Anda di halaman 1dari 3

Nama: Prof. Dr. Agatha Geraldine, S.H., LL.

Lahir di Den Haag pada tanggal 19 April 1965, umur 53 tahun, Agama Katholik, Warga
Negara Indonesia, pendidikan terakhir Strata III, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil
(Dosen Fakultas Hukum Universitas Berada Purwokerto), tempat tinggal di Midtown
Residence Blok A Nomor 7, Purwokerto, Indonesia.

Ahli bersedia memberikan keterangan yang benar dibawah sumpah yang pada
pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa benar ahli menjelaskan berada dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani
dan bersedia untuk diperiksa;

- Bahwa benar ahli menjelaskan kejiwaan, penglihatan, maupun pendengaran Ahli saat
dilakukan pemeriksaan ini dalam keadaan sehat;

- Bahwa benar ahli menjelaskan bersedia untuk diperiksa sehubungan dengan perkara
tersebut;

- Bahwa benar ahli menjelaskan ahlii diminta memberikan keterangan sebagai AHLI
sesuai dengan surat panggilan Nomor: Spgl-01/IV/2017/Ditreskrimsus tanggal
Jumat, 26 Januari 2018 dan ahli akan memberikan pendapat sesuai dengan
keahliannya.

- Bahwa benar ahli menjelaskan diri sebagai seorang dosen dan guru besar di Fakultas
Hukum Universitas Berada Purwokerto.

- Bahwa benar ahli menjelaskan diri sebagai pengajar mata kuliah Hukum Pidana dan
Hukum Acara Pidana.

- Bahwa benar ahli membawa surat penugasan dari Dekan Fakultas Hukum No.ST-
1295/PW17/5/2018 Tanggal 26 Januari 2018;

- Bahwa benar ahli menjelaskan tidak kenal dan tidak ada hubungan famili dengan
Cindy Butar-Butar ;

- Bahwa benar ahli menjelaskan tindak pidana adalah perbuatan yang dilarang dan
diancam dengan pidana, terhadap siapa saja yang melanggar larangan tersebut.
Perbuatan tersebut harus juga dirasakan oleh masyarakat sebagai suatu hambatan
tata pergaulan yang dicita-citakan oleh masyarakat. Tindak pidana adalah perbuatan
yang dilarang dan diancam dengan pidana, terhadap siapa saja yang melanggar
larangan tersebut. Perbuatan tersebut harus juga dirasakan oleh masyarakat
sebagai suatu hambatan tata pergaulan yang dicita-citakan oleh masyarakat.
- Bahwa benar ahli menjelaskan pertanggungjawaban pidana merupakan salah satu
bagian terpenting dalam hukum pidana, ketika seseorang yang melakukan tindak
pidana dimintai pertanggungjawaban atas tindak pidana yang dilakukannya atau
pelanggaran hukum pidana yang dilakukan.

Bahwa benar ahli menjelaskan syarat seseorang dapat bertanggungjawab terhadap


tindak pidananya:

a. Ada suatu tindak pidana yang dilakukan oleh pelaku.


b. Ada unsure kesalahan berupa kesengajaan dan kealpaan.
c. Ada pelaku yang dapat bertanggungjawab tidak ada alasan pemaaf.
- Bahwa benar ahli menjelaskan berdasarkan Pasal 1 angka 1 UU Nomor 21 Tahun
2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang atau disebut juga
UU TPPO, perdagangan orang adalah tindakan perekrutan, pengangkutan,
penampungan, pengiriman, pemindahan, atau penerimaan seseorang dengan
ancaman kekerasan, penggunaan kekerasan, penculikan, penyekapan, pemalsuan,
penipuan, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan, penjeratan utang atau
memberi bayaran atau manfaat, sehingga memperoleh persetujuan dari orang yang
memegang kendali atas orang lain tersebut, baik yang dilakukan di dalam negara
maupun antar negara, untuk tujuan eksploitasi atau mengakibatkan orang
tereksploitasi;

- Bahwa benar ahli menjelaskan terdapat 3 unsur yang harus dipenuhi agar
seseorang dapat dianggap sebagai korban TPPO yaitu dari perbuatan, cara
dan tujuan. Perbuatan yang dilakukan terhadap orang tersebut dapat meliputi
dari perekrutan, pengiriman, pemindahan atau penerimaan. Cara yang
dilakukan terhadap orang tersebut dapat meliputi ancaman kekerasan,
penipuan, penjeratan utang, dan lain sebagainya. Tujuan dari tindakan
tersebut yaitu untuk mengeksploitasi atau mengakibatkan orang tersebut
tereksploitasi;

- Bahwa benar ahli menjelaskan dalam sebuah ilustrasi antara A menyuruh B


melakukan suatu pekerjaan, lalu B diberikan sejumlah uang dan diberikan fasilitas
berupa tempat tinggal, maka jika B mendapatkan uang serta fasilitas tersebut
karena ia disuruh sehingga menderita secara psikis, mental, ekonomi, dan sosial,
maka secara hukum B dapat dikatakan sebagai korban TPPO;

- Bahwa benar ahli menjelaskan menyambung dari ilustrasi sebelumnya, apabila A


melakukan penipuan terhadap B terkait pekerjaan yang akan B lakukan dan
mengambil keuntungan dari B, maka B dapat dikatakan sebagai korban TPPO;
- Bahwa benar ahli menjelaskan apabila ternyata B yang diperkerjakan oleh A dengan
cara ditipu untuk tujuan dieksploitasi juga menikmati hasil dari pekerjaannya dan
mengirimkan hasilnya kepada orang tuanya, maka B bukan lagi sebagai korban
TPPO;

- Bahwa benar ahli menjelaskan unsur dalam Pasal 1 angka 1 UU TPPO sifatnya
alternatif, sehingga apabila semua unsur tindak pidana telah terpenuhi tetapi orang
yang melakukannya tidak memiliki tujuan untuk mengeksploitasi maka orang
tersebut merupakan pelaku tindak pidana perdagangan orang;

- Bahwa benar ahli menjelaskan Keterangan yang


ahliberikantersebutdiatassemuanyabenardanbisadipertanggungjawabkan;

- Bahwa benar ahli menjelaskan tidak ada keterangan yang ditambahkan;

- Bahwa benar ahli menjelaskan


ahlitidakmerasaditekan/tidakmerasadipengaruhiolehsiapapun;

- Bahwa benar ahli menjelaskan keadaan ahlimasihtetap sehat sepertisemula;

- Bahwa benar ahli menjelaskan tidak menambahkan keterangan yang ada pada
pemeriksaan ini;

- Bahwa benar ahli menjelaskan selama dilakukan pemeriksaan tidak merasa ditekan
atau tidak merasa dipengaruhi oleh siapapun;

- Bahwa benar ahli menjelaskan tetap dalam keadaan sehat seperti semula setelah
dilakukan pemeriksaan.

Anda mungkin juga menyukai