Anda di halaman 1dari 13

STATISTIKA DASAR

PENGERTIAN STATISTIK & STATISTIKA (MENURUT PARA


PAKAR), MACAM-MACAM STATISTIKA, DATA (JENIS DAN CARA
PENGUMPULAN), POPULASI & SAMPEL.

DOSEN PENGAMPU
Farid hidayat, M. Pd.

DISUSUN OLEH

Aida Aulia Rahmah


190101040940

PRODI PENDIDIDKAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN

2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi robbil ‘aalamiin, Kita panjatkan puja dan puji syukur kepada Allah
SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, saya dapat menyelesaikan
makalah Statistika Dasar ini dengan baik, yang berjudul “Pengertian Statistik & Statistika
(Menurut Para Pakar), Macam-Macam Statistika, Data (Jenis dan Cara Pengumpulan), serta
Populasi & Sampel”.

Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah Statistika Dasar,
Bapak Farid Hidayat, M. Pd. Karena telah memberikan materi pembelajaran yang sangat
bermanfaat yang berkaitan dengan Statistika Dasar ini dan juga yang senantiasa telah
memberikan saya tugas makalah ini.

Penulisan makalah ini dibuat guna melengkapi salah satu nilai dari mata kuliah
Statistika Dasar. Dan semoga hasil penulisan makalah ini berguna bagi para pembacanya agar
dapat mengetahui apa pengertian dari Statistik dan Statistika menurut para pakar serta
perbedaannya, mengetahui apa saja macam-macam statistika, dan mengetahui apa itu Data,
Populasi, dan Sampel.

Dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan dan kelebihannya. Oleh
sebab itu, kritik dan saran sangat saya harapkan, agar kedepannya bisa menjadi lebih baik.

Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memenuhi harapan saya maupun
rekan-rekan mahasiswa/mahasiswi lainnya.

Banjarmasin, September 2020 M


Penulis,

Aida Aulia Rahmah


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………. i

DAFTAR ISI…………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………... 1

A. Latar Belakang........................................................ 1

B. Rumusan Masalah.................................................... 1

C. Tujuan Penulisan..................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN………………………………….. 3

A. Pengertian Statistik dan Statistika Menurut Para Pakar ... 3

B. Macam – Macam Statistiska ……………………….. 4

C. Data (Jenis dan Cara Pengumpulan) ………………… 4


D. Populasi dan Sampel ………………………………. 7

BAB III PENUTUP………………………………………… 8

A. Kesimpulan……………………………………… 8
B. Saran …………………………………………… 9

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………... 10
BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Statistik dan Statistika memiliki makna yang berbeda. Statistik merupakan kumpulan data
baik berupa bilangan maupun bukan bilangan yang disusun dalam tabel ataupun gambar yang
melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan. Kata statistik bisa juga digunakan untuk
menyatakan ukuran sebagai wakil dari kumpulan data mengenai sesuatu hal. Ukuran ini didapat
berdasarkan perhitungan menggunakan kumpulan sebagian data yang diambil dari keseluruhan
tentang persoalan tersebut (misal: persen dan rata-rata). Terkait dengan hal itu, statistik punya
pengertian yang lebih spesifik. Untuk masuk pada pengertian ini, Anda harus memahami
terlebih dahulu istilah populasi dan sampel. Lalu, apa yang dimaksud dengan statistika? Perlu
dipahami bahwa statistik itu tidaklah muncul dengan sendirinya. Informasi yang berupa tabel,
grafik, angka-angka, keseluruhan jenis statistik tersebut memerlukan suatu metode dalam
pembuatannya dan dalam menerjemahkannya. Sehingga, jelas bahwa dibutuhkan suatu proses
untuk mendapatkan suatu statistik. Dalam proses tersebut dibutuhkan suatu ilmu. Ilmu inilah
yang dinamakan statistika, yaitu ilmu yang mencakup bagaimana cara mengumpulkan data,
menyajikan data, menganalisis data, menginterpretasikan data, dan menarik kesimpulan.
Statistika dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu statistika deskriptif dan statistika inferensia.
Manfaat statistika secara umum yaitu: a. Menyajikan data secara ringkas sehingga lebih
mudah untuk dimengerti. b. Membuat catatan data yang bersifat matematis dan sistematis. c.
Menyajikan perbandingan-perbandingan suatu data. d. Memberikan data masa lampau untuk
menentukan kebijakan saat ini. e. Membuat perkiraan-perkiraan secara generalisasi terhadap
obyek yang lebih luas. f. Menunjukkan tren maupun tendensi perkembangan suatu masalah. g.
Membuat penarikan kesimpulan secara ilmiah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Statistik dan Statistika menurut para pakar?
2. Apa saja macam – macam Statistika?
3. Apa saja jenis – jenis Data dan bagaimana cara pengumpulannya?
4. Apa pengertian Populasi dan Sampel?
C. Tujuan Penulisan
1. Mahasiswa mengetahui apa pengertian Statistik dan Statistika menurut beberapa
pakar
2. Mampu memahami perbedaan antara Statistik dan Statistika
3. Mengetahui macam – macam Statistika
4. Mengetahui apa saja jenis – jenis Data dan bagaimana cara pengumpulannya
5. Mengetahui apa itu Populasi dan Sampel
BAB II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Statistik dan Statistika Menurut Para Pakar


