Anda di halaman 1dari 3

Misteri Cermin Keramat

Pada liburan musim panas, Milea beserta keluarganya pindah kerumah baru. Milea
sangat gembira. Ia bergegas mengemasi barang-barangnya dari rumah mereka yang
lama. pada pukul 08:00, mereka sekeluarga berangkat menuju rumah mereka yang
baru. Jarak antara rumah yang lama dengan rumah yang baru sekitar 175km. Mereka
menempuh perjalanan yang cukup panjang dan melelahkan. Sesampainya dirumah
yang baru, Milea bergegas turun dari mobil. "Wah, besar sekali." kata Milea. Lalu
mereka sekeluarga bergegas membongkar barang-barang mereka dari mobil. Lalu
mereka semua istirahat.

"Yah, kamarku yang mana.?" tanya Milea, "Kamu tidur di kamar yang ini." jawab ayah,
sambil menunjuk sebuah kamar yang cukup besar untuk seorang anak berusia 11th.
"Baiklah Yah. Terima kasih." Milea menyahut sambil meninggalkan ayahnya yang masih
asik dengan koran ditangannya

Ketika Milea membuka pintu yang terlihat sebuah kasur besar yang tertata rapi, meja
rias , kursi panjang, dan sebuah cermin yang sangat besar berbentuk oval. "Waahh,
cermin ini besar dan unik, seperti cermin-cermin pada zaman penjajahan" Kata Milea

5 bulan berlalu. Tidak tampak hal-hal yang janggal, sampai suatu ketika di kamis
malam. Angin berhembus sangat kencang, disertai kilatan petir dan hujan yang sangat
deras. Ketika Milea sedang asik membaca novel sambil mendengarkan lagu dan
memakan camilannya. Tiba-tiba dari balik cermin nampak sesosok bayangan merah
sedang memperhatikan Milea. Miilea tak memperhatikan cermin tersebut. Karena
cermin itu berada disamping kirinya ditambah Milea asik membaca cerita novel
tersebut. Namun ketika Milea selesai membaca dan bergegas tidur, bayangan itu
sudah tak tampak. 

Meilea hampir lupa menggosok giginya, lalu dia bangun dari tempat tidurnya dan pergi
kekamar mandi untuk cuci muka dan menggosok gigi. Tiba-tiba terdengar suara
seperti orang kejar-kejaran. Milea kaget, karena suara itu terdengar dari dalam
kamarnya. Lalu Milea bergegas melihat kamarnya dengan hati-hati. Namun ketika
pintu kamar dibuka tidak ada apa-apa. Lalu Milea meneruskan sikat giginya dan
bergegas tidur.

Hal itu berlangsung selama berhari-hari ketika Milea tidak ada di kamarnya.. Hari ini
tepat pada hari kamis, tanggal 25 Februari, bertepatan pada malam bulan purnama.
Milea bergegas tidur karena besok akan mengikuti Ujian Akhir Semester. Ketika Milea
terbangun dari mimpi buruknya, Milea melihat ke arah jam dindingnya. "Ehhmm,
masih jam 23:30" Kata Milea. Lalu terdengar suara rintihan seorang wanita dari dalam
cermin. Milea terperanguh dengan apa yang dia lihat dicermin ovalnya. Dia melihat
sama persis kejadian yang ada dimimpinya. Milea melihat seorang laki-laki sedang
mengejar seorang wanita. Keduanya orang Belanda. Perempuan tersebut keadaannya
begitu mengenaskan. 

Dengan baju compang-camping, dan luka-luka yang ada disekujur tubuh dan
wajahnya. Wanita tersebut lari dan masuk ke kamar yang sekarang ditempati oleh
Milea dan bersembunyi di balik cermin besar. Wanita tersebut sangat ketakutan,
begitu juga dengan Milea. Lalu pria tadi menemukan wanita tersebut dan langsung
membunuh wanita tersebut dengan mengkapak leher dan tubuh wanita tersebut.

