Ingin diketahui seberapa kuat hubungan antara besarnya pendapatan seseorang dengan
pengeluaran (konsumsi) per bulan. Data dari 6 orang yang diwawancarai diperoleh data
sebagai berikut:
Untuk menghitung koefisien korelasi maka disusun tabel bantu sebagai berikut:
n X Y X2 Y2 XY
1 800 300 640.000 90.000 240.000
2 900 300 810.000 90.000 270.000
3 700 200 490.000 40.000 140.000
4 600 100 360.000 10.000 60.000
5 700 200 490.000 40.000 140.000
6 800 200 640.000 40.000 160.000
4.500 1.300 3.430.000 310.000 1.010.000
X = 4.500
Y = 1.300
X2 = 3.430.000
Y2 = 310.000
XY = 1.010.000
n=6
Untuk menghitung koefisien korelasi, maka nilai-nilai tersebut dimasukkan dalam rumus
210.000
= 236.854,4
= 0,886621
Jadi diperoleh nilai koefisien korelasi ( r ) sebesar 0,886621 karena nilainya positif dan
mendekati 1 berarti hubungan konsumsi dan pendapatan kuat dan searah (positif), artinya
Pengujian hipotesis hubungan digunakan uji statistik yang disebut Uji t (t-student).
Parameter yang diuji yaitu korelasi dinotasikan dengan (lihat bab Estimasi Parameter). Uji
hipotesis hubungan pada dasarnya adalah menguji signifikansi koefisien korelasi, apakah
besar kecilnya hubungan yang diperoleh itu kebetulan saja atau memang ada hubungan yang
sesungguhnya.
2
r √ n−2
t = √ 1-r2
Selain menggunakan Uji t, pengujian hipotesis hubungan dapat menggunakan kriteria nilai
korelasi tabel (rtabel) yaitu dengan cara membandingkan nilai koefisien korelasi (rhitung) dengan
nilai rtabel.
konsumsi. Diajukan hipotesis yang menyatakan “ada hubungan yang signifikan antara
Penyelesaian:
1. Rumusan hipotesis:
Taraf = 0,05 selanjutnya dapat dicari nilai ttabel pada = 0,05 (uji 2 pihak /2 = 0,025)
Kriteria pengujian:
2
r √ n−2
Menghitung nilai t dengan rumus: t = √ 1-r2
2
(0,886621) √ 6−2
t = √1-(0,886621)2
0,786096 x 2
= √1−0,786096
1,572193
= √0 ,213904
1,572193
= 0,462497
= 3,39936
Kesimpulan
Karena thitung (3,39936) > ttabel (2,776451) maka Ho ditolak, artinya hubungan kedua
konsumsi. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan “ada hubungan yang signifikan
nilai koefisien korelasi dengan nilai korelasi tabel atau r tabel, sehingga perlu dicari nilai
rtabel pada taraf = 0,05 dan n = 6 yaitu diperoleh r tabel = 0,811 (lihat tabel r). Karena nilai
rhitung (0,886621) > rtabel (0,811) maka Ho ditolak, artinya pendapatan memiliki hubungan
anak, sehingga akan dihitung hubungan antara pendapatan (X1) dan jumlah anak (X2) dengan
n X1 (ribuan) X2 Y (ribuan)
1 800 3 300
2 900 3 300
3 700 2 200
4 600 1 100
5 700 1 200
6 800 1 200
7 900 1 250
8 1000 3 300
9 900 3 300
10 1100 3 350
Untuk mencari nilai koefisien korelasi berganda perlu disusun tabel bantu sebagai
