Anda di halaman 1dari 6

Nama : Adelia i.

Hamani

Nim: 14174275

Kelas : A/KM/VI

Tugas Inhal Praktikum Komunikasi Teraupetik

KASUS

Azkia adalah petugas kesehatan sekaligus konselor di klinik Assifa di kota


Yogyakarta . Azkia merupakan konselor muda di klinik tersebut dan baru 3 tahun 5
bulan bergabung. Kemudian Azkia kedatangan klien yang sebelumnya sudah mendaftar
di klinik Assifa . Berdasarkan hasil rekam medis diketahui klien bernama Ibu Anti usia
35 tahun dengan alamat Jl. Ringroad Selatan Yogyakarta. Ibu Anti berprofesi sebagai
guru dengan pendapatan Rp.1,500,000 . Akhir-akhir ini Ibu Anti sering mengeluh dan
susah untuk mendengar setelah di periksa oleh dokter ternyata Ibu Anti ada gangguan
pendengaran (tuna rungu). Ibu Anti sangat khawatir dan cemas kemudian ia datang ke
konselor untuk mengkonsultasi terkait gangguan pendengarannya tersebut.

Rencana Asuhan Komunikasi Teraupetik

A. TAHAP PRE-INTERAKSI

1. Identitas Klien.

Nama : Ny. Anti

Usia : 35 tahun

Pekerjaan dan penghasilan : Guru Rp. 1,500,000/bulan

Alamat : Jl. Ringroad Selatan Yogyakarta.

2. Riwayat Kesehatan Klien : Gangguan Pendengaran (tuna rungu)


Permasalahan yang dihadapi :

· Dengan kondisi yang tidak menentu atau khawatir, Ibu Anti melakukan
konseling.

3. Eksplorasi diri konselor.

· Berdasarkan kasus tersebut, Ibu Anti sangat Khawatir terhadap


kesehtannya yaitu gangguan pendengaran (tuna rungu)

· Apa yang akan saya tanyakan saat bertemu nanti?

· Bagaimana respons saya selanjutnya?

· Adakah pengalaman interaksi yang tidak menyenangkan?

· Bagaimana tingkat kecemasan saya?

4. Literatur

· Mencari dan menemukan informasi terkait gangguan tuna rungu sesuai


dengan yang dihadapi oleh klien.

B. Tahap Perkenalan/Orientasi:

Konselor : Selamat pagi ibu


Klien : Pagi mbak
Konselor :Baik perkenalkan nama saya Azkia, saya sebagai tenaga kesehatan
di klinik Assifa, lebih tepatnya di bidang konsultasi/konselor ibu
Klien : oh iya mbak Azkia'
Konselor : Baik, dengan ibu siapa ?
Klien : oh ya nama saya ibu Anti
Konselor : Baik ibu Anti, untuk pertemuan proses konseling nya kita
sepakati 3 kali tatap muka dulu ya ibu, nanti kita bisa tambah sesi pertemuan nya
jika ada yang ingin di konsultasikan kembali ibu, bagaimana ?
Klien : baik mbak
Konselor : Ok, mungkin untuk tempat dan waktunya silahkan ibu saja yang
menentukan nanti saya mengikuti ibu !
Klien : Baik mbak, mungkin tempatnya di klinik ini saja sudah cukup
nyaman kok, dan untuk waktunya pagi saja sekitar jam 08.40
gimana ?
Konselor : oh baik ibu bisa, nanti semisal ada perubahan saya kabari ibunya
nggeh?
Klien : baik mbak
Konselor : Baik ibu Anti, disini saya ingin memverifikasi terkait masalah
ibu, yaitu gangguan pendengaran, dan ibu merasa khawatir, apa itu
benar ibu?
Klien : Iya mbak, betul
Konselor : Oh ! Baik Ibu Anti terimakasih atas waktu informasinya, kita bisa
lanjutkan sesi selanjutnya di waktu yang sudah kita sepakati nggeh
Bu!
Klien : Baik mbak, terimakasih kembali, kalau begitu saya permisi mbak,
assalamualaikum!
Konselor : wa'alaikum salam warahmatullahi wa barokatuh, hati-hati ibu!
Klien : (keluar dari ruangan sambil tersenyum).

C. Tahap kerja

Konselor : baiklah, pada hari ini apa kita bisa mulai konseling nya Bu?

Klien : iya bisa mbak...

Konselor : baiklah, boleh ibu cerita kan apa yang sedang ibu rasakan saat ini?

Klien : begini mba, saya susah mendengarkan .

Konselor : apa ibu mempunyai riwayat penyakit sebelumnya?

