Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KEWIRAUSAHAAN

“TOKOH IDEAL DI ERA MILENIAL”

Disusun Oleh :
1. M. RIDHO SATRIO (4216210037)
2. ERWIN KURNIAWAN (4217210021)
3. INTAN CAESARENNA W (4217210024)
4. M. LUTFI FIRMANSYAH (4217210035)
5. SANISCARA PHRATAMA KT (4217210049)

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
       Dinegara ini banyak sekali terdapat tokoh yang dapat memotivasi seseorang utuk menjadi
orang yang sukses. Namun mereka melakukan semua itu tidak gampang dan mudah, meraka
harus melewati begitu banyak cobaan dan rintangan  yang harus mereka hadapi. Dari semua
yang telah dilewati mereka mendapatkan hasil yang begitu memuaskan.semua itu diawali
dengan kerja keras, ulet dan yang jelas dengan kejujuran
Disini kami mengambil seorang tokoh yang dapat memotivasi kita untuk menjadi seorang
yang sukses dengan kita melihat bagaimana beliau melewati semua itu tanpa lelah, melihat
kegigihan beliau kami menjadi salut dan bangga dengan kerja keras beliau karena beliau
melakukan semua itu tidak untuk dirinya sendiri melainkan untuk negara tercinta kita ini, dan
didalam buku yang kami baca mengenai riwayat kehidupan beliau, beliau berpesan agar para
penerus bangsa ini bisa seperti beliau semua kelak di kemudian hari. Dan Beliau juga pernah
membawa nama indonesia  ke internasional yaitu Bapak Chairul Tanjung.
Pada zaman yang serba modern ini sudah jarang anak yang bekerja keras serta membantu
orang tuanya. Lain halnya dengan sosok Chairul Tanjung, Beliau bekerja untuk membantu kedua
orangtuanya, serta untuk biaya kuliahnya di Perguruan Tinggi Universita Indonesia. Meskipun
beliau anak dari orang yang tidak mampu, dia berani mengambil jurusan Kedokteran Gigi yang
biayanya tidak murah. Beliau ialah Chairul Tanjung, anak dari seorang wartawan waktu masa
orde lama yang menerbitkan lima surat kabar beroplah kecil, tetapi akibat perubahan menjadi
orde baru yang berseberangan secara politik dengan penguasa akhirnya sang ayah dipaksa
menutup usaha persnya, beliau pun bangkrut serta menjual seluruh harta benda miliknya
termasuk rumahnya untuk melunasi hutang-hutang yang menumpuk.
          Beliau sekeluarga akhirnya pindah dan tinggal di kamar losmen yang sempit. Beliau dan
keenam saudaranya hidup berkecukupan. Beliau menghadapi masalah pada biaya kuliahnya. Ia
pun mulai berbisnis dari dasar sekali, berjualan buku kuliah stensilan, kaos, dan lainnya di
kampusnya. Selanjutnya, ia membuka sebuah toko peralatan kedokteran dan laboratorium di
bilangan Senen Raya, Jakarta Pusat tapi pada akhirnya mengalami kebangkrutan.
                 Dari latar belakang tersebut, kita dapat merumuskan masalah yang terjadi di dalam
hidup beliau yang diantaranya akan kita bahas pada perumusan masalah sebagai berikut.
1.2.     Rumusan Masalah        
            Dalam makalah ini terdapat masalah yang akan dibahas diantaranya  adalah
1.     Bagaimana riwayat hidup dan Latar belakang Chairul Tanjung ?
2.     Bagaimana cara pemikiran Chairul Tanjung ?
3.     Berkarir dalam bidang apakah Chairul Tanjung ?
4.     Apa saja Nilai Positif dari Sosok Chairul Tanjung?
1.3.      Tujuan
             Dengan membahas makalah ini maka tujuan yang akan dicapai ialah :
1.     Untuk mengetahui latar belakang Chairul Tanjung.
2.     Untuk menjadikan Chairul Tanjung sebagai motivator.
3.     Untuk menambah wawasan tentang perjuangan hidup.
4.     Untuk Mengetahui Nilai Positif dari Chairul Tanjung.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1       Riwayat Hidup           


Chairul Tanjung lahir tanggal 16 Juni 1962  di Jakarta, dalam keluarga yang sederhana.
Ayahnya adalah A.G. Tanjung beliau seorang wartawan zaman orde lama yang
menerbitkan surat kabar beroplah kecil. Chairul berada dalam keluarga bersama enam saudara
lainya. Ketika Tiba di zaman Orde Baru, usaha ayahnya dipaksa tutup karena berseberangan
secara politik dengan penguasa saat itu. Keadaan tersebut memaksa orangtuanya menjual rumah
dan berpindah tinggal di kamar losmen yang sempit.
              Setelah itu beliaupun bersekolah di SD Van Lith Jakarta dan lulus pada tahun 1975.
Beliaupun melanjutkan ke SMP Van Lith Jakarta yang satu atap dengan SD’nya terdahulu dan
akhirnya lulus pada tahun 1978. Beliau melanjutkan ke SMA Negeri 1 Budi Utomo yang berada
di Jakarta dan akhirnya Lulus pada tahun 1981. Selepas menyelesaikan sekolahnya di SMA
Boedi Oetomo pada 1981, Chairul masuk Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Demi
melanjutkan ke bangku perkuliahaan, Ibunya rela menjual kain halusnya untuk biaya tersebut.
Ketika kuliah inilah ia mulai masuk dunia bisnis. Dan ketika kuliah juga, ia mendapat
penghargaan sebagai Mahasiswa Teladan Tingkat Nasional 1984-1985.
              Kegiatan disamping pendidikan diatas yang dijalaninya ialah sebagai Anggota Komite
Penasihat Prakarsa Jakarta yaitu Restrukturisasi Perusahaan, Delegasi Indonesia untuk Asia-
Europe Business Forum, Anggota Pacific Basin Economic Council, Pengurus Yayasan Kesenian
Jakarta, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia, Anggota
Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia, dan Ketua Yayasan Indonesia Forum.

2.2       Pemikiran Chairul Tanjung 


Chairul menyatakan bahwa dalam membangun bisnis, mengembangkan jaringan
(network) adalah penting. Memiliki rekanan (partner) dengan baik diperlukan. Membangun
relasi bukan hanya kepada perusahaan yang sudah ternama, tetapi juga pada yang belum terkenal
sekalipun. Bagi Chairul, pertemanan yang baik akan membantu proses berkembang bisnis yang
dikerjakan, ketika bisnis pada kondisi tidak bagus (baca: sepi pelanggan) maka jejaring bisa
diandalkan. Bagi Chairul, bahkan berteman dengan petugas pengantar suratpun adalah penting.
              Dalam hal investasi, Chairul memiliki idealisme bahwa perusahaan lokalpun bisa
menjadi perusahaan yang bisa bersinergi dengan perusahaan-perusahaan multinasional. Ia tidak
menutup diri untuk bekerja sama dengan perusahaan multinasional dari luar negeri. Baginya, ini
bukan upaya menjual negara. Akan tetapi, ini merupakan upaya perusahaan nasional Indonesia
bisa berdiri sendiri, dan jadi tuan rumah di negeri sendiri.
              Menurut Chairul, modal memang penting dalam membangun dan mengembangkan
bisnis. Baginya, kemauan dan kerja keras harus dimiliki seseorang yang ingin sukses
berbisnis. Namun mendapatkan mitra kerja yang handal adalah segalanya. Baginya, membangun
kepercayaan sama halnya dengan membangun integritas. Disinilah pentingnya berjejaring
(networking) dalam menjalankan bisnis.
              Dalam bisnis, Chairul menyatakan bahwa generasi muda bisnis sudah seharusnya sabar,
dan mau menapaki tangga usaha satu persatu. Menurutnya, membangun sebuah bisnis tidak
seperti membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan sebuah kesabaran, dan tak pernah
menyerah. Jangan sampai banyak yang mengambil jalan seketika (instant), karena dalam dunia
usaha kesabaran adalah salah satu kunci utama dalam mencuri hati pasar. Membangun integritas
adalah penting bagi Chairul. Adalah manusiawi ketika berusaha, seseorang ingin segera
mendapatkan hasilnya, tidak semua hasil bisa diterima secara langsung.

2.3       Karir Chairul Tanjung         


Karir beliau dimulai saat di bangku perkuliahan. Demi memenuhi kebutuhan kuliah, Ia
mulai berbisnis dari awal yakni berjualan buku kuliah stensilan, kaos, dan lainnya di kampusnya.
Ia juga membuka usaha foto kopi di kampusnya. Chairul juga pernah mendirikan sebuah toko
peralatan kedokteran dan laboratorium di bilangan Senen Raya, Jakarta Pusat, tetapi pada
akhirnya mengalami kebangkrutan.
              Selepas kuliah, Chairul pernah mendirikan PT Pariarti Shindutama bersama tiga
rekannya pada 1987. Bermodal awal Rp 150 juta dari Bank Exim, mereka memproduksi sepatu
anak-anak untuk ekspor. Keberuntungan berpihak padanya, karena perusahaan tersebut langsung
mendapat pesanan 160 ribu pasang sepatu dari Italia. Akan tetapi, karena perbedaan visi tentang
ekspansi usaha, Chairul memilih pisah dan mendirikan usaha sendiri.
              Kepiawaiannya membangun jaringan dan sebagai pengusaha membuat bisnisnya
semakin berkembang. Mengarahkan usahanya ke konglomerasi, Chairul mereposisikan dirinya
ke tiga bisnis inti: keuangan, properti, dan multimedia. Di bidang keuangan, ia mengambil alih
Bank Karman yang kini bernama Bank Mega. Ia menamakan perusahaan tersebut dengan Para
Group. Perusahaan Konglomerasi ini mempunyai Para Inti Holdindo sebagai father holding
company, yang membawahkan beberapa sub-holding, yakni Para Global Investindo (bisnis
keuangan), Para Inti Investindo (media dan investasi) dan Para Inti Propertindo (properti).
              Di bawah grup Para, Chairul Tanjung memiliki sejumlah perusahaan di bidang finansial
antara lain Asuransi Umum Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Para Multi Finance, Bank Mega
Tbk, Mega Capital Indonesia, Bank Mega Syariah dan Mega Finance. Sementara di bidang
properti dan investasi, perusahaan tersebut membawahi Para Bandung propertindo, Para Bali
Propertindo, Batam Indah Investindo, Mega Indah Propertindo. Dan di bidang penyiaran dan
multimedia, Para Group memiliki Trans TV, Trans 7, Maha gaya Perdana, Trans Fashion, Trans
Lifestyle, dan Trans Studio. Khusus di bisnis properti, Para Group memiliki Bandung Supermall.
Mal seluas 3 hektar ini menghabiskan dana 99 miliar rupiah. Para Group meluncurkan Bandung
Supermall sebagai Central Business District pada 1999. Sementara di bidang investasi, Pada
awal 2010, Para Group melalui anak perusahaannya, Trans Corp.
              Seperti diketahui, Chairul Tanjung melalui kelompok usahanya yaitu Para Group
mengakuisisi 40% saham PT Carrefour Indonesia senilai lebih dari Rp 3 triliun. Akuisisi itu
dilakukan Trans Corp melalui PT Trans Ritel, sebuah anak perusahaan Trans Corp. Setelah
akuisisi oleh Trans Corp ini, maka komposisi pemegang saham PT Carrefour Indonesia adalah
Trans Ritel (40%), Carrefour SA 39%, Carrefour Netherland BV9,5%, dan Onesia BV 11,5%.
              Langkah Para Group tersebut merupakan aksi yang positif bagi dunia usaha di
Indonesia. Selain itu, kehadiran pengusaha lokal disebuah perusahaan asing akan memberikan
keyakinan bahwa kiprah Carrefour di Indonesia tidak semata-mata hanya untuk kepentingan
pemodal asing. Akan tetapi bisa di harapkan beliau bisa mebantu para pelaku UKM, dengan dia
masuk ,tidak lagi menimbulkan konfrontasi, jadi kuncinya ada di Chairul Tanjung, Setelah
membeli 40% saham Carrefour, Chairul kini menjadi komisaris utama PT Carrefour Indonesia
didampingi oleh AM Hendropriyono (mantan Kepala BIN) dan S.Bimantoro (mantan petinggi
Polri) sebagai komisaris.
              Cerita bisnis Chairul Tanjung memang sudah meluas. Setelah menguasai bisnis stasiun
televisi, bank hingga waralaba, Chairul Tanjung meluaskan bisnisnya ke ritel dengan membeli
40% saham PT Carrefour Indonesia. Beliaupun akhirnya menandatangani dan membeli sebagian
besar saham Carrefour, yakni sejumlah 40 persen. Mengenai proses pembelian Carrefour, MOU
(memorandum of understanding) pembelian saham Carrefour ditandatangani pada tanggal 12
Maret 2010 di Perancis.
              Majalah ternama Forbes merilis daftar orang terkaya dunia 2010. Sebagai sebuah
pencapaian, menurut majalah tersebut, Chairul Tanjung termasuk salah satu orang terkaya dunia
asal Indonesia. Forbes menyatakan bahwa Chairul Tanjung berada di urutan ke 937 dunia dengan
total kekayaan US$ 1 miliar. Tahun 2011, menurut Forbes Chairul Tanjung menduduki peringkat
11 orang terkaya di Indonesia, dengan total kekayaan US$ 2,1 miliar. Pada tanggal 1
Desember2011, Chairul Tanjung meresmikan perubahan Para Grup menjadi CT Corp. CT Corp
terdiri dari tiga perusahaan sub holding: Mega Corp, Trans Corp, dan CT Global Resources yang
meliputi layanan finansial, media, ritel, gaya hidup, hiburan, dan sumber daya alam.
              Majalah Forbes, sebuah majalah bisnis dan finansial Amerika Serikat yang didirikan
pada 1917 oleh BC Forbes, pada Maret 2012 mengeluarkan daftar 1.226 orang terkaya di dunia.
Sebanyak 17 di antaranya adalah orang Indonesia. Nah, nama Chairul termasuk di antara 17
nama itu. Tepatnya pada urutan 634 orang terkaya di dunia. Kekayaan pribadi Chairul disebut
mencapai dua miliar dolar AS atau setara Rp 18 triliun (kurs: 1 dolar AS = Rp 9.000).
              Padahal, Chairul bukan berasal dari keluarga anak konglomerat Juga bukan anak
jenderal. Bos CT Corp (Chairul Tanjung Corpora) yang menaungi puluhan perusahaan mengaku
sebagai anak dari keluarga sederhana.

