Anda di halaman 1dari 33

Motivasi

TIM PENGAMPU PSIKOLOGI UMUM,


PSIKOLOGI, UMS, 2020
MOTIF DAN MOTIVASI
 Motif merupakan dorongan individu untuk melakukan aktivitas
tertentu pada umumnya didasarkan pada kebutuhan dan dalam
rangka mencapai suatu tujuan

 Dorongan (drive) dari dalam diri individu untuk melakukan


sesuatu.

 Pemahaman terhadap MOTIVASI individu berkaitan pula


dengan pemahaman tentang MOTIF, yaitu kebutuhan,
keinginan, tekanan, dorongan, dan desakan hati yg
membangkitkan & mempertahankan gairah hidup individu
untuk mengerjakan sesuatu.
 Secara etimologis motif dalam bahasa
inggris motive berasal dari kata
motion yang berarti gerakan atau
sesuatu yang bergerak.

 Motivasi menunjuk pada seluruh


proses gerakan, termasuk situasi yang
mendorong, dorongan yang timbul
dalam individu, tingkah laku yang
ditimbulkan dan tujuan atau akhir dari
tindakan.

 Bisa dikatakan bahwa motivasi yang


membangkitkan motif.
 Steers & Porter(1991)
mengungkapkan bahwa
motivasi adalah suatu daya
atau kekuatan yang memiliki
tiga fungsi, yaitu
 Menyebabkan orang untuk
bertindak;
 Mengarahkan perilaku
kepada pencapaian suatu
tujuan tertentu; dan
 Mempertahankan usaha
yang dicurahkan untuk
mencapai tujuan tersebut.
Faktor yang mempengaruhi
 Pengalaman masa lampau,
 Taraf inteligensi,
 Kemampuan fisik,
 Situasi lingkungan,
 Cita-cita
 dsb.
pendekatan teoritis tentang motivasi

pendekatan pengurangan dorongan

pendekatan evolusi

pendekatan pengunggahan optimal


Pendekatan Pengurangan Dorongan
 Dorongan (drive) adalah sebuah keadaan tergugah yang terjadi karena
adanya kebutuhan fisiologis

 Kebutuhan (need) adalah keadaan kekurangan sesuatu yang memberi energi


untuk menghilangkan atau mengurangi keadaan kekurangan ini

 Teori pengurangan dorongan menjelaskan bahwa seiring dengan semakin


kuatnya dorongan, kita termotivasi untuk mengurangi dorongan itu

 Tujuannya untuk mencapai homeostatis (mempertahankan keadaan


seimbang)

 Para biolog dan psikolog mengatakan bahwa berbagai kebutuhan badaniah


apabila tak terpenuhi akan memberikan tanda-tanda bahaya tertentu yang
akan mengganggu tubuh hingga kebutuhan tersebut terpenuhi.
Pendekatan Evolusi
 Insting : Pola perilaku bawaan (tidak dipelajari) yang
dianggap bersifat universal pada beragam spesies

 Kita memiliki insting untuk mendapatkan sesuatu,


keingintahuan, keinginan berkelahi, insting untuk
bersosialisasi dan menonjolkan diri sendiri

 Menurut psikolog evolusi, motivasi untuk seks, agresi,


prestasi dan perilaku lain memiliki akar dalam masa lalu
evolusi kita
Pendekatan Penggugahan Optimal
 Individu mencari perangsangan (keadaan terjaga atau
teraktivasi) dalam kehidupan mereka

 Hukum Yerdes-Dodson menyatakan bahwa kinerja akan


muncul dalam kualitas terbaik ketika berada dalam kondisi
menggugah yang menengah dan tidak terlalu rendah atau
terlalu tinggi
Asumsi Tingkah Laku Manusia
(Leavitt,1978)
1. Pandangan tentang sebab-akibat (causality). Yaitu pendapat
bahwa tingkah laku manusia ada sebabnya.

2. Pandangan tentang arah atau tujuan (directedness). Yaitu bahwa


tingkah laku manusia tidak hanya disebabkan oleh sesuatu,
tetapi juga menuju kearah sesuatu atau mengarah pd satu
tujuan. (manusia pd hakikatnya ingin menuju sesuatu).

