PENDAHULUAN
1. Apa saja jenis-jenis kerusakan yang terdapat pada lapis permukaan perkerasan
lentur ruas jalan Kalimalang menuju Bekasi ?
2. Pada penelitian ini perkerasan apa yang di identifikasi?
3. Kerusakan pada bagian apa saja yang di identifikasi?
1.3 Batasan Masalah
1. Lokasi yang digunakan pada penelitian ini adalah ruas jalan Kalimalang menuju
Bekasi
2. Identifikasi kerusakan dilakukan pada perkerasan lentur (flexible pavement).
3. Kerusakan yang di identifikasi hanya pada lapisan permukaan (surface course).
1.4.1 Manfaat
1.4.2 Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Umum
Infrastruktur jalan merupakan salah satu bagian transportasi yang paling
banyak digunakan oleh manusia. Begitu banyaknya masyarakat yang menggunakan
jalan menyebabkan jalan menjadi kebutuhan sangat mendasar bagi keberlangsungan
interaksi manusia. Selain itu, jalan juga sangat berpengaruh kepada hampir seluruh
segmen kehidupan manusia. Menurut tingkat kewenangan, jalan di Indonesia dibagi
kedalam tiga kategori, yaitu jalan negara, jalan provinsi dan jalan kabupaten/kota.
Pada tahun 2010, panjang jalan di Indonesia 487.314 km dengan perincian 38.570 km
merupakan jalan negara, 53.291 km merupakan jalan provinsi dan 395.453 km
merupakan jalan kabupaten/kota [Badan Pusat Statistik, 2010].
2. Retak
Ada berbagai jenis retak yang bisa terjadi pada jalan perkerasan aspal, antara lain retak
kulit buaya, retak pinggir, retak sambungan bahu, retak refleksi, retak susut, dan retak slip.
Salah satu faktor terbesar penyebab retak tersebut adalah buruknya sistem drainase jalan.
Sistem drainase yang baik untuk perkerasan jalan aspal harus bisa membuang atau
mengalirkan air dengan cepat ke saluran drainase buatan ataupun ke sungai. Sistem drainase
ini juga harus mampu membuang air hujan atau air dari sumber-sumber lainnya dan
mengendalikan air bawah tanah yang bisa menyebabkan erosi atau kelongsoran. Sistem
drainase yang sudah dibangun harus benar-benar terawat dan berfungsi. Sistem drainase
perlu dibersihkan secara berkala dari sampah dan rumput agar tetap bisa mengalirkan air
dengan lancar.
Idealnya, pembangunan jalan dengan perkerasan jalan aspal harus disertai pula dengan
pembangunan sistem drainase. Jika tidak, bisa dipastikan kerusakan jalan aspal tak bisa
dihindari. Dalam membangun sistem drainase jalan, ada beberapa hal yang penting untuk
diperhatikan antara lain, kondisi topografi sepanjang jalan untuk menentukan bentuk dan
kemiringan yang mempengaruhi aliran air, analisa curah hujan maksimum dalam satu tahun
pada daerah di area jalan aspal, dan perencanaan sistem drainase agar tidak mengganggu
drainase yang telah ada.
3. Distorsi
Distorsi atau perubahan bentuk pada perkerasan jalan aspal bisa terjadi dikarenakan
tanah dasar yang lemah dan pemadatan yang kurang optimal di lapisan pondasi. Distorsi yang
terjadi pada jalan aspal bisa berupa amblas, jembul, keriting dan alur.
4. Kegemukan
Kerusakan kegemukan yang dimaksudkan berupa permukaan jalan aspal yang menjadi
licin. Kerusakan ini terjadi saat temperatur naik sehingga aspal menjadi lunak dan jejak roda
kendaraan akan membekas pada permukaan lapisan jalan. Kerusakan yang disebut
kegemukan ini biasanya terjadi pada jalan aspal yang menggunakan kadar aspal tinggi pada
campuran aspal atau dikarenakan pemakaian aspal yang terlalu banyak pada tahapan prime
coat.
5. Lubang-lubang
Kerusakan jalan aspal berupa lubang-lubang dapat terjadi ketika retakan-retakan
dibiarkan tanpa perbaikan sehingga akhirnya air meresap dan membuat rapuh lapisan-lapisan
jalan. Lubang-lubang yang awalnya kecil ini bisa berkembang menjadi lubang-lubang
berukuran besar yang dapat membahayakan pengguna jalan.
6. Pengausan
Kerusakan pengausan ditandai dengan permukaan jalan aspal yang menjadi licin.
Kerusakan ini sepertinya terlihat sepele, padahal kenyataannya kerusakan ini bisa
membahayakan pengguna jalan. Kendaraan yang melintas menjadi lebih mudah tergelincir
pada kondisi jalan seperti ini.
Pengausan dapat terjadi dikarenakan penggunaan agregat yang tidak tahan aus
terhadap roda-roda kendaraan atau agregat yang tidak berbentuk cubical, misalnya agregat
berbentuk bulat dan licin.
7. Stripping
Kerusakan stripping atau pengelupasan lapisan permukaan dapat terjadi dikarenakan
kurangnya ikatan antara lapisan bawah jalan dan lapisan permukaan, atau lapisan permukaan
yang terlampau tipis.
2 Pengelupasan 3 4 2 1,5 -
Lapisan
Permukaan
(stripping).
3 Lubang 3 4 1 2 10
(potholes).
