Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL

PRAKTEK KEPERAWATAN BERDASARKAN BUKTI III

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DENGAN KEPEDULIAN KEBERSIHAN


TANGAN WARGA DI WILAYAH SUKAWENING, KABUPATEN CIANJUR

Proposal ini dijukan untuk memenuhi sebagai dari tugas mata kuliah

Praktek keperawatan berdasarkan bukti 3 (evidence based nursing practice 3)


pada Semester Genap Tahun Akademik 2019/2020

Dibimbing oleh :

Antonius Ngadiran, S.Kep, Ners, M. Kep

Disusun Oleh

Siti Fauziyyah rohadatul’ aisy 1420118003

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL

BANDUNG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmatnya
kami dapat menyelesaikan proposal ini dengan baik. Ucapan berbagai
pihak kami sampaikan yang ikut membantu baik langsung maupun tidak
langsung.

Proposal ini diselesaikan dengan tujuan agar kami dapat menerapkan


perilaku hidup bersih dan sehat dengan membersihkan tangan, Setelah
membaca proposal ini, kami harapkan penilai dapat menyetujui penelitian
ilmiah sehingga kami dapat langsung memberikan pelayanan kepada
masyarakat.

Kami menyadari meskipun kami sudah berusaha dengan baik


menyelesaikan proposal ini, pastilah ada kekurangan dalam penyajian.
Oleh karena itu kritik dan saran kami harapkanmi kesempurnaan

Juli,2020

Penulis

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR.............................................................................................................2

DAFTAR ISI..........................................................................................................................3

BAB I....................................................................................................................................3

PENDAHULUAN..................................................................................................................3

LATAR BELAKANG...................................................................................................3

RUMUSAN MASALAH.............................................................................................4

TUJUAN...................................................................................................................4

TUJUAN UMUM......................................................................................................4

TUJUAN KHUSUS.....................................................................................................4

MANFAAT PENELITIAN...........................................................................................4

BAB II...................................................................................................................................6

TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................6

Definisi....................................................................................................................6

Teori........................................................................................................................8

Kerangka konsep..................................................................................................10

Hipotesa................................................................................................................12

Definisi Operasional..............................................................................................12

BAB III................................................................................................................................13

DESKRIPSI PRAKTIK MANDIRI KEPERAWATAN.............................................................13

METODA PENELITIAN...........................................................................................13

RENCANA KEGIATAN............................................................................................16

ORGANISASI PENELITITIAN...................................................................................16

RENCANA BIAYA...................................................................................................16

Penutup................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................18

3
4
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Keadaan sehat pada hekekatnya merupakan kebutuhan pokok semua
orang. Menurut Undang-Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009, kesehatan
adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. Sehat merupakan hak setiap individu agar dapat melakukan
segala aktifitas hidup sehari - hari. Untuk bisa hidup sehat, kita harus
mempunyai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Perilaku ini me rupakan

Sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai


hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat
menolong diri sendiri di bidang kesehatan masyarakatnya (Depkes,
2005). Salah satu upaya menuju kearah perilaku sehat dengan
melalui satu program yang dikenal dengan program Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) yang dilaksanakan secara sistematis dan
terkoordinir. Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
merupakan bentuk perwujudan untuk memberikan pengalaman belajar
atau menciptakan suatu kondisi yang kondusif bagi perorangan, keluarga,
kelompok dan masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan
perilaku agar dapat menerapkan caracara hidup sehat dalam rangka
menjaga, memelihara, dan meningkatkan kesehatan.

Mengingat dampak dari perilaku terhadap derajat kesehatan cukup besar,


maka diperlukan berbagai upaya untuk mengubah perilaku yang tidak
sehat menjadi sehat. Salah satunya melalui program Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) (Haniek, 2011). Keluarga mempunyai peran penting
dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, karena dalam
keluarga terjadi komunikasi dan interaksi antara anggota keluarga yang
menjadi awal penting dari suatu proses pendidikan perilaku. Pelaksanaan

5
perilaku hidup bersih dan sehat sejak dini dalam keluarga dapat
menciptakan keluarga yang sehat dan aktif dalam setiap upaya kesehatan
di masyarakat.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah
dikemukakan di atas, maka masalah dalam penelitian ini adalah: “Seberapa
peduli perilaku hidup bersih sehat (PHBS) di kampung
sukawening,kabupaten cianjur”.

1. Bagaimana perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekitar warga?


2. Bagaimana pengembangan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di
sekitar warga?

C. TUJUAN

a. TUJUAN UMUM
Meningkatkan pelayanan kesehatan dengan Tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat PHBS Se-kampung
sukawening

b. TUJUAN KHUSUS
1. Mengaplikasikan Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai
perilaku hidup bersih dan sehat yang benar dan sehat
2. Mensosialisasikan cuci tangan dengan dengan langkah 6 benar
3. Meningkatkan profesionalitas tenaga kesehatan yang handal dalam
perilaku hidup bersih dan sehat
4. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang perilaku hidup
bersih dan sehat

6
D. MANFAAT PENELITIAN
Berdasarkan ruang lingkup dan permasalahan yang diteliti, penelitian ini
diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut:

1. Secara Teoritis Penelitian ini di harapkan dapat memberikan nilai


tambah dalam meningkatkan implementasi tentang perilaku hidup bersih
sehat (PHBS) dikampung sukakwening, kabupaten cianjur.

2. Secara Praktis Manfaat penelitian ini secara praktis dijabarkan sebagai


berikut :

a. Bagi guru Pendidikan Jasmani Penelitian ini dapat di gunakan


sebagai meningkatkan pentingnya perilaku hidup bersih sehat.

b. Bagi warga

1) Dengan melakukan hidup secara sehat dan peduli terhadap


kesehatan lingkungan, akan memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan kesehatan warga meningkat serta dapat
meningkatkan mutu

2) Sebagai bahan belajar dan masukan untuk menumbuhkan


kesadaran pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat dalam
kehidupan sehari hari.

c. Bagi peneliti, penelitian ini bisa menjadi acuan motivasi dalam


mengavaluasi pembelejaran pendidikan kesehatan di komunitas

7
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi
Pengetahuan tersebut merupakan awal terbentuknya sikap yang mana
akan membentuk perilaku ataupun tindakan. Tingkat pendidikan
akan mempengaruhi pengetahuan mengenai perilaku hidup bersih dan
sehat. Individu yang tingkat pendidikannya lebih tinggi akan lebih
mampu mengaplikasikan perilaku hidup bersih dan sehat namun bukan
berarti seseorang yang tingkat pendidikannya lebih rendah akan
mempunyai pengetahuan yang rendah pula. Menurut Roger, untuk
membentuk sebuah perilaku yang positif, maka harus didasari oleh
pengetahuan (Wawan, A: 2010)

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) secara umum merupakan perilaku-
perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan seseorang untuk
mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya. Menurut Lily S.
Sulistyowati 2011

menurut Eni (2012), Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan
cerminan pola hidup keluarga yang senantiasa memperhatikan dan
menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga. Semua perilaku kesehatan
yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga dapat menolong
dirinya sendiri dibidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam
kegiatan-kegiatan kesehatan dimasyarakat merupakan pengertian lain dari
PHBS.

Ada sepuluh indikator PHBS rumah tangga tersebut yaitu persalinan


ditolong oleh tenaga kesehatan, pemberian ASI eksklusif, balita ditimbang,
penggunaan air bersih, cuci tangan, penggunaan jamban, pemberantasan

8
jentik, konsumsi buah dan sayur, aktivitas fisik dan tidak merokok di dalam
Irawati, E dan Wahyuni (2011), yang berjudul Gambaran Karakteristik
Keluarga Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pada Tatanan
Rumah Tangga di Desa Karangasem Wilayah Kerja Puskesmas Tanon II
Sragen. Menurut Calhoun dan Acocella (1990), sikap adalah sesuatu yang
melekat pada keyakinan – keyakinan dan perasaan – perasaan terhadap
suatu objek dan predisposisi untuk terbuai terhadap objek dengan syarat –
syarat tertentu. Menurut Azwar, (2013), faktor-faktor yang mempengaruhi
sikap antara lain: pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap
penting, pengaruh kebudayaan, media massa, lembaga pendidikan dan
lembaga agama dan faktor emosional Lebih jauh, Proverawati dan
Rahmawati (2012) menyatakan bahwa PHBS di Rumah Tangga merupakan
upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan
mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan
aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS di rumah tangga
dilakukan untuk mencapai rumah tangga ber PHBS. Rumah tangga yang
ber- PHBS adalah rumah tangga yang melakukan 10 PHBS di rumah tangga.
Menurut Azwar, (2013), faktor-faktor yang mempengaruhi sikap antara
lain: pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting,
pengaruh kebudayaan, media massa, lembaga pendidikan dan lembaga
agama dan faktor emosional Mayoritas sikap kepala rumah tangga
terhadap PHBS di rumah tangga tidak baik, hal ini dapat disebabkan
kurangnya pengetahuan bapak rumah tangga tentang arti pentingnya
PHBS selain itu kurangnya sosialisasi atau informasi tentang PHBS rumah
tangga baik yang dilakukan oleh dinas kesehatan maupun dari pemerintah
desa.

