Laporan Magang
Laporan Magang
PENDAHULUAN
SP2D atau Surat Perintah Pencairan Dana adalah surat yang dipergunakan
untuk mencairkan dana lewat bank yang ditunjuk setelah Surat Perintah
Membayar (SPM) diterima oleh kuasa Bendahara Umum Daerah (BUD).
1
3. Menyerahkan Surat Perintah Pencairan Dana kepada Bank.
4. Membuat Register Surat Perintah Pencairan Dana.
Kuasa Bendahara Umum Daerah (BUD) membuat laporan atas kas umum daerah
yang berada dalam pengelolaannya, dan menyampaikan laporan tersebut kepada
kepala daerah. Dokumen-dokumen yang dihasilkan oleh penatausahaan dan bukti-
bukti transaksi pada kas umum daerah akan dijadikan dasar dalam membuat
laporan BUD.
Laporan BUD disusun dalam bentuk :
1. Buku Kas Umum (BKU).
2. Laporan Posisi Kas Harian (LPKH).
3. Rekonsiliasi Bank.
4. Register SPP/SPM/SP2D.
Hal ini diatur dalam Permendagri Nomor 13 tahun 2006 pasal 11, pasal 12, dan
pasal 13 mengenai prosedur penerbitan SP2D. Berdasarkan latar belakang di atas
penulis mengambil judul : “Prosedur Penerbitan Surat Perintah Pencairan
Dana Pada Badan Keuangan dan Aset Daerah Kota Kupang”.
2
1.4 Tempat dan Waktu Magang
Mahasiswa melakukan kegiatan magang pada kantor Badan Keuangan dan
Aset Daerah Kota Kupang yang berlokasi di Jl.S.K Lerik No.1, Kelapa Lima,
Kota Kupang, di mana mahasiswa di tempatkan pada bagian Perbendaharaan.
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini berlangsung selama satu bulan, dimulai dari
tanggal 6 januari 2020 – 6 februari 2020.
3
BAB II
DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN
4
dan Lembaga Teknik Daerah Kota Kupang, diubah lagi dengan Perda no. 06
tahun 2008 tantang Organisasi dan Tata Laksana Dinas- Dians dan diubah lagi
dengan Perda Nomor; 04 tahun 2013 sekaligus memberi Porsi Tanggung Jawab
Dalam Pengumutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan PAD di wilayah Kota
Kupang yang bekerja sama dengan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kupang.dan
Selanjutnya pada tahun 2013 PBB-P2 dialihkan menjadi Pajak Daerah Kota
Kupang sampai sekarang.
Nama- nama Pejabat yang memimpin Dinas Pendapatan Daerah Kota Kupang
dari tahun 1980 sampai dengan saat ini adalah :
Tabel 2.1 Daftar Nama Kepala Kantor Badan Keuangan dan Aset Daerah Kota
Kupang
1 Yohanes Pah Pena ( 1980 s/d 1983) Suku Dinas Pendapatan Kota
Adminitratif.
2 Drs. J.V. Nenobahan,SH ( 1983 s/d 1998) Cabang Dinas Pendapatan Daerah
Kabupaten Kota Kupang sampai tahun 1196 menjadi Dinas Pendapatan
Daerah Kota Madya Kupang.
8 Dra. Esther Muhu Plt.( Febuari 2010 s/d Juni 2010) Dispenkeu Kota
Kupang.
10 Drs. Ferdinandus D. Lehot ( Maret 2013 s/d Maret 2014) Dispenkeu Kota
Kupang.
11 Drs. Jakob L. Tokoh Plt.( Juni 2013 s/d Maret 2014) Dispenkeu Kota
Kupang.
12 Jeffry Edward Pelt,SH ( Maret 2014 s/d Desember 2016) Dispenda Kota
5
Kupang.
2. MISI
Untuk mewujudkan visi di atas, Badan Keuangan dan Aset daerah
kota kupang merumuskan beberapa misi antara lain yaitu :
1. Mengoptimalkan sumber – sumber pendapatan secara intensif,
koordinatif dan berkesinambungan.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia aparatur yang memadai.
