak Maret
kebijakan untuk di rumah saja diterapkan sampai dengan bulan Mei.
Setelah jangka waktu tersebut akhirnya masyarakat dapat
kembali menjalani rutinitasnya di luar rumah. Hal ini bukan berarti
wabah Covid-19 telah berakhir, masih ada kemungkinan adanya
penularan virus tersebut. Dalam menjalankan kegiatan di luar
rumah masyarakat harus tetap menjaga dirinya dengan mengikuti
protokol kesehatan yang berlaku. Inilah situasi yang disebut dengan

34 Siti Hamidah dan Sri Palupi, “Peningkatan Soft Skills Tanggung Jawab
dan Disiplin Terintegrasi Melalui Pembelajaran Praktik Patiseri,” 145.
Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19 29

Era New Normal (Normal Baru) yaitu kembalinya aktivitas


masyarakat ke kondisi normal namun dengan kebiasaan yang baru
dalam melakukan berbagai kegiatan ditengah pandemi Covid-19.
Sigit seorang Dosen Universitas Gajah Mada menyatakan
bahwa, Normal Baru merupakan alternatif yang menjadi dasar
kebijakan nasional untuk memenuhi kebutuhan konsumsi. Sebab,
konsumsi masyarakat berkaitan dengan aktivitas produksi dan
distribusi. Kondisi sosial pun juga memerlukan adanya interaksi
antar manusia. Selain itu, aktivitas keagamaan yang tidak mungkin
terus-menerus mengurung penganutnya dalam ruang daring
(online).35
Salah satu bentuk perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi
adalah adanya kegiatan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) bagi
mahasiswa. Pada umumnya KPM dilaksanakan pada suatu desa dan
mengharuskan kelompok mahasiswa yang diterjunkan untuk dapat
berinteraksi dengan masyarakat serta memecahkan persoalan yang
terjadi di masyarakat. Walaupun Era New Normal sudah berlaku,
tetap saja perlu kewaspadaan karna Virus Corona tidak mudah
untuk dilihat dengan mata.
Dengan kondisi yang belum stabil, maka untuk menjaga
keselamatan mahasiswa dan masyarakat, Kuliah Pengabdian
Masyarakat dilaksanakan dari rumah masing-masing. Ini menjadi
solusi yang tepat dalam mengurangi penyebaran Covid-19. Kuliah
Pengabdian Masyarakat Dari Rumah (KPMDR) dilaksanakan

35 Andrian Habibi, “Normal Baru Pasca Covid-19” 4, No. 1 (2020): 198.


30 Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19

dengan memberikan penguatan kesadaran akan Covid-19 dan


melakukan produktivitas keilmuan.

D. Prinsip Pengabdian Masyarakat Dari Rumah


1. Prinsip Dasar
Seperti halnya pelaksanaan KPM Reguler, KPM-DR
dilaksanakan dengan prinsip-prinsip KPM, yaitu:
a. Keselarasan aspek Tridharma Perguruan Tinggi: yaitu
aspek pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat yang berbasis integritas,
etos kerja dan gotong royong sebagai dasar dalam
merencanakan, melaksanakan, dan melakukan evaluasi
KPM-DR.
b. mencapai tiga manfaat KPM-DR diselenggarakan untuk
meningkatkan kepribadian mahasiswa (personality
development), pemberdayaan masyarakat (community
empowerment) dan pengembangan institusi (institutional
development) yang berdasarkan pada integritas, etos kerja
yang tinggi serta mempunyai sifa-sifat gotong-royong.
c. KPM-DR dilaksanakan dengan melakukan peningkatan
akan pentingnya kesadaran dan kepedulian terhadap
pandemi COVID-19, relasi agama dan kesehatan dengan
tepat, moderasi beragama, dan pendidikan serta dakwah
keagamaan Islam dengan memanfaat berbagai media
sosial.
Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19 31

d. KPM-DR mendorong mahasiswa untuk melakukan


produktivitas keilmuan diantaranya seperti penulisan
buku, karya tulis, opini, dan lain-lain sesuai dengan
program studi masing-masing.
e. Komperehensif-komplementatif dan berdimensi luas,
KPM-DR yakni berfungsi untuk mengikat, merangkum,
menambah, dan melengkapi kurikulum yang ada.
Harapanya dengan hal tersebut mahasiswa
berkemampuan mengaktualisasi dirinya secara
professional dan proposional.
f. Realistis-pragmatis, pada dasarnya program yang telah
direncanakan diharapkan dapat dilaksanakan sesuai
dengan daya dukung sumber daya yang ada dan
memberikan manfaat kepada masayarakat itu sendiri
dalam menghadapi wabah COVID-19.
g. Mandiri, mengingat situasi dan kondisi saat ini yang
tidak memungkinkan mahasiswa untuk melaksanakan
KPM sebagai mana biasanya (berkelompok dan terjun di
tengah-tengah masyarakat) maka KPM-DR dilakukan
dalam bentuk individual dengan tetap memperhatikan
prinsip- prinsip pelaksanaanKPM. Program kerja yang
dibuat berbeda-beda dalam setiap anggota dalam
kelompok, begitu juga dengan penyusunan laporan
akhir dikerjakan secara individual.
32 Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19

E. Tujuan dan sasaran Pengabdian Masyarakat Dari Rumah


1. Tujuan
a. Mahasiswa mampu memberikan kekuatan kepada
masyarakat agar sadar dan peduli terhadap pandemi
COVID-19, relasi agama dan kesehatan dengan tepat,
moderasi beragama, dan pendidikan serta dakwah
keagamaan Islam dengan memanfaatkan berbagai media
sosial.
b. Mendorong mahasiswa agar lebih produktiv dalam
bidang keilmuannya dengan cara menulis buku,
membaut karya tulis, opini, jurnal dan sejenisnya yang
dapat disesuaikan dengan program studi yang diambil
oleh masing-masing mahasiswa.
2. Sasaran
Sasaran kegiatan KPM-DR ini adalah masyarakat yang
berada lingkungan tempat tinggal mahasiswa KPM itu
sendiri khususnya dan umumnya seluruh masyarakat di
Indonesia yang dilakukan dengan bantuan media sosial.

F. Hasil yang Diharapkan dari Pengabdian Masyarakat Dari


Rumah
Hasil akhir yang diharapkan dengan adanya kegiatan ini
adalah mahasiswa dapat lebih memahami bagaimana realitas
kehidupan dimasyarakat di era pandemi yang saat ini sedang terjadi.
Memberikan solusi mengenai berbagai masalah yang ada, dengan
Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19 33

begitu masyarakat dapat menerima manfaat. Hal yang paling


penting, mahasiswa mendapatkan pembelajaran baru.
Pandemi Covid 19 menjadikan ketakutan bagi banyak orang.
Banyak isu-isu yang beredar terkadang tidak sesuai dengan
kebenaran dan masyarakat dengan mudah percaya dengan berita
tersebut, padahal tidak ada kejelasan sumbernya. Tidak jarang juga
banyak sebagian masyarakat yang tak mematuhi kebijakan yang
ditetapkan oleh pemerintah pada era New Normal ini. Misalkan
tidak memakai masker pada saat bepergian ke luar rumah. Hal inilah
yang harus dibenahi dalam pemahaman masyarakat yang ternyata
banyak yang kurang menyadari akan pentingnya mematuhi
keputusan pemerintah.
Kesadaran masyarakat menjadi bagian yang sangat penting.
Adanya KPM-DR diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam
meningkatkan kesadaran masyarakat akan pandemi Covid-19
dengan melalui media sosial (video atau gambar) yang berisikan
himbauan kepada masyarakat. Karna media sosial dapat
menjangkau banyak lapisan masyarakat, terutama masyarakat
didaerah tempat tinggal mahasiswa itu sendiri.
Masyarakat adalah tempat kembali para mahasiswa dan
pemuda kelak. Mahasiswa yang dianggap serba bisa oleh
masyarakat harus bisa meneruskan permasalahan, terobosan-
terobosan, yang mampu memberikan berabagai masalah sosial yang
terjadi di masyarakat. Kepekaan terhadap permasalahan masyarakat
tidak bisa secara tiba-tiba muncul dalam benak mahasiswa dan siswa
34 Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19

saat ini, perlu dikenalkan dan disentuh hatinya.36 Maka KPM


diharapkan dapat menumbuhkan jiwa kepedulian mahasiswa
terhadap permasalahan sosial di masyarakat.

G. Strategi dan Tahapan-tahapan Pengabdian Masyarakat Dari


Rumah
1. Strategi
Strategi adalah bagaimana cara yang digunakan bisa
mendapatkan hasil yang efektif dan efisien dalam program
kegiatan yang dilakukan. Kuliah Pengabdian Masyarakat
merupakan upaya untuk memberikan kontribusi dalam
pembangunan. Terdapat beberapa bidang yang dipakai dalam
strategi pemberdayaan sebagai fokus dalam perubahan
pembangunan yakni dari segi ekonomi, politik, sosial, dan
kebudayaan.
2. Tahapan-tahapan
a. Persiapan
Pada tahapan persiapan KPM-DR meliputi beberapa
kegiatan yaitu:
1) Pendaftaran peserta KPM-DR secara online
2) Penetapan peserta KPM-DR
3) Penetapan dosen pembimbing Lapangan (DPL-DR)
4) Pembekalan peserta KPM-DR secara daring/online

36David Efendi dan Arief Budiman, The Spirut of Dauzan, 1 ed. (Titah
Surga, 2018), 234.
Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19 35

Tahap pendaftaran dilakukan secara daring dengan


mengisi formulir di google formulir yang dibagikan melalui
grup. Setelah sudah terdaftar selanjutnya pembagian
kelompok mahasiswa yakni dikelompokkan pada wilayah
yang sama. Serta ditetapkan dosen pembimbing untuk
setiap kelompok. Informasi mengenai tata tertib, jadwal
kegiatan, dan pelaksanaan disosialisasikan pada saat
pembekalan peserta KPM-DR dan dapat pula dilihat pada
Buku Pedoman KPM-DR LPPM IAIN Metro.
b. Pelaksanaan KPM-DR selama 60 (enam puluh) hari
1) Pelaksanaan KPM-DR dilakukan dalam bentuk
penguatan atas kesadaran dan kepedulian terhadap
wabah COVID-19, relasi agama dan kesehatan
dengan tepat, moderasi beragama, dan pendidikan
serta dakwah keagamaan Islam yang berisikan
tentang edukasi, himbauan, dakwah, share ilmu
pengetahuan, atau dalam bentuk lain yang tidak
bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Kegiatan
mahasiswa diwujudkan dalam bentuk karikatur,
video tutorial, video animasi, film pendek dan atau
tulisan dengan menggunakan berbagai media
sosial, seperti Instagram, Twitter, Facebook, dan
Youtube.
2) Pelaksanaan KPM-DR dapat juga dilaksanakan
dalam bentuk kegiatan produktivitas keilmuan
36 Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19

seperti penulisan buku, karya tulis, opini, membuat


tutorial pembelajaran, dan lain sebagainya sesuai
dengan program studi yang diambil oleh
mahasiswa. Selanjutnya dilaporkan dalam bentuk
karya produktivitas yang dibuat.
3) Untuk mempermudah proses kegiatan, LPPM
membuat sebuah sitem informasi yang digunakan
untuk mengajukan program kerja, program konten,
catatan harian, dan laporan akhir.
c. Penyusunan laporan KPM-DR
Laporan kegiatan yang dimaksud sebagai sarana untuk
menyampaikan informasi mengenai kegiatan KPM-DR dan
wujud pertanggung jawaban program kegiatan yang
dilaksanakan. Laporan KPM-DR terdiri dari:
1) Log Book kegiatan selama pelaksanaanKPM-DR.
2) Laporan berupa buku/essay yang memuat tentang
pelaksanaan KPM- DR
3) Foto-foto dan video kegiatan wajib di upload di
media sosial (instgram, twitter, facebook, dan
youtube) masing-masing pengguna dengan
member tanda pagar
(hastag)#KPMDRIAINMetro2020

Penyusunan laporan KPM-DR adalah usaha terakhir


untuk mengkomunikasikan hasil kegiatan yang dicapai
Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19 37

dari suatu kegiatan kuliah pengabdian masyarakat.


Sistematika laporan didasarkan pada komponen-
komponen dan urutannya sehingga laporan tersebut dapat
membentuk satu kesatuan yang utuh. Sistematika
penyusunan laporan kegiatan sama seperti laporan pada
umunya, terdapat tiga bagian yakni bagian awal, bagian
inti dan bagian akhir, seperti terlihat pada sistematika
sebagai berikut:
A. Bagian awal Laporan memuat komponen:
1. COVER
2. HALAMAN PENGESAHAN
3. KATA PENGANTAR
4. DAFTAR ISI
5. DAFTAR TABEL
6. DAFTAR GAMBAR
7. DAFTAR LAMPIRAN
8. ABSTRAK
B. Bagian Inti/Isi Laporan mencakup:
1. Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Tujuan dan Sasaran Kegiatan
c. Hasil yang Diharapkan
d. Strategi Kegiatan
2. Pelaksanaan dan Pembahasan Program
a. Pelaksanaan KKN dari Rumah
38 Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19

b. Permasalahan yang Dihadapi


c. Pembahasan
3. Penutup
a. Kesimpulan
b. Saran
C. Bagian akhir laporan terdiri atas:
1. Daftar Pustaka
2. Lampiran

e. Penilaian/Evaluasi
Peniliaian kegiatan KPM-DR akan dilakukan oleh
Panitia Pelaksana (Pan- Pel) dan Dosen Pembimbing
Lapangan (DPL-DR). Berdasarkan nilai dari beberapa pihak
di atas maka akan di rekap sesuai dengan persentase yang
ditentukan untuk kemudian diberikan nilai akhir dan
sertifikat kegiatan. Evaluasi adalah salah satu unsur
penting dan langkah yang mesti dilakukan untuk
mengetahui keefektifan kegiatan Kuliah Pengabdian
Masyarakat.
Evaluasi penting dilaksanakan pada seluruh tahapan
kegiatan KPM- DR untuk mengendalikan dan
mengarahkan hasil yang diperoleh sehingga tujuan yang
akan dicapai dapat sesuai dengan perenacaan yang telah
dibuat. Evaluasi mencakup semua hal yang berkaitan
dengan pengelolaan, pelaksanaan tahapan kegiatan,
Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19 39

termasuk penyusunan laporan dan penilaian. Hasil yang


didapat dari evaluasi yang dilakukan dapat dijadikan
untuk mengukur seberapa tujuan dapat dicapai dan
dampaknya terhadap mahasiswa maupun terhadap
masyarakat. Bahan evaluasi dapat diperoleh dari laporan
mahasiswa, foto-foto kegiatan ataupun video documenter
sebagai bentuk pertanggung jawaban dan manajerial atas
semua kegiatan KPM-DR yang dilakukan. Hasil evaluasi
merupakan gambaran keberhasilan oleh mahasiswa yang
mengikuti Kuliah Pengabdian Masyarakat Dari Rumah dan
bertujuan memberikan nilai prestasi akademik kepada
peserta. Pelaksanaan evaluasi dan penilaian dilakukan oleh
DPL (Dosen Pembimbing Lapangan). Proses penilaian
harus sudah dimulai sejak pelaksanaan dan berakhir
bersamaan dengan penyerahan laporan. 37
Penilaian akhir yang diberikan pada mahasiswa peserta
KPM-DR berpedoman pada tiga komponen yaitu meliputi:
1) Content program (video tutorial, film pendek,
karikatur, video animasi, dan atau tulisan)
2) Log Book (catatanharian).
3) Buku/Essay tentang pelaksanaan KPM-DR.
Adapun contoh format evaluasi yang dimaksud
ditunjukkan pada tabel berikut.

37 Tim Penyusun Buku Pedoman KPM-DR LPPM IAIN Metro, Pedoman


Kuliah Pengabdian Masyarakat Dari Rumah (KPM-DR) IAIN Metro, 13.
40 Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19

Tabel 1. Evaluasi Prestasi KPM-DR


No Komponen Bobot Skor
1. Content program (video tutorial, 40 %
film pendek, karikatur, video
animasi, dan atau tulisan) (N1)
2. Log Book (catatan harian) (N2) 30%
3. Buku/Essay tentang pelaksanaan 30%
KPM-DR (N3)
Jumlah 100%
Rentang Skor 0-100

Rumus untuk memberikan penilaian akhir kegiatan


KPM-DR adalah sebagai berikut:
NAK = 40%N1 + 30%N2 + 30% N3

Keterangan

NAK : Nilai Akhir KPM-DR


N1 : Content Program (video tutorial, film pendek,
karikatur, video animasi,dan atautulisan)
N2 : Log Book (catatan harian)
N3 : Buku/Essay tentang pelaksanaan
Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19 41
42 Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19

BAB III
Pelaksanaan Program Pengabdian Masyarakat Dari Rumah

A. Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat Dari Rumah


1. Pelaksana Teknis
Secara teknis KPM-DR IAIN Metro dilaksanakan oleh Panitia
Pelaksana Kuliah Pengabdian Masyarakat Dari Rumah (Panpel-
KPM DR) yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Rektor
IAIN Metro.
Disetiap kegiatan yang melibatkan banyak orang diperlukan
sekelompok orang yang ditunjuk dalam mengurusi segala
persiapan hingga selesainya kegiatan. Termasuk pada
progaram Kuliah Pengabdian Masyarakat ini tentu
pelaksanaanya membutuhkan panitia agar kegiaatan dapat
berjalan dengan baik. Banyak hal yang mesti dikerjakan oleh
seorang panitia. Setiap tahap pelaksanaan kegiatan KPM-DR ini
terdapat rencana yang harus di fikirkan dengan sungguh-
sungguh, mulai dari pendaftaran peserta, penetapan peserta
dan penetapan DPL (Dosen Pembimbing Lapangan), serta
pembekalan peserta KPM-DR secara daring/online.
Panitia memiliki tanggung jawab yang besar, maka dalam
memutuskan suatu rencana harus berhati-hati agar tidak
berimbas kepada peserta maupun pihak yang terkait dengan
pekaksanaan KPM-DR. Meskipun begitu, walaupun panitia
sudah bekerja dengan maksimal dan mengerahkan segala
Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19 43

fikiran dan energinya akan selalu ada kekurangan. Semua itu


wajar adanya sebagai manusia yang tidak sempurna.

2. Pelaksana Fungsional (Dosen Pembimbing Lapangan)


Syarat-syarat Dosen Pembimbing Lapangan (DPL):
a. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KPM-DR adalah
dosen tetap PNS dan dosen tetap non PNS (DTNPNS) di
IAIN Metro yang berpangkat (jabatan) akademik
minimal Asisten Ahli;
b. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KPM-DR tidak
sedang dalam tugas belajar. Tugas belajar merupakan
bentuk pengembangan kompetensi yang diberikan oleh
pejabat yang berwenang bagi PNS dengan menjalani
pendidikan formal.38
c. Prosedur penetapan DPL KPM-DR diusulkan oleh Ketua
LPPM IAIN Metro/Panpel-KPM-DR kepada Rektor
IAIN Metro untuk ditetapkan dalam surat keputusan;
d. Dalam hal tertentu LPPM dapat mengeluarkan kebijakan
khusus dalam menentukan DPL KPM-DR. sebagai
penyelenggara KPM-DR, LPPM mempunyai hak dalam
memutuskan siapa pembimbing yang tepat untuk para
peserta.

38 Bagian Perencanaan dan Pengembangan Biro Sumber Daya Manusia


Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, “Tugas Belajar dan Ijin
Belajar,” t.t., 6.
44 Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19

Tugas Dosen Pembimbing Lapangan(DPL)


Selain memberikan pedidkan, perguruan tinggi juga
memiliki tugas dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.
Maka para dosen tidak hanya sebatas memberikan
pembelajaran kepada mahasiswa, melainkan melakukan
penelitian akan permasalahan dibidang yang digelutinya.39
Amanah yang diberikan pihak LPPM kepada Dosen
Pembimbing Lapangan dalam kegiatan KPM-DR ini tidak
lain untuk mengarahkan peserta dalam mewujudkan tujuan
yang diharapkan. Tugas DPL diantaranya yaitu:
a. Membimbing, mendampingi, mengevaluasi, dan
memberikan nilai kepada mahasiswa yang
menyelenggarakan KPM-DR.
b. Memberikan bimbingan dan motivasi kepada peserta
KPM-DR dalam proses pelaksanaan KPM;
c. Membimbing mahasiswa dalam menyusun program
kerja selama pelaksanaan KPM-DR yang dilakukan
secara daring/online.
d. Memonitoring pelaksanaan program kerja KPM-DR
yang dilakukan secara daring/online.
e. Sebelum mahasiswa membagikan/mempublikasikan
program kerjanya harus terlebih dahulu dikonsultasikan

39 Anggreni, “Standar Mutu Pengabdian Pada Masyarakat dan


Profesionalisme Dosen,” 43.
Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19 45

dan atas persetujuan Dosen Pembimbing Lapangan


(DPL)
f. Menerima dan memberikan pemecahan persoalan yang
muncul di lokasi dan mencari jalan keluar
pemecahannya serta berkoordinasi dengan panpel.
g. Menyusun laporan secara tertulis terkait seluruh proses
kegiatan KPM-DR yang telah dilakukan kepada Panpel
KPM-DR.

3. Pelaksana Operasional (Mahasiswa Pesert KPM-DR)


Syarat-syarat Peserta KPM-DR:
a. Berstatus sebagai mahasiswa aktif di perguruan tnggi
yang tempati pada saat kegiatan KPM dilaksanakan.
b. Tidak sedang mengambil cuti kuliah
c. Minimal telah lulus jumlah mata kulah yang ditentukan
serta dibuktikan dengan transkip nilai akademik yang
ditandangani oleh kasubag, akademik dan
kemahasiswaan.
d. Mahasiswa mendaftarkan diri untuk menjadi peserta
KPM-DR pada Lembaga Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat (LP2M) dikampusnya.
e. Memenuhi persyaratan KPM-DR yang ditetapkan
lembaga melalui LP2M.

4. Waktu dan Tempat Pelaksanaan KPM-DR


46 Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19

a. Waktu
Alokasi waktu pelaksanaan Kuliah Pengabdian
Masyarakat Dari Rumah (KPM- DR) adalah 60 (enam
hari, setara dengan 4 ((empat) SKS. KPM-DR
dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus
2020. Alokasi waktu bisa berbeda di setiap perguruan
tinggi, sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan.
b. Tempat
Pelaksanaan KPM-DR berlokasi di desa yang menjadi
rumah tempat tinggal peserta. Sehingganya dilakukan
secara individu, tidak berkelompok seperti kegiatan
pengabdian yang sebelumnya rutin dilakukan. Jadi
sasarannya adalah masyarakat sekitar tempat tinggal
mereka.