Klien :Saya sudah periksa ke dokter mba dan katanya saya ada gangguan
pendengaran.
Konselor : selain dari gangguan pendengaran apa ada faktor lain yang
mempengaruhi atau mengganggu perasaan ibu, sehingga ibu mengalami
khawatir?

Klien : ada bu, tapi apakah ini aman ? jika saya bercerita kepada mbak?

Konselor : tenang saja bu, rahasia pasien tidak boleh diberitahukan kepada orang
lain yang tidak berkepentingan. Jadi hanya ibu dan saya saja yang tau.

Klien :Oaalah baiklah kalo begitu mbak.

Konselor : Iya bu , silahkan ibu ceritakan.

Klien : Jadi begini mbak, saya adalah seorang guru dan saya mengajar dari jam
07- 15 , setiap hari saya menerangkan kepada siswa-siswi kelas 2 SD
dengan suara yang cukup keras karena di samping sekolah saya ada mebel
yang pembuat lemari kursih kayu gitu loh mba, nah awalnya saya biasa aja
tetapi lama kelamaan telinga saya makin sakit dan susah untuk
mendengarkan orang berbicara. Saya semakin khawatir jika saya akan tuli
selamanya mba.

Konselor : hmm, seperti itu ya bu, Boleh saya tau dari sejak kapan ibu merasakan
sakit di telinga ibu?
Klien : yang saya ingat bulan ini aja mba.
Konselor : Oh.. Terus pada saat apakah telinga ibu sakit.
Klien : Saat mendengarkan suara atau bunyi yang terlalu keras mba.
Konselor : apakah ibu pernah berobat ? atau menjalani terapi ?
Klien : pernah tapi sudah lama sekali mba. Saya memutuskan untuk ke konselor
dulu.
Konselor : baiklah, sepertinya memang gejala dari tuna rungu atau gangguan
pendengaran yang di akibatkan oleh bunyi suara yang terlalu nyaring di
telinga ibu sehingga mengakibatkan sakit pada telinga ibu. Jika di biarkan
ini akan berdampak besar bagi ibu karena kerusakan bagian dalam atau
saraf telinga. Dan juga usia ibu yang hampir menopause semakin
bertambahnya usia manusia akan mengalami proses degenerasi seluruh
fungsi organ tubuh . Mulai dari berkurangnya kekuatan otot tubuh, daya
ingat dan pendengaran yang di sebut dengan presbikusis, ada
kemungkinan di bawah 65 tahun terjadi sebelum usia tersebut yaitu kurang
pendengaran. Ibu jangan khawatir terkait masalah ibu , percayalah bahwa
setiap masalah atau penyakit itu ada obatnya yang perlu ibu lakukan yaitu
ikhtiar dengan cara istrahat yang cukup, jangan dulu melakukan aktivitas
apalagi di ruangan yang bising dan nyaring karena bisa menyebabkan
bertambahnya sakit pada telinga ibu . nah untuk penyakit yang ibu rasakan
bisa memeriksakan diri lagi ke dokter terdekat, supaya bisa mengurangi
rasa sakit yang ibu derita.
Klien : Oooh.. jadi gitu yah mbak.
Konselor : betul bu, pokoknya ibu jangan khawatir apalagi cemas ya buu..
Klien : baik mba, saya akan mencobanya. Dan saya juga akan ke dokter supaya
rasa sakit saya hilang.
Konselor : baiklah, apakah ada yang mau ditanyakan lagi bu ? mengingat waktu
kita sudah hampir habis.
Klien : tidak mba, sudah paham. semoga saja saya yang salah paham karena
tidak mau suami berselingkuh.
Konselor : aamiin, doa terbaik untuk ibu, kalau begitu saya yang nanya ya bu?
(tersenyum) bagaimana perasaan ibu setelah konseling ini ? apakah
kecemasan ibu menurun atau justru meningkat?
Klien : sudah lebih baik bu, lebih plong. (tersenyum)
D. TAHAP TERMINASI

Konselor ; baiklah, jika ibu merasakan ada kegelisahan, kesedihan bisa


merenungkan dulu apa yang seharusnya dilakukan, pada dasarnya setiap
manusia mempunyai cara untuk menyelesaikan masalahnya secara pribadi,
jika nanti kesulitan baru bertanya kepada konselor. nah, untuk
pertemuannya kita cukupkan disini. Nanti kalau ibu ada yang ditanyakan,
bisa ditanyakan pada pertemuan minggu depan. (TERMINASI
SEMENTARA)
Klien : iya bu, terimakasih sarannya.
Konselor : iya sama-sama bu, saya akhiri petemuan hari ini, assalamu’alaikum
(tersenyum) (TERMINASI AKHIR)
Klien : wa’alaikumsalam wr wb.

Anda mungkin juga menyukai