Anda di halaman 1dari 7

Tita Prakasita/201670122

CHAPTER 8

LIABILITY AND EQUITY

PROPRIETARY AND ENTITY THEORY

Sebuah perusahaan memiliki aset adalah salah satu implikasi dari adanya dana yang
diberikan oleh pemilik atau pemberi pinjaman (kreditor). Aset-aset yang dimiliki oleh
perusahaan merupakan klaim antara kreditor ataupun pemilik dari perusahaan tersebut. Aset
yang diklaim oleh kreditor dikategorikan sebagai utang, sedangkan aset yang diklaim oleh
pemilik dikategorikan sebagai modal.

Dalam akuntansi terdapat dua teori yang mendasari cara pandang konsep
akuntansi, prosedur, dan aturan terkait dengan liabilitas dan modal. Kedua teori tersebut adalah
proprietory theory dan entity theory.

1.1 Proprietary Theory (Teori Kepemilikan)

Kepemilikan orang (proprietorship) atas perusahaan merupakan jumlah aset perusahaan


dikurangi dengan utang perusahaan kepada kreditor. Utang merupakan kewajiban perusahaan
yang dapat diklaim oleh pemberi utang, maka besar kepemilikan atas sebuah perusahaan
merupakan aset yang telah terbebas dari kewajiban terhadap kreditor. Dapat dituliskan di
dalam persamaan sebagai berikut :

1.2 Entity Theory (Teori Entitas)


Teori entitas merupakan teori yang dibentuk akibat ketidakmampuan teori sebelumnya
dalam menjelaskan status hukum perusahaan yang terpisah dari pemiliknya. Teori ini

1
menyatakan bahwa sebuah perusahaan merupakan perusahaan yang berdirri sendiri dengan
identitasnya sendiri. Menurut Martin ada dua asumsi untuk gagasan entitas akuntansi yaitu :
 Separation : untuk tujuan akuntansi perusahaan dipisahkan dengan pemiliknya
 Viewpoint: prosedur akuntansi dibentuk berdasarkan sudut pandang entitasnya,
berdasarkan teori ini ialah perusahaan itu sendiri.

LIABILITIES DEFINED

Laporan keuangan menggambarkan efek finansial dari transaksi-transaksi dan peristiwa


lainnya dengan mengelompokkan kejadian tersebut dalam beberapa kelas yang luas berdasarkan
karakteristik ekonominya. Kelas-kelas luas ini disebut elemen dari laporan keuangan. Liabilities
adalah salah satu elemen kunci dalam akuntansi dan termasuk elemen yang secara langsung
berhubungan dengan laporan posisi keuangan.

2.1 Present Obligation

Definisi dari IASB Framework menyatakan bahwa liabilities diharapkan dapat


menyebabkan terjadinya outflow dari manfaat ekonomi. Definisi ini berfokus pada future event,
dalam artian, pengorbanan sebenarnya belum dilakukan. Pertimbangan yang mendasari hal ini
adalah bahwa obligasi telah ada dalam hubungannya pengorbanan di masa depan. Sebagai
contoh, utang dagang adalah current obligation, yang muncul dari provisi jasa pihak lain.

2.2 Past Transaction

Syarat suatu obligasi merupakan hasil dari peristiwa lalu adalah harus dipastikan bahwa
hanya present liabilities yang dicatat, bukan untuk peristiwa masa depan. Namun, kondisi dari
peristiwa lalu sulit untuk diinterpretasikan.

Executory contract adalah hal yang tepat dalam interpretasi terkait past event. Executory
contract adalah kontrak yang belum sepenuhnya dijalankan.

2.3 Liability Recognition

2
Ketika definisi kewajiban telah diketahui, maka seorang akuntan memerlukan suatu aturan
mengenai pengakuan kewajiban. Jenis aturan di masa lalu yang digunakan untuk mengakui
kewajiban hampir sama dengan aturan untuk mengakui aset, yaitu:

 Ketergantungan terhadap peraturan


 Penetapan substansi ekonomi dari suatu peristiwa
 Kemampuan untuk mengukur nilai suatu kewajiban
 Penggunaan prinsip konservatif

2.4 IASB Framework

IASB Framework memberikan arahan mengenai pengakuan elemen dalam neraca dan laporan
laba rugi. Suatu item dapat memenuhi definisi pengakuan suatu elemen jika:

a. Item tersebut memiliki kemungkinan memberikan keuntungan ekonomi yang mengalir ke


dalam atau keluar entitas.

LIABILITY MEASUREMENT

Framework memberikan sedikit panduan tentang bagaimana menghitung kewajiban yang


memenuhi definisi dan kriteria pengakuan. Dalam IFRS, metode perhitungan untuk liabilities
yang sering digunakan adalah historical cost (atau modified historical cost).

Subsequent measurement of liabilities in IFRS consolidated financial statements

Usual measurement basis Fair value option*


allowed by IFRS and
adopted in practice

Non-current liabilities

Long-term borrowing Amortised cost No

Finance lease obligation Amortised cost No

3
Defined benefit post Present value of expected No
employment obligation payments less fair value of
plan assets

Deffered tax Expected payments No

Long-term provision Present value of expected No


payments

Current liabilities

Trade payables Amortised cost No

Derivatives Fair value -

Short-term borrowings Amortised cost No

Current portion of long- Amortised cost No


term borrowing

Other financial liabilities Amortised cost Yes

Current tax payable Expected payments No

Short-term provisions Expected payments No

3. 1 Employee Benefits – Pension (Superannuation) Plans

Penyedia kerja melakukan pembayaran dana pensiun yang merupakan aktiva yang ditahan
untuk pendanaan tenaga kerja mereka ketika sudah pensiun. Dua jenis rencana pensiun:

1. Contributory (penyedia kerja dan tenaga kerja berkontribusi dalam pendanaan)


2. Non-contributory (penyedia kerja yang berkontribusi dalam pendanaan)

Perbedaan antara Benefit Fund dengan Contribution (or accumulated benefit) Fund:

1. Benefit Fund: jumlah yang dibayarkan kepada tenaga kerja paling sedikit sebagian
dari gaji terakhir atau rata-rata dari tenaga kerja.

