Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Keperawatan Volume 12 No 4, Hal 541 - 554, Desember 2020 p-ISSN 2085-1049

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal e-ISSN 2549-8118

EFEKTIVITAS TERAPI RENDAM KAKI AIR HANGAT DAN PIJAT REFLEKSI


TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA

Kurnia Pristiyani*, Ikhsan Mujahid


Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Dusun II, Sokaraja Kulon, Kec. Sokaraja,
Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia 53181
*18kurniapristi@gmail.com

ABSTRAK
Prevalensi hipertensi semakin meningkat seiring dengan pertambahan usia. Terapi rendam kaki air
hangat dan pijat refleksi kaki dapat menurunkan tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui efektivitas terapi rendam kaki air hangat dan pijat refleksi terhadap tekanan darah pada
lansia. Penelitian ini menggunakan desain quasy experimental with pretest and posttest group design.
Populasi pada penelitian ini adalah semua lansia penderita hipertensi dan sampel yang diambil adalah
15 orang setiap kelompok. Alat penggumpulan data menggunakan lembar observasi tekanan darah
sebelum dan sesudah perlakuan. Uji statistik yang digunakan adalah uji paired samples t-test. Hasil
penelitian didapatkan bahwa pada kelompok pijat refleksi mengalami penurunan tekanan darah lebih
tinggi dari pada kelompok terapi rendam kaki air hangat dengan nilai P-value 0,010 pada tekanan
sistol, sedangkan pada tekanan diastole mengalami penurunan dengan nilai P-value yaitu 0,000. Terapi
pijat refleksi lebih efektif dibandingkan terapi rendam kaki air hangat terhadap tekanan darah pada
lansia.

Kata kunci: pijat refleksi; tekanan darah; terapi rendam kaki

EFFECTIVENESS OF WARM WATER FOOT-SOAK THERAPY AND REFLECTION


MASSAGE ON BLOOD PRESSURE IN ELDERLY

ABSTRACT
The prevalence of hypertension increased in line with age. Warm water foot-soak therapy and
reflexology could reduce blood pressure. This study aimed to figure out the effectiveness of warm
water foot-soak therapy and reflexology on blood pressure in the elderly. This research uses quasy
experimental design with pretest and posttest group design. The population in this study were all
elderly with hypertension and the samples taken were 15 people in each group. Data collection tools
used blood pressure observation sheets before and after treatment. The statistical test used was paired
samples t-test. The results showed that the reflexology group experienced a decrease in blood pressure
higher than the therapy group soak the warm water foot with a P-value of 0.010 at systole pressure,
while the diastole pressure decreased with a P-value of 0,000. Reflexology therapy is more effective
than warm water foot-soak therapy on blood pressure in the elderly.

Keywords: blood pressure; foot-soak therapy; reflexology

PENDAHULUAN yang bersifat abnormal dan diukur paling


Hipertensi adalah penyakit kelainan jantung tidak pada tiga kesempatan yang berbeda.
dan pembuluh darah yang ditandai dengan Apabila seseorang dianggap mengalami
peningkatan tekanan darah. Hipertensi atau hipertensi maka tekanan darahnya lebih dari
tekanan darah tinggi keadaan perubahan 140/90 mmhg. Hipertensi menyebabkan
tekanan darah meningkat secara kronik. penyakit jantung, stroke, penyakit jantung
Secara umum, hipertensi merupakan koroner, penyakit ginjal, dan demensia
keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang (NICE, 2019).
abnormal tinggi di dalam pembuluh darah
arteri (Kholis, 2011). Menurut Ardiansyah Menurut data WHO, di seluruh dunia
(2012), hipertensi adalah tekanan darah sekitar 972 juta orang atau 26,4% orang di

541
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 4, Hal 541 - 554, Desember 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

seluruh dunia mengidap hipertensi, angka kelompok beresiko (population at risk) dan
ini kemungkinan akan meningkat menjadi kelompok rentan (vulnerable population)
29,2% di tahun 2025. Dari 972 juta yang berjumlah banyak dan meningkat dari
pengidap hipertensi, 333 juta berada di tahun ketahun tentu akan menimbulkan
negara maju dan 639 sisanya berada di berbagai masalah. Penyakit pada sistem
negara berkembang, termasuk Indonesia kardiovaskuler merupakan salah satu
(Yonata et al, 2016). Anwar (2014) penyebab kematian pada lansia selain
melaporkan sepertiga dari populasi orang penyakit kanker (Anderson & McFarlane,
dewasa di Asia Tenggara termasuk 2011). Secara global penyakit
Indonesia memiliki tekanan darah tinggi. kardiovaskuler menyebabkan 17 juta
Hipertensi penyebab kematian nomor 3 kematian pertahun. Dari jumlah tersebut 9,4
setelah stroke dan tuberkulosis, yakni juta diantaranya disebabkan oleh
mencapai 6,7% dari populasi kematian pada komplikasi hipertensi (WHO, 2013).
semua umur di Indonesia.
Hipertensi pada lansia lebih penting untuk
Prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai ditangani karena patogenesis, perjalanan
31,7 % dari populasi usia 18 tahun keatas. penyakit dan penatalaksanaannya. Pada
Dari jumlah itu, 60% penderita hipertensi lansia aspek diagnosis hipertensi tidak
mengalami komplikasi stroke sedangkan hanya pada hipertensi dan komplikasinya,
sisanya mengalami penyakit ginjal, gagal akan tetapi berbagai penyakit penyerta yang
ginjal, dan kebutaan (Triyanto, 2014). juga diderita oleh lansia tersebut juga perlu
Secara Nasional hasil Riskesdas 2018 mendapatkan perhatian karena berhubungan
menunjukkan bahwa prevalensi penduduk erat dengan penatalaksanaan secara
dengan tekanan darah tinggi sebesar keseluruhan (Darmojo, 2009; Miller, 2011)
34,11%. Prevalensi tekanan darah tinggi
pada perempuan (36,85%) lebih tinggi Menurut Ernawati & Maulana (2015),
dibanding dengan laki-laki (31,34%). Hipertensi dapat diobati secara farmakologi
dan non farmokologi. Pengobatan secara
Prevalensi di perkotaan sedikit lebih tinggi farmakologis biasanya menggunakan obat-
(34,43%) dibandingkan dengan perdesaan obatan. Di Indonesia menunjukkan 60%
(33,72%). Menurut Profil Kesehatan menggunakan obat-obatan, 30%
Provinsi Jawa Tengah (2018), Kabupaten menggunakan herbal terapy, dan 10%
atau kota dengan persentase hipertensi fisikalterapy. Dalam penelitian Finansari et
tertinggi adalah Kota Salatiga (77,72%) dan al (2014) hipertensi dan komplikasinya
terrendah Kendal (2,72%) sedangkan dapat diminimalkan dengan
Kabupaten Banyumas adalah (8,53%). penatalaksanaan menggunakan farmakologi
Berdasarkan Profil Kesehatan Kabupaten yaitu dengan minum obat secara teratur atau
Banyumas (2018), Kecamatan dengan menggunakan non-farmaklogi yaitu
presentase tertinggi pertama adalah kepatuhan menjalankan diet, menurunkan
Sumbang (19,57 %), sedangkan tertinggi berat badan, rajin berolahraga, mengurangi
kedua adalah Gumelar (7,14%). konsumsi garam, diet rendah lemak dan
rendah kolestrol. Pendekatan
Prevalensi semakin meningkat seiring nonfarmakologis yang dapat mengurangi
dengan pertambahan usia. Bertambahnya hipertensi adalah akupresur, ramuan cina,
usia menyebabkan fungsi fisiologis terapi herbal, relaksasi nafas dalam dan
mengalami penurunan akibat proses aroma.
degeneratif (penuaan) sehingga penyakit
tidak menular banyak muncul pada lanjut Terapi non farmakologis yang disarankan
usia atau lansia (Dinas Kesehatan Provinsi sebagai terapi pendamping terapi medis
Jawa Tengah, 2017). Lansia sebagai disebut juga terapi alternatif dan terapi

