Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MANAJEMEN OPERASI LANJUTAN

PENGENDALIAN KUALITAS

Oleh :

Nama : Komang Dendy Mas Surya Sanjaya


NPM : 1832121452
Kelas : C9

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WARMADEWA
2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam sebuah perusahaan, kualitas menjadi salah satu tolak ukur untuk membedakan
produk dan layanan antara satu produsen dengan produsen lainnya. Sehingga
perusahaan akan mencari cara dalam meningkatkan kualitas produk atau layanannya.
Dahulu perusahaan jarang memperhatikan kualitas produk dan lebih mengutamakan
kuantitas produk hanya karena faktor permintaan yang banyak. Seiring dengan
perkembangan teknologi dan informasi, permintaan berubah menjadi lebih
demanding. Perusahaan semakin banyak yang berakibat pada melimpahnya barang
yang diproduksi. Teknologi dengan pesatnya dapat ditiru dan dikembangkan. Semua
ini membuat persaingan di pasar menjadi semakin kuat. Untuk menguasai pasar atau
setidaknya dapat bertahan di dalam pasar produsen harus mampu memenuhi
permintaan konsumen yang tidak hanya terfokus pada unsur kuantitas tetapi juga
ketahanan, kenyamanan, fitur, keindahan, warna, harga terjangkau, bahkan mungkin
kemudahan pembuangan barang rusak atau limbah. Permintaan atau tuntutan
pelanggan yang menentukan pilihan pelanggan akan produk yang akan digunakan
itulah yang dinamakan kualitas.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Menjelaskan pengendalian kualitas terkait gambar The Quality Circle Process
2. Bagaimana hubungan pada saat pandemi saat ini (pembatasan jumlah
karyawan yang diperbolehkan ke kantor), Dan mendiskripsikan masalah-
masalah yang mungkin timbul saat ini
3. Bagaimana langkah-langkah pemecahan masalah yang dapat direkomendasi
sebagai ahli manajemen terkait penerapan Pembatasan Sosial Bersekala Besar.
C. TUJUAN MASALAH
1. Agar kita memahami penegertian pengedalian kualitas
2. Agar kita mengetahui hubungan pengedalian kualitas pada saat pandemic saat
ini
3. Agar kita mengetahui langkah-langkah pemecahan masalah dari penerapan
Pembatasan Sosial Bersekala Besar
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KUALITAS
Menurut Joseph Juran, ”quality is fitness for use” atau ”kualitas adalah kesesuaian
dengan penggunaan”. Sementara itu, menurut Philip B. Crosby, ”quality is
conformance to requirements” atau ”kualitas adalah kesesuaian dengan kebutuhan”.
Jadi secara umum kualitas sebuah produk atau layanan adalah kemampuan barang
atau layanan tersebut dalam memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan.
Unsur Penilaian Kualitas
 Harga yang terjangkau
Harga merupakan daya tarik paling kuat yang dapat mempengaruhi pelanggan
dalam pemilihan sebuah produk. Jika ada dua produk yang sama dari sisi
kualitas, maka produk dengan harga lebih rendahlah yang akan lebih menarik
pelanggan untuk membeli. Dalam hal ini, merek atau gengsi sudah merupakan
unsur dalam konsep kualitas.
 Awet atau daya tahan
Durasi penggunaan suatu produk merupakan unsur lain yang menjadi
pertimbangan konsumen sebuah produk. Pada dasarnya produk yang lebih
awet dan digunakan lebih lama akan mempunyai peluang lebih besar untuk
menjadi pilihan pelanggan. Sebaliknya, barang yang mudah rusak akan kalah
bersaing di pasaran. Tentu saja, unsur lain akan menjadi pertimbangan
pembeli seperti harga yang lebih terjangkau misalnya. Akan tetapi ketika
merumuskan konsep kualitas, daya tahan suatu barang atau tingkat keawetan
merupakan salah satu unsur kualitas.
 Keamanan
Coba Anda bayangkan, jika Anda sedang memilih dua barang. Satu barang
diantaranya lebih aman, manakah yang akan Anda pilih? Secara umum Anda
akan memilih barang yang lebih aman. Anda tentu saja tidak ingin
mencelakakan pengguna barang Anda bukan? Jadi keamanan merupakan salah
satu unsur kualitas.
 Kemudahan penggunaan
Zaman sekarang, semua serba otomatis, serba mudah tanpa ribet. Untuk
produk mobil misalnya, pengendara tanpa perlu menengok ke belakang saat
memarkir mobil karena mobil telah dilengkapi dengan rear camera dan
parking censor. Untuk mencari nama orang yang akan ditelpon misalnya, saat
ini Anda tidak perlu susah-susah menggeser layar. Yang perlu dilakukan
adalah memanggil nama orang tersebut dan handheld akan langsung
menelepon orang yang dimaksud. Nah, apabila sebuah produk tidak mengikuti
perkembangan teknologi yang lebih mempermudah manusia melakukan
aktivitas, dijamin produk tersebut tak akan mampu bertahan di pasar.
Kesimpulannya, kemudahan penggunaan adalah unsur kualitas.
 Kemudahan pembuatan
Seperti dijelaskasn di awal, bahwa secara umum kualitas dilihat dari sudut
pandang pelanggan. Akan tetapi, pada akhirnya pertimbangan produsen,
secara umum juga termasuk dalam unsur kualitas. Barang yang ideal untuk
pelanggan akan dapat diproduksi oleh perusahaan jika terdapat keuntungan
yang menjanjikan. Keuntungan diperoleh dari selisih harga jual dan biaya
produksi. Tentu saja dari sisi produsen, disamping laku di pasaran, barang
yang berkualitas juga barang yang dapat diproduksi dengan biaya murah.
Biaya produksi murh sangat dipengaruhi oleh tingkat kemudahan pembuatan
barang tersebut. Kemudahan pembuatan suatu barang merupakan unsur
kualitas.
 Kemudahan pembuangan
Di negara maju seperti Australia, membuang sampah tidak dapat
sembarangan. Untuk barang elektronik atau barang yang mengandung unsur
kimia tidak dapat dibuang di sembarang tempat. Kerepotan membuang barang
yang sudah terpakai merupakan bagian yang menjadi pertimbangan pemilihan
suatu produk. Dewasa ini, semakin banyak barang yang dibuat hanya untuk
sekali pakai atau mudah dibuang, dikenal dengan istilah disposable goods.
Barang seperti ini dibuat di berbagai kebutuhan seperti celana dalam, dll.
Semua barang tersebut dibuat dengan pertimbangan tuntutan pelanggan yang
menghendaki kemudahan pembuangan. Jadi, kemudahan pembuangan limbah
barang yang sudah tidak terpakai pada masa yang akan datang akan menjadi
unsur kualitas yang penting.
B. PROSES LINGKARAN PENGEDALIAN KUALITAS
W. E. Demming, merupakan seorang ahli pengendalian kualitas yang menyatakan
bahwa pengendalian kualitas merupakan memperbaiki desain, standar, dan prosedur
kerja sedemikan rupa sehingga tidak akan ada produk yang cacat. Pernyataan
Demming diilustrasikan dengan The Quality Circle Process.
1. Organisasi (Organisasi)

Meletakkan 8-10 anggota di dalam suatu kelompok dengan memeberi


pengertian pengendalian kualitas
2. Training Group (Pelatihan Kelompok)
Melatih kelompok dengan proses pengumpulan masalah pengendalian
kualitas
3. Problem Indentification (Mengindetifikasi masalah)
Mengindentifikasi masalah pengendalian kualitas
4. Problem Analysis (Analisis Masalah)
Menganaslisi maslah dengan mencari penyebab masalah pengendalian kualitas
5. Solution problem (Solusi Masalah)
Memeberi solusi masalah memeberi tanggung jawab pengendalian kualitas
6. Prsentation (Persentasi)
Penerpan pengendalian kualitas
Pengendalian kualitas dimulai dari pemebentukan organisaisi yang dimana
meleltakkan 8-10 anggota di dalam suatu kelompok, Kemudian melatih kelompok
dengan proses pengumpulan masalah, kemudian mengidntifikasi masalah masalah
angoota di kelompok, menganalisi masalah masalahnya dengan mencari sebab akibat,
kemudian memeberi solusi untuk masalah tersebuta baru menerapkannya.
1) Organisai
Oragnisasi merupakan sekumpulan orang yang melakukan kegitasan untuk
mencapai tujuan yang sama. Meletakkan 8-10 orang di suatu kelompok
pengedalian kualitas dengan memberi tahu pengertian pengendalian kualitas
atau quality control dan memebrikan tujuan pengendalian kualitas
Pengertian pengendalian kualiatas
 Pengendalian kualitas
adalah suatu strategi dasar bisnis yang menghasilkan barang dan jasa
yang memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen internal (semua
pihak yang terlibat dalam proses pembuatan produk seperti
Tujuan pengendalian kualitas
 Konsumen yang kian hari kian canggih dalam selera dan pilihan (taste
and prefference)
 Kompetisi menjadi semakin ketat dan canggih
 Kenaikan biaya produksi yang hanya dapat diatasi melalui perbaikan
kualitas proses dan peningkatan produktivitas tanpa henti
 Krisis ekonomi dan krisis politik yang mendorong konsumen untuk
memilih barang yang dapat memangkas pengeluaran mereka
2) Traning Group
Melatih kelompok dengan proses pengumpulan data masalah pengendalian
kualitas
Proses pengedalian kualitas
 Menentukan sasaran
- menghasilkan produk atau instalasi dengan batasan anggaran,
jadwal, dan mutu yang telah ditentukan
- dihasilkan dari suatu perencanaan dasar dan menjadi salah satu
faktor pertimbangan utama dalam mengambil keputusan untuk
melakukan investasi atau membangun proyek, sehingga
sasaran-sasaran tersebut merupakan tonggak tujuan dari
kegiatan pengendalian
 Lingkup kegiatan
- ukuran, batas, dan jenis pekerjaan apa saja (dalam: paket kerja,
SPK, RKS) yang harus dilakukan untuk menyelesaikan lingkup
proyek keseluruhan
 Standar dan criteria
- Pengukuran standar, kriteria, atau spesifikasi yang dipakai
sebagai tolok ukur untuk membandingkan dan menganalisis
pekerjaan agar mendapat hasil yang efektif dan efisien
- Data yang dipakai merupakan data kuantitatif
o Berupa satuan uang, seperti anggaran per satuan unit
pekerjaan (SRK), anggaran pekerjaan per unit per jam,
penyewaan alat per unit per jam, biaya angkutan per ton
per km;
o Berupa jadwal, misalnya waktu yang ditentukan untuk
mencapai deadline;
o Berupa unit pekerjaan yang berhasil diselesaikan;
o Berupa standar mutu, kriteria, dan spesifikasi, misalnya
yang berhubungan dengan kualitas material, dan hasil
uji coba peralatan
3) Problem Indentification
Mengindentifikasi masalah pengendalian kualitas
Tanda-tanda pengendalian kualitas dikatakan efektif
 Tepat waktu dan peka terhadap penyimpangan
Metode atau cara yang digunakan harus cukup peka, sehingga dapat
mengetahui adanya penyimpangan selagi masih awal. Dengan
demikian dapat diadakan koreksi pada waktunya sebelum persoalan
berkembang menjadi besar sehingga sulit untuk diadakan perbaikan.
 Bentuk tindakan yang diadakan tepat dan benar
Untuk maksud ini diperlukan kemampuan dan kecakapan menganalisis