berikut:
Untuk menghitung koefisien korelasi berganda, maka terlebih dahulu dihitung koefisien
10(5800)−(21)(2 . 500)
rx2y = √10(53)−(21)2 10 (675. 000 )−(2 .500 )2 = 0,824
Selanjutnya dari nilai koefisien korelasi antar variabel dapat dihitung koefisien korelasi
berganda:
Rx1x2y = √ x 1 y2 x 2 y2
1−r
x1 x 2
2
2 2
0 , 891 +0 ,824 −2(0 , 891)(0 , 824 )(0 , 638)
= √ 1−(0 , 638)2
0, 794+0,679−0. 936819
= √ 1−0, 407
0,536
= √ 0,593
= 0,951
Hasil perhitungan diperoleh koefisien korelasi berganda ( R ) sebesar 0,951 karena
nilainya mendekati 1 berarti terdapat hubungan yang sangat kuat antara pendapatan dan
linier berganda terhadap suatu data (dibahas pada bab selanjutnya), atau dapat digunakan
untuk mengukur besarnya kontribusi variabel bebas (X) terhadap variasi perubahan
variabel terikat (Y). Nilai koefisien determinasi terletak antara 0 R2 1, dan biasanya
kontribusi variabel bebas (X) terhadap variasi perubahan variabel terikat (Y). Misalnya
0,90440 artinya seluruh variabel bebas yaitu pendapatan dan jumlah anak memberikan
kontribusi sebesar 90,44% terhadap variasi konsumsi. Sisanya sebesar 9,56% merupakan
Keterangan:
R2 = Koefisien determinasi
n = Jumlah kasus
3. Misalkan pada contoh sebelumnya diajukan hipotesis yang menyatakan “ada hubungan yang
Penyelesaian:
a. Rumusan hipotesis:
Ho : = 0 Tidak ada hubungan yang signifikan antara pendapatan dan jumlah dengan
konsumsi
Ha : 0 Ada hubungan yang signifikan antara pendapatan dan jumlah anak dengan
konsumsi
b. Taraf = 0,05 selanjutnya dapat dicari nilai Ftabel pada = 0,05 derajat bebas = n – k
c. Kriteria pengujian:
0,90440/2
= 0 ,095599 /7
0,45221
= 0,01365
= 33,1113
e. Kesimpulan
Nilai Fhitung sebesar 33,1113 dibandingkan dengan nilai Ftabel. Karena Fhitung (33,1113) >
ttabel (4,74) maka Ho ditolak, artinya ada hubungan yang signifikan antara pendapatan
4. Seorang mahasiswa melakukan survai untuk meneliti apakah ada korelasi antara nilai
mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah statistik dan ekonometrik. (Sumber: Suliyanto
Undip)
Pemecahan
A. Judul Hubungan antara kemampuan mahasiwa dalam memahami ilmu statistika dan
ilmu ekonometrika.
B. Pertanyaan Penelitian
C. Hipotesis
D. Kriteria pengujian
Ha diterima Jika
Hasil perhitungan:
6 ∑ d 2i
ρ xy=1−
n(n 2−1 )
6 x7
ρ xy=1− =0 , 96
10(100−1)
• Dengan Kriteria r htung:
• rhitung (0,96) > r tabel (0,738)
xy n 2 0, 96 √10−2
t t= =9, 697
(1 r )
2
√(1−0, 92)
Kesimpulan
5.Hasil penelitian tentang hubungan antara biaya iklan dengan volume penjualanan pada suatu
perusahaan tersaji dalan table berikut. Tentukan koefisien korelasinya? dalam Rp 1000,-.
