Dosen Pengampu:
Kelompok 4
UNIVERSITAS ANDALAS
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga penulis
bisa menyelesaikan makalah ini. Ucapan terimakasih kepada tim dosen
pembimbing mata kuliah Gizi Olahraga. Tidak lupa kami juga mengucapkan
terima kasih kepada orang tua atas bantuan baik materi maupun semangat
sehingga makalah ini dapat diselesaikan sebagaimana mestinya.
Kelompok 4
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................5
1.3 Tujuan.............................................................................................................5
1.4 Manfaat...........................................................................................................5
BAB 2 PEMBAHASAN.........................................................................................6
2.1 Perhitungan Kebutuhan Energi Atlet............................................................6
2.1.1. Kasus..................................................................................................6
2.1.2. Penyelesaian.......................................................................................6
2.2 Penyusunan Menu.........................................................................................9
2.2.1. Selama Latihan...................................................................................9
2.2.2. Menjelang Pertandingan..................................................................12
2.3 Pembahasan Kasus......................................................................................13
BAB 3 PENUTUP................................................................................................18
3.1 Kesimpulan..............................................................................................18
3.2 Saran........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
memerlukan kesegaran jasmani atau kebugaran. Sedangkan kelincahan
seorang atlet untuk bergerak cepat dan merubah arah dan posisi secara tepat
membutuhkan keseimbangan tubuh dan keterampilan yang tinggi. Kekuatan
otot yang tinggi sangat diperlukan oleh atlet untuk berlari cepat, menendang,
melempar, mempertahankan keseimbangan tubuh dan mencegah terjatuh.
Selain itu, olahraga juga memerlukan daya tahan jantung-paru yang
menggambarkan kapasitas untuk melakukan aktivitas secara terus-menerus
dalam waktu yang lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Daya tahan
jantung seorang atlet harus dapat ditingkatkan dengan latihan daya tahan
jantung-paru atau latihan aerobic dengan interval training. Prinsip latihan
interval training mengandung komponen lama latihan, intensitas latihan, masa
istirahat dan pengulangan. Perlunya perhitungan kebutuhan energi pada atlet
untuk mengetahui berapa kebutuhan atlet tersebut. Menu juga disusun
berdasarkan kebutuhan energi seorang atlet.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis melakukan penulisan makalah
mengenai perhitungan kebutuhan energi atlet dan penyusunan menu
berdasarkan kasus.
5
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1.2. Penyelesaian
1. Diketahui
- Usia = 21 tahun
- BB = 80 kg
- TB = 170 cm
- Pekerjaan = mahasiswa
- J.O = tinju
2. Perhitungan Kebutuhan
1. IMT = BB : (TB)2
= 1.869,2 Kalori
6
= 0,1 X 1.869,2 kkal
= 186,92 kkal
= 18 X 5 X 240
= 5.368 kkal
Jadi kebutuhan energ total Alex adalah sebesar 5.368 kkal. Akan tetapi
karena Alex kelebihan berat badan lebih dari 25% berat badan ideal.
- BB alex = 80 kg,
- BBI = (TB-100)- (TB-100)10%
= 170-100 –(170-100)10%
= 63 kg
Oleh karena Alex mengalami berat badan yang berlebih atau mengalami
kegemukan maka asupan Alex dikurangi 500 kkal menjadi 4.868 kkal.
Pengaturan makan pada Alex yaitu :
- Pengurangan asupan kalori sebanyak 500-1000 kalori atau 25% dari
kebutuhan kalori.
- Mengurangi jumlah porsi makanan, sesuai dengan ketentuan dan
frekuensi makan.
- Mengurangi makanan yang berlemak.
7
- Menambah porsi buah, sayuran dan lebih banyak minum air putih.
