Anda di halaman 1dari 25

Jejas & Kematian Sel

Ika Norcahyanti
Bagian Farmasi Klinik & Komunitas
Fakultas Farmasi UNEJ
Jejas Sel
pd saat mengalami stres fisiologis/rangsang
patologis → sel melakukan adaptasi → utk
mencapai kondisi baru & mempertahankan
kelangsungan hidup
bila stimulus patologik diperbesar hingga
melampaui adaptasi sel thd stimulus → timbul
jejas (cell injury) yg bersifat sementara (reversibel)
apbl stimulus menetap atau bertambah besar →
sel mengalami jejas yg menetap (irreversibel) →
berakibat sel mengalami nekrosis atau apoptosis
Penyebab Jejas Sel
deprivasi oksigen
bahan kimia
agen infeksius
reaksi imunologi
defek genetik
ketidakseimbangan nutrisi
agen fisik
penuaan
Prinsip Jejas Sel
respons seluler thd stimulus yg berbahaya tergantung pd
tipe cedera, durasi, dan keparahan
akibat dari suatu stimulus yg berbahaya tergantung pd tipe
cedera, status, kemampuan adaptasi, dan susunan genetik
sel yg mengalami jejas
sistem sel yg plg mudah terkena jejas
integritas membran sel
pembentukan ATP
sintesis protein
integritas apparatus genetik
fungsi sel hilang tjd sebelum kematian sel
Jejas Sel yg Dapat Terjadi
jejas yg umum terjadi
jejas hipoksik dan iskemik
penurunan aktivitas pompa natrium
peningkatan glikolisis anaerob
penurunan kadar pH dan ATP
jejas yg diinduksi radikal bebas
peroksidasi lipid membran
fragmentasi DNA
ikatan silang protein
Jejas Sel yg Dapat Terjadi
jejas yg diinduksi zat kimia
bergabung dgn komponen molekular kritis atau
organel selular
konversi dr zat kimia tdk aktif scr intrinsik mjd
metabolit toksik reaktif yg kemudian bekerja pd
sel target
Jejas Reversibel
perubahan jejas sel reversibel meliputi :
perubahan membran plasma
perubahan mitokondrial
dilatasi RE
perubahan nuklear
Jejas Reversibel
perubahan morfologi yg berkaitan dgn jejas
reversibel :
pembengkakan sel
manifestasi yg pertama tjd dr hampir semua bentuk jejas
sel
tjd ketika sel tdk mampu mempertahankan homeostasis
ionik dan cairan
scr mikroskopik tampak sbg vakuola yg kecil, jernih di
dlm sitoplasma, vakuola menggambarkan segmen RE yg
berdistensi dan menekuk
Jejas Reversibel
degenerasi lemak
tjd pd jejas hipoksik dan jejas toksik
ditandai dgn munculnya vakuola lipid dlm
sitoplasma
dpt ditemukan pd sel yg berperan dlm
metabolisme lemak spt sel hepatosit dan sel
miokardial
Jejas Irreversibel
kondisi yg menandai bahwa sel
berada pd kondisi irreversibel

ketidakmampuan memperbaiki disfungsi
mitokondria
terjadinya gangguan fungsi membran yg besar 
kehilangan progresif fosfolipid membran,
abnormalitas sitoskeletal, radikal oksigen toksik,
produk pemecahan lipid
Nekrosis
scr umum dikenal sbg “pembunuhan sel”
gambaran morfologi yg umum tjd scr bersamaan
adlh digesti enzimatik sel dan denaturasi protein
scr mikroskopis, sel dpt memiliki gambaran
homogen spt kaca akibat hilangnya partikel
glikogen
bila enzim hidrolitik telah mendegradasi organel 
sitoplasma mjd bervakuola  tjd kalsifikasi sel yg
mati
Nekrosis
perubahan nuklear dpt memberikan 1 dari 3 pola
pudarnya basofilia kromatin akibat aktivitas DNAse
 kariolisis
melisutnya inti sel dan tjd peningkatan basofil yg
disertai kondensasi DNA mjd massa yg melisut
padat  piknosis
adanya fragmentasi inti sel yg piknotik dan dlm 1-2
hari inti dlm sel yg mati akan menghilang 
karioreksis
Nekrosis
nekrosis koagulatif
nekrosis liquefaktif
nekrosis gangrenosa
nekrosis kaseosa
nekrosis lemak
Nekrosis Koagulatif
Nekrosis Liquefaktif
Nekrosis Kaseosa
Nekrosis Gangrenosa
Nekrosis Lemak
Apoptosis
scr umum dikenal sbg “bunuh diri sel”
mekanisme tjdnya dpt meliputi :
signaling
kontrol dan integrasi
eksekusi
pengangkatan sel mati
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai