1. Kodek etik diperlukan dalam setiap profesi karena
1) Kode etik merupakan suatu cara untuk memperbaiki iklim organisasional sehingga individu-individu dapat berlaku secara etis. 2) Kontrol etis diperlukan karena sistem legal dan pasar tidak cukup mampu mengarahkan perilaku organisasi untuk mempertimbangkan dampak moral dalam setiap keputusan bisnisnya. 3) Perusahaan memerlukan kode etik untuk menentukan status bisnis sebagai sebuah profesi, dimana kode etik merupakan salah satu penandanya. 4) Kode etik dapat dipandang sebagai upaya menginstitusionalisasikan moral dan nilai-nilai pendiri perusahaan, sehingga kode etik tersebut menjadi bagian dari budaya perusahaan dan membantu sosialisasi individu baru dalam memasuki budaya tersebut 2. Analisa fundamental adalah pengamatan dan penilaian atas kondisi-kondisi yang mendasari pergerakan harga suatu aset. Dalam perdagangan saham, ini berarti analisa fundamental mengacu pada laporan keuangan perusahaan, neraca, pendapatan, dan lain-lain yang bisa digunakan untuk mengetahui kesehatan perusahaan terkait. Dalam konteks analisa forex, fundamental adalah pengamatan dan penilaian kondisi ekonomi suatu negeri secara menyeluruh, meliputi faktor-faktor seperti suku bunga, inflasi, kondisi sektor manufaktur, ketenagakerjaan, Gross Domestic Product (GDP), dan lain-lain. Analisa Fundamental beranggapan bahwa harga bisa “keliru”, menjadi terlalu mahal atau terlalu murah dalam jangka pendek. Namun demikian, cepat atau lambat harga akan kembali ke level yang tepat sesuai dengan fundamentalnya. 3. 3 rasio keuangan Analisa fundamental yang saya ketahui 1) Rasio laba terhadap saham beredar (EPS) Rasio ini digunakan untuk mengukur suatu tingkat keuntungan dari perusahaan. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai pada kwartal yang sama pada tahun sebelumnya untuk menggambarkan pertumbuhan tingkat keuntungan perusahaan. Hasil perhitungan rasio ini dapat digunakan untuk memperkirakan kenaikan ataupun penurunan harga saham suatu perusahaan di bursa saham.
EPS= Keuntungan bersih / Jumlah saham beredar
2) Rasio harga saham terhadap laba perlembar saham
Biasa juga disebut dengan P/E Ratio yang dihitung dengan cara membagi harga saham dengan keuntungan per lembar saham. Rasio ini digunakan untuk membandingkan suatu perusahaan dengan P/E Ratio rata-rata dari perusahaan dalam kelompok industri sejenis.
P/E Ratio = Harga saham /
EPS 3) Rasio harga saham terhadap penjualan (P/S ratio) Rasio ini biasanya digunakan untuk menilai suatu perusahaan yang masih baru atau belum mendapatkan keuntungan di mana rasio ini. Semakin rendah P/S ratio suatu perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain dalam kelompok industri yang sejenis menunjukkan semakin bagus perusahaan tersebut.
P/S Ratio = Harga saham / penjualan per lembar saham