Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pelayanan kesehatan merupakan salah satu pelayanan di bidang kesehatan


yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan saat ini sangat menjadi perhatian
masyarakat luas. Perhatian mereka tidak saja pada aspek kuantitas, tetapi
sekarang ini menyangkut aspek kualitas pelayanan kesehatan itu sendiri.
Pelayanan kesehatan tersebut diberikan oleh tenaga kesehatan profesional yang
diharapkan mampu memberikan pelayanan yang dibutuhkan oleh masyarakat
kapan pun dan dimana pun. Tenaga kesehatan atau health professional tersebut
misalnya tenaga keperawatan, kebidanan, kedokteran, kesehatan masyarakat, dan
tenaga kesehatan lainnya. Salah satu topik yang masih hangat dibicarakan dan
terus dikembangkan adalah tenaga keperawatan, salah satu bidang atau areanya
adalah keperawatan kesehatan masyarakat atau keperawatan kesehatan
komunitas (Swarjana, 2016).
Keperawatan kesehatan komunitas merupakan salah satu bidang yang
sangat strategis dan berperan aktif dalam meningkatkan status kesehatan
masyarakat. Namun faktanya perawat kesehatan komunitas yang ada di
Indonesia, khususnya yang ada di Puskesmas, tidak banyak melaksanakan tugas
profesi tersebut dengan berbagai macam alasan dan permasalahan. Mereka
menyadari bahwa mereka adalah perawat yang memiliki kecakapan di bidangnya
akan tetapi tidak melaksanakannya (Swarjana, 2016).
Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan
yang bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontinyu, dan berkesinambungan
dalam rangka memecahkan masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta
masyarakat melalui langkahlangkah seperti pengkajian, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi keperawatan (Wahyudi, 2010).
Data yang menggambarkan penerapan asuhan keperawatan komunitas di
kelurahan babakan ciparay. Hasil wawancara pada saat studi pendahuluan yang
dilakukan oleh peneliti pada tanggal 14 juli 2020 dengan kepala desa, kelurahan
babakan ciparay, di jalan soekarno Hatta Gg. Hassan II RW. 01 keluarahan babakan
ciparay kecamatan babakan ciparay kota bandung. Terdata total kartu keluarga
468 kartu keluarga, terdi dari Kartu keluarga RT 01 ; 323KK, kartu keluarga RT. 02 ;
125 KK, kartu keluarga RT. 04 ; 81 KK, kartu keluarga RT. 05; 30 KK dengan total
penduduk 1784 penduduk, untuk pelayanan kesehatan, terdapat prasarana
kesehatan, puskesmas 1, posyandu 1, ada dokter, bidan, serta perawat sarana
kesehatan terdekat adalah puskesmas sedangkan rumah sakit umum terdekat ada
dua buah, pada data demografi terdapat distribusi frekuensi berdasarkan IKS,
sehat 32%; prasehat 58%; tidak sehatnya 10%.pada kelurahan babakan ciparay,
memiliki distribusi masalah kesehatan keturunan berupa, tekanan darah tinggi
12%, gangguan jiwa 1%, DM 4%, penyakit yang sering muncul sejak 6 bulan
terakhir batuk pilek 24%, asma 1%, TBC 2%, Thypoid 2%, nyeri pinggang 2%,
distribusi masalah kesehatan degenerative dalam 6 bulan terakhir tekanan darah
tnggi 24%, rematik 5%, asam urat 2%, DM 1%,kolestrol 2%, stroke 1 %.
Hipertensi merupakan 3 penyakit dengan prevalensinya tinggi dan
cenderung makin meningkat di masa yang akan datang. Menurut data dari World
Health Organization atau yang biasa disebut WHO, pada tahun 2015 menunjukkan
sekitar 1,13 milyar penduduk di dunia menderita penyakit hipertensi.
Prevalensi hipertensi diprediksi akan terus meninggkat, sehingga diprediksi
pada tahun 2025 mendatang akan ada sebanyak 1,5 milyar orang yang penderita
hipertensi. Prevalensi kejadian hipertensi berdasarkan usia: 5% usia 20-39 tahun,
26% usia 40-59 tahun, dan 59,6% untuk usia 60 tahun ke atas (Aoki, 2014).
Hipertensi ialah keadaan dimana ketika tekanan darah berada diatas nilai normal
(Yonata 2016). Fakor-faktor yang menyebabkan terjadinya hipertensi menurut
AHA (2016) yaitu gen, usia, obesitas, mengkonsumsi sodium (garam) terlalu
banyak, mengkonsumsi alkohol terlalu banyak, diabetes dan tidak beraktivitas
fisik.
Hipertensi apabila tidak diobati dan ditanggulangi, maka dalam jangka
panjang akan menyebabkan berbagai komplikasi. Penatalaksanaan untuk
hipertensi dilakukan dengan 2 cara yaitu farmakologis dan non-farmakologis.
Penatalaksanaan penderita hipertensi secara farmakologis dilakukan dengan cara
mengkonsumsi obat anti hipertensi secara rutin untuk melakukan pengontrolan
tekanan darah (Utami, 2016).
Sedangkan terapi non farnakologis yang dapat dilakukan ialah diet,
pengaturan intake sodium, beraktivitas fisik, pengurangan berat badan,
mengurangi konsumsi rokok, mengurangi konsumsi alkohol, melakukan teknik
relaksasi (Oza, 2015). Terapi non farmakologis yang dapat dilakukan untuk
menurunkan atau mengatasi tekanan darah tinggi yaitu dengan berolahraga atau
melakukan aktivitas fisik. Aktivitas atau olahraga fisik yang dapat dilakukan pada
penderita hipertnesi ialah yoga, selain itu yoga juga termasuk salah satu terapi
komplementer untuk mengatasi hipertensi (Martin & Mardian, 2016).