3. Konsep tentang motivasi (motivation). Motivasi merupakan hal


yang melatarbelakangi tingkah laku. Dikenal juga sebagai suatu
“desakan” atau “keinginan” (want) atau “kebutuhan” (need) atau
suatu “dorongan” (drive).
C.T. Morgan menyebut instrumental behavior utk tingkah laku yg
dipergunakan sebagai alat atau cara agar tujuan dapat tercapai.

Beberapa bentuk tingkah laku instrumental


(C.T. Morgan):
1. Aktivitas. Gerakan yang timbul menyertai adanya kebutuhan.
2. Gerakan-gerakan naluriah. Gerakan yang dapat dilakukan
tanpa dipelajari terlebih dahulu.
3. Refleks. Gerakan yang diperlihatkan seseorang untuk
mempertahankan atau melindungi tubuh dari kemungkian cacat,
cidera, luka dll.
4. Belajar secara instrumental. Mempelajari sesuatu yg terjadi
tanpa disengaja.
Tahap-tahap seseorang bertingkah laku
(Dirgagunarsa, 1996) :

1. Adanya atau timbulnya konflik.


2. Pertarungan antara motif-motif bilamana pada suatu
saat terdapat beberapa motif yg muncul secara
serempak.
3. Mengambil putusan atau menentukan pilihan motif.
4. Mewujudkan tingkah laku bermotivasi.
KLASIFIKASI MOTIF
 Ahli psikologi menggolongkan motif yang ada dalam diri
manusia atau suatu organisme ke dalam beberapa golongan
menurut pandangannya masing-masing, yaitu :
1.Motif Primer dan Motif Sekunder
2.Motif Intrinsik dan Motif Ekstrinsik
3.Motif Tunggal dan Motif Bergabung
4.Motif Mendekat dan Motif Menjauh
5.Motif Sadar dan Motif Tidak Sadar
6.Motif Biogenetis, Motif Sosiogenetis dan Theogenetis
1. MOTIF PRIMER DAN MOTIF SEKUNDER
(Handoko, 1992)
q Motif Primer.
q Motif primer sangat bergantung pada keadaan fisiologi, terutama dalam
mempertahankan equilibrium (keseimbangan) di dalam tubuh individu.
q Motif ini tidak bergantung pada pengalaman yang mendahuluinya.
Contoh: Pada bayi yang baru lahir, tidak perlu diajarkan oleh ibunya dan
tanpa pengalaman sebelumnya, dia dapat merasakan haus.

q Motif Sekunder
q Semua motif yang tidak langsung pada keadaan organisme individu atau
tidak berhubungan dengan fisiologis yang terjadi dalam tubuh.Contoh:
Motif takut.
q Sangat bergantung pada pengalaman individu. Contoh: bayi baru lahir
belum punya pengalaman apapun. Makin bertambah usia seseorang,
berarti pengalamannya makin bertambah pula hal-hal yang ia pelajari.
2. MOTIF INTRINSIK DAN MOTIF EKSTRINSIK
(Suryabrata, 1995)

v Motif Intrinsik
v Motif yang berfungsi tanpa harus dirangsang dari luar, dengan kata lain
muncul dari individu sendiri karena ingin melakukannnya.
v Contoh: orang yang gemar membaca akan mencari buku-buku untuk
dibaca. Orang rajin dan bertanggung jawab akan belajar dengan
sebaik-baiknya.

v Motif Ekstrinsik
v Motif yang berfungsi karena ada perangsangnya dari luar.

v Perbuatan yang kita lakukan sehari-hari banyak didorong oleh motif motif
intrinsik, banyak pula oleh motif ekstrinsik, namun banyak pula kedua-
duanya, tetapi dalam hal belajar paling baik dalah motif intrinsik.
3. MOTIF TUNGGAL DAN BERGABUNG

 Motif Tunggal
 Hanya memiliki satu motif untuk melakukan sesuatu
 Contoh : makan karena lapar, lapar adalah motif dilakukannya
kegiatan makan