542
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 4, Hal 541 - 554, Desember 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

komplementer. National Center for daripada melakukan tindakan


Complementary and Alternative Medicine nonfarmakologi seperti terapi rendam kaki
(NCCAM) menyebutkan terapi air hangat dan pijat refleksi. Berdasarkan
komplementer adalah sekelompok latar belakang diatas tujuan penelitian ini
perawatan kesehatan, praktek, dan produk untuk mengetahui efektivitas terapi rendam
yang saat ini tidak dianggap sebagai bagian kaki air hangat dan pijat refleksi terhadap
dari pengobatan konvensional (Lindquist, tekanan darah lansia.
2014). Salah satu bentuk Complementary
and Alternative Medicine (CAM) adalah METODE
massage therapy dan terapi rendam kaki. Desain penelitian adalah metode penelitian
Didalam massage therapy ini terdapat kuantitatif dengan desain quasy
perlakuan yang salah satunya perlakuan experimental with pretest and posttest
terhadap titik-titik sentra refleks di kaki dan group design. Penelitian ini dilakukan pada
hal ini disebut reflexology (Jones et al, bulan Februari 2020 setelah lolos ijin etik
2013). penelitian dari Komisi Etik Penelitian
Kesehatan (KEPK) Universitas
Reflexology merupakan salah satu massage Muhammadiyah Purwokerto dengan nomor
therapy yang dapat menyembuhkan hampir registrasi KEPK/UMP/3/II/2020. Populasi
semua penyakit, serta merupakan terapi pada penelitian ini adalah semua lansia
yang aman dan tanpa efek samping. penderita hipertensi sebanyak 50 orang.
(Pamungkas, 2010). Reflexology merupakan Besarnya sampel yang diambil dari
pemberian energi yang dimasukkan ke populasi peneliti menggunakan rumus yang
dalam tubuh melalui pemijatan untuk dikemukakan oleh slovin. Berdasarkan
memperlancar peredaran darah, rumus tersebut dapat dihitung sampel
melenturkan otot, meningkatkan daya tahan berjumlah 30 orang dengan setiap
tubuh, relaksasi meningkatkan kekuatan kelompok berjumlah 15 orang. Teknik
pikiran dan tubuh, menstabilkan emosi, pengambilan sampel dalam penelitian ini
meningkatkan kualitas tidur, restrukturisasi adalah simple random sampling
tulang, otot, dan organ, menyembuhkan (pengambilan sampel secara acak
cedera baru dan lama, meningkatkan sederhana) dengan teknik undian.
konsentrasi dan ingatan, meningkatkan rasa
percaya diri dan harmoni (Jones et al., Kriteria inklusi antara lain yaitu penderita
2013). hipertensi di Puskesmas Sumbang 1
Banyumas, tekanan darah; sistol > 140
Efek rendam kaki menggunakan air hangat mmHg, Diastol > 90 mmHg, berusia 60
sama dengan berjalan tanpa menggunakan tahun ke atas, penderita hipertensi yang
alas kaki selama 30 menit (Ernawati & mengonsumsi obat anti hipertensi jenis
Maulana, 2015). Prinsip kerja dari terapi ini amlodipine dan penderita hipertensi yang
adalah dengan menggunakan air hangat mau menjadi responden dan mengikuti
yang bersuhu 40oC selama 20-30 menit prosedur penelitian sampai tahap akhir.
secara konduksi dimana terjadi perpindahan Sedangkan kriteria eksklusi yaitu responden
panas dari air hangat ke tubuh sehingga yang mengundurkan diri ketika penelitian
akan menyebabkan pelebaran pembuluh berlangsung. Alat penggumpulan data
darah dan dapat menurunkan ketegangan menggunakan lembar observasi tekanan
otot (Damayanti, 2014). Sebagian lansia darah sebelum dan sesudah perlakuan. Uji
mengeluhkan pusing, susah tidur pada statistik yang digunakan adalah uji paired
malam hari, pegal pada area leher. samples t-test untuk membandingkan nilai
Beberapa lansia mengurangi keluhan tekanan darah sistol, tekanan darah diastol
dengan cara terapi farmakologi dan MAP (Mean Arterial Pressure) sebelum
(mengonsumsi obat anti hipertensi) dan sesudah dilakukan terapi rendam kaki
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 4, Hal 541 - 554, Desember 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

air hangat dan pijat refleksi kaki. Analisis P-value 0,020 < 0,050 pada tekanan
perbedaan antara kelompok intervensi pada diastole dan nilai P-value 0,000 < 0,050
distribusi normal digunakan independen t- pada MAP. Setelah responden melakukan
tes. terapi rendam kaki air hangat diketahui
rata-rata penurunan tekanan darah sistol
HASIL 173,13 menjadi 168,13 sedangkan rerata
Tabel 1. tentang karakteristik subjek tekanan darah diastol 91,73 menjadi 90,20.
penelitian menunjukkan bahwa mayoritas Hasil uji paired simple t test pada Tabel 2
penderita hipertensi dalam penelitian ini diperoleh nilai P-value 0,000 < 0,050 pada
berada pada umur manula >65 tahun tekanan sistol sedangkan nilai P-value
sebanyak 86,67% (26 orang), berjenis 0,020 < 0,050 pada tekanan diastole dan
kelamin perempuan sebanyak 93,3% (28 nilai P-value 0,000 < 0,050 pada MAP.
orang) dan sebagian besar memiliki status Setelah responden melakukan terapi rendam
pekerjaan sebgai ibu rumah tangga 53,3% kaki air hangat diketahui rata-rata
(16 orang). penurunan tekanan darah sistol 173,13
menjadi 168,13 sedangkan rerata tekanan
Tabel 2 diperoleh nilai P-value 0,000 < darah diastol 91,73 menjadi 90,20.
0,050 pada tekanan sistol sedangkan nilai

Tabel 1.
Karakteristik Responden Penderita Hipertensi (n=30)
Karakteristik f %
Usia
Lansia Akhir (56 – 65) 4 13,33
Manula ( > 65) 26 86,67
Jenis Kelamin
Perempuan 28 93,3
Laki-laki 2 6,7
Pekerjaan
IRT 16 53.3
Petani 14 46.7

Tabel 2.
Perbandingan Nilai Rata-rata Tekanan Darah Pre-test dan Post-test Terapi Rendam Kaki Air
Hangat terhadap Tekanan Darah pada Lansia
TD Sebelum TD Sesudah
Variabel N P
Mean±SD Mean±SD
TD Sistol 15 173,13±18,79 168,13±19,09 0,000
TD Diastol 15 91,73±7,60 90,20±6,68 0,020
MAP 15 118,73±10,11 116,33±10,02 0,000

Tabel 3.
Perbandingan Nilai Rata-rata Tekanan Darah Pre-test dan Post-test Terapi Pijat Refleksi
terhadap Tekanan Darah pada Lansia
TD Sebelum TD Sesudah
Variabel N P
Mean±SD Mean±SD
TD Sistol 15 168,13±22,35 153,07±19,84 0,000
TD Diastol 15 86,47±6,71 83,33±7,08 0,010
MAP 15 111,87±10,62 106,60±10,26 0,000

544
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 4, Hal 541 - 554, Desember 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Tabel 4.
Hasil Uji Paired Simple T Test Penurunan Tekanan darah (mmHg) dengan Terapi Rendam
Kaki Air Hangat Dan Pijat Refleksi Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia
Variabel Perlakuan Penurunan Std. Error P Value
Tekanan Darah
Terapi Rendam Kaki Air Hangat 5,00± 1,77 0,46 0,000
TD Sistol
Terapi Pijat Refleksi 9,93± 5,13 1,32 0,024
TD Terapi Rendam Kaki Air Hangat 1,53± 2,36 0.61 0,000
Diastol Terapi Pijat Refleksi 3,13± 2,77 0.72 0,000
Terapi Rendam Kaki Air Hangat 2,40± 1,84 0.48 0,001
MAP
Terapi Pijat Refleksi 5,27± 2,58 0,66 0,000

Tabel 3 hasil uji paired simple t test pada Menurut Solechah et al (2016), menyatakan
Tabel 3. diperoleh nilai P-value 0,000 < bahwa perempuan terlindung dari penyakit
0,050 pada tekanan sistol sedangkan nilai kardiovaskular sebelum memasuki masa
P-value 0,010 < 0,050 pada tekanan menopause karena perempuan yang belum
diastole dan nilai P-value 0,000 < 0,050 menopause akan dilindungi oleh hormon
pada MAP. Setelah responden melakukan esterogen yang memiliki peran dalam
terapi rendam kaki air hangat diketahui meningkatkan kadar High Density
rata-rata penurunan tekanan darah sistol Lipoprotein (HDL). Penelitian ini juga
168,13 menjadi 153,07 sedangkan rerata dibuktikan menurut teori Sherwood (2011)
tekanan darah diastol 86,47 menjadi 83,33. pada masa menopause menyebabkan
kontrol aliran darah menjadi tidak stabil
Tabel 4 rata-rata selisih nilai pre-test dan yang mengakibatkan penurunan HDL dan
post-test penurunan tekanan darah sistol peningkatan Low Density Lipoprotein
pada kelompok terapi pijat refleksi sebesar (LDL). HDL berfungsi untuk mencegah
9,93 lebih tinggi dibandingkan kelompok penyempitan pembuluh darah akibat lemak
terapi rendam kaki air hangat sebesar 5,00. sedangkan LDL adalah penyebab utama
Pada tekanan darah diastol pada kelompok pembentukan ateroma. Ketika seorang
terapi pijat refleksi sebesar 3,13 lebih tinggi perempuan telah memasuki umur 45 - 55
dibandingkan kelompok terapi rendam kaki tahun sehingga menyebabkan perempuan
air hangat sebesar 1,53.. Rata-rata selisih yang telah berusia >45 tahun lebih berisiko
nilai pre-test dan post-test penurunan nilai menderita hipertensi.
MAP pada kelompok terapi pijat refleksi
sebesar 5,27 lebih tinggi dibandingkan Hal tersebut sesuai dengan penelitian
kelompok terapi rendam kaki air hangat Marisna (2017) yang dilakukan di wilayah
sebesar 2,40. Hasil uji paired simple t test kerja Puskesmas Kampung Dalam
didapatkan nilai p value 0,000. Kecamatan Pontianak Timur yang
menemukan pada wanita lebih banyak
PEMBAHASAN dibandingkan dengan laki-laki. Penelitian
Karakteristik Responden lain yang dilakukan Juliantri et al (2015)
Jenis Kelamin bahwa mayoritas penderita hipertensi
Karakteristik responden berdasarkan jenis berjenis kelamin perempuan sebanyak 10
kelamin di Puskesmas Sumbang I orang (62,5%) yang didalam tubuhnya
Banyumas pada desa Banteran memiliki hormon esterogen yang semakin
menunjukkan paling banyak dan paling berkurang produksinya saat pertambahan
tinggi berjenis kelamin perempuan, dari usia yang mengakibatkan sangat rentan
total 30 responden jumlah responden terhadap hipertensi.
berjenis kelamin perempuan dengan jumlah Umur
28 orang (93,3%). Tingginya angka Hasil penelitian yang telah dilakukan pada
kejadian hipertensi pada perempuan penderita hipertensi di Puskesmas Sumbang
disebabkan karena proses menopause. I Banyumas didapatkan sebagian besar
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 4, Hal 541 - 554, Desember 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

