Pengaruh Model Project Based Learning Pada Mata Kuliah Seminar Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif Mahasiswa PDF

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 8

JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 3 NOMOR 1 TAHUN 2017

(p-ISSN: 2442-3750; e-ISSN: 2527-6204) (Halaman 72-79)


Disubmit: Februari 2017
Direvisi: Maret 2017
Disetujui: Maret 2017

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING PADA MATA KULIAH


SEMINAR TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF MAHASISWA
The Effect of Project Based Learning Model in Seminar Course to Student’s Creative
Thinking Skills

Rindi Novitri Antika1, Sulton Nawawi2


1
Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang, Jl. Jend. Ahmad Yani 13
Ulu Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia, HP. 085766732270
email korespondensi: phipy26@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh model Project Based Learning terhadap keterampilan
berpikir kreatif mahasiswa. Metode penelitian menggunakan kuasi eksperimen. Subjek pada penelitian ini
adalah mahasiswa semester 7 kelas C sebagai kelas eksperimen dan semester 7 kelas A sebagai kelas
kontrol. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peningkatan keterampilan berpikir kreatif kelas
ekperimen dan kelas kontrol berbeda signifikan yang ditunjukan oleh hasil uji t N-gain (0,004<0,05)
dengan rata-rata lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Analisis per-indikator menunjukan peningkatan
(N-gain) kelas eksperimen pada indikator Fluence berkategori tinggi, pada indikator Flexibility dan
Originality berkriteria sedang, dan pada indikator Elaboration berkriteria rendah. Hasil tersebut
didukung dengan aktifitas belajar mahasiswa kelas eksperimen lebih tinggi dibanding kelas kontrol,
selain itu angket tanggapan siswa menunjukan hasil yang positif terhadap penerapan model Project
Based Learning.

Kata kunci: keterampilan berpikir kreatif, project based learning

ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the effect of Project Based Learning model to the student’s
creative thinking skills. The method used in this research was quasi-experimental design. Subjects in this
study were the seventh semester students of class C the experimental class and class A as the control. The
results indicated that there was a significant increase of student’s creative thinking skills in experimental
class compared to the control class which was indicated by N-gain test result (0.004 <0.05) in which the
average of experimental calss was higher than the control class. The analysis per-indicator showed an
increase of experimental class which the Fluence indicator was included in high category, the Flexibility
and Originality indicators were fair, and the Elaboration indicator was low. These results were
supported by the higher learning activity of student’s experimental class compared to those of control
class. In addition, the student rerspons questionnaire showed a positive results to the application of the
Project Based Learning model.

Keywords: creative thinking skills, project based learning

Tantangan di era globalisasi yang semakin Fadel (2009) mengungkapkan


dinamis, berkembang, dan semakin maju bahwa untuk memasuki dunia kerja pada
memerlukan sumber daya manusia yang abad 21 diperlukan tujuh keterampilan
memiliki keterampilan intelektual tinggi. sebagai berikut: 1) berpikir kritis dan
Keterampilan intelektual tinggi ditandai pemecahan masalah; 2) kreatifitas dan
dengan kemampuan penalaran logis, inovasi; 3) kolaborasi, kerjasama tim; 4)
sistematis, kritis, cermat, dan kreatif serta pemahaman lintas budaya; 5) komunikasi,
memiliki kompetisi sikap yang baik dalam literatur media; 6) komputer dan ICT; dan
mengkomunikasikan gagasan dan 7) karir dan kemandirian.
memecahkan masalah. Keterampilan berpikir kreatif
merupakan salah satu keterampilan esensial

