BAB I
P E N D A H U LU A N
Departemen Kesehatan telah menetapkan visi ”Masyarakat Mandiri Untuk Hidup Sehat”.
Visi tersebut, diterjemahkan lebih operasional dengan misi ”Membuat Rakyat Sehat”. Visi
dan misi tersebut, akan diraih dengan empat strategi utama yaitu ; Menggerakkan dan
artinya bagi daerah untuk membangun sistem informasi kesehatan yang kuat. Sistem
kesehatan dan pengembangan upaya kesehatan. Salah satu produk penting dari sistem
Gorontalo. Profil Kesehatan ini berisi data / informasi menggambarkan derajat kesehatan,
sumber daya kesehatan dan upaya kesehatan serta pencapaian indikator pembangunan
daerah baik Pemerintah maupun swasta dengan maksud agar dapat diperoleh gambaran
Kabupaten Gorontalo selama satu tahun terakhir. Oleh karena itu Profil Kesehatan ini juga
1.2.3 Maksud
Memberikan sajian data dan informasi kesehatan sebagai bagian dari sistem
pembangunan kesehatan
1.2.4 Tujuan :
Profil Kesehatan Kabupaten Gorontalo Tahun 2011 ini terdiri dari beberapa bagian sebagai
berikut :
Bab-1 : Pendahuluan
Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil Kesehatan dan sistematika dari
penyajiannya.
Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kabupaten Gorontalo. Selain uraian tentang
letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas faktor-
Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan, dan
Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan
sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan.
serta upaya pelayanan kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh Kabupaten Gorontalo.
Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan
Bab-6 : Kesimpulan
Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebih
lanjut dari Profil Kesehatan Kabupaten Gorontalo di tahun 2011. Selain keberhasilan-
keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini juga mengemukakan hal-hal yang dianggap masih
Lampiran
Gorontalo dan 63 tabel data yang merupakan gabungan Tabel Indikator Kabupaten sehat
dan Indikator pencapaian kinerja Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan dan
Bab II
Gambaran Umum
A. Gambaran Umum
Gambar 1
PETA KABUPATEN GORONTALO
1. Keadaaan Geografis
Kabupaten Gorontalo secara administratif terdiri dari 18 Kecamatan, 12 kelurahan
dan 193 desa.
Batas wilayah daerah adalah sebagai berikut :
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Boalemo
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bone Bolango dan Kota Gorontalo
Sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk Tomini
Sebelah Utara berbatasan dengan Kab. Gorontalo Utara.
Kabupaten Gorontalo memiliki potensi geografi yang spesifik yaitu Danau Limboto
seluas 30 km2 dengan kedalaman 2,5 m yang membentang di 3 Kecamatan ( Telaga,
Limboto dan Batudaa ) juga merupakan salah satu area konservasi alam dan
kegiatan ekonomi rakyat ( perikanan ).
Secara geografi wilayah Kabupaten Gorontalo terletak antara 0o 30’ – 0 o 54 Lintang
Utara dan 122o 07’ – 123o 44’ Bujur Timur dengan luas wilayah daratan seluas
2.124,60 Km2, atau 17,34% dengan luas area sawah (3,30%), tegalan/kebun
(11,57%), ladang/huma (5,04%), permukiman (4,68%), padang rumput (2,63%),,
rawa (1,06%), tambak (0,02%), empang (0,1%), perkebunan (8,23%), lahan kering
(1,63%), hutan rakyat (1,93%) hutan negara (45,64%). Kecamatan dengan area
yang terbesar adalah Bongomeme yaitu 257.73 Km2 atau 12.13 % luas Kabupaten
Gorontalo sedangkan yang terkecil adalah kecamatan Tilango, yaitu 5,62 Km2 atau
0.26 % luas Kabupaten Gorontalo.
2. Iklim
Kabupaten Gorontalo daerah tropis yang terdapat 2 musim yaitu musim penghujan
yang berlangsung dari bulan Desember sampai bulan Maret dan musim kemarau
yang berlangsung dari bulan Juni sampai bulan September, iklim ini bergantian
dalam keadaan normal setiap 6 bulan.
Suhu rata – rata 28o – 32o Celcius dengan curah hujan rata – rata 128,75 mm dan
rata – rata hari hujan 187 hari hujan per tahun.
Kelembaban rata – rata 70% - 90 %.
3. Kependudukan.
Kebijakan kependudukan diarahkan kepada pembangunan sumber daya manusia
yang berciri mandiri untuk melanjutkan pengembangan ualitas dan peningkatan
mobilitas dengan tetap memberikan dukungan terhadap pengendalian jumlah,
struktur, komposisi serta pertumbuhan dan persebaran penduduk yang ideal,
melalui upaya pengendalian kelahiran, menekan angka kematian dan meningkatkan
kualitas program keluarga berancana. Berdasarkan hasil verifikasi pendataan KK
50.20%
laki laki
perempuan
Jumlah penduduk miskin berdasarkan data BPS sebanyak 123.956 jiwa (34,93%).
4. A g a m a.
Mayoritas pemeluk agama di Kabupaten Gorontalo adalah Islam dengan persentase
98,39%, Kristen Protestan 0,97%, Kristen Katolik 0,62%, Hindu dan Budha 0,02%.
5. Potensi Sumber Daya Ekonomi dan Alam.
Potensi sumber daya terdiri dari laut, hutan, lahan pertanian, pertambangan, panas
bumi dan sungai. Sumber daya laut belum dimanfaatkan secara optimal, selain
penangkapan ikan, pariwisata bahari dan sebagai prasarana transportasi laut.
Kabupaten Gorontalo
ntalo memiliki potensi flora dan fauna yang beraneka ragam,
terkenal dengan wilayah batas Wallace yaitu batas wilayah geografi Oriental dan
Australian. Daerah ini terkenal dengan berbagai jenis serangga, burung Maleo,
Babirusa dan Anoa.
Sumber daya kelautan diproyeksi memiliki 300.000 ton/tahun hasil kekayaan laut
yang belum dikelola secara optimal. Perairan umum yang terdiri dari rawa, tambak,
kolam dan genangan air lainnya seluas 63,58 Km2 dan memiliki banyak aliran
sungai yang membentuk DAS.
Luas wilayah hutan sebesar 2.574,10 Km2 setara dengan 47,57 % dari luas daratan
yang ada yang secara fisik telah mengalami degradasi baik secara kuantitas maupun
kualitas.
Lahan pertanian sebagian besar dimanfaatkan untuk pertanian lahan kering yang
mencakup 1.432,94 Km2 atau setara dengan 88,92 % dari total luas lahan pertanian
yang ada, sedang lahan basah seluas 178,53 Km2 atau 11,08%.
Potensi hidrologi dimanfaatkan untuk mengairi sawah, air minum dan berbagai
kebutuhan masyarakat lainnya, seperti sungai Bone, sungai Bolango dan sungai
Tolinggula.
Kegiatan pertambangan masih sebagian besar dalam kelompok Galian C yang
meliputi : pasir, batu, teras, laolin dan batuan kapur. Sedangkan pertambangan emas
sudah dikelola investor dan sebagian masyarakat.
Potensi Pariwisata pantai dan Sumber Air Panas ( Pentadio Resort ) telah
dikembangkan untuk meningkatkan kekuatan ekonomi kerakyatan guna
mendukung pencapian indeks pembangunan manusia yang lebih baik.
1. Sekretaris Dinas
Sekretaris Dinas mempunyai tugas merencanakan, mengorganisasikan,
melaksanakan dan mengevaluasi pengelolaan Tata Usaha, kepegawaian, keuangan ,
umum , perlengkapan dan peralatan serta perencanaan dan informasi kesehatan.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian Tata Usaha
mempunyai fungsi :
a. Penyusunan perencanaan anggaran belanja seluruh unit organisasi di
lingkungan Dinas.
b. Pengelolaan administrasi kepegawaian, penganggaran dan keuangan, peralatan
dan perlengkapan, kerumah tanggaan Dinas, penyusunan pedoman pelaksanaan
program kerja, dokumentasi dan kepustakaan.
c. Pengolahan, penyajian dan penganalisaan data kesehatan serta penyebar luasan
informasi kesehatan dan penyelenggaraan inventarisasi kekayaan milik negara.
d. Pelayanan teknis administrasi kepada semua satuan organisasi Dinas dalam
rangka pelaksanaan tugas Dinas ;
Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo 11
PROFIL KESEHATAN 2011
e. Melaksanakan koordinasi secara lintas program dan lintas sektor dalam rangka
menggariskan kebijaksanaan di bidang tugasnya.
f. Melaksanakan kegiatan monitoring, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan
program.
1.3). Tugas Sub. Bagian Umum Peralatan dan Perlengkapan dan Kepegawaian :
a. Menyelenggarakan pengelolaan dan perencanaan urusan kepegawaian sesuai
dengan peraturan dan perundang – undangan yang berlaku, Menyelenggarakan
penyempurnaan organisasi dan tata laksana Dinas, pengembangan pendidikan,
pelatihan dan karier pegawai serta tugas – tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas.
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
manusia (lPM) dan indeks kemiskinan manusia (lKM). Kedua indeks tersebut menunjukkan
kualitas pertumbuhan pembangunan suatu bangsa. IPM dipengaruhi oleh tingkat ekonomi,
pendidikan dan kesehatan. Sedangkan IKM merupakan nilai komposit dari 5 indikator
yaitu persentase penduduk di bawah garis kemiskinan, proporsi penduduk yang tidak
memiliki akses sarana air bersih, presentase anak balita dengan berat badan rendah
dibanding umur, angka buta huruf manusia dewasa dan proporsi penduduk yang
hal ini berarti pembangunan kesehatan memiliki kontribusi penting dalam menentukan
diukur dengan empat indikator yaitu angka kematian ibu dan anak, angka kesakitan, umur
Angka kematian yang akan dibahas dalam bagian ini maliputi Angka Kematian Ibu,
Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Balita. Angka kematian ibu (AKI) dan angka
kematian bayi (AKB) masih merupakan salah satu indikator penting untuk menentukan
derajat kesehatan masyarakat. Data AKI maupun AKB di komunitas pada umumnya
diperoleh melalui survei karena sebagian besar kejadian kematian terjadi di rumah,
sedangkan data kematian yang ada di fasilitas kesehatan hanya memperlihatkan kasus
rujukan.