indikator secara akurat dan objektif.
 Terpusat pada masalah atau titik yang sifatnya strategis, dilihat dari
segi penyelenggaraan proyek
Dalam hal ini diperlukan kecakapan memilih titik atau masalah yang
strategis agar penggunaan waktu dan tenaga dapat efisien.
 Mampu mengetengahkan dan mengkomunikasikan masalah dan
penemuan, sehingga dapat menarik perhatian pimpinan maupun
pelaksana proyek yang bersangkutan, agar tindakan koreksi yang
diperlukan segera dapat dilaksanakan
 Kegiatan pengendalian tidak lebih dari yang diperlukan.
Biaya yang dipakai untuk kegiatan pengendalian tidak boleh
melampaui faedah atau hasil dari kegiatan tersebut, karena dalam
merencanakan suatu pengendalian perlu dikaji dan dibandingkan
dengan hasil yang akan diperoleh.
 Dapat memberikan petunjuk berupa prakiraan hasil pekerjaan yang
akan datang, bilamana pada saat pengecekan tidak mengalami
perubahan
4) Problem Analysis
Menganaslisi maslah dengan mencari penyebab masalah pengendalian kualitas
Penyebab pengendalian kualitas tidak efektif
 Karakteristik proyek
Proyek umumnya bersifat kompleks, dan melibatkan banyak organisasi
peserta dan lokasi kegiatan sering terpencar-pencar letaknya. Hal ini
mengakibatkan:
- Tidaklah mudah mengikuti kinerja masing-masing kegiatan dan
menyimpulkan menjadi laporan yang terkonsolidasi.
- Masalah komunikasi dan koordinasi makin bertambah dengan
besarnya jumlah peserta dan terpencarnya lokasi.
 Kualitas informasi
Laporan yang tidak tepat pada waktunya dan tidak pandai memilih
materi akan banyak mengurangi faedah suatu informasi, ditambah lagi
dengan bila didasarkan atas informasi atau sumber yang kurang
kompeten.
 Kebiasaan
Di organisasi pemilik, pengelola proyek sebagian besar berasal dari
bidang- bidang fungsional (teknik, operasi, pengadaan, dll) dengan
pekerjaan yang sifatnya rutin-stabil. Mereka yang sudah mapan dengan
sikap dan kebiasaan yang selama ini dialami, umumnya sulit
menyesuaikan diri dalam waktu yang relatif singkat dan cenderung
resistant terhadap perubahan yang semestinya diperlukan untuk
mengelola proyek.
5) Solution problem
Memeberi solusi masalah dengan memeberi tanggung jawab pengedalian
kualiatas
Tanggung jawab pengendalian kualitas atau quality control
1) Memantau perkembangan semua produk yang diproduksi oleh
perusahaan.
2) Bertanggung jawab untuk memperoleh kualitas dalam produk dan jasa
perusahaannya.
3) Dalam produk material, pengendalian kualitas harus memverifikasi
kualitas produk dengan bantuan parameter seperti berat badan, tekstur
dan sifat fisik lain dari perusahaan.
4) Dalam industri mekanik pengendalian kualitas menjamin kualitas
setiap bagian secara individual. Demikian juga, untuk setiap industri
metode ini bervariasi setiap produk.
5) Pengendalian kualitas memonitor setiap proses yang terlibat dalam
produksi produk.
6) Memastikan kualitas barang yang dibeli serta barang jadi.
7) Merekomendasikan pengolahan ulang produk-produk berkualitas
rendah.
8) Bertanggung jawab untuk dokumentasi inspeksi dan tes yang
dilakukan pada produk dari sebuah perusahaan.
6) Prsentation
Penerpan pengendalian kualitas
Keuntungan dan Faktor Kegagalan Penerapan Pengendalian Kualitas
1) Pembinaan/pengembangan personel
2) Membina rasa kebersamaan
3) Perbaikan Kualitas
4) Pengurangan Biaya
5) Perbaikan Sikap Mental
6) Membangun Team yang Tangguh
7) Membangun kata sepakat dan motivasi
8) Menumbuhkan sikap kreatif dalam memecahkan masalah
9) Penghargaan terhadap karyawan
Kegagalan dalam penerapan pengendalian kualitasdapat disebabkan oleh
1) Meremehkan anggota team yang lain
2) Tidak mendengarkan
3) Suka interupsi
4) Menggurui
5) Rendah diri
6) Mengabaikan kemampuan yang positif
7) Tidak mengikut sertakan
8) Menomor satukan orang lain
9) Gagal berbicara
10) Gagal berpraktek