B. Teori
Tujuan dari PHBS yaitu untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan
kemauan masyarakat agar hidup sehat, serta meningkatkan peran aktif
masyarakat termasuk swasta dan dunia usaha, dalam upaya mewujudkan
derajat hidup yang optimal (Dinkes, 2006).

9
Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan terjadi setelah seseorang
mengadakan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Pengetahuan
atau kognitif merupakan domain yang

sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang, yaitu termasuk


partisipasi dalam suatu kegiatan (Notoatmodjo, 2012).

Perilaku Hidup Bersih adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh


peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar
kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu
mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif
dalam mewujudkan lingkungan sehat (Atikah Proverawati & Eni
Rahmawati, 2012: 21).

Salah satu hal yang mempengaruhi pengetahuan adalah informasi,


kemudahan untuk memperoleh informasi membantu mempercepat
sesorang memperoleh pengetahuan yang baru (Mubarak, 2011).

Informasi dapat diberikan melalui penyuluhan, Penyuluhan merupakan


serangkaian kegiatan komunikasi dengan menggunakan media dalam
memberikan bantuan terhadap pengembangan potensi, yaitu fisik, emosi,
sosial, sikap dan pengetahuan semaksimal mungkin sebagai upaya
untuk meningkatkan atau memelihara kesehatan.(Notoadmojo, 2010).

Penyuluhan tentang mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir


Tujuan yang ingin dicapai dari penyuluhan tentang mencuci tangan
menggunakan sabun dan air mengalir diberikan kepada orangtua dan
anak ini adalah meningkatkan pengetahuan para orangtua dan anak
sehingga diharapkan dapat menerapkan pengetahuan yang telah
didapatkan tersebut dalam perilaku hidup sehat, yaitu dengan memiliki
perilaku mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir dalam
kehidupan sehari hari. Tujuan penyuluhan tentang mencuci tangan
menggunakan sabun dan air mengalir ini sesuai dengan tujuan utama
dari penyuluhan secara umum yaitu untuk peningkatan pengetahuan atau

10
sikap masyarakat, peningkatan perilaku masyarakat, dan
peningkatan status kesehatan masyarakat (Nursalam,2009).

Pendapat WHO (2009) dalam Ernawati (2012), mencuci tangan dengan


sabun telah terbukti mengurangi kejadian penyakit.Terjadi perubahan
pengetahuan sebelum diberikan penyuluhan dibandingkan dengan
setelah diberikan penyuluhan. Minat orangtua dan anak untuk
menerapkan mencuci tangan sangat besar, sehingga penyuluhan tersebut
mudah diterima. Menurut WHO salah satu usaha atau strategi yang dapat
dilakukan untuk memperoleh perubahan perilaku tersebut adalah
dengan cara pemberian penyuluhan (WHO, 2010).

Pemberian informasi dalam bentuk penyuluhan merupakan suatu


proses yang bermanfaat untuk menciptakan iklim atau kondisi
yang mempengaruhi perilaku individu. Perilaku terbentuk karena 3
faktor yaitu faktor predisposisi (pengetahuan, sikap, keyakinan,
kepercayaan, nilai - nilai, tradisi, dan sebgainya), faktor pemungkin
(sasaran dan prasarana atau fasilitas yang memadai), faktor
penguat. Berdasarkan segi fasilitas, masih kurangnya fasilitas yang
memadai untuk siswa mencuci tangan seperti kurang mencukupi sabun,
tidak adanya kran air ditempat strategis (tempat yang sering
dikunjungi anak - anak) dan tidak adanya poster tentang pentingnya
mencuci tangan (Notoatmodjo, 2010).

Hal ini juga diperkuat penelitian oleh Kemenkes RI (2010). Jika


seseorang telah paham pentingnya cuci tangan pakai sabun belum
tentu mereka otomatis memperpraktikkannya.