penderita hipertensi berdasarkan usia tekanan yang dibebankan pada arteri. Hal
berada pada kategori manula (>65 tahun) ini sejalan dengan penelitian dari
sebanyak 86,67%. Menrut Azhari et al Dalimartha (2008) yang mengatakan
(2017) bertambahnya usia maka tubuh pekerjaan diluar rumah akan berpengaruh
mengalami perubahan fisiologis, misalnya kepada aktifitas fisik seseorang yang
penurunan elastisitas arteri dan juga adanya terbukti bahwa ada keterkaitan antara
kekakuan pembuluh darah, hal ini yang aktivitas kurang aktif dengan hipertensi.
menyebabkan risiko hipertensi akan naik
dengan bertambahnya umur. Teori dari Efektivitas Terapi Rendam Kaki Air
Potter & Perry (2009) menyatakan Hangat
peningkatan tekanan darah pada orang Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada
dewasa akan meningkat sesuai usia perbedaan skor penurunan tekanan darah
berhubungan dengan elastisitas pembuluh pada penderita hipertensi pre test dan post
darah yang menurun menyebabkan tekanan test setelah dilakukan tindakan terapi
darah lebih dari 140/90 mmHg disebut rendam kaki air hangat. Peningkatan rerata
sebagai hipertensi dan meningkatkan risiko skor penurunan tekanan darah sistol antara
terjadinya penyakit yang berhubungan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan
dengan hipertensi. dengan terapi rendam kaki air hangat yakni
173,13 mmHg menjadi 168,13 mmHg.
Kemenkes RI (2019) menyatakan bahwa Hasil uji paired simple t test kelompok
bertambahnya umur menyebabkan risiko perlakuan dengan terapi rendam kaki air
terkena hipertensi menjadi lebih besar hangat pada penurunan tekanan darah sistol
sehingga prevalensi hipertensi dikalangan didapatkan nilai p value 0,000. Rerata
usia lanjut cukup tinggi, yaitu sekitar 40%, penurunan tekanan darah diastol pada
dengan kematian sekitar diatas usia 65 penderita hipertensi sebelum dan sesudah
tahun. Hasil penelitian lain yang dilakukan diberikan terapi rendam kaki air hangat
Marisna (2017) pada penderita hipertensi di yaitu 91,73 mmHg menjadi 90,20 mmHg.
Puskesmas Kampung Dalam Kecamaatan Hasil uji paired simple t test kelompok
Pontianak Timur didapatkan sebagian besar perlakuan dengan terapi rendam kaki air
penderita hipertensi berdasarkan usia hangat terhadap penurunan tekanan darah
berada pada kategori manula (>65 tahun) diastol didapatkan nilai p value 0,020.
sebanyak 33,3%.
Hasil uji hipotesis dalam penelitian ini
Pekerjaan menggunakan uji paired simple t test yang
Pada responden hipertensi di Puskesmas didapatkan nilai P=0,000 yaitu (p<0,005)
Sumbang I Banyumas pekerjaan yang yang disimpulkan bahwa terdapat
paling banyak adalah ibu rumah tangga perubahan tekanan darah sebelum dan
yaitu sebanyak 16 orang (53,3%). sesudah dilakukan intervensi terapi rendam
Penelitian ini didukung oleh penelitian kaki air hangat. Adanya perbedaan nilai
Elfandari (2015) yang memiliki sebagian dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan
besar responden yang merupakan ibu rumah Ho ditolak yang berarti ada pengaruh yang
tangga dengan jumlah 8 orang (50%). signifikan dan bermakna dari pemberian
Penelitian lain yang mendukung yaitu dari intervensi terapi rendam kaki air hangat
Ramadi (2017) menyatakan kurangnya pada tekanan darah lansia di Puskesmas
aktivitas fisik seseorang cenderung Sumbang I Banyumas.
mempunyai frekuensi denyut jantung yang
lebih tinggi sehingga otot jantung harus Responden dilakukan terapi rendam kaki air
bekerja lebih keras pada setiap kontraksi. hangat selama 15 menit dengan suhu air
Semakin keras dan sering otot jantung 40℃. Terapi rendam kaki air hangat
harus memompa maka semakin besar pula dilakukan dengan frekuensi sehari sekali

546
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 4, Hal 541 - 554, Desember 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

setiap pagi selama 6 hari berturut-turut, tekanan katup aorta. Keadaan kontraksi
dinyatakan ada perbedaan tekanan darah ventrikel mulai terjadi sehingga dengan
yang signifikan setelah dilakukan terapi adanya pelebaran pembuluh darah, aliran
rendam kaki air hangat. Setelah pemberian darah akan lancar dan akan mudah
terapi dilakukan pengukuran tekanan darah mensuplai darah masuk ke jantung sehingga
ulang (post test) sehingga peneliti bisa dapat menurunkan tekanan sistolnya.
melihat atau mendapatkan hasil pengukuran
tekanan darah bahwa hasilnya ada Prinsip rendam air hangat adalah konduksi
perurunan tekanan darah yang signifikan atau perpindahan panas dari air ke tubuh.
setelah pemberian terapi rendam kaki air Penurunan tekanan darah diastol ini
hangat. Ketinggian air pada rendam kaki disebabkan oleh penurunan tahanan perifer.
air hangat adalah setinggi mata kaki pada Suhu panas akan membuat pembuluh darah
pasien hipertensi. Tindakan rendam kaki air berdilatasi. Arteriol akan berdilatasi apabila
hangat sendiri pada suhu air hangat 40℃ diberi ransangan saraf parasimpatis.
selama 15 menit untuk menjaga supaya Vasodilatasi arteriol menyebabkan
suhu air hangat tetap dalam rentang batas penurunan tekanan pada arteri di
standart 40℃ menggunakan penutup belakangnya dan membuat darah mengalir
handuk, sehingga ketika melakukan dengan lancar. Hal tersebut akan
tindakan terapi rendam kaki air hangat menyebabkan terjadinya penurunan tahanan
untuk suhu air hangat sendiri akan tetap perifer total dan terjadilah penurunan
stabil dan efektif untuk menurunkan tekanan darah diastol (Karch, 2010).
tekanan darah pasien hipertensi.
Hasil penelitian ini didukung oleh
Waktu terapi rendam kaki air hangat penelitian Zarastika (2017) menunjukkan
dilakukan pada pagi hari, alasan dilakukan ada pengaruh terapi rendam kaki air hangat
pada pagi hari dikarenakan pagi hari adalah terhadap penurunan tekanan darah. Hasil
waktu yang paling baik dimana tubuh dan dari penelitian tersebut menyatakan bahwa
saraf dalam kondisi bugar dan saraf pada terapi rendam kaki air hangat sangat
telapak kaki lebih sensitif dikarenakan signifikan terhadap penurunan tekanan
proses setelah istirahat dimalam hari. Terapi darah pada penderita hipertensi.
rendam kaki air hangat dilakukan selama 6
hari berturut-turut dikarenakan pada Efektivitas Terapi Pijat Refleksi untuk
pembuluh darah pada pasien hipertensi Penderita Hipertensi
memiliki kekakuan pada pembuluh darah, Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada
sehingga diperlukan waktu selama 6 hari perbedaan skor penurunan tekanan darah
berturut-turut untuk menjaga elastisitas pada penderita hipertensi pre test dan post
pembuluh darah supaya tidak terjadi test dengan terapi pijat refleksi. Rerata skor
kenaikan tekanan darah kembali (Paul, penurunan tekanan darah sistol antara
2016). sebelum dan sesudah diberikan perlakuan
dengan terapi pijat refleksi yakni 168,13
Intan (2010) menyatakan bahwa panas dari mmHg menjadi 153,07 mmHg. Hasil uji
hidroterapi dengan menggunakan air hangat paired simple t test kelompok perlakuan
digunakan untuk meningkatkan aliran darah dengan terapi pijat refleksi terhadap
kulit, dengan melebarkan pembuluh darah penurunan tekanan darah sistol didapatkan
yang dapat meningkatkan suplai oksigen nilai p value 0,000, sedangkan rerata
dan nutrisi pada jaringan. Menurut Batjun penurunan tekanan darah diastol pada
(2015) menyatakan bahwa pada awal penderita hipertensi sebelum dan sesudah
kontraksi, katup aorta dan katup semilunar diberikan terapi pijat refleksi mengalami
belum terbuka, untuk membuka katup aorta, perubahan yaitu 86,47 mmHg menjadi
tekanan di dalam ventrikel harus melebihi 83,33 mmHg. Hasil uji paired simple t test
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 4, Hal 541 - 554, Desember 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