4 Retak 3 4 2 1 -
Pinggir
(edge crack)
3.3 Pembahasan
Di dalam perkerasan jalan, terdapat beberapa jenis kerusakan jalan yang disebabkan
berbagai macam hal seperti kerusakan karena kesalahan struktur maupun cuaca serta
perawatan yang kurang baik. Pada sebuah ruas jalan yang telah kami tinjau merupakan jenis
perkerasan lentur (Flexibel Pavement) yang berlokasi di Jl. Kyai Haji Noer Ali, Pekayon
Bekasi. Pada ruas jalan yang telah kami tinjau ini merupakan daerah yang dikelilingi oleh
perkantoran, rumah sakit, dan mall, serta proyek tol BECAKAYU, sehingga jalan ini cukup
banyak dilalui oleh kendaraan dengan beban > 30 Ton dengan jumlah sumbu kendaraan 1
sumbu hingga 4 sumbu. Pada ruas jalan sepanjang 3 meter ini terdapat 4 jenis kerusakan
perkerasan jalan, yakni :
1. Retak Kulit Buaya (Alligator Cracks)
2. Lubang (Potholes)
3. Pengelupasan Lapis Permukaan (Stripping)
4. Retak Pinggir (Edge Cracks)
Pada umumnya kerusakan yang terjadi karena penyebab yang saling berkaitan. Kerusakan
pada jalan tersebut disebakan oleh pemadatan tanah yang kurang baik dan hilangnya butiran
halus material lapis pondasi akibat pemompaan. Selain itu, kerusakan juga diakibatkan oleh
truck yang melintasi jalan tersebut.
No Gambar Dilapangan Jenis Kerusakan Bentuk/Sifat/Tingkat Penyebab Cara Penanganan
Retak Kulit 1. Lebar celah lebih 1. Bahan 1. Lapis dengan
Buaya besar atau sama perkerasan atau BURTU,BURDA
(Aligator Crack) dengan 3mm material , LATASTON
2. Saling berangkai kurang baik 2. Perbaikan
membentuk 2. Pelapukan drainase,
serangkaian kotak- permukaan dibongkar dan
kotak kecil yang 3. Adanya air lapis kembali
menyerupai kulit tanah pada dengan bahan
1.
buaya badan yang sesuai.
3. Meresap air perkerasan
4. Akan berkembang jalan
menjadi lubang 4. Tanah
akibat pelepasan dasar/lapisan
butir-butir dibawah
permukaan
kurang stabil
2. Retak Pinggir 1. Memanjang dengan 1. Sokongan 1. Bahu diperlebar
(Edge Crack) atau tanpa cabang dari samping atau dipadatkan
yang mengarah ke kurang 2. Drainase
bahu dan terletak 2. Bahan diperbaiki
dekat bahu dibawah retak 3. Celah diisi
2. Meresapkan air pinggir kurang campuran aspal
3. Akan berkembang baik cair dan pasir
menjadi besar yang 3.
diikuti oleh Penyusutan
pelepasan butir pada tanah
tepi retak 4. Drainase
kurang baik
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada ruas jalan Jl. Kyai Haji Noer, Pekayon
Bekasi setelah dilakukan analisa dan pembahasan, maka kami menyimpulkan:
1. Jenis kerusakan-kerusakan yang terjadi pada jalan ini adalah kerusakan Cacat
Permukaan (Desintegration) yang sudah sangat parah, jenis kerusakan yang satu
ini mengarah pada kerusakan secara kimiawi dan mekanis dari lapisan
permukaan. Kerusakan pada konstruksi perkerasan jalan disebabkan oleh:
- Lalu lintas, yang dapat berupa peningkatan beban dan repetisi beban. Makin
banyak beban berulang yang terjadi, makin besar tingkat kerusakan jalan.
- Air, yang dapat berasal dari air hujan, sistem drainase jalan yang tidak baik,
dan naiknya air akibat sifat kapilaritas.
- Material konstruksi perkerasan, dalam hal ini dapat disebabkan oleh sifat
material itu sendiri atau oleh sistem pengolahan bahan yang tidak baik.
- Iklim dan cuaca, Indonesia beriklim tropis dimana suhu udara dan curah hujan
umumnya tinggi, yang dapat menjadi salah satu penyebab kerusakan jalan.
- Kondisi tanah dasar yang tidak stabil, kemungkinan disebabkan oleh sistem
pelaksanaan yang kurang baik, atau dapat juga disebabkan oleh sifat tanah
dasarnya yang kurang baik.
- Proses pemadatan lapisan perkerasan diatas tanah dasar kurang baik.
2. Alternatif Perbaikan menurut kelompok yaitu:
- Overlay atau lapis ulang dengan menggunakan Rigid Pavement dan pondasi
tetap menggunakan perkerasan yang lama, karena kerusakan yang terjadi pada
jalan ini sudah rusak parah. Pelaksanaan overlay dilakukan setelah jalan yang
rusak diperbaiki terlebih dahulu.
- Perbaikan sistem drainase agar air dapat mengalir dengan baik dan tidak
mengganggu struktur jalan.
4.2 Saran
Dari hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan yang ada maka dapat disampaikan
beberapa saran untuk perbaikan pada ruas Jl. Kyai Haji Noer agar lebih efektif antara
lain:
1. Diperlukan pemantauan dan pengamatan kerusakan secara rutin apabila ada
kemungkinan jalan rusak maka segera diadakan perbaikan dengan metode
perbaikan yang sesuai agar kerusakan dikemudian hari tidak bertambah luas.
2. Perlu adanya pengelolaan data base jalan secara lengkap dan tertib meliputi data
kerusakan, data teknis jalan dan data-data lalu lintas oleh Dinas terkait yang
sewaktu-waktu sangat diperlukan sebagai dasar kegiatan rutin tahunan
penanganan jalan.