Indonesia belum memiliki data statistik vital yang langsung dapat menghitung
Angka Kematian Ibu (AKI). Data AKI dan AKB di Indonesia saat ini diperoleh melalui sensus
(Susenas), Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) maupun Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI). Estimasi AKI dalam Survei Demografi dan Kesehatan
yang meninggal semasa kehamilan, persalinan, atau setelah melahirkan. Dari hasil SDKI
tahun 2002, AKI di Indonesia tercatat sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup. Hal ini
mencapai 450 per 100.000 kelahiran hidup, akan tetapi hal itu perlu ditafsirkan secara
hati-hati mengingat keterbatasan metode penghitungan yang digunakan. Selain itu, kondisi
saat ini juga masih jauh dari target MDG’s untuk penurunan angka kematian ibu yang
dipatok sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015.
Secara nasional, dari tahun ke tahun Angka Kematian Bayi (AKB) juga menunjukkan
penurunan yang cukup signifikan. Dari hasil SDKI 2002, AKB tercatat sebesar 32 per 1.000
kelahiran hidup. Hasil ini jauh menurun apabila dibandingkan dekade 90-an yang tercatat
sebesar 57 per 1.000 kelahiran hidup. Akan tetapi angka ini tetap masih jauh lebih tinggi
apabila dibandingkan dengan negara- negara ASEAN. Target MDG’s untuk penurunan AKB
adalah 23 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Dengan kondisi saat ini, pencapaian
target tersebut masih dimungkinkan tetapi tetap harus disertai dengan kerja keras dari
berbagai pihak. Untuk wilayah Kabupaten Gorontalo, mengingat kasus kematian ibu
maupun bayi yang MASIH SERING terjadi serta ketersediaan data yang ada di fasilitas
kesehatan untuk menggambarkan kondisi riil di populasi, maka baik AKI maupun AKB
Kematian maternal adalah kematian ibu karena kehamilan, melahirkan atau selama
masa nifas. Adapun tingkat kematian maternal atau Angka Kematian Ibu adalah jumlah
kematian maternal per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab umum kematian ibu adalah
perdarahan, eklampsia atau gangguan akibat tekanan darah tinggi saat kehamilan, partus
lama, komplikasi aborsi, dan infeksi. Sebagian besar kasus perdarahan dalam masa nifas
terjadi karena retensio plasenta dan atonia uteri. Hal ini mengindikasikan kurang baiknya
manajemen tahap ketiga proses kelahiran dan pelayanan emergensi obstetrik dan
perawatan neonatal yang tepat waktu. Untuk Provinsi Gorontalo, AKI tahun 2007 adalah
sebesar 290 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini tentu masih jauh apabila dibandingkan
dengan target AKI yang ingin dicapai pada tahun 2010 sebesar 125 per 100.000 kelahiran
hidup (Profil Kesehatan Propinsi Gorontalo 2007). Untuk Kabupaten Gorontalo, pada tahun
2011 terdapat 7310 sasaran ibu hamil. Dari sekian banyak sasaran tersebut, tercatat 16
kasus kematian maternal dengan rincian 12 kasus kematian ibu bersalin dan 4 kasus
kematian ibu nifas. Kasus kematian maternal yang terjadi selama lima tahun berturut-turut
dari tahun 2007 sampai 2011 dapat dilihat pada diagram berikut.
Grafik
Kasus Kematian Maternal Yang Dilaporkan
Di Kabupaten Gorontalo Tahun 2007-2011
200
14
12
10
8
6
4
2
0
2007 2008 2009 2010 2011
Kematian Ibu Hamil 8 7 4 2 0
Kematian Ibu Bersalin 9 7 8 6 12
Kematian Ibu Nifas 3 3 1 3 4
Kematian Bumil, Kematian Bulin dan Kematian Bufas dari grafik diatas, dapat
secara signifikan. Dan pada tahun 2010 cenderung mengalami penurunan. Selebihnya pada
tahun terakhir meningkat lagi dimana penyebab kematian dominan tahun 2011
disebabkan perdarahan.
3.1.2 Angka Kematian Bayi ( AKB ) & Angka Kematian Balita (AKABA)
Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai
sebelum bayi berusia satu tahun. Dari sisi penyebabnya, kematian bayi dapat dibedakan
menjadi endogen dan eksogen. Kematian bayi endogen atau yang lebih dikenal dengan
dilahirkan dan umumnya disebabkan karena faktor bawaan. Sedangkan kematian eksogen
atau kematian post neonatal adalah kematian bayi yang terjadi antara usia satu bulan
sampai dengan satu tahun yang umumnya disebabkan oleh factor yang bertalian dengan
Tiga penyebab utama kematian bayi menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT)
1995 adalah infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), komplikasi perinatal, dan diare.
Gabungan ketiga penyebab ini memberi andil bagi 75 persen kematian bayi. Pada tahun
2001 pola penyebab kematian bayi ini tidak banyak berubah dari periode sebelumnya,
yaitu karena sebab-sebab perinatal, kemudian diikuti oleh infeksi saluran pernafasan akut
(ISPA), diare, tetanus neotarum, saluran cerna, dan penyakit saraf. Pola penyebab utama
kematian balita juga hampir sama yaitu penyakit saluran pernafasan, diare, tifus, penyakit
karena bayi adalah kelompok yang paling rentan terkena dampak dari suatu perubahan
lingkungan maupun sosial ekonomi. Menurut hasil Surkesnas/ Susenas tahun 2003, AKB
tercatat sebesar 42 per 1000 kelahiran hidup. Untuk Propinsi Gorontalo, pada tahun 2007
AKB tercatat sebesar 75 per 1000 kelahiran hidup. (Profil Kesehatan Provinsi Gorontalo
tahun 2007).
kelahiran hidup. Dari sekian banyak kelahiran, tercatat 14 kasus lahir mati (2.2%), 102
kasus kematian bayi (16.0%) dan 20 kasus kematian balita (3.1%). Gambaran
kecenderungan kasus lahir mati, bayi mati dan kematian balita dapat diamati pada Grafik
berikut ini;
Grafik
Kasus Lahir Mati, Kematian Bayi Dan Kematian Balita
Di Kabupaten Gorontalo tahun 2007-2011
450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
2007 2008 2009 2010 2011
Kamatian Balita 49 38 51 43 20
Kematian Bayi 242 156 139 93 102
Kasus Lahir mati 92 99 105 88 14
Dari gambar diatas dapat terlihat bahwa jumlah lahir mati, jumlah bayi mati dan
jumlah balita mati dalam lima tahun terakhir cenderung fluktuatif dari tahun ke tahun.
Pada akhir tahun 2011 jumlah kematian bayi sedikit mengalami peningkatan namun
jumlah kematian balita, dan jumlah kasus lahir mati mengalami penurunan yang cukup
Adapun penyebab kematian bayi tersebut sangat beragam, antara lain BBLR,
asfiksia, infeksi, serta kelainan kongenital. Untuk penyebab kematian balita tidak dapat
Penanganan kasus kematian ibu dan bayi memang tidak sepenuhnya menjadi
tanggung jawab dari jajaran kesehatan saja karena banyak faktor yang berperan dalam
terjadinya kematian ibu dan bayi seperti tingkat ekonomi dan pendidikan ibu yang rendah,
sarana transportasi yang buruk dan lain sebagainya, yang mau tidak mau penanganannya
harus melibatkan lintas sektor. Sebagai leading sector dalam upaya penurunan AKI dan
AKB, Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo akan terus mengevaluasi upaya yang telah
dilakukan selama ini agar dapat dilakukan perbaikan untuk masa yang akan datang.
Umur harapan hidup waktu lahir adalah rata-rata tahun hidup yang masih akan dijalani
oleh bayi yang baru lahir pada tahun tertentu. Umur harapan hidup merupakan alat untuk
termasuk di dalamnya derajat kesehatan masyarakat. Data umur harapan hidup diperoleh
melalui survei yang dilakukan oleh BPS. Data yang ada menunjukkan kecenderungan
peningkatan dari tahun ke tahun. Estimasi umur harapan hidup di level nasional
berdasarkan hasil SUPAS tahun 1995 sebesar 63,48 dan diperkirakan menjadi 66,20 pada
tahun 2002. Untuk tingkat Kabupaten Gorontalo, umur harapan hidup waktu lahir pada
tahun 2009 tercatat 68,17 tahun sedangkan pada tahun 2008 tercatat sebesar 68,69 tahun,
meningkat dari tahun 2006 yang tercatat sebesar 68,25 tahun dan tahun 2005 sebesar
67,90 tahun. Tahun 2010, umur harapan hidup sebesar 67,8 tahun sedangkan umtuk
epidemiologi yang menyebabkan beban ganda. Di satu sisi kasus gizi kurang serta
penyakit-penyakit infeksi, baik re-emerging maupun new emerging disease masih tinggi,
namun disisi lain penyakit degeneratif, gizi lebih dan gangguan kesehatan akibat
kecelakaan juga meningkat. Hal ini tentu akan sangat mempengaruhi tingkat produktivitas
dan pendapatan yang berujung pada kemiskinan. Data kesakitan diperoleh dari beberapa
sumber, diantaranya berasal dari laporan rutin (SP2TP, SST, SPRS), profil kesehatan
maupun laporan hasil survei seperti SDKI, SKRT, SUSENAS serta sumber-sumber lain.
pengumpulan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo serta sarana pelayanan
kesehatan yang ada di wilayah Kabupaten Gorontalo. Kasus penyakit yang ada
dikelompokkan menjadi dua yaitu penyakit menular dan penyakit tidak menular.
Penyakit menular yang akan dibahas lebih lanjut dalam bagian ini adalah TB Paru,
HIV/ AIDS, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), malaria, filariasis, polio dan kusta.
Untuk Infeksi Menular Seksual, tidak tersedia data sehingga tidak dapat dianalisis.
A. Penyakit TB Paru
yang ditularkan melalui percikan dahak penderitanya. Pada tahun 2001, World Health
Organization (WHO) memasukkan Indonesia dalam negara dengan kasus TBC terbesar.
Menurut hasil survei kesehatan nasional tahun 2001, penyakit TB Paru masih menduduki
sebanyak 427 orang. Tahun 2006, posisi Indonesia bergeser ke peringkat tiga negara
dengan kasus TBC terbanyak setelah India dan Cina. Strategi penanganan TBC yang
digunakan sampai saat ini adalah Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS) yaitu
pengawasan langsung menelan obat jangka pendek setiap hari oleh seorang pengawas
minum obat (PMO). Strategi DOTS pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun
1995 dan telah diimplementasikan secara meluas dalam sistem pelayanan kesehatan
masyarakat.
Upaya yang dilakukan untuk menanggulangi TB secara nasional mencatat tren yang
cukup menggembirakan. Hal ini ditandai dengan menurunnya angka insiden TB dari 130
per 100.000 penduduk di tahun 2000 menjadi 115 per 100.000 penduduk di tahun 2002
dan 103 per 100.000 di tahun 2006. Hal ini juga sejalan dengan peningkatan case detection
rate (CDR) yang tercatat sebesar 19,7% pada tahun 2000 menjadi 41,6% pada tahun 2003
dan 76% pada tahun 2006. Sejak tahun 2000, Indonesia telah berhasil mencapai dan
mempertahankan angka kesembuhan sesuai dengan target global, yaitu minimal 85%.
Akan tetapi perlu diwaspadai munculnya resistensi terhadap obat anti TBC atau multiple
drug resistent (MDR) yang dari segi biaya dan waktu penanganan akan jauh lebih mahal
dan lama serta berefek samping lebih besar. WHO memperkirakan kasus MDR di Indonesia
Pada tahun 2011, di Kabupaten Gorontalo ditemukan 393 penderita baru TBC. Dari
393 penderita tersebut, seluruhnya telah mendapatkan pengobatan, akan tetapi sampai
dengan akhir 2011 semuanya masih dalam pengobatan / dalam tahap perawatan, sehingga
belum didapatkan jumlah penderita yang dinyatakan sembuh. Gambaran kasus TBC dalam
Gambar
Angka Kesembuhan Penderita TBC Paru dengan
BTA Positif di Kabupaten Gorontalo Tahun 2007 – 2011
Penderita BTA (+) Penderita Sembuh
425 427 393
294 294
328 326
255
200
0
2007 2008 2009 2010 2011
Penderita BTA + dan Penderita sembuh dari Gambar diatas dapat diamati bahwa
penemuan kasus TBC selama lima tahun terakhir cenderung fluktuatif. Tahun 2010 angka
kesembuhan naik dari tahun sebelumnya, pada tahun 2011 jumlah kasus sedikit
mengalami penurunan yang bisa dipengaruhi oleh berbagai macam faktor dilapangan.
HIV AIDS merupakan penyakit yang termasuk dalam kategori New emerging disease.
Perkembangan penyakit HIV/ AIDS sampai saat ini terus menunjukkan peningkatan yang
signifikan. Hal ini antara lain disebabkan makin tingginya mobilitas penduduk antar
tidak aman serta meningkatnya penyalahgunaan NAPZA melalui jarum suntik. Jumlah
penderita HIV/ AIDS digambarkan sebagai fenomena gunung es, yaitu jumlah penderita
yang dilaporkan jauh lebih kecil dari pada jumlah yang sebenarnya.
dan informasi di berbagai sektor kehidupan. Pada tahun 2010, di wilayah Kabupaten
Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo 30
PROFIL KESEHATAN 2011
penanganan di Rumah Sakit. Jumlah kasus ini bisa jadi belum dapat menggambarkan
kondisi sebenarnya di masyarakat, hal ini dikarenakan keterbatasan data yang ada. Selain
itu, akses ke kelompok beresiko tinggi juga tidak mudah dilakukan sehingga upaya
C. Penyakit ISPA
ISPA atau infeksi saluran pernafasan akut, sempat dijuluki sebagai pembunuh utama
bayi dan balita di Indonesia. Mencermati perkembangan situasi global sampai dengan saat
ini, perlu diwaspadai penyakit ISPA yang bersifat New emerging disease, terutama yang
disebabkan oleh virus seperti Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan Avian
Infuenza (AI). Menurut laporan WHO, Indonesia merupakan negara dengan jumlah kasus
Di Kabupaten Gorontalo pada tahun 2011 tercatat 25.253 kasus ISPA. Dari jumlah
tersebut, terdapat 339 kasus pneumonia yang seluruhnya telah mendapatkan penanganan.
Berikut ini adalah perkembangan kasus ISPA dan Pneumoni lima tahun terakhir.
Grafik
Jumlah Kasus ISPA dan Pneumoni
Di Kabupaten Gorontalo tahun 2007-2011
58774
48597
31327 31983
25253
736 137
1109 439 339
Garfik ini menunjukkan bahwa kasus ISPA dan Pneumoni cenderung fluktuatif.
Penemuan kasus pneumonia selama beberapa tahun terakhir ini sudah cukup baik, karena
Puskesmas dan jaringannya sudah menerapkan Managemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
D. Polio
Poliomyelitis atau Polio, adalah penyakit paralisis atau lumpuh yang disebabkan oleh virus.
Agen pembawa penyakit ini, sebuah virus yang dinamakan poliovirus (PV), masuk ke tubuh
melalui mulut, menginfeksi saluran usus. Virus ini dapat memasuki aliran darah dan
mengalir ke sistem saraf pusat menyebabkan melemahnya otot dan kadang kelumpuhan.
Virus Polio termasuk genus enteroviorus, famili Picornavirus. Polio adalah penyakit
menular yang dikategorikan sebagai penyakit peradaban. Polio menular melalui kontak
antar manusia. Virus masuk ke dalam tubuh melalui mulut ketika seseorang memakan
makanan atau minuman yang terkontaminasi feses. Poliovirus adalah virus RNA kecil yang
terdiri atas tiga strain berbeda dan amat menular. Virus akan menyerang sistem saraf dan
Polio menyerang tanpa mengenal usia, lima puluh persen kasus terjadi pada anak
berusia antara 3 hingga 5 tahun. Penyebab penyakit polio terdiri atas tiga strain yaitu
strain 1 (brunhilde) strain 2 (lanzig), dan strain 3 (Leon). Penyakit Polio terbagi atas tiga
jenis yaitu Polio non-paralisis, Polio paralisis spinal, dan Polio bulbar. Penyakit polio
ditandai dengan gejala lumpuh layuh mendadak atau Acute Flacid Paralysis (AFP).
Di Kabupaten Gorontalo selama tahun 2011 ditemukan 4 kasus AFP dan setelah
menjalani pemeriksaan spesimen, ternyata hasilnya negatif atau tidak terjangkit virus
polio.
E. Kusta
Pada pertengahan tahun 2000 Indonesia sudah mencapai eliminasi kusta. Akan
tetapi sampai saat ini kusta masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Hal ini terbukti
dari masih tingginya jumlah penderita kusta yang menempatkan Indonesia sebagai negara
Provinsi Gorontalo memang bukan daerah kantong kusta, akan tetapi sebagai
provinsi termuda dengan tingkat mobilitas penduduk yang tinggi, maka penyakit kusta
penderita kusta pada tahun 2011 dengan RFT sebanyak 4 kasus atau sebesar 8,33 % dan
F. Malaria
Malaria adalah penyakit yang menyerang manusia, burung, kera dan primata
lainnya, hewan melata dan hewan pengerat, yang disebabkan oleh infeksi protozoa dari
genus Plasmodium dan mudah dikenali dari gejala meriang (panas dingin menggigil) serta
demam berkepanjangan.
Penyakit Malaria yang terjadi pada manusia terdiri dari 4 jenis, dan masing-masing
disebabkan oleh spesies parasit yang berbeda. Gejala tiap-tiap jenis biasanya berupa
meriang, panas dingin menggigil dan keringat dingin. Dalam beberapa kasus yang tidak
disertai pengobatan, gejala-gejala ini muncul kembali secara periodik. Jenis malaria paling
ringan adalah malaria tertiana yang disebabkan oleh Plasmodium vivax, dengan gejala
demam dapat terjadi setiap dua hari sekali setelah gejala pertama terjadi ( selama 2
Demam rimba (jungle fever ), malaria aestivo-autumnal atau disebut juga malaria
kematian akibat malaria. Organisme bentuk ini sering menghalangi jalan darah ke otak,
menyebabkan koma, mengigau, serta kematian. Malaria kuartana yang disebabkan oleh
Plasmodium malariae, memiliki masa inkubasi lebih lama daripada penyakit malaria
tertiana atau tropika, gejala pertama biasanya tidak terjadi antara 18 sampai 40 hari
setelah infeksi terjadi. Gejala tersebut kemudian akan terulang kembali setiap 3 hari. Jenis
ke empat dan merupakan jenis malaria yang paling jarang ditemukan, disebabkan oleh
Pada masa inkubasi malaria, protozoa tumbuh didalam sel hati, beberapa hari
sebelum gejala pertama terjadi, organisme tersebut menyerang dan menghancurkan sel
Kabupaten Gorontalo cenderung menurun. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik
berikut ini.