kelompok perlakuan dengan terapi pijat


refleksi terhadap penurunan tekanan darah Chanif & Khoiriyah (2016) menyatakan
sistol didapatkan nilai p value 0,001. terapi pijat refleksi kaki mempunyai
Adanya perbedaan nilai dapat disimpulkan pengaruh secara langsung terhadap
bahwa Ha diterima dan Ho ditolak yang elastisitas dinding pembuluh darah yaitu
berarti ada pengaruh yang signifikan dan dengan dengan teknik memanipulasi dari
bermakna dari pemberian intervensi terapi struktur jaringan lunak yang dapat
pijat refleksi kaki pada penderita hipertensi menenangkan serta mengurangi stres
di wilayah kerja Puskesmas Sumbang I psikologis dengan meningkatkan hormon
Banyumas. morpin endogen seperti endorpin, enkefalin
dan dinorfin yang sekaligus menurunkan
Responden yang dilakukan pemijatan kadar hormon stres seperti kortisol,
refleksi kaki selama 30 menit dalam 3 kali norepinephrin dan dopamin di dalam tubuh.
pada 2 hari sekali selama 6 hari mengatakan Aliran darah yang lancar akan
bahwa gejala yang muncul seperti rasa meningkatkan sirkulasi darah yang
pusing kepala, tengkuk yang tegang membawa nutrisi dan oksigen ke sel-sel
menjadi berkurang bahkan ada yang hilang, tubuh tanpa ada hambatan serta
rasa pegal dan kebas dikaki berkurang serta memberikan efek relaksasi dan kesegaran
badan menjadi rileks setelah dilakukan pada seluruh tubuh sehingga kondisi tubuh
pemijatan refleksi kaki. Pijat refleksi kaki seimbang. Pijat refleksi kaki juga
dilakukan dengan teknik pemijatan pada merangsang pada sistem saraf simpatis
kedua kaki responden yang menekankan yang mengalami penurunan aktivitas
bagian titik refleksi di kaki, membelai sehingga mengakibatkan penurunan
lembut secara teratur untuk mengurangi tekanan darah.
nyeri, membuat rileks atau meningkatkan
sirkulasi. Efektivitas penurunan tekanan darah
sebagai dampak dari pemberian terapi pijat
Hartutik & Suratih (2015) menyatakan refleksi juga didukung oleh penelitian yang
bahwa pijat refleksi melancarkan peredaran dilakukan oleh Penelitian lain oleh Zunaidi
darah dan aliran getah bening. Efek et al (2014) yang melakukan penelitian
langsung yang bersifat mekanis dari pengaruh pijat refleksi terhadap tekanan
tekanan secara berirama dan gerakan- darah pada penderita hipertensi di Klinik
gerakan yang digunakan meningkatkan Sehat Hasta Therapetika Tugurejo
tingkat aliran darah. Menurut Ratnawati Semarang dengan hasil terdapat perbedaan
(2019) pijat refleksi menstimulasi lebih dari antara terapi pijat refleksi dan massage kaki
7.000 saraf yang berbeda, hal ini terhadap penurunan tekanan darah pada
meningkatkan fungsi dan reaktivitasnya dan responden dengan nilai tekanan darah
meningkatkan energi dengan sistole p value 0.033 dan diastol p value
menyelaraskan fungsi organ dan system 0.017, sedangkan penelitian lain yang
otot, pijat refleksi membantu meningkatkan mendukung adalah penelitian Rindang, et al
metabolism dan proses penciptaan energi (2015) terdapat pengaruh terapi pijat
dalam tubuh. Pijat refleksi juga sangat baik refleksi kaki terhadap tekanan darah pada
untuk meredakan sakit kepala sehingga penderita hipertensi di Puskesmas Lima
pijat refleksi banyak digunakan sebagai Puluh Kota Pekanbaru.
metode untuk menghilangkan sakit kepala.
Ketegangan otot merupakan salah satu Efektifitas Terapi Rendam Kaki Air
penyebab penyakit kepala dan pijat refleksi Hangat dan Pijat Refleksi terhadap
dapat mengurangi tingkat rasa sakit pada Tekanan Darah pada Penderita
kepala dengan menghilangkan ketegangan Hipertensi
pada otot.