(Sumber:shohibul Munir Un. Mercu Buana)
N=8
6. Sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui korelasi antara Kadar SGOT (Unit /100ml) dengan
Kolesterol HDL (mg/100ml) pada 7 sampel yang diambil secara random. Hasil pengumpulan
data dapat dilihat pada Tabel. Bagaimana kesimpulan yang dapat diambil dari data tersebut pada
α=0.05
Sampel Kadar SGOT Kadar HDL
1 5,7 40,0
2 11,3 41,2
3 13,5 42,3
4 15,1 42,8
5 17,9 43,8
6 19,3 43,6
7 21,0 46,5
Sampel Kadar SGOT (xi) Ranking x Kadar HDL (yi) Ranking y di di2
1 5,7 1 40,0 1 0 0
2 11,3 2 41,2 2 0 0
3 13,5 3 42,3 3 0 0
4 15,1 4 42,8 4 0 0
5 17,9 5 43,8 6 -1 1
6 19,3 6 43,6 5 1 1
7 21,0 7 46,5 7 0 0
∑di 2=2
Jawab:
Kesimpulan
Karena nilai ρhitung (0,964) ≥ ρtabel (0,786) Ho ditolak (Ada korelasi yang sangat kuat dan
positif antara Kadar SGOT dengan Kadar HDL)
7. Beberapa siswa di SMA X mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah dengan tujuan
meningkatkan prestasi akademik di sekolah. Orang tua siswa ingin mengetahui apakah ada
hubungan antara prestasi akademik di tempat bimbingan belajar dengan prestasi akademik di
sekolah. Setelah mengikuti ujian akhir di sekolah hasilnya didapat dalam bentuk
peringkat. Hitung koefisien korelasi peringkat Spearman dari data berikut:
8. Berikut tersaji data hasil pengukuran terhadap variabel X dan Y. Data hasil pengukuran berskala
ordinal sebagai berikut:
No Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Rank X 3 14 12 2 13 1 8 10 4 7 5 11 6 9
Rank Y 4 12 13 1 14 2 6 11 3 8 7 10 5 9
Hitung korelasi peringkat Spearman dari data diatas.
Jawab:
NO. RESP. Rank X Rank Y d d²
1 3 4 -1 1
2 14 12 2 4
3 12 13 -1 1
4 2 1 1 1
5 13 14 -1 1
6 1 2 -1 1
7 8 6 2 4
8 10 11 -1 1
9 4 3 1 1
10 7 8 -1 1
11 5 7 -2 4
12 11 10 1 1
13 6 5 1 1
14 9 9 0 0
Σd²=22
9. Sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui korelasi antara motivasi belajar dengan
prestasi belajar Matematika. Hasil pengumpulan data dapat dilihat pada tabel di
bawah.Bagaimana kesimpulan yang dapat diambil dari data tersebut? α=0.05
No Skor Motivasi Nilai Matematika
1 64 42
2 56 46
3 50 40
4 68 55
5 76 65
6 84 88
7 90 86
8 66 56
9 85 62
10 90 92
11 75 55
12 92 81
No Skor Motivasi Nilai Matematika Ranking x Ranking y di di2
1 64 42 3.0 2.0 1 1
2 56 46 2.0 3.0 -1 1
3 50 40 1.0 1.0 0 0
4 68 55 5.0 4.5 0.5 0.25
5 76 65 7.0 8.0 -1 1
6 84 88 8.0 11.0 -3 9
7 90 86 10.5 10.0 0,5 0.25
8 66 56 4.0 6.0 -2 4
9 85 62 9.0 7.0 2 4
10 90 92 10.5 12.0 -1.5 2.25
11 75 55 6.0 4.5 1.5 2.25
12 92 81 12.0 9.0 3 9
34
Jawab:
10. Berikut ini adalah data hubungan antara Nilai Ujian Tengah Semester (UTS) (X) dengan nilai
Ujian Akhir Semester (UAS) (Y) dari 12 responden :
X 12 13 14 15 16 16 14 20 17 11 12 18
Y 19 19 11 12 17 15 16 18 14 13 18 13
Buktikanlah hipotesis yang berbunyi “terdapat hubungan yang positif antara Nilai UTS dan
UAS” dengan menggunakan data tersebut!
