Ditetapkan di : Bengkulu Direktur Rumah Sakit Rafflesia PANDUAN Tanggal Terbit PRAKTIK KLINIS 07/12/2018 (PPK)
dr. Abdi Setia Kesuma
PENGERTIAN Gastroenteritis (GE) adalah peradangan mukosa lambung dan usus halus yang ditandai dengan diare dengan frekuensi 3 kali atau lebih dalam waktu 24 jam. Apabila diare > 30 hari disebut kronis.
WHO (World Health Organization) mendefinisikan diare akut
sebagai diare yang biasanya berlangsung selama 3 s/d 7 hari tetapi dapat pula berlangsung sampai 14 hari.
Diare persisten adalah episode diare yang diperkirakan penyebabnya
adalah infeksi dan mulainya sebagai diare akut tetapi berakhir lebih dari 14 hari, serta kondisi ini menyebabkan malnutrisi dan berisiko tinggi menyebabkan kematian Gastroenteritis lebih sering terjadi pada anak-anak karena daya tahan tubuh yang belum optimal. Diare merupakan salah satu penyebab angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi pada anak di bawah umur lima tahun di seluruh dunia, yaitu mencapai 1 milyar kesakitan dan 3 juta kematian per tahun. Penyebab gastroenteritis antara lain infeksi, malabsorbsi, keracunan atau alergi makanan dan psikologis penderita. Infeksi yang menyebabkan GE akibat Entamoeba histolytica disebut disentri, bila disebabkan oleh Giardia lamblia disebut giardiasis, sedangkan bila disebabkan oleh Vibrio cholera disebut kolera. ANAMNESA Keluhan Pasien datang ke dokter karena buang air besar (BAB) lembek atau cair, dapat bercampur darah atau lendir, dengan frekuensi 3 kali atau lebih dalam waktu 24 jam. Dapat disertai rasa tidak nyaman di perut (nyeri atau kembung), mual dan muntah serta tenesmus. Setiap kali diare, BAB dapat menghasilkan volume yang besar (asal dari usus kecil) atau volume yang kecil (asal dari usus besar). Bila diare disertai demam maka diduga erat terjadi infeksi. Bila terjadinya diare didahului oleh makan atau minum dari sumber yang kurang higienenya, GE dapat disebabkan oleh infeksi. Riwayat bepergian ke daerah dengan wabah diare, riwayat intoleransi laktosa (terutama pada bayi), konsumsi makanan iritatif, minum jamu, diet cola, atau makan obat-obatan seperti laksatif, magnesium hidroklorida, magnesium sitrat, obat jantung PEMERIKSAAN 1. Pada pemeriksaan fisik perlu diperiksa: berat badan, suhu tubuh, GEA
155/SPO/YANMED/RSRB/ No. Revisi Halaman
XII/2017 0 2 dari 2 RS RAFFLESIA BENGKULU
FISIK frekuensi denyut jantung dan pernapasan serta tekanan darah.
2. Mencari tanda-tanda utama dehidrasi: kesadaran, rasa haus, dan turgor kulit abdomen dan tanda-tanda tambahan lainnya: ubun-ubun besar cekung atau tidak, mata: cekung atau tidak, ada atau tidaknya air mata, bibir, mukosa mulut dan lidah kering atau basah. 3. Pernapasan yang cepat indikasi adanya asidosis metabolik. 4. Bising usus yang lemah atau tidak ada bila terdapat hipokalemia. 5. Pemeriksaan ekstremitas perlu karena perfusi dan capillary refill dapat menentukan derajat dehidrasi yang terjadi. 6. Penilaian beratnya atau derajat dehidrasi dapat ditentukan dengan cara: obyektif yaitu dengan membandingkan berat badan sebelum dan selama diare. Subyektif dengan menggunakan kriteria. Pada anak menggunakan kriteria WHO 1995. KRITERIA Diagnosis Klinis DIAGNOSIS Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis (BAB cair lebih dari 3 kali sehari) dan pemeriksaan fisik (ditemukan tanda-tanda hipovolemik dan pemeriksaan konsistensi BAB). Untuk diagnosis defenitif dilakukan pemeriksaan penunjang. DIAGNOSIS KERJA GEA
b. Edukasi Perawatan Luka pasca tindakan operatif PROGNOSIS 1. Ad vitam : Bonam 2. Ad sanationam : Bonam 3. Ad fungsionam : Bonam KEPUSTAKAAN 1. American Academy of Pediatric. Samonella infections. Dalam: Pickering LK, Baker CJ, Long SS, McMillan JA, penyunting, Red Book: 2006 report of the comittee in infectiuos diseases. Edisi ke-27.Elk Grove Village, IL.American Academy of pediatric;2006, h. 579-84. 2. Cleary TG. Salmonella spicies. Dalam: Long SS, Pickering LK, Prober CG, penyunting.Principles and Practice of Pediatric Infectious Diseases.Edisi ke-2.Philadelphia, PA:Elsevier GEA
155/SPO/YANMED/RSRB/ No. Revisi Halaman
XII/2017 0 3 dari 2 RS RAFFLESIA BENGKULU
science; 2003. h.830-5.
3. Cleary TG. Salmonella.Dalam: Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB, penyunting. Nelson textbook of pediatric.Edisi ke- 17.Philadelphia:Saunders; 2004, h.912-9. 4. Pickering LK dan Cleary TG.Infections of gastrointestinal tract. Dalam:Anne AG, Peter JH, Samuel LK, penyunting.Krugman’s infectious disease of children.Edisi ke-11.Philadelphia;2004, h.212-3. 5. World Health Organization. 2009. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di rumah sakit : Pedoman bagi Rumah Sakit Rujukan Tingkat Pertama di Kabupaten/Kota.Ikatan Dokter Anak Indonesia. Edisi I : 2004. Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak.