Kelompok 2 - Anjak Piutang
Kelompok 2 - Anjak Piutang
Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
Siti Ismiatul Maulah 180210301046
Metha Eldiana 180210301050
Raniyah Nurida 180210301053
Siti Nur Afni O. 180210301055
Sella Rizki Amalia 180210301056
Churrotul Ainia 180210301063
Olivia Salsabila 180210301066
Anisa Husnaul Laily 180210301067
Bella Eka Tyana 180210301071
Bethari Rumpaka P. 180210301083
Zanisa Nadia D. 180210301086
KELAS B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, di panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat dan inayah-Nya, sehingga makalah tentang Anjak Piutang
ini dapat di selesaikan dengan tepat waktu.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, dengan tangan terbuka di terima segala saran dan kritik dari pembaca agar
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
1.3 Tujuan.............................................................................................................5
1.4 Manfaat..........................................................................................................5
BAB 11 PEMBAHASAN........................................................................................6
3.1 Kesimpulan...................................................................................................19
3.2 Saran.............................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20
iii
iv
BAB I PENDAHULUAN
5
efektif dan efisien inilah yang dibutuhkan dan dikembangkan oleh perusahaan
untuk meningkatkan fungsi dan kredibilitasnya di dunia usaha yang terus maju.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja kegiatan yang harus dilakukan saat melakukan anjak piutang?
2. Bagaimana sistem permodalan dalam anjak piutang?
3. Siapa saja yang terlibat dalam proses anjak piutang?
4. Apa saja jenis-jenis dari anjak piutang?
5. Apa saja keuntungan dalam melakukan anjak piutang?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa yang harus dilakukan saat melakukan anjak piutang
2. Mengetahui sistem permodalan dalam anjak piutang
3. Mengetahui siapa saja pihak-pihak yang terlibat dalam proses anjak
piutang
4. Mengetahui jenis-jenis anjak piutang
5. Mengetahui keuntangan dari anjak piutang
1.4 Manfaat
Dengan rumusan masalah di atas, diharapkan agar pembaca dapat
memiliki pandangan yang benar tentang hal-hal yang berkaitan dengan Anjak
Piutang. Dengan pandangan yang benar tersebut, pembaca juga diharapkan agar
memiliki sikap dan tindakan yang tepat dalam melakukan kegiatan yang berkaitan
dengan Anjak Piutang.
6
BAB 11 PEMBAHASAN
7
Dalam peraktiknya keuntungan yang diperoleh dari biaya-biaya yang
dibebankan kepada nasabahnya adalah :
1. Jasa penagihan (service charge)
Yakni biaya yang dibebankan oleh perusahaan factoring terhadap
kliennya, yang dikenal dengan istilah fee dan besarnya dihitung berdasarkan
persentase tertentu. Kemudian besarnya fee yang diberikan tergantung dari
kesepakan kedua belah pihak dengan berbagai pertimbangan seperti tingkat
kesulitan atau jumlah piutang yang ditagih.
2. Biaya adminstrasi
Yakni biaya yang diterima oleh perusahaan anjak piutang setelah
melakukan pengelolaan perusahaan kreditor oleh klien dan besarnya pun
tergantung dari kesepakatan yang dibuat bersama.
8
Implementasi Sistem Permodalan pada Anjak Piutang
Permasalahan permodalan sering dirasakan oleh berbagai pihak, dalam hal
ini bagi pengusaha kecil. Keterbatasan pengusaha kecil antara lain (a)
keterbatasan permodalan, (b) keterbatasan teknologi, (c) keterbatasan sumber
daya manusia, (d) keterbatasan pemasaran. Terdapat banyak sumber permodalan
usaha kecil seperti lembaga keuangan formal (bank) dan lembaga keuangan non
formal (anjak piutang). Anjak piutang (factoring) merupakan pengalihan piutang
perusahaan kepada perusahaan pembiayaan. Piutang merupakan asset likuid yang
dimiliki oleh perusahaan yang dapat memudahkan perusahaan dalam
mendapatkan modal.
9
Sistem permodalan pada usaha kecil dapat dituangkan dalam bentuk
perjanjian anjak piutang. Klausul dalam perjanjian ini ditentukan oleh perusahaan
factoring, baik pembahasannya yang terkait penyimpangan esensi factoring
ataupun hal-hal di luar ketentuan perundang-undangan. Selain itu, perjanjian ini
juga berfungsi sebagai bukti fisik agar dapat dipastikan bahwa proses anjak
piutang sesuai dengan esensi yang sebenarnya.
10
Export Factor merupakan penghubung dengan Klien. Sedang-kan Import
Factor merupakan penghubung dengan Customer. Sebagai perusahaan
pembiayaan (pembeli piutang),maka ketentuan tentang ben tuk usaha, cara
pendirian, permodalan dan lain sebagainya seperti su-dah dijelaskan
dimuka harus dipenuhi Perusahaan Factoring (Factor).
11
Hak Dan Kewajiban Para Pihak Didalam Pembiayaan Anjak Piutang
a. Kewajiban
2) Piutang tersebut harus timbul dari transaksi jual beli yang dilakukan dengan
benar dan sah, serta bebas dari segala tuntutan komisi/jelas yang timbul dari
siapapun juga (kecuali pemotongan khusus yang menjadi hak pelanggan sesuai
dengan perjanjian jual beli/transaksi)
12
3) Menyerahkan semua hak sebagai pemilik piutang yang sah, termasuk hak untuk
menagih piutang dengan segala cara hak client atas bunga atau keuntungan
lainnya, serta hak-hak lainnya yang timbul sebagai akibat adanya transaksi antara
client dan customer tanpa terkecuali.
4) Tidak akan melakukan perubahan terhadap perjanjian jual beli antara client dan
customer, tidak akan menyerahkan atau mengalihkan piutang tersebut kepada
pihak ketiga selain kepada factor.
b. Hak Client
1) Menerima pembayaran di muka atas harga semua faktur (invoice) yang telah
diserahkan selama perjanjian anjak piutang berlangsung.
c. Kewajiban Factor
4) Melaporkan secara teratur posisi piutang dan hutang kepada client dan
pelanggan (customer)
13
4) Menerima pembayaran atas piutang tersebut dari pelanggan (customer) pada
saat jatuh tempo yang dilakukan secara kontinu selama perjanjian anjak piutang
berlangsung tanpa adanya tuntutan dari siapapun.
Fasilitas anjak piutang yan ditawarkan oleh perusahaan anjak piutang dapat
dibedakan dalam berbagai jenis sebagai berikut:
1. Berdasarkan Pelayanan
Anjak piutang jenis ini memberikan jasa secara menyeluruh, baik jasa
pembiayaan maupun nonpembiayaan.
b. Bulk Factoring
Anjak piutang jenis ini memberikan jasa pembiayaan dan pemberitahuan saat
jatuh tempo pada nasabah, tanpa memberikan jasa lain seperti resiko piutang,
administrasi penjualan, dan penagihan.
c. Maturity Factoring
Pembiayaan pada dasarnya tidak diperlukan oleh klien tetapi oleh pengurusan
penjualan dan penagihan piutang serta proteksi atas tagihan.
14
d. Finance Factoring
Anjak piutang jenis ini hanya menyediakan fasilitas pembiayaan saja tanpa ikut
menanggung risiko atas piutang tak tertagih. Penyediaan pembiayaan dana tunai pada saat
penyerahan faktur pada perusahaan factoring sampai sejumlah 80% dari nilai seluruh
faktur sesuai dengan besarnya plafon pembiayaan (limit kredit). Klien tetap harus
bertanggung jawab terhadap pembukuan piutang dan penagihannya, termsuk
menanggung risiko tidak tertagihnya piutang tersebut.
Perusahaan anjak piutang menanggung risiko atas tidak tertagihnya piutang yang
telah dialihkan leh klien. Namun, dalam perjanjian anjak piutang daat dicantumkan
bahwa di luar keadaan macetnya tagihan dapat diberlakuakan bentuk recourse. Ini untuk
menghindarkan tagihan yang tidak diabayar karena pihak klien ternayat mengirimkan
barang yang cacat atau tidak sesuai dengan perjanjian kepada nasabahnya. Dengan
demikian customer berhak untuk mengembalikan barang yang telah diserahkan tersebut
dan terlepas dari kewajiban pembayaran utang. Dalam hal terjadi kasus demikin,
perusahaan factoring dapat mengembalikan tagihan tersebut kepada klien.
3. Berdasarkan Perjanjian
a. Disclosed Factoring
15
Pengalihan piutang kepada perusahaan anjak piutang dengan sepengetahuan
pihak debitur (customer). Oleh karena itu pada saat piutang terebut jatuh tempo
perusahaan anjak piutang memiliki hak tagih pada debitur yang bersangkutan. Untuk
dapat melakukan hal tersebut di dalam faktur dicantumkan pernyataan bahwa bahwa
piutang yang timbul dari faktur ini telah dialihkan kepada perusahaan anjak piutang.
