Kegiatan Pembelajaran 2 - Kreativitas - Diklat Daring - Angk 2
Kegiatan Pembelajaran 2 - Kreativitas - Diklat Daring - Angk 2
Bahan Bacaan 2
KREATIVITAS
Sumber: bdcmagazine.com
Disusun oleh:
Tim Pengembang Kewirausahaan
Departemen Manajemen dan Kependidikan
KATA PENGANTAR
PPPPTK BMTI sebagai salah satu lembaga di bawah Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan, memiliki tugas dan fungsi mengembangkan dan memberdayakan
guru/pendidik dan tenaga kependidikan. Tugas dan fungsi tersebut termasuk
mengintegrasikan hal-hal terkait penciptaan wirausaha-wirausaha baru tamatan SMK
melalui pembekalan pengetahuan dan pengalaman empirik tentang kewirausahaan.
Diklat ini diselenggarakan sebagai bagian dari program peningkatan kompetensi guru
Guru SMK untuk Mata Pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan. Melalui proses tranfer
of knowledge yang dilaksanakan, diharapkan penerapan pembelajaran kewirausahaan di
SMK berjalan sesuai dengan tuntutan kurikulum dan mengikuti tuntutan perubahan secara
kontekstual.
Kita sudah berada di era revolusi industri 4.0 bahkan mulai bergeser ke era revolusi
industri 5.0, dimana perubahan bisnis sudah mengarah kepada pemanfaatan teknologi yang
lebih sophisticated. Untuk itu, diharapkan penerapan pembelajaran kewirausahaan di SMK
seyogyanya mengikuti perkembangan pengetahuan dan konteks dalam dunia bisnis saat ini.
Diklat Dalam Jaringan (Daring) merupakan strategi yang diterapkan sebagai bagian dari
solusi dalam mengatasi kendala pelaksanaan diklat tatap muka secara langsung, terutama
di masa pandemi. Salah satu Bahan Bacaan Kreativitas merupakan salah satu materi
pembelajaran yang dibahas pada Diklat Daring Produk Kreatif dan Kewirausahaan Bagi Guru
SMK.
Kiranya bahan ajar ini bermanfaat dan dapat memberikan pengalaman serta wawasan
baru bagi Guru SMK, khususnya, dan Guru Mata Pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan
pada SMK sasaran.
Supriyono, M.Si.
NIP. 19630805 198503 1 005
i
Target Kompetensi
Mengkonstruksi Pembelajaran Kewirausahaan SMK di Era Revolusi Industri 4.0.
Tujuan Pembelajaran
Setelah melalui proses penyajian materi, diskusi, tanya-jawab, dan penugasan, pada
akhir pembelajaran, peserta diharapkan mampu memperjelas peran kreativitas bagi
wirausaha tamatan SMK.
1
dengan Learning Skills yaitu Kerangka 4Cs (creativity thinking, critical thinking and
problem solving, communication, collaboration).
3
creatively to establish new resources or endow old ones with a new capacity, all for
the purpose of creating wealth.
Seorang wirausaha adalah seorang yang mengambil tanggungjawab untuk
mengorganisasikan, mengelola, dan menanggung risiko bisnis. Wirausaha sebagai
katalisator perubahan ekonomi yang mengejar tujuan yang bermakna, membuat
perencanaan secara hati-hati, dan menilai secara jernih terhadap suatu proses
kewirausahaan. Wirausaha adalah sosok optimis dan berkomitmen, bekerja secara
kreatif untuk membangun sumber daya baru atau memberi makna sesuatu yang lama
dengan suatu kapasitas baru, untuk mencapai tujuan menciptakan kemakmuran.
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat didefinisikan bahwa:
“Wirausaha adalah seseorang yang mampu melihat peluang, mengambil
tindakan kreatif yang tepat berupa penciptaan nilai tambah dalam bentuk produk
(barang/jasa) atau bisnis, dengan mengambil risiko yang diperhitungkan guna meraih
kemakmuran bagi dirinya dan orang lain.”
B. Konsep Kreativitas
Salah satu kompetensi wirausaha/entrepreneur sukses, terletak pada salah
satu kemampuannya yaitu kreativitas. Mereka secara dominan menggunakan otak
kanan, yaitu bagian otak yang dipercaya oleh para ahli berperan terhadap kecerdasan
emosional wirausaha dan sekaligus membawa mereka meraih keberhasilan.