Grafik
Jumlah Kasus Malaria
Di Kabupaten Gorontalo tahun 2007-2011
200
15000
10000 11518
5000 5061 5429
3764 5389
0
2007 2008 2009 2010
2011
Grafik diatas menggambarkan trend kasus malaria dari tahun ke tahun mengalami
penurunan kecuali pada tahun 2008 dan tahun 2010 naik dan pada akhir tahun 2011
mengalami kenaikan sangat signifikan dari tahun sebelumnya.. Kasus malaria yang
G. Filariasis
Filariasis adalah penyakit menular ( Penyakit Kaki Gajah ) yang disebabkan oleh
cacing Filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Penyakit ini bersifat menahun (
berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki.
laki
Akibatnya penderita tidak dapat bekerja secara optimal bahkan hidupnya tergantung
kepada orang lain sehingga menjadi beban keluarga, masyarakat dan negara.
propinsi. Berdasarkan laporan dari hasil survei pada tahun 2000 yang lalu tercatat
sebanyak 1553 desa di 647 Puskesmas tersebar di 231 Kabupaten 26 Propinsi sebagai
lokasi yang endemis, dengan jumlah kasus kronis 6233 orang. Hasil survai laboratorium,
melalui pemeriksaan darah jari, rata-rata Mikrofilaria rate (Mf rate) 3,1 %, berarti sekitar 6
juta orang sudah terinfeksi cacing filaria dan sekitar 100 juta orang mempunyai resiko
Health problem by The Year 2020 ). Program eliminasi dilaksanakan melalui pengobatan
massal dengan DEC dan Albendazol setahun sekali selama 5 tahun dilokasi yang endemis
dan perawatan kasus klinis baik yang akut maupun kronis untuk mencegah kecacatan dan
mengurangi penderitanya.
dilaksanakan pada tahun 2007 dengan kegiatan pengobatan masal sampai dengan
sekarang . Penyebab penyakit kaki gajah adalah tiga spesies cacing filarial yaitu; Wucheria
bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori. Vektor penular hingga saat ini telah diketahui
ada 23 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes & Armigeres yang
Jumlah kasus Filariasis di Kabupaten Gorontalo tahun 2011 yang dilaporkan nihil
yang paling tinggi frekuensi kejadiannya di Kabupaten Gorontalo dari tahun ke tahun
Penyakit demam berdarah dengue ialah penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes
edes albopictus.
albopictus Angka
Kabupaten Gorontalo sebenarnya tidak tergolong daerah endemis DBD. Akan tetapi
dalam kurun waktu lima tahun terakhir, kasus DBD yang ditemukan cenderung fluktuatif.
berikut.
Grafik
Jumlah Kasus DBD Termasuk Suspect
di Kabupaten Gorontalo Tahun 2007 – 2011
200 167
150
100
64
50
50
8 4
0
2007 2008 2009 2010 2011
Tahun 2010 penderita DBD di Kabupaten Gorontalo meningkat sebanyak 167 orang
(KLB) dengan jumlah kematian 3 orang dan Attack Rate sebesar 0,22 %. Berbeda dengan
tahun sebelumnya pada tahun 2011 jumlah penderita DBD yang ditemukan mengalami
B. Diare
Menurut data WHO, diare adalah penyebab nomor satu kematian balita di seluruh
dunia. Di Indonesia, diare adalah pembunuh balita nomor dua setelah ISPA. Diperkirakan
setiap tahun 100.000 balita Indonesia meninggal karena diare. Angka kesakitan diare
cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Penyakit diare cukup sering menimbulkan
Pada tahun 2011 di Kabupaten Gorontalo terdapat 13.639 kasus diare atau sebesar
90,9 % dari jumlah kasus yang ditangani. Data kasus diare pada balita selama lima tahun
berturut-turut yang terjadi di wilayah Kabupaten Gorontalo dapat diamati pada diagram
berikut ;
Grafik
Jumlah Kasus Diare Pada Balita
di Kabupaten Gorontalo Tahun 2007 - 2011
25000
19579
20000
16962
10000
6711
5000
0
2007 2008 2009 2010 2011
Jumlah kasus diare pada balita dalam kurung waktu lima tahun terakhir cenderung
naik kecuali pada tahun 2009 jumlahnya turun sangat signifikan dan naik lagi pada tahun
2010 kemudian menurun lagi pada tahun 2011. Penurunan kasus diare, dapat
dikorelasikan dengan perbaikan hygiene sanitasi dan perilaku hidup bersih dan sehat
karena secara umum, penyakit diare sangat berkaitan dengan kedua faktor tersebut.
Adapun untuk penanganan medis, seperti pada tahun-tahun sebelumnya, seluruh pasien
diare khususnya pasien balita telah mendapatkan penanganan sesuai dengan standar yang
berlaku.
Gorontalo pada tahun 2011 hanya ditemukan satu jenis penyakit yaitu Campak,
A. Campak
Campak merupakan penyakit menular yang cukup sering menyebabkan KLB. Data
yang terekam di Depkes menyebutkan frekuensi KLB campak menduduki urutan ke empat
setelah DBD, diare dan chikungunya. Kematian akibat campak pada umumnya disebabkan
dengan distribusi 35 kasus terbanyak di Kecamatan Limbooto Barat dan paling sedikit 1
yang ada.
Penyakit tidak menular yang akan dibahas dalam bagian ini adalah penyakit pembuluh
Darah (Hipertensi). Untuk penyakit tidak menular lain tidak dapat dianalisis karena tidak
tersedia datanya.
A. Hipertensi
Hipertensi merupakan salah satu penyakit pembuluh darah yang sampai saat ini
lebih dari 50% di dunia adalah hipertensi, salah satu faktor risiko utama untuk penyakit
jantung koroner, kejadian stroke, gagal ginjal kronik dan gagal jantung kongesti.
tahun 2010 adalah 6405 orang. Perkembangan penderita hipertensi dalam kurun waktu
Grafik
Pola Penyakit Hipertensi
Di Kabupaten Gorontalo tahun 2007-2011
200
17852
14619
12995
6405
5432
fluktuatif dan pada 2 tahun terakhir turun drastis dari tahun sebelumnya. Untuk kasus
hipertensi ringan, sebagian kecil penderita masih dapat disembuhkan, akan tetapi sebagian
besar penderita hipertensi tidak dapat disembuhkan. Yang dapat dilakukan puskesmas
terhadap penderita adalah mengontrol tekanan darah dengan mengkonsumsi obat anti
Status gizi masyarakat merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk
menentukan derajat kesehatan masyarakat. Status gizi masyarakat dapat diukur melalui
indikator-indikator antara lain bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), status gizi
balita, Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) maupun jumlah kecamatan bebas
Masalah status gizi ibu hamil, ada hubungannya dengan kondisi geografis
Kabupaten Gorontalo yang merupakan daerah pegunungan dimana masalah gizi yang
dominan adalah kekurangan Yodium dan zat gizi mikro lain. Dampak dari kekurangan zat
gizi mikro ini dapat berupa perdarahan selama kehamilan dan pada saat partus, BBLR
maupun terjadinya kelainan kongenital pada janin yang dapat mengakibatkan kematian
Berat badan lahir rendah (kurang dari 2500 gram) merupakan salah satu faktor utama
yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR dibedakan dalam dua
kategori yaitu BBLR karena prematur/ usia kandungan yang kurang dari 37 minggu atau
BBLR karena intrauterine growth retardation (IUGR), yaitu bayi yang lahir cukup bulan
tetapi berat badannya kurang. BBLR karena IUGR umumnya disebabkan karena status gizi
ibu yang buruk, anemia, malaria atau menderita penyakit menular seksual sebelum
Pada tahun 2010, dari 6811 bayi lahir normal, terdapat 118 bayi dengan BBLR
(1,73%). Seluruh bayi BBLR ini telah mendapatkan penanganan. Hasil ini telah melampaui
target SPM untuk indikator BBLR ditangani. Kasus BBLR di Kabupaten Gorontalo selama
lima tahun berturut-turut mulai tahun 2007 sampai 2011 dapat diamati pada grafik berikut
berikut.
Grafik
Jumlah Kasus BBLR
di Wilayah Kabupaten Gorontalo Tahun 2007 - 2011
200 184
140 146
150 118
100
19
50
0
2007 2008 2009 2010 2011
Dari grafik diatas, terdapat kecenderungan kenaikan jumlah kasus BBLR yang
signifikan di Kabupaten Gorontalo antara periode 2008-2009 dan terjadi penurunan lagi
pada tahun 2010 kemudian melonjak pada tahun 2011 dimana jumlah kasusnya meningkat
lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya, hal ini dipengaruhi oleh Multifaktorial. Untuk
menekan angka BBLR diperlukan kerja keras tidak hanya dari sektor kesehatan tetapi juga
dari lintas sektor terutama yang berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat,
karena timbulnya masalah penyakit dan status gizi berkaitan erat dengan tingkat
kesejahteraan masyarakat.
Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat
kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara mengetahui status gizi balita adalah dengan
2011 terdapat 33.255 balita. Dari jumlah balita tersebut, yang ditimbang di posyandu
Grafik
Jumlah Balita Ditimbang di Posyandu
Kabupaten Gorontalo Tahun 2007 – 2010
40000
30000
20000
10000
0
2007 2008 2009 2010 2011
Jumlah Balita 33925 35039 32733 34027 33255
Jumlah Balita
21369 23397 22360 23300 23887
Ditimbang
menimbang balitanya di posyandu selama empat tahun terakhir masih cenderung stagnan.
revitalisasi posyandu di tiap desa/ kelurahan agar peran posyandu sebagai salah satu
salah satu ukuran yang digunakan adalah dari kenaikan berat badan. Dari seluruh balita
berat badannya. Sedangkan balita yang berat badannya berada di bawah garis merah
ditimbang. Sementara untuk balita yang tergolong berstatus gizi buruk tercatat sebanyak
Grafik
Jumlah Balita Ditimbang di Posyandu
Yang Mengalami Kenaikan Berat Badan
Tahun 2007 - 2011
30000
25000
20000
15000
10000
5000
0
2007 2008 2009 2010 2011
Balita
21369 23397 22360 23300 23887
Ditimbang
Balita BB Naik 17582 18543 17741 19448 19717
bahwa selama lima tahun terakhir jumlah balita yang ditimbang di posyandu dan balita
yang naik berat badannya masih relatif stagnan. Adapun untuk balita yang berada dibawah
Grafik
Jumlah Balita BGM di Wilayah
Kabupaten GorontaloTahun
Gorontalo 2007 - 2011
30000
25000
20000
15000
10000
5000
0
2007 2008 2009 2010 2011
Balita
21369 23397 22360 23300 23887
Ditimbang
Balita BGM 2006 1501 769 338 2571
Dari grafik diatas ternyata selama empat tahun terakhir jumlah balita yang berada
di bawah garis merah cenderung turun namun kemudian naik pada akhir tahun 2011.
2011
Kondisi ini menjadi catatan tersendiri terutama bagi pemegang program baik di Puskesmas
maupun di tingkat Kabupaten untuk melakukan upaya penanganan dan pencegahan agar
tahun-tahun berikutnya,, apalagi sampai jatuh ke tingkat gizi buruk. Sementara itu jumlah
ini:
Diagram
Jumlah Kasus Gizi Buruk
Di Kabupaten Gorontalo Tahun 2007-2011
20
1200 1006
1000
800 631
514
600 345
400 250
200
0
2007 2008 2009 2010 2011
Jumlah kasus Gizi buruk pada beberapa tahun terakhir ini terjadi kecenderungan
penurunan yang sangat signifikan yaitu terutama pada tahun 2008 dan 2009 di banding
tahun sebelumnya akan tetapi terjadi peningkatan pada tahun 2010 namun menurun lagi
pada tahun 2011, hal ini disebabkan karena dengan adanya pusat pemulihan gizi
dapat dilacak karena banyak masyarakat yang tidak mau membawa anak-anak
anak anak mereka ke
puskesmas/ sarana kesehatan lainnya. Dengan adanya TFC, masyarakat bisa mendapatkan
3.4.3 Kecamatan
atan Bebas Rawan Gizi
puskesmas seluruhnya merupakan wilayah rawan gizi dengan variasi kriteria kritis, serius,
mengingat masih banyak masalah gizi yang belum tertangani dengan baik di masyarakat,
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN
masyarakat. Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat
pemberian pelayanan kesehatan dasar secara cepat dan tepat diharapkan sebagian besar
Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam pelayanan kesehatan dasar antara lain
adalah pelayanan kesehatan ibu dan bayi, pelayanan kesehatan anak pra sekolah, usia
sekolah dan remaja, pelayanan keluarga berencana, pelayanan imunisasi, perbaikan gizi
lanjut dan usia lanjut. Selain itu, masih terdapat pelayanan penunjang yaitu pelayanan
kefarmasian serta pelayanan kesehatan rujukan yaitu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.
Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam pelayanan kesehatan ibu dan bayi diantaranya
baik itu dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, maupun bidan kepada
ibu hamil selama masa kehamilanya sesuai dengan pedoman pelayanan antenatal yang ada.
Titik berat kegiatan ini adalah upaya preventif dan promotif sedangkan hasilnya dapat
Cakupan K1 atau disebut juga akses pelayanan ibu hamil, menggambarkan besaran
ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama/ kontak pertama dengan tenaga
kesehatan/ fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Indikator akses ini
pelayanan antenatal sesuai standar minimal empat kali kunjungan selama masa
kehamilannya dengan distribusi satu kali pada trimester pertama, satu kali pada trimester
program KIA. Gambaran pencapaian dua indikator ini selama lima tahun terakhir dapat
Grafik
Tren Pencapaian K1 dan K4 di Kabupaten Gorontalo
Tahun 2007 – 2011
120
100
80
60
40
20
0
2007 2008 2009 2010 2011
KI 103 95 99 97 97
K4 83 85 91 95 89
Dari diagram tersebut dapat terlihat dari tahun ke tahun terjadi kenaikan
antara kedua indikator ini yang masih harus menjadi perhatian karena keberhasilan
program tidak hanya berhenti pada kedua indikator ini saja, tetapi sampai pada penurunan
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan merupakan salah satu dari enam
indikator pemantauan program KIA. Dengan indikator ini dapat diperkirakan proporsi
Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir, sebagian besar terjadi di
sekitar masa persalinan. Hal ini antara lain disebabkan persalinan tidak ditolong oleh
adalah tindakan yang dilakukan oleh bidan/ tenaga kesehatan lain dengan kompetensi
ko
sesuai dalam proses lahirnya janin dari kandungan yang dimulai dari tanda-tanda
tanda lahirnya
menyebutkan, tahun 2011 terdapat 6955 sasaran ibu bersalin. Dari jumlah tersebut, yang
melampaui target SPM tahun 2011 yang ditetapkan sebesar 90%. Data pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan dari tahun 2007 sampai 2011 dapat diamati pada gambar
berikut;
Grafik
Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga
Kesehatan di Kabupaten Gorontalo Tahun 2007-2011
95
90
85 89.5
86 87
80 83.39
75 79
70
2007 2008 2009 2010 2011
Dari grafik tersebut, terlihat bahwa dari tahun 2007 sampai 2011
201 cenderung
fluktuatif. Pada tahun 2011 terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya. Hal ini bisa
diantara ibu hamil yang ditemui tergolong dalam kasus resiko tinggi yang memerlukan
pelayanan kesehatan rujukan. Kasus-kasus resiko tinggi diantaranya adalah kehamilan usia
dibawah 20 tahun atau diatas 35 tahun, jarak kehamilan sebelumnya yang terlalu dekat,
memiliki anak lebih dari 4, tinggi badan kurang dari 145 cm dan lain sebagainya. Untuk
tersebut, dibedakan antara deteksi dini resiko tinggi oleh masyarakat dan deteksi dini
resiko tinggi oleh tenaga kesehatan. Cakupan deteksi risti oleh masyarakat dapat
deteksi dini risti nakes dapat digunakan untuk memperkirakan besarnya masalah yang
Adapun keadaan sampai dengan akhir tahun 2011, dari 7105 sasaran ibu hamil,
terdapat 1421 sasaran ibu hamil resiko tinggi. Dari sasaran tersebut, jumlah ibu hamil
resiko tinggi yang ditemukan sebanyak 1421 orang dari sasaran ibu hamil resiko tinggi.
Seluruh ibu hamil resiko tinggi yang ditemukan sebanyak 70.07% telah memperoleh
D. Kunjungan Neonatus
Kunjungan neonatus adalah bayi usia 0-28 hari yang kontak dengan tenaga kesehatan
untuk memperoleh pelayanan kesehatan minimal tiga kali yaitu dua kali pada umur 0-7
hari (KN1) dan satu kali pada umur 8-28 hari (KN2). Angka yang diperoleh dari kunjungan
neonatus. Data yang diperoleh dari seksi KIA Dikes Kabupaten Gorontalo selama lima
Grafik
Cakupan Kunjungan Neonatus
di Kabupaten Gorontalo Tahun 2007-2011
200
150 189.2
100
97 99.7
50 99.3 100
0
2007
2008
2009
2010
2011
Dari diagram diatas terlihat bahwa pencapaian kunjungan neonatus cenderung meningkat
dari tahun ke tahun. Akan tetapi kesenjangan antara KN 1 dan KN 2 masih cukup besar.
Pencapaian kunjungan neonatus terutama KN1 masih terkendala budaya masyarakat yang
melarang bayi sebelum usia 36 hari untuk keluar rumah. Selain itu, peran aktif tenaga
kesehatan untuk melaksanakan kunjungan neonatus ke rumah rumah juga masih perlu
ditingkatkan.
E. Kunjungan Bayi.
kesehatan maupun di rumah, posyandu dan tempat lain untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan oleh dokter, bidan atau perawat. Pelayanan kesehatan dimaksud meliputi
pemberian imunisasi dasar, stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang dan
Data yang dimiliki di tingkat Kabupaten menyebutkan pada tahun 2011 terdapat
7168 sasaran bayi. Dari jumlah tersebut, yang melakukan kunjungan lengkap adalah 5827
bayi. Cakupan kunjungan bayi selama lima tahun terakhir di Kabupaten Gorontalo dapat
Grafik
Cakupan Kunjungan Bayi
di Kabupaten Gorontalo Tahun 2007-2011
120 100 100
89.8
100
70 69.2
80
60
40
20
0
2007 2008 2009 2010 2011
Cakupan kunjungan bayi selama lima tahun terakhir cenderung fluktuatif. Tahun
2011
1 meningkat lebih baik dari sebelumnya,
sebelumnya artinya manajeman program KIA dalam
menangani kesehatan ibu dan anak makin meningkat. Hal ini sudah memenuhi target SPM
F. Pelayanan Nifas
mengalami pemulihan untuk kembali normal. Akan tetapi, pada umumnya, organ-organ
organ
reproduksi akan kembali normal dalam waktu tiga bulan pasca persalinan. Dalam masa
kondisi umum, pemeriksaan kondisi payudara dan puting, pemeriksaan dinding perut,
perineum, kandung kemih dan rectum, secret yang keluar serta organ kandungan.
Perawatan nifas yang tepat akan memperkecil resiko kelainan atau bahkan kematian pada
ibu nifas.
Di wilayah Kabupaten Gorontalo, pada tahun 2011 terdapat 6955 sasaran ibu bersalin. Dari
Berencana adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui
sejahtera. Apabila dikaitkan dengan pelayanan keluarga berencana, yang diamati adalah
peserta KB aktif, yaitu akseptor yang sedang memakai alat kontrasepsi untuk
Pada tahun 2011, jumlah pasangan usia subur di wilayah Kabupaten Gorontalo
tercatat sebanyak 60.326 orang. Dari jumlah PUS tersebut, cakupan peserta KB aktif
mencapai 79%. Pada tahun ini, pencapaian peserta KB aktif sudah memenuhi target SPM
sebesar 60%. Apabila peserta KB aktif tersebut dipilah menurut jenis kontrasepsi yang
diantaranya pil, suntik, dan kondom. Hanya 4.0% saja dari seluruh peserta KB aktif yang
mempergunakan metode kontrasepsi jangka panjang seperti IUD, implant maupun MOP/
MOW. Kecenderungan yang sama juga terjadi pada kelompok peserta KB baru dimana
metode kontrasepsi yang lebih banyak digunakan adalah metode jangka pendek sebesar
96.0%. Hal ini kemungkinan disebabkan karena faktor biaya yang lebih rendah dan
cenderung mengarah pada penduduk berusia muda. Akan tetapi, keberadaan para lanjut
usia juga tidak dapat diabaikan, karena dengan meningkatnya kualitas hidup para lanjut
usia maka beban ketergantungan dan beban biaya kesehatan yang ditimbulkannya akan
makin berkurang. Jumlah warga lanjut usia di wilayah Kabupaten Gorontalo tidak dapat
kemungkinan karena masih belum berfungsinya posyandu lansia secara optimal. Selain itu,
belum semua desa di wilayah Kabupaten Gorontalo memiliki posyandu lansia. Padahal
dengan adanya posyandu lansia, maka pelayanan kesehatan akan dapat lebih mudah
I. Pelayanan Imunisasi
mata rantai penularan penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
Secara nasional kebijakan yang ditempuh antara lain adalah mengupayakan pemerataan
Indikator yang digunakan untuk menilai keberhasilan program imunisasi secara nasional
80% untuk tiga jenis antigen yaitu DPT 3, Polio dan campak. Namun dalam
perkembangannya, tidak hanya ketiga jenis antigen itu saja yang diperhitungkan tetapi
seluruh jenis antigen. Sasaran program imunisasi adalah bayi (0-11 bulan), ibu hamil,
Wanita Usia Subur (WUS) dan murid SD kelas 1, 2 dan 3. Sejak tahun 2003, indikator
Grafik
Pencapaian Desa/ Kelurahan UCI
di Wilayah Kabupaten GorontaloTahun 2007 - 2011
250
200
150
100
50
0
2007 2008 2009 2010 2011
Jml Desa 144 168 168 168 205
Jml Desa UCI 85 107 119 77 141
Dari grafik diatas, terlihat bahwa capaian UCI untuk semua jenis antigen di
Kabupaten Gorontalo relatif tidak banyak berubah. Pada tahun 2011 pencapaian UCI cukup
meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 68.8%, meskipun belum mencapai target SPM
tahun 2011 yang ditetapkan sebesar 90%. sehingga perlu diwasapadai munculnya kasus-
kasus PD3I, terutama karena masih ada desa yang belum mencapai target UCI dan belum
Upaya perbaikan gizi masyarakat di Kabupaten Gorontalo pada tahun 2011 antara
lain dilakukan melalui distribusi kapsul vitamin A, distribusi kapsul yodium pada Wanita
Usia Subur (WUS), distribusi tablet Fe pada ibu hamil, dan pemberian makanan
Untuk distribusi kapsul vitamin A, sasarannya adalah bayi 6-11 bulan, balita dan ibu
nifas. Cakupan balita yang memperoleh vitamin A sebanyak dua kali setahun (Februari dan
Agustus) pada tahun ini sebanyak 33.255 balita dari 33.499 sasaran balita. Gambaran
cakupan balita yang memperoleh vitamin A dalam lima tahun terakhir dapat diamati pada
gambar berikut ;
Grafik
Cakupan Balita Mendapatkan Vitamin A
di Kabupaten Gorontalo Tahun 2007 - 2011
40000
30000
20000
10000
0
2007 2008 2009 2010 2011
Jumlah Balita 33925 35039 32733 34027 33255
Balita Dapat Vit. A 28663 22294 22294 26189 22865
Adapun salah satu masalah gizi yang dihadapi Kabupaten Gorontalo sampai dengan
saat ini adalah masalah gizi mikro seperti anemia gizi besi (AGB) dan gangguan akibat
kekurangan yodium (GAKY). Untuk menanggulangi anemia zat besi terutama pada ibu
hamil. Hasil ini masih sudah memenuhi target SPM sebesar 80%. Hasil program distribusi
berikut ;
Grafik
Cakupan Ibu Hamil Mendapatkan Tablet Fe
di Kabupaten Gorontalo Tahun 2007 - 2011
10000
8000
6000
4000
2000
0
2007 2008 2009 2010 2011
Jml Bumil 9173 9338 9380 7900 7105
Bumil Dpt Tablet Fe 7338 7979 7979 7508 6556
Salah satu masalah gizi yang perlu mendapat perhatian di wilayah Kabupaten
Gorontalo adalah masalah gangguan akibat kekurangan Yodium karena GAKY dapat
pertumbuhan fisik meliputi pembesaran kelenjar tiroid (gondok), kretin (kerdil), gangguan
motorik, bisu, tuli dan mata juling. Sedangkan keterbelakangan mental termasuk
berkurangnya tingkat kecerdasan anak (Wiyono, 1997). Kegiatan ini tidak dapt dianalisa
d
karena tidak ada datanya. Sedangkan untuk pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-
(MP
ASI), data tahun 2011 menyebutkan terdapat 2571 balita BGM. Dari jumlah tersebut, yang
memperoleh MP -ASI
ASI tercatat sebanyak 5.345 balita yang berasal dari keluarga miskin.
misk
Menurut teori Blum, salah satu faktor yang berperan penting dalam menentukan
derajat kesehatan adalah perilaku. Perilaku dianggap penting karena ketiga faktor lain
dapat dipengaruhi oleh perilaku. Selain itu, banyak penyakit yang muncul pada saat ini
Perubahan perilaku tidak mudah untuk dilakukan akan tetapi mutlak diperlukan
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Untuk itu, upaya promosi kesehatan
harus terus menerus dilakukan untuk mendorong masyarakat agar berperilaku hidup
bersih dan sehat. Dari hasil survey PHBS tahun 2011, dari 2.310 rumah tangga yang
disurvey, yang termasuk dalam kategori sehat hanya sebanyak 385 rumah tangga atau
Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat sendiri dapat dimulai dari unit terkecil
masyarakat yaitu rumah tangga. PHBS di rumah tangga diartikan sebagai upaya untuk
memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan
perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di
masyarakat. Pencapaian PHBS di rumah tangga dapat diukur dengan 10 indikator yaitu :
Untuk beberapa indikator seperti kebiasaan mencuci tangan dengan air bersih dan
sabun, makan buah dan sayur setiap hari, tidak merokok dalam rumah dan aktivitas fisik
tidak dapat ditampilkan karena tidak tersedianya data. Untuk menggambarkan keadaan
perilaku masyarakat yang berpengaruh terhadap derajat kesehatan, berikut akan disajikan
beberapa indikator seperti bayi diberi ASI eksklusif, persentase posyandu aktif serta
A. ASI Eksklusif
Definisi ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi sejak lahir sampai dengan usia 6
bulan. Data dari bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo,
diperoleh cakupan pemberian ASI eksklusif di Kabupaten Gorontalo pada tahun 2010 baru
mencapai 16.97%. Hasil ini lebih rendah dari capaian tahun lalu yang tercatat sebesar 30%.
Pencapaian ASI eksklusif dalam empat tahun terakhir tercatat tidak banyak mengalami
perubahan, yaitu berkisar pada angka 40%. Hasil ini tentunya masih jauh dari target
standar pelayanan minimal yang ditetapkan sebesar 65%. Kesulitan-kesulitan yang banyak
1. Faktor psikologis
Pada beberapa ibu yang baru melahirkan dapat timbul stress akibat perubahan yang
dialami dan muncul kekhawatiran tidak dapat memberikan ASI yang justru malah
Beberapa institusi pelayanan kesehatan masih ada yang belum menjalankan inisiasi
menyusu dini dan cenderung mengedepankan pemberian susu formula pada bayi yang
baru lahir.
Tuntutan ekonomi saat ini menyebabkan banyak ibu harus bekerja di luar rumah. Hal ini
disertai perubahan pola pengasuhan anak dari ibu kepada pengasuh lain. Dan karena
3. Faktor budaya
Walaupun saat ini tingkat pendidikan masyarakat sudah cukup tinggi, budaya
masyarakat yang terbiasa memberikan makanan/ minuman selain ASI sejak bayi lahir
seperti air putih, madu, pisang, nasi pisang dan lain sebagainya masih sulit dihilangkan.
5. Faktor promosi
Promosi susu formula lebih gencar ditayangkan di media massa dibandingkan promosi
ASI eksklusif sehingga lambat laun juga dapat mempengaruhi proses pengambilan
Karena faktor-faktor tersebut sangat terkait dengan perilaku, maka untuk perbaikan di
masa yang akan datang diperlukan penyuluhan dan upaya-upaya promosi kesehatan yang
lebih intensif baik kepada perorangan maupun institusi pemberi pelayanan kesehatan
B. Posyandu Aktif
Masyarakat (UKBM). Persentase posyandu yang aktif merupakan salah satu indikator yang
Jumlah posyandu di wilayah Kabupaten Gorontalo pada tahun 2010 sebanyak 420.
Seluruh posyandu tersebut merupakan posyandu aktif dan 33 posyandu atau 18,28%
dasar. Hasil pelaksanaan program tersebut dapat ditunjukkan pada pencapaian kinerja
Sampai dengan saat ini, masyarakat pada umumnya masih belum menilai kesehatan
sebagai sebuah investasi. Oleh karena itu, pembiayaan untuk kesehatan juga masih belum
menjadi prioritas terutama bagi masyarakat miskin. Sesuai dengan amanat UUD 1945, dan
dalam rangka meneruskan kebijakan dan program pemerintah pusat maupun daerah
termasuk juga program jaminan pemeliharaan kesehatan untuk keluarga miskin dan
masyarakat rentan.
terdapat 123.956 orang yang termasuk dalam keluarga miskin dan masyarakat rentan.
Akan tetapi pada kenyataannya masih terdapat 65.760 jiwa masyarakat miskin di wilayah
Kabupaten Gorontalo yang belum termasuk dalam data BPS tersebut. Masyarakat miskin
yang termasuk dalam pendataan BPS memperoleh jaminan pemeliharaan kesehatan yang
dibiayai APBN melalui program Jamkesmas. Adapun untuk masyarakat miskin diluar kuota
Pada tahun 2011, seluruh sasaran masyarakat miskin yang tidak masuk dalam
program Jamkesmas di jamin oleh daerah dengan program Jaminan Kesehatan Daerah
(Jamkesda).
Untuk memperkecil resiko terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan sebagai akibat
dari lingkungan yang kurang sehat, Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo telah
umum dan pengendalian vektor. Hasil kegiatan pembinaan kesehatan lingkungan pada
beberapa institusi selama tahun 2011 dapat dilihat pada diagram berikut :
Gambar
Institusi yang Dibina Kesehatan Lingkungannya
di Kabupaten Gorontalo Tahun 2010
800
700
600
500
400
300
200
100
0
Sarana Sarana Sarana Perkant Sarana
Kesehat Pendidi Ibadah oran Lain
an kan
Jlh Sarana 171 748 697 357 14
Jlh Dibina 158 561 538 222 8
sehat, serta sarana sanitasi dasarseperti air bersih, pembuangan air limbah dan
kepemilikan jamban.
A. Rumah Sehat
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan,
yaitu memiliki jamban sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana
pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, kepadatan hunian sesuai dan lantai rumah
74.569 rumah. Jumlah rumah yang diperiksa adalah 100% atau seluruh rumah yang ada,
ada
dibandingkan pada tahun 2010 dari 68.768 rumah hanya 2.019 rumah diperiksa. Pada
tahun 2011,, jumlah rumah yang tergolong sehat sebanyak 49.615 rumah atau 66.5% dari
total rumah yang diperiksa. Gambaran kinerja seksi penyehatan lingkungan dalam
pemeriksaan rumah sehat dalam lima tahun terakhir dapat diamati pada gambar berikut :
Gambar
Hasil Pemeriksaan Rumah Sehat
Menurut Puskesmas Tahun 2007-2011
47436 49615
39357
30117
20191603
Dari diagram diatas, apabila ditinjau dari kinerja petugas, dapat diamati bahwa dari tiga
tahun terakhir menunjukkan capaian kinerja paling baik dalam kegiatan pemeriksaan
rumah sehat, karena dari seluruh yang ada hampir seluruhnya diperiksa dengan jumlah
2008 dan 71 % tahun 2009, namun terjadi penurunan yang sangat tajam pada tahun 2010,
dimana hanya 2019 rumah yang diperiksa atau hanya sebesar 2.94 %.
%. Pada tahun terakhir
te
capaian kinerja meningkat dari tahun sebelumnya dimana terdapat 66.5% rumah dengan
kategori sehat.
sarana yang dikunjungi oleh banyak orang sehingga dikhawatirkan dapat menjadi sumber
penyebaran penyakit. Yang termasuk TUPM antara lain adalah hotel, restoran, pasar dan
lain-lain. Adapun TUPM yang dapat dikategorikan sehat adalah TUPM yang memiliki sarana
air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan limbah, ventilasi yang baik
Data yang diperoleh dari seksi penyehatan lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten
Gorontalo, menyebutkan bahwa pada tahun 2011 terdapat 1822 TUPM di Kabupaten
Gorontalo. Dari jumlah tersebut, yang sudah diperiksa sebanyak 1384 tempat (75.96%)
dan dari TUPM yang telah diperiksa, yang dapat dikategorikan sehat sejumlah 749 TUPM
Pencapaian kegiatan pemeriksaan TUPM pada tahun ini lebih baik dari tahun
sebelumnya, dimana mencakup hampir keseluruhan jumlah TUPM yang ada. Akan tetapi
untuk perbandingan jumlah TUPM sehat tahun ini sedikit menurun dari tahun sebelumnya.
Perbandingan hasil pemeriksaan TUPM tiga tahun terakhir dapat dilihat pada grafik
berikut :
Gambar
Hasil Pemeriksaan TUPM
Di Kabupaten Gorontalo Tahun 2009-2011
2817
3000
1849 1822
2000 1335 1384
1134
648 749
1000 409
0
2009 2010 2011
Dari diagram diatas, apabila ditinjau dari kinerja petugas, dapat diamati bahwa dari tiga
tahun terakhir, tahun 2010 menunjukkan capaian kinerja paling baik dalam kegiatan
pemeriksaan TUPM dimana TUPM sehat sebesar 1335 (72,20%) dibandingkan tahun 2009
sebesar 409 TUPM (63%) dan tahun 2011 sebesar 749 (54.12%). Hal ini tentunya harus
ditindaklanjuti dengan upaya pembinaan yang lebih intensif terhadap pengelola TUPM agar
Sumber air minum yang digunakan di rumah tangga dibedakan menurut air
kemasan, ledeng, sumur gali, sumur pompa dan penampungan air hujan. Dari data yang
ada, sebagian besar rumah tangga di Kabupaten Gorontalo memanfaatkan sumur gali
Pada tahun 2011 dari 98.896 keluarga yang diperiksa, 46.9% memanfaatkan SGL.
Gambar
Penggunaan Sarana Air Bersih
Masyarakat Kabupaten Gorontalo Tahun 2011
6.7% 3.6%
3.3%
7.1%
46.9%
Apabila ditinjau dari segi kepemilikan sarana, hasil pemeriksaan diatas masih belum
mencerminkan kondisi riil di masyarakat. Hal ini terbukti dari masih adanya sebagian
masyarakat Kabupaten Gorontalo yang kesulitan memperoleh akses air bersih, terutama
dari sumber PDAM. Dari segi kualitas air, juga masih belum dapat dipastikan apakah
masyarakat telah mengkonsumsi air yang memenuhi standar kesehatan atau tidak, karena
walaupun telah dilakukan uji petik untuk memeriksa kualitas air di beberapa titik mata air
ditentukan oleh banyak hal seperti kualitas jaringan perpipaan dan pengolahan air oleh
PDAM itu sendiri.. Sehingga untuk menjamin mutu air yang dikonsumsi harus dilaksanakan
Sarana sanitasi dasar yang dimaksudkan disini meliputi kepemilikan jamban, tempat
sampah dan sarana pembuangan limbah. Data yang diperoleh dari bagian Penyehatan
Adapun untuk pengelolaan sampah rumah tangga, hasil pemeriksaan pada tahun 2011
201
tercatat 66.714 KK diperiksa telah memiliki tempat sampah tersendiri. Sedangkan untuk
Gambar
Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar
Menurut Puskesmas Tahun 2011
100 80.9
80 67.565.3 67.565.3
60 46.1
31.4 31.4 26.2
40
20
0
Kepemilikan Diperiksa Sehat
Dari diagram di atas kepemilikan sarana sanitasi dasar masyarakat dari tahun ke tahun
menunjukan progress yang lebih baik. Peningkatan kapasitas masyarakat melalui kader
kesehatan lingkungan. Diharapkan dengan peran serta aktif masyarakat dan kualitas
lingkungan yang makin baik, jumlah kasus penyakit berbasis lingkungan dapat ditekan
serendah mungkin.
BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
pembangunan kesehatan secara menyeluruh, sumber daya kesehatan terdiri dari tenaga,
sarana dan dana yang tersedia untuk pembangunan kesehatan. Tahun 2011, diharapkan
Pada tahun 2011, jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Gorontalo yang berada di
instansi pemerintah seluruhnya sebanyak 867 orang. Jenis tenaga kesehatan dapat dilihat
Tabel
Rekapitulasi SDM Kesehatan Berdasarkan Jenis Tenaga
se-Kabupaten Gorontalo Tahun 2011
No Jenis Tenaga Tahun
2007 2008 2009 2010 2011
1 Dokter Specialis 6 6 5 10 16
2 Dokter Umum 20 20 40 65 65
3 Dokter Gigi 1 1 3 9 9
4 Apoteker/Farmasi 1 1 2 23 25
5 Perawat/bidan 212 223 246 468 342
6 Gizi/Nutrision 16 10 14 38 50
7 Sanitarian 38 38 44 54 36
8 Kesmas 13 17 36 92 149
9 Lain-lain 41 314 207 89 25
Jumlah 348 630 597 867 717
Dari data tersebut di atas terlihat bahwa jenis tenaga yang ada di sektor kesehatan masih
didominasi oleh tenaga perawat dan bidan sebanyak 342 orang atau 47.69 % dari seluruh
Kabupaten Gorontalo memiliki 1 buah Rumah Sakit Umum yaitu RSUD. Dr. M.M. Dunda dan
(Pusling), 55 Poskesdes, 420 Posyandu, 1 Gudang Farmasi, 18 Apotik, 8 Toko Obat, 527
Gambar
Sarana Pelayanan Kesehatan
Di Kabupaten Gorontalo Tahun 2011
70.00 61.86
60.00
50.00
40.00
30.00 13.94
20.00 10.60
10.00 0.15 2.95 3.39 4.51 0.29 2.65 0.15 1.33 2.80
0.00
5.3 Pembiayaan
Pola pembiayaan kesehatan di Kabupaten Gorontalo selama lima tahun terakhir dapat
Grafik
Pembiayaan APBD Kesehatan dari Total APBD
Di Kabupaten Gorontalo Tahun 2007 - 2011
800,000,000,000
700,000,000,000
600,000,000,000 APBD
Kesehatan
500,000,000,000
Total APBD
400,000,000,000 Kabupaten
300,000,000,000
Power
200,000,000,000 (APBD
5.9% 7.6% 7.1% 4.95% Kesehatan)
100,000,000,000 5.6% Poly. (Total
APBD
- Kabupaten )
2007 2008 2009 2010 2011
Berdasarkan grafik di atas nampak alokasi anggaran kesehatan dari tahun 2007 sampai
2011 sebesar mengalami penurunan yaitu hanya sebesar Rp. 34.374.472.000 (4,95%) dari
APBD.
Dana Alokasi Khusus (DAK) dan dana lain yang bersumber dari APBN yang di APBD kan
Prosentase anggaran kesehatan tersebut diatas sudah termasuk gaji dan tunjangan
alokasi anggaran Kesehatan minimal 10% dari APBD Kabupaten/Kota tidak termasuk gaji.
Dengan demikian proporsi anggaran kesehatan untuk tahun berikutnya perlu ditingkatkan.
BAB VI
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Dalam Penyajian data profil kesehatan tahun 2011 ini kesimpulan yang dibuat masih
merupakan kesimpulan umum. Belum dapat dibuat kesimpulan secara rinci dan spesifik
ditetapkan, baik indikator Indonesia Sehat 2015 maupun SPM. Secara umum penyajian
kesehatan bila dilihat dari grafik dan diagram yang di tampilkan, mengingat
pelaporan dan sistem informasi masih ada beberapa yang belum berjalan dengan
baik.
2. Masih adanya perbedaan antara data di beberapa program dengan data dari
Puskesmas , atau terjadinya ketidak sinkronan data dari beberapa program yang ada
di Dinas Kesehatan.
3. Data yang disajikan masih sedikit dan terbatas, mengingat tidak semua Tabel pada
B. Saran
1. Perlu adanya komitmen dan kerja sama dari semua pihak, baik lintas program maupun
lintas sektor untuk bersama sama meningkatkan capaian program sesuai dengan target
yang sudah ada, mengingat keberhasilan pembangunan kesehatan lebih ditentukan oleh
semangat, sikap mental, disiplin dan kejujuran seluruh jajaran dan bukan hanya menjadi
tanggung jawab sektor kesehatan saja, melainkan seluruh elemen pemerintah dan
masyarakat.
