"Yah, kamarku yang mana.?" tanya Milea, "Kamu tidur di kamar yang ini."
jawab ayah, sambil menunjuk sebuah kamar yang cukup besar untuk
seorang anak berusia 11th. "Baiklah Yah. Terima kasih." Milea menyahut
sambil meninggalkan ayahnya yang masih asik dengan koran
ditangannya.
Ketika Milea membuka pintu yang terlihat sebuah kasur besar yang
tertata rapi, meja rias, kursi panjang, dan sebuah cermin yang sangat
besar berbentuk oval. "Waahh, cermin ini besar dan unik, seperti
cermin-cermin pada zaman penjajahan" Kata Milea
5 bulan berlalu. Tidak tampak hal-hal yang janggal, sampai suatu ketika
di kamis malam. Angin berhembus sangat kencang, disertai kilatan petir
dan hujan yang sangat deras. Ketika Milea sedang asik membaca novel
sambil mendengarkan lagu dan memakan camilannya. Tiba-tiba dari
balik cermin nampak sesosok bayangan merah sedang memperhatikan
Milea. Miilea tak memperhatikan cermin tersebut. Karena cermin itu
berada disamping kirinya ditambah Milea asik membaca cerita novel
tersebut. Namun ketika Milea selesai membaca dan bergegas tidur,
bayangan itu sudah tak tampak.
Milea hampir lupa menggosok giginya, lalu dia bangun dari tempat
tidurnya dan pergi kekamar mandi untuk cuci muka dan menggosok gigi.
Tiba-tiba terdengar suara seperti orang kejar-kejaran. Milea kaget,
karena suara itu terdengar dari dalam kamarnya. Lalu Milea bergegas
melihat kamarnya dengan hati-hati. Namun ketika pintu kamar dibuka
tidak ada apa-apa. Lalu Milea meneruskan sikat giginya dan bergegas
tidur.
Dua tahun yang lalu di rumah tersebut pernah tinggal satu keluarga yang
hidup bahagia. Mereka terdiri dari suami dan istri. Mereka belum
dikaruniai anak. Padahal usia pernikahan mereka hampir menginjak
sepuluh tahun. Meski begitu, mereka tetap sabar untuk menunggu
hingga mereka diberi momongan. Namun takdir berkata lain. Mungkin
karena stres sang istri belum juga hamil, sang suami pun mulai sering,
menyiksa istrinya. Setiap hari siksaan dari suami semakin kejam. Hingga
pada tangga 25 Februari dua tahun lalu, sang istri sudah tidak kuat lagi
untuk menahan siksaan dari suaminya. Sang istri mencoba melawan
dengan cara memotong tangan sang suami. Sang suami pun murka,
sehingga dia segera mengambil kapak dan mencoba untuk menebas
leher sang istri. Sang istri pun mencoba melarikan diri. Terjadi kejar-
kejaran antara si istri dan si suami. Sang istri berlari kedalam kamar
mereka dan bersembunyi di dalam lemari yang berhadapan langsung
dengan cermin besar berbentuk oval yang sama dengan yang ada di
dalam kamar Milea.
== TAMAT ==