4
3.2 Provision and Contingencies

Provisions dan contingencies terjadi ketika terdapat garis yang tidak jelas antara present dan
future obligations

3.3 Owner’s Equity

Owner’s equity adalah konsep dasar akuntansi ketiga yang diperoleh dalam persamaan
akuntansi. Owner’s equity mewakili aktiva bersih.

3.4 Rights of The Parties

Hak-hak yang dimiliki oleh kreditor dan pemilik, didapatkan karena hukum atau peraturan
perusahaan terkait. Secara sah, kreditor memiliki klaim terhadap pemilik dalam kepemilikan
tunggal atau persekutuan, sedangkan dalam perusahaan, kreditor memiliki klaim terhadap
perusahaan. Bagaimanapun, dalam teori akuntansi, tidak peduli bagaimana bentuk hukum sebuah
organisasi, entitas diakui sebagai unit akuntabilitas. Oleh karena itu, kreditor memiliki klaim
terhadap entitas dan juga asetnya. Berikut ini merupakan hak-hak yang dimiliki oleh kreditor:
- Penyelesaian atas klaim kreditor dengan jangka waktu yang telah ditentukan, melalui
transfer aset (barang atau jasa).
- Penyelesaian klaim kreditor merupakan prioritas utama dibandingkan hak-hak pemilik,
jika terjadi likuidasi.

3.5 Economic Substance

Liabilities dan owner’s equity melambangkan klaim terhadap entitas. Semua klaim
terhadap entitas memiliki resiko kerugian, namun resiko kerugian kreditor sedikit lebih rendah
dibandingkan resiko kerugian pemilik. Pemilik harus menanggung kerugian yang berasal dari
kegiatan perusahaan. Perbedaan utama antara kreditor dan pemilik ialah, kreditor memiliki hak.

Economic Substance

5
Interest and Settlement/ Risk and Return
Participation in profits

Use of asets Control

3.6 Concept of Capital

Akuntansi untuk ekuitas pemegang saham dipengaruhi oleh ketentuan hukum. Sebagai
contoh, hukum bisnis Inggris dan Australia memuat undang-undang mengenai akuntansi untuk
modal. Konsep yang paling krusial adalah ketentuan mengenai capital maintenance, yaitu
perusahaan dituntut untuk mempertahankan keutuhan modal dasarnya.Tujuan lain dari capital
maintenance adalah melindungi kreditor dengan menyediakan ‘bantalan’ atau ‘penyangga’.

3.7 Classifications Within Owner’s Equity

Pemisahan antara contributed dan earned capital ternyata berguna bagi para akuntan.
Contributed capital merupakan modal yang diserahkan secara langsung oleh pemilik untuk
keberlangsungan perusahaan (invested), sedangkan earned capital adalah modal yang berasal
dari profit.

CHALLENGES FOR STANDARD SETTERS

IASB saat ini memiliki beberapa proyek yang dapat mempengaruhi definisi, pengakuan
dan pengukuran kewajiban, kerangka konseptual, instrumen keuangan, ketentuan serta hak-hak
karyawan. Contohnya IAS 37 tentang Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets
dan IAS 19 Employee Benefits sebagai bagian dari kewajiban

4.1 Debt vs Equity Distinction

Sesuai dengan kriteria definisi dan pengakuan yang telah kita bahas di chapter ini, saham
yang telah di terbitkan kepada investor termasuk bagian dari equity sedangkan pinjaman dari
kreditor di klasifikasikan sebagai liabilities. Lalu bagaimana dengan akun yang memiliki hybrid
instrument?. Namun, saham preference juga memiliki karateristik yang sesuai dengan liabilities
yakni:

6
- Memiliki penerimaan yang tetap
- Tidak memiliki partisipasi dalam pembagian dividen lebih kearah specified rate
- Memiliki prioritas lebih utama dibandingkan dengan saham biasa dalam pengembalian
modal
- Pada umumnya tidak memiliki hak voting.

Meskipun saham preference di klasifikasikan sebagai equity namun saham preference juga
memiliki definisi dari liabilities.

4.3 Employee Shares

Para akuntan berdebat apakah pembayaran karyawan dalam bentuk gaji dimasukan
kedalam beban atau tidak. Isu lainya adalah pemberian upah karyawan dalam bentuk saham
perusahaan dikategorika ke dalam liabilities atau equity. Bila termasuk ke dalam liabilities,
economic benefit apa yang akan dikorbankan? Mereka yang berargumen employee shares
menciptakan expense dan liabilities berpendapat para karyawan mendapatkan sesuatu yang
bernilai, oleh karenanya ada cost oleh perusahaan.

4.4 Issue for Auditor

Lengkapnya liabilities yang diakui, pengungkapan note dan obligasi lainya merupakan
salah satu isu yang di hadapi para auditor. Mereka wajib mengumpulkan bukti bahwa account
payable, accrual, and other liabilities disajikan secara benar. Auditor perlu mempertimbangkan
kemungkinan terjadinya penyimpangan waktu, dimana liability yang ada sebelum akhir periode
Pengenalan IFRS2/AASB berbasis pembayaran shares meningkatkan paduan otoritas.

Anda mungkin juga menyukai