Anda di halaman 1dari 24

PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN

Mata Kuliah: Manajemen Sarana dan Prasarana


Dosen Pengampu:
Dr. Wahyu Sri Ambar Arum, M.A

Disusun Oleh :

Frans Tulus Halomoan 1445161837


Novia Listiani 1445160698
Ryan Fadhlur Fajri 1445161585
Salman Aqil 1445163680
Saski Novicha 1445163059
Shafira Nurul Adelia 1445160786

Manajemen Pendidikan B 2016

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT., karena berkat rahmat-
Nya kami sebagai penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Kami sebagai penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada Dr. Wahyu Sri
Ambar Arum, M.A. Selaku dosen mata kuliah Manajemen Sarana dan Prasarana.
Kami menyadari bahwa apa yang kami sajikan di dalam makalah yang berjudul
“Pengelolaan Perpustakaan” ini masih terdapat kekurangannya, baik dalam isi
maupun penulisannya. Kekurangan-kekurangan tersebut disebabkan oleh
kelemahan dan keterbatasan pengetahuan serta kemampuan kami baik disadari
ataupun yang tidakdisadari.
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari masih banyak kesalahan yang
perlu di perbaiki, untuk itu kritik dan saran dari pembaca perlu untuk disampaikan
kepada kami. Agar penulisan makalah selanjutnya akan lebih baik dan sekaligus
sebagai upaya perbaikan dan penyempurnaan dimasa yang akan datang. Kami
berharap makalah ini bermanfaat bagi kami sendiri dan juga bagi pembaca pada
umumnya.

Jakarta, 06 November 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................. i

DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 2
C. Tujuan......................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN

A. Hakikat Perpustakaan................................................................................ 4
B. Tujuan Perpustakaan................................................................................. 5
C. Fungsi Perpustakaan.................................................................................. 5
D. Peranan Perpustakaan............................................................................... 7
E. Struktur Organisasi dan Tata Kerja perpustakaan..................................... 8
F. Rencana dan Program Kerja...................................................................... 8
G. Koleksi/Kegiatan Pengadaan Bahan Perpustakaan.................................. 9
H. Inventarisasi Bahan Perpustakaan............................................................ 11
I. Klasifikasi................................................................................................... 12
J. Katalogisasi............................................................................................... 13
K. Pelayanan Perpustakaan.......................................................................... 13
L. Saran Prasarana Perpustakaan................................................................ 14

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................ 16
B. Saran......................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. iii

LAMPIRAN......................................................................................................... iv-vii

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses pembelajaran pada era ini tidak lagi didominasi interaksi langsung
antara guru siswa, transformasi ilmu pengetahuan tidak lagi terkonsentrasi
melalui hubungan tatap muka guru dan siswa saja, tetapi juga melalui tulisan
atau buku-buku yang dicetak dalam jumlah yang cukup besar dan tersebar ke
berbagai tempat atau wilayah. Fungsi buku atau bahan bacaan yang disusun
secara lengkap, jelas, menarik dan berisi penuh dengan pengetahuan
mempermudah siswa untuk memsiswainya. Intervensi teknologi komunikasi
dalam pendidikan tidak sepenuhnya dapat menggeser peran buku sebagai
sumber belajar, bahkan mendorong makin meningkatnya penggunaan buku
sebagai sumber belajar.
Dengan meningkatnya kebutuhan terhadap buku sebagai sumber belajar
secara tidak langsung menunjukkan betapa pentingnya peran perpustakaan
dalam pengembangan ilmu pengetahuan, terutama dalam membantu
kelancaran proses belajar mengajar dan untuk memperoleh informasi serta
sebagai pusat sumber belajar dan meningkatkan mutu pembelajaran.
Permasalahan yang sering dihadapi dalam pembelajaran adalah bagaimana
cara mengajarkan kemampuan memperoleh dan mengolah informasi kepada
peserta didik. Permasalahan ini berhubungan dengan dua hal yaitu metode
pengajaran dan sistem pembelajaran.
Dengan adanya sistem belajar mandiri maupun kelompok, dan dengan
adanya berbagai tugas pembuatan karya ilmiah memacu peserta didik untuk
memfungsikan perpustakaan. Namun tidak dapat disangkal bahwa peran
perpustakaan tidak banyak dimanfaatkan oleh siswa secara optimal.
Rendahnya minat baca para siswa, menjadi kendala dalam upaya
memajukan mutu pendidikan. Fungsi perpustakaan sangat berhubungan dengan
tingkat pengelolaannya. Salah satu usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan
adalah pengadaan sarana, prasarana, dana dan peningkatan mutu pengelolaan
perpustakaan disetiap lembaga pendidikan baik mulai dari lembaga pendidikan