Kreativitas terkait dengan otak. Otak merupakan salah satu organ penting pada
manusia dan berperan sebagai pusat koordinasi. Otak besar (cerebrum) merupakan
bagian terbesar dari otak manusia yang bertugas untuk memproses semua kegiatan
intelektual, seperti kemampuan berpikir, penalaran, mengingat, membayangkan,
hingga merencanakan masa depan. Otak besar terdiri dari dua belahan, yaitu belahan
kiri dan kanan.
Teori tentang fungsi otak kiri dan otak kanan telah populer sejak tahun 1960an,
melalui penelitian Roger Sperry seorang neuropsikolog yang menemukan bahwa akal
manusia terdiri atas dua bagian. Menurut Sperry, masing-masing bagian otak
memiliki fungsi spesial tanpa harus bergantung satu dengan yang lainnya.
4
Secara umum, mereka yang pintar dalam hal matematika cenderung/
dominan menggunakan otak kiri, sedangkan mereka yang kreatif lebih dominan
dengan otak kanan. Untuk lebih jelasnya, cermati gambar berikut:
5
Untuk mengetahui apakah seseorang dominan otak kanan atau kiri, dapat
dicermati dari perilakunya sehari-hari atau dengan menggunakan alat
Electroencephalograph untuk mengamati bagian otak mana yang paling aktif.
Menurut Theresia Amabile (Ilmuwan dari Harvard Business School)
kreativitas adalah kemampuan menghasilkan ide-ide baru yang berguna dalam
bidang apapun. Pendapat lain yang menyatakan bahwa kreativitas adalah
kemampuan individu untuk mempergunakan imaginasi dan berbagai
kemungkinan yang diperoleh dari interaksi dengan ide atau gagasan, orang lain
dan lingkungan untuk membuat koneksi dan hasil yang baru serta bermakna
(Departemen Pendidikan Nasional, 2008). Hal itu berarti kreativitas adalah
kemampuan mengembangkan pemikiran alternatif atau kemungkinan dengan
berbagai cara sehingga mampu melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang
dalam interaksi individu dengan lingkungan sehingga diperoleh cara-cara baru
untuk mencapai tujuan yang lebih bermakna. Dengan demikian kreativitas
berkenaan dengan kemampuan (1) menemukan ide-ide baru yang asli/original;
(2) menemukan hubungan baru; (3) memandang sesuatu dari sudur pandang
baru/sudut pandang yang berbeda; (4) membentuk kombinasi-kombinasi baru.
Kreativitas seringkali juga dikaitkan dengan inovasi. Theresia Amabile juga
memberikan memberikan pengertian tentang inovasi yakni kesuksesan
seseorang mengimplementasikan ide-ide kreatif. Selanjutnya menurut Carol
Kinsey Goman, Ph.D, dalam bukunya Creativity in Business, menyebutkan,
bahwa:
o Creativity: Bringing into existence an idea that is new to you.
o Innovation: The practical application of creative ideas.
6
Proses
Inovasi Perubahan
Kreatif
Penerimaan
Kreativitas Inovasi
Pasar
Tetapi kedua otak tetap harus bekerja. Roger W. Sperry mengingatkan bahwa
dua belahan otak tidak bekerja dalam isolasi. Tetapi mereka bekerja bersama dan
saling melengkapi. Jadi kemampuan kreatif hanyalah soal kecenderungan, tetapi
memang kreativitas adalah dominasi dari otak kanan.
Untuk mengetahui kecenderungan Bapak/Ibu menggunakan Otak Kiri atau Kana,
silahkan menggunakan Kuesioner Gaya Berpikir berikut ini.
7
KUESIONER GAYA BERPIKIR
(Sumber: Successful Lifelong Learning – Robert Stainbach, 2001).
Petunjuk:
Berilah tanda (√ ) pada alternatif jawaban yang cocok dengan Anda.
Anda harus tetap memilih, meskipun pernyataan yang ada kurang sesuai tepat
8
Skor Gaya Berpikir “Anda”
• Jumlahkan tanda (√ ) pada kolom sebelah kiri, kemudian jumlahkan tanda (√)
pada kolom sebelah kiri
• Skor gaya berpikir yang terbesar menunjukkan kecenderungan gaya berpikir
ANDA (bila terbanyak kiri, maka gaya berpikir anda menggunakan otak kiri,
demikian sebaliknya).