5. Tahapan Kegiatan KPM-DR


a. Persiapan
Tahapan persiapan KPM-DR terdiri atas beberapa
kegiatan yaitu:
1) Pendaftaran peserta KPM-DR secara online
Langkah awal yang dilakukan untuk mengikuti
kegiatan KPM-DR yaitu mendaftarkan diri secara online.
Sebelumnya peserta harus memenuhi persyaratannya
terlebih dahulu. Persyaratan yang dibutuhkan
diantaranya transkip nilai sementara, formulir yang
Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19 47

berisikan identitas diri, surat pernyataan, dan foto


berlatar belakang merah lalu semua persyaratan tersebut
dijadikan dalam bentuk file pdf. Setelah itu peserta dapat
langsung mendaftar melalui google formulir yang telah
dibagikan oleh panitia pelaksana.
2) Penetapan peserta KPM-DR
Setelah melewati pendaftaran, seleksi berkas, panitia
pelaksana akan memberikan pemberitahuan terkait
peserta yang dinyatakan lolos berkas dan dapat
mengikuti kegiatan ini.
3) Penetapan dosen pembimbing Lapangan (DPL-DR)
Dosen pembimbing dipilih oleh ketua LPPM sesuai
sengan persyaratan yang disebutkan sebelumnya
kemudian diusulkan ke Rektor. Kehadiran dosen
pembimbing sangatlah penting bagi peserta. Peserta
dapat dengan mudah berkonsultasi ketika menemui
suatu permasalahan karna dosen memiliki pengalaman
yang lebih banyak dari pada peserta sehingganya dapat
memberikan solusi.
4) Pembekalan peserta KPM-DR secara daring/online
Pembekalan dilaksanakan secara daring melalui
aplikasi zoom meeting selama tiga hari sesuai dengan
jadwal yang telah tentukan. Tujuan dilaksanakannya
pembekalan bagi pesera dan DPL untuk memberikan
arahan terkait teknis pelaksanaan kegiatan salah satunya
48 Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19

mengenai gambaran program kerja yang akan


dilaksanakan oleh peserta sesuai dengan kondisi
pandemi Covid 19. Karna KPM-DR tahun 2020 ini sangat
berbeda dengan sebelumnya maka perlu penjelasan
secara gamblang agar peserta faham akan tugas yang
harus dilakukannya.

b. Pelaksanaan KPM-DR selama 60 (enam puluh)hari


1) Pelaksanaan KPM-DR dilakukan dalam bentuk
penguatan atas kesadaran dan kepedulian terhadap
wabah COVID-19, relasi agama dan kesehatan dengan
tepat, moderasi beragama, dan pendidikan serta
dakwah keagamaan Islam yang berisikan tentang
edukasi, himbauan, dakwah, share ilmu pengetahuan,
atau dalam bentuk lain yang tidak bertentangan
dengan nilai-nilai Pancasila. Kegiatan mahasiswa
diwujudkan dalam bentuk karikatur, video tutorial,
video animasi, film pendek dan atau tulisan dengan
memanfaatkan berbagai media sosial, seperti
Instagram, Twitter, Facebook, dan Youtube.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
yang berkembang pesat diindonesia sudah menjadi
kebutuhan yang penting bagi masayrakat dalam
keseharian mereka. Semua hal dapat dilakukan
dengan cepat, efektif dan efisien berkat hadirnya
Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19 49

teknologi.40 Perkembangan tersebut dapat dilihat


dengan munculnya ponsel pintar dengan berbagai
merek bahkan dengan harga murah, berbagai macam
media sosial dan e-commerce, media belajar, berbelanja,
hiburan serta pembayaran melalui online.
Masyarakat dari berbagai tingkatan usia dan status
mesti beradaptasi dengan penggunaan internet dalam
situasi saat ini. Peran teknologi dianggap berdampak
positif sebagai saran penyampai informasi yang
mudah dan cepat, sehingga membuat pengguna
internet aktif meningkat sangat drastis. Hal tersebut
menjadikan peluang sebagai upaya menyampaikan
berbagai informasi terkait Covid-19 melalui media
sosial. Masyarakat diharapkan dapat menerima dan
memahami informasi yang diberikan dan pada
akhirnya menumbuhkan kesadaran akan pandemi
Covid-19.
2) Pelaksanaan KPM-DR dapat juga dilaksanakan dalam
bentuk kegiatan produktivitas keilmuan berupa
penulisan buku, karya tulis, opini, membuat tutorial
pembelajaran, dan lain-lain sesuai dengan program

40Safitri Jaya, Prio Handoko, dan Wayan Suparta, “Upaya Meningkatkan


Pemahaman Masyarakat Rptra Kelurahan Bintaro Akan Manfaat Dan Bahaya
Teknologi Digital Melalui Penyuluhan Sehat Berbasis Pendidikan,” Prosiding
Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat LPPM UMJ 0, no. 0 (7 Desember 2019): 2–3.
50 Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19

studi masing-masing yang dilaporkan dalam bentuk


karya produktivitas yang dibuat.

c. Penyusunan laporan KPM-DR


Pada akhir kegiatan mahasiswa diwajibkan untuk
membuat suatu laporan kegiatan dengan maksud
sebagai sarana penyampaian informasi tentang kegiatan
KPM-DR dan pertanggung jawaban program kegiatan
yang dilakukan. Laporan KPM-DR terdiri dari:
1) Log Book kegiatan selama pelaksanaan KPM-DR.
Selama KKN-DR berlangsung peserta wajib membuat
log book/catatan harian yakni rincian kegiatan yang
dilakukan peserta serta waktu pelaksaan. Catatan harian
tersebut diinput pada sistem informasi yang dinamakan
SIDIMAS. Saat mahasiswa menginput catatan harian,
DPL bisa mengaksesnya karna sudah terhubung dengan
peserta. Sehingga memudahkan DPL untuk mengontrol
dan mengawasi jalannya kegiatan serta memberikan
evaluasi langsung.
Penggunaan sistem informasi berbasis web bertujuan
untuk memberikan kemudahan bagi LPPM dalam
mengontrol seluruh kegiatan yang dilaksankan. Menurut
Robert Leitch dan K. Roscoe Davis sistem informasi pada
sebuah organisasi adalah sistem yang dapat membantu
dalam mengelola setiap aktivitas harian dan juga
Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19 51

membantu pihak luar untuk memperloeh laporan yang


dibutuhkan.41
2) Laporan berupa buku/essay yang memuat tentang
pelaksanaan KPM- DR
Adanya laporan akhir adalah sebagai bukti pelaksaan
program pengabdian masyarakat dan bahan untuk
evaluasi berhasilnya kegiatan tersebut.
3) Foto-foto dan video kegiatan wajib di upload di media
sosial (instgram, twitter, facebook, dan youtube)
masing-masing pengguna dengan memberi tanda
pagar (hastag)#KPMDRIAINMetro2020

d. Penilaian/Evaluasi
Peniliaian kegiatan KPM-DR akan dilakukan oleh Panitia
Pelaksana (Pan- Pel) dan Dosen Pembimbing Lapangan
(DPL-DR). Berdasarkan nilai dari beberapa pihak di atas
maka akan di rekap sesuai dengan persentase yang
ditentukan untuk kemudian diberikan nilai akhir dan
sertifikat kegiatan.

B. Permasalahan yang Dihadapi dalam Pengabdian Masyarakat


Dari Rumah

41Desi Ratnasari dan Hilmi Abidzar Tawakal, “Analisis Dan Perancangan


Aplikasi Sistem Informasi Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat LPPM STT
Terpadu Nurul Fikri,” Jurnal Informatika Terpadu (JIT) 3, no. 1 (1 Januari 2017): 1–2.
52 Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19

Kuliah Pengabdian Masyarakat Dari Rumah yang saat ini


dilaksanakan merupakan alternatif dalam menghadapi situasi
Pandemi Covid-19. Walaupun kondisi belum benar-benar pulih,
namun program kegiatan harus tetap dijalankan. Mengingat
mahasiswa tingkat akhir biasanya akan segera menggarap
skripsinya. Setidaknya ketika salah satu program sudah dilakukan
bisa mengurangi beban persyaratan untuk kelulusan.
Program ini sangat baru karna untuk pertama kalinya
dilaksanakan, dengan demikian banyak sekali permasalahan yang
dihadapi. permasalahan tersebut tidak hanya bagi peserta namun
juga panitia pelaksana. Biasanya kegiatan yang dilakukan akan
mengikuti pola yang sama pada kegiatan sebelumnya. Banyak hal
yang harus diesuaikan dengan kondisi karna semua kegiatan serba
dilakukan melalui online. Pihak-pihak yang terkait dengan kegiatan
ini juga harus bisa mengenal teknologi informasi yang digunakan.
Pelaksaan KPM-DR bertempat di desa masing-masing
mahasiswa dengan kualitas jaringan internet yang berbeda. Sering
kali ditemukan keluhan mahasiswa mengenai sulitnya mendapatkan
akses internet. Salah satu teman saya yang tinggal di Lampung Barat
tepatnya di daerah Liwa, sering mengalami kendala terkait jaringan
internet. Ia harus berusaha keras ke tempat yang mempunyai
kualitas jaringan yang bagus. Meskipun hal ini hanya dialami oleh
beberapa mahasiswa namun tentu menjadi penghambat dalam
pelaksanaan kegiatan. Misalnya pada saat pembekalan melalui
aplikasi Zoom Meeting, sebagian mahasiswa tidak dapat mengikuti
Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19 53

dengan maksimal akibat suara tidak terdengar dengan jelas, sulitnya


login ke aplikasi dan lain-lain sebagainya. Tidak hanya terkait sinyal,
banyak sebagian mahasiswa kurang bersemangat mengikuti
kegiatan pembekalan tersebut disebabkan rasa bosan dan kurangya
pengawasan dari panitia pelaksana. Pada akhirnya mahasiswa bebas
untuk keluar masuk ke aplikasi karna bagi mereka hanya perlu
mengisi google formulir untuk kehadiran.
KPM-DR diwujudkan melalui salah satunya yakni penggunaan
media sosail dengan memberikan informasi terkait pandemi Covid-
19 kepada masyarakat. Media sosial dapat diakses dengan koneksi
jaringan internet yang stabil. Namun dengan kondisi daerah
mahasiswa yang sebagian mengalami kendala jaringan internet
membuat mahasiswa kesulitan.
Peserta membuat program kerja Kulih Pengabdian Masyarakat
secara individu. Karna dilakukan di rumah masing-masing tanpa
harus adanya interaksi secara langsung pada masyarakat, membuat
program ini kurang efektif dalam memberikan pengalaman belajar.
Kenyataan yang terjadi di lapangan banyak mahasiswa yang sulit
membagi waktu antara pekerjaan rumah dengan Kuliah Pengabdian
Masyarakat, tidak bisa fokus akibat kondisi rumah yang tidak
nyaman, dan lain sebagainya.
Salah satu keuntungan yang diperoleh Peserta yakni tak perlu
menghabisakan banyak biaya untuk mengikuti Kuliah Pengabdian
Masyarakat karena hanya bermodalkan kuota paket internet. Bahkan
setiap mahasiswa mendapatkan subsidi kuota dari pihak kampus.
54 Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19

Tapi kekurangannya tidak adanya interaksi secara langsung kepada


masyarakat. Sehingga pengalaman yang didapatkan kurang
bermakna, tidak seperti pengabdian masyarakat sebelum adanya
pandemi Covid-19.