Mekanisme anjak piutang dengan fasilitas disclosed dapat dilihat sebagai berikut:
Keterangan:
16
(4) Pembayaran oleh perusahaan factoring yang dapat dilakukan dalam waktu 24
jam. Pembayaran tersebut berjumlah sampai 80% dari total nilai faktur. Sisanya
20% akan dibayar apabila telah dilakukan pelunasan penuh oleh customer atau
debitur.
(5) Penagihan leh perusahaan factoring yang disertai dengan bukti-bukti
pendukung. (6) Pelunasan utang customer kepada perusahaan factoring
b. Undisclosed Factoring
Transaksi penjualan atau pengalihan piutang kepada perusahaan anjak
piutang oleh klien tanpa pemberitahuan kepada debitur kecuali bila ada
pelanggaran atas kesepakatan pada pihak klien, atau secara sepihak perusahaan
anjak piutang menganggap akan menghadapi risiko. Mekanisme Undisclose
Factoring sebagai berikut:
Keterangan:
(1) Penjualan secara kredit oleh klien (supplier) kepada nasabahnya (customer).
17
(2) Penyerahan faktur dan bukti-bukti pendukung lainnya tanpa ada
pemberitahuan mengenai kontrak anjak piutang.
(3) Tembusan kepada klien sampai 80% dari total nilai faktur. Sisanya 20% akan
dibayar saat pelunasan utang oleh debitur (customer).
(4) Pada saat jatuh tempo, debitur akan melunasi utangnya langsung kepada
supplier atau klien.
(5) Klien kemdian meneruskan pelunasan tersebut (No.5) kepada perusahaan
anjak piutang selanjutnya melunasi sisa pembayaran 20% kepada klien.
4. Berdasarkan Lingkup Kegiatan
a. Domestic Factoring
Kegiatan transaksi anjak piutang dengan melibatkan perusahaan anjak piutang,
klien dan debitur yang semuanya berdomisili di dalam negeri.
b. International Factoring
Kegiatan anjak piutang untuk transaksi ekspor impor barang yang melibatkan dua
perusahaan factoring di masing-masing negara sebagai expor factor dan import
factor.
18
3. Perusahaan dapat terhindar dari resiko tidak dibayarnya tagihan karena hal
itu bisa menjadi beban faktor. Hal ini dimungkinkan apabila transaksi
anjak piutang yang dilakukan bersifat Nonrecourse.
4. Client dapat menikmati perlindungan kredit, dengan adanya fasilitas anjak
piutang resiko penjualan kredit akan berpindah ke faktor sampai batas
yang telah disetujui bersama.
5. Client tidak perlu melakukan penagihan kepada costumer, karena faktor
yang akan melakukan penagihan sekaligus memberikan laporan atau posisi
piutang setiap bulannya.
6. Laporan posisi piutang yang dilakukan oleh faktor akan menjadi masukan
bagi client mengenai kondisi, karakter masing-masing customer. Laporan
ini tentunya akan sangat berguna bagi client untuk mengambil keputusan
terhadap customer yang nakal.
19
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa anjak piutang (factoring)
merupakan suatu usaha pembiayaan dalam bentuk pembelian atau pengalihan
serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari
transaksi perdagangan dalam atau luar negeri. Keuntungan perusahaan yang
menjadikan anjak piutang sebagai alternatif dalam pembiayaan perusahaan
diantaranya membantu arus kas perusahaan, seperti biaya operasional, gaji
karyawan dan inovasi bisnis baru; meringankan krisis modal kerja dalam
perusahaan dan melepaskan keuangan yang terjebak dalam jangka panjang
(piutang). Pihak yang terkait dalam anjak piutang yaitu perusahaan anjak piutang
factoring (factor), penjual piutang ( klien ) dan customer.
Jenis anjak piutang berdasarkan pelayanan antara lain: full service factoring,
bulk factoring, maturity factoring, dan finance factoring. Berdasarkan
penanggungan resikonya anjak piutang memiliki beberapa jenis yaitu: with
recourse factoring dan without recourse factoring. Berdasarkan perjanjiannya
anjak piutang dibagi dalam 2 jenis diantaranya: disclosed factoring dan
undisclosed factoring. Serta berdasarkan lingkup usahanya anjak piutang dibagi
menjadi 2 yaitu: domestic factoring dan international factoring.
3.2 Saran
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi.Untuk itu, kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak yang membaca sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah yang akan mendatang.
20
DAFTAR PUSTAKA
21