PENGENDALIAN KUALITAS
Oleh :
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WARMADEWA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam sebuah perusahaan, kualitas menjadi salah satu tolak ukur untuk membedakan
produk dan layanan antara satu produsen dengan produsen lainnya. Sehingga
perusahaan akan mencari cara dalam meningkatkan kualitas produk atau layanannya.
Dahulu perusahaan jarang memperhatikan kualitas produk dan lebih mengutamakan
kuantitas produk hanya karena faktor permintaan yang banyak. Seiring dengan
perkembangan teknologi dan informasi, permintaan berubah menjadi lebih
demanding. Perusahaan semakin banyak yang berakibat pada melimpahnya barang
yang diproduksi. Teknologi dengan pesatnya dapat ditiru dan dikembangkan. Semua
ini membuat persaingan di pasar menjadi semakin kuat. Untuk menguasai pasar atau
setidaknya dapat bertahan di dalam pasar produsen harus mampu memenuhi
permintaan konsumen yang tidak hanya terfokus pada unsur kuantitas tetapi juga
ketahanan, kenyamanan, fitur, keindahan, warna, harga terjangkau, bahkan mungkin
kemudahan pembuangan barang rusak atau limbah. Permintaan atau tuntutan
pelanggan yang menentukan pilihan pelanggan akan produk yang akan digunakan
itulah yang dinamakan kualitas.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Menjelaskan pengendalian kualitas terkait gambar The Quality Circle Process
2. Bagaimana hubungan pada saat pandemi saat ini (pembatasan jumlah
karyawan yang diperbolehkan ke kantor), Dan mendiskripsikan masalah-
masalah yang mungkin timbul saat ini
3. Bagaimana langkah-langkah pemecahan masalah yang dapat direkomendasi
sebagai ahli manajemen terkait penerapan Pembatasan Sosial Bersekala Besar.
C. TUJUAN MASALAH
1. Agar kita memahami penegertian pengedalian kualitas
2. Agar kita mengetahui hubungan pengedalian kualitas pada saat pandemic saat
ini
3. Agar kita mengetahui langkah-langkah pemecahan masalah dari penerapan
Pembatasan Sosial Bersekala Besar
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KUALITAS
Menurut Joseph Juran, ”quality is fitness for use” atau ”kualitas adalah kesesuaian
dengan penggunaan”. Sementara itu, menurut Philip B. Crosby, ”quality is
conformance to requirements” atau ”kualitas adalah kesesuaian dengan kebutuhan”.
Jadi secara umum kualitas sebuah produk atau layanan adalah kemampuan barang
atau layanan tersebut dalam memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan.
Unsur Penilaian Kualitas
Harga yang terjangkau
Harga merupakan daya tarik paling kuat yang dapat mempengaruhi pelanggan
dalam pemilihan sebuah produk. Jika ada dua produk yang sama dari sisi
kualitas, maka produk dengan harga lebih rendahlah yang akan lebih menarik
pelanggan untuk membeli. Dalam hal ini, merek atau gengsi sudah merupakan
unsur dalam konsep kualitas.
Awet atau daya tahan
Durasi penggunaan suatu produk merupakan unsur lain yang menjadi
pertimbangan konsumen sebuah produk. Pada dasarnya produk yang lebih
awet dan digunakan lebih lama akan mempunyai peluang lebih besar untuk
menjadi pilihan pelanggan. Sebaliknya, barang yang mudah rusak akan kalah
bersaing di pasaran. Tentu saja, unsur lain akan menjadi pertimbangan
pembeli seperti harga yang lebih terjangkau misalnya. Akan tetapi ketika
merumuskan konsep kualitas, daya tahan suatu barang atau tingkat keawetan
merupakan salah satu unsur kualitas.
Keamanan
Coba Anda bayangkan, jika Anda sedang memilih dua barang. Satu barang
diantaranya lebih aman, manakah yang akan Anda pilih? Secara umum Anda
akan memilih barang yang lebih aman. Anda tentu saja tidak ingin
mencelakakan pengguna barang Anda bukan? Jadi keamanan merupakan salah
satu unsur kualitas.