Antika & Nawawi., Pengaruh model project 72


Available at http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jpbi
JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 3 NOMOR 1 TAHUN 2017
(p-ISSN: 2442-3750; e-ISSN: 2527-6204) (Halaman 72-79)
Disubmit: Februari 2017
Direvisi: Maret 2017
Disetujui: Maret 2017

yang harus dimiliki seseorang agar dapat Kenyataan yang terjadi di lapangan
bersaing di dunia kerja pada era globalisasi rendahnya kemampuan berpikir kreatif
ini. Parkin (1995) mengemukakan berpikir terjadi di Indonesia, seperti kasus plagiasi
kreatif adalah aktivitas berpikir untuk yang dilakukan oleh Anggito Abimanyu
menghasilkan sesuatu yang kreatif dan seorang dosen fakultas ekonomi dan bisnis
orisinil. di UGM yang mengundurkan diri setelah
Baer (1993) mengemukakan bahwa kasus plagiasinya terbongkar (Hakim,
berpikir kreatif merupakan sinonim dari 2014).
berpikir divergen. Ada 4 indikator berpikir Fakta lain, pada Maret tahun 2000
divergen, yaitu fluence (kemampuan UGM mencabut gelar doktor Ipong S.
menghasilkan banyak ide), flexibility Azhar karena disertasinya yang diterbitkan
(kemampuan menghasilkan ide-ide yang menjadi buku ternyata menjiplak karya
bervariasi), originality (kemapuan peneliti LIPI. Pada April 2010 seorang
menghasilkan ide baru atau ide yang alumni ITB, Dr. M. Zuliansyah terbukti
sebelumnya tidak ada), dan elaboration menjiplak makalah yang diterbitkan di
(kemampuan mengembangkan atau jurnal IEEE, serta pada agustus 2011,
menambahkan ide-ide sehingga dihasilkan Kemendikbud menyatakan Guru Besar
ide yang rinci atau detail). Baer Universitas Riau, Prof. Dr. Isjoni Ishaq
mengemukakan bahwa kreatifitas seseorang karena terbukti melakukan plagiarisme
ditunjukkan dalam berbagai hal, seperti buku karya Joko Pramono, serta pada maret
kebiasaan berpikir, sikap, pembawaan atau 2012, senat akademik UPI Bandung
kepribadian, atau kecakapan dalam menjatuhkan sanksi penurunan jabatan dan
memecahkan masalah. Sekolah sebagai golongan bagi tiga calon guru besar yang
suatu institusi penyelenggara pendidikan terbukti melakukan plagiarisme (Lestarini,
memiliki tanggung jawab untuk membantu 2014).
siswanya mengembangkan keterampilan Kasus-kasus yang terungkap
berpikir kreatif. tersebut terjadi di lingkungan lembaga
Bono (2007) menggambarkan pendidikan. Upaya perbaikan yang telah
bahwa keterampilan berpikir kreatif dilakukan oleh pemerintah dan berbagai
berguna untuk memperbaiki kehidupan, pihak belum optimal berpengaruh terhadap
melakukan inovasi, menciptakan perubahan peningkatan kualitas bangsa Indonesia
dan memperbaiki sistem. Liliasari (2005) bahkan lulusan sekolah-skolah tinggi.
memperkuat dengan menambahkan bahwa Model pembelajaran inovatif
keterampilan berpikir kreatif menentukan merupakan salah satu strategi pembelajaran
dalam membangun kepribadian dan pola yang berpotensi memberdayakan berpikir
tindakan, karena itu pembelajaran perlu kreatif mahasiswa. Model pembelajaran
diberdayakan untuk mencapai maksud yang inovatif tidak terlepas dari paham
tersebut. Bertolak dari pernyataan tersebut konstruktivisme dalam pembelajaran.
dapat dikatakan bahwa keterampilan Paham konstruktivisme ini membiasakan
berpikir kreatif merupakan salah satu aspek mahasiswa untuk menemukan sesuatunya
kognitif yang harus diperhatikan dalam sendiri dan bergelut dengan ide-ide.
proses pembelajaran.

Antika & Nawawi., Pengaruh model project 73

Available at http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jpbi
JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 3 NOMOR 1 TAHUN 2017
(p-ISSN: 2442-3750; e-ISSN: 2527-6204) (Halaman 72-79)
Disubmit: Februari 2017
Direvisi: Maret 2017
Disetujui: Maret 2017

Model pembelajaran yang sesuai 7D) juga berjumlah 35 mahasiswa diberi


dengan hal tersebut salah satunya adalah perlakuan pembelajaran menggunakan
model pembelajaran berbasis proyek atau metode diskusi tim.
Project Based Learning (PjBL). Model Waktu pelaksanan ini pada bulan
PJBL merupakan model pembelajaran yang Oktober-November 2016. Data yang
mengacu pada filosofis konstruktivisme, digunakan adalah data kuantitatif dan data
yang menyatakan bahwa pengetahuan kualitatif. Data kuantitatif dari kedua kelas
merupakan hasil konstruksi kognitif melalui ada pretest-postest untuk membandingkan
suatu aktivitas mahasiswa, sehingga dapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif
mengkonstruksi pengetahuannya sendiri mahasiswa pada kedua kelas. Sedangkan
dan bermakna melalui pengalaman yang data kualitatif dalam penelitian ini adalah
nyata (Liu, 2007). Pengalaman nyata dan deskripsi Keterampilan berpikir kreatif
refleksi terhadap pengalaman langsung dari mahasiswa sebelum dan sesudah
diri sendiri merupakan kunci untuk belajar pembelajaran.
bermakna.
Project Based Learning merupakan HASIL DAN PEMBAHASAN
suatu model pembelajaran yang
menyangkut pemusatan pertanyaan dan Hasil dari penelitian ini berupa data
masalah yang bermakna, pemecahan keterampilan berpikir kreatif, aktivitas
masalah, pengambilan keputusan, proses belajar, dan tanggapan mahasiswa terhadap
pencarian berbagai sumber, pemberian penerapan model Project Based Learning.
kesempatan kepada anggota untuk bekerja Ardana dalam Putri et al (2014)
secara kolaborasi, dan menutup dengan mengemukakan bahwa paradikma belajar
presentasi produk nyata (Thomas, 2000). yang diinginkan abad pengetahuan adalah
Keunggulan model Project Based belajar berorientasi pada proyek, masalah,
Learning dalam peningkatan kemampuan penyelidikan (inquiry), penemuan, dan
berpikir diungkapkan oleh Purworini penciptaan.
(2006) dalam penelitiannya bahwa model Hasil belajar mahasiswa yang
pembelajaran berbasis proyek dapat dianalisis meliputi hasil belajar
meningkatkan kemampuan mahasiswa pengetahuan yaitu kemampuan berpikir
dalam pembiasaan berpikir, dalam hal ini kreatif mahasiswa. Data pengetahuan siswa
pembiasaan berpikir. digunakan untuk mengetahui keefektifan
penerapan model pembelajaran Project
METODE Based Learning dalam meningkatkan
keterampilan berpikir kreatif mahasiswa
Penelitian ini dilaksanakan di Program pada pembelajaran di kelas.
Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Tabel 1. Data Nilai Aspek Keterampilan Berpikir Kreatif
Mahasiswa pada Kelas Eksperimen dan Kelas
Muhammaddiyah Palembang pada semester Kontrol
7. Peneltian ini merupakan penelitian Hasil Kelas Nilai Nilai Rata - SD
eksperimental semu. Kelas eksperimen Belajar Max Min rata
Pre-test Eks 75 20 50,76 11,9
(kelas 7A) berjumlah 35 mahasiswa diberi Kontrol 75 25 52,67 12,7
perlakuan dengan model Project Based Post-test Eks 90 60 75,70 7,17
Learning, sementara kelas kontrol (kelas Kontrol 85 50 71,30 8,54
N-gain Eks 0,78 0,20 0,49 0,15
Antika & Nawawi., Pengaruh model project Kontrol 0,73 0,10 0,37 74
0,18

Available at http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jpbi
JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 3 NOMOR 1 TAHUN 2017
(p-ISSN: 2442-3750; e-ISSN: 2527-6204) (Halaman 72-79)
Disubmit: Februari 2017
Direvisi: Maret 2017
Disetujui: Maret 2017

Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat Berdasarkan analisis diperoleh


adanya peningkatan rata-rata kemampuan bahwa hasil pretest menggambarkan bahwa
berpikir kreatif mahasiswa setelah tidak ada perbedaan yang signifikan
pembelajaran pada kelas eksperimen lebih keterampilan berpikir kreatif mahasiswa
tinggi dari kelas kontrol dan adanya kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum
perbedaan standar deviasi pada kedua kelas. dilakukan penelitian. Pada postest diperoleh
Nilai standar deviasi yang cukup besar (dari bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
mean/rata-rata) menunjukkan adanya antara kelas ekperimen dan kelas kontrol.
variasi yang besar, begitu pula sebaliknya Data gain juga diukur peningkatannya dan
(Santoso, 2012). diperoleh sig (0,004 < 0,05) artinya kedua
Hal itu berarti bahwa rata-rata post- data berbeda signifikan, data N-gain kelas
test yang tinggi pada kelas eksperimen dan eksperimen lebih tinggi sehingga dapat
standar deviasi rendah mengindikasikan disimpulkan model Project Based Learning
sebaran nilai siswa mendekati nilai rata- efektif meningkatkan keterampilan berpikir
rata, penurunan standar deviasi dengan kreatif mahasiswa.
disertai peningkatan rata-rata nilai siswa Analisis peningkatan per-indikator
dari nilai pre-test dan post-test keterampilan berpikir kreatif (KBK) juga
mengindikasikan bahwa schaffolding yang dilakukan untuk mengetahui keefektifan
diharapkan sudah terlaksana, sehingga rata- model pembelajaran Project Based
rata siswa mampu memperoleh nilai yang Learning dalam meningkatkan setiap aspek
sama-sama tinggi. KBK. Analisis dilakukan berdasarkan
Nilai pre-test dan post-test tersebut perhitungan per-butir soal pada pretest dan
dihitung tingkat kenaikan hasil belajarnya posttest siswa yang berbasis keterampilan
untuk mengetahui efektifitas pembelajaran berpikir kreatif.
dengan model Project Based Learning.
Tabel 3. Hasil Analisis Peningkatan Per-Aspek KBK pada
Rumus yang digunakan adalah rumus gain
Nilai Mahasiswa Kelas Eksperimen
ternormalisasi. Hasilnya diperoleh rata-rata
Hasil Kelas Uji Uji Uji t
kenaikan hasil belajar kelas eksperimen Belajar Normali Homogeni
adalah 0,49 dan kelas kontrol adalah 0,37. tas (Sig) tas (Sig)
Pre-test Eksperim 0,092 > 0,599 > 0,599
Menurut kriteria Hake (1999) nilai tersebut en 0,05 0,05 > 0,05
menunjukkan bahwa kenaikan hasil belajar Kontrol 0,200 >
0,05
siswa keduanya dalam kategori sedang. Post-test Eksperim 0,120 > 0,253 > 0,027
en 0,05 0,05 < 0,05
Tabel 2. Ringkasan Hasil Uji Nilai Pre-test, Post test, dan Kontrol 0,051 >
N-gain Keterampilan Berpikir Kreatif 0,05
Mahasiswa N-gain Eksperim 0,200 > 0,109 > 0,004
en 0,05 0,05 < 0,05
Indikator Nilai Siswa
KBK
Spre Spost Smax N- Kriteria Berdasarkan Tabel 3 keefektifan
gain
Fluence 10 13,64 15 0,73 Tinggi model pembelajaran Project Based
Flexibility 15,1 27,58 35 0,63 Sedang Learning dalam meningkatkan
5 keterampilan berpikir kreatif mahasiswa.
Originality 7,42 13,42 20 0,48 Sedang
Peningkatan terjadi pada setiap aspek. Rata-
Elaboration 18,1 21,06 30 0,24 Rendah
8 rata peningkatan dengan kriteria tinggi

Antika & Nawawi., Pengaruh model project 75

Available at http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jpbi
JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 3 NOMOR 1 TAHUN 2017
(p-ISSN: 2442-3750; e-ISSN: 2527-6204) (Halaman 72-79)
Disubmit: Februari 2017
Direvisi: Maret 2017
Disetujui: Maret 2017