Jawab :
X Y RX RY RX-RY (RX-RY)2
12 19 2,5 11,5 -9 81
13 19 4 11,5 -7,5 56,25
14 11 5,5 1 4,5 20,25
15 12 7 2 5 25
16 17 8,5 8 0,5 0,25
16 15 8,5 6 2,5 6,25
14 16 5,5 7 -1,5 2,25
20 18 12 9,5 2,5 6,25
17 14 10 5 5 25
11 13 1 3,5 -2,5 6,25
12 18 2,5 9,5 -7 49
18 13 11 3,5 7,5 56,25
∑b = 334
Untuk itu, karena nilai hitung ρ < tabel, maka H0 diterima. Kesimpulannya adalah hipotesis
yang berbunyi : “tidak terdapat hubungan antara nilai UTS dan UAS” diterima.
11. Berikut ini merupakan data perusahaan mengenai harga permintaan suatu komoditi (X) dan
harga rata-rata suatu komoditi (Y) disajikan dalam tabel berikut:
X Y
178 105
224 105
160 130
315 130
229 130
250 150
181 150
306 170
257 170
300 180
Hitunglah koefisien korelasi pada kasus tersebut dan bagaimana arti dari hasil koefisien korelasi
yang didapat!
11:
Berikut ini hasil perhitungan tabel untuk mendapatkan nilai total untuk X, Y, X2, Y2, dan XY:
Data X Y X2 Y2 XY
Tota 60407
2400 1420 207950 348090
l 2
Dengan memasukan nilai total dari semua variabel pada tabel dan jumlah data ke dalam rumus
korelasi Pearson Product Moment maka didapat hasil sebagai berikut:
Maka nilai koefisien korelasi Pearson Product Momentnya adalah 0.5477. Bagaimana intepretasi
arti dari hasil koefisien korelasi Pearson Product Moment pada kasus tersebut?
Koefisien Korelasi antara permintaan suatu komoditi dengan harga rata-rata komoditi sebesar
0.5477 dengan hubungan antara permintaan suatu komoditi dengan harga rata-rata komoditi
memiliki tingkat hubungan yang
menengah sehingga terkadang apabila ditambahkan permintaan suatu komoditi maka akan
mempengaruhi peningkatan harga rata-rata suatu komoditi. Apabila diturunkan permintaan
suatu komoditi maka akan mempengaruhi penurunan harga rata-rata suatu komoditi.
Dapat juga dibalik intepretasinya, apabila ditambahkan harga rata-rata suatu komoditi maka akan
mempengaruhi peningkatan permintaan suatu komoditi. Apabila diturunkan harga rata-rata suatu
komoditi maka akan mempengaruhi permintaan suatu komoditi.
12:
Diketahui data rekap data hasil pendapatan perusahaan (Y) berdasarkan jumlah sales (X1) dan
harga yang dijual (X2) dengan masing-masing koefisien korelasi antar variabel yang didapat
sebagai berikut:
rx1x2 = -0.545
rx1y = 0.986
rx2y = 0.436
Intepretasikan hasil koefisien korelasi berdasarkan informasi yang didapat dari kasus tersebut!
12:
Untuk rx1x2 = -0.545 memiliki arti bahwa koefisien korelasi jumlah sales dengan harga
jual sebesar -0.545 dengan arah hubungan yang negatif serta tingkat hubungan
yang moderate, sehingga terkadang apabila jumlah sales ditingkatkan maka
akan menurunkan harga jual. Sebaliknya terkadang apabila jumlah sales diturunkan maka
akan meningkatkan harga jual.
Untuk rx1y = 0.986 memiliki arti bahwa koefisien korelasi jumlah sales dengan
pendapatan sebesar 0.986 dengan arah hubungan yang positif serta tingkat hubungan yang
sangat kuat, sehingga jelas bahwa apabila jumlah sales ditingkatkan maka
akan meningkatkan pendapatan. Sebaliknya jelas pula apabila jumlah sales diturunkan maka
akan menurunkan pendapatan.
Untuk rx2y = 0.436 memiliki arti bahwa koefisien korelasi harga jual dengan pendapatan
sebesar 0.436 dengan arah hubungan yang positif serta tingkat hubungan yang moderate,
sehingga terkadang apabila harga jual ditingkatkan maka akan meningkatkan pendapatan.