Menurut Dr. Sutikno, M.Si., dalam modulnya yang berjudul “Pengertian Statistika dan
Klasifikasinya”, Statistik adalah kumpulan data baik berupa bilangan maupun bukan bilangan
yang disajikan dalam tabel ataupun gambar yang melukiskan atau menggambarkan suatu
persoalan. Sedangkan Statistika adalah ilmu yang mempelajari tentang perancangan
pengumpulan data, penyajian data, analisis data, interpretasi data, dan penarikan kesimpulan
dimana terdapat keragaman dan kondisi ketidakpastian.
Menurut Dr. Indra Jaya, M.Pd., dalam bukunya yang berjudul “Penerapan Statistik untuk
Pendidikan”, Statistik adalah rekapitulasi dari fakta yang berbentuk angka-angka disusun
dalam bentuk tabel dan diagram yang mendeskripsikan suatu permasalahan. Statistik adalah
informasi yang mendeskripsikan suatu permasalahan. Sedangkan Statistika adalah
pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan data atau
analisanya dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data.
Dan menurut Drs. Setyo Budiwanto, M.Kes., dalam bukunya yang berjudul “Metode
Statistika Untuk Mengolah Data Keolahragaan”, Statistik adalah sekumpulan konsep dan
metode yang digunakan untuk mengumpulkan, menyajikan, menganalisis, dan
menginterpretasi data kuantitatif suatu fakta tentang bidang kegiatan tertentu. Sedangkan
Statistika adalah pengetahuan praktis dan sebagai ilmu terapan yang berperan penting dalam
penerapan metode dan konsep dalam analisis data kegiatan eksperimentasi, maupun observasi,
dan pengambilan inferensi.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa statistik merupakan kumpulan data baik berupa bilangan
maupun bukan bilangan yang disusun dalam tabel ataupun gambar yang melukiskan atau
menggambarkan suatu persoalan. Kata statistik bisa juga digunakan untuk menyatakan ukuran
sebagai wakil dari kumpulan data mengenai sesuatu hal. Informasi yang berupa tabel, grafik,
angka-angka, keseluruhan jenis statistik tersebut memerlukan suatu metode dalam
pembuatannya dan dalam menerjemahkannya. Sehingga, jelas bahwa dibutuhkan suatu proses
untuk mendapatkan suatu statistik. Dalam proses tersebut dibutuhkan suatu ilmu. Ilmu inilah
yang dinamakan statistika, yaitu ilmu yang mencakup bagaimana cara mengumpulkan data,
menyajikan data, menganalisis data, menginterpretasikan data, dan menarik kesimpulan.
B. Macam – Macam Statistika
Jika dilihat dari informasi yang dihasilkan melalui data yang dianalisa maka Statistika dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Statistika Deskriptif
Yaitu statistika yang digunakan menggambarkan dan menganalisa suatu hasil
penelitian atau pengamatan tetapi tidak sampai pada suatu penarikan kesimpulan. Statistik
deskriptif hanya melakukan pemaparan data apa adanya saja, menunjukkan distribusi dari
data tetapi tidak melakukan penilaian terhadap data itu. Adapun yang termasuk dalam
statistika deskriptif adalah tabel, diagram, grafik, rata-rata, modus, median, varians,
simpangan baku dan ukuran lainnya.
2. Statistika Inferensial
Yaitu Statistika yang digunakan untuk menganalisis data dari suatu sampel, dan
hasilnya akan digeneralisasikan untuk populasi dimana sampel tersebut diambil. Statistika
inferensia merupakan metode yang menggunakan sampel untuk menarik kesimpulan,
memprediksi, atau meramalkan suatu populasi berdasarkan sampel. Sebagai contoh,
misalkan sebuah perusahaan televisi ingin mengetahui kualitas dari produk yang akan
dipasarkan, pemeriksaan kualitas produk tersebut tidak mungkin dilakukan untuk setiap
unit karena biaya yang mahal dan membutuhkan waktu yang banyak. Oleh karena itu,
diambil sampel untuk dilakukan pemeriksaan sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa
produk tersebut sudah siap dipasarkan atau tidak.
Terdapat dua macam Statistika Inferensial yaitu statistik parametrik dan non
parametrik.
a. Statistika parametrik, terutama digunakan untuk menganalisis data interval atau rasio
yang diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Seperti korelasi product moment
pearson, ANAVA, t-tes, F-tes, regresi dll.
b. Statistika non parametrik, digunakan terutama untuk menganalisis data nominal dan
ordinal dari populasi yang bebas distribusi, jadi tidak harus normal. Seperti: Korelasi
spearman rank, kendal tau, chi kuadrat dll.

