Anda di halaman 1dari 9

Nama : Mela Septiani

NIM : 061911535030
Anatomi Kantung Udara Kalkun (Meleagris gallopavo)
Kantung udara dapat digambarkan sebagai pembesaran dinding tipis yang tak
terlihat dari system bronchi, yang meluas ke luar paru- paru dan berhubungan erat dengan
system bronchi. Diverticula dari kantung- kantung ini memasuki beberapa tulang dan
bahkan menjalar diantara otot rangka (Dyce dkk. 2002). Kantung udara bertindak sebagai
bellow tetapi tidak berpartisipasi dalam pertukaran gas. System bellow mungkin
memungkinkan aliran udara terus menerus ke paru- paru baik dalam respirasi maupun
ekspirasi. (O’ Malley. 2005)
Kantung udara pada unggas memiliki perbedaan jumlah pada tiap spesiesnya.
Secara umum, terdapat total delapan kantung udara yang terletak di rongga tubuh unggas,
dua tunggal dan tiga ganda. Kantung tunggal adalah serviks dan klavikula, sedangkan yang
berpasangan adalah dada kranial, dada ekor dan perut. (King, 1975; Mitchell, 1984; Schied
dan Piiper, 1987 dan Dyce dkk. 2002). Ada juga spesies yang memiliki kantung serviks
berlipat ganda sehingga memiliki Sembilan kantung udara. Sementara itu juga terdapat lima
pasang kantung udara pada burung unta; serviks, klavikula, thoraks cranial, thoraks ekor
dan perut. (Bezuidenhout dkk, 1999). Sedangkan pada kalkun sendiri terdapat tujuh
kantung udara. Pasangan kantung serviks menyatu dengan pasangan kantung clavikula
lateral membentuk kantung udara cervicoclavikular tunggal. Pasangan primordial dari
kantung klavikula medial bertahan sepanjang hidup kalkun sebagai sepasang kantung
terpisag yang sangat kecil. Juga terdapat sepasang kantung kranial thoraks dan sepasang
kantung perut. Kantung udara thoraks ekor yang dipasangkan tertekan pada awal embrio.
Air sac cervicalis merupakan kantung udara yang terdiri dari ruang median, terletak
diantara paru- paru esofagus dan sepasang diverticula vertebrae tubular, di setiap sisi kolom
vertebral yang menganginkan semua vertebrae cervicalis kecuali pada atlas dan sumbu dan
dua vertebrae thoracalis pertama serta dua tulang rusuk vertebrae pertama. Kantung udara
cervicalis terhubung dari dorsal ke bronkus sekunder medioventral pertama. (Ragab dan
Reem. 2016)
Air sac clavicularis pada ayam adalah kantung besar dan rumit yang menempati
saluran masuk thoraks. Terdiri dari diverticula intrathoraks yang membentang di sekitar cor
dan sternum, diverticulum ekstrathoraks yang menyebar diantara tulang dan muskulus dan
sendi bahu. Berfungsi mengangin- anginkan tulang dada, tulang rusuk sternum, humerus
dan korakoid. Terhubung dengan bronkus medioventral yang ke tiga (King, 1996, Dunkcer,
1971, Raja dan Mclelland, 1984 dan O’Malle y, 2005)
Air sac Thoracalis Cranialis berpasangan terletak di ventral paru- paru diantara
costae sternalis, cor dan hepar. Sedangkan tulang dada ekor yang berpasangan berada
dibagian yang lebih caudal. Air sac thoracalis terhubung ke medioventral ketiga sedangkan
kantung thoraks caudal terhubung ke bronchus sekunder lateroventral pertama. Kedua
kantung thoracs tidak memiliki diverticula dan aerasi tanpa tulang (King 1975, Nickel et
al., 1977, Dyce et al., 2002).
Air sac abdominali adalah permukaan lateral yang luas bersentuhan dengan dinding
abdomen dan pelvis, sedangkan permukaan medial kedua sisi menutupi organ abdomen.
Setiapn kantung abdominal mengeluarkan beberapa diverticula parirenal dan beberapa
femoralis. Yang pertama disepanjang ren dan menginvasi vertebra yang berdekatan dari
synsacrum dan pelvic girdle. Divertukula terakhir menginvasi musculus-musculus pelvic
girdle dan acetabulum. Kantung udara abdominal juga melepaskan dua diverticula
iliolumbar yang mengalir melalui kanal iliolumbar dari synsacrum (Demirkan et al., 2006
dan Onuk et al., 2009).
Kalkun memiliki tujuh kantung udara yang berdinding tipis dan transparan
disepanjang paru- paru, menembus diantara jeroan dan beberapa tulang. Terdiri dari satu
kantung udara serviks, klavikula medial yang berpasangan, kantung thoraks dan abdominal.
(Ragab dan Reem. 2016):
I. Saccus cervicoclavikcularis
adalah kantung udara rumit yang cukup besar yang dibentuk oleh fusi dari
airsac clavicularis, cervicalis dan lateral. Dibagi menjadi kantung udara bagian
serviks dan klavikula:
1.1 Pars Cervicalis
Yang dipresentasikan sebagi rongga sentral kecil, menempatkan
kranioventral ke pulmo dan melaktnya otot ventral vertebra dan diperpanjang
diantara dua vertebrae cervicalis terakhir dan vertebrae thorakhalis I ke trakea dan
esofagus. Secara caudoventral dihubungkan dengan bagian clavikula lateral dexter
et sinister. Bagian ini mengelurakan tiga diverticula; dua vertebrae dan
interpulmonaris.
a. Vertebrae diverticula
Sebuah diverticulum dexter dan sinister yang berasal dari dorsal rongga
pusat dan berlanjut secara cranial dan caudal melalui foramen transversal
vertebrae, di kedua sisi vertebral, di ujung notarium dan masing- masing
diperkuat oleh diverticulum iliolumbar dari kantung udara abdominal.
Dilanjutkan ke caudal menuju saluran lumbosacral dari synsacrum, sehingga
menjadi pneumatis dan di berdekatan dengan bagian ilium dan dibuka ke dalam
diverticulum pericloaca dari air sac abdominalis.
b. Divertikula interpulmonatris
Muncul sebagai perpanjangan arah caudal dari rongga central dan ventral ke
puncak ventral notarium, diantara dua paru- paru, sekitar 4,5-5 cm meruncing
kea rah caudal.
1.2 Pars clavicularis
Bilateral, terhubung secara dorsomedial dengan masing- masing pada sisi
ruang serviks central:
a. Divertikula ekstrathorakalis
Terdiri dari diverticulum cranioventral dan tiga diverticulum lateral. Yang
pertama menempati saluran masuk thoraks ke bagian abdomen dan
diperpanjang antara tulang klavikul dan korakoid. Di kedua sisi berkumpul di
bagian abdomen dan menyimpang ke bagian punggung membentuk pembesaran
berbentuk V yang mencangkup bagian dorsal trakea, esofagus, pumbuluh darah
dan saraf serta bagian serviks. Bagian ini mengalirkan udara pada tulang
coracoid.
b. Divertikula Intrathorakalis
Diwakili oleh diverticula strenocardiac. Bagian cranial dari setiap
diverticulum sternocardiac diperpanjang di masing- masing sisi pembentukan
cor, sedangkan bagian ekornya yaitu diverticulum sternum mirip daun yang
ramping dan diteruskan pada ekor dorsal dan medial sternum sehingga menjadi
pneumatic dan terhubung secara medial dengan sisi lain.
II. Saccus clavicularis medialis
Kantung udara klavikula medial kanan dan kiri merupakan yang paling kecil
di kalkun. Memiliki ukuran dan bentuk yang serupa, masing- masing terhubung ke
permukaan septum pulmo, sedikit ekor ke hilus oleh ostium umum dengan kantung
udara thoraks. Kantung klavikula medial terletak di dalam rongga thoraks dan
berhubungan sampai ke bagian luar pulmo dari masing masing bronkus primer dan
dasar cor, secara cranial dan ventral ke diverticulum sternokardiak dari kantung
cervicoclavicular dan caudal ke kantung udara thoraks. Kantung clavicula medial
dikeluarkan dari kontak langsung dengan dinding thoraks karena tertutup secara
lateral oleh kantung servicoclavicularis serta hati yang mengelilingi jantung.
Tercatat bahwa kantung udara klavikula medial terhubung melalui 5-6 tabung halus
dengan divertikuum jantung kantung udara cervicoclavicular. Selain itu, tidak
terdapat diverticula dan tidak memiliki tulang yang dilewati pergerakan angin.
A B
Gambar. (1) paru- paru kanan dankantung udara yang terkait diisi oleh massa suntikan
lateks berwarna A. Tulang rusuk pertama dan jaringan lunak dinding thoraks diangkat Sebagian
B.Semua tulang rusuk telah dihilangkan