Kemudahan penggunaan
Zaman sekarang, semua serba otomatis, serba mudah tanpa ribet. Untuk
produk mobil misalnya, pengendara tanpa perlu menengok ke belakang saat
memarkir mobil karena mobil telah dilengkapi dengan rear camera dan
parking censor. Untuk mencari nama orang yang akan ditelpon misalnya, saat
ini Anda tidak perlu susah-susah menggeser layar. Yang perlu dilakukan
adalah memanggil nama orang tersebut dan handheld akan langsung
menelepon orang yang dimaksud. Nah, apabila sebuah produk tidak mengikuti
perkembangan teknologi yang lebih mempermudah manusia melakukan
aktivitas, dijamin produk tersebut tak akan mampu bertahan di pasar.
Kesimpulannya, kemudahan penggunaan adalah unsur kualitas.
Kemudahan pembuatan
Seperti dijelaskasn di awal, bahwa secara umum kualitas dilihat dari sudut
pandang pelanggan. Akan tetapi, pada akhirnya pertimbangan produsen,
secara umum juga termasuk dalam unsur kualitas. Barang yang ideal untuk
pelanggan akan dapat diproduksi oleh perusahaan jika terdapat keuntungan
yang menjanjikan. Keuntungan diperoleh dari selisih harga jual dan biaya
produksi. Tentu saja dari sisi produsen, disamping laku di pasaran, barang
yang berkualitas juga barang yang dapat diproduksi dengan biaya murah.
Biaya produksi murh sangat dipengaruhi oleh tingkat kemudahan pembuatan
barang tersebut. Kemudahan pembuatan suatu barang merupakan unsur
kualitas.
Kemudahan pembuangan
Di negara maju seperti Australia, membuang sampah tidak dapat
sembarangan. Untuk barang elektronik atau barang yang mengandung unsur
kimia tidak dapat dibuang di sembarang tempat. Kerepotan membuang barang
yang sudah terpakai merupakan bagian yang menjadi pertimbangan pemilihan
suatu produk. Dewasa ini, semakin banyak barang yang dibuat hanya untuk
sekali pakai atau mudah dibuang, dikenal dengan istilah disposable goods.
Barang seperti ini dibuat di berbagai kebutuhan seperti celana dalam, dll.
Semua barang tersebut dibuat dengan pertimbangan tuntutan pelanggan yang
menghendaki kemudahan pembuangan. Jadi, kemudahan pembuangan limbah
barang yang sudah tidak terpakai pada masa yang akan datang akan menjadi
unsur kualitas yang penting.
B. PROSES LINGKARAN PENGEDALIAN KUALITAS
W. E. Demming, merupakan seorang ahli pengendalian kualitas yang menyatakan
bahwa pengendalian kualitas merupakan memperbaiki desain, standar, dan prosedur
kerja sedemikan rupa sehingga tidak akan ada produk yang cacat. Pernyataan
Demming diilustrasikan dengan The Quality Circle Process.
1. Organisasi (Organisasi)
PENUTUP
KESIMPULAN
Kualitas adalah memenuhi keinginan sesuai yang diharapkan oleh pelanggan, yaitu dengan
memberikan barang serta service yang memuaskan. Pengendalian kualitas adalah dari Top
Managemen sampai dengan seluruh karyawan benar – benar merasakan dan menyadari
bahwa Kualitas adalah jiwa dari perusahaan. Langkah – langkah yang dilakukan dalam
Pengendalian Kualitas adalah Organisasi, Traning Group, Problem Identification, Problem
Analysis, Solution Problem, Presentation
DAFTAR PUSTAKA
Angga, W. (2013, July 11). Dasar-dasar Quality Control. Retrieved February 20, 2015, from
IPQI (Indonesia Productivity And Quality Institute) website: http://ipqi.org/sekilas-tentang-
dasar-dasar-quality-control/
Wahyu C. 2015. Konsep Quality Assurance (QA) & Quality Control (QC). Dalam website
https://wahyuchoirunnisa.wordpress.com/2015/03/16/quality-assurance-quality-control-
assignment/