Anda di halaman 1dari 15

KARYA TULIS ILMIAH

“Pola Tidur Yang Tidak Baik Dapat Mengganggu Konsentrasi Belajar Para Pelajar”

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH INFORMASI DAN


TEKNOLOGI DALAM KEPERAWATAN

DI SUSUN OLEH

DEVITA PABASSING HORMAN

13.18.009

DOSEN PEMBIMBING

PERRY PRIBADI , S.Kep

AKADEMI KEPERAWATAN PUTRA PERTIWI

WATANSOPPENG

2020
KATA PENGANTAR

 Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena dengan
kesehatan yang baik, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang membahas
mengenai “Pola Tidur Yang Tidak Baik Dapat Mengganggu Konsentrasi Belajar Para
Pelajar”. Karya Ilmiah imi disusun untuk memenuhi tugas Informasi dan Teknologi dalam
Keperawatan.
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan dan dorongan dari
pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
Bapak Perry Pribadi , S.Kep selaku dosen mata kuliah Informasi dan Teknologi dalam
Keperawatan.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan Karya Ilmiah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, segala saran dan kritik atas kekurangan Karya Ilmiah ini masih
akan sangat membantu. Akhir kata saya selaku penulis mengucapkan banyak terimakasih.

Watansoppeng, 27 oktober 2020

Devita Pabassing Horman

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. LATAR BELAKANG .................................................................................. 1


B. RUMUSAN MASALAH .............................................................................. 2
C. TUJUAN ....................................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 4


A. Pengertian Tidur ............................................................................................ 4
B. Jenis – Jenis Pola Tidur Yang Tidak Baik .................................................... 6
C. Penyebab Pola Tidur Yang Tidak Baik ......................................................... 6
D. Gejalah Pola Tidur Yang Tidak Baik ............................................................ 7
E. Dampak Pola Tidur Yang Tidak Baik .......................................................... 7
F. Cara Mengatasi Pola Tidur Yang Baik .......................................................... 9

BAB III PENUTUP ................................................................................................. 11


A. KESIMPULAN ............................................................................................. 11
B. SARAN ......................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fase remaja adalah fase tumbuh kembang dengan karakteristik terdapat
perubahan penting dalam fungsi kognitif, perilaku, sosial, danemosional sesuai
perkembangan biologis, serta adanya fungsi dan tuntutan baru dalam lingkungan
keluarga maupun sosial. Pada remaja terdapat perubahan dramatis dalam pola tidur-
bangun meliputi durasi tidur berkurang, waktu tidur tertunda, dan perbedaan pola
tidur pada hari kerja dan akhir pekan. Pola tidur yang buruk mengakibatkan rasa
mengantuk pada siang hari, yang menyebabkan gangguan dalam konsentrasi dan
proses belajar.
Hubungan pola tidur dengan konsentrasi belajar siswa tentulah tidak asing lagi
yang pernah kita dengar. Banyak sekali siswa yang tidak memperhatikan pola
tidurnya saat ini, hal tersebut bisa kita lihat ketika pelajaran sedang berlangsung ada
siswa yang tertidur ketika guru sedang menjelaskan pelajaran. Mungkin mereka
menganggap hal tersebut adalah sepele, tetapi kalau diteruskan akan menjadi
kebiasaan yang buruk. Banyak faktor yang mempengaruhi pola tidur siswa menjadi
tidak baik. Contohnya, sebagian siswa memilih bermain game online dibandingkan
membaca buku pelajaran. Karena bermain game online lebih menarik bagi mereka
dan juga bermain game online dapat menyebabkan ketagihan untuk selalu
bermainnya. Faktor lainnya seperti jejaring sosial, mereka yang setiap malam suka
update status di twitter ataupun facebook sering lupa waktu. Tanpa mereka sadari hal
tersebut dapat membuat pola tidur mereka jadi tidak teratur dan dapat mengganggu
kosentrasi belajar.
Banyak siswa yang tidur larut malam untuk mengerjakan tugas sekolah atau
belajar untuk ulangan. Mereka memilih tidur larut malam dan mengerjakan tugas atau
belajar untuk ulangan. Ada juga yang memilih untuk tidur sampai jam tertentu lalu
bangun subuh hari dan mengerjakan tugas atau belajar untuk ulangan. Sebenarnya hal
tersebut tidak baik karena jika pola tidurnya tidak baik maka akan kesulitan untuk
berkonsentrasi dan juga berpengaruh bagi kesehatan siswa. Karena pada jam-jam
malam tertentu bagian tubuh tertentu akan berkerja selama tubuh kita tidur maka
proses-proses yang terjadi didalam tubuh tidak akan terjadi dan menyebabkan siswa
mengalami gangguan kesehatan.

1
2

B. Rumusan Masalah
1) Apa saja dampak buruk yang diakibatkan dari pola tidur yang tidak baik ?
2) Apakah dengan pola tidur yang tidak baik dapat mempengaruhi konsentrasi
belajar saat di sekolah ?
3) Apakah alasan siswa/siswi memiliki pola tidur yang tidak baik ?

C. Tujuan

1) Mengetahui dampak buruk dari pola tidur yang tidak baik yang dimiliki oleh
siswa/siswi.
2) Mendeskripsikan apakah pola tidur yang tidak baik dapat mempengaruhi
konsentrasi belajar.
3) Mengetahui alasan dari siswa/siswi yang memiliki pola tidur yang tidak baik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Tidur
Tidur berasal dari kata bahasa latin “somnus” yang berarti alami periode
pemulihan, keadaan fisiologi dari istirahat untuk tubuh dan pikiran. Tidur adalah sesuatu
hal yang dilakukan manusia untuk menghilangi rasa letih setelah seharian beraktivitas.
Setiap menusia memerlukan istirahat dan tidur yang cukup. Berikut adalah pendapat
beberapa ahli tentang tidur:
1. Menurut Perry dan Potter ( 2005 ) tidur adalah suatu keadaan yang berulang -ulang,
perubahan status kesadaran yang terjadi selama periode tertentu.
2. Menurut Guyton ( 1997 ) tidur adalah sebagai suatu keadaan bawah sadar dimana
orang tersebut dapat dibangunkan dengan pemberian rangsang sensorik atau dengan
rangsangan lainnya.
3. Menurut Yolanda Amirta ( 2007 ), makna dasar tidur adalah suatu keadaan dimana
otak dan pikiran serta tubuh diberi kesempatan untuk beristirahat.
4. Tidur merupakan keadaan hilangnya kesadaran secara normal dan periodik (dr. L.
Gunawan, 2001 hal 7).
5. Robert MCK Nish, dalam bukunya “The Phylosophy of Sleep” mengemukakan tidur
merupakan keadaan diantara hidup dan mati. Hidup diartikan sebagai keadaan aktif
hewan dan fungsi intelektual, dan mati merupakan berhentinya seluruh keadaan
tersebut.
6. Shakesper melukiskan tidur sebagai pemberian gizi utama dalam jamuan hidup. Ia
mengemukakan bahwa bagi sebagin besar manusia istirahat–dalam penting untuk
menjaga badan, pikiran, dan semangat dalam keadaan baik.
7. Hobson mengemukakan tidur adalah suatu aktivitas aktif khusus dari otak, dikelola
oleh mekanisme yang rumit dan tepat.
Dari beberapa pendapat para ahli tentang tidur dapat disimpulkan bahwa tidur
sangat penting bagi tubuh. Karena pada saat tidur sebagian organ tubuh termasuk otak
akan beristirahat. Jika kita kurang tidur maka otak kita pun kurang istirahat, hal itu
menyebabkan konsentrasi belajar menjadi terganggu. Jam biologis merupakan pengatur
waktu internal dalam tubuh yang bekerja secara otomatis. Jam biologis manusia sudah
terprogram secara genetik untuk menentukan waktu bangun dan tidur kita. Setiap orang
memiliki jam biologis yang berbeda-beda tergantung pada umurnya. Jika kita melawan
jam biologis maka akan berdampak buruk bagi kesehatan.
3
4

Salah satu contoh pola tidur yang tidak baik adalah kurang tidur. Pada dasarnya
penyebab kurang tidur disebabkan oleh diri kita sendiri. Menurut Carpenter dan Graham
bahwa remaja sering kurang tidur karena adanya perubahan denyut jantung yang
diakibatkan oleh perubahan hormon yang dihasilkan oleh otak. Selain itu, perkembangan
teknologi seperti permainan lewat komputer, internet, video dan televisi juga menjadi
penyebab utama kurangnya tidur pada siswa.
Ada beberapa teori menyatakan tidur dapat bermanfaat untuk mengisi otak secara
elektrik dan memulihkan bahan-bahan kimia otak pada tingkat yang cukup. Maka dari
itu, kekurangan tidur sangat menggangu kekuatan otak kita. Karena energi yang
dibutuhkan otak tidak maksimal. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tidur dan
otak merupakan dua hal yang saling berkaitan. Berikut ini ialah paparan tentang kaitan
antara tidur dengan otak kita :
a. Tidur Membantu Bekerjanya Otak.
Tidur memainkan peranan yang sangat penting dalam bekerjanya otak. Karena
selama tidur, otak memperbaiki dirinya sendiri dan merangsang pembentukan sistem
kekebalan. Dimana sistem kekebalan tersebut sangat berpengaruh terhadap
kesehatan dan kebugaran fisik kita. Apabila kita kurang tidur, tentu otak juga
kekurangan waktunya untuk memperbaiki dirinya sendiri. Atau istilahnya me-
refresh. Sehingga sangat sulit bagi otak untuk melakukan kembali kerja optimal
seperti semula. Saat kita tidur, otak juga mengonsolidasi informasi yang dipelajari di
hari sebelumnya. Jadi, sebaiknya sebelum ulangan kita menghindari belajar semalam
suntuk. Tetapi, sempatkanlah waktu untuk tidur. Hingga saat terbangun, kita kembali
bugar.
Jadi bisa disimpulkan, penyegaran tidur dapat memperbaiki kelelahan,
kekebalan, memori, dan konsentrasi.

b. Tidur Berkaitan Proses Mengigat


Hal ini sudah terbukti melalui riset yang dilakukan oleh para ahli terhadap
kucing. Para ahli menemukan bahwa tidur secara dramatis meningkatkan beberapa
perubahan yang terjadi di antara sel-sel saraf di otak. Perubahan tersebut berada di
bawah kendali otak yang mengatur perilaku, belajar, dan mengingat.
c. Tidur Mengonsolidasi Pengalaman
Mengonsolidasi yang dimaksud disini ialah mencerna ulang, memahami,
mengingat, dan memproses segala sesuatu yang sudah diterima otak kita.
5

Pengalaman dan segala materi yang didapat pada waktu sebelumnya akan dengan
mudah dicerna ulang oleh otak jika kita melakukan tidur yang cukup. Kemampuan
otak untuk mengonsolidasi pengalaman saat tidur sangat berguna di saat kita akan
menghadapi ujian. Jika kita selesai belajar, istirahatkanlah otak kita dengan tidur.
Karena di saat tidur itu, otak berusaha mengingat kembali memori belajar kita.