1.1’. Paru- paru kanan & kiri; bagian serviks kantung udara cervioclavikular, 2a, diverticulum vertebrae; 3.
Diverticula ekstrathoraks bagian klavikula dari kantung udara cervivovlavicular; 3a. diverticulum
kranioventral, 3b. Diverticulu, axial 3c. Diverticulum subscapular, 3d. Diverticulu, pektoral; 4. Diverticulum
intrathoraks bagian clavicula dari kantung udaara cervicoclavicular(sternocardiac); 4a. diverticulum jantung,
4b. Diverticulum internal; 5.5’. kantung udara thoraks kanan dan kiri, 6.6’. kantung udara abdomen kanan &
kiri, 6a. Bagian caudodorsal, 6b. Bagian Caudoventral, 6c.6c’ Rt dan lt diverticulum pericloacal, 6d. 6d; Rt &
Lt Diverticulum Femoralis, I, hati

Gambar. (2) Paru- paru kiri dan kantung udara yang terkait. Siisi oleh massa suntukan lateks berwarna A.
Jaringan lunak dan tulang rusuk sternum diangkat Sebagian B. Dinding thoraks dan tulang rusuk yang terkait
dan otot yang dihilangkan
1.1’. Paru kanan& kiri; 2. Bagian serviks kantung udara cervicoclavicular, 2a. Diverticulum vertebrae, 3.
Divertikula ekstrathoraks dari bagian calvicula dari kantung udara cercicoclavicularis, 3a, Diverticulum

cranioventral, 3b. Diverticulum axilla, 3c. Diverticulum subscapular, 3d. Diverticulum pectoral; 4.
Diverticulum intrathoraks bagian clavicuula dari kantung udara cervicoclavicuar( dternocardiak); 4a.
diverticulum jantung, 4b. Diverticulum internal. 5. 5’. Air sac thoraks dexteretsinister, 6.6’ air sac abdominal
kanan&kiri, 6a. Bagian caudodrsal, 6b. Bagian Caudoventral, 6c. 6c’ Rt dan lt diverticulum pectoralis, 6d.
6d’. Rt&lt Diverticulum femoralis, I. Hati; J. ampela

Gambar. (3) Saluran masuk dari rongga dada Sebagian di tuutp oleh diverticulum Carnioventral dari kantung
duara cervicoclavicular. A. Spesiemn injeksi epoxy berwarna B. specimen injeksi lateks meraj

2. Bagian serviks kantung udara calvicoclavicular, 2a. Diverticulum vertebrae 3. Diverticuluka ekstrathoraks
bagian clavicula dari kantung udara cervicoclavicular, 3a. Diverticulum kranioventral 4. Diverticulum
intrathoraka bagian clavicula dari kantung udara cervicoclavicularb. clavicula, c. coracoid; k. trakea.
Kerongkongan, m. sendi bahu

Gambar. (4) Paru- paru dan kantung udara yang terikat di situ, diisi oleh massa injeksi apoksi berwarna

1.1’. Paru kanan& kiri; 1 Bagian serviks kantung udara cervicoclavicular, 2a. diverticulum vertebra 3.
Diverticulum ekstrathoraka dari bagian clavicula dari kantung udara cerviovlavicular; 3a. Diverticulum
cranioventral, 3b. Diverticulum axilla, 3c. Diverticulum subscapular, 3d. diverticulum dada, 4b. Diverticulum
intratforaka bagian clavicula dari kantung udara cercicoclavicular (Diverticulum sternocardiac); 4a.
Diverticulum jantung, 4b. diverticulum internal . 5/5’. Kantung udara thoraks kanan& kiri, 6.6’. kantung
udara perut kanan& kiri, 6c.6c’. Rt dan It diverticulum pectoralis, 6d.6d’. Diverticulum femoralis Rt< A.
hati; J. gizzard,7. Ampela pada kantung udara perut kiri
Gambar. (5) paru- paru kanan dan system kantung udara yang terkai dengan specimen yang diinjeksi lateks
berwarna (cast terisolasi). A. tampilan lateral; B. tampilan medial; C. tampilan lateral setelah pengangkatan
kantung udara perut; D.tampilan medial, setelah pengankatan kantung udara thoraks dan perut; E. tampilan
medial, setelah pengangkatan kantung udara cervicoclavicular, thoraks dan perut.

1.1’. paru paru kanan& kiri; bagian serviks kantung udara cervicoclavicular, 2a. Diverticulum vertebrae, 3.
Diverticula ekstrathoraka dari bagian clavicula dan kantung udara cervioclavicular, 3a. Divertikulum
cranioventral, 3b. diverticulum akaila, 3c. diverticulum subscapular, 3d. diverticulum pectoral, 4 diverticulum
intrathoraks bagian clavicula dari kantung udara cervicoclavikular(sternocardiac); 4a. diverticulum jantung,
4b. diverticulum internal, 5.5’. kantung udara thoraks kanan& kiri, 6.6’. kantung udara perut kanan& kiri, 6a.
bagian kaududorsal, 6b. bagian caudoventral, 6c. 6c’. rt dan lt diverticulum pectoralis, 6d.6d’. diverticulum
femoralis rt&lt I. hati; J. ampela, 8. Kantung udara klavikula medial, 9,10 oatia Kantun gudara
cervicoclavicular, 11, oatium kantung udara klavikula dan thoraka medial, 12. Ostium kantung udara thoraks,
13. Ostium kantung udara abdominal

I. medio
ventral bronkus sekunder pertama
II. Medio ventral bromkus sekunder kedua
III. Medio ventral bronkus sekunder ketiga
IV. Medio ventral bronkus sekunder keempat

1. Ostium pertama ; hubungan langsung antara bagian serviks kantung udara cervicoclavikular
2. Ostium kedua ; 2a. hubungan langsung dan tidak langsung, 2b. antara bagian clavicula dari
kantung udara cervioclavicular
3. Ostium ketiga ; hubungan langsung antara clavicula medial serta kantung udara thoraks dengan
4. Ostium keempat ; hubungan tidak langsung – saccobronkus- antara I dan kantung udara thoraks 5.
Ostium kelima ; 5a. hubungan langsung 5b. tidak langsung antara terminasi bronkus primer dan
Kantung udara abdomen. Bronkus primer 7. Loop parabronklal menghubungksn bronkus sekunder
stu sama lain.

