PEMERIKSAAN PENUNJANG
TANDA DAN GEJALA
Gejala berupa : menggigil →
demam tinggi → berkeringat
• Preparat darah tebal dan tipis
Pemeriksaan darah tebal digunakan untuk mengetahui
RIME-AKME-SUDORIS
ada atau tidaknya parasit. Sedangkan preparat darah tipis
• Riwayat sakit malaria
digunakan untuk mengetahui spesies dan stadium
• Riwayat berkunjung ke daerah
malaria.
endemis
• Riwayat tinggal di daerah • Rapid test malaria
endemis malaria Dengan deteksi antigen malaria metoda
imunokromatografi.
MALARIA FALCIPARUM
Demam timbul intermitten dapat kontinyu, sering
menyebabkan malaria berat. Disebut juga malaria
tropikana
MALARIA MALARIAE
Gejala demam berulang dengan interval bebas demam 3
hari. Disebut juga malaria kuartana
Plasmodium Vivax
Bentuk skizont -
Bentuk stadium Sferis
gametosit
Plasmodium Ovale
Bentuk skizont
Bentuk stadium Sferis
gametosit
Plasmodium Malariae
Bentuk skizont
Bentuk stadium Sferis
gametosit
Plasmodium Falciparum
Leptospira Interrogans
Banyak terdapat pada urin
pengerat (tikus)
ANAMNESIS
TANDA dan GEJALA • Riwayat paparan dengan urin serta air, tanah atau makanan
yang terkontaminasi urin dari hewan yang terinfeksi.
• Demam yang muncul mendadak dan bersifat bifasik yaitu
demam remiten tinggi pada fase awal leptospiremia (3-10
hari) kemudian demam turun dan muncul saat fase imun.
Conjunctival Suffussion
Pemeriksan Penunjang
Perjalanan Penyakit Leptospira :
• Kultur darah (fase I)
• Kultur urin (fase II)
• Mikroskop medan gelap.
Imunologic
• Microscopic agglutination test (MAT) →
pemeriksaan penunjang GOLD STANDARD
• Lepto dipstick, lepto lateral flow, lepto dridot
Leptospirosis Ringan :
• Doksisiklin 2x100 mg PO 7 hari
• Amoxcicilin 4x500 mg PO
• Ampicilin 4x500-750 mg selama 7 hari
• Pada ibu hamil hindari doksisiklin.
Leptospirosis sedang-berat :
• Pencilin G intravena 1,5 juta unit/6 jam selama 7 hari.
• Ceftriaxone intravena 1 gr/24 jam selama 7 hari
• Doksisiklin intravena 100 mg/12 jam selama 7 hari
SOAL!
Seoranng laki laki 35 tahun datang ke praktek anda dengan keluhan demam terus menerus
sudah hampir 1 minggu ini , pasien juga mengeluhkan badannya pegal pegal dan nafsu
makannya menurun karena pasien mual . Riwayat digigit binatang disangkal tetapi rumah
pasien terletak dekat dengan kebun dan persawahan dan baru baru ini terjadi banjir. Pada
pemeriksan fisik didapatkan TD 100/80 HR 100 x/menit RR 20 x/menit HR 100 x/menit
terdapat conjungtival suffusion(+) dan sklera ikterik serta hepatomegaly . Pemeriksaan
penunjang GOLD STANDARD yang dapat mendiagnosis kondisi pasien pada saat ini adalah
a. Pemeriksaan apusan darah tepi
b. Kultur darah
c. MAT
d. Kultur feses
e. Pemeriksaan darah rutin
SOAL TRY OUT AIPKI BATCH IV REGIO IV 2020
Demam Tifoid Salmonella typhi atau salmonella paratyphi.
1 Step-ladder
2 Continous
Cryptococcus Neoformans
Dengan tinta china Tuberkuloma dan Toxoplasmosis Cerebri
Pelayanan HIV dan AIDS
VCT PPCT PITC CST
• Adalah tes individu Merupakan pelayanan Merupakan layanan Merupakan layanan
dengan sukarela untuk yang dikhususkan pemeriksaan darah untuk terkait dengan pemberian
mengetahui status HIV terhadap orangtua yang mengetahui status HIV dukungan kepada orang
seseorang. terinfeksi HIV. Setiap seseorang berdasarkan yang telah berstatus HIV.
• Tes ini pemeriksaan orangtua, terutama ibu pada inisiatif atau Pelayanan ini akan terjadi
laboratorium secara hamil, yang berstatus HIV rekomendasi dari petugas setelah seseorang melalui
sukarela yang harus positif, menjadi perhatian kesehatan dan pasien proses tes darah atau
disertai konseling. dari pelayanan ini menerima saran tersebut. ketika seseorang yang
telah menerima status
HIV.
Deteksi Antibodi HIV
• Contoh : Rapid Test, ELISA, Western Blot
• Pilihan utama (rekomendasi WHO) untuk screening =
Rapid Test
Deteksi Viral Load
• Deteksi viral replication rate, contoh : PCR.
• Bisa dipakai untuk screening bayi baru lahir.
CD4 : Untuk menentukan dimulainya terapi ARV (CD<350)
• Pengobatan TB harus dimulai lebih dahulu dilanjutARV diberikan dalam 2-8 minggu sejak mulai obat TB.
• Pada ODHA + TB dengan CD4 < 50 sel/mm3, ARV harus dimulai dalam 2 minggu pasca pengobatan TB
• Untuk ODHA + TB dengan meningitis kriptokokus, ARV dimulai setelah 5 minggu pengobatan kriptokokus
Anjuran Tatalaksana HIV Pada Dewasa
(>5 tahun, ibu hamil dan menyusui, ODHA ko-infeksi hepatitis B, dan ODHA dengan TB)
ARV Lini Pertama untuk Dewasa
Paduan pilihan TDFa + 3TC (atau FTC) + EFV dalam bentuk KDTc
Paduan alternatif AZTb + 3TC + EFV (atau NVP)
TDFa + 3TC (atau FTC) + NVP
a. Jangan memulai TDF jika creatine clearance test (CCT) hitung <50 mL/menit, atau pada kasus diabetes lama,
hipertensi tak terkontrol, dan gagal ginjal.
b. Jangan memulai dengan AZT jika Hb <10 g/dL sebelum terapi.
c. Kombinasi 3 dosis tetap (KDT) yang tersedia: TDF + 3TC + EFV (300 mg/150 mg/600 mg).
NRTI NNRTI
(Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor) (Non-Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor)
• AZT : Zidovudine (100 mg) • EFV : Efavirenz (200 mg dan 600 mg)
• 3TC : Lamivudine (150 mg) • NVP : nevirapine (200 mg)
• TDF : Tenofovir (300 mg)
• FTC : Emtricitabine
SOAL!
Seorang laki laki berusia 25 tahun datang dengan keluhan demam selama 4
minggu terakhir, dan diare yang tak kunjung sembuh. Pasien juga mengeluhkan
berat badanya turun dari 56 kg menjadi 45 kg dalam 1 bulan terakhir. Dokter
melakukan PITC, karena menduga pasien terkena HIV. Dengan hasil reaktif pada 3
pemeriksaan. Dokter memulai pemberian ARV dan obat profilaksis untuk
mencegah infeksi paru oportunis. Profilaksis yang diberikan adalah ……
A. Pirimethamin/Sulfasalazine
B. Trimetroprim
C. Cotrimoxazole
D. Rifampicin
E. Zidovudine
TETANUS
©
• Clostridium tetani (basil gram (+) anaerob berspora).
• Toksin : tetanolisin, tetanospasmin.
Manifestasi Klinis
Tetanus Generalisata Tetanus Lokal
• Paling sering • Paling ringan
• Hipertonus otot, spasme, trismus. • Rasa kaku, kencang, nyeri otot di
• Kaku di leher, bahu, ekstremitas (ekstensi) sekitar luka.
• Dapat menjadi generalisata
Tetanus Sefalik
• Biasa terjadi setelah ada luka atau
wajah.
• Kelemahan dan paralisis otot wajah.
• Spasme otot wajah, spasme lidah,
spasme tenggorokan → dysarthria,
disfonia, disfagia
* Ya, jika >10 tahun
** Ya jika > 5 tahun
Tatalaksana Umum
• Perawatan di ruang isolasi (gelap dan tenang)
• Hindari stimulus taktil atau suara pada pasien
• Pembersihan dan debridemen luka kotor
• Diet tinggi kalori tinggi protein
ANTI-TETANUS
• Human tetanus immunoglobulin (TIG) 3000-6000 U (IM) single dose.
• Anti Tetanus Serum (ATS) 50.000 U (IM) diikuti 50.000U (infus lambat) → skin test
ANTIBIOTIK
• Metronidazole 500 mg/6-8 jam (IV) selama 7-10 hari atau
• Penicilin G 2-4 juta unit/ 4-6 jam (IV) selama 7-10 hari atau
ANTI-KEJANG
• Benzodiazepine : diazepam 5 mg (IV) atau lorazepam 2 mg (IV), dinaikkan bertahap
• Bila pasien kejang, berikan diazepam 0,5 mg/kg/kali (IV bolus lambat) dengan dosis optimum 10
mg/kali tiap kejang. Kemudian diiikuti diazepam per oral 0,5 mg/kg/kali tiap 4.
SOAL!
Seorang pria 30 tahun datang dengan keluhan mulut tidak bisa membuka disertai
seluruh tubuh kaku-kaku. Pasien juga mengeluhkan demam dan sebelumnya memiliki
luka robek pada kaki akibat terkena arit. Pasien disarankan rawat inap dan diberikan
terapi sebagai berikut, kecuali :
a. Pasien dirawat di ruang isolasi yang gelap dan tenang
b. Debridemen dan GV Vulnus
c. Diet TKTP
d. Metronidazole 500 mg / 8 jam IV
e. HTIG 50.000 U (IM) diikuti 50.000 infus lambat
PARASITOLOGI
NEMATODA
TATALAKSANA
• Albendazole 1x400 mg selama 3 hari
• Mebendazole 2x100 mg selama 3
hari atau 500 mg dosis tunggal.
Enterobius (Oxyuris) Vermicularis
• Gatal di sekitar dubur (pada malam hari pada
saat cacing betina meletakkan telurnya)
• Terjadi autoinfeksi
• PP : perianal swab dengan scotch tape
Terapi :
• Piperazin 1x2,25-3 gram 7 hari
• P Pamoat 10 mg/kgBB
• Mebendazole 100 mg PO
• Albendazole 400 mg SD, diulang dalam 2 minggu.
Strongiloides Stercoralis
3-13 (solium)
13-30 saginata
Neurosistiserkosis yang disebabkan oleh Taenia Solium
Tatalaksana :
• Taeniasis : prazikuantel 10 mg/kgBB SD
• PPK :
• Albendazole 400 mg, 3 hari
Telur bulat, dinding tebal, • Mebendazole 3 x100mg, selama 2-4 minggu
struktur radial, berisi embrio • Sistiserkosis : prazikuantel/albendazole/bedah.
• Jika telur Taenia sp. Tertelan→ muncul sistiserkosis di otot, mata hingga otak → diagnosis
menjadi sistiserkosis, neurosistiserkosis terjadi pada taenia solium.
• Jika daging yang mengandung sistiserkus tertelan → cacing dewasa dalam usus → diagnosis
menjadi taeniasis.
• Telur punya SPINA
TERMINALIS / LATERAL
“KNOB” → Schistosoma
• Telur BESAR BEROPERCULUM
→ Fasciola hepatica /
fasciolopsis buski
Schisostomiasis/Bilharziasis Trematoda Darah
Empat (4) “S”
• Schisostoma
• Spina Terminalis
• Serkaria
• Swimmer itch
Katayama Fever
“Acute
Schistostomiasis”
TELUR SCHISOSTOMA sp. Terapi :
• S. HaemaTobium : spina Terminal. • Prazikuantel (S. haematobium, S.mansoni
• S. Mansoni : spina Minggir (di pinggir) 40 mg/kg dibagi 2 dosis; S. Japonicum 60
• S. Japonicum : spina terminal kecil (rudimenter). mg/kg dibagi 3 dosis).
SOAL!
Seorang anak 8 tahun dibawa ibunya ke RS karena batuk sejak 5 hari terakhir. Batuk kadang berdahak disertai dengan
demam tapi tidak tinggi. Seminggu sebelumnya anak mengalami gatal gatal di punggung kakinya, tetapi sekarang
sudah sembuh. Tanda vital HR 95x, RR 28x, dan suhu 37,80C. Pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya ronki kasar
pada kedua paru, wheezing (-). Dokter mendiagnosis sebagai pneumonia dan melakukan pemeriksaan darah rutin
dan sputum. Pada darah rutin ditemukan leukositosis dengan eosinophilia dan pada sputum ditemukan :
Gejala Klinis
ETIOLOGI B9
• Kekurangan asupan
• Alkoholisme
• Peningkatan kebutuhan :
kehamilan, sirosis, bayi dll.
• Reseksi usus dan jejunum.
Pemeriksaan Penunjang
• Dari MCV > 100 fL dan dari kadar Hb
yang rendah.
• Tes Schilling untuk mengukur kadar DEFISIENSI ASAM FOLAT
vitamin B12.
• Pemeriksaan gambaran darah tepi • Asam folat 1-5 mg/hari selama 1-4 bulan.
• Pemeriksaan kadar asam folat • Dosis 1 mg/hari biasanya efektif sudah cukup efektif.
intrasel darah merah dan pada
serum.
DEFISIENSI ASAM B12
Curiga Hemolitik :
• Klinis : anemia, ikterik, hepatosplenomegali.
• Lab : Retikulosit ↑, Bilirubin total ↑ dengan dominasi
bilirubin indirek ↑(Ikterik pre-hepatal).
1. Anemia Hemolitik : Defek intrinsik
Mekanisme Contoh
Defisiensi Enzyme G6PD, piruvat kinase defisiensi
Hemoglobinopati Sickle cell, thalassemia
Defek membran Sferositosis herediter.
DEFISIENSI G6PD
Hemoglobinopati
A. Thalasemia
Mentzer Index
Untuk membedakan
thalassemia dan anemia
defisiensi besi
MI : MCV/RBC Count
<13 : Thalassemia
>13 : Anemia defisiensi besi
Thalasemia
• Diturunkan secara autosomal resesif
• Merupakan defek sintesis rantai globin
• Secara fenotip :
• Mayor : transfusion dependent
• Intermedia : gejala klinis ringan
• Minor atau trait (asimptomatik)
• Secara genotip : Facies cooley Hair on end
• Alfa (kromosom 16)
• Beta → lebih berat (Kromosom 11)
• Diturunkan secara
autosomal dominan.
• Sferositosis, berkurangnya
membrane surface area
terhadap volume cell.
• Akibat terganggunya proten
Sferosit
membrane (↓ spektrin) →
cytoskeleton instability • Test yang digunakan untuk mengurukur ketahanan sel
• 60% → chronic anemia, darah merah melalui osmotic stress yang dibuat oleh
jaundice dan splenomegaly. cairan hypotonic.
• Dapat dilakukan • Sel darah merah dimasukan dalam beberapa konsentrasi
pemeriksaan osmotic salin (Nacl).
• Semakin cepat terjadinya hemolisis, semakin tinggi
fragility test.
fragilitas dari RBC.
Anemia Hemolitik : Defek Intrinsik
Mekanisme Contoh
Autoimun Warm, cold
Mikroangiopati Katup prostetik dll
Infeksi Infeksi
Infeksi
• Malaria
• CMV, EBV
• Ricketsia
• Brucella
• Trypanosoma
Autoimmune Hemolitik Anemia
Spherocyte
Pada tipe warm
Agglutination
Yang Gendut selalu bikin anget! (IgG → warm) Pada tipe cold
TERAPI
Warm AIHA
• Kortikosteroid : 1-1,5 mg/kgBB per hari. Dalam 2
minggu akan menunjukan respon baik (retikulosit
meningkat, direk coomb positif lemah indirek
negatif). Nilai normal dan stabil akan dicapai pada
hari ke 30 sampai hari ke 90.
• Splenektomi : dilakukan bila terapi steroid tidak
adekuat atau tidak bisa dilakukan penurunan dosis
selama 3 bulan.
• Rituximab 100 mg per minggu selama 4 minggu.
• Imunosupressan : azatiophrin 50-200 mg/hari
Tipe Dingin
• Hindarkan dari udara dingin yang dapat memicu
hemolisis.
3 KRITERIA MAYOR
ATAU 2 KRITERIA MAYOR YANG PERTAMA
+ 2 KRITERIA MINOR
PT
(N : 11-13 s) - - +
Faktor ekstrinsik (VII tissue factor) dan common
pathway (II, V, X)
DIAGNOSIS
• Riwayat perdarahan pada pria.
• Jumlah trombosit normal
• Bleeding time normal
• Clotting time memanjang
• PT : normal
• APTT : memanjang
Hemarthrosis spontan
TATALAKSANA
Von Wildeband Disease
Hiperplasia Ginggiva
Auer Rod Leukemia Cutis
Aku MaLu Auratku (auer rod)
Acute Lymphoblastic Leukemia
MANIFESTASI KLINIS
• Anak-anak dengan nyeri tulang
• Anemia
• Manifestasi perdarahan
• Hepatosplenomegali
• Limfadenopati yang tidak responsive terhadap
antibiotic.
• Masa testikuler
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Darah rutin → Leukositosis
• Apuran darah tepi → ditemukan sel limfoblas tanpa auer rod
• Aspirasi sumsum tulang → diagnostik definitive
• Sel normal digantikan dengan limfoblas
• Myeloperoxidase (-)
Aku LaLu BiLAS (limfoblas) tubuhku
Chronic Myeloid Leukemia
MANIFESTASI KLINIS
• Rasa Lelah
• Penurunan berat badan
• Nyeri perut kuadran kiri atas
• Splenomegali
• Gout arthritis Dwarf Megakariosit
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Darah rutin → Leukositosis, tidak ada trombositopenia
• Apuran darah tepi → basophilia absolut, eosinophilia absolut, gambaran myeloblast
hingga neutrophil matur, sel blas <2%.
• Aspirasi sumsum tulang → hyperplasia granulosit, megakariosit kecil (dwarf)
• Genetik → Kromosom Philadelphia (fusi gen BCR-ALB1)
Karena (kronik) philadelphia
Chronic Lymphocytic Leukemia
MANIFESTASI KLINIS
• 90% asimptomatik
• 10 % mengalami gejala seperti
• Penurunan berat badan.
• Demam > 2 minggu tanpa bukti infeksi.
• Keringat malam
• Rasa lelah
• Limfadenopati
• Hepatosplenomegali
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Darah rutin → Limfositosis (>5000 sel/mm3), anemia, neutropenia, trombositpenia.
• Hipogammaglobulinemia
• Apusan darah tepi : limfositosis, smudge cell/basket cell → limfosit yang rusak saat
pembuatan apusan.
• Aspirasi sumsum tulang → tidak diperlukan pada CLL, limfosit >30% seluruh sel
Karena (Kronik) semua SEMU (smudge)
Reed-
Sternberg/owl eye