Berdasarkan survey yang dilakukan oleh mahasiswa keperawatan stikes


immanuel bandung di kelurahan babakan ciparay di RW 1. tekanan darah tinggi
12%, gangguan jiwa 1%, DM 4%, Hal ini menunjukkan bahwa penyakit Hipertensi
merupakan penyakit terbanyak di RW 01 Kelurahan babakan ciparay. Hipertensi
yang diderita klien diakibatkan dari gaya 8 hidup dan faktor keturunan. Klien
mengatakan bahwa ia jarang berolahraga serta tidak bisa mengontol makanan
yang di makan (konsumsi garam dan konsumsi kopi). Keluarga mengatakan belum
mengetahui secara pasti tentang perawatan penyakit hipertensi dan belum
menerapkan perawatan penyakit hipertensi serta membutuhkan perawatan yang
komprehensif, maka mahasiswa merasa perlu melakukan pembinaan pada salah
satu lansia yang menderita penyakit tersebut di RW 01 kelurahan babakan ciparay
dalam bentuk upaya promotif dan preventif dengan bekerjasama dengan pihak
terkait yaitu pihak puskesmas.
B. RUMUSAN MASALAH

C. TUJUAN PENELITIAN
1. TUJUAN UMUM

2. TUJUAN KHUSUS
D. MANFAAT PENELITIAN

E. METODE PENULISAN

Metode yang dipakai dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah dengan
menggunakan penulisan diskriptif yaitu pengumpulan data dengan melakukan
observasi terhadap semua keadaan yang terjadi. Pendekatan proses keperawatan
terdiri dari pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Adapun teknik
penulisan yaitu pengumpulan data dengan melakukan observasi kemudian
menggambarkannya dengan memaparkan dalam bentuk Karya Tulis Ilmiah,
sedangkan untuk mengumpulkan data sebagai berikut:
1. Anamnesa Diperoleh dengan menanyakan kepada pasien, keluarga,
perawat, dokter dan petugas kesehatan lainnya mengenai perjalanan
penyakit dan hal-hal lain yang berhubungan dengan penyakit tersebut.
2. Observasi Partisipasi Aktif Pengadaan pengamatan dan perawatan langsung
terhadap keadaan pasien serta perkembangan penyakit dengan melakukan
asuhan keperawatan.
3. Studi Dokumentasi Pengumpulan data tentang keadaan pesien dari catatan
medik, catatan perawatan, hasil laboratorium, serta pemeriksaan lain.
4. Studi Kepustakaan Metode pengumpulan data dengan mempelajari sumber
tertulis berupa buku yang ada hubungannya dengan materi yang bersifat
dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah dan melalui akses internet.
5. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik adalah teknik pengumpulan data
dengan melakukan pemeriksaan fisik mulai dari inspeksi, palpasi, perkusi,
auskultasi untuk mendapatkan data fisik pasien secara keseluruhan. Penulis
melakukan pemeriksaan fisik secara langsung pada pasien.

F. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan bertujuan untuk mempermudah pemahaman dan
penelaahan penelitian. Dalam laporan penelitian ini, sistematika penulisan terdiri
atas lima bab, masing-masing uraian yang secara garis besar dapat dijelaskan
sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, tujuan, metode penulisan, sistematika penulisan.

BAB II KONSEP TEORI

Berisi tentang konsep dasar masyarakat, konsep dasar keperawatan komunitas,


konsep keluarga, konsep dasar gerontik, konsep pendidikan/ promosi kesehatan,
ruang lingkup kesehatan lingkungan, ruang lingkup kesehatan komunitas.

BAB III HASIL SURVEI MAWAS DIRI

Berisi tentang profil RW, haisl survei mawas diri, Analisa SWOT, analisa data,
daftar maslaah keperawatan, prioritas masalah,prioritas masalah keperawatan,
planning of action, rencana asuhan keperawatan.

BAB IV IMPLEMENTASI KEGIATAN

Berisi tentang implementasi dan evaluasi, rencana tindak lanjut, pembahasan.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai