Jaman dahulu kala di sebuah desa tinggal sebuah keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu
dan seorang gadis remaja yang cantik bernama bawang putih. Mereka adalah keluarga
yang bahagia. Meski ayah bawang putih hanya pedagang biasa, namun mereka hidup
rukun dan damai. Namun suatu hari ibu bawang putih sakit keras dan akhirnya
meninggal dunia. Bawang putih sangat berduka demikian pula ayahnya.
Di desa itu tinggal pula seorang janda yang memiliki anak bernama Bawang Merah.
Semenjak ibu Bawang putih meninggal, ibu Bawang merah sering berkunjung ke rumah
Bawang putih. Dia sering membawakan makanan, membantu bawang putih
membereskan rumah atau hanya menemani Bawang Putih dan ayahnya mengobrol.
Akhirnya ayah Bawang putih berpikir bahwa mungkin lebih baik kalau ia menikah saja
dengan ibu Bawang merah, supaya Bawang putih tidak kesepian lagi.
Dengan pertimbangan dari bawang putih, maka ayah Bawang putih menikah dengan ibu
bawang merah. Awalnya ibu bawang merah dan bawang merah sangat baik kepada
bawang putih. Namun lama kelamaan sifat asli mereka mulai kelihatan.
putih yang masih tidur”. Ayo bangun, bangun, bangun enak-enak saja kau
masih tidur.. Ini kamu cuci baju di sungai..
bawang putih bergegas bangun dan mengambil pakaian yang di lempar ibu tiri ke lantai
dan dia langsung menuju ke sungai yang dekat dengan rumahnya. Sementara Bawang
Merah enak-enakan baru bangun.
Ibu Tiri : Sudah ibu suruh dia cuci baju ke sungai... “dengan wajah sadis”
Bawang Merah : Haaa yang bener bu??? “Sambil kaget, tp bawang merah puas
mendengar nya”
Lalu Bawang putih pulang dari mencucinya di sungai. Tak kalah bawang putih yang
masih capek sambil duduk di terasnya. Bawang merah menghampirinya..
Bawang Merah : Oooh gitu ya kalau di suruh kerja?? Belum selesai tapi sudah santai –
Bawang Putih : Maaf ka, saya masih capek... ijinkan saya istirahat sebentar,,
Bawang Merah : tidak ada istirahat-istirahatan buat kamu pokoknya ayo cepetan masak
buat aku..
Bawang putih berdoa sambil menangis meminta ayahnya agar cepat pulang dari
dagangnya.
Kemudian doa nya terkabulkan ayahnya pulang... tapi ibu tiri melihatnya?? Dia langsung
menghampiri bawang putih yang ada di dapur.. mengalihkan perhatiannya sang ayah
Ibu Tiri : Bawang putih, sini ibu saja yang memasak.. sambil merebut susuk
Bawang putih kaget dengan ibu tiri yang tiba-tiba sayang.. mengajaknya makan bareng
dan meyiapkan semua masakannya di meja makan dengan di Bantu Bawang merah ..
Ibu Tiri : Silahkan yah, Bawang putih makanannya di makan mumpung masih
hangat.
Bawang putih : I.. i.. iya ibu terimakasih.. jawab sambil gugup karena takut.
Bawang merah : Mana ibu buat bawang merah?? Ko tidak di ambilkan seperti bawang
Ibu tiri : Sudah kamu ambil sendiri saja... “sambil lembut berkata, tapi dengan
wajah Suram.
Acara makan pun sudah berakhir karena masih ada ayahnya dan ayahnya
besok libur berjualan sampai 3 hari bawang putih tidak lagi mendapatkan
perlakuan yang kasar..
Sekian kisah dari bawang merah dan putih. Yang di mana bawang putih
selalu mendapat perlaukan kasar dari ibu tirinya dan saudara tirinya. Sementara
bawang putih selalu bersikap lemah lembut dan tidak pernah membicarakan
kepada ayahnya..