3. Pembagian Kebutuhan
8
2.2 Penyusunan Menu
2.2.1. Selama Latihan
Waktu Menu URT Berat Energi Karbohidrat(g Lemak(g) Protein
Makan (Kkal) )
Pukul Roti + isi 5 iris 100 258 48,8 2,8 8,7
07.00 Putih Telur 1 butir 100 50 1,0 0 10,5
Susu 1 gelas 100 387 65,8 9,5 10,8
Pukul Nasi 2 piring 300 390 85,5 0,6 7,2
10.00 Daging semur 2 potong 100 221 15,5 16,2 11,1
Capcay 1 mangkok 100 53 1,5 5,1 0,9
Tempe Goreng 2 potong 100 354 15,3 26,9 17,1
Sambel 1 sdm 25 6,8 1,5 0,1 0,3
Kerupuk Emping 10 buah 20 56 14 0,1 0,5
Pisang 1 buah 100 92 23,4 0,5 1
Pukul Juice 1 gelas 200 110 28,4 0,2 0,2
11.00 Mangga
Pukul Nasi 2 ½ piring 450 585 128 0,9 10,8
13.00 Daging Rendang 1 potong 50 229 0,6 15,7 20,1
Ikan Mas goreng 1 potong 100 202 0 15 16
9
Sop sayuran 1 mangkok 100 104 10,5 7 1,8
Pepaya 1 potong 100 39 9,8 0,1 0,6
Teh manis 1 gelas 200 13 0 0 0
Pukul Nasi 2 piring 300 390 85,8 0,6 7,2
19.00 Ayam Goreng 2 potong 100 498 5,6 34,7 39,3
Tahu Semur 3 potong 150 205,5 15,9 6,8 20,5
Daun Singkong 2 mangkok 200
94 11,6 4,4 6,0
Gulai
138 25,9 2,2 11,2
Jeruk 2 buah 100
Pukul Susu 1 gelas 200 132 9,6 7,8 6,4
21.00
TOTAL 4720 612,7 167,2 215,7
10
=============================================================
======
HASIL PERHITUNGAN DIET/
=============================================================
======
Nama Makanan Jumlah m.uns.f.acidsm.uns.f.acids
_____________________________________________________________________
______
Meal analysis: mono unsaturated fatty aci 85.5 g (100 %), mono unsaturated fatty
aci 85.5 g (100 %)
=============================================================
======
HASIL PERHITUNGAN
=============================================================
======
Zat Gizi hasil analisis rekomendasi persentase
nilai nilai/hari pemenuhan
_____________________________________________________________________
_________
energy 4720.1 kcal 2500.0 kcal 189 %
water 0.0 g 2700.0 g 0%
11
protein 215.7 g(18%) 59.0 g(12 %) 366 %
fat 167.2 g(31%) 96.0 g(< 30 %) 174 %
carbohydr. 612.7 g(51%) 439.0 g(> 55 %) 140 %
dietary fiber 33.8 g 30.0 g 113 %
alcohol 0.0 g - -
PUFA 42.3 g 10.0 g 423 %
cholesterol 314.5 mg - -
Vit. A 4805.4 µg 1000.0 µg 481 %
carotene 0.0 mg - -
Vit. E 0.0 mg - -
Vit. B1 2.3 mg 1.3 mg 179 %
Vit. B2 3.6 mg 1.5 mg 240 %
Vit. B6 5.0 mg 1.5 mg 333 %
folic acid eq. 0.0 µg - -
Vit. C 408.7 mg 100.0 mg 409 %
sodium 1568.1 mg 2000.0 mg 78 %
potassium 7859.3 mg 3500.0 mg 225 %
calcium 2190.1 mg 1000.0 mg 219 %
magnesium 876.2 mg 400.0 mg 219 %
phosphorus 2876.1 mg 700.0 mg 411 %
iron 78.8 mg 10.0 mg 788 %
zinc 26.0 mg 10.0 mg 260 %
12
Keju 50 39 6,6 10,1 11,4
Daging sapi tanpa
100 176 0 10 20
lemak
Selada 10 1,3 0,2 0 0,1
Susu full cream 400 260 20 12 12
07.00 Crackers 50 223,5 36,8 7 3,8
08.00 Jus alpukat 150 118,7 17,7 5,7 0,8
Menjelang
Minuman isotonik 500 110 27 0 0
pertandingan
Total 1753,5 204,7 74,7 81,3
Kebugaran kardiorespiratori
13
Kecepatan
Keseimbangan tubuh
Agilitas
3 Bakat
b. Jenis Olahraga
14
dan aerob tergantung jenis olehraga namun ada salahsatu jenis
proses yang lebih dominan yang menyebabkan jenis aktivitas itu
menghasilkan laktat atau tidak menghasilkan laktat.
Cabang olahraga tinju tergolong olahraga anaerobik yaitu
olahraga yang mengutamakan kekuatan otot dengan tenaga ledakan
tinggi dan biasanya berlangsung dalam waktu yang singkat.
Aktivitas yang dominan dalam olahraga ini adalah gerakan -
gerakan yang membutuhkan kecepatan, kekuatan, dan power
(aktivitas anaerobik). Cabang olahraga lainnya yang termasuk
kedalam kelompok ini adalah angkat besi, lari 100 m (sprint), lari
gawang 110 m, bina raga (body building), senam alat, lompat jauh,
lempar cakram, tolak peluru, lempar lembing, dan lempar martil.
Pada olahraga anaerobik, aktivitas yang dominan adalah
aktivitas anaerobik, energi yang digunakan oleh tubuh diperoleh
melalui hidrolisis phosphocreatine (PCr) serta melalui proses
glikolisis glukosa secara anaerobik. Proses metabolisme energi
secara anaerobik ini dapat berjalan tanpa kehadiran oksigen. Proses
metabolisme energi secara anaerobik akan menghasilkan produk
samping berupa asam laktat yang apabila terakumulasi akan
menghambat kontraksi otot dan menimbulkan rasa nyeri pada otot.
Hal ini yang menyebabkan gerakan anaerobik yang terdapat pada
olahraga power tidak dapat dilakukan secara terus menerus dalam
waktu yang panjang. Pada jenis olahraga ini harus diselingi dengan
waktu istirahat masing-masing cabang olahraga untuk memulihkan
kembali hidrolisis PCr.