C. Manfaat Pengabdian Masyarakat Dari Rumah


1. Mahasiswa
a. Mahasiswa dapat berpartisipasi aktif dalam penanganan
Virus Covid-19 dengan cara memberikan kekuatan pada
masayrakat untuk sadar dan peduli terhadap pandemi
Covid-19, relasi agama, moderasi dalam beragama,
kesehatan dirinya, pendidikan serta dakwah keagamaan
Islam yang dilakukan dengan melalui penggunaan
berbagai platform media sosial.
b. Mahasiswa dapat melakukan produktivitas keilmuan
baik berupa penulisan buku, karya tulis, opini, dan lain-
lain yang disesuaikan dengan bidang keilmuan masing-
masing.
c. Mahasiswa dapat menyelesaikan program Kuliah
Pengabdian Masyarakat yang merupakan salah satu
Mata Kuliah wajib dengan tetap memperhatikan prinsip-
prinsip pelaksanaan KPM.

2. Masyarakat
Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19 55

a. Masyarakat memperoleh pengetahuan yang pada


akhirnya memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap
wabah COVID-19.
b. Mayarakat memperoleh pengetahuan tentang
bagaimana relasi antara agama dan kesehatan dengan
tepat sehingga memiliki kesadaran untuk selalu hidup
sehat danbersih.
c. Bersinergi dengan mahasiswa dalam memecahkan
masalah-masalah sosial keagaman dimasyarakat. Kuliah
Pengabdian Masyarakat Dari Rumah (KPM-DR)
d. Masyarakat mendapatkan pemahaman tentang
bagaimana konsep moderasi beragama di tengahtengah
keberagaman bangsa Indonesia dan dapat
mengaplikasikannya dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, danbernegara.
e. Masyarakat memiliki pengetahuan tentang konsep
pendidikan, konsep syariah dalam melakukan ibadah,
konsep ekonomi, serta siraman rohani dalam bentuk
dakwah yang disampaikan oleh mahasiswa, terutama
dalam hal menghadapi situasi dan kondisi saatini.

3. Perguruan tinggi
a. Dapat berpartisipasi terhadap program pemerintah
dalam penanganan Virus Covid-19 dengan cara
memberikan kekuatan pada masayrakat untuk sadar dan
56 Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19

peduli terhadap pandemi Covid-19, relasi agama,


moderasi dalam beragama, kesehatan dirinya,
pendidikan serta dakwah keagamaan Islam yang
dilakukan dengan melalui penggunaan berbagai
platform media sosial.
b. Dapat mewujudkan amanat dari Tridharma Perguruan
Tinggi terkait dengan bidang pengabdian pada
masyarakat.
c. Mendapatkan karya-karya mahasiswa dalam rangka
produktivitas keilmuan berupa buku, karya tulis,
journal, opini, video dan lain-lain.
Salah satu tujuan pokok program pengabdian masyarkat
adalah melakukan pendampingan kepada masyarakat dalam
pemecahan masalah yang dihadapi. Pendampingan dilakukan
dengan berinteraksi dengan masyarakat sekitar serta bekerja sama
dalam merancang program kehidupan sosial, ekonomi, pendidikan,
menciptakan akses untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan lain
sebagianya.42 Khususnya pendampingan terkait situasi yang sedang
terjadi saat ini. Sesuai dengan tujuan diselenggarakannya KPM-DR,
pendampingan harus tetap memperhatikan protokol kesehatan yang
berlaku di Era New Normal.

42Nurul Qomariah, “Pemberdayaan Masyarakat Desa Melalui


Pengembangan ‘ Soft Skill Pembuatan Krupuk Samiler’ Dalam Upaya Peningkatan
Pendapatan Keluarga di Kabupaten Bondowoso,” Jurnal Pengabdian Masyarakat
IPTEKS 1, no. 2 (2015): 64.
Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19 57

Realisasi pendampingan dalam bidang pendidikan oleh


peserta KPM-DR misalnya, membuat program kerja yang
dinamakan Rumah Belajar. Meskipun sudah memasuki era New
Normal, ada beberapa lembaga pendidikan yang tetap menjalankan
pembelajaran secara daring termasuk bagi siswa sekolah dasar.
Rumah Belajar bertujuan untuk meminimalisir penggunaan gadget
yang terkadang membuat anak-anak lalai dengan belajar. Anak-anak
dapat bermain sekaligus belajar sehingga waktu mereka lebih
produktif. Kegiatan yang dilakukan diantaranya dapat mengerjakan
tugas bersama, belajar mengenal huruf dan angka, membaca dan
berhitung, menggambar, menghafal perkalian, sharing, tebak-
tebakan soal, bermain games, dan masih banyak lagi.43
Manfaat lain yang diberikan kepada masyarakat dapat
diakses melalui media sosial. Salah satunya dalam bentuk video
yang mengandung informasi terkait pandemi Covid-19. Diantara
contoh pelaksanaannya yaitu, video tutorial pembuatan disinfektan
rumahan, anjuran untuk selalu mencuci tangan, menggunakan
masker saat bepergian dan membawa handsanitizer, menjaga jarak
ditempat ramai, membuat obat herbal dan banyak hal lain.

43Tri Wahyu Utami, “Rumah Belajar: Kolaborasi Untuk Negeri,” 18 Juli


2020,
https://web.facebook.com/photo?fbid=121437229630103&set=a.108578107582682.
BAB IV
Panduan Hidup di Era New Normal

A. Pengertian New Normal


Normal Baru adalah suatu cara bagaimana menjalankan aktivitas
kehidupan ditengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.
Pengertian tersebut dijelaskan oleh Sigit Pamungkas seorang Dosen
Politik Universitas Gajah Mada. Dia juga menerangkan bahwa
normal baru diperlukan sebagai cara mengatasi permasalahan hidup
yang terjadi akibat adanya pandemi Covid-19. Misalnya
permasalahan terkait kebutuhan konsumsi, new normal menjadi
jalan keluar sebagai dasar kebijakan nasional. Kemudian konsumsi
masyarkat sediri sangat bekaitan dengan kegiatan produksi dan
distribusi. Selain itu, sigit menjelaskan hubungan sosial
dimasyarakat juga perlu adanya interaksi secara langsung. Tak
hanya itu, kegiatan yang berkaitan dengan keagamaan bagi beberapa
umat tidaklah mungkin terus-menerus dilakukan dalam batasan
yang ditetapkan.44
Corona virus disease-19 (covid-19) adalah virus yang menyerang
sistem pernapasan dan dapat mengakibatkan gangguan ringan pada
sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, bahkan bisa
berakibat kematian. Tatanan normal baru adalah sebuah perubahan
budaya hidup agar masyarakat dapat terbiasa dengan tatanan hidup

44 Andrian Habibi, “Normal Baru Pasca Covid-19,” 198–99.


Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19 59

normal yang baru untuk menghadapi penyebaran virus corona.45


Konsep era new normal baru muncul saat rencana presiden Jokowi
untuk melonggarkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB),
sehingga banyak komponen masyarakat yang mengaitkan era new
normal baru sebagai cara hidup baru setelah Virus Corona Disease
(COVID-19) melanda dunia termasuk Indonesia.46
Tatanan normal baru merupakan transisi antara pemberlakuan
PSBB hingga mencapai keadaan normal di tengah masyarakat.
Hanya sedikit perbedaan antara keduanya, dimana tempat-tempat
umum seperti pasar, toko, dan tempat ibadah yang sebelumnya
ditutup total, namun ketika memasuki kondisi New Normal maka
semuanya kembali dibuka. Tentu saja pembukaan tempat umum
tersebut diharuskan agar tetap menerapkan protokol kesehatan
sesuai standar WHO, yaitu menyediakan tempat cuci tangan yang
lengkap, memakai masker, menjaga jarak, dan pengecekan suhu
tubuh.47
Pandemi Covid-19 telah mamakan korban hingga ratusan ribu
jiwa diseluruh negara di dunia. kehidupan harus tetap berjalan
sedangkan ancaman Virus Covid bisa datang dari arah manapun
tanpa bisa disadari. Semua aktivitas yang seharusnya dilakukan di

45 Amin Kiswantoro, Hendra Rohman, dan Dwiyono Rudi Susanto,


“Penyaluran Alat Pencegahan Dan Sosialisasi Protokoler Kesehatan Untuk
Pelayanan Kunjungan Wisatawan Dalam Menghadapi New Normal Pasca
Pandemi Covid-19,” Jurnal Abdimas Pariwisata 1, no. 2 (21 Juli 2020): 38.
46 Ni Komang Sutriyanti, Menyemai Benih Dharma Perspektif Multidisiplin

(Takalar: Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia, 2020), 47.


47 Muhammad- Akil, Akhyar- Muchtar, dan Andi- Fitriati, “Desain Kotak

Amal Mesjid Tanpa Sentuh Dalam Upaya Menghadapi Tatanan Normal Baru Pada
Tempat Ibadah,” Jurnal MediaTIK 3, no. 2 (5 Mei 2020): 58.
60 Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19

luar rumah tidaklah mungkin akan terus dilakukan di rumah saja


sebagai bentuk menekan kasus positif terkena Covid-19. Dengan
begitu era new normal menjadi pilihan lain dalam memutuskan
kebijakan baru. New normal bukan berarti kita menyerah
mengahadapi Pandemi Covid-19, tapi dengan situasi ini diharapkan
produktivitas tetap berjalan dan perilaku juga diperbaharui sebagai
tameng dari Virus tersebut.
Salah satu penerapan new normal yaitu penyedian alat untuk
mencuci tangan di tempat-tempai ramai ataupun yang sering
dikunjungi seperti di pusat perbelanjaan, pasar, tempat kerja
perkantoran, rumah makan, dan lain sebagainya.

B. Dasar Hukum Terkait New Normal


Masayrakat dalam menjalani kehidupan perlu membuat tata
tertib demi terwujudnya keteraturan. Menyikapi adanya
perkembangan dunia menuju era modern yang begitu kompleks dan
rumit di masyarakat perlu selalu ada aturan yang mengatur tentang
segala halnya. Aturan dapat berbentuk hukum yang mengikat setiap
orang dalam suatu wilayah. Hukum dibuat oleh suatu lembaga yang
telah diberi kewenangan. Perwujudan hukum ini tidak hanya
sebagai peraturan tetapi diimplementasikan melalui perilaku
(behavior). Jadi perlu dipahami bahwa hukum dimunculkan dalam
bentuk perilaku. New normal menuntut adanya perubahan perilaku
pada beberapa bagian aktivitas kehidupan manusia, sehingga perlu
dibuat aturan dalam memasuki era tersebut.
Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19 61

Sudah banyak cara dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah


penyebaran virus ini. Dimulai dari PSBB (Pembatasan Sosial
Berskala Besar) yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan
(Kemenkes) yang diberlakukan di berbagai daerah. Aturan PSBB ini
tercatat dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020.
Kemudian, diberlakukannya karantina wilayah (Lockdown) dimana
masyarakat atau penduduk berada di rumah, wilayah tertentu
kawasan RT, RW, atau kawasan kabupaten tidak boleh keluar dari
wilayah tersebut. Dengan adanya pemberlakuan aturan tersebut,
semua aktifitas masyarakat menjadi terganggu. Sehingga,
pemerintah akan mengimplementasikan pola hidup baru atau
disebut dengan new normal. New normal yang dimaksudkan adalah
perubahan perilaku untuk menjalankan aktifitas secara normal
namun tetap harus mengurangi kontak fisik dengan orang lain,
menghindari kerumunan, dan dengan tambahan protokol kesehatan
guna mencegah penyebaran COVID-19.48 Kebijakan yang diambil
terkait new normal tidak hanya berlaku di negara kita, sebagian
negara lain yang ikut merasakan dampak pandemi ini pun juga
mengambil langkah yang sama.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/Menkes/328/2020 tentang Pedoman pencegahan dan
Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (COVID19), Surat Edaran
Menteri Kesehatan Nomor Ek/02.011/Menkes/335/2020/Tgl 20 Mei

48 Melly Nur Aulia Putri, “Pertandingan Bola Basket Era New Normal,”
2020, 1–2.
62 Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19

2020 tentang protokol Pencegahan Penularan Covid-19 di tempat


kerja sektor jasa dan perdagangan (Area Publik) dalam mendukung
keberhasilan usaha, Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 440-
830 tahun 2020 tentang pedoman tatanan Normal Baru Produktif
dan Corona Virus Disease 2019 bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di
Lingkungan Kementrian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah,
Surat Edaran MENPAN dan RB Nomor 58 tahun 2020 tentang Sistem
Kerja Pegawai ASN Dalam Tatanan Normal Baru.49
Ketentuan new normal pada dasarnya belum diatur secara jelas
dalam Undang-Undang (UU) maupun Peraturan Pemerintah (PP).
Namun, pemerintah melalui keputusan Menteri Kesehatan telah
menerbitkan aturan tentang pedoman pencegahan dan pengendalian
Covid-19 yang telah dijelaskan sebelumnya serta lebih menertibkan
protokol kesehatan bagi masyarakat. Melihat perkembangan kasus
yang terjadi di Indonesia masih terus mengalami peningkatan,
aturan mengenai new normal ini sebenarnya banyak menuai pro dan
kontra. Pemerintah tentu sudah memikirkan dengan matang dalam
memutuskan kebijakan new normal, apalagi dari segi ekonomi
sempat terhentikan akibat pandemi tersebut sehingga kembalinya
aktivitas ekonomi ini adalah keharusan yang musti dilakukan.

C. Pedoman Hidup di Era New Normal


Indonesia merupakan salah satu negara yang terdaftar karna
adanya kasus terinfeksi oleh Virus Covid-19 yang berasal dari

49 Sutriyanti, Menyemai Benih Dharma Perspektif Multidisiplin, 1.


Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19 63

Wuhan. Kasus yang terjadi di Indonesia sangat cepat menyebar ke


berbagai kota besar sehingga tak dapat terkendalikan. Dalam
menekan penyebarannya, akhirnya pemerintah memutuskan agar
semua kegiatan dilakukan dirumah saja baik itu bekerja dan
bersekolah dan himbauan untuk menghindari keramaian. Keputusan
tersebut berlaku hingga beberapa bulan. Dampak yang dirasakan
bagi masyarakat sangat besar pengaruhnya. Perlu penyesuain diri
terhadap kondisi yang terjadi.
Setelah keputusan tersebut berlaku, kini aktivitas dapat kembali
normal. Namun kemungkinan penularan Virus Covid-19 masih
dapat terjadi sehingga dalam menjalankan aktivitas sehari-hari,
khususnya aktivitas yang dilakukan di luar rumah diwajibkan untuk
selalu mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.
Adapun protokol kesehatan yang dimaksud meliputi gerakan
hidup sehat (GERMAS) melalui pola hidup sehat dan perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS), pengukuran suhu tubuh (skrining),
penggunaan masker, menjaga jarak aman (physical distansing),
menghindari kerumunan, merubah kebiasaan yang berhubungan
dengan phsycal seperti tidak berjabat tangan, sering mencuci tangan
dengan sabun (handsanitizer), sering menyemprotkan cairan
disinfektan, memperhatikan etika batuk, karantina mandiri bagi
orang dibawah pemantauan, begitu juga bagi pasien dibawah
pewaratan, ataupun orang tanpa gejala., tetap wajib mematuhi
protokol kesehatan.50 Berikut akan dipaparkan mengenai beberapa

50 Sutriyanti, 1.
64 Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19

upaya pencegahan penyebaran virus corona sebagai pedoman


dalam menjalani kehidupan di era New Normal, yaitu:
1. Memakai Masker
Mengapa kita perlu menggunakan masker? Masker adalah
salah satu alat pelindung yang efektif dalam mencegah
penularan virus saat seseorang yang terinfeksi mengalami
bersin atau batuk, karena dapat ditularkan melalui lendir. Tak
hanya digunakan oleh orang yang sedang sakit tetapi juga
disarankan bagi orang yang dalam kondisi sehat karna virus
dapat menginfeksi seseorang tanpa ditandai dengan gejala
apapun. Banyak sekali tempat yang menyediakan masker,
bahkan dipinggir jalan pun kita bisa menemukan penjual
masker sehingga tidak perlu susah untuk mencari. Masker
yang banyak dikenal dikalangan masyarakat terdapat 2
macam yaitu masker bedah dan masker kain. Masker bedah
digunakan oleh tim medis dan hanya dapat dipakai satu kali
pemakaian. Masyarkat dianjurkan untuk memakai masker
kain karna harganya yang terjangkau, ramah lingkungan,
serta bisa digunakan berkali-kali. Selain itu, penggunaan
masker kain dapat mengurangi kelangkaan masker bedah
(surgical mask) bagi tenaga medis. Pada umumnya masker
bedah mempunyai 3 lapisan, lapisan pertama berfungsi
menyerap cairan yang berasal dari mulut, lapisan kedua
mempunyai fungsi penyaring kuman, dan lapisan terkahir
atau lapisan luar bersifat anti air. Ada beberapa aturan yang
Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19 65

harus diperhatikan dalam penggunaan masker yang baik dan


benar. Berikut ini cara menggunakan masker kain dan masker
bedah:
a. Jangan lupa cuci tangan sebelum dan sesudah
memakai masker
b. Hindari menyentuh permukaan masker saat hendak
memakai dan melepasnya, cukup pegang bagian tali
c. Langsung cuci masker kain dengan deterjen setelah
pemakaian dan keringkan, untuk penggunaan
masker bedah langsung buang di tempat sampah
d. Jangan gunakan masker yang telah rusak atau robek
e. Masker harus dapat menutupi hidung, mulut dan
dagu secara sempurna
f. Jika menggunakan masker bedah strip logam
berada di bagian hidung, sesuaikan dengan bentuk
lekuk hidung sehingga tidak ada celah lubang

2. Pembatasan Sosial (Social Distancing)


Pembatasan sosial diterapkan dengan cara menjaga
jarak aman minimal 1-2 meter dari orang lain ketika
berinteraksi, khususnya di tempat ramai guna
mengurangi penyebaran virus.51 Kegiatan sosial tertentu
di masyarakat yang masuk dalam wilayah yang

51 Arief Kresna dan Juni Ahyar, “Pengaruh Physical Distancing Dan Social
Distancing Terhadap Kesehatan Dalam Pendekatan Linguistik,” Jurnal Syntax
Transformation 1, no. 4 (21 Juni 2020): 17.
66 Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19

dikategorikan zona paling banyak terinfeksi virus harus


dibatasi. Misalnya menunda kegiatan yang melibatkan
banyak orang seperti arisan, reunian, berkumpul dengan
teman, pesta pernikahan yang mengundang banyak orang
dan lain-lain. Sekiranya jika kegaitan tetap dilakukan
diusahakan mencari alternatif lain yang bisa tetap
menjaga keselamatan bersama. Sebab di era saat ini kita
dipermudah dengan adanya media sosial yang
memudahkan dalam komunikasi antar manusia hingga
jarak jauh sekalipun.

3. Pembatasan Kontak Fisik (Physical Distancing)


Secara terlintas sudah cukup jelas dalam benak kita,
bahwa pembatasan ini terkait dengan kontak fisik pada
bagian tubuh manusia. Hindari bersentuhan dengan
orang lain atau menyentuh benda di tempat-tempat
umum. Misalnya ketika bertemu dengan seseorang
hendaknya tidak berjabat tangan, menyapa dengan
melambaikan tangan adalah cara yang tepat untuk
menghindari penularan virus, sebisa mungkin
menghindari transportasi umum, tidak memakai barang
secara bersamaan, berbagi minum atau hal-hal lain yang
berkaitan dengan kontak fisik secara langsung mapun
tidak langsung. Pada sebagian tempat umum dapat kita
temukan simbol yang menandakan agar menjaga jarak
Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19 67

dari orang lain seperti di supermarket, rumah sakit, halte


bus, stasiun kereta api serta tempat umum lainnya.

4. Handsanitizer
Barang yang wajib dibawa saat keluar rumah selain
masker ini bisa kita beli di Alfamart ataupun Indomart
terdekat. Kita bisa menggunakannya setelah menyentuh
permukaan benda di area publik misalnya pegangan
tangga/escalator, mesin ATM, toilet dan fasilitas umum
lainnya. Hand sanitizer merupakan suatu pembersih
tangan yang mengandung antiseptik yang dapat
membunuh bakteri dan virus. Antiseptik yang dapat
digunakan untuk membunuh bakteri dan virus antara lain
alkohol dan isopropanol. Alkohol lebh efektif untuk
membunuh virus sedangkan isoproponal lebih efektif
untuk membunuh bakteri. Alkohol memberikan efektifitas
sebagai antibakteri paling optimal pada konsentrasi 60-
85%. Hal yang paling efektif untuk menghindari
tertularnya virus covid 19 ini adalah dengan sering
mencuci tangan pakai sabun apabila kita berada di tempat
yang terjangkau air. Namun, ketika kita jauh dari air
dikarenakan aktivitas yang padat atau sulit mendapatkan
air, maka kita bisa menggantinya dengan menggunakan
hand sanitizer. Hand sanitizer merupakan suatu
pembersih tangan yang mengandung antiseptik yang
68 Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19

dapat membunuh bakteri dan virus (Sari & Isadiartuti,


2006). Hand sanitizer ini ada yang berbentuk sediaan
spray dan ada yang berupa sediaan gel. Hand sanitizer
yang mengandung bahan antiseptik alkohol lebih dari
60% dapat membunuh bakteri ataupun virus yang
menempel pada permukaan tangan ((CDC, 2013). Etanol
atau sering disebut alkohol memberikan efektifitas
sebagai antibakteri paling optimal pada konsentrasi 60-
85% (Gold NA., 2020). Alkohol lebh efektif untuk
membunuh virus sedangkan isoproponal lebih efektif
untuk membunuh bakteri (Gold NA., 2020). Penggunaan
hand sanitizer dengan bahan aktif alkohol dapat
menyebabkan kulit menjadi kering sehingga perlu
ditambahkan humektan seperti gliserin dan moisturizer
untuk mencegah kulit kering (Rai, Knighton, Zabarsky, &
Donskey, 2017). Untuk menghindari hal tersebut perlu
dibuat suatu formulasi hand sanitizer yang tetap menjaga
kelembaban kulit meskipun digunakan berkali-kali.52

5. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)


Budaya mencuci tangan merupakan hal yang sudah
biasa dilakukan sebelum munculnya pandemi virus
corona. Setelah makin berkembangnya penyebaran virus

52Yuyun Nailufa, “Formulasi Dan Evaluasi Gel Hand Sanitizer Dengan


Moisturizer Alga Hijau (Spirulina Platensis) Dan Vitamin E,” Syntax Idea 2, no. 6
(Juni 2020): 1–2.
Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19 69

ini, mencuci tangan menjadi satu dari banyaknya cara


pencegahan yang dilakukan karena dapat menghilangkan
bakteri yang menempel pada tangan. Hendaknya cuci
tangan menggunakan sabun dengan air yang mengalir.
Biasakan untuk melakukannya diwaktu-waktu yang
penting misalnya, sebelum makan, setelah BAB, sebelum
menjamah makanan, sebelum menyusui, dan setelah
melakukan berbagai aktivitas lainnya. Berikut merupakan
6 langkah yang tepat ketika mencuci tangan
menggunakan sabun, yaitu53 a) basuh tangan dengan air,
gosok dengan sabun secara lembut pada telapak tangan
sampai berbusa dengan arah memutar; b) kemudian
gosok bergantian bagian punggung tangan ; c) gosok juga
disela-sela jari tangan; d) ujung jari tangan juga perlu
dibersihkan dengan cara bergantian yaitu dengan posisi
saling mencuci; e) gosok memutar pada ibu jari secara
bergantian; f) letakkan ujung jari ke telapak tangan
kemudian gosok perlahan. Bilas dengan air bersih yang
mengalir lalu keringkan. Lakukan seluruh langkah
tersebut selama 60 detik saja.

6. Menyemprotkan Cairan Disenfektan

53“24 Flyer 6 Langkah Mencuci Tangan CTPS format PDF.pdf,” diakses 10


Agustus 2020, https://www.kemkes.go.id/resources/download/info-
terkini/COVID%20media/24%20Flyer%206%20Langkah%20Mencuci%20Tangan
%20CTPS%20format%20PDF.pdf.
70 Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19

Droplet yang dikeluarkan dari mulut seseorang dapat


menempel pada permukaan atau benda jika seseorang
yang terinfeksi menyentuhnya. Virus corona dapat
bertahan lama pada berbagai benda yang berbahan seperti
plastik, kertas, kayu, kaca, besi, dan alumunium. Tempat
umum sangat rentan terjadi penularan karna sering
dikunjungi banyak orang. Sebagai upaya mencegah
penularan virus melalui objek benda diperlukan cairan
disinfektan yang dapat membunuh virus tersebut di area
publik, transportasi publik, pasar, sekolah, pesantren, dan
masjid. Bahan dalam pembuatan disinfektan sangat
mudah ditemukan karna sering kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari sehingga kita dapat membuatnya
sendiri. Perlu di ketahui bahwa pembuatan disinfektan
tidaklah sembarangan, kita harus mengikuti panduan
yang diberikan oleh Kementrian Kesehatan RI supaya
tetap aman. Salah satu jenis bahan yang bisa kita gunakan
yaitu larutan pemutih seperti bayclin, so klin pemutih,
proklin atau merk lainnya dengan takaran 30 ml (2 sendok
makan) per 1 L air. Cairan disinfektan yang telah dibuat
disemprotkan atau dilap pada permukaan rumah yang
sering terjamah oleh tangan.

7. Etika Batuk atau Bersin


Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19 71

Pandemi virus corona mengajarkan kita agar selalu


menjaga diri serta peduli dengan orang lain. Sikap egois
yang hanya mementingkan diri sendiri haruslah
dihilangkan. Cara sederhana yang dilakukan sebagai
upaya mencegah penularan virus yakni menerapkan tata
cara batuk dan bersin dengan baik dan benar agar
percikan droplet dari seseorang yang positif terinfeksi
tidak menular pada orang-orang disekitarnya. Saat batuk
dan bersin di tempat umum usahakan menutup mulut
dan hidung dengan tisu, jangan lupa langsung
membuangnya di tempat sampah dan cuci tangan
menggunakan sabun pada air yang mengalir. Jika tidak
membawanya gunakan lengan atas bagian dalam untuk
menutup mulut.

8. Peningkatan Imunitas Diri dan Mengendalikan


Komorbid
Penting bagi kita untuk meningkatkan kekebalan
sistem imunitas tubuh sehingga dapat melawan virus
Covid-19 terutama untuk mengontrol penyakit penyerta
(komorbid). Terdapat Beberapa cara yang dapat
meningkatkan imunitas bagi orang yang terinfeksi Covid-
19, yakni dengan melakukan hal-hal berikut ini:54

54 “REV-04_Pedoman_P2_COVID-19_ 27 Maret2020_Tanpa TTD.pdf.pdf,”


88, diakses 15 Agustus 2020,
https://www.kemkes.go.id/resources/download/info-terkini/COVID-
72 Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19

a. Mengkonsumsi makanan bergizi


b. Berolahraga secara teratur
c. Tidur yang cukup, yaitu minimal 8 jam dalam
sehari
d. Minum suplemen vitamin
e. Tidak merokok
f. Meengontrol komorbid (misal diabetes mellitus,
hipertensi, kanker).

Kembalinya aktivitas masyarakat ini harus diiringi dengan


kebiasaan yang baru yakni perilaku yang dapat menjaga diri dari
ancaman penularan Virus Covid-19. Perlu adanya himbauan secara
rutin agar masyarakat tidak lalai dalam menajalani aktivitas dengan
kebiasaan yang baru dan dapat terus sadar terhadap bahaya Virus
Covid-19. Pemerintah telah berupaya melakukan sosialisasi kepada
masyarakat dengan menggunakan berbagai teknik atau cara agar
masyarakat dapat lebih mudah memahami penyampaiannya, baik
berupa instruksi maupun himbauan secara langsung agar
masyarakat dapat mencegah penyebaran covid-19 di wilayahnya
masing-masing. Himbauan tersebut bersifat massif kepada seluruh
warga baik secara individu, keluarga maupun dalam organisasi atau

19%20dokumen%20resmi/REV-04_Pedoman_P2_COVID-
19_%2027%20Maret2020_Tanpa%20TTD.pdf.pdf.
Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19 73

kantor.55Karna partisipasi dan kesadaran masyarakat menjadi salah


satu faktor keberhasilan dalam menangani Pandemi Covid-19.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Nur Fitriya,
bahwa dalam menuju tatanan new normal perlu mensinergikan
kekuatan agama dan sains. Karena agama bertugas
menemukan makna dan sains bertugas menemukan fakta.
Sehingga bukan hanya menjalankan protokol kesehatan saja
tetapi juga perlu mengaktifkan titik God Spot yang
mengembalikan manusia kepada kesucian fitrahnya untuk
memperkuat mentalitas dan konsep diri dalam menghadapi
tatanan new normal. Kepatuhan dan ketaatan kepada Allah,
keihklasan, kesabaran dan ketabahan menghadapi pandemi covid-19
bersinergi dengan kesadaran kolektif berbasis keluarga untuk
tetap sehat, yaitu mencuci tangan dengan air dan sabun yang
mengalir, memakai masker ketika ke luar rumah, menjaga jarak,
menjaga pola makan dan berolahraga untuk menjaga imun supaya
tetap sehat.56
Moh Indro Cahyono menjelaskan, tidak perlu terlalu
paranoid, karena virus ini memiliki kelemahan. Materialnya
mudah hancur jika dibasmi dengan pelarut lemak, sabun,
deterjen, dan pembersih lantai. Virus ini mungkin disebarkan
lewat udara dengan tiga syarat yaitu : (1) Ruangan tertutup. (2)

55 Akil, Muchtar, dan Fitriati, “Desain Kotak Amal Mesjid Tanpa Sentuh

Dalam Upaya Menghadapi Tatanan Normal Baru Pada Tempat Ibadah,” 57.
56 Nur Fitriyana, “God Spot Dan Tatanan New Normal Di Tengah

Pandemi Covid-19,” Jurnal Ilmu Agama: Mengkaji Doktrin, Pemikiran, Dan Fenomena
Agama 21, no. 1 (3 Juli 2020): 2.
74 Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19

disemburkan berkali-kali. (3) Dalam jumlah konsentrasi sangat


tinggi. Sementara virus ini menular lewat droplet (lendir )
seseorang yang positif Covid-19 ke orang negatif Covid-19 tetapi
dapat dilawan dengan antibodi manusia. Oleh karena itu perlu
upaya untuk mengantisipasi penyebaran virus ini.57 Droplet adalah
suatu partikel air dari mulut manusia yang biasanya keluar pada saat
berbicara, batuk, atau bersin. Dr. Sepriani Timurtini Limbong
mengungkapkan “Coronavirus (Covid-19) merupakan virus single
stranded RNA yang berasal dari kelompok Coronaviridae. Disebut
corona virus karena memiliki permukaan seperti bentuk mahkota
(crown/ corona). Virus lain yang termasuk dalam kelompok yang
serupa adalah virus yang menyebabkan Middle East Respiratory
Syndrome (MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-
CoV) beberapa tahun silam.”58
Tidak hanya menyerang lansia dan orang dengan sistem imun
yang rendah namun virus ini sebenarnya dapat menginfeksi
seluruh tingkatan usia. World Health Organization atau disingkat
WHO, merupakan salah satu badan PBB bertindak sebagai
koordinator kesehatan internasional mendefinisikan Covid-19
sebagai berikut “Covid-19 termasuk dalam penyakit yang dapat
menular dan masih satu keluarga dengan virus yang menyebabkan
Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS) dan Sindrom Pernafasan
Akut Parah (SARS) yaitu virus corona. Tidak hanya menginfeksi
mansusia tetapi juga pada hewan. Covid-19 adalah yang paling baru

Fitriyana, 3.
57

Devid Saputra, “View of A A rumor (hoax) about Covid-19,” Mau’idhoh


58

Hasanah  : Jurnal Dakwah dan Ilmu Komunikasi 2, no. 1 (Juni 2020): 2–3.
Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19 75

ditemukan, virus ini menyerang tubuh pada bagian pernafasan yang


menyebabkan pasien mengalami flu biasa ataupun batuk. ”59
Menyikapi adanya penyebaran virus corona, pemerintah
bergerak cepat untuk membuat kebijakan sebagai langkah awal
pencegahan penularan virus tersebut yaitu memberikan himbauan
agar masyarakat menerapkan social distancing. hal ini menunjukkan
bahwa pemerintah tidak acuh terkait penanganan virus corona yang
memiliki sifat droplet. Tanda dan gejala virus ini dikaitkan dengan
infeksi yang menyerang pada bagian atas saluran pernafasan yakni
meliputi demam, sakit kepala, dan batuk; terdapat pula beberapa
pasien yang terinfeksi dibagian bawah saluran pernafasan. Orang
yang terinfeksi virus corona dapat menularkannya melalui batuk
dan bersin karena pada saat itulah ia mengeluarkan percikan lendir
kecil-kecil berasal dari dinding saluran pernafasan. Maka dari itu
pemerintah menganjurkan pada semua masyarakat, khususnya bagi
orang yang sedang batuk ataupun mengalami penyakit influenzi
untuk memakai masker dengan tujuan mencegah percikan droplet
mengenai orang-orang di sekitarnya. Dengan menjaga jarak dan
memakai masker, kemungkinan penularan virus corona menjadi
lebih sedikit.
Social distancing harus dapat diterapkan, mulai dari lingkup yang
paling kecil yakni dalam lingkungan rumah tangga, tempat kerja,
bahkan di setiap aktivitas harian yang dilakukan. Artinya dalam hal
ini, masyarakat hendaknya menghindari kegiatan yang

59 Devid Saputra, 3.
76 Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19

dimungkinkan mengumpulkan orang dalam jumlah besar di satu


tempat sehingga menyebabkan kerumunan agar mengurangi
penyebaran virus. Upaya tersebut merupakan salah satu pencegahan
virus corona yang dianggap sangat efektif. Selain itu upaya lain yang
harus diterapkan sebagai penceghan yakni selalu membiasakan pola
hidup bersih dan sehat, salah satunya dengan mencuci tangan
menggunakan sabun di air yang mengalir.60
COVID-19 sebagai penyakit baru yang menjadi pandemi global
telah menghebohkan seluruh jagad raya. Tubuh yang memiliki
sistem imun yang kuat dapat melawan virus dengan imunnya
tersebut. Orang yang terinfeksi virus corona dapat diketahui dengan
melakukan tes karena terdapat beberapa orang yang terlihat dalam
kondisi yang baik/tidak mempunyai gejala apapun namun ternyata
telah terinfeksi. Agar memudahkan pemerintah serta pihak
kesehatan dalam menggolongkan pasiennya, ada beberapa sebutan
yang digunakan terkait orang yang dimungkinkan terinfeksi
COVID-19, yaitu:
1. Orang Dalam Pemantauan (ODP)
Orang yang masuk dalam kategori ODP (Orang Dalam
Pemantauan) memiliki beberapa kriteriria berikut, yaitu:
mengalami demam dengan suhu mencapai ≥ 38°C atau
riwayat demam, batuk atau pilek, pernah melakukan
perjalanan ke negara lain yang tercatat terdapat kasus