C. Data (Jenis dan Cara Pengumpulan)


Data menurut jenisnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu data kualitatif dan data
kuantitatif.
1. Data Kualitatif.
Yaitu data yang berbentuk kategorisasi, karekteristik berbentuk kalimat, kata-kata atau
gambar. Data kualitatif merupakan data yang menunjukkan kualitas sesuatu, oleh karena
itu data kualitatif sering menunjukkan kualitas sesuatu baik manusianya, benda-benda,
maupun suatu variabel tertentu seperti motivasi, minat dan lainnya. Contoh data kualitatif:
siswa itu rajin, motivasi belajarnya rendah dan sebagainya. Data ini biasanya didapat dari
wawancara atau pengamatan dan bersifat subjektif sebab data tersebut dapat ditafsirkan
berbeda oleh orang lain yang juga melakukan pengamatan. Dengan melakukan
pengklasifikasian terhadap data kuantitatif kita dapat mengubah data kuantitatif menjadi
kualitatif. Dengan memberikan kategori-kategori terhadap kuantitas tertentu kita
mengubah data kuantitatif menjadi kualitatif.
2. Data Kuantitatif.
Yaitu data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. Contoh : skor
ulangan Matematika Rudi 75, skor minat belajar andi 105, skor IQ Winda 135, jumlah
siswa laki di kelas X SMA 20 Medan adalah 23 orang. Data kuantitatif dapat
dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu data diskrit dan data kontinu. Data
diskrit adalah data yang diperoleh dari hasil menghitung atau mencacah, data seperti ini
sering juga disebut dengan data nominal dan ordinal. Data kontinu adalah data yang
diperoleh dari hasil pengukuran. Data kontinu dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu
data interval dan Rasio. Berdasarkan skala ukurnya data kuantitatif dapat dibedakan
menjadi data: nominal, ordinal, interval dan rasio.
a. Nominal
Suatu data dikatakan memiliki skala pengukuran nominal, jika data dalam bentuk
kategorik yang disajikan dalam bentuk label nonnumerik dan kode numerik. Sebagai
contoh data label nonnumerik adalah warna (merah, kuning, hijau, dan lain sebagainya),
nama provinsi (Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan lain sebagainya), agama, jenis
kelamin, dan sebagainya. Untuk contoh data kategorik dalam bentuk kode numerik, seperti:
nomor rumah, nomor telepon, penomeran pada suku cadang mesin atau peralatan, seri
nomor kendaraan, dan sebagainya. Untuk kepentingan pengolahan data, data-data
kategorik tersebut seringkali disajikan dalam bentuk kode numerik, misal jenis kelamin,
laki-laki, diberi kode 1, dan wanita diberi kode 2.
Meskipun data tersebut dilabelkan dalam bentuk numerik, namun operasi aritmatika
seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian tidak berlaku. Dengan demikian
pelabelan numerik pada data kategorik hanya untuk membedakan antar data. Oleh karena
itu, perhitungan rata-rata data tidak mungkin dilakukan dan menghasilkan informasi yang
kurang sahih. Informasi yang bisa diberikan dari data kategorik ini adalah frekuensi dan
persentase. Misal persentase jumlah penduduk di suatu kabupaten menurut jenis kelamin,
jumlah mahasiswa UT menurut asal provinsi, dan sebagainya.
b. Ordinal
Suatu data dikatakan memiliki skala pengukuran ordinal, jika data tersebut memiliki
sifat skala nominal dan memiliki order (urutan) jika dilabelkan dalam kode numerik.
Misalkan jenjang pendidikan formal yang ditamatkan oleh penduduk, dilabelkan sebagai
berikut: tidak sekolah diberi kode 0; tamatan TK diberi kode 1; tamatan SD diberi kode 2;
tamatan SMP diberi kode 3; tamatan SMA diberi kode 4; tamatan perguruan tinggi diberi
kode 5. Contoh lain, persepsi seseorang terhadap pernyataan tertentu, dinyatakan sebagai
berikut: sangat tidak setuju = 1, tidak setuju = 2, ragu-ragu = 3, setuju = 4, dan sangat setuju
= 5. Seperti halnya pada data nominal, pada data skala pengukuran ordinal tidak bisa
dilakukan operasi aritmatika.
c. Interval
Data dikatakan memiliki skala pengukuran interval, jika data tersebut memiliki sifat
skala ordinal dan memiliki interval yang sama dalam unit pengukuran. Sebagai contoh
adalah suhu, memiliki unit pengukuran yang tetap dengan satuan derajat, sehingga data
suhu dapat diurutkan dari yang terkecil hingga terbesar. Hal penting yang membedakan
dengan skala pengukuran rasio adalah skala interval tidak memiliki nilai 0 (nol) mutlak,
artinya nilai pembandingan (rasio) tidak bermakna. Misal 00C tidak sama dengan 00F dan
ini bukan berarti tidak ada nilainya. Di samping itu, jika suhu ruangan 400C, maka ini
berarti 200C lebih tinggi dari suhu rungan 200C. Namun, suhu 400C bukan berarti 2 kali
dari suhu ruangan 200C. Pada data skala interval dapat dilakukan operasi aritmatika.
d. Rasio
Suatu data dikatakan memiliki skala pengukuran rasio, jika data tersebut memiliki sifat
skala interval dan memiliki nilai 0 (nol) mutlak. Contoh data skala rasio adalah berat badan,
tinggi badan, jarak lokasi, waktu dan sebagainya. Jika suatu benda mempunyai berat 0 kg
berarti tidak memiliki berat, atau seseorang membayar Rp0,00, artinya mereka tidak
membayar atau gratis. Data dengan skala rasio selalu datanya numerik sehingga dapat
dilakukan operasi aritmatik.
D. Populasi Dan Sampel