Kemudian Milea terbangun dari mimpi di dalam mimpinya. Dia melihat ke jam
dindingnya “Hah, kok masih jam 23:30. Perasaan kan tadi udah bangun jam segitu?
Masa iya aku mimpi dalam mimpi? Tapi kejadian tadi kayak benar-benar sedang
terjadi di kamarku. Pasti ada yang ngak beres, nih. Besok aku harus menyelidiki apa
yang pernah terjadi di kamarku ini?” Sekarang Milea sepenuhnya sadar, dan dia
sekarang yakin kalau dia sudah tidak berada dalam mimpinya lagi. Dia bersiap tidur
lagi untuk melakukan penyelidikan.
Keesokan harinya, Milea sudah bersiap-siap untuk menanyakan kejadian apa yang
pernah terjadi di rumahnya kepada tetangga sekitar, yaitu Bu Siti. Setelah sampai di
rumah Buk Siti, dia mulai menanyakan kejadian yang pernah terjadi di rumah barunya
itu. Pada awalnya, Bu Siti menolak. Setelah Milea menceritakan kejadian apa saja
yang dialaminya selama 5 bulan ini barulah mereka mau menceritakan apa yang
pernah terjadi di rumah itu.

Dua tahun yang lalu di rumah tersebut pernah tinggal satu keluarga yang hidup
bahagia. Mereka terdiri dari suami dan istri. Mereka belum dikaruniai anak. Padahal
usia pernikahan mereka hampir menginjak sepuluh tahun.  Meski begitu, mereka tetap
sabar untuk menunggu hingga mereka diberi momongan. Namun takdir berkata lain.
Mungkin karena stres sang istri belum juga hamil, sang suami pun mulai sering,
menyiksa istrinya. Setiap hari siksaan dari suami semakin kejam.
Hingga pada tangga 25 Februari dua tahun lalu, sang istri sudah tidak kuat lagi untuk
menahan siksaan dari suaminya. Sang istri mencoba melawan dengan cara memotong
tangan sang suami. Sang suami pun murka, sehingga dia segera mengambil kapak dan
mencoba untuk menebas leher sang istri. Sang istri pun mencoba melarikan diri.
Terjadi kejar-kejaran antara si istri dan si suami. Sang istri berlari kedalam kamar
mereka dan bersembunyi di dalam lemari yang berhadapan langsu
ng dengan cermin besar berbentuk oval yang sama dengan yang ada di dalam kamar
Milea.
Setelah mencari selama beberapa menit, sang suami pun menemukan si istri. Entah si
suami telah dirasuki setan apa, si suami langsung menebas leher sang istri. Darah pun
muncrat kemana-mana. Baju sang istri pun berubah warna menjadi merah darah. Sang
suami pun memutilasi tubuh sang istri menjadi beberapa bagian. Kemudian
menguburkan anggota tubuh sang istri dibeberapa tempat disekitar rumahnya. Bagian
kepala ada di dalam kamar suami-istri tersebut.
Setelah kejadian itu, sang suami khilaf dan menjadi gila. Dia kemudian dilaporkan
oleh anggota keluarga si istri dan sang suami pun dipenjara. Ketika polisi sedang
mencari bagian tubuh si istri. Namun ada bagian tubuh yang belum mereka temukan.
Kasus pun dihentikan. Dan kepala si istri tidak pernah ditemukan sampai sekarang.

Setelah mendengar penjelasan dari Bu Siti, Milea pun tersadar akan sesuatu. Dia
segera berlari ke dalam rumahnya dan segera memanggil polisi. Setelah polisi datang,
Milea segera memberi tahu dimana  letak kepala si istri korban mutilasi suaminya 2
tahun yang lalu. Ternyata benar dugaan Milea, kepala itu dikubur dibawah cermin
yang ada di dalam kamarnya. Setelah selesai dilakukan penggalian, polisi segera
membawanya untuk diotopsi dan segera dikuburkan.
Selesai pemakaman, Milea melihat bayangan wanita berbaju merah yang sama persis
dia lihat didalam cerminnya. Wanita itu melambaikan tangan dan mengucapkan
terima kasih. Dan Milea pun hidup normal kembali tanpa ada gangguan dari cermin
keramat itu…

--TAMAT--

Anda mungkin juga menyukai