C. Kerangka konsep
Menurut Nurlaily (2010), salah satu faktor yang terpenting untuk
terbentuknya perilaku seseorang didasari oleh pengetahuan. Jika kita
memiliki pengetahuan yang baik, maka kita tidak mudah terpengaruh akan

11
objek yang ada di sekitar kita dan kita akan memiliki perilaku yang baik
yang akan berlangsung lama. Berdasarkan kajian teoritik perilaku hidup
bersih dan sehat adalah halhal yang berkaitan dengan tindakan atau
kegiatan seseorang didalam menjaga dan meningkatkan kesehatannya.
Kesehatan merupakan suatu kebutuhan pokok dari manusia dan sehat
tidak diperoleh secara otomatis, akan tetapi harus diupayakan. Perilaku
hidup bersih sehat tidak muncul secara tiba-tiba, akan tetapi harus melalui
suatu proses pendidikan yang amat panjang dan untuk mengetahuinya
dapat diwujudkan dalam bentuk perubahan perilaku yang bersih dan
sehat. Hal penting dalam perilaku yang bersih dan sehat adalah masalah
pembentukan dan perubahan perilaku. Perubahan perilaku merupakan
tujuan dari pendidikan atau penyuluhan kesehatan. Untuk mengetahui
perubahan perilaku hidup bersih dan sehat dapat diketahui melalui faktor
yang mempengaruhinya. Adapun faktor-faktor perilaku hidup bersih dan
sehat meliputi faktor terhadap makanan dan minuman bergizi, faktor
terhadap kebersihan diri/pribadi, faktor terhadap kebersihan lingkungan,
faktor terhadap sakit dan penyakit, faktor terhadap perilaku yang merusak
kesehatan dan faktor perilaku hidup yang teratur, faktor terhadap
kebersihan lingkungan, faktor terhadap sakit dan penyakit, faktor terhadap
perilaku yang merusak kesehatan dan faktor perilaku hidup yang teratur.
perilaku hidup bersih sehat dalam kehidupannya sehari-hari, ini
merupakan suatu perubahan yang sangat baik. Dengan demikian
diharapkan siswa akan dapat mempertinggi tingkat kesehatan dan dapat
menerima pelajaran sesuai dengan tujuannya. Indikator PHBS kebersihan
diri yang diambil sebagai ukuran untuk menilai PHBS di sekolah
diantaranya mencuci tangan, kebersihan kuku, kebersihan berpakaian,
kebersihan gigi dan mulut, kebersihan rambut, dan membuang sampah
pada tempatnya. Selain itu ditambahkan indikator PHBS yang menyangkut
olahraga di sekolah.

12
1) Mencuci tangan tidak hanya membasuh telapak tangan saja.Langkah-
langkah mencuci tangan yang baik dan benar (Imelda Suryaningsih,
2014:260),

a. Membasahi tangan dengan air mengalir.

b. Gunakan sabun dan gosok hingga berbusa secara merata di telapak


tangan.

c. Gosok kesela-sela jari satu persatu.

d. Gosok punggung tangan secara merata

e. Bersihkan kesela-sela kuku satu persatu

f. Keringkan tangan dengan tisu bersih atau handuk sekali pakai, atau
pengering udara. Jika memungkinkan, gunakan tisu atau handuk untuk
mematikan kran.

D. Hipotesa
Berdasakan hasil penelitian dari indikator perilaku hidup bersih sehat
(PHBS ) tentang cuci tangan dengan air bersi h dan memakai sabun
dengan pertanyaan pada anggota keluarga berumur diatas 5 tahun apakah
selalu mencuci tangan dengan air bersih bersih dan memakai sabun
temyata responden jumlah rumah tangga yang mencuci tangan dengan air
bersih dan menggunakan sabun adalah 106 8 Jiwa , jumlah seluruh rumah
tangga yang ada adalah 1069 jiwa dan persentase mencuci tanggan dengan
air bersih dan memakai sabun adala h 99,90% . Hal ini dapat kita lihat
bagaimana masyarakat memandang perilaku hidup bersih dan sehat
tersebut hanya dari segi kebersihan saja .

E. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah perilaku hidup bersih sehat
kamppungg sukawening, kabupaten bandung yaitu sesuatu yang hal yang

13
berkaitan dengan tindakan atau kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan. Terdiri dari faktor perilaku terhadap makanan
dan minuman, faktor perilaku terhadap kebersihan tubuh dan pakaian,
faktor perilaku terhadap kebersihan lingkungan, faktor perilaku terhadap
sakit dan penyakit, faktor perilaku hidup yang teratur dan terukur dan
faktor perilaku yang merusak kesehatan yang dituangkan dalam bentuk
angket yang hasilnya berupa skor. Variabel penelitian ini adalah kampung
bunut, kampung sukawening, kampung calingcing, kampung ciranjang
Dalam penelitian ini yang akan diukur dari peneliti ini adalah Implementasi
kebersihan diri siswa mengenai PHBS yang meliputi kebersihan kulit,
kebersihan kuku, kebersihan berpkaian, kebersihan gigi dan mulut,
kebersihan rambut, kebersihan lingkungan.

14
BAB III

DESKRIPSI PRAKTIK MANDIRI KEPERAWATAN

A. METODA PENELITIAN
Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kuantitatif tentang perilaku
hidup bersih dan sehat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan metode survei dan teknik pengambilan data menggunakan
angket. Penelitian ini bermaksud mengetahui seberapa besar perilaku
hidup bersih sehat warga sukawening, kabupaten cinajur. Sebelum
penelitian dilaksanakan, peneliti melakukan langkah-langkah menyusun
instrumen yang berupa angket. Dalam menyusun instrumen dilakukan
langkah mendefinisikan konstrak, menyidik faktor, menyusun kisikisi dan
butir-butir pernyataan, mengkonsultasikan kepada ahli, dan melakukan uji
coba instrumen. Setelah melakukan uji coba instrumen kemudian
melakukan uji validitas instrumen dan uji reliabilitas instrumen. Setelah uji
validitas dan reliabilitas instrumen dilakukan akan diketahui pernyataan-
pernyataan yang valid dan reliabel dan dapat digunakan sebagai instrumen
penelitian. Langkah selanjutnya melakukan penelitian di kampung
sukawening Setelah penelitian dilaksanakan, langkah selanjutnya
pengumpulan data dan analisis data Jenis data dalam penelitian ini
merupakan data yang diambil langsung di lapangan.

INSTRUMEN

Instrumen dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan instrumen


berupa Angket. responden tinggal memberikan tanda check list (√) pada
kolom atau tempat yang sesuai, dengan angket langsung menggunakan
skala bertingkat. Alasan digunakan angket karena dengan metode tersebut
peneliti dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya. Angket dalam

15
penelitian ini bersifat tertutup agar terdapat kesamaan jawaban masing-
masing responden sehingga proses pengolahan datanya lebih mudah
dengan skala dan penilaian sebagai berikut.

Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 209), prosedur yang ditempuh dalam


pengadaan instrumen yang baik adalah :

a. Perencanaan, meliputi perumusan tujuan, menentukan variabel,


kategorisasi variabel

b. Penulisan butir soal, atau item kuesioner, penyusunan skala,


penyusunan pedoman wawancara

c. Penyuntingan, yaitu melengkapi instrument dengan pedoman


mengerjakan surat pengantar, kunci jawaban dan lain-lain yang perlu.

d. Uji coba, baik dalam skala kecil maupun besar

e. Penganalisaan hasil, analisis item, melihat pola jawaban peninjauan


saran-saran, dan sebagainya

f. Mengadakan revisi terhadap item-item yang dirasa kurang baik dan


mendasarkan diri pada data yang diperoleh sewaktu uji coba

PENGOLAHAN

Setelah memperoleh data penelitian data diolah menggunakan analisis


statistik kemudian peneliti mengambil kesimpulan dan saran.

ANALISA

Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dilakukan untuk


mengetahui gambaran data yang akan dianalisis. Data berupa hasil
pengisian lembar soal terhadap responden dalam bentuk skor penilaian.
Pengolahan terhadap data dilakukan melalui proses berikut (Notoatmodjo,
2010:98):

16
1. Editing (penyuntingan data) Memeriksa data-data yang sudah
terkumpul, yaitu mengoreksi setiap lembar tes untuk memastikan
pertanyaan telah terjawab semua dan meminta responden menjawab
kembali apabila terdapat pertanyaan yang belum dijawab.

