Renang
Renang
Bukti perkembangan sejarah olahraga pada masa prasejarah terlihat dari relief yang terdapat di dinding
gua.
Dengan adanya ditemukan lukisan yang perkiraan usia 4000 SM di padang pasir Kebir menjadi salah satu
penemuan terkenal.
Dokumen lainnya seperti dalam Epos Gilgamesh, Oddysey, Iliad,dan Alkitab juga mencatat adanya
kegiatan berenang pada masa itu.
Sekitar tahun 1800, tepatnya pada tahun 1828, perlombaan renang diadakan di Eropa dengan
dibangunnya kolam renang yang dibuka secara umum.
Pada saat itu, gaya yang berkembang hanya berupa gaya dada dan itulah gaya yang menjadi awal
lahirnya sejarah renang gaya dada yang kemudian diikuti munculnya dengan gaya-gaya baru dalam
olahraga renang.
Sejarah-Renang-di-Indonesia
Pada masa Kerajaan Majapahit renang bertujuan masih ditujukan untuk menangkap ikan, berperang dan
melakukan pembajakan pada kapal-kapal musuh.
Beberapa bukti adanya aktivitas renang di Indonesia ditandai dengan ditemukannya relief atau gambar
yang terdapat di dinding candi.
Pada bangunan peninggalan kerajaan masa lampau juga dapat kita temui kolam-kolam air yang
digunakan untuk berenang, seperti situs Taman Sari (Water Castle) yang terdapat di Yogyakarta.
Peninggalan itulah yang menjadi bukti kuat bahwa renang memang sudah ada dari zaman kerajaan masa
lampau. Namun, belum dapat dipastikan gaya renang apa yang digunakan pada masa itu.
Di Indonesia, pembangunan kolam renang untuk pertama kalinya dibangun di Cihampelas, Bandung
pada tahun 1904, kemudian diikuti pembangunan kolam renang Brantas di Surabaya dan kolam renang
Cikini di Jakarta yang diperuntukkan hanya untuk orang-orang kulit putih (bukan pribumi).
Perlombaan cabang olahraga renang di Indonesia untuk pertama kalinya diselenggarakan pada tahun
1948 di kota Surakarta di Pekan Olahraga Nasional (PON). Gaya renang yang diperlombakan pada saat
itu adalah gaya bebas, gaya punggung, dan gaya dada.
Sejarah-Renang-Gaya-Bebas
Renang gaya bebas ialah berenang dengan posisi dada berada pada permukaan air dengan kedua belah
tangan mengayuh kedepan secara bergantian.
Gaya ini sudah dikenal sejak zaman kuno, diluar negeri gaya bebas ini pertama kali diadakan lomba di
London tepat pada tahun 1844.
Hingga sampai sekarang gaya bebas ini sangat digemari kebanyakan orang, karena gaya ini mudah untuk
dilakukan dan lebih cepat membuat tubuh lebih melaju di air saat berenang.
Walaupun perenang asal Inggris pernah berkata bahwa: gaya renang ini tidak elegan karena terlalu
banyak memercikkan air kemana-mana.
Sejarah-Renang-Gaya-Punggung
Salah satu gaya renang yang paling beda yaitu gaya punggung, bagaimana tidak gaya punggung ini
dilakukan saat berenang posisi badan menghadap keatas.
Sehingga punggung berada dipermukaan air dan dari sinilah gaya ini dinamakan gaya punggung.
Seperti halnya juga gaya bebas, menurut sejarahnya gaya renang punggung ini sudah dikenal sejak
zaman kuno.
Sehingga untuk pertama kalinya secara resmi diselenggarakan perlombaan gaya punggung ini pada
tahun 1900 di Olimpiade Paris.
Seiringnya perkembangan jaman, gaya punggung akhirnya mulai terkenal saat sekitar tahun 1912, pada
waktu itu ada perlombaan renang dengan tiga nomor yaitu: gaya dada, gaya punggung dan gaya bebas.
Ada salah satu seorang perenang asal Amerika yang sudah berkali-kali memenangkan pertandingan
beliau adalah Adolf Kiefer yang memperkenalkan gaya punggung ini. Sehingga sampai sekarang gaya ini
sudah dikenal seluruh penjuru dunia.
Macam-Macam-Gaya-Renang
Dalam cabang olahraga renang terdapat macam-macam gaya renang yang bisa Anda praktikkan.
1. Gaya Bebas
Gaya ini merupakan salah satu gaya dalam cabang olahraga renang yang tidak terikat pada teknik dan
aturan tertentu. Seperti namanya, gaya renang ini dilakukan dengan bebas.
Pada gaya bebas, posisi dada dan wajah menghadap permukaan air dan kedua tangan, serta kaki
bergerak bergantian.
