Review Kepmen Lampiran 3
Review Kepmen Lampiran 3
Dalam industri pertambangan, kecelakaan kerja adalah hal yang sangat dihindari.
Hal ini berkaitan dengan rangkaian jalannya industri sehingga adanya kecelakaan
kerja mampu menghambat produksi dan menimbulkan kerugian. Namun tak dapat
ditutup-tutupi pula bahwa masih banyak “oknum-oknum” dalam industri
pertambangan yang tidak mengindahkan adanya regulasi ini.
Kecelakaan kerja dapat diartikan menjadi, peristiwa yang terjadi secara tidak
diinginkan dan tanpa kesengajaan, mengakibatkan cidera dan trauma terhadap
pekerja akibat berjalannya kegiatan industri pada jam kerja dan di dalam lokasi
proyek.
Resiko cidera adalah dampak yang dapat dirasakan dan terlihat secara fisik pada
tubuh seseorang. Ketika sudah mengalami cidera, biasanya akan disusul oleh
trauma yakni dampak yang tidak dapat terlihat secara fisik namun mampu
mempengaruhi kondisi batin korban dan orang disekitar korban.
Untuk pemulihan dari cidera, maka pekrja dapat diberikan kompensasi berupa
waktu istirahat ataupun dalam bentuk perawatan kesehatan . Hal ini diberikan
sesuai dengan penggolongan cideranya yaitu
a. Cidera ringan : cidera yang mengakibatkan pekerja tidak dapat
melakukan tugas semula selama lebih dari 1 hari dan kurang dari 3
minggu.
b. Cider berat : cidera yang mengakibatkan pekerja tidak dapat melakukan
pekerjaan selama lebih dari 3 minggu atau cidera yang menyebabkan
pekerja mengalami kondisi invalid akibat cacat tetap atau cidera yang
mengakibatkan pekerja menjadi incapable dikarenakan kondisi fisik yang
sudah tidak 100% namun bukan bagian dari cacat tetap yang membuat
pekrja menjadi invalid apabila dipulangkan dari tempat kerja.
c. Mati : hilangnya nyawa korban kecelakaan kerja.
Kondisi diatas adalah kondisi yang amat dihindari meski hanya cidera ringan.
Sehingga diperlukannya pengetahuan yang memadahi mengenai kondisi
lingkungan kerja. Pemberian pengetahuan wajib dilakukan bilamana diperlukan
artinya tidak hanya sebagai indtroduction atau pengenalan di awal saja, melainkan
juga perlu adanya pendidikan dan pelatihan rutin. Paling tidak adalah briefing
berupa kondisi terbaru dari lapangan kerja dan alat pengaman apa saja yang patut
digunakan dalam kondisi tersebut.
Bila ditarik dari akarnya, masalah kecelakaan kerja muncul dari rendahnya
kesehatan dari pekerja tersebut. Kesehatan ini tidak hanya mengenai self
hygiene saja, namun juga fitness dan focus dari setiap pekerja. Oleh karena itu
penting adanya inspeksi kesehatan pekerja secara rutin agar nantinya bisa
terhindar dari kecelakaan kerja.
Inspeksi ini nanti akan membuahkan pemikiran untuk melaksanakan tes kesehatan
dan kebugaran pekerja sehingga kondisi si pekerja tetap prima sehingga
mengurangi jumlah kecelakaan kerja akibat kelelahan dan kehilangan fokus.
Jarak aman adalah jarak yang ditentukan dari wilayah yang terkena dampak dari
industri paling minim. Jarak aman ini tidak hanya berlaku untuk pekerja
saja,namun juga bagi keberadaan gudang-gudang penyimpanan. Hal ini guna
mengurangi kerusakan pada alat yang disimpan pada gudang. Misalnya saja
gudang bawah tanah yang minimal memiliki jarak 100 meter dari sumuran
tambang atau gudang bahan peledak bawah tanah lainnya. Tentunya jarak ini
sudah diperhitungkan agar bila terjadi kecelakaan, evakuasi korban dapat
dilakukan dengan mudah dan aman.