11) Seakan dirinya tidak terpakai
12) Seakan dirinya nomor satu
13) Menyembunyikan belang
Contoh Pengendalian Kualitas Perusahaan minuman
Penerapan Pengendalian Kualitas dalam perusahaan Minuman Sari Buah,
terdiri dari :
- Melakukan pengujian pengendalian kualitas yang terdiri dari tiga
faktor yang harus diuji dari segi fisik, kimia, dan mikrobiologi.
- Melakukan pengujian secara fisik dengan mengambil beberapa sampel
minuman sari buah untuk dilakukan pengujian fisik seperti, tingkat
kekentalan, warna, dan lain sebagainya.
- Melakukan pengujian secara kimia, dengan mengambil sampel
minuman sari buah dilakukan beberapa pengujian seperti tingkat
keasaman (pH), kandungan vitamin C, kandungan serat, kandungan
gula. contoh sampel minuman sari buah memiliki tingkat keasaman
yang belum memenuhi syarat (pH<4), yaitu pH=6.23 (pH masih di atas
4 maka produk tersebut belum layak untuk dijual karena tidak
memenuhi syarat pH untuk minuman sari buah.
- Melakukan pengujian sampel minuman sari buah dari segi
mikrobiologi dengan melakukan uji ALT, kapang khamir, koliform
(MPN), koliform (EMBA).
C. MENGHUBUNGKAN PADA SAAT PANDEMI SERTA MASALH YANG
TIMBUL
Dunia sedang terjadi pandemic Covid-19, pandemic ini merubah segala kehidupan
manusia yang sangat berpengaruh keberlangsungan hidup manusia. Dalam
pengedalian kualitas juga terkena imbasnya dari penguruangan jumlah pegawai dalam
pengedalian kualitas agar dapat memutarkan uang nya agar perusaahhan dapat
bertahan. Pengendalian kualitas dengan cara online karena PSBB tidak dapat keluar
akan lebih susah Dari sini lah masalah – masalah ini timbul yaitu:
1) Pegawai yang bekerja dengan cara online akan bekerja tidak efektif atau
keterbtasan dalam bekerja
2) Pengurangan pegawai akan menyebakan pengendalian kualitas berkurang
3) Penurunan kualitas karena orang orang atau pegawai mengikuti aturan PSBB
D. LANGKAH-LANGKAH PEMECAHAN MASALAH TERKAIT PENERAPAN
PEMBATASAN SOSIAL BERSEKALA BESAR
Penerapan Ketentuan Pembatasan Sosial Berskala Besar bertujuan untuk membatasi
kegiatan tertentu dan pergerakan orang/barang untuk menekan penyebaran COVID-
19.
Sebagai ahli manajemen Langkah-langkah yang harus dilakukan
1. Pegawai yang mengerti dengan bekerja online di pekerjakan secara online agar
pengedalian kualitas bisa dilakukan dengan tepat
2. Melakukan PHK terhdap pegawai yang tidak terlalu penting pekerjaan nya
dengan mmeberikan nya santunan
3. Melakukan pegawai yang sangat penting berdiam di perusahaan. Pegawai
yang dimaksu pamaham betul dalam tugasnya dengan mmberikan tempat
tinggal di perusahhan atau didekat perusahaan agar perusahaan bisa terus
berjalan dalam pengedalian kualitas nya
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Kualitas adalah memenuhi keinginan sesuai yang diharapkan oleh pelanggan, yaitu dengan
memberikan barang serta service yang memuaskan. Pengendalian kualitas adalah dari Top
Managemen sampai dengan seluruh karyawan benar – benar merasakan dan menyadari
bahwa Kualitas adalah jiwa dari perusahaan. Langkah – langkah yang dilakukan dalam
Pengendalian Kualitas adalah Organisasi, Traning Group, Problem Identification, Problem
Analysis, Solution Problem, Presentation
DAFTAR PUSTAKA

Liana R. ANALISIS PERANAN MANAJEMEN MUTU TERPADU (TQM)

DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

PT MUSTIKA RATU YANG BERSERTIFIKAT ISO 9002. 2010

Angga, W. (2013, July 11). Dasar-dasar Quality Control. Retrieved February 20, 2015, from
IPQI (Indonesia Productivity And Quality Institute) website: http://ipqi.org/sekilas-tentang-
dasar-dasar-quality-control/

Wahyu C. 2015. Konsep Quality Assurance (QA) & Quality Control (QC). Dalam website
https://wahyuchoirunnisa.wordpress.com/2015/03/16/quality-assurance-quality-control-
assignment/

Anda mungkin juga menyukai