Hal ini bertujuan untuk bergerak di dalam air seperti gerakan mengayuh.
2. Gaya Dada
Dalam sejarah renang, gaya dada merupakan salah satu gaya renang tertua yang digunakan sejak zaman
prasejarah.
Pada gaya ini, posisi dada berada dalam keadaan tetap menghadap permukaan air dan kedua tangan
membelah air.
Gaya ini juga disebut gaya dada karena gerakannya yang menyerupai gerakan katak berenang.
3. Gaya Punggung
Saat berenang menggunakan gaya punggung, posisi punggung menghadap permukaan air dan wajah
berada di atas air sehingga memudahkan untuk mengambil napas.
Pada gaya ini, gerakan tangan dan kaki hampir sama dengan gerakan pada gaya bebas namun posisi
tubuh terlentang.
4. Gaya Kupu-kupu
Posisi dada menghadap permukaan air dan kedua lengan ditekan ke bawah yang dilakukan secara
bersamaan.
Gerakan kaki pada gaya ini adalah seperti gerakan sirip lumba-lumba yaitu dengan melakukan gerakan
kaki ke atas dan ke bawah bersamaan seperti gerakan menendang.
Dari artikel ini, Anda menjadi lebih tahu bagaimana sejarah renang yang berkembang di dunia dan
Indonesia.
Selain itu renang juga memiliki banyak manfaat yaitu untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh,
melatih kekuatan pernapasan, dan menambah tinggi badan.
Berenang adalah olahraga yang sangat difavoritkan, sebagian orang merasa enjoy saat melakukan
olahraga renang, karena dinilai olahraga yang bisa membuat rileks, tidak berat, dan memiliki segudang
manfaat.Namun melakukan olahraga renang secara benar memang diperlukan latihan yang terus-
menerus, terutama dalam mengatur pernafasan. Banyak orang mengeluh tidak dapat mengatur
pernafasan sehingga tidak bisa melakukan gerakan renang secara benar.
Berenang yang benar dalam posisi yang benar saat bernapas membuat perbedaan signifikan dalam
kinerja saat berenang. Sebuah gerakan yang tepat menciptakan kantong udara samping wajah Anda di
mana Anda bisa menarik udara. Menghembuskan napas di bawah air udara selama gerakan renang
Anda memungkinkan Anda untuk memaksimalkan napas . Masalah dengan bagian lain dari gaya
berenang, seperti posisi gunting menendang, tubuh yang buruk dan crossover, sering terkait dengan
tidak bernapas dengan benar. Fokus pada bernapas yang diambil dan tidak mengangkat kepala Anda.
Perhatikan cara pengambilan nafas yang benar,
1.Praktek bernapas mengambil dengan rolling kepala Anda ke samping, menjaga pengaturan nafas
bawah di dalam air. Jangan melihat ke atas tapi melihat ke samping untuk mengambil nafas.
Berkonsentrasi pada saat memutar tubuh Anda selama melakukan gaya renang Anda untuk membantu
pernapasan.
2.Hindari mengangkat kepala Anda untuk bernapas karena mengganggu konsentrasi. Letakkan satu
tangan di depan Anda, ke bawah lain di sisi Anda. Putar ke sekitar sudut 45 derajat di dalam air. Lihatlah
lurus ke bawah dan menendang. Putar kepala Anda untuk menemukan posisi ruang nafas yang benar.
3.Belajarlah untuk bernapas pada satu sisi pertama. Mulailah dengan mengambil napas pada setiap
gerakan pada sisi dimana Anda menemukan lebih nyaman. Maju ke pernapasan bilateral setelah Anda
menguasai satu sisi. Pernapasan bilateral memungkinkan Anda untuk berenang di garis lurus.
4.Menguasai teknik pernapasan bilateral. Stroke tiga kali dan bernapas ke dalam saku di satu sisi,
kemudian stroke tiga kali lagi dan bernapas ke dalam saku di sisi lain. Anda mungkin akan mendapatkan
air sampai hidung Anda beberapa kali Anda berlatih. Air masuk di sana karena perbedaan tekanan
antara air dan udara. Menghembuskan napas melalui kedua hidung dan mulut membantu mengurangi
asupan air hidung.
Melakukan Olahraga renang secara teratur dan benar akan memberikan manfaat yang besar terutama
untuk kesehatan. Carilah tempat yang nyaman untuk olahraga air ini, karena akan membantu mood
anda untuk berolahraga, banyak sekali tempat di Jakarta untuk berenang, baik hanya untuk diri anda
sendiri,teman maupun keluarga anda dengan fasilitas lengkapnya.
Tulis Tanggapan Anda ...