Kantung udara thoraks berpasangan memiliki ukuran yang sama bentuknya persegi
Panjang dan simetris. Cranial jantung terletak di dalam sangkar thoraks, diantara dua tulnag
rusuk terakhir secara lateral, hati, jantung, esofagus dan proventiculus di medial. Bagian
caudal kantung disisipkan diantara dinding abdomen lateral dan kantung abdomen medial.
Bagian kraniodorsal juga berhubungan dengan permukaan septum paru kantung udara
klavikula medial sedangkan bagian cranioventral berhubungan dengan aspek dorsal
diverticulum sternum kantung udara cervicoclavicular. Secara caudodorsal dan
caudoventral kantung berhubungan dengan aspek lateral kantung udara abdominal serta
ampela di sisi kiri. Dalam specimen yang diinjeksi dengan baik, ditemukan bahwa kantung
memanjangn dari ruang interkoatal kelima secara cranial ke tingkat sendi panggul caudal,
caudal thoraks tidak memiliki diverticula dsn tidak ada tulang yang dialiri udara.
III. Saccus abdominalis
Kantung udara abdominal adalah bagian terbesar kalkun. Menempati bagian ekor
rongga abdomen dan meluas dari ujung paru- paru ke kloaka. Dibagian punggung
bersentuhan dengan ren. Cranial setiap kantung ditutipi secara lateral oleh kantung thoraks,
sedangkan Sebagian besar lateral permukaannya berhubungan dengan perut dan dinding
panggul. Permukaan medial dari kedua kantung tersebut menutupi usus dan organ genital.
Celah ampela berada diantara aspek ventral kantung kiri dan sternum sehingga kantung
abdominal dexter relative lebih besar, apalgai bagian ekornya menunjukkan pembagian
parsial menjadi caudodrsal dan caudoventral. Beberapa diverticula dilepaskan dari dinding
punggung setiap kantung perut. Terdiri dari diverticula femoralis, parirenal, iliolumbar dan
pericloaca. Diverticula femoralis didistribusikan di sekitar acetabulum tetapi tidak
menganginkan feur. Diverticula erirenal diperpanjang antara lobus ginjal dan
menganginkan ilium. Diverticula iliolumbar menojnol di ujung notarium sebagai ductus
penguat yang berhubungan dengan diverticulum vertebra dari kantung cerviocalvicular
yang berlanjut ke caudal melalui canalis lumboscralis synsarcrum dan dibuka ke dalam
diverticulum pericloaca yang terakhir, berbentuk bulat kecil kasar dari bagian paling
dorsocaudal abdomen kantung dan kolaka dorsolateral. Kantung udara abdomen dengan
diverticulum vertebrae menganginkan synsarcrum dan bagian ilium yang berdekatan.
DAFTAR PUSTAKA
Bezuidenhout, A.J., Groenewald, H.B. and Soley, J.T.(1999): An anatomical study of the
respiratory air sacs in ostriches. Onderstepoort Journal of Veterinary Research,
66:317-325 (1999)
Demirkan, A. C., Haziroglu R.M., Kurtul I. (2006): Air sacs (sacci pneumatici) in mallard
ducks (Anas platyrhynchos). Ankara Univ. Vet. Fak. Derg. 53, 75-78.
Dyce, K.M., Sack W.O., Wensing C.S.G., (2002): Textbook of Veterinary Anatomy. (2nd
end), W.B.Saunders Company, Philadelphia. PP.799- 825.
King, A. S. (1966): structural and functional aspects of the avian lungs and air sacs. Int.
Rev.
gen. exp. Zool., 2:171-267.
King, A. S. (1975): In: Sisson and Grossman's the Anatomy of the Domestic Animals (R.
Getty, ed.). 5th ed. Vol. 2, pp. 1883-1916. Saunders, Philadelphia.
Mitchell, J., R. (1984): The number and location of air sacs in broiler chickens and the
implication in Escherichia coli infection. Journal of the South African veterinary
association; 1984. 55: 2, 57-60.
O’Malley, B. (2005): clinical anatomy and physiology of exotic species. Structure and
function of mammals, birds, reptiles, and amphibians. Elsevier Saunders, Germany.
ISBNO 7020 2782 0
Onuk, B., Haziroglu R.M., Kabak M. (2009): Gross of the respiratory system in goose
(Anser
anser domesticus): Bronchi and sacci pneumatic. Ankara Univ. Vet. Fak. Derg., 56,
165-170
Reem R. T. and Ragab S. A. (2016): Macroscopial Anatomy of the Air Sacs of TheTurkey.
Departemen of Anatomy and Embryology, Faculty of Veterinary Medicine. Cairo
Universiti. Egypt
Scheid, P., and Piiper, J. (1987): Gas exchange and transport. In T.J. Sellar -(ed.), bird
respiration, vol. 1. Boca Raton, fla.: CRC press.pp.97-131.

Anda mungkin juga menyukai