1
2

dasar, menengah sampai pendididikan tinggi. Pengadaan perpustakaan di


setiap lembaga pendidikan yang dikelola dengan baik akan membantu peserta
didik dan para pengajar dalam mencapai tujuan.
Pada kenyataannya, pengelolaaan perpustakaan di berbagailembaga
pendidikan belum dapat dikatakan baik bahkan ada yang dikelola terkesan asal-
asalan seperti gudang buku, sehingga sulitmendapatkan informasi yang
dibutuhkan. Hal ini disebabkan antara lainbahan bacaan yang diinginkan sulit
didapat karena susunan buku tidakteratur, tidak lengkap atau tidak cukup
banyak bahan bacaan yangtersedia, namun pemeliharan bahan bacaannya
kurang baik sehinggabanyak bahan bacaan kotor, robek dan tidak bersampul,
tidak semuapetugas perpustakaan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
memadai di bidang perpustakaan.
Suasana diruang perpustakaan tidak nyaman karena pengap danpanas yang
mungkin disebabkan ruang tersebut kurang fentilasi, terlalusempit, tidak ber AC
atau tidak ada kipas angin, tidak adanya strukturorganisasi perpustakaan,
petugas perpustakaan hanya satu dua orang sajasehingga perpustakaan tidak
berkembang, tidak ada sistem katalog atausistem computer untuk menyimpan
data, tidak adanya fasilitas internetsehingga sulit mendapatkan informasi terkini,
ditambah lagi dengan sistem penerangan yang tidak memenuhi persyaratan
kesehatan mata. Masih banyak lagi kekurangan-kekurangan yang terdapat
dalam pengelolaan perpustakaan yang mengakibatkan tidak berkembangnya
proses pembelajaran dan mengurangi fungsinya yang tidak disebutkan.Masih
ada pengelolaan perpustakaan yang ditangani secara tidakprofessional.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud hakikat perpustakaan ?
2. Apa tujuan dari perpustakaan ?
3. Apa fungsi dari perpustakaan ?
4. Apa peranan perpustakaan ?
5. Bagaimana struktur organisasi dan tata kerja perpustakaan ?
6. Bagaimana rencana dan program kerja ?
7. Bagimana koleksi/kegiatan pengadaan bahan perpustakaan ?
8. Bagaimana inventarisasi bahan berpustakaan ?
9. Bagaimana klasifikasi ?
3

10. Bagaimana katalogisasi ?


11. Bagaimana pelayanan perpustakaan
12. Bagimana saran prasarana perpustakaan

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui hakikat perpustakaan
2. Untuk menegetahui tujuan perpustakaan
3. Untuk mengetahui fungsi perpustakaan
4. Untuk mengetahui peranan perpustakaan
5. Untuk mengetahui struktur organisasi dan tata kerja perpustakaan
6. Untuk mengetahui rencana dan program kerja
7. Untuk mengetahui koleksi/kegiatan pengadaan bahan perpustakaan
8. Untuk mengetahui inventarisasi bahan perpustakaan
9. Untuk mengetahui klasifikasi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat Perpustakaan
Perpustakaan berasal dari kata dasar pustaka. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, pustaka artinya kitab, buku (Depdikbud: 1980). Dalam
bahasa Inggris dikenal dengan library. Istilah ini berasal dari kata librer atau
libri, yang artinya buku (Sulisyo Basuki: 1991, 3). Dari kata latin tersebut
terbentuklah istilah librarius; tentang buku. Dalam bahasa asing lainnya,
1
perpustakaan disebut bibliotheca yang artinya tentang buku, kitab.
Menurut Ibrahim Bafadal (1990: p3) perpustakaan adalah “Suatu unit
kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan pustaka
baik berupa buku yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu
sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap
pemakaiannya.”
Perpustakaan berarti segala sesuatau yang berhubungan dengan
pustaka yang menyediakan saran agar orang dapat memanfaatkan
perpustakaan yang dihimpun didalamnya. Perpustakaan dapat juga diartikan
sebagai himpunan dari berbagai ilmu informasi yang digunkan manusia dan
dikembangkan dari masa ke masa. Dengan demikian perpustakaan
merupakan unit kerja yang mengumpulkan, menyimpan, memelihara dan
mengelola pemanfaatan koleksi bahan pustaka dengan menggunakan sistem
tertentu yang digunakan sebagai sumber informasi.
Dari dua definisi tersebut disimpulakn bahwa perpustakaan bukan
hanya tempat tumpukan buku, tetapi perpustakaan adalah suatu ruangan,
bagian sebuah gedung, ataupun gedung yang dapat digunakan untuk
menyimpan buku dan terbitan lainnya termasuk didalamnya semua bahan
cetak buku, tidak untuk dijual, tumpukan buku yang dikelola dengan baik,

1
Wiji Suwarno, Pengetahuan Dasar Kepustakaan, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), hlmn 31

4
5

baru dapat dikatakan sebagai perpustakaan apabila dapat memberikan


informasi bagi setiap orang memerlukannya.2

B. Tujuan Perpustakaan
Jika perpustakaan itu ada di sekolah maka tujuan perpustakaan adalah
agar menunjang proses belajar belajar mengajar. Sedangkan perpustakaan
perguruan tinggi dalam menjalankan program pengajarannya.
Koleksi perpustakaan perguruan tinggi gunanya melayani keperluan
mahasiswa di tingkat persiapan sampai kepada mahasiswa yang sedang
menghadapi ujian sarjana dan menyusun skripsi, dosen dalam bersiapan
bahan perkuliahan dan penetitian yang bergabung dalam perguruan tinggi
yang bersangkutan.3 Secara lebih terperinci, tujuan perpustakaan sekolah
antara lain:
a. Memupuk kesadaran dan kebiasaan membaca
b. Mengarahkan pada teknik memahami isi bacaan
c. Memperluas pengetahuan peserta didik
d. Mengembangkan kecakapan berbahasa
e. Mendisiplinkan peserta didik melalui tata tertib perpustakaan sekolah
f. Membentuk kemampuan melakukan studi mandiri
g. Menunjang pelaksanaan program kurikulum baik yang
bersifatintrakurikuler maupun ekstrakurikuler.4

C. Fungsi Perpustakaan
Perpustakaan mempunyai fungsi-fungsi yaitu edukatif, informasi dan
tanggung jawab edukatif, riset dan fungsi rekreatif.
1. Fungsi Edukatif
Fungsi ini dapat dilihat dari tersedianya sejumlah buku yang dapat
dimanfaatkan untuk memperluas dan memperdalam penguasaan materi
siswaan yang diberikan di kelas melalui kegiatan individual maupun

2
Wahyu Sri Ambar Arum, Manajemen Sarana Prasarana, (Jakarta: CV MULTI KARYA MULIA, 2007), hlmn 231-
232
3
Ibid, hlmn 232
4
RahmaniaUtari, TEKNIS PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH;PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN
KOLEKSI – INVENTARISASI,
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132313278/pengabdian/PPM_TEKNIS+PENGELOLAAN+PERPUSTAKAAN+SEK
OLAH.pdf. diakses tanggal 07 November 2017 pukul 19.06 WIB
6

kelompok. Dengan belajar menggunakan fasilitas perpustakaan siswa


dapat mentranfer perilaku melalui interaksi secara tidak langsung
menyerapide dan pemikiran dari penulis dan buku yang dibaca.

2. Fungsi Informatif
Beraneka ragam jenis bahan pustaka selain buku yangtersedia di
perpustakaan seperti majalah, artikel, pamphlet,surat kabar, merupakan
sumber belajar yang dapatmemperkaya informasi, menarik minat baca,
sehingga dapatmemperluas wawasan,pengetahuan.
Sehubungan dengan itu menurut Muchtar Buchari: “setiapsekolah harus
mempunyai perpustakaan sebagai sumber informasi, dan guru harus
mengerjakan kepada muridnya kemahiran dalam mengolahinformasi yang
diolah dengan baik akan menghasilkan pengetahuan dan pengetahuan
yang diolah dengan baik akan mengahasilkan kearifan.”
3. Fungsi Riset
Dengan adanya perpustakaan, maka memberikan peluangkepada
siswa dan dosen untuk melakukan kajian melaluibahan pustaka. Kajian
terhadap kehidupan masa lampaumisalnya dapat dilakukan dengan
membaca tulisan atau buku-buku yang memuat tentang peristiwa,
melakukan perbandingan antara berbagai tulisan tentang peristiwa
yangsama untuk memperoleh kesimpulan yang dapat jawabkan.
4. Fungsi Rekreatif
Ruang perpustakaan dapat memberikan suasana beda dengan ruang
kelas. Di ruang perpustakaan siswa dapatdengansantai melakukan
kegiatan belajar mengajar, dan kadangjuga diselingi dengan suasana
menyenangkan. Kondisi seperti ini secara fisik dapatmemberikan
kesegaran bagi yangberkunjung ke perpustakaan. Fungsi perpustakaan
non fisikterjadi melalui aktifitas membaca bahan pustaka
yangmengandung keindahan dan hiburan seperi membaca bukutentang
daerah wisata, dengan gambar yang indah,memberikan kepuasan
tersendiri secara non fisik.

Dengan demikian perpustakaan dapat berfungsi untukmeningkatkan


perkembangan intelektual dan dapat memperkaya ilmupengetahuan
7

dengan menciptakan masyarakat yang gemar membaca,menanamkan


sikap untuk terus belajar, kreatif, inovatif dan juga sebagaisarana belajar
yang menyenangkan.5
D. Peranan Perpustakaan
Peran perpustakaan sangatlah penting bagi dunia pendidikan,
sehingga semua pendidikan formal mempunyai perpustakaan. Kerena
perpustakaan merupakan jantung dunia pendidikan, tidak hanya itu
perpustakaan dapat mengajarkan siswa untuk berperan aktif dalam proses
belajar dan mampu memberi motivasi kepada siswa. (Pasal 1 UU RI No. 20
th. 2003) dinyatakann bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, penghendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.Secara garis besarnya tugas perpustakaan adalah sebagai berikut:
1. Mengumpulkan, menyimpan dan menyediakan informasi dalam bentuk
tercetak ataupun dalam bentuk elektronik dan multimedia kepada
pemakai.
2. Menyediakan informasi yang dapat diakseslewat internet, namun harus
pula menyediakan peraturan-peraturan yang dapat melindungi
kepentingan perpustakaan dan keamanan informasi tersebut.
3. Terus memperhatikan kemajuan zaman dan kemajuan teknologi agar
keinginan masyarakat dalam mengakses informasi dapat terpenuhi.
4. Harus mampu menjadi jembatan penyediai informasi pada masa lalu,
massa kini dan masa depan.
5. Perpustakaan harus terus mencari jalan agar tetap tanggap secara efektif
dan inovatif terhadap lingkungan yang beragan dalam memenuhi harapan
pengguna.
Setiap perpustakaan dapat mempertahankan eksistensinya apabila dapat
menjalankan peranannya. Secara umum peran – peran yang dapat dilakukan
adalah :
a. Menjadi media antara pemakai dengan koleksi sebagai sumber
informasi pengetahuan.
5
Ibid, hlmn 232-234
8

b. Menjadi lembaga pengembangan minat dan budaya membaca serta


pembangkit kesadaran pentingnya belajar sepanjang hayat.
c. Mengembangkan komunikasi antara pemakai dan atau dengan
penyelenggara sehingga tercipta kolaborasi, sharing pengetahuan
maupun komunikasi ilmiah lainnya.
d. Motivator, mediator dan fasilitator bagi pemakai dalam usaha mencari,
memanfaatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan
pengalaman.
e. Berperan sebagai agen perubah, pembangunan dan kebudayaan
manusia.6

E. Struktur organisasi dan Tata Kerja Perpustakaan


Keberadaan perpustakaan perlu mendapat perhatian dari manajerdan
unit pengelola.
Struktur Organisasi perpustakaan terdiri dari:
1. Kepala Perpustakaan
2. Unit Tata Usaha
3. Unit Pelayanan Teknis
4. Unit Pelayanan Pembaca
Tata Kerja Perpustakaan berisi tentang:
1. Pengelola dan pembantu pengelola diangkat berdasarkan SK
penunjukkan dari Kepala Sekolah.
2. Uraian dan perincian tugas dibuat secara jelas.

F. Rencana dan Program Kerja


1. Program kerja tahunan perpustakaan yang berisi rencana penambahan
koleksi, sarana, tenaga pembantu/pelayanan, peningkatan minat baca dan
kegiatan pelayanan perpustakaan jadwal pelayanan perpustakaan.
2. Materi dan sasaran program yang jelas.
3. Tersedianya dana dari sekolah untuk pengelolaan perpustakaan.