Statistika erat kaitannya dengan kegiatan penelitian yang di dalamnya pasti dilakukan suatu
kegiatan pengukuran atau mengamati suatu objek. Keseluruhan pengamatan atau objek yang
menjadi perhatian peneliti disebut populasi. Sedangkan, sebagian dari populasi dimana
pengukuran dilakukan dinamakan sampel. Populasi terbagi menjadi dua, yaitu populasi tak
hingga dan populasi terhingga. Populasi tak hingga adalah populasi yang ukurannya tak hingga.
Sebagai contoh, populasi yang terdiri atas semua mahasiswa Universitas Terbuka yang
memakai kaca mata. Meskipun kita bisa menghitung, namun mengetahui jumlah pastinya
biasanya sulit kita ketahui, karena jumlahnya cukup besar. Sementara itu, populasi berhingga
adalah populasi yang banyak anggotanya berhingga, contohnya adalah semua kemungkinan
munculnya angka atau gambar dalam proses pelemparan koin secara berulang-ulang, atau
semua mahasiswa Universitas Terbuka (UT) di Provinsi Jawa Barat. Dalam proses
pengumpulan data untuk sampel biasanya diperoleh melalui survei, sedangkan untuk
mengetahui populasi dilakukan sensus. Seperti yang telah dilakukan oleh BPS dan lembaga
survei lain yang selalu melakukan survei (Misal: Survei Sosial Ekonomi Nasional, Survei
Ketenagakerjaan, Survei Pertanian, Survei popularitas dan elektabilitas seorang calon presiden,
dll). Sementara BPS melakukan sensus penduduk per 10 tahunan.

Misalnya populasi dari mahasiswa UT yang memakai kaca mata, maka bisa diambil sampel
mahasiswa UT Jurusan Statistika angkatan 2012 yang berkaca mata. Contoh lain aktivitas
sehari-hari dalam pengambilan sampel adalah aktivitas mencicipi makanan. Misal seorang ibu
memasak sayur sup yang diletakkan pada sebuah panci. Untuk mengetahui pas atau tidaknya
bumbu yang telah dimasukkan, ibu tersebut mencicipi satu sendok sup yang telah dibuatnya.
Bagaimana Anda mendefinisikan populasi dan sampel pada kasus tersebut? Jawabannya,
Populasi dari kasus tersebut adalah sup yang berada dalam panci, karena merupakan seluruh
karakteristik yang menjadi objek diamati. Sampel dari kasus tersebut adalah satu sendok sup
yang ibu cicipi karena merupakan bagian dari populasi yang akan dijadikan objek yang diamati.