Proses metabolisme energi secara anaerobik dapat
menghasilkan ATP dengan laju yang lebih cepat jika dibandingkan
dengan metabolisme energi secara aerobik. Sehingga untuk
gerakan-gerakan dalam olahraga yang membutuhkan tenaga yang
besar dalam waktu yang singkat, proses metabolisme energi secara
anaerobik dapat menyediakan ATP dengan cepat namun hanya
untuk waktu yang terbatas yaitu hanya sekitar ±90 detik. Walaupun
15
prosesnya dapat berjalan secara cepat, namun metabolisme energi
secara anaerobik ini hanya menghasilkan molekul ATP yang lebih
sedikit jika dibandingkan dengan metabolisme energi secara
aerobik (2 ATP vs 36 ATP per 1 molekul glukosa).
2) Metabolisme Zat Gizi Mikro
• Karbohidrat
Karbohidrat di dalam tubuh akan dimetabolisme menjadi
glukosa darah, glikogen hati dan glikogen otot. Semua jenis
karbohidrat yang dikonsumsi akan dikonversi menjadi glukosa di
dalam tubuh. Glukosa yang terbentuk akan tersimpan dalam aliran
darah sebagai glukosa darah serta sebagai cadangan energi dalam
bentuk glikogen di dalam hati dan otot.
Selama beberapa menit permulaan gerak, glukosa dalam
darah akan menjadi sumber energi utama, selanjutnya tubuh
menggunakan simpanan glikogen di otot dan hati. Glikogen otot
dipergunakan langsung oleh otot untuk pembentukan energi,
sedangkan glikogen hati mengalami perubahan menjadi glukosa
yang akan masuk ke peredaran darah untuk selanjutnya
dipergunakan oleh otot. Dalam keadaan normal, glukosa darah
yang dapat digunakan sebagai sumber energi adalah 5 gram setara
dengan 20 kkal, sedangkan glikogen hati tersedia dalam jumlah 87-
100 gram atau setara dengan 348-400 kkal dan glikogen otot
tersedia dalam jumlah 350 gram atau setara dengan 1400 kkal.
• Lemak
Lemak di dalam tubuh dimetabolisme menjadi energi
melalui proses pemecahan simpanan lemak yang terdapat dalam
tubuh dalam bentuk trigliserida. Trigliserida dalam tubuh disimpan
dalam jaringan adipose serta didalam sel-sel otot. Melalui proses
lipolisis, trigliserida yang tersimpan ini akan dikonversi menjadi
asam lemak dan gliserol. Pada proses ini setiap 1 molekul
trigliserida akan menghasilkan 3 molekul asam lemak dan 1
molekul gliserol.
16
• Protein
Protein akan digunakan sebagai sumber energi ketika
cadangan lemak dan karbohidrat tidak dapat memenuhi kebutuhan
energi. Protein akan dimetabolisme menjadi asam amino dan asam
amino akan membentuk acetil co-A. Molekul acetil co-A yang
terbentuk akan masuk ke dalam siklus asam sitrat dan diproses
menghasilkan energi seperti halnya metabolisme energi dari
glukosa dan glikogen. Pemecahan protein akan menyebabkan
peningkatan metabolisme basal sehingga atlet membutuhkan energi
lebih tinggi.Pemecahan protein juga menghasilkan amoniak yang
akan dimetabolisme oleh hati menjadi ureum dan akan dikeluarkan
ginjal. Apabila konsumsi protein berlebih akan memperberat kerja
ginjal
17
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Karakteristik atlet meliputi kebugaran yang terdapat Kebugaran
kardiorespiratori, kekuatan dan tenaga otot, keterampilan atelet meliputi
kecepatan, keseimbangan tubuh dan agilitas, serta bakat dari atlet itu sendiri.
Jenis olahraga atlet adalah tinju, yang merupakan olahraga yang
dipertandingkan dimana kedua peserta mencoba dan membawa pada suatu
posisi atau tempat, sehingga dapat menguasai lawan dan dapat melakukan
pukulan dalam jumlah yang maksimal hingga dicapai superioritas.
Metabolisme dari olaharaga tinju adalah metabolisme an aerob yang akan
menghasilkan produk samping berupa asam laktat yang apabila terakumulasi
akan menghambat kontraksi otot dan menimbulkan rasa nyeri pada otot dan
menghasilkan molekul ATP yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan
metabolisme energi secara aerobik yaitu sebanyak 2 ATP
3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah, penyusun berharap agar makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca, namun dalam penyusunan malakah ini masih
terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun agar dalam pembuatan makalah yang
selanjutnya dapat lebih baik lagi, perlu tinjauan lebih dalam lagi untuk
penyempurnaan makalah ini.
18
DAFTAR PUSTAKA
Ghosh dkk. 1995. “Heart Rate and Blood Lactate Response In Amateur
Competitive Boxing”. Indian Journal of Medical Research. 102; 179-183
19