6
NurfitraRahmaNugraheni, UJIAN TENGAH SEMESTERMATAKULIAHPENGELOLAAN PERPUSTAKAAN &
LABORATORIUM SEKOLAH, academia.edu, https://www.academia.edu/3519854/Pengelolaan_Perpustakaan.
diakses tanggal 06 November 2017 pukul 20.58 WIB
9

4. Laporan bulanan pelaksanaan kegiatan perpustakaan yang telah dibuat dan


disampaikan sesuai peraturan.
5. Laporan tahunan pengelolaan perpustakaan yang telahdibuat dan
disampaikan sesuai dengan petunjuk yangberlaku. 7

G. Koleksi/Kegiatan Pengadaan Bahan Perpustakaan


1. Bahan-bahan perpustakaan yang diterima dari Diknas terdiridari:
a. Buku-buku Referensi
Buku referensi sebetulnya sama saja dengan buku pada umumnya
sehingga kriterianya pun memiliki kesamaan. Meskipun demikian, ia
memiliki ciri yakni berupa sistematika yang dirancang khusus dalam
rangka penyampaian informasi baik secara umum maupun khusus.
Contoh buku referensi yang baik antara lain mengandung isi yang
memberikan petunjuk terhadap literatur dari berbagai subjek ilmu
secara cepat
b. Buku-buku Ilmu Pengetahuan
Keberadaan buku ilmu pengetahuan untuk menjadi koleksi
perpustakaan sekolah tentu saja sangat berperan dalam proses belajar
mengajar di kelas. Beberapa kriteria buku ilmu pengetahuan yang baik
secara substansi diantaranya yakni sesuai dengan kurikulum yang
berlaku, pengarang yang memiliki kewenangan berkaitan dengan subjek
ilmu pada buku bersangkutan, bahasanya sederhana dan sistematika
buku mudah dipahami. Adapaun secara tampilan, buku juga hendaknya
memiliki jilidan yang baik dan tidak terlampau tebal. Kalau bisa, carilah
buku yang berasal dari penerbit yang terpercaya, namun dengan harga
yang tidak terlalu mahal.
c. Buku Cerita
Buku cerita sangat berperan dalam meningkatkan daya imajinasi dan
kreativitas peserta didik. Di samping itu, mereka juga dapat
mengambil hikmah dari isi cerita berupa nilai-nilai keteladanan. Untuk
mendukung hal-hal tersebut, maka buku cerita yang diadakan tidak
boleh lepas dari nuansa pendidikan dan akan lebih baik lagi jika
menunjang mata pelajaran.
7
Wahyu Sri Ambar Arum, Manajemen Sarana Prasarana, (Jakarta: CV MULTI KARYA MULIA, 2007), hlmn 235
10

d. Buku bacaan penunjang kurikulum


Kriteria buku penunjang hampir sama dengan kriteria buku ajar. Hanya
saja, karena sifatnya yang menunjang buku ajar, maka isinya pun harus
tetap sejalan dengan kurikulum yang berlaku.
e. Majalah
Majalah dan surat kabar merupakan terbitan berkala yang juga penting
untuk dikoleksi perpustakaan karena keduanya berisi berita aktual
yang meliputi berbagai aspek kehidupan manusia. Jenis majalah dan
surat kabar yang diadakan di perpustakaan sekolah hendaknya tetap
mengacu pada nuansa pendidikan, dengan kata lain ia relevan dengan
mata pelajaran yang ada. Jadi, selain bersifat rekreatif ia juga berperan
dalam menambah wawasan/pengetahuan para pembacanya.
Kebermanfaatan majalah juga dapat ditilik dari seberapa banyak orang
yang berkepentingan membacanya. Agar mudah dipahami banyak
warga sekolah, utamakan mengadakan majalah dan surat kabar yang
berbahasa Indonesia. Selain itu pemilihan majalan dan surat kabar juga
terletak pada keteraturan dan kesinambungan penerbitan serta harga
yang sesuai dengan anggaran sekolah
f. Alat peraga atau Audio Visual
Bahan koleksi lain yang juga dapat menjadi koleksi perpustakaan
sekolah adalah bahan mikro dan bahan pandang dengar (audio-visual).
Namun mengingat biaya yang dibutuhkan tidak sedikit dan
keterbatasan kemampuan dalam menggunakannya, tidak semua
sekolah mampu mengadakannya8
2. Koleksi yang dibuat oleh sekolah
a. Terbitan berkala
b. Pamflet
c. Brosur
d. Karya Tulis/makalah guru/dosen
e. Guntingan (kliping)