Sebaliknya terkadang apabila harga jual diturunkan maka akan menurunkan pendapatan.
13. Pada suatu lahan di daerah dataran tinggi Diengakan dilakukan budidaya hortikultura
(tanaman jagung manis) oleh mahasiswa pertanian. Akan tetapi sebelum dilakukannya
penanaman, para mahasiswa melakukan penelitian sederhana untuk mengetahui kuat
lemahnya pengaruh hubungan antara dosis pupuk yang diberikan dan banyaknya jumlah
pemupukan dalam tiga bulan terhadap berat tongkol jagung.
Pada penelitian ini, pupuk yang digunakan adalah pupuk NPK (6 : 6 : 13) dan
para mahasiswa menanam 33 benih jagung hingga berproduksi. Kemudian dilakukannya
pengukuran hasil poduksi (tongkol jagung) dengan tiga kali pengulangan pengukuran dan
X1 X2 Y diambil rata-rata pengukuran sebagai
No. data yang diperoleh, sehingga
1 4 3 0,240 didapatkan sebanyak 11 data sebagai
2 7 3 0,258 berikut :
3 10 3 0,272
4 13 3 0,298 Tabel 1. Tabel data
5 4 4 0,278
6 7 4 0,344
7 10 4 0,362
8 13 4 0,398
9 4 5 0,358
10 7 5 0,432
11 10 5 0,454
Keterangan :
X1: Dosis Pemupukan Pupuk NPK (gram)
X2: Jumlah Pemupukan Dalam Tiga Bulan
Y : Berat Tongkol Jagung (kg)
Ditanyakan :
Apakah terdapathubungan yang signifikanantara dosispemupukan pupuk NPK (X1)
danjumlah pemupukan dalam tiga bulan (X2) terhadapberat tongkol jagung (Y).
jikasignifikasinya 5%?
Jawab:
1. Hipotesa :
Ha = Ada hubungan yang signifikanantara dosispemupukan pupuk NPK (X1) danjumlah
pemupukan dalam tiga bulan(X2) terhadapberat tongkol jagung (Y).
Ho = Tidak ada hubungan yang signifikan antara dosis pemupukan pupuk NPK (X1) dan
jumlah pemupukan dalam tiga bulan (X2) terhadap berat tongkol jagung (Y).
Tabel 2. Tabel pembantu
No. X1 X2 Y X 12 X22 Y2 X 1Y X2 Y X1 X2
1 4 3 0.24 16 9 0.058 0.96 0.72 12
2 7 3 0.26 49 9 0.067 1.81 0.77 21
3 10 3 0.27 100 9 0.074 2.72 0.82 30
4 13 3 0.30 169 9 0.089 3.87 0.89 39
5 4 4 0.28 16 16 0.077 1.11 1.11 16
6 7 4 0.34 49 16 0.118 2.41 1.38 28
7 10 4 0.36 100 16 0.131 3.62 1.45 40
8 13 4 0.40 169 16 0.158 5.17 1.59 52
9 4 5 0.36 16 25 0.128 1.43 1.79 20
10 7 5 0.43 49 25 0.187 3.02 2.16 35
11 10 5 0.45 100 25 0.206 4.54 2.27 50
Jumlah 89 43 3.69 833 175 1.293 30.67 14.95 343
n . ∑ x 1 y − (∑ x 1 )( ∑ y )
2 2 2 2
2. rx1y = √{n .∑ x −( ∑ x ) }. {n . ∑ y −( ∑ y ) }
1 1
= (0,32)2 x 100%
= 10,24%
n. ∑ x 2 y − ( ∑ x 2 )( ∑ y )
2
3. rx2y = √{n .∑ x −( ∑ x ) }. {n .∑ y −(∑ y ) }
2
2 2
2 2
= (0,85)2 x 100%
= 72,25%
n . ∑ x1 x 2 − (∑ x1 )( ∑ x 2 )
2
4. rx1x2 = √{n .∑ x −( ∑ x ) }. {n .∑ x −( ∑ x ) }
2
1 1
2 2
2 2
= (0,17)2 x 100%
= 2,89%
2 2
r X1 Y + r X 2 Y − 2( r X 1 Y ) (r X 2 Y )( r X1 X 2 )
5.