• Perbedaan yang > 5 skor mencerminkan bahwa ANDA dominan dalam
menggunakan bagian otak tersebut.
10
Gigih.
Raudsepp menambahkan lebih lanjut atribut orang kreatif sebagai berikut;
Sensitif terhadap permasalahan.
Lancar – kemampuan untuk men-generik ide-ide yang banyak.
Fleksibel.
Keaslian.
Responsif terhadap perasaan.
Terbuka terhadap fenomena yang belum jelas.
Motivasi.
Bebas dari rasa takut gagal.
Berpikir dalam imajinasi.
Selektif.
Salah satu karakter yang sangat penting dari wirausahawan adalah kemampuan
berinovasi. Tanpa adanya inovasi usaha yang dijalankan tidak akan dapat bertahan
lama. Hal ini disebabkan kebutuhan, keinginan, dan permintaan pelanggan berubah-
ubah. Pelanggan akan mencari produk lain dari perusahaan lain yang dirasakan dapat
memuaskan kebutuhan mereka. Untuk itulah diperlukan adanya inovasi terus
menerus jika perusahaan akan berlangsung lebih lanjut dan tetap berdiri dengan
usahanya.
Sumber: https://www.beautyaccelerate.com/BA/public/Content.aspx?ID=2889&sortMenu=104000
Inovasi adalah sesuatu yang berkenan dengan barang, jasa, atau ide yang
dirasakan baru oleh seseorang. Meskipun ide tersebut telah lama ada tetapi ini dapat
dikatakan suatu inovasi bagi orang yang baru melihat atau merasakannya. (Kotler,
1996). Drucker (1985) menjelaskan bahwa dalam melakukan inovasi perlu
memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Sesuatu yang dilakukan
Menganalisa peluang
Apa yang harus dilakukan untuk memuaskan peluang
Sederhana dan terarah
11
Dimulai dari yang kecil
Kepemimpinan
2. Sesuatu yang tidak dilakukan
Mencoba untuk menjadi yang pandai
Mencoba ingin mengerjakan sesuatu yang banyak
Mencoba inovasi untuk masa yang akan datang
3. Kondisi
Memerlukan ilmu pengetahuan
Membangun keunggulan sendiri
Inovasi adalah efek dari ekonomi masyarakat
12
menguntungkan. Inilah yang menyebabkan era industri telah bergeser dan dikenal
dengan Era Industri 4.0.
Akibat dari disrupsi tersebut, telah menciptakan bisnis-bisnis baru, teknologi
yang terus berinovasi yang terkemas dalam sebutan industri kreatif. Semua itu,
karena kreativitas dan inovasi yang ada dalam benak mereka yang berupaya
menciptakan hal-hal baru, cara baru, bisnis baru, yang didukung oleh teknologi
informasi yang berkembang demikian pesat.
Cermati Video sesuai alamat berikut:
Future Farming & Agriculture
o (https://www.youtube.com/watch?v=qJMZRIRkZWs atau
https://www.youtube.com/watch?v=1s-BCUn-wso atau
https://www.youtube.com/watch?v=ME_rprRlmMM.
13
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KREATIF DI SMK
Tujuan Pembelajaran
Setelah melalui proses penyajian materi, diskusi, tanya-jawab, dan penugasan, pada
akhir pembelajaran, peserta diharapkan mampu memaksimalkan kemampuan kreatif
peserta didik di SMK
14
pengetahuan yang lebih mendalam. Sehingga dengan pengalaman memulai
bisnis menjadi jauh lebih mudah bagi generasi milenial.
Meluasnya penggunaan teknologi informasi dan digital serta sumber daya
modern lainnya telah memungkinkan wirausaha milenial memulai dan
menjalankan bisnis dari rumah mereka; dan faktanya mengurangi biaya startup
secara signifikan.
Kebanyakan wirausaha milenial tidak semata-mata termotivasi oleh uang.
Meskipun uang memang penting, tetapi menjadi bergairah tentang pekerjaan
dan mengetahui maknanya yang lebih besar adalah pusat dari pola pikir
kewirausahaan di era milenium.
Wirausaha milenial memilih pekerjaan yang membuat perbedaan, dan
membayar lebih sedikit uang, atas skenario kerja yang berlawanan.
Wirausaha milenial memiliki ciri “berpikir di luar kotak (thinking out of the box)”
dan terus berusaha untuk belajar.