Peneliti Prof. Michael Stryker berkata, ”Penelitian ini menunjukkan bahwa jika
Anda membaca ulang catatan sampai Anda lelah dan kemudian tertidur, Anda akan
memperoleh informasi lebih kuat atau sama dengan ’belajar’ dalam otak seperti jika
Anda memasukkan materi tersebut sepanjang malam.”
Kelemahan otak mengonsolidasi pengalaman saat kurang tidur berdampak juga
terhadap prestasi anak. Peneliti dari Amerika telah membuktikan hal tersebut. Sasaran
penelitian tersebut ialah 74 anak sekolah berusia 6-12 tahun. Yang dibagi m,enjadi
berkelompok-kelompok. Dari minggu ke minggu, kelompok anak-anak tersebut diminta
tidur dalam indikator waktu yang berbeda-beda. Selain laporan rutin dari para orang tua,
peneliti juga menggunakan alat pemantau berupa gelang detektor untuk memantau
berapa lama mereka tidur. Dan para guru tidak mengetahui berapa lama mereka tidur
setiap harinya. Para guru hanya berkewajiban mengambil nilai mereka rutin setiap
minggu. Ternyata hasil penelitian tersebut sangat mengejutkan. Hasil penelititan
menunjukkkan para siswa mengalami gangguan dalam belajar saat mereka kurang tidur.
Mereka kesulitan dalam berkonsentrasi, mencerna materi, mengingat pelajaran, dan
mengerjakan soal. Maka dari itu, untuk anak sekolah hendaknya selalu menjaga tidurnya
agar senantiasa cukup. Yakni untuk usia anak-anak 10 hingga 11 jam di malam hari. Dan
untuk usia remaja ialah 8,5 jam.
Tidur mempegaruhi pertumbuhan sel otak, ternyata tikus yang tidak tidur itu
menghasilkan hormon stress corticosterod dalam kadar yang jauh lebih tinggi. Hormon
stress tersebut menyebabkan pengurangan produksi sel di otak. Tikus-tikus yang kurang
tidur tersebut juga mengalami ketidaknormalan pada wilayah hippocampus, yakni suatu
wilayah di otak yang terlibat dalam pembentukan ingatan. Sel-sel otak baru di wilayah
hippocampus tersebut ditemukan sangat sedikit. Efek kurang tidur pada otak tidak
berhenti sampai di situ. Dalam penelitian tikus itu, tingkat produksi sel otaknya belum
juga naik walaupun proses tidurnya telah dibuat normal.
6

B. Jenis-Jenis Pola Tidur yang Tidak Baik


1. Insomnia
Insomnia adalah kesulitan untuk tidur atau kesulitan untuk hidup tertidur, atau
gangguan tidur yang membuat penderita merasa belum cukup tidur pada saat
terbangun. Ada Tiga macam insomnia : a. Transient insomnia: kesulitan tidur hanya
beberapa malam b. Insomnia jangka pendek: dua atau empat minggu mengalami
kesulitan tidur. c. Insomnia kronis: kesulitan tidur yang dialami hampir setiap malam
selama sebulan lebih
2. Parasomnia
Parasomnia adalah suatu kelainan yang disebabkan kejadian perilaku atau
psikologis abnormal yang muncul di kala tidur, tahapan tertentu, atau transisi fase
tidur-terjaga. Parasomnia lebih umum terjadi pada anak-anak dan tidak selalu
menandakan adanya masalah psikologis atau psikiatris yang signifikan.
3. Tidur Apnea
Tidur Apnea adalah suatu kondisi dimana terjadinya penghentian napas disaat
tidur. Tidur apnea sangat umum terjadi, layaknya diabetes yang lazim menimpa
orang dewasa. Tidur apnea bisa muncul pada segala kelompok usia dan jenis
kelamin, namun lebih umum menimpa kaum pria.
4. Narkolepsi Kelainan
Narkolepsi Kelainan tidur ini secara umum ditandai munculnya keinginan
tidur di siang hari secara tak terkendali. Penderita sering kali jatuh tertidur di
sembarang waktu dan tempat, juga terjadi berulang kali dalam sehari. Narkolepsi
adalah kelainan neourologis (yang menyerang otak dan syaraf) kronis yang
melibatkan system saraf pusat tubuh.
5. Paralisis Tidur
Paralisis tidur adalah fungsi alamiah tubuh yang menyebabkan penderitanya
mengalami kelumpuhan dikala tidur.