2. Scoring Selanjutnya menetapkan pemberian skor pada lembar tes dalam


penelitian ini menggunakan pola apabila jawaban benar maka diberinilai
satu (1) dan apabila salah maka diberi nilai (0).

3. Coding Sheet (membuat lembaran kode) Lembaran kode adalah


instrumen berupa kolom-kolom untuk merekam data secara manual. Data
yang diolah dengan computer kodenya harus dibuat pada coding sheet
yang telah tersedia.

4. Entry Data (memasukkan data) Mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak


lembar kode sesuai dengan jawaban masing-masing pertanyaan.

5. Tabulating (tabulasi) Kegiatan membuat tabel-tabel data dan


mengelompokkan data sesuai jawaban-jawaban dengan teratur serta teliti,
kemudian dihitung, dijumlahkan dan disajikan dalam bentuk tabel.
Berdasarkan tabel tersebut akan dipakai untuk membuat data agar didapat
gambaran tingkat pengetahuan variabel yang telah ada.

6. Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam pengolahan hasil data
inimenggunakan analisis deskriptif, yaitu untuk menjelaskan atau
mendiskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Analisis ini hanya
menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel
(Notoatmodjo, 2010:182).

B. RENCANA KEGIATAN
Pembiasaan cuci tangan yang dilakukan di Indonesia adalah dengan
gerakan 21 hari diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat
akan pentingnya cuci tangan menggunakan sabun. Program gerakan 21
hari ini dicetuskan oleh sabun kesehatan keluarga yang memang getol

17
untuk melakukan promosi cuci tangan dengan sabun. Maksud gerakan 21
hari ini adalah mandi menggunakan sabun, CTPS sebelum makan pagi,
sebelum makan siang, sebelum makan malam, dan setelah dari toilet
selama 21 hari berturut-turut tanpa putus. Penggunaan 21 hari ini, karena
perubahan perilaku bisa dilihat setelah 21 hari (Republika, 2012)

C. ORGANISASI PENELITITIAN
Peneliti melakukan penelitian sendiri tidak bersama anggota dan tidak
memilikii pendamping, peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan
literatur 10 tahun kebelakang

D. RENCANA BIAYA
RENCANA ANGGARAN PENELITIAN PROPOSAL

− Biaya rental dan print proposal Rp. 100.000

− Fotocopy sumber-sumber tinjauan pustaka Rp. 20.000

− Fotocopy perbanyak proposal Rp. 50.000

− CD Rp. 10.000

PENGUMPULAN DATA

− Izin penelitian Rp. 50.000

− Transportasi Rp. 50.000

ANALISA DATA DAN PENYUSUNAN LAPORAN

− Biaya rental dan print Rp.100.000

− CD Rp. 10.000

− Penjilidan Rp.150.000

− Fotocopy laporan penelitian Rp. 50.000

Total Rp.590.000

18
Penutup
Demikian Proposal ini kami buat, besar harapan kami agar dapat
melaksanakan penelitian ilmiah ini. Atas perhatian dan kerjasamanya kami
ucapkan Terimakasih.

Menyetujui Bandung, …………………..

19
DAFTAR PUSTAKA

Gani abdul husni (2015) perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan
rumah tanggga mayarakat using.[online] diakses pada 1 juli 2020
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/IKESMA/article/view/4347/3285

sri rahayu (2017) PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MELAKSANAKAN


PERILAK U HIDUP BERSIH SEHAT (PHBS) Dl KELURAHAN KEBUN BUNGA
KECAMATAN SUKARAMI KOTA PALEMBANG . UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PALEMBANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN .[online] diakkses pada 1 juni
2020 http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/651/1/SKRIPSI479-
1705023757.pdf

purwandari retno (2013) HUBUNGAN ANTARA PERILAKU MENCUCI


TANGAN DENGAN INSIDEN DIARE PADA ANAK USIA SEKOLAH DI
KABUPATEN JEMBER[online] diakses pada 1 juni 2020
https://media.neliti.com/media/publications/138015-ID-hubungan-antara-
perilaku-mencuci-tangan.pdf

Ayu, musvita suci (2018) peningakatan kesehatan melalui perilaku hhidup


bersih dan sehat sejak dini didesa hargomulyo gendang sari gunung
kidul .universitas ahmad dahlan : yogyakarta diakses pada 1 juni 2020
[online]
http://www.journal2.uad.ac.id/index.php/jpmuad/article/view/437/pdf

20

Anda mungkin juga menyukai