Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAAN BARU


(UU NO.29 TAHUN 2000)

DISUSUN OLEH :

ABDUL RAHMAN WAHID


(1910814210009)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK KIMIA
BANJARBARU

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah mengenai
perlindungan varietas baru ini dapat saya selesaikan.

Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan pengetahuan
mengenai UU NO. 29 TAHUN 2000. Saya menyadari bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran
demi perbaikan makalah yang saya buat.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya dan dapat berguna bagi diri saya
pribadi.

Banjarbaru, 25 November 2020

Penyusun

Abdul Rahman Wahid

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................1
DAFTAR ISI......................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................3

1.3 Tujuan Pembahasan.............................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................5

2.1 Perlindungan Varietas Tanaman..........................................................................5

2.2 Permohonan Hak PVT.........................................................................................5

2.3 Pusat Perlindungan Varietas Pertanian dan Perijinan Pertanian..........................6

2.4 Prosedur Persyaratan PVT di Indonesia...............................................................7

2.5 Subjek Perlindungan Varietas Tanaman..............................................................8

2.6 Hak dan Kewajiban Pemegang Hak Perlindungan Varietas Tanaman................8

2.7 Pengalihan Hak Perlindungan Varietas Tanaman................................................10

2.8 Lisensi..................................................................................................................11

2.9 Berakhirnya Hak Perlindungan Varietas Tanaman..............................................11

2.10 Jangka Waktu Perlindungan Varietas Tanaman.................................................11

BAB III PENUTUP......................................................................................................................12

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................13

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Hak kekayaan intelektual adalah hak yang timbul dari kemampuan berfikir atau olah
pikir yang menghasilkan suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia (Hidayah, 2012).
Dalam ilmu hukum, hak kekayaan intelektual merupakan harta kekayaan khususnya hukum
benda (zakenrecht) yang mempunyai objek benda intelektual, yaitu benda yang tidak berwujud
yang bersifat immaterial maka pemilik hak atas kekayaan intelektual pada prinsipnya dapat
berbuat apa saja sesuai dengan kehendaknya.
Indonesia merupakan salah satu Negara di dunia yang memiliki sumber daya hayati
yang merupakan sumber plasma nutfah dan dapat dimanfaatkan untuk merakit varietas unggul
masa depan yang sangat mendukung pembangunan sektor pertanian. Dalam prakteknya
pembajakan varietas-varietas tanaman masih saja terjadi. Berkaitan dengan maraknya
pembajakan varietas-varietas tanaman maka dibentuk Undang-undang Nomer 29 Tahun 2000
Tentang Perlindungan Varietas Tanaman.
Undang-Undang No. 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman disusun
sebagai upaya pemenuhan kewajiban internasional Indonesia, dan bertujuan untuk menciptakan
serta meningkatkan minat perorangan maupun badan hukum untuk melakukan kegiatan
pemuliaan tanaman dalam rangka menghasilkan varietas unggul baru. Namun, hingga saat ini
masih terdapat beberapa ketentuan yang tidak diatur dalam Undang-Undang No. 29 Tahun 2000
tentang Perlindungan Varietas Tanaman. Hal ini menciptakan peluang terjadinya multitafsir dan
ketidakpastian hukum dalam pelaksanaannya.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa yang dimaksud dengan PVT?
b. Siapa subjek pemegang hak PVT ?
c. Apa hak & kewajiban pemegang hak PVT ?
d. Bagaimanakah upaya yang dilakukan untuk melindungi PVT ?
e. Bagaimana Prosedur Persyaratan Hak Perlindungan Varietas Tanaman ?

3
f. Berapa lama jangka waktu Perlindungan Varietas Tanaman?
 

1.3 Tujuan Pembahasan :


a. Memahami apa yang dimaksud dengan PVT
b. Mengetahui subjek dari pemegang hak PVT
c. Mengetahui hak & kewajiban pemegang hak PVT
d. Mengetahui upaya yang dapat dilakukan untuk melindungi PVT
e. Mengetahui prosedur persyaratan PVT
f. Mengetahui jangka waktu berlakunya PVT

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perlindungan Varietas Tanaman

Buku Undang-Undang NO 29 Tahun 2000 Tentang Perlindungan Varietas Tanaman Diterbitkan


oleh Deptan RI Tahun 2005.

Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) adalah perlindungan khusus yang diberikan negara, yang
dalam hal ini diwakili oleh pemerintah dan pelaksanaannya dilakukan oleh kantor Perlindungan
Varietas Tanaman, terhadap varietas tanaman yang dihasilkan oleh pemulia tanaman (Pratomo,
2019). Pihak pemulia tanaman atau pemegang PVT memegang kendali secara eksklusif terhadap
bahan perbanyakan (mencakup benih, stek, anakan, atau jaringan biakan) dan material yang
dipanen (bunga potong, buah, potongan daun) dari suatu varietas tanaman baru untuk digunakan
dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Suatu kultivar yang didaftarkan untuk mendapatkan
PVT harus memiliki karakteristik berikut ini : baru, unik, seragam, stabil, dan telah diberi nama.
Hak ini merupakan imbalan atas upaya yang dilakukan pemulia dalam merakit kultivar yang
dimuliakannya, sekaligus untuk melindungi konsumen (penanam bahan tanam atau pengguna
produk) dari pemalsuan atas produk yang dihasilkan dari kultivar tersebut (Irianti,2017).

Sedangkan Pengertian Perlindungan Varietas Tanaman menurut UU PVT no. 29 Tahun 2000
Pasal 1(1) adalah : “Perlindungan khusus yang diberikan negara, yang dalam hal ini diwakili
oleh pemerintah “dan pelaksanaannya dilakukan oleh Kantor Perlindungan Varietas
Tanaman, terhadap varietas tanaman yang dihasilkan oleh pemulia tanaman melalui
kegiatan pemuliaan tanaman”

2.2 Permohonan Hak PVT


 PVT dapat diberikan pada varietas tanaman dari jenis atau spesies tanaman yang baru,
unik, seragam, stabil dan diberikan nama.

5
 Tanaman sebagaimana yang dimaksud adalah tanaman semusim dan tanaman tahunan.
 Suatu varietas dianggap baru apabila pada saat penerimaan permohonan hak PVT, bahan
perbanyakan atau hasil panen dari varietas tersebut belum pernah diperdagangkan di
Indonesia atau sudah diperdagangkan tetapi tidak lebih dari setahun, atau telah
diperdagangkan di luar negeri tidak lebih dari empat tahun untuk tanaman semusim dan
enam tahun untuk tanaman tahunan.
 Suatu varietas dianggap unik apabila varietas tersebut dapat dibedakan secara jelas
dengan varietas lain yang keberadaannya sudah diketahui secara umum pada saat
penerimaan permohonan hak PVT.
 Suatu varietas dianggap seragam apabila sifat-sifat utama atau penting pada varietas
tersebut terbukti seragam meskipun bervariasi sebagai akibat dari cara tanam dan
lingkungan yang berbeda-beda.
 Suatu varietas dianggap stabil apabila sifat-sifatnya tidak mengalami perubahan setelah
ditanam berulang-ulang, atau untuk yang diperbanyak melalui siklus perbanyakan
khusus, tidak mengalami perubahan pada setiap akhir siklus tersebut.
Varietas yang dapat diberi PVT harus diberi penamaan yang selanjutnya menjadi nama varietas
yang bersangkutan, dengan ketentuan bahwa (Kurnia, 2020) :
 Nama varietas tersebut terus dapat digunakan meskipun masa perlindungannya telah
habis
 Pemberian nama tidak boleh menimbulkan kerancuan terhadap sifat-sifat varietas
 Penamaan varietas dilakukan oleh pemohon hak PVT dan didaftarkan pada Kantor PVT
 Apabila penamaan tidak sesuai dengan ketentuan, maka Kantor PVT berhak menolak
penamaan tersebut dan meminta penamaan baru; Apabila nama varietas tersebut telah
dipergunakan untuk varietas lain, maka pemohon wajib mengganti nama varietas
tersebut; Nama varietas yang diajukan dapat juga diajukan sebagai merek dagang sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Jangka waktu perlindungan PVT
adalah 20 tahun untuk tanaman semusim dan 25 tahun untuk tanaman tahunan.

2.3 Pusat Perlindungan Varietas Pertanian dan Perijinan Pertanian

6
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 61/Permentan/OT. 140/10/2010 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Pertanian Pertanian maka terhitung tanggal 1 Desember 2011, Pusat
Perlindungan Varietas Tanaman dan Pusat Perizinan Pertanian berubah menjadi Pusat
Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (Pusat PVTPP). Kantor PVT dan
Perizinan Pertanian (PVTPP) menjadi kantor yang ditunjuk untuk menangani pendaftaran PVT
baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Kantor Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan
Perizinan Pertanian (PVTPP) berada di bawah naungan Departemen Pertanian Republik
Indonesia.

2.4 Prosedur Persyaratan PVT di Indonesia


PVT dapat diberikan pada varietas tanaman dari jenis atau spesies tanaman yang baru,
unik, seragam, stabil dan diberikan nama. Tanaman sebagaimana yang dimaksud adalah tanaman
semusin dan tanaman tahunan. Suatu varietas dianggap baru apabila pada saat penerimaan
permohonan hak PVT, bahan perbanyakan atau hasil panen dari varietas tersebut belum pernah
diperdagangkan di Indonesia atau sudah diperdagangkan tetapi tidak lebih dari setahun, atau
telah diperdagangkan di luar negeri tidak lebih dari empat tahun untuk tanaman semusim dan
enam tahun untuk tanaman tahunan. Suatu varietas dianggap unik apabila varietas tersebut dapat
dibedakan secara jelas dengan varietas lain yang keberadaannya sudah diketahui secara umum
pada saat penerimaan permohonan hak PVT. Suatu varietas dianggap seragam apabila sifat-sifat
utama atau penting pada varietas tersebut terbukti seragam meskipun bervariasi sebagai akibat
dari cara tanam dan lingkungan yang berbeda-beda. Suatu varietas dianggap stabil apabila sifat-
sifatnya tidak mengalami perubahan setelah ditanam berulang-ulang, atau untuk yang
diperbanyak melalui siklus perbanyakan khusus, tidak mengalami perubahan pada setiap akhir
siklus tersebut.
a. Varietas yang dapat diberi PVT harus diberi penamaan yang selanjutnya menjadi nama
varietas yang bersangkutan, dengan ketentuan bahwa :
1. Nama varietas tersebut terus dapat digunakan meskipun masa perlindungannya telah
habis;
2. Pemberian nama tidak boleh menimbulkan kerancuan terhadap sifat-sifat varietas
3. Penamaan varietas dilakukan oleh pemohon hak PVT dan didaftarkan pada Kantor PVT;

7
4. Apabila penamaan tidak sesuai dengan ketentuan poin 2, maka Kantor PVT berhak
menolak penamaan tersebut dan meminta penamaan baru;
5. Apabila nama varietas tersebut telah dipergunakan untuk varietas lain, maka pemohon
wajib mengganti nama varietas tersebut;
6. Nama varietas yang diajukan dapat juga diajukan sebagai merek dagang sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2.5 Subjek Perlindungan Varietas Tanaman


Pemegang hak PVT adalah pemulia atau orang atau badan hukum, atau pihak lain yang
menerima lebih lanjut hak PVT dari pemegang hak PVT sebelumnya. Jika suatu varietas
dihasilkan berdasarkan perjanjian kerja, maka pihak yang memberi pekerjaan itu adalah
pemegang hak PVT, kecuali diperjanjikan lain antara kedua pihak dengan tidak mengurangi hak
pemulia. Jika suatu varietas dihasilkan berdasarkan pesanan, maka pihak yang memberi pesanan
itu menjadi pemegang hak PVT, kecuali diperjanjikan lain antara kedua pihak dengan tidak
mengurangi hak pemulia.

Pengumuman Permohonan Hak Perlindungan Varietas Tanaman :

a. 6 bulan setelah tanggal penerimaan permohonan hak PVT


b. 12 (dua belas) bulan setelah tanggal penerimaan permohonan hak PVT dengan hak
prioritas.

Tidak Dianggap Sebagai Pelanggaran Hak Perlindungan Varietas Tanaman apabila :

a. Penggunaan sebagian hasil panen dari varietas yang dilindungi, sepanjang tidak untuk
tujuan komersial;
b. Penggunaan varietas yang dilindungi untuk kegiatan penelitian, pemuliaan tanaman, dan
perakitan varietas baru;

8
c. Penggunaan oleh Pemerintah atas varietas yang dilindungi dalam rangka kebijakan
pengadaan pangan dan obat-obatan dengan memperhatikan hak-hak ekonomi dari
pemegang hak PVT.

2.6 Hak dan Kewajiban Pemegang Hak Perlindungan Varietas Tanaman :


(1) Pemegang hak PVT memiliki hak untuk menggunakan dan memberikan persetujuan kepada
orang atau badan hukum lain untuk menggunakan varietas berupa benih dan hasil panen yang
digunakan untuk propagasi.

(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku juga untuk:

a. varietas turunan esensial yang berasal dari suatu varietas yang dilindungi atau varietas
yang telah terdaftar dan diberi nama;
b. varietas yang tidak dapat dibedakan secara jelas dari varietas yang dilindungi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1);
c. varietas yang diproduksi dengan selalu menggunakan varietas yang dilindungi.

(3) Hak untuk menggunakan varietas sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) meliputi
kegiatan (Wenas, 2014):

a. memproduksi atau memperbanyak benih;


b. menyiapkan untuk tujuan propagasi;
c. mengiklankan;
d. menawarkan;
e. menjual atau memperdagangkan;
f. mengekspor;
g. mengimpor;
h. mencadangkan untuk keperluan sebagaimana dimaksud dalam butir a, b, c, d, e, f, dan g.

9
(4) Penggunaan hasil panen yang digunakan untuk propagasi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), yang berasal dari varietas yang dilindungi, harus mendapat persetujuan dari pemegang hak
PVT.

(5) Penggunaan varietas turunan esensial sebagaimana dimaksud pada ayat (2), harus mendapat
persetujuan dari pemegang hak PVT dan/atau pemilik varietas asal dengan ketentuan sebagai
berikut:

a. varietas turunan esensial berasal dari varietas yang telah mendapat hak PVT atau
mendapat penamaan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan bukan
merupakan varietas turunan esensial sebelumnya;
b. varietas tersebut pada dasarnya mempertahankan ekspresi sifat-sifat esensial dari varietas
asal, tetapi dapat dibedakan secara jelas dengan varietas asal dari sifat-sifat yang timbul
dari tindakan penurunan itu sendiri;
c. varietas turunan esensial sebagaimana dimaksud pada butir a dan butir b dapat diperoleh
dari mutasi alami atau mutasi induksi, variasi somaklonal, seleksi individu tanaman,
silang balik, dan transformasi dengan rekayasa genetika dari varietas asal.

(6) Varietas asal untuk menghasilkan varietas turunan esensial harus telah diberi nama dan
didaftar oleh Pemerintah.

(7) Ketentuan penamaan, pendaftaran, dan penggunaan varietas sebagai varietas asal untuk
varietas turunan esensial sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dan ayat (6), serta instansi yang
diberi tugas untuk melaksanakannya, diatur lebih lanjut oleh Pemerintah.

2.7 Pengalihan Hak Perlindungan Varietas Tanaman


Hak PVT dapat beralih atau dialihkan karena :
a. pewarisan;
b. hibah;
c. wasiat;
d. perjanjian dalam bentuk akta notaris; atau

10
e. sebab lain yang dibenarkan oleh undang-undang.
Pengalihan hak PVT harus disertai dengan dokumen PVT berikut hak lain yang berkaitan dengan
itu. Setiap pengalihan hak PVT wajib dicatatkan pada Kantor PVT dan dicatat dalam Daftar
Umum PVT dengan membayar biaya yang besarnya ditetapkan oleh Menteri. Syarat dan tata
cara pengalihan hak PVT diatur lebih lanjut oleh Pemerintah.Pengalihan hak PVT tidak
menghapus hak pemulia untuk tetap dicantumkan nama dan identitas lainnya dalam Sertifikat
hak PVT yang bersangkutan serta hak memperoleh imbalan (Anonim, 2018)