8
RahmaniaUtari, TEKNIS PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH; PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN
KOLEKSI – INVENTARISASI,
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132313278/pengabdian/PPM_TEKNIS+PENGELOLAAN+PERPUSTAKAAN+SEK
OLAH.pdf. diaksestanggal 07 November 2017 pukul 19.06 WIB
11

f. Gambar/lukisan/peta/kaset/globe, grafik, diagram,majalah dan lain-


lain.dinding 
3. Pengadaan koleksi
Pembelian sesuai dengan pedoman/daftar yang disahkanoleh Depdiknas.
4. Dapat diketahui asal koleksi:
a. Pembelian langsung
b. Hadiah/sumbangan secara aktif
c. Sumbangan murid
d. Tukar menukar buku antar sekolah
5. Adanya prosedur pelaksanaan pengadaan buku/koleksi:
a. Mengadakan pertemuan dan kesempatan penanggungjawab
perpustakaan, kepala sekolahdan guru
b. Meminta usulan dari kepala sekolah dan guru secaratertulis.
c. Menyusun daftar buku yang akan dibeli 9

H. Inventarisasi Bahan Perpustakaan


Inventarisasi bahan-bahan perpustakaan adalah pencatatan bahan-bahan
pustaka yang dimiliki perpustakaan tersebut. Kegiatan-kegiataninventarisasi
meliputi:
1. setiap bahan yang baru diterima harus diberi cap perpustakaan pada
halaman judul dan halaman tertentu yang sudah disepakati
2. setiap bahan didaftarkan dalam buku induk. Buku ini memuat kolom-kolom
yang berisi keterangan tentang:
a. nomor urut buku masuk
b. tanggal masuk ke buku induk
c. nomor induk
d. pengarang
e. judul
f. edisi dan tahun
g. edisi dan tahun
h. penerbit
i. sumber (beli, hibah, tukar-menukar)
j. harga (jika dibeli)
9
Wahyu Sri Ambar Arum, Manajemen Sarana Prasarana, (Jakarta: CV MULTI KARYA MULIA, 2007), hlmn 236
12

k. keterangan lain
3. untuk bahan bukan buku seperti majalah, kaset, dapat disediakan buku
induk tersendiri/khusus atau minimal dalam bentuk daftar bahan bukan
buku. Adapun pemberian cap perpustakaan sebagai tanda kepemilikan
tetap dilakukan.10

I. Klasifikasi
Klasifikasi adalah menggolongkan dan menempatkan benda-benda
yang sama disuatu tempat. Sedangkan menurut Hamakonda: Klasifikasi
adalah pengelompokkan yang sistematis dari sejumlahobyek, gagasan, buku
atau benda-benda lain ke dalam kelas ataugolongan tertentu berdasarkan
ciri-ciriyang sama.
Di dalam klasifikasi bahan pustaka digunakan penggolongan
berdasarkan beberapa ciri tertentu misalnya karena bentuk fisik yang berbeda
maka penempatan buku perpustakaan dipisahkan surat kabar, majalah,
piringan hitam, microfilm dan slides. Ada pula penggolongan berdasarkan
penggunaan bahan pustaka, seperti koleksi referens dipisahkan dari koleksi
buku lain, koleksi buku-buku anak-anakatau bacan ringan. Tetapi yang
menjadi utama penggolongan koleksiperpustakaan yang paling banyak
digunakan adalah penggolonganberdasarkan isi atau subyek buku. Ini berarti
bahwa buku-buku yangmembahas subyek yang sama akan dikelompokkan
bersama-sama.Sistem klasifikasi buku umumnya menggunakan
klasifikasipersepuluhan Dewey sedangkan sistem klasifikasi yang lain adalah:
1. Sistem abjad nama pengarang.
2. Sisem abjad judul buku.
3. Sistem kegunaan buku
4. Sistem penerbit
5. Sistem bentuk fisik
6. Sistem bahasa
Semua bagan atau sistem klasifikasi, juga klasifikasi persepuluhan Dewey,
berusaha untuk menyusun semua subyek yang mencakupkeseluruhan ilmu
10
RahmaniaUtari, TEKNIS PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH; PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN
KOLEKSI – INVENTARISASI,
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132313278/pengabdian/PPM_TEKNIS+PENGELOLAAN+PERPUSTAKAAN+SEK
OLAH.pdf.diaksestanggal 07 November 2017 pukul 19.06 WIB
13

pengetahuan manusia ke dalam suatu susunan yangsistematis dan teratur, yang


umumnya terdiri dari sejumlah kelas utama,yang masing-masing diperinci lagi
menjadi bagian-bagian yang lebihkecil lagi menjadi suatu urutan yang logis, yang
biasanya dari yangbersifat umum ke yang bersifat khusus. Bagian sistem klasifikasi
persepuluhan Dewey Decimal Classification (DCC) terdiri dari kelas utama,
divisi,seksi, subseksi yang masih dapat diperinci lagi. 11