Wirausaha milenial sangat kreatif dan belajar untuk melakukan berbagai hal
dengan cara-cara baru.
Wirausaha milenial menciptakan perusahaan yang mengagumkan, sebagai tim,
dan menggunakan teknologi, pada akhirnya untuk memperbaiki dunia. Mereka
ingin selalu belajar, terutama dari kegagalan, karena itulah ciri mereka.
15
mengetahui apa yang ingin dibeli: 83% konsumen tinggal di kota besar, dan 81%
konsumen di kota kecil.
Dalam dunia e-commerce ada banyak cara untuk berbelanja, dan tidak ada
orang yang berbelanja dengan cara yang sama dua kali. Kuncinya adalah
merancang strategi pada fase pencarian sangat penting, mengingat bahwa
pelanggan berinteraksi dengan banyak merek melalui berbagai saluran pada
waktu yang sama. “Di Indonesia, 66% responden mengatakan bahwa mereka
terbuka untuk memilih merek lain atau akan membeli berbagai merek saat
berbelanja online. Ini berarti, seluruh skala bisnis, memiliki peluang besar untuk
bersaing dalam cakupan yang lebih besar di Asia Tenggara”.
Tren e-commerce Indonesia lainnya, rata-rata konsumen berbelanja di 3,8
platform, sebelum mereka membuat keputusan pembelian. Ini menunjukkan
potensi besar bagi merek di Indonesia untuk menumbuhkan pasar. Studi juga
menunjukkan jika responden dengan program loyalitas menunjukkan bahwa
mereka 1,5 kali lebih mungkin menjadi promotor, dibanding mereka yang tidak
memiliki program, 45% lebih mungkin untuk membuat rekomendasi, dan 25%
lebih mungkin meningkatkan frekuensi pembelian kedepannya.
Jumlah pengguna smartphone di Indonesia akan mencapai lebih dari 100 juta
pengguna (Lembaga Riset Digital eMarketer). Hal itu berarti memposisikan
Indonesia sebagai negara dengan pengguna aktif smartphone terbesar keempat
di dunia setelah China, India dan Amerika. Merupakan peluang yang sangat
besar untuk mengembangkan mobile wallet di Indonesia.
Kendala waktu pengiriman barang yang lama telah menjadi salah satu
permasalahan e-commerce dalam dua tahun belakang. Akibatnya, muncul jasa
transportasi online dengan fitur pengiriman barang, dengan kecepatan dan
harga yang cukup terjangkau dibanding jasa pengiriman logistik konvensional.
Google mencatat ketertarikan masyarakat Indonesia berkecimpung di dunia e-
commerce semakin meningkat. Hal itu ditunjukkan oleh banyaknya situs e-
commerce, konsumen memiliki banyak pilihan. Sebab itu, tidak heran bila terjadi
pindah lapak dengan beragam alasan.
Mulai bergesernya pola perilaku belanja masyarakat Indonesia, tentunya
berdampak pada penjualan tiket. Selain penjualan tiket di sektor
16
transportasi, penjualan tiket untuk acara-acara pertunjukan, musik dan juga
olahraga mulai marak dijual secara online.
Menyikapi tren tersebut di atas, Guru harus mampu membangun sikap dan
kemampuan kreatif peserta didik, untuk menggunakan database tersebut atau
memanfaatkan bigdata google untuk mengetahui tren konsumen pada daerah
tertentu dan menemukan produk apa yang relevan dengan kompetensi keahlian atau
kombinasi dari beberapa kompetensi keahlian.
17
C. Mengembangkan Kreativitas Dalam Pembelajaran PKK
Seseorang yang kreatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Departemen
Pendidikan Nasional, 2008):
(1) Cenderung melihat suatu persoalan sebagai tantangan
(2) Cenderung memikirkan alternatif solusi/tindakan yang tidak dilakukan oleh
orang-orang pada umumnya atau bukan sesuatu yang sudah biasa dilakukan;
(3) Tidak takut untuk mencoba hal-hal baru;
(4) Tidak takut dicemoohkan oleh orang lain karena berbeda dari kebiasaan;
(5) Tidak cepat puas terhadap hasil yang diperoleh;
(6) Toleran terhadap kegagalan dan frustasi;
(7) Memikirkan apa yang mungkin dapat dilakukan atau dikerjakan dari suatu
kondisi, keadaan atau benda;
(8) Melakukan berbagai cara yang mungkin dilakukan dengan tetap berdasar pada
integritas, kejujuran, menjunjung sistem nilai, dan bertujuan positif.
Perlu diingat bahwa terdapat faktor lain yang mempengaruhi cara berpikir kreatif
seseorang.
Faktor Penghambat :
(1) Sikap negatif
(2) Takut gagal
(3) Stress yang berlebihan
(4) Taat pada aturan
(5) Membuat asumsi
(6) Terlalu mengandalkan logika
(7) Merasa tidak kreatif
Faktor Pendorong:
(1) Perubahan sikap
(2) Tehnik mengambil resiko
(3) Mampu menyalurkan stress
18
(4) Melanggar aturan
(5) Memeriksa asumsi
(6) Menggunakan imajinasi dan intuisi
(7) Yakin kalau kreatif
Guru Kewirausahaan harus selalu mengingat bahwa, dalam kelas yang mereka
hadapi saat ini hadir peserta didik generasi Z yang didefinisikan mereka yang lahir
antara tahun 1998 sampai 2010. Mereka adalah generasi yang terjalin kuat dengan
dunia maya, sehingga membuat mereka seringkali terputus konektivitas dengan
dunia nyata. Dalam kehidupan berkomunikasi, generasi Z memperlihatkan fenomena
bahwa tidak ada jurang pemisah antara diri mereka di dunia maya dan dunia nyata.
Layanan chat online setiap saat; intensitas pertemuan fisik dengan orang lain
berkurang; dan bahkan jika dalam pertemuan, gadget tetap tidak terlepas dari
tangan, dan berbagi fokus antara dunia maya dalam gadget yang tergenggam dan
dunia nyata dengan orang di hadapan.
Menurut dr. Miryam A. Sigarlaki, M.Psi., generasi Z bersifat skeptis dan sinis,
menjunjung tinggi privasi, memiliki kemampuan multi-tasking yang hebat, mengalami
ketergantungan terhadap teknologi, serta memiliki pola pikir yang sangat luas dan
penuh kewaspadaan. Ia berpendapat bahwa gadget seharusnya menghantar mereka
menjadi generasi yang lebih cerdas dibanding generasi sebelumnya karena informasi
tersedia oleh perangkat tersebut. Namun sayangnya, Generasi Z justru mengalami
adiksi yang menyebabkannya tidak dapat lepas dari gadget sehingga berdampak pada
kurang sosialisasi, menjadi pribadi yang tidak fokus, dan memiliki kompetensi sosial
yang sangat kurang. Fenomena komunikasi generasi Z yang telah terbangun dan
membudaya tidak akan dapat dielakkan, terlebih lagi dilawan. Guru yang masuk
kategori generasi Baby Boomer, Generasi X maupun Y harus memahami karakteristik
generasi Z serta mengambil peranan sebagai pemberi contoh baik dalam praktek
komunikasi, menciptakan suasana kondusif untuk berkomunikasi, memiliki
perasaaan positif dimana mendorong para generasi Z untuk lebih aktif berpartisipasi.
Generasi Z harus bisa ditempatkan sebagai sahabat, terutama dalam memberikan
kritik dan saran yang disertai dengan gaya kekinian sehingga mudah diterima oleh
generasi mereka. Di era digital ini, generasi Z menginginkan keberadaannya diakui,
19
selalu terhubung dengan media sosial, cuek dan anti sosial, bahkan menikmati
kesendirian dan kehilangan kemampuan sosialisasi.
Bedasarkan kondisi tersebut kesuksesan komunikasi mereka harus distimuli
oleh pandangan dan perasaan positif. Perasaan positif akan menimbulkan pola
perilaku komunikasi antarpribadi yang positif pula. Komunikasi paling efektif yang
dapat dilakukan oleh significant others generasi Z adalah komunikasi secara tatap
muka atau face to face communication melalui penciptaan waktu untuk berkumpul
dan berkomunikasi secara tatap muka bersama mereka. Dari hal tersebut, maka akan
muncul kedekatan, sehingga efektivitas komunikasi interpersonal dapat
meningkatkan jarak publik menuju jarak intim. Karena generasi Z adalah generasi
yang lebih menekankan pada komunikasi secara terbuka, maka mereka cenderung
lebih senang untuk dilibatkan dalam diskusi bersama orang tua atau generasi
pendahulunya daripada digurui atau diberikan masukan atas keputusan yang tanpa
melibatkan mereka. Dengan memberikan treatment yang tepat kepada generasi Z,
diharapkan mereka dapat menjadi generasi bangsa yang unggul secara digital sejak
dini, sekaligus lengkap dengan kualitas komunikasi.
