Npm: 719112819
Kelas: 2019A
Karena negara tersebut mengadopsi pola pertumbuhan ekonomi pada negara negara maju
yang prakteknya tidak sesuai dengan kondisi perekonomian, sosial, budaya dari negara
tersebut. Kemiskinan masih menjadi faktor utama dalam permasalahan negara tersebut.
Penyebab kegagalan suatu perencanaan pembangunan adalah antara lain, data yang
digunakan dalam menyusun renacana tidak akurat dan tidak lengkap, adanya gangguan dari
beberapa faktor yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya, adanya kelemahan kelemahan
institusional dari aparat perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Dan kurangnya sumber
daya yang ada dalam negera tersebut. Jika negara tersebut masih mengekspor sumber daya
yang dimiliki ke luar negeri maka hal itu membuat perekonomian negara tersebut tidak akan
penduuduk dapat menjadi faktor pendorong pembangunan karena pertambahan penduduk dan
suatu masyarakat memperoleh bukan saja tenaga ahli, akan tetapi juga tenaga kerja terampil,
terdidik, dan entrepreuneur yang berpendidikan. Oleh karena itu, pada tingkat pembangunan
yang tinggi, penghambatan penduduk dapat memberikan sumbangan yang lebih besar bagi
pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali. Hal ini merupakan masalah yang klasik yang
sering dijumpai hampir diseluruh negara terbelakang dan negara negara yang baru saja
merdeka yang ada di dunia. Pertambahan penduduk yang sangat cepat akan berakibat buruk
terhadap pembangunan karena akan memperkecil tingkat penanaman modal yang akan
menimbulkan pertambahan penduduk akan lebih besar dari pendapatan nasional. Selain itu,
pertambahan penduduk yang terlalu cepat akan mengurangi kemampuan pemerintah untuk
menabung karena jumlah pajak yang dapat dikumpulkan menjadi semakin sedikit.
Pertambahan penduduk yang terlalu cepat dan tidak terkendali akan mempengaruhi corak
penanaman modal yang dilakukan oleh pemerintah yang seharusnya untuk membangun
legiatan kegiatan yang lebih produktif malah melakukan penanaman modal yang besar untuk
diperlukan guna memperbaiki tingkat kesehatan masyarakat. Secara umum dapat dikatakan
bahwa semakin tinggi teknologi yang digunakan maka semakin besar kemampuan negara
untuk memperbesar tingkat produksi dan mempercepat pembangunan ekonomi. Tetapi sangat
disayangkan teknologi tinggi pada umumnya bersifat padat modal, berarti kemampuannya
untuk menciptakan kesempatan kerja lebih terbatas ketimbang kegiatan ekonomi yang