Anda di halaman 1dari 5

PEMBELIAN SAHAM SECARA LUMPSUM

Pembelian saham yang dilakukan dalam satuan unit/slot yg mana dalam tiap unit/slot
saham yang dibeli terdapat lebih dari satu jenis saham.
Cara perlakuan akuntansi yg dapat digunakan untuk mendistribusikan harga perolehan
1. Jika harga pasar masing2 jenis diketahui, maka pendistribusian harga perolehan
saham dilakukan berdasarkan perbandingan harga pasar saham
2. Jika salah satu jenis saham yg diketahui harga pasarnya, maka sebesar harga
pasar saham yang diketahui harga pasarnya didistribusikan sbg harga perolehan
utk jenis saham yg bersangkutan, sedangkan sisanya didistribusikan sbg harga
perolehan saham yg tdk diketahui harga pasarnya
3. Bila sementara waktu pendistribusian harga perolehan saham2 tsb ditunda
sampai diketahuinya kondisi seperti pada poin 1, 2 mana yg lebih dahulu

Contoh:
Dibeli 100 slot saham PT. Alam Subur Tbk dengan harga Rp. 100.000 per slot saham.
Tiap slot saham terdiri dari 7 lembar saham biasa dan 3 lembar saham prioritas.
1. Bila harga pasar masing2 saham tidak diketahui
Misal harga pasar saham biasa pada saat itu adalah Rp. 11.000 per lembar dan
saham prioritas Rp. 12.000 per lembar maka perhitungan pendistribusian harga
perolehan saham tsb adalah

Nilai pasar saham prioritas = 100 x 3 x Rp. 12.000 = Rp. 3.600.000


Nilai pasar saham biasa = 100 x 7 x Rp. 11.000 = Rp. 7.700.000
Jumlah nilai pasar saham = Rp.11.300.000

Harga perolehan saham prioritas


= 36/113 x Rp. 10.000.000 = Rp. 3.185.840,71
Harga perolehan saham biasa
= 77/113 x Rp. 10.000.000 = Rp. 6.814.159,29

Jurnal

Investasi dalam saham prioritas PT. Alam Subur Rp. 3.185.840,71


Investasi dalam saham biasa PT. Alam Subur Rp. 6.814.159,29
Kas Rp. 10.000.000

2. Bila salah satu harga pasar masing2 saham yg diketahui


Misal harga pasar saham biasa yang diketahui sebesar Rp. 11.000 per lembar,
sedangkan harga pasar saham prioritas tidak diketahui

Harga Perolehan saham PT. Alam Subur Tbk. Rp. 10.000.000


Harga Perolehan saham biasa = 100 x 7 x Rp. 11.000 Rp. 7.700.000
Harga perolehan saham prioritas Rp. 2.300.000

Jurnal

Investasi dalam saham prioritas PT. Alam Subur Rp. 2.300.000


Investasi dalam saham biasa PT. Alam Subur Rp. 7.700.000
Kas Rp. 10.000.000

3. Bila harga pasar masing2 jenis saham tidak diketahui


Jurnal

Investasi dlm saham prioritas & saham biasa PT. Alam S Rp. 10.000.000
Kas Rp. 10.000.000
PENDAPATAN DEVIDEN

Jurnal mencatat adanya pendapatan deviden


Piutang Deviden Rp. xxx
Pendapatan deviden Rp. xxx

Sedangkan jurnal yg dibuat pada saat pembayaran hak deviden


Kas Rp. xxx
Piutang Deviden Rp. xxx

Contoh:
PT. Kharis Jaya Abadi mempunyai 1.00 lembar saham PT. Alam Raya Berseri Tbk.
Pada tgl 20 Desember 2010 manajemen PT. Alam Raya berseri mengumumkan
pembagian deviden tunai sebesar Rp. 500 per lembar saham yg akan dibayarkan
pd tgl 20 Jan 2011

Contoh:
PT. X mempunyai 1.000 lembar saham PT. Y. Pd tgl 20 Desember 2009
manajemen PT. Y mengumumkan pembagian deviden yg akan dibayar pd tgl 20
Januari 2010 dlm bentuk saham2 PT. ABC, setiap 10 lembar saham PT. Y yg
dimiliki mendapatkan deviden 1 lembar saham PT ABC. Harga pasar saham PT
ABC pd tgl 20 Desember 2009 Rp. 12.500.000 per lembar

Jurnal 20 Desember 2010


Piutang Deviden Rp. 1.250.000
Pendapatan deviden Rp. 1.250.000

Jurnal tgl 20 Januari 2010


Surat-surat berharga Rp. 500,000
Piutang deviden Rp. 500.000
DEVIDEN SAHAM

Deviden saham sejenis


Contoh
PT. X mempunyai 1.000 lembar saham biasa PT. Y dengan nilai investasi Rp.
9.500,000. Pada tgl 20 Desember 2010 diterima pembagian deviden dlm bentuk
saham biasa PT. Y dg ketentuan setiap 10 lembar saham biasa yg dimiliki
mendapatkan 1 lembar saham biasa PT. Y sbg deviden.
Maka catatan memorial :

Tgl 20 Desember 2010 telah diterima 100 lembar saham biasa PT. Y sbg deviden.
Jumlah lembar saham biasa yg dimiliki dan harga perolehan perlembar adalah
Jumlah saham 1.000 lembar + 100 lembar
Harga perolehan Rp. 9.500.000 : 1.100 = Rp. 8.636,36 per lembar

Deviden saham tidak sejenis

Contoh
PT. X mempunyai 1.000 lembar saham biasa PT. Y dengan nilai investasi Rp.
9.500.000. Pada tgl 20 Desember 2010 diterima pembagian deviden dalam bentuk
saham prioritas PT. Y dengan ketentuan setiap 10 lembar saham biasa yg dimiliki
mendapatkan 1 lembar saham prioritas PT. Y sebagai deviden. Harga pasar saham
biasa PT. X pd saat itu sebesar RP. 9.000 per lembar dan Rp. 11.000 per lembar
saham prioritas.

Perhitungan
Harga pasar saham biasa = 1.000 x Rp. 9.000 Rp. 9.000.000
Harga pasar saham prioritas = 100 x Rp. 11.000 Rp. 1.100.000
Rp.10.100.000
Maka besarnya harga perolehan saham biasa yg harus didistribusikan sbg harga
perolehan saham prioritas adalah
1,1 /10,1 x Rp. 9.500.000 Rp. 1.034.653,47

Jurnal
Investasi dalam saham prioritas Rp. 1.034.653,47
Investasi dalam saham biasa Rp. 1.034.653,47

Pada saat diterima deviden saham yg tdk sejenis tdk perlu ada pengakuan adanya
pendaatan deviden, hanya diperlukan mendistribusikan sebagian daria harga
perolehan saham yg menghasilkan deviden tersebut sbg harga perolehan saham2
yg diterima sbg deviden.
1. Pada tgl 1 Mei 2010 dibeli 1.000 unit saham PT. PRIMA dengan harga
perolehan bersih sebesar Rp. 65.200.000 dalam setiap unit saham terdiri dari 3
lembar saham biasa dengan harga nominal Rp. 10.000 dan 2 lembar saham
prioritas dengan harga nominal Rp. 10.000 per lembar. Buatlah jurnal untuk
mencatat pembelian saham2 tersebut bila
a. Harga pasar masing-masing jenis saham pada saat itu Rp. 12.500 per
lembar saham preferen dan Rp. 11.500 per lembar per lembar saham biasa
b. Harga pasar saham biasa pada saat itu Rp. 11.500 per lembar, sedangkan
harga pasar saham preferen tidak diketahui
c. Harga pasar masing-masing jenis saham PT. PRIMA tidak diketahui

Jawab
a. Nilai pasar saham biasa= 1.000 x 2 x Rp. 12.500 = Rp.25.000.000
Nilai pasar saham preferen= 1.000 x 5 x Rp. 11.500 = Rp.34.500.000
Jumlah nilai pasar saham = Rp.59.500.000
Harga perolehan saham biasa
= 250/595 x Rp.65.200.000 = Rp.27.345,98
Harga perolehan saham preferen
= 345 /595 x Rp.65.200.000 = Rp.37.875.042,02
Jurnal
Investasi dalam saham prioritas PT. PRIMA Rp. 27.394.957,98
Investasi dalam saham biasa PT. PRIMA Rp. 37.875.042,02
Kas Rp. 65.200.000

b. Harga Perolehan saham PT. PRIMA =Rp. 65.200.000


Harga Perolehan saham biasa= 1000 x 3 x Rp. 11.000 =Rp. 34.500.000
Harga perolehan saham prioritas =Rp. 30.700.000

Jurnal

Investasi dalam saham prioritas PT. Alam Subur Rp. 30.700.000


Investasi dalam saham biasa PT. Alam Subur Rp. 34.500.000
Kas Rp. 65.200.000

2. PT. X Mempunyai 5.000 lembar saham biasa PT. Y dengan nilai investasi Rp
53.250.000. Pada tanggal 20 Desember 2010 diterima pembagian deviden
dalam bentuk saham prioritas PT. Y dengan ketentuan setiap 10 lembar saham
biasa yang dimiliki mendapatkan 1 lembar saham prioritas PT. U sebagai
deviden. Harga pasar saham biasa PT. Y pada saat itu sebesar Rp. 10.500 per
lembar dan Rp. 11.000 per lembar saham prioritas.
Buat jurnal untuk mencatat penerimaan deviden tersebut

Jurnal

Anda mungkin juga menyukai