Anda di halaman 1dari 3

GEA

155/SPO/YANMED/RSRB/ No. Revisi Halaman


XII/2017 0 1 dari 2
RS RAFFLESIA
BENGKULU

Ditetapkan di : Bengkulu
Direktur Rumah Sakit Rafflesia
PANDUAN Tanggal Terbit
PRAKTIK KLINIS 07/12/2018
(PPK)

dr. Abdi Setia Kesuma


PENGERTIAN Gastroenteritis (GE) adalah peradangan mukosa lambung dan usus
halus yang ditandai dengan diare dengan frekuensi 3 kali atau lebih
dalam waktu 24  jam. Apabila diare > 30 hari disebut kronis.

WHO (World Health Organization) mendefinisikan diare akut


sebagai diare yang biasanya berlangsung selama 3 s/d 7 hari tetapi
dapat pula berlangsung sampai 14 hari.

Diare persisten adalah episode diare yang diperkirakan penyebabnya


adalah infeksi dan mulainya sebagai diare akut tetapi berakhir lebih
dari 14 hari, serta kondisi ini menyebabkan malnutrisi dan berisiko
tinggi menyebabkan kematian Gastroenteritis lebih sering terjadi
pada anak-anak karena daya tahan tubuh yang belum optimal.
Diare merupakan salah satu penyebab angka morbiditas dan
mortalitas yang tinggi pada anak di bawah umur lima tahun di
seluruh dunia, yaitu mencapai 1 milyar kesakitan dan 3 juta
kematian per tahun. Penyebab gastroenteritis antara lain infeksi,
malabsorbsi, keracunan atau alergi makanan dan psikologis
penderita. Infeksi yang menyebabkan GE akibat Entamoeba
histolytica disebut disentri, bila disebabkan oleh Giardia lamblia
disebut giardiasis, sedangkan bila disebabkan oleh Vibrio cholera 
disebut kolera.
ANAMNESA Keluhan Pasien datang ke dokter karena buang air besar (BAB)
lembek atau cair, dapat bercampur darah atau lendir, dengan
frekuensi 3 kali atau lebih dalam waktu 24 jam. Dapat disertai rasa
tidak nyaman di perut (nyeri atau kembung), mual dan muntah serta
tenesmus. Setiap kali diare, BAB dapat menghasilkan volume yang
besar (asal dari usus kecil) atau volume yang kecil (asal dari usus
besar). Bila diare disertai demam maka diduga erat terjadi infeksi.
Bila terjadinya diare didahului oleh makan atau minum dari sumber
yang kurang higienenya, GE dapat disebabkan oleh infeksi. Riwayat
bepergian ke daerah dengan wabah diare, riwayat intoleransi laktosa
(terutama pada bayi), konsumsi makanan iritatif, minum jamu, diet
cola, atau makan obat-obatan seperti laksatif, magnesium
hidroklorida, magnesium sitrat, obat jantung
PEMERIKSAAN 1. Pada pemeriksaan fisik perlu diperiksa: berat badan, suhu tubuh,
GEA

155/SPO/YANMED/RSRB/ No. Revisi Halaman


XII/2017 0 2 dari 2
RS RAFFLESIA
BENGKULU

FISIK frekuensi denyut jantung dan pernapasan serta tekanan darah.


2. Mencari tanda-tanda utama dehidrasi: kesadaran, rasa haus, dan
turgor kulit abdomen dan tanda-tanda tambahan lainnya: ubun-ubun
besar cekung atau tidak, mata: cekung atau tidak, ada atau tidaknya
air mata, bibir, mukosa mulut dan lidah kering atau basah.
3. Pernapasan yang cepat indikasi adanya asidosis metabolik.
4. Bising usus yang lemah atau tidak ada bila terdapat hipokalemia.
5. Pemeriksaan ekstremitas perlu karena perfusi dan capillary refill
dapat menentukan derajat dehidrasi yang terjadi.
6. Penilaian beratnya atau derajat dehidrasi dapat ditentukan dengan
cara: obyektif yaitu dengan membandingkan berat badan sebelum
dan selama diare. Subyektif dengan menggunakan kriteria. Pada
anak menggunakan kriteria WHO 1995.
KRITERIA Diagnosis Klinis
DIAGNOSIS  Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis (BAB cair lebih dari
3 kali sehari) dan pemeriksaan fisik (ditemukan tanda-tanda
hipovolemik dan pemeriksaan konsistensi BAB).
Untuk diagnosis defenitif dilakukan pemeriksaan penunjang.
DIAGNOSIS
KERJA GEA

DIAGNOSA 1. Demam tifoid,


BANDING 2. Kriptosporidia (pada penderita HIV),
3. Kolitis pseudomembran
4. Komplikasi: Syok hipovolemik
PEMERIKSAAN 1. DARAH RUTIN
PENUNJANG 2. FESES
TERAPI a.

EDUKASI a. Edukasi Komplikasi GEA


b. Edukasi Perawatan Luka pasca tindakan operatif
PROGNOSIS 1. Ad vitam : Bonam
2. Ad sanationam : Bonam
3. Ad fungsionam : Bonam
KEPUSTAKAAN 1. American Academy of Pediatric. Samonella infections. Dalam:
Pickering LK, Baker CJ, Long SS, McMillan JA, penyunting,
Red Book: 2006 report of the comittee in infectiuos diseases.
Edisi ke-27.Elk Grove Village, IL.American Academy of
pediatric;2006, h. 579-84.
2. Cleary TG. Salmonella spicies. Dalam: Long SS, Pickering LK,
Prober CG, penyunting.Principles and Practice of Pediatric
Infectious Diseases.Edisi ke-2.Philadelphia, PA:Elsevier
GEA

155/SPO/YANMED/RSRB/ No. Revisi Halaman


XII/2017 0 3 dari 2
RS RAFFLESIA
BENGKULU

science; 2003. h.830-5.


3. Cleary TG. Salmonella.Dalam: Behrman RE, Kliegman RM,
Jenson HB, penyunting. Nelson textbook of pediatric.Edisi ke-
17.Philadelphia:Saunders; 2004, h.912-9.
4. Pickering LK dan Cleary TG.Infections of gastrointestinal tract.
Dalam:Anne AG, Peter JH, Samuel LK, penyunting.Krugman’s
infectious disease of children.Edisi ke-11.Philadelphia;2004,
h.212-3.
5. World Health Organization. 2009. Buku Saku Pelayanan
Kesehatan Anak di rumah sakit : Pedoman bagi Rumah Sakit
Rujukan Tingkat Pertama di Kabupaten/Kota.Ikatan Dokter
Anak Indonesia. Edisi I : 2004. Standar Pelayanan Medis
Kesehatan Anak.

Anda mungkin juga menyukai