2.8 Lisensi
Pemegang hak PVT berhak memberi lisensi kepada orang atau badan hukum lain berdasarkan
surat perjanjian lisensi.Perjanjian lisensi harus dicatatkan pada Kantor PVT dan dimuat dalam
Daftar Umum PVT dengan membayar biaya yang besarnya ditetapkan oleh Menteri. Dalam hal
perjanjian lisensi tidak dicatatkan di Kantor PVT sebagaimana dimaksud diatas, maka perjanjian
lisensi tersebut tidak mempunyai akibat hukum terhadap pihak ketiga. Ketentuan mengenai
perjanjian lisensi diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

2.9 Berakhirnya Hak Perlindungan Varietas Tanaman


Hak PVT berakhir karena :

berakhirnya jangka waktu;


pembatalan;
pencabutan.

2.10 Jangka Waktu Perlindungan Varietas Tanaman


(1) Jangka waktu PVT :

a. 20 (dua puluh) tahun untuk tanaman semusim;


b. 25 (dua puluh lima) tahun untuk tanaman tahunan.

11
(2) Jangka waktu PVT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihitung sejak tanggal
pemberian hak PVT.

(3) Sejak tanggal pengajuan permohonan hak PVT secara lengkap diterima Kantor PVT
sampai dengan diberikan hak tersebut, kepada pemohon diberikan perlindungan
sementara.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan   
Hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) adalah hak yang diberikan kepada pemulia dan/atau
pemegang hak PVT untuk menggunakan sendiri varietas hasil pemuliaannya atau memberi
persetujuan kepada orang atau badan hukum lain untuk menggunakannya selama waktu tertentu.

Permohonan pendaftaran hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) terhadap varietas tanaman
yang diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia kepada kantor Perlindungan Varietas
Tanaman (PVT), harus memuat :

1. Tanggal, bulan, dan tahun surat permohonan


2. Nama dan alamat lengkap pemohon
3. Nama, alamat lengkap, dan kewarganegaraan pemulia serta nama ahli waris yang
ditunjuk
4. Nama varietas
5. Deskripsi varietas yang mencakup asal usul atau silsilah, ciri-ciri morfologi, dan
sifat-sifat penting lainnya
 

12
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2017. Perlindungan Varietas Tanaman Baru (UU NO. 29 TAHUN 2000)


https://www.Pendekarbirublog.wordpress.com
Diakses pada tanggal 26 November 2020

Anonim. 2018. UU no.29 Tentang Varietas Tanaman.


https://www.jogloabang.com
Diakses pada tanggal 26 November 2020

Hidayah, Khoirul. 2012. Perlindungan Hak Paten Dalam Kajian Hukum Islam dan Peran Umat
Islam Dalam Bidang Iptek. Jurnal Syariah dan Hukum. Volume 4 Nomor 1, hlm. 85-95.
https://www.media.neliti.com
Diakses pada tanggal 26 November 2020

Irianti, Yuliana Diah Wariski. 2017. Perlindungan Dan Pemanfaatan Varietas Tanaman Melalui
Perjanjian Benefit Sharing. Rechtidee. Vol. 12, No. 1.
https://www.journal.trunojoyo.ac.id
Diakses pada tanggal 26 November 2020

Kurnia, Abi Jam’an.2019. Bisakah Mendaftarkan Merek dengan Nama Varietas Tanaman?.
https://www.hukumonline.com
Diakses pada tanggal 26 November 2020

Pratomo, Fauzi Cahyo. 2019. Kenali Pentingnya Hak Perlindungan Terhadap Varietas Tanaman.
https;//www.bahasan.id
Diakses pada tanggal 26 November 2020

Wenas, Rio Christian. 2014. Tindak Pidana Terhadap Perlindungan Varietas Tanaman dan
Pengaturannya di Indonesia. Lexet Societatis. Vol 2, No 8.
https://www.ejournal.unsrat.ac.id
Diakes pada tanggal 26 November 2020

13
14

Anda mungkin juga menyukai