2.4.      Nilai Positif Dari Sosok Chairul Tanjung        


Banyak nilai-nilai positif yang dapat diambil dari sosok Choirul Tanjung yang mana
nantinya dapat dijadikan sebuah motivasi bagi para pemuda untuk menjadi lebih maju dan
membangkitkan bangsa dan negara. Dari banyak pengalaman-pengalaman dari Choirul Tanjung
dapat diambil nilai-nilai positif diantaranya:
1.      Kegigihan Chairul Tanjung dalam memperoleh pendidikan.
Pada waktu Choirul tanjung masih duduk dibangku kuliahnya banyak sekali hal-hal yang
ia lakukan untuk dapat membiayai kuliahnya sendiri. Itu berawal  ketika ibunya Choirul 
Tanjung memberi tahu padanya bahwa biaya yang dipakai untuk membayar masuk kuliah
dengan menggadaikan kain halus milik ibunya. Mengetahui hal tersebut Choirul bertekat untuk
membiayai kuliahnya sendiri tanpa meminta pada orang tua. Ia mulai bekerja dengan jasa
fotokopi. Ia terus berjuang untuk mendapatkan pendidikan meskipun dalam keluarga yang sangat
pas-pasan.  Choirul tanjung  sangat meyakini bahwa pendidikan merupakan jalan utama agar bisa
keluar dari jerat kemiskinan. masalah sosial ini memang tidak akan pernah berakhir sepanjang
manusia hidup di dunia ini ,karena itu kita harus berusaha keras untuk mengatasinya dengan
segala daya dan upaya.
2.      Bagi Chairul Tanjung “Bahwa Pertemanan yang baik dapat membantu proses
Perkembangan Bisnis”.
Sejak kecil Choirul Tanjung mengakui bahwa dirinya  sangat mudah dalam hal bergaul
dan semenjak kecil juga ia sangat banyak disenangi orang . dengan demikian ketika ia mulai
memasuki dunia perbisnisan ia tidak terlalu bingung untuk bergabung. Dalam hal ini Choirul
Tanjung selalu menjaga sifat pertemanannya dengan siapa saja dan tidak pernah memandang dari
segi apapun. Sehingga dengan menjaga sifat pertemanan kepada siapa saja justru malah
membantu perkembangan bisnisnya.
3.      Semangat Chairul Tanjung untuk Bangkit dalam Keterpurukan.
Dikampung kumuh Chairul tanjung tumbuh besar dengan ekonomi yang serba pas-pasan
setelah ayahnya di pecat dari pekerjaanya. Ia pun telah belajar banyak tentang kehidupan yang ia
jalani dan mengerti tentang prinsip-prinsip hidup sekaligus merasakan bagaimana sulitnya
mencari sumber penghidupan.
Dari pengalaman hidup orang tua itulah Choirul Tanjung  justru mendapat hikmah bahwa
untuk memperjuangkan idielogi tidak perlu sampai mati seperti yang dianut para orang tua jaman
dulu, trmasuk bapak saya, Abdhul Gafar Tanjung. Sekarang harus lebih realistis dan lebih pandai
dalam menyiasati kehidupan. Choirul tanjung  selalu  bersemangat untuk menjalani
kehidupannya terutama ketika ia masih duduk dibangku kuliahan. Ia harus tetap berjuang sendiri
untuk bisa mendapat uang untuk biaya kuliahnya. Dengan berjualan alat-alat kedokteran dan
bisnis fotokopi dan ia juga terus berjuang untuk segera bisa menyelesaikan pendidikannya karena
dengan pendidikan itulah jerat kemiskinan akan bisa segera dilalui. Pendidikan sangat
berpengaruh dalam kesuksesan seseorang.
4.      Sifat Pantang Menyerah.
Sifat ini dapat dilihat dari pengalamannya ketika ia memulai berbisnis di luar kampus
dimana pada waktu didalam kampus mendapat keuntungan yang lebih ketika menjalani bisnis
fotokopinya dan saat ia mencoba menjalani bisnis diluar kampus dengan membuka toko alat-alat
kedokteran di dekat kampus. Namun selang beberapa bulan membuka usaha baru itu ia
mengalami kegagalan. Dengan kegagalan itu bukannya ia merasa terpuruk justru merupakan
suatu motivasi untuk lebih gigih lagi dalam menjalani bisnisnya. Dapat diambil dari cerita
singkat Choirul Tanjung bahwa suatu kesuksesan itu dapat dicapai dengan sifat-sifat dalam
ajaran agama hindu  :
a.      Tanggung jawab
Merupakan sikap dan perilaku yang menanggung segala akibat dari perbuatan atau
tindakan yang telah dilakukannya. Ini diwujudkan dalam perilaku yang konsekuen dan
tuntasdalam melaksanalkan sesuatu, konsisten, dan diharapkan penyelesaiannya dapat dilakukan
sampai akhir. Perilaku ini diwujudkan dalam hubungannya dengan diri sendiri.
     Asmawanti riyate sam rabhadhvam uttisthata pra tarata sakhayah,
    Atra jahama ye asann asevah sivan vayam uttaremabhivajan.
Rgveda X. 53. 8
“ Wahai teman-teman, dunia yang penuh dosa dan penuh duka ini berlalu bagaikan sebuah
sungai yang alirannya di rintangi oleh batu besar ( yang dimakan arus air ) yang berat. Tekunlah,
bangkitlah, dan seberangilah ia. Tinggalkanlah persahabatan dengan orang-orang tercela dan
tidak bertanggung jawab . sebrangilah sungai kehidupan untuk pencapaiannya.
Untuk itu sebuah tanggung jawab sangat diperlukan pada setiap orang agar orang tersebut
tidak berbuatb sesuka hatinya , dengan sikap tanggung jawab seseorang itu akan merasa
memiliki sebuah tanggungan yang harus ia jaga dan pertanggungkan.
BAB III
PENUTUP

3.1       Kesimpulan
Bahwa Chairul Tanjung dapat meraih kesuksesan bukan saat  ia berada dalam keluarga
yg bercukupan, tetapi ia sukses pada saat keluarganya jatuh miskin . Dia berjuang untuk dapat
membiayai kuliahnya dengan berbagai cara seperti berjualan buku kuliah stensilan, kaos dan
lainya. Ia  juga bekerja keras untuk membantu kedua orang tuanya. Setelah  lulus kuliah, ia
mencoba berbagai bidang pekerjaan. Dan dengan semangat dan kegigihannya ia dapat
memperoleh kesuksesan seperti saat ini. Oleh karena itu kita sebagai siswa dapat meneladani
sifat pantang menyerah beliau.
3.2       Saran          
Sebagai  pengusaha yang sukses chairul tanjung harus tetap rendah hati . Supaya menjadi teladan
yang baik bagi siswa – siswi diseluruh indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Diredja, Tjahja Gunawan.2012. Choirul Tanjung Si Anak Singkong.Jakarta : Penerbit Buku
Kompas
http://kolom-biografi.blogspot.com/2011/09/biografi-chairul-tanjung-konglomerat.
http://biografitokoh1.blogspot.com/2010/10/chairul-tanjung.

Anda mungkin juga menyukai