Anda di halaman 1dari 4

NAMA : JUAN ANTONIO SIAHAAN

NIM : F1041181054

KELAS : A2

Strategi Belajar dan Mengajar

Drs. Edy Yusmin, M.Pd

Soal :

1. Jelaskan menurut pemahaman anda tentang :


a. Hakekat dan karakteristik matematika, dan berikan contohnya masing-masing!
b. Tujuan pembelajaran matematika di jenjang persekolahan.

2. Uraikan ciri-ciri dan prinsip Teori Belajar Konstruktivistik.


Jelaskan kelebihan dan kekurangan Teori Belajar tersebut!

3. Dalam teori pembelajaran diketahui ada pendekatan pembelajaran ?


Berikan contoh disertai penjelasannya!

4. Apa yang anda ketahui tentang model pembelajaran berbasis masalah ?


Jelaskan prinsip implementasinya dan fase-fase pembelajarannya!

Jawab :

1. A). Hakekat merupakan kalimat yang mengungkapkan sebuah inti sari, dasar, dan
kenyataan yang sebenarnya guna menunjukkan makna dari sebuah benda.

Karakteristik Matematika :

1) Memiliki objek kajian abstrak, maksudnya objek matematika adalah objek yang
berupa mental atau pikiran sehingga bersifat abstrak.
2) Mengacu kepada kesepakatan, maksudnya seperti penamaan simbol, notasi atau
lambang disepakatai bersama-sama dan berlaku untuk semua agar tidak menimbulkan
arti yang berbeda-beda. Cth. < ( lebih kecil dari )
3) Pola pikir deduktif, maksudnya pola pikir yang didasarkan pada urutan kronologis,
yaitu mulai dari hal yang umum kemudian ke hal yang khusus. Cth: siswa yang
belajar konsep persegi, ketika ia ditempatkan pada hal atau tempat baru ia akan
mengidentifikasi manakah yang merupakan anggota persegi.
B). Tujuannya yaitu untuk melatih cara berpikir dan bernalar peserta didik dalam
mengambil kesimpulan, mengembangkan kegiatan yang kreatif dan melibatkan
imajinatif, meningkatkan dalam membuat sebuah prediksi, mengembangkan
kemampuan menyelesaikan masalah, dan mampu menyampaikan informsai juga
mengkomunikasikannya.

2). Ciri- ciri :

• Memberi peluang kepada siswa membina pengetahuan baru melalui


penglibatan dalam dunia sebenarya
• Menggalakan soal yang dimulai dari siswa guna paduan merancang
pengajaran
• Menggalakkan dan menerima daya usaha serta automi siswa
• Menganggap pelajaran sebagai suatu proses yang sama penting dengan hasil
pembelajaran
• Menggalakkan proses inkuiri siswa melalui kajian dan eksperimen

Prinsip :

Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri, pengetahuan tidak dapat


dipindahkan dari guru ke murid , kecuali hanya dengan keaktifan murid sendiri untuk
menalar, giru sekedar membantu menyediakan saran dan situasi agar proses
konstruksi berjalan lancar, menghadapi masalah relevan dengan siswa, dan
menyesuaikan kurikulum untuk menanggapi anggapan siswa.

Kelebihan :

• Guru bukan satu-satunya sumber belajar, maksudnya yaitu dalam proses


pembelajaran guru hanya sebagai pemberi ilmu, siswa di tuntun untuk lebih
aktif dalam proses pembelajarannya, baik dari segi latihan, bertanya, praktik
dan yg lainnya.
• Siswa aktik dan kreatif, maksudnya yaitu siswa dituntuk untuk bisa
memahami pembelajarannya baik yang didapat disekolah dan yang didaptkan
diluar sekolah, serta siswa juga dituntuk untuk bisa mengkoneksikan dengan
ilmu-ilmu sebelumnya
• Pembelajaran memliki kebebasan dalam belajar, maksudnya yaitu siswa
dapat mengemukakan pendapatnya dengan bebas, dapat mengaitkan ilmu-
ilmu yang dia dapatkan baik didalam maupun diluar sekolah sehingga tercipta
konsep yg dimaksudkan.
Kelemahan :

• Berlangsung 1 arah, maksudnya proses belajar siswa memperoleh informasi


yg berlangsung satu arah dari luar kedalam diri siswa .
• Peran siswa, maksudnya pandangan ini merupakan suatu proses pembentukan
pengetahuan.
• Guru tidak menerapkan pengetahuan yang dimillikinya

3). Empat contoh pendekatan

• Pendekatan realistic (RME)

Merupakan pendekatan belajar matematika yang menempatkan


permasalahan matematika dalam kehidupan sehari-hari sehingga
mempermudah siswa dalam menerima materi juga memberikan pengalaman
langsung.

• Pendekatan Konstektual (CTL)

Merupakan pembelajaran yang menekankan keterlibatan seluruh


peserta didik untuk memahami isi materi yang diberikan guru dengan
mengaitkan materi pembelajaran kedalam konteks kehidupan nyata yang
dialami peserta didik.

• Pendekatan Open-Ended
Merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang bisa
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir bebas dalam
menyelesaikan suatu masalah sesuai dengan cara mereka sendiri.

• Pendekatan Problem Solving


Merupakan suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan
masalah dan memecahkan berdasarkan data dan informasi yang akurat,
sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat.

4) Merupakan model pembelajaran yang dirancang pada proses penyelesaian


masalah yang dihadapi secara ilmiah agar siswa mendapat pengetahuan penting.
Dengan demikian diharapkan siswa mahir dalam memecahkan masalah, memiliki
model belajar sendiri dan memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim.
Berikut prinsip implementasinya :
a. Konsep Dasar (Basic Concept).
Pada pembelajaran ini guru dapat memberikan konsep dasar, petunjuk, atau
referensi yang diperlukan dalam pembelajaran.

b. Pendefinisian Masalah (Defining the Problem).


Dalam fase ini guru menyampaikan permasalahan dan dalam kelompoknya siswa
melakukan berbagai kegiatan.

c. Pembelajaran Mandiri (Self Learning).


Masing-masing siswa mencari berbagai sumber yang dapat memperjelas masalah
misalnya dari buku atau artikel di perpustakaan, internet, atau guru/nara sumber
yang relevan untuk memecahkan masalah

d. Pertukaran Pengetahuan (Exchange knowledge).


Setelah mendapatkan sumber untuk keperluan pendalaman materi secara mandiri,
pada pertemuan berikutnya siswa berdiskusi dalam kelompoknya untuk
mengklarifikasi capaiannya dan merumuskan solusi dari permasalahan

Berikut ini fase-fase yang dilalui dalam pelaksanaan model pembelajaran


berbasis masalah (Problem Based Learning/PBL)
Fase 1. Mengorientasikan siswa kepada masalah.
Guru memberikan masalah yang menarik untuk dipecahkan
siswa. Masalah yang diberikan sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.
Fase 2 Mengorganisasikan siswa
Guru mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok.
Mengarahkan siswa untuk mengidentifikasikan masalah dan mengorganisasikan
tugas belajar yang berhubungan dengan pemecahan masalah tersebut.
Fase 3 Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
Mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,
melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjel asan dan pemecahan
masalah.
Fase 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Mengarahkan siswa dalam menyiapkan laporan pemecahan masalah, serta
berbagi tugas dengan teman. Siswa diberi kesempatan untuk mempresentasikan
temuannya, serta kelompok lain menanggapi.

Fase 5 Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah


Mengevaluasi pemecahan masalah atau hasil belajar yang telah dipelajari.
Memberikan arahan jika temuan siswa belum sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai