Anda di halaman 1dari 8

NAMA :M.

ILHAM BADRUL IHSAN


NIM :122111173007
UAS SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI
2. Mahasiswa menganalisis artikel-artikel tersebut dalam bentuk paper dengan
struktur!
1. NAMA JURNAL
Jurnal Pendidikan Fisika
2. JUDUL JURNAL
PROFIL KESULITAN BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN KELISTRIKAN
SISWA SMA DI KOTA SEMARANG
a. Latar Belakang
Pada tingkat SMA, hasil belajar Fisika masih tergolong pada
peringkat rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil UAN dari tahun ke
tahun. Meskipun pada tahun-tahun terakhir Fisika tidak termasuk dalam
matapelajaran yang di ujikan secara nasional, tetapi hasil rata-rata nilai
Fisika tetap tidak menggembirakan. Wacana mata pelajaran Fisika akan
diujikan secara nasional mendorong peneliti untuk menentukan profil
kesulitan siswa ketika mempelajari Fisika. Dengan diketahuinya letak
kelemahan dan kekuatan siswa, guru akan terbantu dalam menentukan
strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswanya. Hasil
penelitian terhadap penguasaan konsep Fisika siswa SMA di kota Semarang,
tahun 2004, menunjukkan bahwa materi Kelistrikan merupakan salah satu
pokok bahasan yang belum dikuasai oleh siswa. Pokok bahasan lain yang
berpotensi menimbulkan
b. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah menentukan profil kesulitan belajar
Fisika, khususnya pokok bahasan Kelistrikan yang dialami oleh siswa
SMA di kota Semarang.
c. Metode
1) Jenis Penelitian
Penelitian Kualitatif
2) Populasi dan Sampel
siswa SMA kelas X di kota Semarang. Sampel ditentukan
secara cluster sampling menurut peringkat sekolah.
3) Data yang dikumpulkan
Pada penelitian ini, diagnosis kesulitan belajar Fisika
difokuskan pada materi Kelistrikan. Kesulitan belajar didiagnosis
dengan lima pendekatan, yaitu tujuan pembelajaran, pengetahuan
prasyarat, profil materi, miskonsepsi, dan pengetahuan terstruktur.
Penyebab kesulitan belajar Kelistrikan ditinjau dari penguasaan
konsep, kemampuan matematis, dan kemampuan mengkonversi
satuan. Penyebab kesulitan belajar dalam pengetahuan terstruktur
ditinjau dari kemampuan: verbal, menggunakan skema, membuat
strategi pemecahan masalah, dan membuat algoritma. Permasalahan
yang timbul berdasarkan latar belakang di atas adalah: Bagaimana
profil kesulitan belajar siswa SMA di kota Semarang dalam materi
Kelistrikan?
4) Metode Pengumpulan data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan memberikan
tes kepada subjek penelitian. Alat pengumpul data berupa tes
diagnostik Fisika tentang Kelistrikan.
5) Metode Analisis data
Teknik analisis data menggunakan teknik analisis kualitatif,
dibantu dengan paparan kuantitatif berupa persentase.
6) Hasil
Kesulitan belajar Fisika dapat diungkap dari ketercapaian
pendekatan diagnostik. Ada lima penedekatan yang dapat
digunakan, yaitu pendekatan: tujuan pembelajaran, profil materi,
pengetahuan prasyarat, miskonsepsi dan pengetahuan terstruktur.
Secara umum siswa SMA di kota Semarang masih mengalami
kesulitan belajar Fisika khususnya materi Kelistrikan. Bila ditinjau
per peringkat sekolah, maka siswa dari sekolah peringkat III sangat
kesulitan, sedangkan siswa peringkat II sedikit kesulitan dan siswa
peringkat I sudah tidak mengalami kesulitan dalam mempelajari Fisika
materi Kelistrikan. Kesulitan belajar Kelistrikan disebabkan oleh
rendahnya penguasaan konsep, lemahnya kemampuan matematis,
dan kekurangmampuan siswa dalam mengkonversi satuan. Di
samping itu, rendahnya kemampuan-kemampuan seperti: verbal
(menterjemahkan bahasa soal ke bahasa matematis), menggunakan
skema, membuat strategi, dan membuat algoritma juga menjadi faktor
penyebab kesulitan belajar Fisika, khususnya Kelistrikan.
d. Rekomendasi Penelitian
Pada penelitian ini, diagnosis kesulitan belajar Fisika difokuskan
pada materi Kelistrikan. Kesulitan belajar didiagnosis dengan lima
pendekatan, yaitu tujuan pembelajaran, pengetahuan prasyarat, profil materi,
miskonsepsi, dan pengetahuan terstruktur. Penyebab kesulitan belajar
Kelistrikan ditinjau dari penguasaan konsep, kemampuan matematis, dan
kemampuan mengkonversi satuan. Penyebab kesulitan belajar dalam
pengetahuan terstruktur ditinjau dari kemampuan: verbal, menggunakan
skema, membuat strategi pemecahan masalah, dan membuat algoritma.
1. NAMA JURNAL
Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika
2. JUDUL JURNAL
SIKAP SISWA TERHADAP PELAJARAN FISIKA DI SMAN KABUPATEN
BATANGHARI
a. Latar Belakang
Fisika pada kenyataannya menjadi salah satu mata pelajaran yang
dianggap berat dan dihindari oleh sebagian peserta didik karena
membutuhkan ketekunan, keseriusan dan banyak latihan . Fisika masih
dianggap sulit bagi siswa terutama karena pembelajaran berlangsung secara
konvensional dimana siswa diharuskan menghafalkan rumus-rumus yang
abstrak . Minat belajar fisika siswa yang rendah menyebabkan siswa
malas mengerjakan tugas, kurang suka membaca buku atau hal-hal yang
berkenaan dengan fisika, dan merasa senang bila tidak belajar fisika karena
guru tidak hadir. Hal ini akan mengganggu proses belajar siswa dan
membuat tujuan pembelajaran tidak tercapai. Akibatnya, kualitas
pendidikan menurun karena rendahnya hasil belajar siswa. Untuk itu
perlu diadakan penilaian terhadap aspek belajar siswa.
b. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap serta kendala atau
masalah yang dihadapi siswa terhadap mata pelajaran
fisika di SMA Kabupaten Batanghari.
c. Metode
1) Jenis Penelitian
Penelitian kuantitatif menggunakan prosedur penelitian survei
dengan instrumen yang digunakan adalah angket dan wawancara.
2) Populasi dan Sampel
926 siswa dari 5 sekolah SMA di Kabupaten Batanghari.
3) Data yang dikumpulkan
Pada Tahap persiapan, proposal dibuat, merumuskan masalah
dan variabelnya. Kemudian dilakukan peninjauan pustaka, mencari
teori pendukung dan memperdalam bahasan masalah yang diteliti agar
diperoleh gambaran penelitian yang akan dilakukan serta instrumen
yang dibutuhkan. Pada tahap pengambilan data, kuisioner diberikan
kepada 926 siswa di lima SMA Kabupaten Batanghari. Siswa
yang diwawancarai sejumlah 30 orang.
4) Metode Pengumpulan data
Peneliti mengadministrasikan survei pada sampel atau pada
seluruh populasi orang untuk mendeskripsikan sikap, pendapat,
perilaku, atau ciri khusus populasi . Wawancara dilakukan untuk
memperkuat hasil angket yang diberikan pada siswa. tujuan dari
penerapan desain pada penelitian ini untuk mengetahui gambaran
sikap siswa terhadap pelajaran fisika di SMA Kabupaten Batanghari.
5) Metode Analisis data
Untuk menggambarkan data berupa sikap siswa, maka statistik
yang digunakan adalah statistik deskriptif. Suatu gambaran atau
penyajian data dalam jumlah besar yang mencakup mean, modus,
median, maksimum, minimum, dan standar deviasi merupakan
statistik deskriptif . Data dianalisis menggunakan Program SPSS 24
untuk memperoleh presentase, frekuensi, rata-rata dan standar deviasi
data. Data kualitatif dari hasil wawancara dianalisis konten
menggunakan model Miles dan Huberman.
6) Hasil
Keempat indikator menunjukkan sikap siswa mendominasi
kategori baik dan cukup. Indikator implikasi sosial dari fisika dan
adopsi dari sikap ilmiah berkategori baik. Dapat dilihat kedua
indikator ini memiliki hubungan yang linier. Siswa yang dilatih
untuk menerapkan sikap ilmiah ketika proses pembelajaran dalam
kelas maupun melakukan eksperimen atau percobaan seperti
bekerjasama, aktif, berfikir logis serta kritis, maka kebiasaan bersikap
ilmiah tersebut akan diaplikasikan dalam kehidupan sosialnya sehingga
siswa merasakan manfaat dalam pelajaran fisika. Adapun indikator
kesenangan dalam belajar fisika dan ketertarikan memperbanyak
waktu belajar fisika juga memilki hubungan linier yang keduanya
berkategori cukup. Siswa yang senang belajar fisika akan tertarik
memperbanyak waktu untuk mendalami pelajaran fisika, mencari tahu
pemecahan masalah fisika serta meningkatkan pengetahuan tentang
fisika. Namun pada kenyataannya tidak banyak siswa yang menyukai
fisika karena menganggap fisika itu sulit, sehingga kesukaan siswa
terhadap fisika berkategori cukup. Fisika yang abstrak dan banyak
menggunakan rumus menjadikan minat belajar siswa rendah sehingga
siswa bersikap negatif. Akibatnya hasil belajar fisika siswa menurun.