terjadi pada aspek Fluence, peningkatan Penelitian ini diawali dengan


dengan kriteria sedang terjadi pada aspek mengukur keterampilan berpikir kreatif
Flexibility dan Originality, dan peningkatan awal mahasiswa kelas eksperimen dan
dengan kriteria rendah terjadi pada aspek kontrol melalui pretest. Hasil analisis
Elaboration. terhadap nilai rata-rata pretest diketahui
Data tanggapan mahasiswa terhadap bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan,
penggunaan model Project Based Learning artinya kedua kelompok memiliki
diperoleh melalui penyebaran angket. Pada kemampuan yang sama. Setelah dilakukan
Gambar 1 di bawah ini dipaparkan tentang perlakuan yang berbeda pada kedua kelas,
tanggapan siswa terhadap penggunaan kelas eksperimen menerapkan model
model Project Based Learning. Project Based Learning dan kelas kontrol
menerapkan diskusi kelompok dalam
F 5,88 94,12 pembelajaran, kemudian dilakukan
E 11,76
88,24 pengukuran hasil belajar mahasiswa melalui
D 20,59
79,41 postest. Hasil postest menunjukkan bahwa
C 0
100 keterampilan berpikir kreatif mahasiswa
B 5,88
94,12 terdapat perbedaan signifikan hasil tes kelas
A 1,3
98,7
eksperimen dan kelas kontrol. Rata-rata
nilai postest mahasiswa kelas eksperimen
0 50 100 150
dan kontrol berbeda signifikan, rata-rata
Tidak Setuju
Setuju
kelas eksperimen lebih tinggi daripada
kelas kontrol.
Berdasarkan hasil analisis uji t
Gambar 1. Tanggapan siswa terhadap Penerapan Model
Pembelajaran Project Based Learning tersebut diketahui bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan antara rata-rata
Keterangan:
A: Senang mempelajari mata kuliah seminar N-gain hasil belajar siswa pada kelas
B: Bingung dalam menyelesaikan masalah eksperimen dan kontrol. Sehingga dapat
C: Merasa bosan dalam proses belajar
D: Mempermudah dalam bekerjasama dinyatakan bahwa rata-rata hasil belajar
E: Merasa sulit berinteraksi dengan teman siswa menggunakan model Project Based
F: Dapat mengarahkan sendiri cara belajar
Learning lebih tinggi dibanding dengan
menggunakan diskusi kelompok.
Berdasarkan Gambar 1 diketahui
Peningkatan keterampilan berpikir
bahwa pada kelas eksperimen hampir
kreatif didukung oleh proses belajar yang
seluruh mahasiswa (94,12%) dapat
dilakukan dengan langkah-langkah project
mengarahkan sendiri cara belajarnya,
based learning. Pada langkah pertama yaitu
sebagian besar mahasiswa (88,24) tidak
penentuan proyek. Pada langkah ini
merasa sulit berinteraksi dengan teman
mahasiswa secara berkelompok dituntut
dalam proses belajar, 79,41% mudah
untuk menyusun instrumen observasi dan
bekerjasama, 100% tidak merasa bosan
lembar wawancara untuk mencari data
dalam proses belajar, 94,12 tidak merasa
tentang permasalahan yang terjadi di
bingung dalam menyelesaikan masalah, dan
sekolah tertentu dengan acuan 8 Standar
98,70% senang mempelajari mata kuliah
Nasional Pendidikan. Hal tersebut
seminar biologi.
Antika & Nawawi., Pengaruh model project 76

Available at http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jpbi
JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 3 NOMOR 1 TAHUN 2017
(p-ISSN: 2442-3750; e-ISSN: 2527-6204) (Halaman 72-79)
Disubmit: Februari 2017
Direvisi: Maret 2017
Disetujui: Maret 2017

mendukung kemampuan berpikir kreatifnya bahwa kemampuan berpikir kreatif


dalam mengembangkan atau menambahkan melibatkan kemampuan merancang,
ide-ide sehingga menghasilkan ide yang melakukan perubahan dan perbaikan, dan
lebih detail (elaboration). memperoleh gagasan baru. Marinick (2001)
Menurut The George Lucas dalam Mayasari dan Adawiyah (2015)
Educational Foundation: 2005, penyusunan menemukan bahwa pembelajaran yang
lembar wawancara menjadikan melibatkan kegiatan analisis masalah,
pembelajaran dimulai dengan pertanyaan penyusunan hipotesis, manipulasi variabel,
esensial, yaitu pertanyaan yang dapat mendesain dan melaksanakan penyelidikan,
memberi penugasan peserta didik dalam melakukan prediksi, dan menginterpretasi
melakukan suatu aktivitas. Mengambil hasil penyelidikan dapat mengembangkan
topik yang sesuai dengan realitas dunia kemampuan berpikir siswa.
nyata dan dimulai dengan sebuah Pada langkah ketiga adalah
investigasi mendalam. Berdasarkan hasil penyelesaian proyek dengan fasilitas dan
penelitian Grand (2005), project based monitoring guru. Pada langkah ini
learning ini dapat mengembangkan mahasiswa secara pribadi mulai membuat
multiple intelligences, meningkatkan sistem judul penelitian dan rancangan proposal
pengetahuan, domain pengetahuan, dan berdasarkan permasalahan yang ditemui di
metakognisi pengetahuan meliputi proses sekolah, kegiatan ini mendukung
memilih, bertanya, membagi informasi, kemampuan berpikir kreatifnya pada aspek
menyusun hipotesis, dan proses pembuatan flunce yaitu kemampuan menghasilkan
keputusan. banyak ide, sebab dari berbagai
Pada langkah kedua model Project permasalahan yang terjadi di sekolah
Based Learning adalah perancangan mahasiswa dilatih untuk mencari berbagai
langkah-langkah penyelesaian proyek dan solusi penyelesaiannya. Selain itu, kegiatan
penyusunan pelaksanaan proyek, hal yang membuat proposal akan melatihkan
dilakukan adalah menyusun jadwal kemampuan mahasiswa menghasilkan ide-
wawancara ke sekolah hingga melakukan ide yang bervariasi (Flexibility) bahkan ide-
wawancara dan menghimpun berbagai ide baru yang belum pernah dilakukan oleh
sumber yang akan digunakan untuk peneliti sebelumnyaa (Originality).
mendukung proposal yang akan Langkah selanjutnya pada Project
diseminarkan. Menurut Tawil dan Liliasari Based Learning adalah presentasi/ publikasi
(2013: 60), dalam pengembangan hasil proyek. Hal ini melatihkan
kemampuan berpikir kreatif diperlukan kemampuan mengomunikasikan dan
adanya kesulitan, masalah kesenjangan memungkinkan adanya saran atau kritik
informasi, adanya unsur yang hilang dan dari mahasiswa lainnya, kemudian memberi
ketidakharmonisan, mendefinisikan kesempatan untuk mengembangkan ide
masalah secara jelas, membuat dugaan- yang sudah ada (elaboration).
dugaan dan kemungkinan perbaikannya, Langkah terakhir adalah evaluasi
pengujian kembali atau mendefinisikan proses dan hasil proyek. Mahasiswa pada
masalah dan menomunikasikannya. Edward akhir pembelajaran melakukan refleksi
de Bono (2007) memperkuat hal tersebut terhadap aktivitas dan hasil tugas proyek.

Antika & Nawawi., Pengaruh model project 77

Available at http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jpbi
JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 3 NOMOR 1 TAHUN 2017
(p-ISSN: 2442-3750; e-ISSN: 2527-6204) (Halaman 72-79)
Disubmit: Februari 2017
Direvisi: Maret 2017
Disetujui: Maret 2017

