Kota Bukittinggi semula merupakan pasar (pekan) bagi masyarakat Agam Tuo.
Kemudian setelah kedatangan Belanda, kota ini menjadi kubu pertahanan mereka
untuk melawan Kaum Padri. Pada tahun 1825, Belanda mendirikan benteng di salah
satu bukit yang dikenal sebagai benteng Fort de Kock, sekaligus menjadi tempat
peristirahatan opsir-opsir Belanda yang berada di wilayah jajahannya. Pada masa
pemerintahan Hindia-Belanda, kawasan ini selalu ditingkatkan perannya dalam
ketatanegaraan yang kemudian berkembang menjadi sebuah stadsgemeente (kota)
dan berfungsi sebagai ibu kota Afdeeling Padangsche Bovenlanden dan
Onderafdeeling Oud Agam.
Bela Negara menurut UU No 3 tahun 2002 adalah sikap dan perilaku warga Negara
yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup
bangsa dan Negara. Pembelaan Negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga
Negara.
Unsur Dasar Bela Negara
1. Cinta Tanah Air
2. Kesadaran Berbangsa & bernegara3
3. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara
4. Rela berkorban untuk bangsa & negara.
5. Memiliki kemampuan awal bela NEgara
Dasar Hukum
1. Tap MPR No. VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan
Keamanan Nasional.
2. Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat
3. Undangundang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara
Rl. Diubah oleh UU Nomor 1 Tahun 1988.
4. Tap MPR No. VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.
5. Tap MPR No. VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.
6. Amandemen UUD '45 Pasal 30 ayat 1-5 dan pasal 27 ayat 3.
7. Undang-Undang No.3 tahun 2002 tenteng Pertahanan Negara.
Hak dan Kewajiban dalam Bela Negara
Dengan hak dan kewajiban yang sama setiap orang Indonesia tanpa harus
dikomando dapat berperan aktif dalam melaksanakan bela negara. Membela negara
tidak harus dalam wujud perang tetapi bisa diwujudkan dengan cara lain seperti :
1. Ikut serta dalam mengamankan lingkungan sekitar (seperti siskamling)
2. Ikut serta membantu korban bencana di dalam negeri
3. Belajar dengan tekun pelajaran atau mata kuliah Pendidikan Kewarganegaran
atau PKn
HASIL DAN PEMBAHASAN
Desa Dolago Padang terdiri dari 7 dusun. Desa Dolago Padang sekarang di pimpin
Oleh Bpk Andi Pala di mana beliau telah memimpin selama dua periode. Desa
Dolago Padang cukup ramai dapat dilihat dari dan salah satu desa yang aman, sebab
tidak pernah terdengar adanya perkelahian atau masalah-masalah yang terjadi di desa
tersebut. Desa Dolago Padang juga termasuk desa yang memiliki generasi-generasi
yang baik sebab dapat dilihat dari remaja-remaja yang aktif di dalam organsasi seperti
RISMA (Remaja Islam Masjid). Masyarakat di desa Dolago Padang terkenal dengan
kekompakkan dan kebersamaan mereka seperti dalam melaksanakan kegiatan-
kegiatan agama seperti Maulid Nabi dan Isra Mi’raj.
Hasil wawancara
ARGUMENTASI
bela negara yang digagas oleh pemerintah menuai pro dan kontra dalam masyarakat.
Umumnya bela negara selalu dikaitkan dengan upaya mempertahankan negara dari
ancaman serangan militer dari negara asing. Namun yang menjadi pertanyaan,
mengapa wacana bela negara ini muncul di tengah kondisi keamanan negara yang
kondusif seperti sekarang?
Pertanyaan publik semakin banyak karena warga negara yang dilibatkan dalam
progra bela negara ini juga tidak tanggung-tanggung, yakni 100 juta orang dalam 10
tahun. Kewajiban bela negara berlaku bagi warga negara di bawah 50 tahun dan
pendidikan kewarganegaraan sedari TK hingga perguruan tinggi.
Pihak yang pro menanggapi bela negara sebagai momen untuk menunjukkan
semangat patriotik melawan serangan dari luar.Sebaliknya, yang kontra menganggap
momen bela negara sebagai upaya mobilisasi negara untuk melibatkan rakyat ke
dalam perang.
Persepsi bahwa bela negara identik dengan perang telah menjebak pemahaman bela
negara sama dengan wajib militer. Bela negara tidak diwajibkan kepada seluruh
warga negara dan lebih diorientasikan untuk memupuk rasa nasionalisme dan
patriotisme.Selain itu bela negara bersifat sukarela sedangkan wajib militer
merupakan ikatan dinas.
Selanjutnya wajib militer merupakan kewajiban yang ditetapkan oleh negara kepada
seluruh rakyat dengan batasan usia tertentu. Wajib militer memang diorientasikan
sebagai persiapan untuk menghadapi perang secara nyata. Asumsinya, negara sedang
berada dalam ancaman perang dengan negara lain sehingga setiap warga negara
dipanggil untuk mempertahankan negara melalui kegiatan wajib militer.
Saat ini bela negara dimaksudkan untuk memperkuat rasa nasionalisme dan semangat
patriotisme warga negara Indonesiaditengah ancaman bagi bangsa saat iniberupa
kejahatan terorisme internasional dan nasional, aksi kekerasan berbau SARA,
pelanggaran wilayah negara baik di darat, laut, udara, dan luar angkasa, gerakan
separatisme, kejahatan dan gangguan lintas negara, dan perusakan lingkungan.
Melalui bela negara ini, diharapkan, dalam setiap diri warga negara akan tumbuh
sikap dan perilaku warga negara yang teratur, menyeluruh, terpadu dan berlanjut yang
dilandasi oleh kecintaan pada tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara serta
keyakinan akan pancasila sebagai ideologi negara guna menghadapi ancaman baik
yang berasal dari luar maupun dari dalam negeri yang membahayakan dan
mengancam kedaulatan baik kedaulatan di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial,
budaya, pertahanan dan keamanan negara.
Konsep bela negara sendiri mengandung arti keikutsertaan dalam pertahanan negara,
yang meliputi: mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara, keutuhan
wilayah, dan keselamatan bangsa dari segala ancaman. Sedangkan wujud pembelaan
terhadap negara berupa hak dan kewajiban melalui pendidikan kewarganegaraan,
pengabdian sebagai prajurit TNI dan pengabdian sesuai profesi.
PENUTUP
Teori-teori bela Negara
Bela Negara menurut UU No 3 tahun 2002 adalah sikap dan perilaku warga Negara
yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup
bangsa dan Negara. Pembelaan Negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga
Negara.
Bela negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan dan
petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh
komponen dari suatu negara dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara
tersebut
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi masyarakat terhadap sikap bela negara
berada pada kategori cenderung positif. Hal ini berarti masyarakat memiliki
pemahaman, tanggapan, dan harapan yang baik terhadap sikap bela Negara terkhusus
di desa Dolago Padang.
Kategori cenderung positif ini juga dapat dilihat dari tanggapan masyarakat yang
setuju terhadap bela negara seperti ikut serta dalam kegiatan pembangunan masjid,
menjaga dan merawat lingkungan sekitar agar tetap lestari, dan menjaga persatuan
dan kesatuan di tengah perbedaan yang ada di masyarakat. Pada kategori harapan,
masyarakat juga setuju terhadap bela negara seperti memperhatikan kegiatan
pembangunan di desa agar tidak terjadi kerusakan lahan, tidak membuat keonaran di
wilayah tempat tinggalnya, mengaktifkan kegiatan siskamling, serta masyarakat dapat
terbuka dalam menerima perbedaan yang ada.
LAPORAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
DISUSUN OLEH :
NAMA : FITRIANI
STAMBUK : A 241 18 077
KELAS :A