 Motif Bergabung
 Memiliki beberapa motif dalam melakukan sesuatu (motif
kompleks)
 Contoh : ikut organisasi, dengan motif ingin mencari teman,
belajar organisasi, tambah kenalan, dll.
4. MOTIF MENDEKAT DAN MENJAUH
 Diklasifikasikan berdasarkan reaksi organisme terhadap
rangsangan yang datang.
 Motif Mendekat
 Reaksi pada stimulus yang datang bersifat mendekati (disebut stimulus
positif)

 Motif Menjauh
 Reaksi pada stimulus yang datang bersifat menjauhi stimulus (disebut
stimulus negatif)

 Reaksi mendekat atau menjauh dapat disebabkan oleh motif primer


ataupun sekunder.
 Motif primer, contohnya lapar (tidak butuh pengalaman)
 Motif sekunder, contohnya takut (butuh pengalaman)
 Motif primer ataupun sekunder itu dapat menjadi
stimulus negatif ataupun positif, sehingga terbentuk 4
motif baru, yaitu :
1. Motif primer mendekat
2. Motif primer menjauh
3. Motif sekunder mendekat
4. Motif sekunder menjauh
5. Motif Sadar dan Motif Tak Sadar
ü Ditentukan berdasarkan taraf kesadaran manusia terhadap motif yang melatarbelakangi
tingkah lakunya

ü Motif Sadar
 Suatu perbuatan yang dilakukan dengan sadar tentang apa alasan yang mendasarinya.
Co : Belajar, Bekerja

Semakin penting suatu pekerjaan dilakukan akan semakin jelas motif yang mendasarinya.
Terdapat pada tingkah laku/perbuatan yang melibatkan aktifitas berfikir.
ü Motif Tak Sadar
 Melakukan sesuatu tanpa disadari alasannya.
Co : penyakit abnormal (Fobia)
Tingkah laku instinktif
kebiasaan-kebiasaan, adat istiadat, dll.

Semakin rutin suatu pekerjaan dilakukan, semakin berkuranglah taraf kesadarannya.


6.Motif Biogenetis, Sosiogenetis dan Teogenetis

Ø Ditentukan dari sudut asalnya perilaku dilakukan


Ø Motif Biogenetis
Ø Motif yang berkembang pada diri orang dan berasal dari organismenya sebagai
makhluk biologis. Kebutuhan organisme demi kelanjutan kehidupannya secara
biologis (lapar, haus, istirahat, mengambil nafas, dll)

Ø Motif Sosiogenetis
Ø Motif yang berasal dari lingkungan kebudayaan. Motif- motif yang dipelajari orang
dan berasal dari lingkungan kebudayaan tempat orang itu berada dan berkembang.
Biasanya muncul karna hasil interaksi sosial dengan orang-orang atau hasil
kebudayaan orang (Melakukan sesuatu atas dasar adat dan kebudayaan yang
berlaku dimasyarakat)

Ø Motif Teogenetis
Ø Motif-motif yang berasal dari interaksi manusia dengan penciptanya
(keinginan untuk mengabdi kepada pencipta).
Ø Termasuk ketika seseorang merealisasikan aturan-aturan dalam agama
TEORI MOTIVASI

Teori hierarki kebutuhan (hierarchy of needs) Abraham Maslow


Teori ERG Clayton Alderfer
Teori kebutuhan untuk maju (need for achievement) McClelland
Teori 2 faktor (two-factor model of motivation) Frederick Hezberg
Teori hierarki kebutuhan
(hierarchy of needs) Abraham Maslow
 Kebutuhan manusia sebagai pendorong
(motivator) membentuk suatu hierarki atau
jenjang peringkat
penjelasannya
 MASLOW mengembangkan teori hierarchy of needs,
kebutuhan manusia dengan sendirinya membentuk semacam
hierarki kebutuhan.
 Physiological needs / kebutuhan fisik
 Safety & security needs / kebutuhan akan rasa aman
 Belongingness & love / kebutuhan sosial
 Self esteem & status / kebutuhan akan penghargaan & status
 Self actualization / aktualisasi diri
 Individu dimotivasi untuk memuaskan kebutuhan
kebutuhan yang sifatnya hirarkis dari kebutuhan paling
dasar (fisiologis) sampai dengan kebutuhan tertinggi
(aktualisasi diri).

 Maslow membedakan 2 kategori kebutuhan :


 Deficiency Needs (fisiologis, kepuasan dan keamanan,
belonginess)  Kepribadian sehat
 Growth Needs (Harga diri & Aktualisasi diri)  pengembangan
dan prestasi dari potensi seseorang
ERG Theory (Alderfer)
 Existence Needs
 Keinginan memperoleh
makanan, air, uang dan mobil
 Relatedness Needs
 Membagi pikiran dan
perasaan dengan orang lain
dan menikmati hal hal
bersama
 Growth Needs
 Mengembangkan kecakapan
secara penuh,
keseimbangannya dipenuhi
orang lain
Perbedaan ERG dengan Hierarki Maslow

1. Meskipun urutan kebutuhan


serupa, ide hierarki tidak
dimasukkan
2. Meskipun suatu kebutuhan
terpenuhi kebutuhan
tersebut dapat berlangsung
terus menerus (mungkin
mengalami peningkatan)
sebagai pengaruh kuat
dalam keputusan
Achievement Motivation (Mc Clelland)
Achievement Motivation (Mc Clelland)
 Untuk membuat sebuah pekerjaan
berhasil, hal yang paling penting adalah
sikap terhadap pekerjaan
tersebut karena keinginan,
kebutuhan, atau dorongan untuk
berprestasi tidak hanya sekedar
untuk meraih imbalan material yang
besar.

 Orang dengan n-Ach yang tinggi,


yang memiliki kebutuhan untuk
berprestasi, mengalami kepuasan
bukan karena mendapatkan imbalan
dari hasil kerjanya, tetapi karena hasil
kerja tersebut dianggapnya
sangat baik. Ada kepuasan batin
tersendiri kalau dia berhasil
menyelesaikan pekerjaannya dengan
sempurna. Imbalan material menjadi
faktor sekunder.
Two Factor (Herzberg)
Motivator/Proaktif Hygiene/Reaktif
q Dorongan instriksik q Dorongan ekstrinsik
q Menimbulkan kepuasan q Tidak menimbulkan
kerja kepuasan tetapi mengurangi
v Tanggung jawab pada ketidakpuasan
karyawan v Kebijakan & Peraturan
v Advancement perusahaan
(keinginan untuk v Gaji
maju) v Hubungan antar
v Pekerjaan itu sendiri pribadi rekan kerja
v Capaian (Achievment) v Penyeliaan
v Pengakuan v Kondisi Kerja
(Recognition)
Reinforcement Theory (B.F. Skinner)
 Motivasi merupakan fungsi dari
konsekuensi perilaku tertentu

 Perilaku yang dikuatkan cenderung


diulangi dan yang tidak dikuatkan
cenderung ditinggalkan

 Perilaku yang tidak diinginkan dapat


dihilangkan dengan hadiah

 Kinerja dapat ditingkatkan dengan


hadiah dan hadiah mempunyai nilai
positif
Teori Harapan (Vroom)
 Vroom (1964) mengembang sebuah teori
motivasi berdasarkan jenis-jenis pilihan
yang dibuat orang untuk mencapai suatu
tujuan, alih-alih berdasarkan kebutuhan
internal. Teori harapan memiliki 3 asumsi
pokok:
1. Setiap individu percaya bahwa ia berilaku
dengan cara tertentu, ia akan
memperoleh hal tertentu. Ini disebut
sebuah harapan hasil (Outcome
Expectancy). Suatu harapan sebagai
penilaian subjektif seseorang atas
kemungkinan bahwa suatu hasil tertentu
akan muncul dari tindakan orang tersebut.
2. Setiap hasil mempunyai nilai atau daya
tarik bagi orang tertentu. Ini disebut
valensi (Valence) yaitu nilai yang diberikan
orang pada suatu hasil yang diharapkan.
3. Setiap hasil berkaitan dengan suatu
persepsi mengenai seberapa sulit
mencapai hasil tersebut. Hal ini disebut
harapan usaha (Effort Expectancy) yaitu
kemungkinan bahwa usaha seseorang akan
menghasilkan pencapaian tujuan tertentu.
MATUR NUWUN

Anda mungkin juga menyukai