C. Penyebab Yang Memicu Terjadinya Pola Tidur Yang Tidak Baik Pada Siswa
Siswa itu sendiri memerlukan waktu 9-10 jam tidur dalam sehari. Tetapi faktanya
sekarang ini jam tidur siswa tidak sampai segitu lagi, semua itu dikarenakan oleh
beberapa hal yang menyebabkan pola tidur yang tidak baik terjadi pada siswa. Tanpa
mereka sadari penyebab pola tidur yang tidak baik dapat menjadi kebiasaan dalam
kehidupan sehari-hari.
7

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh sebuah lembaga National Sleep
Foundation menyatakan bahwa 95% dari mereka bermain video games, menonton
televisi, menggunakan komputer atau laptop, dan smartphone, sebelum tidur. Czeisler
berpendapat bahwa layar monitor atau ponsel bisa menyebabkan terhalangnya hormon
melatonin, hormon yang mengeluarkan keinginan tidur bagi seseorang, dan membuat
orang itu tidak mengantuk. Namun, peneliti-peneliti khawatir penggunaan smartphone,
komputer, dan main video game yang lebih menghipnotis para penggunanya,
dibandingkan dengan sekadar menonton TV yang lebih pasif. Sehingga membuat para
siswa akan semakin sulit untuk tidur. Hal tersebut dapat menjadi kebiasaan dan dapat
mengganggu konsentrasi siswa dalam belajar.

D. Gejala Pola Tidur Yang Tidak Baik


Ada beberapa gejala pola tidur yang tidak baik :
1. Merasa mengantuk sepanjang hari,
2. Tidak merasa segar setelah tidur malam,
3. Kesulitan bangun di pagi hari Merasa perlu untuk tidur siang terus-menerus sepanjang
hari Merasa memiliki kebutuhan untuk meminuman kopi setiap saat Merasa perlu
untuk tidur di akhir pekan untuk menebus tidur yang hilang.

E. Dampak Buruk Dari Pola Tidur Yang Tidak Baik


Aktivitas yang sibuk saat ini begitu menyita waktu, sehingga banyak orang
cenderung kekurangan tidur. Padahal, efek kurang tidur bukan sekadar membuat Anda
mengantuk keesokan harinya, dan jadi kurang dapat berkonsentrasi saat belajar. Banyak
orang yang menganggap pola tidur yang tidak baik adalah hal yang sepele, tetapi dibalik
semua itu, pola tidur yang tidak baik dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Salah satu contoh pola tidur yang tidak baik adalah kurang tidur. Berikut adalah
beberapa dampak buruk yang diakibatkan dari pola tidur yang tidak baik:

1. Para ahli mengungkapkan, kurang tidur akan membuat kemampuan motorik kita
melambat dan kurang gesit. Akibatnya, kita jadi sering gugup, menabrak atau
menumpahkan sesuatu. Hal itu disebabkan refleks kita berkurang dan otak kita kurang
fokus sehingga kita jadi terlihat seperti orang ceroboh.
2. Tidur yang cukup dan berkualitas adalah bagian penting agar tubuh sehat. Karena
pada saat tidur malam hari saatnya proses regenerasi sel dari dalam. Bila kita kurang
8

tidur, otomatis daya tahan tubuh akan melemah. Tubuh akan mudah terserang virus
yang ringan, seperti flu dan batuk. Walaupun kita mengatur pola makan, tanpa
diimbangi tidur yang berkualitas, daya tahan tubuh akan tetap melemah.
3. Kurang tidur dapat memengaruhi penafsiran tentang peristiwa. Keadaan tubuh yang
lemas membuat kita tidak bisa menilai situasi secara akurat dan bijaksana. Mereka
yang kurang tidur sangat rentan terhadap penilaian buruk ketika sampai pada saat
menilai apa yang kurang terhadap sesuatu. Dalam dunia yang serba cepat saat ini,
kebiasaan tidur menjadi semacam lencana kehormatan.
4. Kebanyakan orang mengalami kulit pucat dan mata bengkak setelah beberapa malam
kurang tidur. Keadaan tersebut benar karena kurang tidur yang kronis dapat
mengakibatkan kulit kusam, garis-garis halus pada wajah, dan lingkaran hitam di
bawah mata. Bila Anda tidak mendapatkan cukup tidur, tubuh Anda melepaskan lebih
banyak hormon stres atau kortisol. Dalam jumlah yang berlebihan, kortisol dapat
memecah kolagen kulit atau protein yang membuat kulit tetap halus dan elastis.
Kurang tidur juga dapat menyebabkan tubuh lebih sedikit mengeluarkan hormon
pertumbuhan. Ketika kita masih muda, hormon pertumbuhan manusia mendorong
pertumbuhan. Dalam hal ini, hormon tersebut membantu meningkatkan massa otot,
menebalkan kulit, dan memperkuat tulang. “Ini terjadi saat tubuh sedang tidur
nyenyak—yang kami sebut tidur gelombang lambat (SWS)—hormon pertumbuhan
dilepaskan,” kata Phil Gehrman, PhD, CBSM, Asisten Profesor Psikiatri dan Direktur
Klinis dari Program Behavioral Sleep Medicine Universitas Pennsylvania,
Philadelphia
5. Tidur yang baik sangat berperan penting dalam berpikir dan belajar. Kurang tidur
dapat mempengaruhi banyak hal. Pertama, dapat mengganggu kewaspadaan,
konsentrasi, penalaran, dan pemecahan masalah. Hal ini membuat belajar menjadi
sulit dan tidak efisien. Kedua, siklus tidur pada malam hari berperan dalam
“menguatkan” memori dalam pikiran. Jika tidak cukup tidur, maka kemampuan
mengingat hal-hal yang dipelajari dan dialami selama seharian akan menurun.
Menurut Sean Drummond PhD, seorang peneliti masalah tidur dari University of
California, San Diego, orang yang sedang capek biasanya lebih mudah mengambil
risiko dengan harapan mendapat hasil maksimal. Padahal, hal itu justru sering
membuat rencana berantakan. Alhasilnya, saat di sekolah siswa jadi tidak bisa
berkonsentrasi saat belajar karena pada malam harinya kekurangan tidur dan saat di
9

sekolah siswa pun jadi tertidur di kelas. Akibatnya konsentrasi belajar pun jadi
menurun.

F. Cara Mengatasi Pola Tidur Yang Tidak Baik.

1. Sibukkan Diri Kita Sebelum Makan Siang


Biasakanlah aktif beraktivitas di pagi hari. Mengapa? Karena kortisol (suatu hormon
yang dapat memaksimalkan konsentrasi dan pikiran anda) pada saat itu masih
banyak dan mencapai titik puncaknya pada siang hari hari.
2. Hindarilah Makan Makanan Manis
Sebenarnya rasa lemas yang dikarenakan kurang tidur dapat diatasi dengan
memakan makanan manis, seperti cokelat, permen , dan sebagainya. Hal tersebut
dikarenakan makanan manis dapat dengan cepat mendongkrak kadar gula darah, tapi
hal itu tidak berlangsung lama. Badan anda pasti kembali lemas. Menurut D.
Richard Bogan, menyarankan agar memakan 5-6 kali makan makanan sehat dalam
porsi kecil daripada memakan makanan manis.
3. Kurangi Mengkonsumsi Kopi
Kafein dari secangkir kopi memang seperti magic yang dapat membuat mata anda
“ON” dan mengembalikkan konsentrasi. Akan tetapi jika anda terlalu banyak
mengkonsumsi kafein, Anda akan berubah menjadi ‘pecicilan’ dan serasa sperti
dikejar-kejar rasa cemas.
4. Tidur – Tidur Ayam (Tidur Sebentar)
Jika anda memang kurang tidur, cobalah tidur sejenak saat jam istirahat. Cari tempat
yang tepat untuk istirahat. Bisa di mushalla (setelah shalat dulu pastinya) ataupun
tempat lainnya yang bisa dipakai untuk tidur sejenak. Jika tidur sejenak ini tidak bisa
dilakukan, disarankan untuk menghirup udara segar atau sikatlah gigi anda dengan
pasta gigi rasa mint yang segar.
5. Olahraga Yang Teratur
Berolahraga yang teratur dapat membantu orang yang mengalami masalah dengan
tidur. Olahraga sebaiknya dilakukan pada pagi hari dan bukan beberapa menit
menjelang tidur. Dengan berolah raga, kesehatan anda menjadi lebih optimal
sehingga tubuh dapat melawan stress yang muncul dengan lebih baik.
10

6. Tidur Dalam Lingkungan Yang Nyaman


Tidurlah dalam lingkungan yang nyaman. Saat tidur, matikan lampu, matikan hal-
hal yang menimbulan suara, pastikan anda nyaman dengan suhu ruangan tidur anda.
Jauhkan jam meja dari pandangan anda karena benda itu dapat membuat anda cemas
karena belum dapat terlelap sementara jarum jam kian larut.
7. Mandi Dengan Air Hangat
Mandilah dengan air hangat 30 menit atau 1 jam sebelum tidur. Mandi air hangat
akan menyebabkan efek sedasi atau merangsang tidur. Selain itu, mandi air hangat
juga mengurangi ketengangan tubuh.
8. Jam Makan
Jam makan pun dapat mengganggu kualitas tidur. Usahakan makan setidaknya 4 jam
sebelum tidur dan kendalikan porsi makannya agar tidak terlalu kenyang. Sebaliknya,
tidur dengan perut lapar pun tidak disarankan karena kadar gula akan turun yang
mengakibatkan efek pusing saat bangun di pagi hari.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari data-data yang berhasil dihimpun dan penelitian yang telah saya lakukan,
dapat saya simpulkan sebagai berikut.
1. Banyak para pelajar yang menganggap sepele terhadap pola tidur yang tidak baik.

2. Sebagian besar responden, penyebab terjadinya pola tidur yang tidak baik di kalangan
pelajar adalah pada saat malam hari sebagian dari pelajar mengerjakan tugas dari
sekolah, belajar untuk ulangan besok harinya dan ada juga yang menonton acara
kesayangannya di televisi. Hal tersebut dapat berdampak negatif bagi tubuh. Pola
tidur yang tidak baik dapat menyebabkan konsentrasi belajar saat di sekolah menjadi
terganggu.
3. Untuk mengatasi pola tidur yang tidak baik tersebut para pelajar bisa mengatasinya
dengan cara tidak tidur larut malam.

B. SARAN
1. Sebaiknya bagi anda yang memiliki pola tidur yang tidak baik harus mengubah pola
tidur anda untuk kepentingan diri anda sendiri.
2. Menjaga pola tidur anda seharusnya dilakukan mulai dari sekarang, agar dampak yang
dirasakan menjadi sedikit berkurang.
3. Diperlukan peran dari orang-orang sekitar untuk membantu mengubah pola tidur yang
tidak baik.
 

11
DAFTAR PUSTAKA

http://tyas-tyasdatditdut.blogspot.co.id/2011/03/pengaruh-kurang-
tidur-terhadap-kinerja.html

http://kedungkucing.blogspot.co.id/2013/03/karya-ilmiah-pola-tidur-
yang-tidak-baik.html

http://uad.ac.id/id/memahami-tidur-dan-irama-sirkadian

12

Anda mungkin juga menyukai