Proses refleksi pada tugas proyek dapat bagaimana semestinya seseorang belajar
dilakukan secara individu maupun agar lebih bermakna.
kelompok. Pada tahap evaluasi, mahasiswa
diberi kesempatan mengemukakan PENUTUP
pengalamannya selama menyelesaikan
tugas proyek yang berkembang dengan Penggunaan model Project Based
diskusi untuk memperbaiki kinerja selama Learning berpengaruh signifikan dalam
menyelesakan proyek. Pada tahap ini juga meningkatkan keterampilan berpikir kreatif
dilakukan umpan balik terhadap proses dan mahasiswa dan model Project Based
produk yang telah dihasilkan. Learning paling tinggi terlihat pada
Keefektifan penggunaan model indikator fluence (mengemukakan banyak
pembelajaran Project Based Learning ide).
didukung oleh aktivitas belajar mahasiswa
yang tinggi. Berdasarkan data diketahui DAFTAR RUJUKAN
bahwa rata-rata aktivitas kelas eksperimen
lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol, Baer, J. (1993). Creativity and divergen
kelas eksperimen memiliki rata-rata 81,33 thinking: A task spescific approach.
Hillsdale, NJ: Lawrence Erlbarum
sedangkan kelas kontrol 77,87. Rincian
Associates.
aktivitas mengemukakan gagasan pada Bono, E. (2007). Revolusi berpikir.
kedua kelas berkriteria sedang, sedangkan Bandung: Kaifa.
aktivitas memberikan argumen dan Fadel. (2009). 21st century skills. United
mengajukan pertanyaan keduanya States: Jossey-Bass A Wiley
berkriteria tinggi. Di samping itu, data Imprint.
angket menunjukkan bahwa mahasiswa Hake, R. R. (1999). Analizing change/gain
score. Retrieved from
memberikan respon positif terhadap
http://lists.asu.edu/cgibin/wa?A2=in
pembelajaran menggunakan model Project d9903&L=aera-d&P=R6855.
Based Learning. Hakim, L. (2014). Anggito Abimanyu
Penerapan Project Based Learning mundur dari UGM setelah dituduh
telah menunjukan bahwa model plagiat. Retrieved from
pembelajaran tersebut membuat peserta http://www.antaranews.com/berita/4
19472/anggito-abimanyu-mundur-
didik mengalami proses pembelajaran yang
dari-ugm-setelah-dituduh-plagiat on
bermakna, yaitu pembelajaran yang August 30, 2016 at 7.00 p.m.
dikembangkan berdasarkan faham Lestarini. (2014). Sederet kasus plagiarisme
konstruktivisme. Peserta didik diberi di kampus. Retrieved from
kesempatan untuk menggali sendiri http://news.okezone.com/read/2014/
informasi melalui berbagai sumber secara 02/25/373/946214/sederet-kasus-
langsung, mengkomunikasikan hasil plagiarisme-di-kampus on August
30, 2016 at 8.00 p.m.
aktivitasnya kepada orang lain, bekerja
Liliasari. (2005). Membangun
dalam kelompok, memberikan gagasan keterampilan berpikir manusia
untuk orang lain dan berbagai aktivitas indonesia melalui pendidikan sains.
lainnya. Semuanya menggambarkan tentang Bandung: UPI
Liu, M. (2007). Chine’s students’
motivation to learn english at the
Antika & Nawawi., Pengaruh model project 78

Available at http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jpbi
JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 3 NOMOR 1 TAHUN 2017
(p-ISSN: 2442-3750; e-ISSN: 2527-6204) (Halaman 72-79)
Disubmit: Februari 2017
Direvisi: Maret 2017
Disetujui: Maret 2017

teritary level. Retrieved from Alexandra, Virginia: Assosiation for


http://www.asian-efl- Supervisions and Curriculum
journal.com/March_07_ml.php. Development (ASCD).
Mayasari, R. & Adawiyah, R. (2015). Putri, N. A., Nurwidodo, & Pantiwati, Y.
Pengaruh model pembelajaran (2014). Perbedaan model
berdasarkan masalah pada pembelajaran open inquiry dan
pembelajaran biologi terhadap hasil guided inquiry berdasarkan
belajar dan keterampilan berpikir kemandirian belajar dan berfikir
tingkat tinggi di SMA. Jurnal tingkat tinggi pada mata pelajaran
Pendidikan Biologi Indonesia. 1 (3), biologi kelas 11 MAN Tempursari –
255-262. Ngawi. Jurnal Pendidikan Biologi
Purworini, S. E. 2006. Pembelajaran Indonesia, 1 (1), 27-34.
berbasis proyek sebagai upaya Santoso, S. (2012). Panduan lengkap SPSS
mengembangkan habit of mind: versi 20. Jakarta: PT Elex Media
study kaus di SMP Nasional KPS Komputindo.
Balikpapan. Jurnal JPI, 1 (2). Thomas, J. W. & Mergendoller, J.R.
Parkins, D. N. (1995). What creative (2000). A review of reseacrch on
thinking is. Costa, A. L. (Ed). project based learning. California:
Developing minds a resource book The Aoutodesk Foundation 111
for teaching thinking. (hlm. 58-61) Mclnnis Parkway San Rafael.

Antika & Nawawi., Pengaruh model project 79

Available at http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jpbi

Anda mungkin juga menyukai