6
3. Menigkatkan kesadaran wajib pajak dan retribusi dari warga
masyarakat kota kupang.
4. Memberikan pelayanan prima di bidang perpajakan.
3. TUJUAN
Untuk mewujudkan peningkatan pendapatan asli daerah dalam visi
dan misi tersebut diatas maka ditetapkan tujuan sebagai berikut :
1. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah kota kupang secara signifikan
dari tahun ke tahun.
2. Meningkatkan kemampuan teknis aparat Badan Keuangan dan Aset
Daerah kota kupang.
3. Menigkatkan kesadaran dan pemahaman warga masyarakat kota
kupang tentang pajak dam retribusi.
4. Memberikan pelayanan prima di bidang perpajakan daerah.
7
Secara khusus penulis akan menjelaskan ruang lingkup instansi pada bagian
keuangan khususnya di mana penulis di tempatkan selama kegiatan magang, yaitu
Bagian Perbendaharaan.
1. Bidang Perbendaharaan mempunyai tugas untuk merencanakan
operasional, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan Bidang
Perbendaharaan meliputi Kas Umum Daerah, Belanja Tidak Langsung,
dan Belanja Langsung berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku.
2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam poin 1, Bidang
Perbendaharaan mempunyai fungsi :
a. Merumuskan program kerja Bidang Perbendaharaan Berdasarkan
hasil evaluasi program dan kegiatan tahun sebelumnya serta
peraturan perundang-undangan.
b. Menyelenggarakan koordinasi program kerja dengan Sekretaris dan
Kepala Bidang di lingkungan badan maupun Perangkat Daerah lain
baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan
informasi, masukan, serta untuk mengevaluasi permasalahan agar
diperoleh hasil kerja yang optimal.
c. Menyelenggarakan pengumpulan data, informasi, permasalahan,
dan kebijakan teknis serta mempelajari dan mengkaji peraturan
perundang-undangan bidang Perbendaharaan serta regulasi sektoral
terkait lainnya guna mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
d. Membina bawahan sesuai dengan bidang tugasnya serta
memberikan arahan dan petunjuk secara langsung maupun tidak
langsung guna kelancaran pelaksanaan tugas.
e. Mengarahkan pelaksanaan program dan kegiatan Bidang
Perbendaharaan berdasarkan rencana strategik dan rencana kinerja
badan.
f. Menyiapkan bahan dan konsep kebijakan Kepala Badan di bidang
Perbendaharaan.
g. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan sistem penerimaan dan
pengeluaran kas daerah.
8
h. Penyiapan Anggaran Kas, Menetapkan SPD dan Menerbitkan
SP2D;
i. Pelaksanaan pengelolaan gaji, pemungutan pajak, permintaan
pendapatan dana transfer dan penyimpanan/ penempatan uang
daerah.
j. Penyusunan rancangan keputusan walikota tentang pembukaan
rekening kas umum daerah.
k. Penyusunan pedoman teknis pembukuaan rekening Bank bagi
Perangkat Daerah.
l. Penyusunan rancangan penetapan uang persediaan bagi Perangkat
Daerah.
m. Pemantauan kas penerimaan dan pengeluaran APBD dalam
rekening kas daerah.
n. Penyiapan dokumen permintaan pembayaran bagi penerimaan
daerah yang menjadi hak daerah.
o. Pelaksanaan pembukuan, pencatatan, penerimaan, dan pengeluaran
pengelolaan keuangan daerah serta penyimpanan dokumen bukti
asli kepemilikan kekayaan daerah.
p. Pengkoordinasian pemotongan dan penyetoran iuran wajib pegawai
dan atau pajak-pajak melalui daftar gaji perangkat daerah.
q. Penyiapan bahan penerbitan Surat Keterangan Pemberhentian
Pembayaran (SKPP).
r. Menyelenggarakan koordinasi dengan instansi lain yang berkaitan
dengan Perbendaharaan.
s. Pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan di bidang
Perbendaharaan.
t. Menyelenggarakan penyiapan penelitian dan pengembangan di
bidang Perbendaharaan.
u. Menyelenggarakan evaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi serta
menginventarisasi permasalahan dilingkup tugasnya serta mencari
alternatif pemecahannya.
