Mifta Fajar H.am (2440082264)
Mifta Fajar H.am (2440082264)
AM
2440082264
LOGICAL FORM
p ~p
B S
S B
Artinya, jika suatu pertanyaan (p) bernilai benar (B), maka ingkaran (q) akan
bernilai salah (S). Begitu pula sebaliknya.
Contoh:
p : Semua murid lulus ujian
~p : Ada murid yang tidak lulus ujian
2. Konjungsi (∧)
Suatu pernyataan p dan q dapat digabungkan dengan menggunakan kata hubung ‘dan’
sehingga membentuk pernyataan majemuk ‘p dan q’ yang disebut konjungsi yang
dilambangkan dengan “p∧q”. Berikut adalah tabel kebenaran konjungsi.
p q p∧q
B B B
B S S
S B S
S S S
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dalam konsep konjungsi akan bernilai benar
jika dan hanya jika kedua pernyataan (p dan q) benar
Contoh:
p : Jakarta ada di Benua Asia (benar)
q : New York ada di Benua Amerika (benar)
p^q : Jakarta ada di Benua Asia dan New York ada di Benua Amerika (B)
3. Disjungsi (V)
Suatu pernyataan p dan q dapat digabungkan dengan menggunakan kata hubung ‘atau’
sehingga membentuk pernyataan majemuk ‘p atau q’ yang disebut disjungsi yang
dilambangkan dengan “p ∨ q”. Berikut adalah tabel kebenaran disjungsi.
p q p∨q
B B B
B S B
S B B
S S S
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dalam konsep disjungsi hanya akan bernilai
salah jika kedua pernyataan (p dan q) salah.
Contoh:
p : 1 + 1 = 2 (benar)
q : Bandung terletak di pulau Jawa (benar)
p v q : 1+1 = 2 atau Bandung terletak di pulau Jawa (benar)
4. Implikasi (⟹)
Implikasi bisa dipandang sebagai hubungan antara dua pernyataan di mana pernyataan
kedua merupakan konsekuensi logis dari pernyataan pertama. Implikasi ditandai dengan
notasi ‘⟹’. Misalkan p, q adalah pernyataan, implikasi berikut
p⟹q
dibaca ‘jika p maka q’. Berikut adalah tabel kebenaran disjungsi.
p q p⇒q
B B B
B S S
S B B
S S B
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dalam konsep implikasi akan bernilai salah
jika dan hanya jika sebab bernilai benar namun akibat bernilai salah. Selain itu
implikasi bernilai benar.
Contoh:
p : 2+2 = 4 (benar)
q : 2x3 = 5 (salah)
p⇒q : Jika 2+2 = 4, maka 2x3 = 5 (salah)
5. Biimplikasi (⇔)
Suatu pernyataan p dan q dapat digabungkan dengan menggunakan kata hubung ‘jika dan
hanya jika’ sehingga membentuk pernyataan majemuk ‘p jika dan hanya jika q’ yang
disebut biimplikasi yang dilambangkan dengan “p ⇔ q”. Berikut adalah tabel kebenaran
biimplikasi:
p q p⇔q
B B B
B S S
S B S
S S B
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dalam konsep biimplikasi akan bernilai
benar jika sebab dan akibatnya (pernyataan p dan q) bernilai sama. Baik itu sama-
sama benar, atau sama-sama salah.
Contoh :
p: 1+1 = 2 (benar)
q: 2 adalah bilangan ganjil (salah)
p⇔q: 1+1=2 jika dan hanya jika 2 adalah bilangan ganjil (salah)
1. p → q ≡ ~p ∨ q
2. p → q ≡ ~q → ~p
3. ~(p → q) ≡ p ∧ ~q
4. p → (q → r) ≡ (p ∧ q) → r
5. p ↔ q ≡ (p → q) ∧ (q → p)
6. p ↔ q ≡ (~p ∨ q) ∧ (~q ∨ p)
7. p ↔ q ≡ (p ∧ q) ∨ (~p ∧ ~q)
8. ~(p ↔ q) ≡ p ↔ ~q