TERPOPULER
Tarif Per Artikel Dihargai Rp 20 Ribu, Layak atau Tidak buat Penulis?
NILAI TERTINGGI
Aku
FEATURE ARTICLE
TERBARU
HEADLINE
Cara Melindungi Data Pribadi Kita pada Jejaring Sosial dan Aplikasi Android
Pengenalan air dibutuhkan oleh siswa yang belum pernah sama sekali belajar berenang, karena
kemungkinan siswa ada yang masih takut masuk ke dalam kolam renang. Untuk itu, guru hendaknya
memahami benar bentuk-bentuk pengenalan air.
Pengenalan air adalah suatu bentuk latihan dasar sebelum siswa diajarkan gaya renang. Tujuan
pembelajaran pengenalan air adalah untuk membentuk sikap, kemampuan, dan keterampilan
mengambang atau mengapung dan meluncur pada permukaan air. Melalui kemampuan mengapung dan
meluncur akan mempermudah siswa melakukan bentuk gerakan yang akan dipelajari.
Secara khusus bagi siswa yang belum bisa berenang, pembelajaran pengenalan air bertujuan untuk:
1. Agar mengetahui dan dapat merasakan adanya perbedaan bergerak di darat dengan di dalam air.
2. Agar siswa dapat mengetahui dan merasakan adanya pengaruh air terhadap gerakan yang dilakukan.
3. Agar siswa dapat mengetahui dan merasakan adanya pengaruh dan rangsangan terhadap
pernapasan.
4. Agar siswa dapat mengetahui dan merasakan pengaruh air terhadap keseimbangan tubuh dan gerak.
5. Memupuk rasa keberanian siswa, menghilangkan rasa takut terhadap air, dan memupuk rasa percaya
diri.
6. Memberikan motivasi kepada siswa yang makin lama makin senang terhadap pembelajaran dalam air.
Adapun bentuk pembelajaran pengenalan air dirancang sedemikian rupa dalam bentuk yang paling
mudah, kemudian ditingkatkan pada bentuk pembelajaran yang agak sukar. Bentuk pembelajaran
tersebut, antara lain:
1. Duduk berjuntai di pinggir kolam dengan mengayun-ayunkan kedua kaki bergantian ke depan ke
belakang pada permukaan air;
2. Berdiri kangkang di kolam yang dangkal, badan dibungkukkan ke depan, kemudian masukkan bagian
muka ke dalam permukaan air dan kedua mata dibuka;
3. Dilanjutkan dengan memasukkan seluruh bagian kepala sampai terbenam di bawah permukaan air;
dan
4. Duduk jongkok di dasar kolam dengan memegang kedua lutut dengan kedua tangan.
a. Rendam tubuh sebatas leher, kemudian basahi muka dengan kedua tangan berulang-ulang;
b. Duduk di dasar kolam, kepala tetap di atas permukaan air, kedua telapak tangan letakkan di samping
kiri dan kanan paha; dan
c. Melompat dengan mempergunakan kedua kaki dirapatkan, gerakannya pendek, lakukan berulang-
ulang di tempat.
a. Berjalan dengan lutut ditekuk dan tangan diayun di dalam air, lakukan ke arah depan berulang-ulang;
c. Berjalan dengan step panjang dan pendek ke arah depan dan belakang, lakukan berulang-ulang; dan
3. Bernapas
Bagi siswa yang belum bisa berenang, untuk mengambil udara pernapasan di atas permukaan air,
kemudian masuk ke dalam air dan membuang udara pernapasan atau sisa-sisa pembakaran melalui
mulut dan hidung di bawah permukaan memang tidak mudah. Namun, bila siswa diberikan latihan-
latihan secara teratur, dalam tempo yang relatif tidak lama, hal ini mudah untuk dikuasai dengan baik.
a. Sebelum masuk air, cobalah terlebih dahulu di darat dengan melatih irama mengambil udara
pernapasan melalui mulut dan mengeluarkan sisa pembakaran melalui hidung dan mulut sampai irama
pengambilan dan mengeluarkan udara pernapasan dapat bekerja secara otomatis.
b. Setelah itu, baru dicobakan di kolam dangkal dengan posisi mulut berada di atas permukaan air. Hirup
udara pernapasan dan masukkan kepala ke dalam air, keluarkan udara pernapasan di dalam air melalui
hidung dan mulut, baru muncul kembali ke permukaan air sampai mulut berada di atas permukaan air,
dan kerjakan berulang-ulang.
a. Badan dibungkukkan ke depan, dagu di bawah permukaan air, tiupkan udara dari mulut sehingga
nampak ada riakan air;
b. Tiupkan bola pingpong di permukaan air, lakukan terus menerus sambil berjalan membungkuk;
c. Tarik napas sedalam-dalamnya dengan mulut dibuka ¾, masukkan muka ke bawah permukaan air,
tiupkan udara ke dalam air dengan membuka mulut setengah, lakukan berulang kali;
d. Bernapas naik turun di atas dan di bawah permukaan air sebanyak 5-10 kali dengan matas setengah
dibuka;
e. Tarik napas sedalam-dalamnya, kemudian keluarkan melalui mulut dan hidung sedikit demi sedikit
sambil menyelam, lakukan selama lima detik sambil menyelam. Lakukan selama lima detik setiap
kalinya. Cara mengeluarkan udara di dalam air ada dua cara, yakni secara sedikit demi sedikit (trickle)
dan sekaligus (eksplosif);
f. Saling berhadapan dengan teman, berpegangan tangan bergerak naik turun ke dalam air secara
bergantian; dan
g. Menyelam secara bergantian dan mencoba menghitung jumlah jari-jemari teman di dalam air.
4. Mengapung
Di air, bagian dada adalah merupakan titik apung bagi seseorang. Bila seseorang pada sikap telentang
secara horisontal dengan kedua tangan di samping tubuh, merupakan pusat dari seluruh titik berat
berada di lokasi pinggul, maka titik berat cenderung bergerak di atas segmen tubuh dan secara individu
menarik ke arah bawah. Rata-rata orang mempunyai sejumlah lokasi berat tubuh yaitu pada paha, kaki,
kepala, dan bahu.
a. Saling berhadapan dengan teman, condongkan badan ke depan secara perlahan-lahan, buka kedua
tungkai kaki dan lengan, sehingga mengapung seperti bentuk bintang. Temannya memberi bantuan
dengan menyambut telapak tangannya bilamana mengalami kesulitan, kemudian lakukan latihan
tersebut secara sendiri-sendiri;
b. Saling berhadapan dengan teman, melakukan latihan seperti tadi hanya sekarang posisi badan
telentang, temannya menahan bagian belakang kepala, jika temannya mengalami kesulitan pada saat
latihan, atau pada saat sulit bangun pada posisi berdiri kembali. Latihan diulang-ulang sampai dikuasai;
dan
c. Latihan mengapung dengan mengubah sikap telentang ke sikap telengkup. Gerakan kepala ke atas
atau tekuk lutut dan tarik tumit ke belakang.
5. Meluncur
Langkah berikutnya setelah menguasai cara pengambilan napas, dapat dilanjutkan dengan latihan
meluncur. Latihan ini sangat diperlukan karena sangat bermanfaat untuk melatih keseimbangan tubuh
di air. Bila orang tidak dapat menjaga keseimbangannya di air, dan bila dia tenggelam atau terjatuh di
kolam yang dangkal saja tidak mampu untuk berdiri.
a. Berdiri tegak, kedua lengan lurus ke atas dirapatkan. Berdiri di tepi kolam dengan sikap membelakangi
dinding kolam dan seluruh tubuh merapat ke dinding kolam. Salah satu kaki/telapak kaki menempel
pada dinding untuk siap menolak. Luruskan kedua lengan ke atas di samping kepala dengan ibu jari
tangan berkaitan satu sama lain. Tundukkan tubuh ke depan sampai di permukaan air lalu dorongkan
kaki yang menempel di dinding kolam ke depan guna bertolak untuk meluncur. Biarkan luncuran tubuh
sampai titik akhir luncuran baru kedua kaki diturunkan untuk berdiri;
b. Bungkukkan tubuh ke depan, dada sampai mengenai permukaan air. Tolakkan salah satu kaki ke
dinding tembok, pertahankan sikap meluncur sampai berhenti. Ulangi latihan tersebut berulang kali;
c. Cara yang sama dapat dilakukan dari tengah-tengah kolam dengan dorongan kedua kaki dari dasar
kolam, setelah luncuran habis kemudian berdiri dan lakukan berulang-ulang sampai ke pinggir kolam;
dan
d. Latihan meluncur dari dinding kolam dapat dikembangkan dengan dorongan kedua kaki/telapak kaki
yang sudah menempel di dinding kolam. Pada saat meluncur, tubuh dikatakan seimbang jika titik gaya
berat dan titik gaya apung terletak pada satu garis verikal.
d. Otot-otot bagian tangan, leher, badan, dan tungkai kaki tidak rileks.
6. Melompat
Bentuk latihan melompat, diberikan jika latihan mengapung di tempat sudah dikuasai dengan baik. Pada
saat akan melompat, posisi berdiri condongkan badan ke belakang kemudian melompat dengan
mempertahankan sikap mengapung. Lakukan latihan ini sampai rasa takut hilang, dan dapat mengatasi
air tidak masuk ke hidung.