J. Katalogisasi
Katalogisasi adalah proses mengkatalog buku-buku
perpustakaankatalog merupakan suatu daftar yang berisi keterangan yang
lengkap,bukan hanya buku, tapi seluruh bahan pusaka yang dimiliki
olehperpustakaan, baik berupabukumaupun bukan buku.
Macam-macam Katalog:
1. Katalog bekas
2. Katalog Buku
3. Katalog Kartu
4. Pemeliharaan Buku
Penyelenggaraan katalogisasi dengancara sebagai berikut:
Kartu yang memiliki buku yang dicatat secara lengkap keterangan lengkap/
keterangan bibiliografi.
1. Cara mencatat kartu katalog
2. Cara menempatkan tajuk
3. Kotak pengumpulan kartu katalog.
4. Kartu Judul Buku
5. Kartu subyek Buku12

K. Pelayanan Perpustakaan
Dalam pelayanan perpustakaan diperlukan:
1. Pelayanan sirkulasi peminjaman buku.
2. Penomoranbuku sesuai dengan nomor klasifikasi
a. Tiga huruf nama pengarang.
b. Huruf pertama judul

11
Wahyu Sri Ambar Arum, Manajemen Sarana Prasarana, (Jakarta: CV MULTI KARYA MULIA, 2007), hlmn 237
12
Ibid, hlmn 238
14

3. Katalog buku, kartu buku yang label buku


4. Penataan buku dirak sesuai dengam klasifikasi koleksi
Ada kartu katalog yang dibuat dan ditempatkan di :
1. Dalam laci khusus
2. Diberi label
3. Tersusun menurut abjad13

L. Sarana Prasarana Perpustakaan


Ruang perpustakaan yang di dalamnya terdapat :
1. Buku koleksi sesuai kebutuhan siswa
2. Kursi meja pengelolaan
3. Tempat sampah
4. Ada daftar kegiatan bimbingan belajar
5. Ada daftar hadir pengelola14

Contoh format pengadaan koleksi buku perpustakaan

Contoh perangkat administrasi perpustakaan


Contoh saran dan prasarana perpustakaan
13
Ibid, hlmn 238
14
Ibid, hlmn 239
15

Contoh format buku buku induk bahan pustaka

Contoh format kartu peminjaman perpustakaan


Contoh format kartu buku
Contoh format kartu pengembalian
Contoh format kartu blangko pengembalian
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengelolaan perpustakaan merupakan salah satu faktor yang sangat
menentukan baik atau buruknya manajemen kepemimpinan. Untuk dapat
menjalankan akatifitas perpustakaan yang dinamis diperlukan pengelolaan
perpustakaan yang baik. Pengelolaan perpustakaan merupakan tugas guru
tidak dapat ditinggalkan. Pengelolaan perpustakaan yang efektif akan
menunjang kegiatan proses belajar yang efektif.
Pengelolaan perpustakaan di sekolah ditujukan untuk menciptakan
belajar yang tidak harus mendatangkatn kehadiran guru. Pengelolaan
perpustakaan pada hakekatnya adalah uapay untuk mencipakan dan
memelihara kegiatan belajar yang optimal yang dilakukan oleh penanggung
jawab atau pengelola perpustakaan dengan maksud membantu atau
menunjang terlaksananya kegiatan belajar yang optimal melalui fasilitas
perpustakaan.

B. Saran
Adapun saran yang dapat kami sampaikan adalah:
1. Pengelolaan perpustakaan yang baik seharusnya sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan
2. Perawatan perpustakaan tidak hanya dari guru atau petugas
perpustakaan tapi juga seluruh warga sekolah
3. Siswa dan guru harus memiliki minat baca tinggi karena membaca
merupakan jendela dunia. Jangan sampai kita kalah dari negara lain.

16
DAFTAR PUSTAKA

Arum, W. A. (2007). Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan. Jakarta: CV


MULTI KARYA MULIA.

Suwarno, W. (2010). Pengetahuan Dasar Kepustakaan. Bogor: Ghalia Indonesia.