Jadi, Populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi
objek amatan. Dan Sampel adalah himpunan bagian dari populasi dimana suatu pengukuran
dilakukan.
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut Dr. Sutikno, M.Si., Statistik adalah kumpulan data baik berupa bilangan maupun
bukan bilangan yang disajikan dalam tabel ataupun gambar yang melukiskan atau
menggambarkan suatu persoalan. Sedangkan Statistika adalah ilmu yang mempelajari tentang
perancangan pengumpulan data, penyajian data, analisis data, interpretasi data, dan penarikan
kesimpulan dimana terdapat keragaman dan kondisi ketidakpastian.
Menurut Dr. Indra Jaya, M.Pd., Statistik adalah rekapitulasi dari fakta yang berbentuk
angka-angka disusun dalam bentuk tabel dan diagram yang mendeskripsikan suatu
permasalahan. Statistik adalah informasi yang mendeskripsikan suatu permasalahan.
Sedangkan Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan
data, pengolahan data atau analisanya dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data.
Dan menurut Drs. Setyo Budiwanto, M.Kes., Statistik adalah sekumpulan konsep dan
metode yang digunakan untuk mengumpulkan, menyajikan, menganalisis, dan
menginterpretasi data kuantitatif suatu fakta tentang bidang kegiatan tertentu. Sedangkan
Statistika adalah pengetahuan praktis dan sebagai ilmu terapan yang berperan penting dalam
penerapan metode dan konsep dalam analisis data kegiatan eksperimentasi, maupun observasi,
dan pengambilan inferensi.
Statistika dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Statistika Deskriptif
Yaitu statistika yang digunakan menggambarkan dan menganalisa suatu hasil
penelitian atau pengamatan tetapi tidak sampai pada suatu penarikan kesimpulan.
2. Statistika Inferensial
Yaitu Statistika yang digunakan untuk menganalisis data dari suatu sampel, dan
hasilnya akan digeneralisasikan untuk populasi dimana sampel tersebut diambil. Statistika
inferensia merupakan metode yang menggunakan sampel untuk menarik kesimpulan,
memprediksi, atau meramalkan suatu populasi berdasarkan sampel.
Terdapat dua macam Statistika Inferensial yaitu statistik parametrik dan non
parametrik.
a. Statistika parametrik, terutama digunakan untuk menganalisis data interval atau rasio
yang diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Seperti korelasi product moment
pearson, ANAVA, t-tes, F-tes, regresi dll.
b. Statistika non parametrik, digunakan terutama untuk menganalisis data nominal dan
ordinal dari populasi yang bebas distribusi, jadi tidak harus normal. Seperti: Korelasi
spearman rank, kendal tau, chi kuadrat dll.

Data menurut jenisnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu data kualitatif, yaitu data
yang berbentuk kategorisasi, karekteristik berbentuk kalimat, kata-kata atau gambar. Dan data
kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. Data
kuantitatif dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu data diskrit dan data
kontinu. Berdasarkan skala ukurnya data kuantitatif dapat dibedakan menjadi data: nominal,
ordinal, interval dan rasio.

Populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi
objek amatan. Dan Sampel adalah himpunan bagian dari populasi dimana suatu pengukuran
dilakukan.

B. Saran
Dari makalah saya ini, saya berharap para pembaca mampu memanfaatkannya sebagai
sumber belajar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Dan tak lupa kritik, masukan,
saran, dalam bentuk apapun sangat saya hargai agar kedepannya penulisan makalah saya
menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

 W. Gulo. Metodologi Penelitian. Grasindo. Jakarta. 2004.


 Sudjana. Methoda Statistika. Tarsito. Bandung. 2000.
 Budianto, Setyo. Metode Statistika Untuk Mengolah Data Keolahragaan. Penerbit &
Percetakan UM. Malang. 2017.
 Jaya, Indra & Ardat. Penerapan Statistika Untuk Pendidikan. Cita Pustaka. Medan.
2013
 Sutikno & Ratnaningsih, Dewi Juliah. “Pengertian Statistika dan Klasifikasinya”.
Modul 1. SATS4121.

Anda mungkin juga menyukai