Disusun oleh :
Gambar 1 Perbedaan penerimaan beban pada jalan lentur dan jalan kaku
1
Jalan lentur menggunakan bahan campuran aspal sebagai lapis permukaan
dan bahan berbutir/agregat sebagai lapisan di bawahnya. Sehingga lapisan
perkerasan tersebut mempunyai flexibilitas/kelenturan dan memberikan
kenyamanan kendaraan yang melintas di atasnya. Pada struktur jalan lentur,
lapisan pondasi bawah memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Bagian dari konstruksi perkerasan untuk mendukung dan menyebar beban
roda.
b. Efesiensi penggunaan material pondasi bawah yang relatif murah
dibandingkan dengan pondasi di atasnya. Sehingga lapisan di atasnya
dapat dikurangi tebalnya (penghematan biaya konstruksi).
c. Menjaga tanah dasar masuk ke dalam lapis pondasi.
d. Lapis peresapan agar air tidak berkumpul di pondasi.
e. Lapis pertama agar pelaksanaan dapat berjalan lancar.
2
c. Pondasi Makadam Kering
Tebal Lapisan Padat
Tipe Agregat Ukuran saringan 7-10 cm 5-8 cm
% lewat saringan
Agregat kasar 76,2 mm (#3) 100 -
60 mm (#2,5) 95-100 100
50 mm (#2) 35-70 100
37,5 mm (#1,5) 0-15 95-100
25 mm (#1) 0-5 35-70
19 mm (#3/4) 0-5
2. Pondasi bawah - Sirtu yang tidak mengandung lempung, aman dan
yang menggunakan langsung digunakan sebagai lapisan pondasi bawah
sirtu yang - Sirtu yang hanya sedikit mengandung lempung
mengandung - Sirtu yang banyak mengandung lempung
sedikit tanah Kadar lempung < 14% aman digunakan
Kadar lempung > 14% lakukan blending dengan
batu pengisi
3. Pondasi bawah - Pasir dengan gradasi baik (tidak bercampur bahan
yang menggunakan organik)
tanah pasir
4. Pondasi bawah Ukuran Saringan Berat Lolos (%)
yang menggunakan Kelas A Kelas B
63 mm (#3) 100 100
agregat 37,5 mm (#1,5) 100 67-100
19 mm (#3/4) 65-81 40-100
9,5 mm (#3/8) 42-60 25-80
4,75 mm (no. 4) 27-45 16-66
2,36 mm (no. 10) 18-33 10-55
1,18 mm (no. 20) 11-25 6-45
0,425 mm (no. 40) 6-16 3-33
5. Pondasi bawah - Batu pecah atau sirtu pecah mesin
yang menggunakan - Aspal penetrasi 80/100 atau 60/70
material ATSB - Persyaratan untuk agregat dan aspal mengikuti buku
(Asphalt Treated petunjuk Laston No.04/PT/B/1983
Sub base)
6. Pondasi bawah - Semen tanah
3
yang menggunakan - Semen agegat
bahan asli - Kapur tanah
stabilisasi dengan - Ca(OH)2 dan Ca(OH)2MgO
bahan kimia - Kapur tohor dengan hidrasi tinggi
- Monohydated dolomitic lime atau CaO
- Quicklime atau CaoMgO dan dolomitic quicklime
4
sirtu - Derajat kepadatan LPB minimal 100%
(SNI 03-1743-1989)
2. Pondasi bawah yang a. Bahan Stabilisasi
menggunakan bahan - Semen
pengikat CSB - Kapur
- Abu terbang (fly ash)
- slag
b. Campuran beraspal bergradasi rapat
c. Campuran beton kurus giling padat yang
mempunyai kuat tekan karakteristik pada
umur 28 hari minimal 2,5 Mpa (55 Kg/cm2)
3. Pondasi bawah yang - Mempunyai kuat tekan karakteristik pada
menggunakan umur 28 hari dengan tebal minimal 10 cm:
campuran beton kurus minimal 25 Mpa (50 kg/cm2) tanpa
(CBK) lean mix menggunakan abu terbang
concrete minimal 7 Mpa (70 kg/cm2)
menggunakan abu terbang
5
Gambar 4 Skema Pekerjaan Lapisan Pondasi Bawah
6
Gambar 6. Skema Pelaksanaan Uji Coba Cement Treated Sub Base