ANALISA JURNAL
A. Rumus PICO
Problem Bell’s Palsy
Intervention Rehabilitasi Kabat yang dikombinasikan dengan latihan ekspresif dan
fungsional wajah
Comparison Jika dibandingkan dengan metode rehabilitasi kabat saja, tidak akan
mendapatkan hasil yang maksimal dan efektif. Oleh karena itu, latihan
ekspresif dan fungsional dapat meningkatkan efektifitas rehabilitasi kabat.
Outcome Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat membantu tenaga kesehatan
dalam memilih metode pemulihan pasien bell’s palsy dengan efektif dan
efisien.
A. Kesimpulan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rehabilitasi kabat yang diberikan terapis
terintegrasi dengan latihan ekspresif dan fungsional wajah (FEFE) menunjukkan
pemulihan yang efektif, cepat dan signifikan pada kondisi awal sambil membandingkan
dengan bukti dalam literatur yang ada. Namun, uji klinis dengan kelompok kontrol lebih
lanjut direkomendasikan untuk implikasi klinisnya.
B. Saran
1. Bagi perawat
Dapat menjadi salah satu sumber untuk pengembangan pengetahuan ilmu
keperawatan terkait terapi non-farmakologi.
2. Bagi instansi rumah sakit
Bagi pihak rumah sakit agar dapat dijadikan rekomendasi untuk diterapkan dalam
terapi penyembuhan pasien bell’s palsy.
DAFTAR PUSTAKA
Barbara, M., Antonini, G., & Vestri, A. (2010). Role of Kabat physical rehabilitation in Bell's
palsy: a randomized trial . Acta Otolaryngol, 167-172.
Monini, S. d. (2017). Kabat rehabilitation for Bell's palsy in the elderly. Acta Otolaryngol,
646-650.
Peitersen, E. (2002). Bell's palsy: the spontaneous course of 2,500 peripheral facial nerve
palsies of different etiologies . Acta Otolaryngol Suppl, 4-30.
Pereira, L. (2011). Facial exercise therapy for facial palsy: systematic review and meta-
analysis. Clin Rehabil, 649-658.
Shrestha, A., & Sharma, M. (2011). Efficacy of Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation
(TENS) in the Treatment of Bell's Palsy. Nepal Journal of Neuroscience, 147-149.