Anda di halaman 1dari 7

TUGAS I

PENDEKATAN DALAM KONSELING

Tentang
“Konsep Dasar Model Konseling Psikoanalisis Klasik (KOPSAK)”

Oleh:

Nama : Defa Lismana


Nim :18006010

DOSEN PEMBIMBING: Dr. Marjohan. M.Pd, kons.

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2020
“ Konseling Psikoanalisis Klasik (KOPSAK)”

1) Menguasai konsep dasar model konseling psikonalisis klasik


(KOPSAK),menyangkut : asumsi tentang manusia,struktur
kepribadian,perkembangan kepribadian

- Konseling Psikoanalisis Klasik (KOPSAK)

Asumsi tentang manusia

Aliran Freudian memandang manusia sebagai makhluk deterministic. Menurut


freud tingkah laku manusia ditentukan oleh kekuatan irasional,motivasi bawah sadar
(unconsciousness motivation), dorongan (drive) biologis dan insting, serta kejadian
psikoseksual selama enam tahun pertama kehidupan.

Insting merupakan pusat dari pendekatan yang dikembangkan freud. Walaupun


freu pada dasarnya menggunakan istilah libido yang mengacu pada energy seksual, ia
mengembangkan istilah in bertujuan sebagai pertahan hidup dan individu dan
manusia, berorintasi pada pertumbuhan,perkembangan,dan kreativitas.

Libido dipahami sebagai sumber motivasi lebih luas dan sekedar energi seksual.
Freud memasukkan tingkah laku yang bertujuan mendapatkan kesenangan dan
menghindari ksakitan berupa libido.

Freud juga mengemukakan tentang konsep insting mati (death instincts),yang


berhubungan dengan dorongan agresif (agresve drive). Ia mengatakan bahwa manusia
memanifestasikan insting mati (death instincts) ini melalui tingkah laku seperti
keinginan bawah sadar untuk mati atau untuk menyakiti diri sendiri. Freud percaya
bahwa dorongan seksual dan agresif adalah kekuatan yang menentukan tingkah laku
manusia.

Insting hidup (life instincts). Untuk mempertahankan hidup,berorientasi pada


pertumbuhan, perkembangan,dan kreativitas. Semua tindakan brtujuan memperoleh
kesenangan dan menghindari rasa sakit walaupun terdapat konflik antara life instincts
dan death instincts, individu bukan korban dari agresi dan self. Destructon karena
kedua insting tersebut. Freud mengindikasikan bahwa tantangan utama bag manusia
adalah bagaimana manusia mengelola dorongan agresifnya.
Selanjutnya freud melihat individu pada dasarnya adalah setan (evil) dan korban
(victim) dan insting yang harus menyumbangkan dengan kekuatan sosial untuk
memberikan struktur dimana individu dapat berfungsi. Untuk mencapai
keseimbangan,individu harus memiliki pemahaman mendalam tentang kekuatan yang
memotivasi mereka bertingkah laku.

Menurut teori psikonalisi, konsep dasar manusia berputar sekitar physic


determinism dan unconscious mentas processes. Physic determinism berarti bahw a
fungsi mental atau kehidupan mental merupakan manifestasi logis yang secara terus
menerus dari hubungan kausatif antara keduanya.

Menurut freud tidak satupun perstiwa terjadi secara random dan


kebetulan,semuanya memiliki sebab dan akibat dan peristiwa yang terjadi.
Selanjutnya unconsous mental process adalah apa yang ada dalam pikiran dan tubuh
yang tidak kita ketahui,dibawah level kesadaran, sehingga manusia seringkali tdak
mengerti perasaan dan tingkah lakunya sendiri.

Freud percaya bahwa konflik yang tidak terpecahkan,represi,dan free floating


anxiety (kecemasan) paada umumnya berjalan bersamaan. Kesakitan dan konflik
tidak dapat diselesaikan pada level kesadaran karena ditekan, dikubur dan dilupakan
ke level unconsciousness (ketidaksadaran),sehingga untuk mnyelesaikan masalahnya
hanya dapat dilakukan dengan membuka konflik awal hal ini dapat dilakukan dengan
memanggil kembali ingatan dan mengintegraskan ingatan yang telah ditekan dengan
fungsi kesadaran individu yang memberikan simtom untuk sembuh dari free floating
anxiety

2) Struktur Kepribadian

Menurut pandangan psikoanallisis,struktur atau organisasi kepribadian indvidu


terdiri dari tiga system yaitu id,ego,dan superego pada orang yang danggap sehat
mental. Ketiga sstem merupakan kesatuan organsasi yang harmonis, sehingga
memungkikankan individu berhubungan dengan lingkungan secara efisien dan
memuaskan. Bila ketiga system bertentangan satu sama lain,individu mengalami
kesulitan penyesuaian diri,tingkah laku manusia hamper selalu merupakan produk
intraksi ketiga system tersebut

a. Id

Id merupakan subsistem kepribadian asli yang dibawa manusia sejak awal ia


dilahirkan kedunia. Id bersifat primitive dan bekerja berdasarkan prinsip kesenangan.
Ciri-ciri id menurut lesmana (2009) adalah bekerja diluar kesadaran
manusia,irasional,tidak terorgansasi,berorintasi pada kesenangan,primitive,berperan
sebagai sumber libido dan tenaga hidup dan energy,dan terakhir meruoakan sumber
dari dorongan dan keinginan dasar untuk hidup dan mati. Pemenuhan id tidak dapat
ditunda,karena itulah id dianggap seperti anak manja yang tidak berpkir logs dan
bertindak hanya untuk memuaskan kebutuhan naluriah

b. Ego

Berbeda dengan id yang bekerja hanya untuk memuaskan kebutuhan naluriah, ego
bertindak sebalik nya. Ego berperan menghadapi realitas hidup dan berasal dari
kebudayaan dan norma norma yang berlaku di masyarakat. Prinsip kerjanya selalu
bertentangan dengan id. Corey (2009) menyebut ego sebagai eksekutif dari
kepribadian yang memerintah,mengendalikan,dan mengatur. Tugas ego adalah
mengendalikan id dan menghalau impuis keluar dari kesadaran melalui merekanisme
pertahanan. Cara kerja ego berdasarkan prinsip realias (reality principle) yang
melakukan suatu tindakan sesuai dengan dunia rill.

c. Super ego

Super ego merupakan kode moral bagi individu yang menentukan apakah suatu
tindakan baik atau buruk ,benar atau salah. Super ego terbentuk dari nilai nilai yang
terdapat dalam keluarga dan masyarakat yang dipelajari di sepanjang tahun-tahun
pertama hidup manusia. Super ego bekerja brdasarkan prinsip moral yang orintasinya
bukan pada kenangan tetapi kepada kesempurnaan kepribadan. Menurut corey (2009)
superego berkaitan dngan imbalan dan hukuman. Imbalan berupa perasaan bangga
dan mendapatkan cinta,sementara hukuman berupa persaan berdoa dan rendah diri

3) Perkembangan Kepribadian

a. Tahap oral (0-1 tahun)

Mouth rule (menghisap,menggigit,mengunyah). Lima mode pada tahap oral yang


masing masing membentuk suatu prototype karakteristik kepribadian tertentu pada
kemudian hari,yaitu model : mengambil,memeluk,menggigit,meludah,dan
membungkam. Mengambil menjadi petunjuk tingkah laku rakus. Memeluk menjadi
petunjuk dalan mengambil keputusan dan tingkah laku keras kepala,menggigit
menjadi petunjuk tingkah laku dstruktif,sarkasme,sinis,dan mendominasi meludah
merupakan protoripe tingkah laku reject,membungkam merupakan tingkah laku
reject,introvert
b. Fase anal (1-3 tahun)

Pusat kenikmatan terletak pada daerah anus yaitu melalui menahan dan melepaskan
terutama pada saat buang air besar. Tahap konflik pertama antara insting internal dan
tuntutan luar. Inilah saat paling tepat mengajar disiplin pada anak melalui toilet
training (latihan buang air besar), tugas perkembangan yang utama pada masa ini
adalah belajar kemandirian,menerima kekuatan personal dan belajar mengkespresikan
perasaan negative seperti kemarahan dan egresi. Pada masa ini peran orang tua dalam
perkembangan kepribadan anak dimasa depan dalam tahap ini juga pembentukan kata
hati dan hati nurani

c. Fase phallic (3-5 tahun)

Anak memindahkan pusat kepuasan pada daerah kelamin. Fase ini merupakan
pembentukan yang terjadi pada masa ini berpusat pada hasrat inses yang tidak
disadari (unconscious incest desire) yang dikembangkan oleh anak kepada orang tua
yang berlainan jenis kelamin

d. Fase Laten (5-12 tahun)

Fase ini disebut juga masa tenang,dimana minat seksual digantikan oleh minat pada
sekolah,teman bermain,olah raga dan berbagai aktivitas yang baru bagi anak. Karena
pada masa ini perkembangan pesat terjadi padaaspek motorik dan kognitif. Pada masa
ini sosialisasi sebagai anak meluas kelular keluarga inti dan membentuk hubngan
dengan orang lain

e. Fase Genital (12 tahun keatas)

Fase ini adalah tahap akhir perkembangan psikoseksual. Pada masa ini alat
reproduksi seksual mulai matang dan mulai terjadi puber,energi psikis libido
darahkan untuk hubungan hyperseksual. Individu merupakan/menggunakan energy
seksual pada berbagai aktivitas yang diterima masyarakat sepert membangun
pertemanan terlibat pada aktivitas seni dan olahraga serta mempersiapkan karir
CONTOH KASUS

Jika dilihat dari system ID

Seorang anak perempuan berumur 8 th masih duduk dikels 3 sd,jika sedang


drumah ia selalu ingin membeli jajanan diluar rumah sepert bakso,es cendol,balon
dan lainnya. Karena ia gendut dan mudah sakit maka ibungan membatas jajanannya.
Tetapi namanya anak kecl pasti jika ada sesuatu yang diinginkan pasti akan berusaha
mendapatkan apapun cara yang akan digunakan,mungkin dengan menangis atau
bahkan melempar barang karena kesal jika dilihat dari system ego

Ketika dia lapar maka bertindak dan berfikir bagaimana rasa lapar itu hilang
dengan membeli jajanan diluar. Pemikiran anak itu untuk menghilankan rasa laparnya
itu menunjukkan sikap ego karean ia bergerak brdasarkan prinsip realitas dan
menyesuaikan diri dengan realita

Jika dilihat dari superego

Ibu yang mengontrol anak tersebut,melarang tidak boleh membeli jajanan luar
rumah,tetapi apabila superego telah terbentuk,maka kontrol dari dirinya sendiri akan
keluar dengan memaksa ibu untuk mengijinkannya membeli jajanan diluar rumah
KEPUSTAKAAN

Jaenudin,Ujam dan Adang Hambal .2013. Psikologi Kepribadian Lanjutan (studi


atas teori tokoh Psikologi Kepribadian . Bandung : Pustakasetia.

Lubis, Namora Lumongga. 2011. Memahami Dasar Dasar Konseling Dalam Teori
Dan Praktik. Jakarta : Kencana.

Wahyuni,Eka dan Gentina Koamalasari. 2011. Teori Dan TEknik Konseling.Jakarta :


Indeks.

Anda mungkin juga menyukai