Utari, R. TEKNIS PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH; PEMBINAAN DAN


PENGEMBANGAN KOLEKSI – INVENTARISASI. dalam jurnal Universitas Negeri
Yogyakarta.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132313278/pengabdian/PPM_TEKNIS+PENGELOL
AAN+PERPUSTAKAAN+SEKOLAH.pdf. diakses tanggal 07 November 2017 pukul
19.06 WIB

Nugraheni, N. R. UJIAN TENGAH SEMESTER MATAKULIAH PENGELOLAAN


PERPUSTAKAAN &LABORATORIUMSEKOLAH. academia.edu.
https://www.academia.edu/3519854/Pengelolaan_Perpustakaan. diakses tanggal 06
November 2017 pukul 20.58 WIB

iii
LAMPIRAN

LAPORAN HASIL OBSERVASI

Pada tanggal 8 November 2017 kelompok kami melakukan observasi di


Perpustakaan SMA N 59 Jakarta yang berada di Kecamatan Duren Sawit. Tepatnya
pukul 13.00 WIB kami memulai perjalanan kami dari Gedung Daksinapati menuju
SMAN 59 Jakarta. Kami melakukan perjalanan menggunakan motor dan tepat pukul
14.00 WIB kami sampai di lokasi. Kedaan sekolah saat itu sedang sepi karena siswa
sedang melakukan proses belajar mengajar.

Saat itu kami terkendala karena pihak sekolah tidak mau diwawancara karena
masih jam pelajaran dan hari sudah siang, tapi akhirnya kami bisa mengatasi itu.
Kemudian kami memasuki gedung sekolah dan langsung menuju lantai 2 dan
bertemu dengan Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana Prasarana yang bernama Hj.
Asmareni, M.Pd. Bu Asma yang biasa dipanggil maam karena merupakan guru
bahasa inggris menjelaskan bahwa perpustakaan di sekolah ini mendapatkan buku-
bukunya dari pemerintah dan dari hibah siswa. Buku dari pemerintah tentunya
berasal dari Dana BOS. Buku-buku yang sudah diterima sekolah ini pun diseleksi
lagi, sesuai dengan kebutuhan atau tidak. Jika tidak sesuia, maka buku tersebut
akan disimpan di gudang, maka tidak heran jika diperpustakaan ini terlihat sedikit
buku. Selain itu sekolah ini menerapkan budaya literasi yaitu 15 menit sebelum
memulai pelajaran. Biasanya siswa-siswa akan membaca buku di taman belakang
sekolah atau diperpustakaan.

Pengadaan perpustakaan sangat penting dirasa karena jika kita tidak


membaca maka kita akan tertinggal dari negara-negara lain, contohnya Malaysia.

Pengamatan kami berlanjut dengan berkunjungnya kami ke ruang


perpustakaan SMAN 59 Jakarta ditemani oleh Bu Mudrika Puj Astuti, M.Pd. dan Bu
Risna Sari K, M.Pd. Ternyata hasil wawancara kami dengan Wakil Bidang Sarana
Prasarana terbukti. Perpustakaan SMAN 59 Jakarta sangat luas dilengkapi dengan
60 buah komputer untuk e-librabry, whitescreen dan proyektor, meja untuk
membaca di bawah, karpet, dan segala jenis buku mulai buku paket dan non paket.
Total buku paket yang ada di perpustakaan jni sekitar 13.000 buku dan 13.000 buah
buku non paket juga. Setiap buku memiliki nomor seri yang berbeda. Itulah mengapa

iv
buku disini sangat banyak. Karena banyak buku yang di gudang membuat
perpustakaan ini terlihat tidak memiliki 26.000 buku.

Yang membuat kami tertarik adalah sistem pengodean dalam buku-buku.


Ternyata kode dalam buku itu tidak sembarangan, ada aturannya yaitu di buku
Dewey. Dan masih banyak lagi keunikan kode-kode di buku buku. Selain itu ternyata
sekolah ini merupakan satu dari dua SMA Negeri yang diberi komputer untuk e-
library sebanyak 60an buah. Selain untuk e –libray, komputer ini dapat digunakan
untuk melaksanakan UNBK. Dan perpustakaan ini biasanya dipakai untuk
pembelajaran beberapa kelas.

Yang disayangkan dari perpustakaan ini adalah tidak optimalnya fungsi


tempat tas yang disediakan, tempat tas ini justru untuk menyimpan buku tugas
siswa. Mungkin ini disebabkan karena tidak adanya siswa yang berkunjung
mengingat masih jam pelajaran.

v
vi
vii

Anda mungkin juga menyukai