9
v. Menyelenggarakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian
yang tersedia.
w. Menyelenggarakan pelaporan pelaksanaan tugas kepada atasan
sebagai dasar pengambilan kebijakan.
x. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara
lisan maupun tertulis berdasarkan kajian dan ketentuan yang
berlaku sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas
dan untuk menghindari penyimpangan.
y. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang di perintahkan pimpinan
baik lisan maupun tertulis.
KEPALA BADAN
JABATAN
SEKRETARIS
FUNGSIONAL
KASUBBAG KASUBBAG
PERENCANAAN, EVALUASI UMUM DAN
&PELAP KEPEGAWAIAN
KASUBBID
PENYUSUNAN ANGARAN KASUBBID KASUBBID
PENDABATAN, BTL & KAS UMUM DAERAH PELAPORAN KEUANGAN
PEMBIAYAAN
KASUBBID KASUBBID
KASUBBID
PENYUSUNAN ANGARAN BELANJA TIDAK
PENCATATAN ASET
BELANJA LANGSUNG LANGSUNG
KASUBBID
PENGELOLAAN KASUBBID KASUBBID
KEUANGAN HIBAH DAN BELANJA LANGSUNG PENGELOLAAN ASET
BANTUAN SOSIAL
10
2.1.5 Bidang Kerja
Susunan organisasi Badan adalah sebagai berikut :
1. Kepala Badan
Merumuskan program kerja di Bidang Keuangan, Pendapatan dan Aset
Daerah meliputi Kesekretariatan, pajak dan retribusi daerah, pajak bumi
dan bangunan dan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan,
pengawasan dan pengendalian, anggaran, perbendaharaan, akuntansi dan
aset serta unit pelaksana teknis berdasarkan ketentuan dan prosedur yang
berlaku.
2. Sekretaris
Merencanakan operasional, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan
program dan kegiatan kesekretarianan meliputi perencanaan, evaluasi dan
pelaporan, umum dan kepegawaian, keuangan dan perlengkapan melalui
pemberian layanan dan pembinaan administratif dan fungsional kepada
semua unsur di lingkungan badan agar terwujudnya pelayanan
administratif yang cepat, tepat dan lancar.
Sekretaris terdiri dari :
a. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan
Merencanakan kegiatan perencanaan, evaluasi dan pelaporan
melalui pengumpulan data, mengolah dan menganalisa data serta
menyusun pelaporan kinerja instansi berdasarkan ketentuan dan
prosedur yang berlaku agar tersedia program, data dan hasil
evaluasi yang akurat dan valid.
b. Sub Bagian Umum dan Kepegaiwaian
Merencanakan kegiatan kepegawaian dan umum melalui
penyiapan bahan urusan kepegawai, pengendalian internal, budaya
kerja, ketatausahaan, perlengkapan serta urusan rumah tangga,
berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku agar tercipta
penataan personalia yang kompeten serta terwujudnya pengelolaan
administrasi umum yang tepat dan akurat.
11
3. Bidang Anggaran, terdiri dari :
a. Kepala Bidang Anggaran
Merencanakan operasional, mengendalikan dan mengevaluasi
pelaksanaan bidang anggaran meliputi penyusunan anggaran
belanja tidak langsung dan pembiayaan, penyusunan anggaran
belanja langsung serta hibah dan bantuan sosial berdasarkan
ketentuan dan prosedur yang berlaku.
b. Sub Bidang Penyusunan Anggaran Belanja Tidak Langsung
Merencanakan dan menyelenggarakan perencanaan,
pengembangan, pengendalian dan pelaksanaan bidang anggaran
dalam melaksanakan penyediaan bahan perumusan kebijakan
teknis operasional, kegiatan penyusunan anggaranbelanja tidak
langsung dan pembiayaan.
c. Sub Bidang Penyusunan Anggaran Belanja Langsung
merencanakan dan menyelenggarakan perencanaan,
pengembangan, pengendalian dan pelaksanaan bidang anggaran
dalam melaksanakan penyediaan bahan perumusan kebijakan
teknis operasional, kegiatan penyusunan anggaranbelanja langsung
d. Sub Bidang Hibah dan Bantuan Sosial
Merencanakan dan menyelenggarakan perencanaan,
pengembangan, pengendalian dan pelaksanaan bidang anggaran
dalam melaksanakan penyediaan bahan perumusan kebijakan
teknis operasional, kegiatan hibah dan bantuan sosial.
12
b. Sub Bidang Kas Umum Daerah
Merencanakan dan menyelenggarakan perencanaan,
pengembangan, pengendalian dan pelaksanaan bidang akuntansi
dan aset dalam melaksanakan penyediaan bahan perumusan
kebijakan teknis operasional kegiatan pelaporan keuangan.
c. Sub Bidang Belanja Tidak Langsung
Merencanakan dan menyelenggarakan perencanaan,
pengembangan, pengendalian dan pelaksanaan bidang akuntansi
dan aset dalam melaksanakan penyediaan bahan perumusan
kebijakan teknis operasional kegiatan pelaporan keuangan.
d. Sub Bidang Belanja Langsung
Merencanakan dan menyelenggarakan perencanaan,
pengembangan, pengendalian dan pelaksanaan bidang akuntansi
dan aset dalam melaksanakan penyediaan bahan perumusan
kebijakan teknis operasional kegiatan pelaporan keuangan.
13
d. Sub Bidang Pemanfaatan Aset
Merencanakan dan menyelenggarakan perencanaan,
pengembangan, pengendalian dan pelaksanaan bidang akuntansi
dan aset dalam melaksanakan penyediaan bahan perumusan
kebijakan teknis operasional kegiatan pencatatan aset.
6. UPT
a. Sekretaris sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dipimpin oleh
Sekertasis yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Badan.
b. Masing-masing bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada
dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
c. Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekertaris.
14
kemudian memasukan surat balsan tersebut ke prodi sebagai bukti
diterimanya penulis di instansi tersebut.
Pada saat hari pertama kegiatan magang, penulis bersama peserta
magang lainnya didampingi DPL dengan membawa Surat Tugas, Lembar
Penilaian, Absensi dan semua berkas yang telah disiapkan dikumulkan ke
kantor. Penulis dan peserta magang lainnya kemudian di tempatkan pada
Bidang Perbendaaraan.
Aktivitas yang dilakukan penulis selama berada di tempat magang yaitu :
Pencatatan pada Buku GU Nihil TA.2019, Menginput SPP dan SPM dari
TA.2019 dan TA.2020, Menginput GU Nihil TA.2019 dan TA.2020,
Menginput SP2D Gaji TA.2020, Mengarsipkan Berkas-berkas GU Nihil
dan SP2D TA.2019, dan juga melakukan kerja bakti.
15
2.3 Pembahasan Topik
2.3.1 Alur Proses Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana Pada Badan
Keuangan Dan Aset Daerah Kota Kupang
2.3.1 Gambar 2.2 Prosedur Penerbitan Surat Pencairan Dana
Penerbitan SP2D
Bendahara Pengeluaran Pengguna Anggaran Kuasa BUD Bank
SP2D
1
Pembuatan SPP & SPM SPP &SPM
SPP dan SPM
Pemeriksaan
Kelengkapan
Lengkap
Penerbitan SP2D
SP2D
4
SP2D
3
SP2D
2
SP2D
SP2D 1
4
SP2D Pengarsipan
2 Dokumen
Pengarsipan
Dokumen
SP2D
SP2D 3
4
Penjelasan :
1. Pengguna Anggaran menerbitkan Surat Perintah Pembayaran (SPP) dan
Surat Perintah Membayar (SPM). Setelah itu Dokumen SPP dan SPM
diberikan kepada Kuasa Bendahara Umum Daerah (BUD).