Dalam hubungannya dengan pengembangan kreativitas dalam implementasi
pembelajaran kewirausahaan di SMK, beberapa yang dikemukakan di atas perlu
menjadi perhatian oleh Guru. Komunikasi antar Guru Mata Pelajaran Produktif, Guru
Kewirausahaan, dan Guru Bimbingan Konseling, serta Guru Wali Kelas perlu
dikembangkan secara baik untuk dapat memaksimalkan potensi peserta didik,
khususnya dalam hal pengembangan kreativitas mereka.
Sebagai pendidik/guru, dan dalam konteks penerapan pembelajaran
kewirausahaan di SMK, yakni:
guru wajib memahami dengan baik filosofi pendidikan di SMK, karena guru adalah
sumber belajar, peran guru tidak dapat tergantikan oleh teknologi secanggih
apapun, karena peran guru tidak hanya mengajar;
Guru harus memahami dengan baik penerapan pembelajaran di SMK. Dalam
situasi pandemi, semakin nyata konsep belajar modern tidak lagi berbasis ruang
dalam arti kotak tetapi lebih dari itu, sehingga guru dipaksa untuk mengenal dan
terampil menggunakan teknologi komunikasi di era dan mampu
mengaplikasikannya dalam pembelajaran:
20
Guru mampu memaknai Mata Pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKK)
dalam konteks kekinian;
Guru memahami perannya dalam pembelajaran PKK, mampu berempati,
mengenal karakter peserta didik dengan baik.
21
keputusan maupun kesimpulan yang matang dan mampu dipertanggungjawabkan
secara akademis.
Proses pembelajaran seharusnya dipadankan dengan proses ilmiah. Untuk itu,
Kurikulum 2013 mengamanatkan tentang pendekatan saintifik dalam pembelajaran.
Pendekatan atau proses kerja ilmiah, para ilmuwan lebih mengedepankan penalaran
induktif (inductive reasoning) yang memandang fenomena atau situasi spesifik
kemudian menarik simpulan secara keseluruhan.
Metode ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas suatu
fenomena/gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan
pengetahuan sebelumnya. Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian (method of
inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris,
dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik. Metode ilmiah pada
umumnya memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi,
eksperimen, mengolah informasi atau data, menganalisis, kemudian memformulasi,
dan menguji hipotesis. Dalam proses pembelajaran saintifik memuat aktivitas: a)
mengamati; b) menanya; c) mengumpulkan informasi/mencoba; d)
mengasosiasikan/mengolah informasi; dan e) mengomunikasikan.
Jika kita kembali kepada pendapat Roger Sphery dimana otak kiri dan kanan
pada dasarnya bekerja bersama dan saling melengkap, maka dapat dipastikan
Wirausaha dalam membuat keputusan atas peluang, pasti melibatkan unsur
penalaran saintifik; meskipun kemampuan intuitif tidak dapat dipungkiri mendominasi
dalam keputusan itu.
22
Daftar Pustaka
Internet:
https://gizmologi.id/news/facebook-tren-belanja-e-commerce-indonesia/
http://shadowsky-network.blogspot.com/2015/01/20-karakteristik-wirausaha-
kewirausahaan.html
https://kartikagaby.wordpress.com/2011/12/05/tujuan-kewirausahaan/
http://publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_B5497FED-88A5-47CD-9492-
78B703B41D28_.pdf
https://www.cnbcindonesia.com/news/20180214172245-4-4427/pertumbuhan-
ekonomi-tak-sepadan-dengan-jumlah-lapangan-kerja
23
http://blog.qontak.com/2018/01/27/perhatikan-5-tren-perilaku-konsumen-e-commerce-di-
tahun-2018/
www.merdeka.com
https://www.kompasiana.com/ytyasprtw/54f40a7f745513792b6c8483/otak-kanan-
atau-kiri
https://jakarta.tribunnews.com/2018/12/18/tes-psikologi-hewan-pertama-yang-dilihat-ungkap-
penggunaan-otak-kanan-atau-kiri-seseorang?page=4.
Artikel:
Laporan Tahunan We Are Social
Survei ShopBack
24