548
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 4, Hal 541 - 554, Desember 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Setelah dilakukan uji ststistik didapatkan terdapat dibagian bawah telapak kaki mulai
bahwa terdapat perbedaan pengaruh terapi dari ujung kaki sampai tumit. Responden
rendam kaki air hangat dan pijat refleksi mengatakan bahwa gejala yang muncul
terhadap penurunan tekanan darah sistol seperti rasa pusing kepala, tengkuk yang
pada penderita hipertensi di Puskesmas tegang menjadi berkurang bahkan ada yang
Sumbang I Banyumas. Hasil uji paired hilang, rasa pegal dan kebas dikaki
simple t test dengan nilai p value 0,000 berkurang serta badan menjadi rileks
pada kelompok terapi rendam kaki air setelah dilakukan pemijatan refleksi kaki.
hangat didapatkan rerata penurunan tekanan Pijat refleksi kaki dilakukan dengan teknik
darah sistolik 5,00 mmHg dan tekanan pemijatan di kedua telapak kaki responden
darah diastolik 1,53 mmHg. Sedangkan pada bagian titik refleksi di kaki, membelai
kelompok terapi pijat refleksi didapatkan lembut secara teratur untuk mengurangi
rerata penurunan tekanan darah sistol 9,93 nyeri, membuat rileks atau meningkatkan
mmHg dan tekanan darah diastol 3,13 sirkulasi.
mmHg. Hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa terapi pijat refleksi Istilah lain dari terapi pijat refleksi oleh
lebih efektif dibandingkan terapi rendam Chandrasekar et al (2019) disebut juga
kaki air hangat untuk menurunkan tekanan terapi zona refleks. Terapi zona reflex
darah pada penderita hipertensi. Penelitian adalah tempat tubuh dibagi menjadi sepuluh
ini sejalan dengan penelitian Rahmita zona longitudinal dari kepala hingga kaki.
(2018) bahwa penerapan pijat refleksi kaki Ada lima teori yang mendukung bagaimana
efektif menurunkan tekanan darah lansia refleksiologi berdampak pada kesehatan
sehingga terdapat pengaruh yang bermakna tubuh. Teori dasar pertama dan kedua
dari penerapan pijat refleksi kaki terhadap terkait dengan energi. Teori energi
penurunan tekanan darah lansia hipertensi menganjurkan bahwa bagian-bagian tubuh
di PSTW Budi Luhur Yogyakarta. dapat berkomunikasi menggunakan medan
elektromagnetik dan komunikasi dapat
Hasil penelitian yang telah dilakukan diblokir berdasarkan masing-masing di
didapatkan jumlah penurunan tekanan darah sekitarnya. Teori ketiga dan keempat
responden ada beberapa yang mengalami menunjukkan bahwa aliran energi dapat
penurunan dengan jumlah yang banyak dan dipulihkan dan yang keempat adalah
ada pula yang sedikit. Hal ini dikarenakan tentang jalur yang diblokir dapat dibuka.
setiap individu memiliki respon tubuh yang Teori terakhir bahwa terapi pijat refleksi
berbeda-beda terhadap terapi pijat refleksi dapat memecah kristal asam laktat yang
kaki. Rerata tekanan darah sebelum biasanya disimpan di kaki dan
dilakukan terapi pijat refleksi tekanan darah memungkinkan energi mengalir secara
diketahui rerata sistol 168,13, sedangkan efisien.
rerata diastol 86,47, sedangkan tekanan
darah sesudah terapi pijat refleksi diketahui Shahdadi et al (2017) menjelaskan bahwa
rerata sistol 153,07 sedangkan rerata diastol pijat refleksi merupakan salah satu terapi
83,33. komplementer dan intervensi non-
farmakologis bersifat non-invasif,
Responden yang dilakukan pemijatan sederhana dan lebih murah, dan memiliki
refleksi kaki selama 30 menit dalam 3 kali efek samping yang lebih sedikit atau tidak
pada 2 hari sekali selama 6 hari. Titik sama sekali dibandingkan dengan
refleksi pijat kaki untuk hipertensi terdapat pengobatan farmakologis. Tarrasch et al
pada jempol kaki yaitu titik 1—5 dan (2017) menyatkan bahwa pijat refleksi
semua jari-jari kaki yaitu titik 2. Titik didefinisikan sebagai praktik sistematis
refleksi selanjutnya yaitu titik 33 jantung, yang berfokus pada merangsang titik-titik
titik 18 hati, dan titik 22 ginjal yang refleks kaki yang sesuai dengan bagian
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 4, Hal 541 - 554, Desember 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

tubuh tertentu. Ada titik atau zona refleks di


kaki yang berkorelasi dengan semua bagian Vasodepresor atau antihipertensi dihasilkan
tubuh. Dehghanmeh et al (2020) juga oleh ginjal yaitu prostaglandin dan nitrat
menjelaskan bahwa dalam pijat refleksi oksida yang dapat melawan efek
memberikan energi melalui titik-titik vasopressor angiotensin sehingga pembuluh
tekanan yang dipijat yang akan memicu darah mengalami pelebaran dan relaksasi.
respon yang tepat dalam berbagai organ dan Pengaturan tekanan darah jangka pendek
kelenjar tubuh. dilakukan melalui syaraf selama beberapa
detik sampai menit dengan mengirim sinyal
Pijat refleksi dapat melancarkan peredaran ke medulla oblongata sehingga dapat
darah dan aliran getah bening. Efek menyebabkan dilatasi arteriol, dilatasi vena
langsung yang bersifat mekanis dari besar, perlambatan jantung dan
tekanan secara berirama dan gerakan- pengurangan kekuatan kontraksi otot
gerakan yang digunakan dalam pijat secara jantung. Pengaturan jangka panjang
dramatis meningkatkan tingkat aliran darah. dilakukan melalui ginjal dengan mengatur
Rangsangan yang ditimbulkan terhadap kosentrasi garam dan air dalam tubuh.
reseptor saraf juga mengakibatkan Apabila tekanan darah meningkat, maka
pembuluh darah melebar secara refleks konsentrasi garam dan air akan diturunkan
sehingga melancarkan aliran darah yang dengan pelepasan melalui urin, jika tekanan
sangat berpengaruh bagi kesehatan darah turun dibawah normal, maka air dan
(Hartutik & Suratih, 2015). garam akan di absorbsi kembali oleh
ginjal (Barrett et al, 2019).
Reflexology Association of Connecticut
menjelaskan bahwa reflexology bekerja Salehi et al (2019) menyatakan bahwa pijat
melalui syaraf-syaraf tepi. Tekanan-tekanan refleksi mempengaruhi hormon seperti
yang diberikan pada tangan atau kaki akan dopamin, seronon, epinefrin (adrenalin),
menstimulasi sistem syaraf tepi melalui norepinefrin (norrenalin), oksitosin dan
alur-alur persyarafan menuju sistem syaraf kortisol. Stimulasi mekanis selama pijatan
pusat dan sistem syaraf belakang, yang bertindak sebagai analgesik dengan
akan merangsang penurunan hormon memengaruhi sistem saraf pusat dan
adrenalin sehingga akan menyebabkan menghalangi jalur saraf naik ke otak (serat
terjadinya vasodilatasi pada pembuluh dan A dan C), dan menyebabkan sekresi
menimbulkan relaksasi serta ketenangan analgesik sentral dari otak tengah, termasuk
tubuh. Pijat refleksi menurut TCM beta-endorphin dan ensefalin. Menurut Ali
Meridian Theory (Chi atau Khi) dapat Fakhr-Movahedi et al (2015) efek samping
membantu membersihkan adanya sekat dari reflektif pijat termasuk teori kontrol
sekat atau blok sepanjang saluran dalam gerbang nyeri, saraf teori impuls,
tubuh. Hal ini dapat membantu peningkatan endorfin serta sekresi
memaksimalkan cara kerja obat anti enkephalin demikian mengendalikan rasa
hipertensi golongan ACE (Angiotensin sakit, meningkatkan aliran getah bening,
Converting Enzyme) inhibitor yang bekerja meningkatkan sistem kekebalan tubuh,
untuk menghambat kerja enzim yang meningkatkan konduksi saraf, sirkulasi
mengubah angiotensin. Angiotensin II darah, dan menghilangkan racun dari tubuh
merupakan suatu zat aktif yang sebagai akibat dari peningkatan aliran
mengakibatkan vasokontriksi pembuluh darah.
darah, sehingga jika angiotensin II
dihambat maka pembuluh darah akan Penelitian sesuai dengan yang dilakukan
mengalami vasodilatasi sehingga tekanan oleh Giri (2016) didapatkan hasil rata-rata
dalam pembuluh darah tidak meningkat (mean) tekanan darah sistole dan diastole
(Karch, 2010). sebelum dan setelah massase tanpa obat