Rx 1 x2 y
=
√ r 2
x1 y +r 2
x2 y −2 ( r x
1−r
1
2
y
x 1 x2
)( r x y )( r x x ) R yx x =
2 1 2
1 2
√ 1 − r 2X
1
X
2
=
√ 0,97
0,73
=
√
0 ,97
= √ 0,75 = 0,87
2
KP = r x 100%
= (0,87)2 x 100%
= 75,7%
R2
k
6. F hitung = 2
( 1−R2 )
n−k −1
2
0 , 87
2
=
(1 − 0 , 87 2 )2
12 − 2 − 1 12 ganti 11
0,38
=
(0 ,059 )
9 = 57,8
9 ganti 8
7. Ftabel dengan dk pembilang = k 2 dan dk penyebut = n-k-1 8 maka Ftabel adalah 4,46.
8. Kesimpulan:Karena Fhitung(51,52) lebih besardari Ftabel (4,46) maka tolak H0 dan terima Ha
(signifikan), dengan nilai koefisien determinannya sebesar 75,7 %.
14. a
Seorang mahasiswa bernama Andi melakukan penelitian dengan menggunakan alat ukur
skala. Andi ingin mengetahui apakah ada hubungan antara kecerdasan dengan prestasi belajar
pada siswa SMU Negeri 1 Yogyakarta, dengan ini Andi membuat 2 variabel yaitu kecerdasan
dan prestasi belajar. Tiap-tiap variabel dibuat beberapa butir pertanyaan dengan menggunakan
skala Likert, yaitu angka 1 = Sangat tidak setuju, 2 = Tidak setuju, 3 = Setuju dan 4 = Sangat
Setuju. Setelah membagikan skala kepada 12 responden didapatlah skor total item-item yaitu
sebagai berikut:
Dari hasil analisis korelasi sederhana (r) didapat korelasi antara kecerdasan dengan prestasi
belajar (r) adalah 0,766. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara
kecerdasan dengan prestasi belajar. Sedangkan arah hubungan adalah positif karena nilai r
positif, berarti semakin tinggi kecerdasan maka semakin meningkatkan prestasi belajar.
Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi a = 5%. (uji dilakukan 2
sisi karena untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan yang signifikan, jika 1 sisi digunakan
untuk mengetahui hubungan lebih kecil atau lebih besar).
Tingkat signifikansi dalam hal ini berarti kita mengambil risiko salah dalam mengambil
keputusan untuk menolak hipotesa yang benar sebanyak-banyaknya 5% (signifikansi 5% atau
0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian
b. Kriteria Pengujian
Ho diterima jika Signifikansi > 0,05
Ho ditolak jika Signifikansi < 0,05
c. Membandingkan signifikansi
Nilai signifikansi 0,004 < 0,05, maka Ho ditolak.
d. Kesimpulan
Oleh karena nilai Signifikansi (0,004 < 0,05) maka Ho ditolak, artinya bahwa ada hubungan
secara signifikan antara kecerdasan dengan prestasi belajar. Karena koefisien korelasi nilainya
positif, maka berarti kecerdasan berhubungan positif dan signifikan terhadap pretasi belajar. Jadi
dalam kasus ini dapat disimpulkan bahwa kecerdasan berhubungan positif terhadap prestasi
belajar pada siswa SMU Negeri 1 Yogyakarta.
15.
Suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan prestasi belajar matematika siswa
dengan motivasi belajarnya. Untuk kepentingan tersebut diambil sampel random
sebanyak 15 siswa kelas 5 SDN 1 Purworejo untuk diberikan angket tentang motivasi
belajarnya. Setelah diberikan perlakuan yang sama dalam pembelajaran matematika,
diakhir semester diadakan tes dengan hasil sebagai berikut :
Kesimpulan
Karena H0 ditolak, dengan demikian terdapat korelasi positif yang signifikan antara
prestasi belajar matematika siswa dengan motivasi belajarnya.
16. Anggaplah kita memiliki data usia dan berat badan anak di sebuah kelas. Berdasarkan
data tersebut, coba temukan nilai korelasi di antara keduanya!
Berdasarkan hasil pengujian, kita menemukan bahwa tingkat korelasi antara usia dan
tinggi badan adalah 0,90. Artinya, terdapat hubungan yang sangat kuat antara usia dan
berat badan.
17. Sepuluh orang mahasiswa mempunyai nilai Matematika (X) dan Fisika (Y) sebagai
berikut (dalam skala 0 – 4):
N X Y
o
1 3 2
2 4 2
3 3 4
4 2 3
5 4 4
6 3 4
7 2 1
8 1 1
9 3 3
10 2 3
a. Carilah koefisien korelasi antara nilai matematika dan fisika mahasiswa berdasarkan data
di atas! Apa arti dari koefisien korelasi tersebut?
b. Pada taraf nyata 5%, ujilah hipotesis bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara nilai
matematika dan fisika mahasiswa!
Jawab :
Data
mahasiswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Matematika 3 4 3 2 4 3 2 1 3 2
Fisika 2 2 4 3 4 4 1 1 3 3
Untuk pengamatan tersebut dapat dibuat table berikut ini (X untuk Matematika, Y untuk
Fisika)
i Xi yi (xi-x̄) (yi-ȳ) (xi-x̄) (yi-ȳ) (xi-x̄)² (yi-ȳ)²
1 3 2 0.3 -0.9 -0.27 0.09 0.81
2 4 2 1.3 -0.9 -1.17 1.69 0.81
3 3 4 0.3 1.1 0.33 0.09 1.21
4 2 3 -0.7 0.1 -0.07 0.49 0.01
5 4 4 1.3 1.1 1.43 1.69 1.21
6 3 4 0.3 1.1 0.33 0.09 1.21
7 2 2 -0.7 -0.9 0.63 0.49 0.81
8 1 2 -1.7 -0.9 1.53 2.89 0.81
9 3 3 0.3 0.1 0.03 0.09 0.01
10 2 3 -0.7 0.1 -0.07 0.49 0.01
Total 27 29 2.7 8.1 6.9
X̄ = 1323 / 8 = 165,4
Ȳ = 1342 / 8 = 167,75
18.
Tabel berikut menunjukkan skor keotoriteran dan skor perjuangan sosial dari 12 orang mahasiswa:
Skor
Mahasiswa Keotoriteran Perjuangan sosial
A 82 42
B 98 46
C 87 39
D 40 37
E 116 65
F 113 88
G 111 86
H 83 56
I 85 62
J 126 92
K 106 54
L 117 81
Berdasarkan data tersebut, periksalah apakah terdapat hubungan antara skor keotoriteran dengan
skor perjuangan sosial pada mahasiswa ? (lakukan pengujian signifikansi pada a = 0,01)
Jawab :
Tabel berikut menunjukkan skor keotoriteran dan skor perjuangan sosial dari 12 orang
mahasiswa :
Mahasiswa Skor X² Y² X.Y
Keotoriteran Perjuangan Sosial
(X) (Y)
A 82 42 6724 1764 3444
B 98 46 9604 2116 4508
C 87 39 7569 1521 3393
D 40 37 1600 1369 1480
E 116 65 13456 4225 7540
F 113 88 12769 7744 9944
G 111 86 12321 7396 9546
H 83 56 6889 3136 4648
I 85 62 7225 3844 5270
J 126 92 15876 8464 11592
K 106 54 11236 2916 5729
L 117 81 13689 6561 8586
ΣX = 1164 ΣY = 748 ΣX² = ΣY² = 51056 ΣX.Y =
118958 75680