60 Nur Rohim Yunus dan Annissa Rezki, “Kebijakan Pemberlakuan Lock


Down Sebagai Antisipasi Penyebaran Corona Virus Covid-19,” SALAM: Jurnal
Sosial dan Budaya Syar-i 7, no. 3 (23 Maret 2020): 230.
Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19 77

terinfeksi virus, betempat tinggal di daerah yang telah


ditemukan banyak kasus selama 14 hari terakhir sebelum
timbul gejala, namun tidak ada riwayat kontak fisik dengan
orang positif COVID-19.
2. Pasien Dalam Pengawasan (PDP) atau suspek.
Pasien Dalam Pengawasan (PDP) atau suspek memiliki
riwayat perjalanan dan gejala yang hampir sama seperti
batuk , pilek, sesak nafas tanpa diikuiti pneumonia.
Perbedaanya, pasien mempunyai riwayat melakukan
kontak baik secara langsung maupun tidak langsung
dengan orang yang telah dikonfirmasi positif terinfeksi
Covid-19.
3. Orang Tanpa Gejala (OTG).
Berbeda dengan penjelasan sebelumnya, Orang Tanpa
Gejala (OTG) tidak menandakan gejala apapun tetapi
dimungkinkan tertular oleh orang yang positif Covid-19.
Selain itu, sebelumnya juga telah melakukan kontak yang
berat secara fisik atau berada dalam ruangan yang sama
dengan pasien terinfeksi dengan jarak satu meter. yang
Orang yang bahkan terlihat sehat sekalipun bisa saja
menularkan virus kepada orang lain. Maka dari itu
dimanapun berada dan siapa pun orang yang bertemu atau
berada dalam tempat yang sama dengan kita usahakan
tetap menjaga jarak serta menghindari adanya kontak fisik.
4. Positif COVID-19.
78 Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19

Orang dalam golongan ini dinyatakan positif terinfeksi


Covid-19 atau bisa juga kita sebut dengan “kasus
konfirmasi”. Hal ini dibuktikan dengan hasil labolatorium
yang dilakukan oleh pasien positif “SARS-Cov-2”.61 Dalam
keadaan apapun kita harus membiasakan agar tetap tenang
dan tidak panik. Hal yang perlu dilakukan adalah
melakukan isolasi diri bagi pasien agar tidak menyebar
kepada orang lain. Jika dalam hal ini pasien tidak
mengalami gejala berat, isolasi dapat dilakukan dari rumah
dengan tetap berada dalam pengawasan oleh petugas
kesehatan.

61 Leon A Abdillah dan Universitas Bina Darma, “Stigma Terhadap Orang


Positif COVID-19,” t.t., 16–17.
Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19 79

BAB V
Penutup

Kesimpulan
Beberapa bulan terakhir, perhatian dunia tertuju pada adanya
pandemi global yang dinamakan Virus Covid-19 yang memberikan
dampak terhadap berbagai aspek kehidupan masyarkat, baik dari
sisi pendidikan, ekonomi, dan sosial. Pengaruh terhadap bidang
ekonomi misalnya, banyak perusahaan yang mengalami kerugian
besar hingga harus gulung tikar, penurunan gaji/penghasilan bagi
para pekerja, bahkan resiko kehilangan pekerjaan. Krisis ekonomi
sangat jelas terlihat dan terasa dampaknya. Selain itu, pemerintah
telah memberikan kebijakan agar aktivitas pekerjaan hendaknya
dilakukan di rumah saja. Masyarakat dihimbau untuk selalu
wasapada ketika berinteraksi dengan orang lain.
Kemudian pada bidang pendidikan, semua aktivitas
pembelajaran mulai dari tingkatan Sekolah Dasar (SD) hingga
Perguruan Tinggi (PT) dirubah menjadi sistem daring (online)
Pembelajaran dilakukan dari rumah sehingga tidak perlu datang ke
sekolah atau kampus agar dapat terhindar dari adanya infeksi virus
Covid-19. Tidak hanya proses pembelajaran, namun banyak kegiatan
sekolah dan kampus yang tidak bisa dilaksanakan seperti saat
keadaan normal. Ini merupakan salah satu kebijakan yang diambil
oleh pemerintah dalam menangani virus Covid-19.
80 Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat


(LPPM) yang berada diperguruan tinggi adalah lembaga yang
menyelenggarakan program pengabdian masyarakat yang biasa kita
kenal dengan KKN (Kuliah Kerja Nyata) atau KPM (Kuliah
Pengabdian Masyarakat). Pengabdian masyarakat merupakan salah
satu bentuk pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi, sehingga
wajib diikuti oleh semua mahasiswa untuk memenuhi persyaratan
menuju kelulusan. Pada umumnya kegiatan pengabdian masyarakat
dilakukan dengan terjun ke masyarakat secara langsung, melihat
permasalahan yang ada dan mencari solusi untuk memecahkan
permasalahan tersebut. Ada banyak hal yang dapat dilakukan
selama melaksanakan pengabdian masyarakat, seperti edukasi,
plelatihan, dan pelayanan kepada masyarakat. Namun dengan
adanya pandemi Covid-19 kegiatan tidak bisa dilaksanakan seperti
pola sebelumnya. Sebagai upaya menekan penyebaran virus Covid-
19, program pengabdian masyarakat hendaknya dilakukan dirumah
masing-masing mahasiswa. Tepatnya, saat ini bisa kita sebut dengan
KPM-DR (Kuliah Pengabdin Masyarakat Dari Rumah).
Wujud kegiatan KPM-DR dilakukan dengan dua cara yaitu,
pertama menggunakan media sosial seperti facebook, instagram, dan
youtube untuk membagikan conten berupa video tutorial, film
pendek, karikatur, video animasi, serta tulisan yang berkaitan
dengan Covid-19. Tujuannya memberikan penguatan kesadaran dan
kepedulian masyarkat terhada pandemi Covid-19. Media sosial
sudah menjadi kebutuhan yang penting bagi kehidupan mansusia.
Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19 81

Jangkauannya pun sangat luas sehingga memudahkan dalam


menyebarkan informasi kepada masyarakat. Maka dari itu, media
sosial menjadi solusi bentuk kegiatan Kuliah Pengabdian
Masyarakat Dari Rumah (KPM-DR). Kedua, kegiatan dapat
dilakukan dengan membuat karya tulis seperti buku, artikel, opini,
jurnal dan lain-lain. Walaupun dilakukan di rumah tapi tetap bisa
produktiv menghasilkan suatu karya sehingga menambah keilmuan
pada bidang studi yang diambil.
Selain menyelenggarakan program pengabdian masyarakat,
Perguruan Tinggi juga berkewajiban memberikan pendidikan serta
melakukan penelitian. Pendidikan merupakan usaha untuk memberi
pengetahuan yang lebih luas mengenai bidang studi tertentu,
meningkatkan kompetensi yang dibutuhkan untuk dirinya sendiri,
masyarkat, bangsa,dan negara. Sedangkan penelitian dibutuhkan
sebagai pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
berguna bagi masyarakat ataupun pihak-pihak tertentu. Penelitian
dilaksanakan sesuai dengan pedoman dan tata cara ilmiah sehingga
dapat memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan.
Setelah mahasiswa menempuh pendidikan di Perguruan
Tinggi, ilmu yang didapat menjadi tanggung jawab untuk diamalkan
dalam kehidupan nyata. Terutama tanggung jawab sosial, yakni
tanggung jawab individu terhadap sesama manusia yang bertujun
untuk memperkuat tali persaudaraan. Salah satu bentuk tanggung
jawab sosial dapat dilakukan dengan ikut berperan dalam kegiatan
sosial di masyarakat. Hal ini sejalan dengan tujuan
82 Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19

diselenggarakannya Kuliah Pengabdian Masyarakat, yaitu dapat


memberikan pembelajaran kepada mahasiswa untuk memiliki
kepedulian terhadap permasalahan di masyarakat.
Kuliah Pengabdian Masyarakat Dari Rumah (KPM-DR)
merupakan solusi agar kegiatan tetap berjalan tetapi dapat
menyesuaikan dengan kondisi yang sedang terjadi. Meski saat ini
sudah memasuki era New Normal, kemungkinan tertular virus
Covid-19 bisa saja terjadi. Maka mahasiswa dalam kegiatan ini tetap
berada di desa masing-masing untuk menghindari kemungkinan
tersebut. Kalaupun mahasiswa ingin terjun ke masyarakat secara
langsung tetap harus menerapkan protokol kesehatan. Prinsip
pelaksanaan KPM-DR tidaklah berbeda dengan KPM Reguler, hanya
saja terdapat sedikit penambahan, yakni pelaksanaan hendaknya
dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap Covid-19 dan
juga mendorong produktivitas keilmuan. Hasil yang diharapkan,
kegiatan dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang
ditetapkan. Mahasiswa secara mandiri mendapatkan pembelajaran
yang dapat menjadi bekal dalam menghadapi dunia nyata di masa
mendatang serta masyarakat mendapatkan manfaat dengan adanya
kegiatan ini.
Keberhasilan kegiatan KPM-DR, diperlukan strategi yang
tepat dengan melihat sasaran yang dituju dan kondisi yang sedang
terjadi. Adapun tahapan kegiatannya meliputi 1) tahap persiapan, 2)
tahap pelaksanaan, 3) penyusunan laporan, dan terakhir 4)
penilaian/Evaluasi. Alokasi waktu pelaksanaan adalah 60 hari,
Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19 83

bertempat di desa yang menjadi tempat tinggal mahasiswa dimulai


dari bulan Juli dan berakhir pada bulan Agustus 2020 .
Akhir pembahasan buku ini mengenai Panduan Hidup di Era
New Normal yang sangat bermanfaat sebagai acuan dalam
menjalani aktivitas di masa pandemi Covid-19. New normal adalah
suatu kebiasaan baru dalam menjalani aktivitas ditengah keberadaan
virus Covid-19 yang belum juga usai. Bagaimanapun juga, kita tidak
mungkin akan terus berada di rumah untuk menghindari virus
Covid-19. Maka dari itu, kebijakan ini dijalankan dengan disertai
himbauan wajibnya mematuhi protokol kesehatan.
84 Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19

DAFTAR PUSTAKA

“24 Flyer 6 Langkah Mencuci Tangan CTPS format PDF.pdf.”