2. Setelah menerima SPP dan SPM dari pengguna angaran, Kuasa BUD akan
meneliti kelengkapan dokumen. Saat dokumen dinyatakan lengkap maka
Kuasa BUD baru akan menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana
(SP2D).
3. Kuasa BUD menerbitkan SP2D sebanyak empat rangkap :
1) Lembar 1 akan diberikan kepada Bank untuk pencairan dana
16
2) Lembar 2 akan diberikan kepada pengguna anggaran.
3) Lembar 3 akan dimasukan sebagai arsip Kuasa BUD.
4) Lembar 4 akan diberikan kepada Bendahara Pengeluaran untuk
dimasukan sebagai arsip.
a. SPM Gaji
Gambar 2.3 SPM Gaji
b. SPP Gaji
Gambar 2.4 SPP Gaji
17
c. SP2D Gaji
Gambar 2.5 SP2D Gaji
2) Dokumen UP :
a. SPM UP
Gambar 2.6 SPM UP
18
b. SPP UP
Gambar 2.7 SPP UP
c. SP2D UP
Gambar 2.8 SP2D UP
19
3) Dokumen GU Nihil :
a. SPM GU Nihil
Gambar 2.9 SPM GU Nihil
b. SP2D GU Nihil
Gambar 2.10 SP2D GU Nihil
20
4) Buku Register :
a .Buku Register Gaji
Gambar 2.11 Buku Register Gaji
21
2.4 Kajian Teori
2.4.1 Prosedur
Prosedur adalah suatu urutan dari kegiatan klerikal, biasanya melibatkan
beberapa orang di dalam suatu departemen atau lebih, yang dibuat untuk
menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-
ulang. Terdapat beberapa tahapan dari kegiatan klerikal tersebut diantaranya
adalah:
a. Menulis;
b. Menggandakan;
c. Memberi kode
d. Mendaftar;
e. Memilih;
f. Memindah;
g. Membandingan
Prosedur merupakan tata cara atau urutan dalam melakukan suatu kegiatan
yang sering terjadi pada suatu departeman secara berulang-ulang. Prosedur terdiri
dari kegiatan klerikal, yang melibatkan beberapa orang atau lebih agar
memudahkan terlaksananya penanganan secara seragam pada tiap-tiap
departemen.
22
2. Input dan scan data SP2D dilakukan bersama secara real time oleh Sub
Prof (Propinsi) dan Asmandat Korkot (Kab/Kota) setelah mendapatkan
copy SP2D dari sumber informasi Satker Pusat, Propinsi maupun
Kab/Kota.
3. Input dan scan data SP2D dilakukan paling lambat satu minggu setelah
SP2D terbit dari KPPN untuk menghindari terjadinya kehilangan dan
terakumulasinya data di akhir tahun anggaran.
4. Satker P2KP Pusat akan secara berkala melakukan penelaahan berdasarkan
data PNPM FMR untuk melihat kinerja konsultan dalam meng-update
SP2D online.
5. Yang terakhir dibutuhkan proses input data dengan penuh ketelitian
dikarenakan laporan dari hasil input data ini merupakan data berharga
untuk kebutuhan semua stakeholder baik NMC, PU, WB/IDB, BPKP,
Bappenas maupun pihak lain yang terkait. Pastikan input-an data harus
sinkron dengan copy SP2D yang menyertai dan akan menjadi bukti
otentik.
Sedangkan untuk prosedur pelayanan penerbitan Surat Perintah
Pencairan Dana (SP2D) Gaji Induk/Belanja Pegawai, Non Belanja
Pegawai (UP/GUP/TUP/LS Non Kontraktual/LS Kontraktual), SPM KP,
SPM IB, SPM KBC, SPM KBM, SPM Retur, dan SPM Pengembalian
Pendapatan yang dilakukan oleh KPPN, yaitu:
23
3. Dalam hal kelengkapan yang diajukan tidak lengkap, atau hasil rekon tidak
sama, petugas loket akan mengembalikan berkas SPM tersebut kepada
Satker.
4. Apabila lengkap dan benar, petugas loket KPPN melakukan upload data
melalui sistem aplikasi, dan menyerahkan tanda terima konversi SPM;
5. Selanjutnya berkas dan ADK akan dilakukan validasi oleh petugas
validator. Apabila berhasil unggah validasi, maka proses akan diteruskan
kepada petugas Pencairan Dana. Apabila gagal validasi, maka berkas akan
dikembalikan kepada Satker.
6. SPM yang disampaikan dan berhasil divalidasi akan
diproses approval melalui sistem aplikasi, dan diteruskan kepada Seksi
Operasional mitra kerjanya untuk dilakukan persetujuan dan penerbitan
SP2D.
24
2.5 Review Prosedur Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana
2.5.1 Pemahaman Teori dengan Kenyataan Lapangan
Berikut ini adalah prosedur antara teori dan kenyataan lapangan mengenai
Prosedur Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) pada Badan
Keuangan dan Aset Daerah Kota Kupang :
1. Badan Keuangan dan Aset Daerah Kota Kupang menerbitkan Surat
Perintah Pencairan Dana (SP2D) berdasarkan Peraturan Permendagri
Nomor 13 tahun 2006, yaitu SP2D adalah surat yang dipergunakan untuk
mencairkan dana lewat bank yang ditunjuk setelah Surat Perintah
Membayar (SPM) diterima oleh kuasa BUD, dimana SP2D akan
diterbitkan jika Pengeluaran yang diminta tidak melebihi anggaran DPA-
SKPD dan SPD yang tersedia mencukupi, dan didukung dengan
kelengkapan dokumen sesuai peraturan perundangan.
2. Badan Keuangan dan Aset Daerah juga telah menerapkan Standar
Operasional Prosedur berdasarkan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006
yaitu menjadi standarisasi cara yang dilakukan oleh pegawai dalam
menyelesaikan pekerjaan, untuk mengurangi terjadinya kesalahan,
meningkatkan akuntabilitas, menciptakan ukuran standar kinerja bagi
pegawai.
25
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil Laporan Magang yang telah dilaksanakan selama satu
bulan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa :
1. Prosedur Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) mengikuti
Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 dimana SP2D akan diterbitkan jika
anggaran yang tersedia mencukupi dan didukung dengan kelengkapan
dokumen yang ada sesuai dengan peraturan perundangan.
2. Dalam menerbitkan SP2D, dokumen yang dibutuhkan adalah :
1) Untuk SPM UP :
a) Salinan SPD.
b) Surat pernyataan penggunaan dana.
c) Surat pernyataan kelengkapan dokumen.
d) Salinan SK Bupati tentang besarnya UP yang dibutuhkan.
2) Untuk SPM GU :
a) Salinan SPD.
b) Surat pernyataan penggunaan dana.
c) Surat pernyataan kelengkapan dokumen..
d) Surat pernyataan verifikasi leh PPK-SKPD.
e) Surat pernyataan tanggung jawab belanja (SPTJB).
3) Untuk SPM TU :
a) Salinan SPD.
b) Surat pernyataan penggunaan dana.
c) Surat pernyataan kelengkapan.
d) Surat pernyataan verifikasi oleh PPK-SKPD.
e) Pengesahan SPJ-TU sebelumnya.
3.2 Saran
Perlu adanya perbaikan dalam sistem penginputan SP2D, karena sering
kali terjadi error dimana sistem tidak merespon saat data sedang dimasukan
sehingga harus dilakukan direlogin kemudian datanya harus dimasukan ulang.
26
DAFTAR PUSTAKA
https://jdih.kemenkeu.go.id
http://bpkad.banjarkab.go.id
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013. Diperoleh dari
htttps://staff.blog.ui.ac.id
27