550
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 4, Hal 541 - 554, Desember 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

hipertensi didapatkan hasil mean tekanan sebelum dan sesudah diberikan terapi pijat
sistole 151.00 mmHg (sebelum) dan 140.00 refleksi kaki. Terapi pijat refleksi lebih
mmHg (setelah). Sedangkan tekanan efektif dibandingkan terapi rendam kaki air
diastole dengan hasil mean 88.00 mmHg hangat terhadap tekanan darah pada lansia
(sebelum) dan 80.00 mmHg (setelah). di Puskesmas Sumbang I Banyumas.
Penelitian lain yaitu oleh Rahmita Ada
perbedaan tekanan darah sistolik dan DAFTAR PUSTAKA
diastolik sebelumdan setelah terapi pijat Ali Fakhr-Movahedi, Nobahar, M., &
refleksi. Bolhasani, M. (2015). The Effect Of
Touch On The Vital Signs Of
Karakteristik responden pada penderita Agitated Patients Undergoing
hipertensi lansia di Puskesmas Sumbang I Mechanical Ventilation: An
Banyumas yang sudah dilakukan terapi Interventional Study. Nursing And
rendam kaki air hangat dan pijat refleksi Midwifery Journal, 12(10), 899–907.
bahwa jenis kelamin perempuan lebih
banyak dibandingkan dengan laki-laki, hal Anderson, B., & McFarlane, C. (2011).
ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Assemblage and geography. Area,
oleh Ramadi (2017) kurangnya aktivitas 43(2), 124–127.
fisik seseorang cenderung mempunyai https://doi.org/10.1111/j.1475-
frekuensi denyut jantung yang lebih tinggi 4762.2011.01004.x
sehingga otot jantung harus bekerja lebih
Anwar, R. (2014). Sebagai Faktor Risiko
keras pada setiap kontraksi. Semakin keras
Terjadinya Hipertensi Di Puskesmas
dan sering otot jantung harus memompa
S . Parman Kota Banjarmasin. 5(1).
maka semakin besar pula tekanan yang
dibebankan pada arteri. Ardiansyah, M. (2012). Medikal Bedah
Untuk Mahasiswa. Yogyakarta:
Penelitian ini didapatkan responden yang DIVA Press.
kooperatif sehingga hasil yang didapatkan
peneliti penderita hipertensi setelah Azhari, R., Hasneli, Y., & Hasanah, O.
diberikan intervensi tekanan darah bisa (2017). Pengaruh terapi pijat refleksi
menurunkan tekanan darah sistol dan kaki terhadap tekanan darah pada
diastol, menurunkan kadar hormon stres penderita hipertensi primer. 2(2), 1–
kortisol, membuat rasa rileks pada tubuh 20.
sehingga tekanan darah dapat menurun dan
memperbaiki fungsi tubuh. Penelitian ini Batjun, M. (2015). Pengaruh Rendam Kaki
menjadikan pengalaman, informasi Air Hangat Terhadap Penurunan
tambahan bagi responden dan bisa Tekanan Darah Pada Lansia P
dijadikan salah satu terapi yang sangat baik enderita Hipertensi Di Wilayah Kerja
bagi kesehatan dan tidak menimbulkan Puskesmas Kecamatan Kebun Jeruk
komplikasi, oleh sebab itu dengan Jakarta Barat. Jurnal Keperawatan.
menggunakan terapi pijat refleksi kaki Chandrasekar, Elanchezhiyan, & Jeysankar.
dapat dijadikan suatu terapi nonfarmakogi (2019). Design an Electronic Enabled
untuk menurunkan tekanan darah pada Organic Cotton House Slipper for
penderita hipertensi. Foot Reflexology Treatment. Asian
Journal of Convergence in
SIMPULAN Technology, 05(01), 1–4.
Terdapat perbedaan tekanan darah yang https://doi.org/10.33130/ajct.2019v05
signifikan sebelum dan sesudah diberikan i01.014
terapi rendam kaki air hangat. Terdapat
perbedaan tekanan darah yang signifikan Chanif & Khoiriyah. (2016). Efektivitas
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 4, Hal 541 - 554, Desember 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Terapi Refleksi Kaki Terhadap Finansari, T. Y., Setyawan, D.,Meikawati,