Diperlukan metode belajar yang lebih kreatif untuk menarik
perhatian siswa seperti menggunakan media dalam proses belajar
dan memperbanyak kegiatan eksperimen. Hal ini bertujuan agar
siswa dapat mengaplikasikan ilmu fisika dalam kehidupan sehari-hari
yang bisa meningkatkan minat dan hasil belajar fisika. Dengan ini
membuat siswa memiliki sikap yang baik terhadap fisika.
e. Rekomendasi Penelitian
Diperlukan metode belajar yang lebih kreatif untuk menarik
perhatian siswa seperti menggunakan media dalam proses belajar dan
memperbanyak kegiatan eksperimen. Hal ini bertujuan agar siswa dapat
mengaplikasikan ilmu fisika dalam kehidupan sehari-hari yang bisa
meningkatkan minat dan hasil belajar fisika. Dengan ini membuat siswa
memiliki sikap yang baik terhadap fisika.
1. NAMA JURNAL
Jurnal Pendidikan Fisika
2. JUDUL JURNAL
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN
PERMAINAN ULAR TANGGA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA
KELAS VIII MATERI GAYA
a. Latar Belakang
Motivasi belajar siswa dalam pembelajaran fisika masih
sangat rendah sehingga akan mengakibatkan prestasi belajar menurun.
Memberikan motivasi kepada seorang siswa berarti menggerakkan
siswa untuk melakukan sesuatu atau ingin melakukan sesuatu . Oleh
karena itu penting menciptakan kondisi tertentu agar siswa selalu
termotivasi dan ingin terus belajar. Memandang situasi dan kondisi itu,
maka seorang guru yang kreatif harus dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa dalam mempelajari fisika dengan menciptakan suatu media
pembelajaran yang dapat membantu siswa agar lebih termotivasi dalam
belajar fisika. Media pembelajaran yang dapat diciptakan oleh guru adalah
permainan ular tangga.
b. Tujuan
Tujuan untuk mengembangkan media pembelajaran berupa ular
tangga pada pembelajaran Fisika materi Gaya yang memenuhi kriteria baik
ditinjau dari motivasi belajar siswa
c. Metode
1) Jenis Penelitian
penelitian pengembangan yang menggunakan metode research and
development (R&D).
2) Populasi dan Sampel
siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jaten dan SMP Negeri 1
Mojogedang pada Tahun Ajaran 2012/2013..
3) Data yang dikumpulkan
Angket dan wawancara motivasi belajar siswa.
4) Metode Pengumpulan data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan memberikan
angket, wawancara dan digunakan Uji-t berpasangan untuk
mengidentifikasi signifikansi hasil angket motivasi belajar siswa..
5) Metode Analisis data
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis
deskriptif kualitatif dan kuantitatif..
6) Hasil
media pembelajaran berupa permainan ular tangga termasuk
kriteria sangat baik ditinjau dari motivasi belajar siswa. Hal tersebut
ditunjukkan dari hasil penilaian dari ahli materi dan ahli media
memberikan rata-rata penilaian sebesar 87.778% dan hasil angket
siswa awal dan akhir yang memberikan rata-rata peningkatan sebesar
6.943%. Selain itu juga dianalisis dengan menggunakan Uji-t
berpasangan terhadap data masing-masing kelompok uji coba untuk
mengetahui signifikansi dari peningkatan motivasi belajar siswa..
f. Rekomendasi Penelitian
Penelitian pengembangan media pembelajaran berupa permainan ular
tangga ini menyarankan untuk pengembangan peneliti selanjutnya yaitu:
1) Dilakukan perbaikan pengembangan khususnya gambar yang
digunakan sebaiknya membuat sendiri sehingga lebih akurat
kebenarannya.
2) Dilakukan proses editing dengan cermat agar hasil lebih baik
3) Dilakukan konsultasi pada ahli bahasa dalam proses pembuatan
media pembelajaran sehingga media pembelajaran lebih sempurna
4) Dikembangkan pembuatan permianan ular tangga untuk materi
selain Gaya untuk menarik motivasi belajar siswa terhadap
materi Fisika
5) Diberikan LKS untuk siswa agar saat proses pembelajaran siswa
tidak ramai dan mudah menyimpulkan materi yang diajarkan.

Anda mungkin juga menyukai