Diakses 10 Agustus 2020.
https://www.kemkes.go.id/resources/download/info-
terkini/COVID%20media/24%20Flyer%206%20Langkah%20
Mencuci%20Tangan%20CTPS%20format%20PDF.pdf.
Abbas, Syahrizal. Manajemen Perguruan Tinggi. 1 ed. Jakarta:
Kencana, 2008.
Abdillah, Leon A, dan Universitas Bina Darma. “Stigma Terhadap
Orang Positif COVID-19,” t.t., 14.
Abidin Bagir, Zainal. Integrasi Ilmu dan Agama: Interpretasi dan Aksi.
Bandung: Mizan, 2005.
Afriantoni, dan dkk. Isu-Isu Kritis Dalam Pendidikan Tinggi. 1 ed.
Yogyakarta: Deepublish, 2016.
Akil, Muhammad-, Akhyar- Muchtar, dan Andi- Fitriati. “Desain
Kotak Amal Mesjid Tanpa Sentuh Dalam Upaya Menghadapi
Tatanan Normal Baru Pada Tempat Ibadah.” Jurnal MediaTIK
3, no. 2 (5 Mei 2020): 57–63.
Ali Aziz, Moh. Dakwah Pemberdayaan Masyarakat: Pardigma Aksi
Metodologi. Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2005.
Anasari, Fitri, Addy Suyatno, dan Indah Fitri Astuti. “Sistem
Pelaporan Terpadu Kuliah Kerja Nyata Berbasis Digital (Studi
Kasus: Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas
Mulawarman).” Informatika Mulawarman  : Jurnal Ilmiah Ilmu
Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19 85

Komputer 10, no. 1 (2 Juni 2016): 11–19.


https://doi.org/10.30872/jim.v10i1.18.
Andrian Habibi. “Normal Baru Pasca Covid-19” 4, No. 1 (2020).
Anggreni, Ni Made. “Standar Mutu Pengabdian Pada Masyarakat
dan Profesionalisme Dosen.” Jurnal Penjaminan Mutu 1, no. 1
(9 Februari 2016): 34–45.
Anwar, Shabri Shaleh. “Tanggung Jawab Pendidikan Dalam
Prespektif Psikologi Agama.” Jurnal Ilimiah Psikologi 1 No. 1
(Juni 2014).
Arizona, Kurniawan, Zainal Abidin, dan Rumansyah Rumansyah.
“Pembelajaran Online Berbasis Proyek Salah Satu Solusi
Kegiatan Belajar Mengajar Di Tengah Pandemi Covid-19.”
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan 5, no. 1 (10 Mei 2020): 64–70.
https://doi.org/10.29303/jipp.v5i1.111.
Artis, Artis. “Strategi Komunikasi Public Relation.” Sosial Budaya 8,
no. 2 (2 November 2011): 184–97.
Bagian Perencanaan dan Pengembangan Biro Sumber Daya Manusia
Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. “Tugas
Belajar dan Ijin Belajar,” t.t.
Chozin, M. A., Sumardjo, Roedhy Poerwanto, Ari Purbayanto, Ali
Khomsa, Ahmad Fauzi, Toto Toharmat, Hardjanto, dan
Kudang Boro Seminar. Pembangunan Perdesaan Dalam Rangka
Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat. Bogor: IPB Press, 2010.
Desi Ratnasari, dan Hilmi Abidzar Tawakal. “Analisis Dan
Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Penelitian Dan
86 Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19

Pengabdian Masyarakat LPPM STT Terpadu Nurul Fikri.”


Jurnal Informatika Terpadu (JIT) 3, no. 1 (1 Januari 2017).
Devid Saputra. “View of A A rumor (hoax) about Covid-19.”
Mau’idhoh Hasanah  : Jurnal Dakwah dan Ilmu Komunikasi 2, no.
1 (Juni 2020).
Djamaluddin Darwis. Dinamika Pendidikan Islam, Sejarah Ragam dan
Kelembagaan. Semarang: RaSAIL, 2006.
Efendi, David, dan Arief Budiman. The Spirut of Dauzan. 1 ed. Titah
Surga, 2018.
Fitriyana, Nur. “God Spot Dan Tatanan New Normal Di Tengah
Pandemi Covid-19.” Jurnal Ilmu Agama: Mengkaji Doktrin,
Pemikiran, Dan Fenomena Agama 21, no. 1 (3 Juli 2020): 1–24.
Idris HM Noor. “Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Dalam Kegiatan Pengabdian Masyarakat di Perguruan
Tinggi.” Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 17 No. 3 (Mei 2011).
Jaya, Safitri, Prio Handoko, dan Wayan Suparta. “Upaya
Meningkatkan Pemahaman Masyarakat Rptra Kelurahan
Bintaro Akan Manfaat Dan Bahaya Teknologi Digital Melalui
Penyuluhan Sehat Berbasis Pendidikan.” Prosiding Seminar
Nasional Pengabdian Masyarakat LPPM UMJ 0, no. 0 (7
Desember 2019).
Ketentuan Umum butir 1, UU No. 20 Tahun 2003, t.t.
Kiswantoro, Amin, Hendra Rohman, dan Dwiyono Rudi Susanto.
“Penyaluran Alat Pencegahan Dan Sosialisasi Protokoler
Kesehatan Untuk Pelayanan Kunjungan Wisatawan Dalam
Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19 87

Menghadapi New Normal Pasca Pandemi Covid-19.” Jurnal


Abdimas Pariwisata 1, no. 2 (21 Juli 2020): 38–51.
Kresna, Arief, dan Juni Ahyar. “Pengaruh Physical Distancing Dan
Social Distancing Terhadap Kesehatan Dalam Pendekatan
Linguistik.” Jurnal Syntax Transformation 1, no. 4 (21 Juni 2020):
14–19.
Mungkasa, Oswar. “Bekerja Dari Rumah (Working From
Home/WFH): Menuju Tatanan Baru Era Pandemi COVID
19.” The Indonesian Journal of Development Planning 4, no. 2 (8
Juni 2020): 126–50.
Ningrat, Hadi Kusuma. “Etika Keilmuan Dan Tanggung Jawab
Sosial Ilmuwan (Sebuah Kajian Aksiologis).” Biota 9, no. 1
(2016): 96–117.
Putri, Melly Nur Aulia. “Pertandingan Bola Basket Era New
Normal,” 2020, 4.
Qomariah, Nurul. “Pemberdayaan Masyarakat Desa Melalui
Pengembangan ‘ Soft Skill Pembuatan Krupuk Samiler’ Dalam
Upaya Peningkatan Pendapatan Keluarga di Kabupaten
Bondowoso.” Jurnal Pengabdian Masyarakat IPTEKS 1, no. 2
(2015).
“REV-04_Pedoman_P2_COVID-19_ 27 Maret2020_Tanpa
TTD.pdf.pdf.” Diakses 15 Agustus 2020.
https://www.kemkes.go.id/resources/download/info-
terkini/COVID-19%20dokumen%20resmi/REV-
88 Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19

04_Pedoman_P2_COVID-
19_%2027%20Maret2020_Tanpa%20TTD.pdf.pdf.
Rifqi Amin, A. Sistem Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada
Perguruan Tinggi Umum. 1 ed. Yogyakarta: Deepublish, 2014.
Sampurno, Muchammad Bayu Tejo, Tri Cahyo Kusumandyoko, dan
Muh Ariffudin Islam. “Budaya Media Sosial, Edukasi
Masyarakat, dan Pandemi COVID-19.” SALAM: Jurnal Sosial
dan Budaya Syar-i 7, no. 5 (14 April 2020).
Siti Hamidah, dan Sri Palupi. “Peningkatan Soft Skills Tanggung
Jawab dan Disiplin Terintegrasi Melalui Pembelajaran Praktik
Patiseri.” Jurnal Pendidikan Karakter 2 No. 2 (Juni 2012).
Suryani, Tatik. “Penguatan Peran Perguruan Tinggi Dalam
Pemberdayaan Masyarakat Di Era Industri 4.0.” Seminar
Nasional Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat 2, no. 1 (17
Oktober 2018): 1–6.
Sutriyanti, Ni Komang. Menyemai Benih Dharma Perspektif
Multidisiplin. Takalar: Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia,
2020.
Tim Penyusun Buku Pedoman KPM-DR LPPM IAIN Metro. Pedoman
Kuliah Pengabdian Masyarakat Dari Rumah (KPM-DR) IAIN
Metro. Metro, 2020.
Tri Wahyu Utami. “Rumah Belajar: Kolaborasi Untuk Negeri,” 18
Juli 2020.
https://web.facebook.com/photo?fbid=121437229630103&set
=a.108578107582682.
Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19 89

Wiguna, Aliverma, Anggraini Gita, dan Hidayat Deni. Kisah-kisah


Inspiratif Kuliah Kerja Nyata. 1 ed. Yogyakarta: Deepublish,
2016.
Wiyono, M. “Tanggung Jawab Sosial Dalam Alqur’an; Analisis Kritis
Tafsir Tematik Kemenag RI.” Diya Al-Afkar: Jurnal Studi al-
Quran Dan al-Hadis 4, no. 02 (22 Desember 2016).
http://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/diya/articl
e/view/1142.
Wiyono, Masdar, Firdaus Solihin, dan Sigit Susanto Putro. “Aplikasi
Penilaian Kuliah Kerja Nyata Universitas Trunojoyo Madura
Menggunakan Metode Rating Scale.” Rekayasa 10, no. 1 (2017):
23–33.
Yunus, Nur Rohim, dan Annissa Rezki. “Kebijakan Pemberlakuan
Lock Down Sebagai Antisipasi Penyebaran Corona Virus
Covid-19.” SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i 7, no. 3 (23
Maret 2020).
Yuyun Nailufa. “Formulasi Dan Evaluasi Gel Hand Sanitizer Dengan
Moisturizer Alga Hijau (Spirulina Platensis) Dan Vitamin E.”
Syntax Idea 2, no. 6 (Juni 2020).
90 Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19

BIOGRAFI PENULIS

Dedi Wahyudi, M.Pd.I adalah seorang dosen


PNS di IAIN Metro Nomor handphone yang
bisa dihubungi 082359447765. Dia dilahirkan di
Kebumen pada tanggal 3 Januari 1991 Dia
lulusan S2 Konsentrasi Pendidikan Agama Islam
Jurusan Pendidikan Islam Program Pasca Sarjana UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta (2012). Email yang aktif adalah
podoluhur91@gmail.com Dia juga mengelola sebuah blog dengan
alamat www.podoluhur.blogspot.com. Prestasi Mengesankan
sebagai Wisudawan Lulus Tercepat dan Terbaik UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta dengan masa studi 3 tahun 2 bulan 14 hari pada wisuda
periode 1 tahun akademik 2011-2012 (S1) kemudian dilanjutkan
sebagai Wisudawan Lulus Tercepat dan Terbaik UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta dengan masa studi 1 tahun 9 bulan 15 hari pada wisuda
periode 1 tahun akademik 2013-2014 (S2). Karya-karyanya
terangkum di: https://goo.gl/Fg428D Nuryah adalah istrinya dan
Nadya Fatiha Rahma adalah putrinya
Pengabdian Masyarakat Dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19 91

Umi Adila, lahir di Sripendowo, 26 September


1998 dari pasangan Fadilah dan Muji Utami.
Anak bungsu dari tiga bersaudara diantaranya,
Arif Amiludin dan Sulton Aulia S.Pd.
Pendidikan formalnya dimulai dari SDN 3
Sripendowo lulus tahun 2011. Kemudian
melanjutkan sekolah di SMP PGRI 2 Bandar
Sribhawono dan SMAN 1 Bandar Sribhawono, masing-masing lulus
tahun 2014 dan 2017. Saat ini penulis sedang menempuh Pendidikan
di IAIN Metro, jurusan S1 Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam semester tujuh. Selain berstatus sebagai seorang
mahasiswi, ia juga merupakan santiriwati di Pondok Pesantren
Khoirul Huda kota Metro, Lampung. Semasa duduk dibangku SMA,
memilih untuk mengikuti ekstrakulikuler yang mengarah pada
kegiatan keagamaan yaitu Rohis dan Bimbingan Tilawati Quran
(BTQ).

Anda mungkin juga menyukai