Tekanan Darah Pada Pasien W. (2014). Terhadap Tekanan Darah
Hipetensi. 175–182. Pada Pasien Hipertensi. 1–11.
Dahlan, S. (2010). Besar Sampel dan Cara Hartutik, S., & Suratih, K. (2015).
Pengambilan Sampel dalam Pengaruh Terapi Pijat Refleksi Kaki
Penelitian Kedokteran dan Kesehatan terhadap Tekanan Darah pada
(Tiga). Jakarta: Salemba Medika. Penderita Hipertensi Primer. Jurnal
Online Mahasiswa Universitas Riau,
Dalimartha. (2008). Care your self 2(2), 1454–1462.
Hipertension. Jakarta: Penebar Plus.
Intan. (2010). Dasar-dasar Fisioterapi
Damayanti, D. (2014). Perbedaan Tekanan pada Cedera Olahraga. Yogyakarta:
Darah Sebelum dan Sesudah UNY.
Dilakukan Hidroterapi Rendam
Hangat pada Penderita Hipertensi. Jones, J., Thomson, P., Irvine, K., & Leslie,
S. J. (2013). Is there a specific
Darmojo, R. B. (2009). Geriatri (Ilmu hemodynamic effect in reflexology?
Kesehatan Usia Lanjut) edisi ke-4. A systematic review of randomized
Jakarta: Balai Penerbit FKUI. controlled trials. Journal of
Alternative and Complementary
Dehghanmehr, S., Sargazi, G. H., Biabani,
Medicine, 19(4), 319–328.
A., Nooraein, S., & Allahyari, J.
https://doi.org/10.1089/acm.2011.085
(2020). Comparing the Effect of
4
Acupressure and Foot Reflexology on
Anxiety and Depression in Juliantri, V., Nurfianti, A., & Maulana, M.
Hemodialysis Patients: A Clinical (2015). Efektivitas Massage
Trial. Medical - Surgical Nursing Ekstremitas terhadap Perubahan
Journal, 8(4). Tekanan Darah pada Pasien
https://doi.org/10.5812/msnj.100386 Hipertensi di Klinik Pratama
Universitas Tanjungpura Tahun 2015
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
PENDAHULUAN Penyakit
(2017). Profil Kesehatan Provinsi
kardiovaskular dikenal sebagai
Jawa Tengah Tahun 2017.
penyebab pertama kematian di pesat
3511351(24).
maju di negara terbesar di. 1, 247–
Elfandari, S. (2015). Efektifitas Jus 265.
Belimbing Manis dan Mentimun
Karch, A. (2010). Buku AjarFarmakologi
terhadap Penurunan Tekanan Darah
Keperawatan. Jakarta: EGC.
pada Penderita Hipertensi di Wilayah
Kerja UPTD Puskesmas Kampung Kemenkes RI. (2019). Data dan Informasi
Bangka Kecamatan Pontianak Profil Kesehatan Indonesia Tahun
Tenggara. 1–9. 2018.
Ernawati, D. A. S., & Maulana, M. A. Kholis, N. (2011). Bebas Hipertensi
(2015). Pengaruh Terapi Rendam Seumur Hidup dengan Terapi Herbal.
Kaki Air Hangat Kerja Upk Yogyakarta: Real Books.
Puskesmas Khatulistiwa Kota
Pontianak Dwi Agung Santoso Lindquist, Ruth. Snyder, Mariah. Fran, M.
Program Studi Keperawatan. Jurnal (2014). Complementary and
Kesehatan Universitas Tanjungpura, Alternative Therapies in Nursing, 7th
3(2), 2–4. edition. In Critical Care Nurse (Vol.

552
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 4, Hal 541 - 554, Desember 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

34). The effect of foot reflexology


https://doi.org/10.4037/ccn2014754 massage on the anxiety of candidates
for cataract surgery. Journal of
Marisna, D. (2017). Pengaruh terapi pijat Fundamental and Applied Sciences,
refleksi kaki terhadap perubahan 9(75), 1517–1525.
tekanan darah pada penderita
hipertensi wilayah kerja puskesmas Sherwood. (2011). Fisiologi Manusia Sel ke
kampung dalam. Sistem. Jakarta: EGC.
Miller, C. A. (2011). Nursing Care Of Solechah, N., Masi, G., & Rottie, J. (2016).
Older Adults: Theory and Practice. Pengaruh Terapi Rendam Kaki
Philadelphia: J. B Lippincott Dengan Air Hangat. Jurnal
Company. Keperawatan, 5(1), 3–4.
NICE. (2019). Hypertension in adults : Sugiyono. (2014). Cara Mudah Menyusun
diagnosis and management. NICE Skripsi, Tesis, dan Disertasi.
Guideline, (August 2019). Bandung: Alfabeta.
Pamungkas, R. (2010). Dahsyatnya Jari Tarrasch, Carmel-Neiderman, Ben-Ami,
Refleksi. Yogyakarta: Pinang Merah. Kaufman, Pfeffer, Ben-David, &
Gamus. (2017). The effect of
Potter & Perry. (2009). Fundamental reflexology on the pain-insomnia-
Keperawatan Buku 1 Edisi 7. Jakarta: fatigue disturbance cluster of breast
Salemba Medika. cancer patients during adjuvant
radiation therapy. The Journal of
Rahmita. (2018). Efektifitas pijat refleksi
Alternative and Complementary
kaki terhadap penurunan tekanan
Medicine, 1–7.
darah lansia dengan hipertensi di
PSTW Budi Luhur Yogyakarta. Triyanto, E. (2014). Pelayanan
Design. Keperawatan bagi Penderita
Hipertensi secara Terpadu.
Ramadi, R. (2017). Hubungan
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Psychological Well Being Dengan
Derajat Hipertensi Pada Pasien Yonata, A., Satria, A., & Pratama, P.
Hipertensi Di Puskesmas Bahu (2016). Hipertensi sebagai Faktor
Manado. Jurnal Keperawatan, 5(1), Pencetus Terjadinya Stroke. Majority,
1–9. 5(3), 17.
Ratnawati, A. (2019). Efektivitas terapi Zarastika, R. (2017). Perbandingan
pijat refleksi dan terapi benson efektivitas terapi rendam kaki air
terhadap penurunan tekanan darah hangat dan aroma terapi lavender
pada penderita hipertensi. 1(1), 33– terhadap penurunan tekanan darah
40. penderita hipertensi.
Salehi B, Azimian J, Yekefallah L, M. M.
(2019). Effects of Foot Reflexology
and Tactile Stimulation on
Consciousness and Physiological
Indicators of Traumatic Patients.
Caspian Journal of Neurological
Sciences, 3(2), 79–89.
Shahdadi., Mansouri, & Bandani. (2017).
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 4, Hal 541 - 554, Desember 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

554

Anda mungkin juga menyukai