PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dalam Putra (2014: 32) adalah peningkatan dan keseimbangan kemampuan soft
skill dan hard skill siswa yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan,
tersebut diperoleh melalui proses yang berbeda. Setiawan (2017: 37) lebih lanjut
ditekankan pada kurikulum 2013 dengan tujuan siswa secara aktif mampu
dkk (2017: 19) relevan dengan potensi serta tujuan umum pembelajaran IPA.
Mu’arif dan Surjono (2016: 196) menjelaskan bahwa seluruh mata pelajaran
1
IPA. Putra (2014: 33) berpendapat bahwa Fisika sebagai bagian dari IPA karena
Rusdianto (2017: 57) berisi fakta, konsep dan prinsip yang berdasarkan pada
Subagia (2013: 19) menyebutkan terdapat dua jenis pengamatan yang dilakukan
oleh siswa, yaitu pengamatan dengan indera telanjang (niked senses) dan
pengamatan disertai dengan alat bantu indera (equiped sense). Subagia (2013:19)
bantu indera adalah pengamatan yang dilakukan dengan bantuan alat. Putra (2014:
32) menyebutkan lebih lanjut bahwa pengamatan dapat diartikan sebagai aktivitas
mengerjakan soal-soal yang ada pada buku paket dan lembar kerja siswa. Guru
yang digunakan kurang variatif, serta guru kurang maksimal dalam menggunakan
2
disebutkan menjadikan siswa minim keberanian untuk aktif bertanya atau
pengetahuan siswa.
SMA Negeri 4 Palangka Raya mengatakan bahwa siswa jarang sekali melakukan
KKM mata pelajaran Fisika yang diterapkan sekolah yakni 75. Nilai Rata-rata
Tabel 1. Nilai Rara-rata Hasil Belajar Fisika pada Materi Hukum hooke kelas XI
MIA Semester Ganjil Tahun Ajaran 2019/2020
Kelas MIA 1 MIA 2 MIA 3 MIA 4
Nilai Rata-Rata 69 76 77 72
Sumber: Guru Mata Pelajaran Fisika SMAN 4 Palangka Raya
dari salah satu guru Fisika saat ini pembelajaran di lakukan dengan pembelajaran
jarak jauh melalui sistem daring menggunakan aplikasi Zoom dan Google
Classrom. Pembelajaran jarak jauh menurut Stewart, dkk dalam Munir (2012: 23)
pembelajaran dapat digunakan secara bersamaan oleh guru dan siswa di lokasi
berbeda.
berbentuk file PDF kemudian melakukan sesi tanya jawab dan mengerjakan tugas.
3
Guru mengakui bahwa saat melaksanakan pembelajaran daring tidak melakukan
Adita dan Julianto (2016: 69) merupakan media berbasis komputer yang dapat
digunakan untuk peserta didik dalam melalukan percobaan secara virtual. Guru
pembelajaran menurut Eko, dkk dalam Sohibun dan Ade (2017: 122) adalah
tepat adalah satu solusi alternatif untuk mengatasi pencapaian nilai KKM yang
(2017: 3) menjelaskan lebih lanjut bahwa model POE melatih siswa untuk aktif
tersebut untuk menemukan fakta dari dugaan awal dalam bentuk penjelasan.
4
Model pembelajaran POE merupakan langkah yang efesien untuk menciptakan
konsep ilmu pengetahuan para siswa, pendapat ini sejalan dengan pemikiran
White dan Gunstone dalam Nugraha, dkk (2019: 175) yang menyatakan bahwa
B. Identifikasi Masalah
1. Hasil belajar Fisika siswa kelas XI MIA SMAN 4 Palangka Raya sebagian
pemberian tugas tanpa adanya penjelasan mengenai konsep materi dari guru
5
C. Pembatasan Masalah
sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa SMAN 4 Palangka Raya pada ranah kognitif di materi
Hukum hooke yang ditunjukkan melalui tes akhir (posttes). Hasil belajar
ranah kognitif dalam penelitian ini mengacu pada revisi Bloom dan Anderson
(C4).
D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hasil belajar siswa SMAN 4 Palangka raya pada ranah kognitif di
Observe-Explain (POE)?
6
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari
1. Ketuntasan hasil belajar siswa SMAN 4 Palangka Raya pada ranah kognitif di
Observe-Explain (POE).
F. Kegunaan Penelitian
2. Bagi guru, memberikan manfaat dalam mengajar agar lebih kreatif dan