2. Perlu adanya manajemen data yang lebih baik sehingga apa yang akan disajikan dalam
profil kesehatan merupakan sumber informasi yang akurat dan dapat menjadi dasar
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
A. GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 1.807 Km
2
Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 205 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 176.719 178.138 354.857 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 4,4 Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km
2
196,4 Jiwa/Km
2
Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 52,8 Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 99,2 Tabel 2
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 95,3 95,3 95,3 % Tabel 4
9 Penduduk 10 tahun ke atas dengan pendidikan tertinggi
SMP+ 25,3 25,3 25,3 % Tabel 5
B. DERAJAT KESEHATAN
B.1 Angka Kematian
10 Jumlah Lahir Hidup 3.203 3.184 6.387 Bayi Tabel 6
11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 3,1 1,3 2,2 Tabel 6
12 Jumlah Bayi Mati 59 43 102 Bayi Tabel 7
13 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 37,7 28,4 16,0 per 1.000 KH Tabel 7
14 Jumlah Balita Mati 69 53 122 Balita Tabel 7
15 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 44,1 35,0 3,1 per 1.000 KH Tabel 7
16 Jumlah Kematian Ibu 16 Ibu Tabel 8
17 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 250,5 per 100.000 KH Tabel 8
C. UPAYA KESEHATAN
C.1 Pelayanan Kesehatan
60 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 97 % Tabel 28
61 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 89,51 % Tabel 28
62 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 86,99 % Tabel 28
63 Pelayanan Ibu Nifas 90,13 % Tabel 28
64 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 97,75 % Tabel 29
65 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 92,27 % Tabel 30
66 Bumil Risti/Komplikasi ditangani 70,72 % Tabel 31
67 Neonatal Risti/Komplikasi ditangani #DIV/0! - 326,73 % Tabel 31
68 Bayi Mendapat Vitamin A - - 81,62 % Tabel 32
69 Anak Balita Mendapat Vitamin A - - 90,54 % Tabel 32
70 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 207,74 % Tabel 32
71 Peserta KB Baru - % Tabel 35
72 Peserta KB Aktif 78,99 % Tabel 35
73 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) - - 207,79 % Tabel 36
74 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) - - 189,19 % Tabel 36
75 Kunjungan Bayi (minimal 4 kali) - - 89,83 % Tabel 37
76 Desa/Kelurahan UCI 68,78 % Tabel 38
77 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 84,21 % Tabel 39
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
78 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak (2,51) % Tabel 39
79 Bayi yang diberi ASI Eksklusif - - 34,77 % Tabel 41
80 Pemberian MP-ASI pada anak 6-23 bulan dari Gakin - - 55,12 % Tabel 42
81 Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali) - - 72,94 % Tabel 43
82 Balita ditimbang #DIV/0! #DIV/0! 71,83 % Tabel 44
83 Balita berat badan naik #DIV/0! #DIV/0! 83 % Tabel 44
84 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) #DIV/0! #DIV/0! 11 % Tabel 44
85 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100,00 100,00 100,00 % Tabel 45
86 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan - - 67,62 % Tabel 46
Setingkat
87 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan #DIV/0! #DIV/0! 67,62 % Tabel 47
Setingkat
88 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 58,76 58,60 58,67 % Tabel 48
89 Sarkes dgn kemampuan yan. gadar level 1 100,00 % Tabel 49
90 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam 100,00 % Tabel 51
91 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap #DIV/0! #DIV/0! 0,10 Tabel 52
92 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal - sekolah Tabel 49
93 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi - sekolah Tabel 49
94 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) #DIV/0! #DIV/0! 67,62 % Tabel 53
95 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 53
96 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan
mulut #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 53
D. SUMBERDAYA KESEHATAN
D.1 Sarana Kesehatan
119 Jumlah Rumah Sakit Umum 1,00 Tabel 70
120 Jumlah Rumah Sakit Khusus - Tabel 70
121 Jumlah Puskesmas Perawatan 5,00 Tabel 70
122 Jumlah Puskesmas non-Perawatan 15,00 Tabel 70
123 Jumlah Apotek 18,00 Tabel 70
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
124 Sarkes yang memiliki laboratorium kesehatan 100,00 % Tabel 71
125 Sarkes yang memiliki 4 spesialis dasar 100,00 % Tabel 71
126 Jumlah Posyandu 420,00 Posyandu Tabel 72
127 Posyandu Aktif 100,00 % Tabel 72
128 Rasio posyandu per 100 balita 1,30 per 100 balita Tabel 72
129 Jumlah Desa Siaga 168,00 Desa Tabel 73
130 Desa Siaga Aktif 33,33 % Tabel 73
131 Jumlah Poskesdes 55,00 Poskesdes Tabel 73
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 LIMBOTO 45.589 2.074 5.019 11.580 3.287 743 22.703 2.083 5.088 11.643 3.323 748 22.886 52,81 99,20
2 LIMBOTO BARAT 23.406 1.065 2.577 5.945 1.688 382 11.656 1.070 2.612 5.978 1.706 384 11.750 52,81 99,20
3 TELAGA BIRU 26.354 1.199 2.902 6.694 1.900 430 13.124 1.204 2.941 6.731 1.921 432 13.230 52,81 99,20
4 TELAGA 20.689 941 2.278 5.255 1.492 337 10.303 945 2.309 5.284 1.508 339 10.386 52,81 99,20
5 TILANGO 12.838 584 1.413 3.261 926 209 6.393 587 1.433 3.279 936 211 6.445 52,81 99,20
6 TALAGA JAYA 10.398 473 1.145 2.641 750 169 5.178 475 1.160 2.656 758 171 5.220 52,81 99,20
7 BATUDAA 12.878 586 1.418 3.271 929 210 6.413 589 1.437 3.289 939 211 6.465 52,81 99,20
8 TABONGO 16.150 735 1.778 4.102 1.164 263 8.043 738 1.802 4.125 1.177 265 8.107 52,81 99,20
9 BATUDAA PANTAI 10.760 490 1.185 2.733 776 175 5.358 492 1.201 2.748 784 176 5.402 52,81 99,20
10 BILUHU 7.596 346 836 1.929 548 124 3.783 347 848 1.940 554 125 3.813 52,81 99,20
11 BONGOMEME 33.167 1.509 3.652 8.424 2.391 541 16.517 1.516 3.701 8.471 2.418 544 16.650 52,81 99,20
12 TIBAWA 37.691 1.715 4.150 9.574 2.718 614 18.770 1.722 4.206 9.626 2.748 618 18.921 52,81 99,20
13 PULUBALA 22.401 1.019 2.466 5.690 1.615 365 11.156 1.024 2.500 5.721 1.633 367 11.245 52,81 99,20
14 BOLIYOHUTO 14.899 678 1.640 3.784 1.074 243 7.420 681 1.663 3.805 1.086 244 7.479 52,81 99,20
15 MOOTILANGO 17.617 802 1.940 4.475 1.270 287 8.773 805 1.966 4.499 1.284 289 8.844 52,81 99,20
16 TOLANGOHULA 21.308 970 2.346 5.412 1.536 347 10.611 974 2.378 5.442 1.553 349 10.697 52,81 99,20
17 ASPARAGA 12.278 559 1.352 3.119 885 200 6.114 561 1.370 3.136 895 201 6.164 52,81 99,20
18 BILATO 8.838 402 973 2.245 637 144 4.401 404 986 2.257 644 145 4.437 52,81 99,20
JUMLAH (KAB/KOTA) 354.857 16.146 39.070 90.134 25.585 5.784 176.719 16.217 39.602 90.630 25.869 5.820 178.138 52,81 99,20
Catatan : Jumlah kolom 3 = jumlah kolom 9 + jumlah kolom 15, yaitu sebesar: 354.857
TABEL 3
JUMLAH PENDUDUK
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN
1 2 3 4 5
PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA GORONTALO
TAHUN 2011
1 LIMBOTO 17.898 17.646 98,59 18.012 17.732 98,45 35.910 35.378 98,52
2 LIMBOTO BARAT 9.189 8.640 94,03 9.248 8.746 94,57 18.437 17.386 94,30
3 TELAGA BIRU 10.347 10.218 98,75 10.412 10.262 98,56 20.759 20.480 98,66
4 TELAGA 8.123 7.960 97,99 8.174 7.989 97,74 16.297 15.949 97,86
5 TILANGO 5.040 4.811 95,46 5.072 4.851 95,64 10.112 9.662 95,55
6 TALAGA JAYA 4.082 4.078 99,90 4.108 4.106 99,95 8.191 8.185 99,93
7 BATUDAA 5.056 4.274 84,53 5.088 4.133 81,23 10.144 8.407 82,88
8 TABONGO 6.340 5.932 93,57 6.381 5.896 92,40 12.721 11.828 92,98
9 BATUDAA PANTAI 4.224 4.130 97,77 4.251 4.133 97,22 8.476 8.264 97,50
10 BILUHU 2.982 2.963 99,36 3.001 2.969 98,93 5.983 5.932 99,15
11 BONGOMEME 13.021 11.162 85,72 13.104 11.562 88,23 26.126 22.725 86,98
12 TIBAWA 14.797 13.674 92,41 14.892 13.740 92,26 29.689 27.414 92,34
13 PULUBALA 8.795 8.710 99,03 8.851 8.759 98,96 17.645 17.468 99,00
14 BOLIYOHUTO 5.849 5.696 97,38 5.886 5.749 97,67 11.735 11.445 97,53
15 MOOTILANGO 6.916 6.835 98,83 6.960 6.841 98,29 13.877 13.677 98,56
16 TOLANGOHULA 8.366 8.362 99,95 8.419 8.403 99,81 16.784 16.764 99,88
17 ASPARAGA 4.820 4.269 88,57 4.851 4.388 90,46 9.671 8.657 89,52
18 BILATO 3.470 3.379 97,38 3.492 3.410 97,65 6.962 6.789 97,52
JUMLAH (KAB/KOTA) 139.317 132.741 95,28 140.204 133.671 95,34 279.520 266.411 95,31
1 LIMBOTO 5.408 0 6.373 4.295 4.667 489 1.303 22.535 5.452 0 6.424 4.330 4.705 493 1.313 22.717 10.860 0 12.797 8.625 9.372 982 2.616 45.252
2 LIMBOTO BARAT 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 -
3 TELAGA BIRU 1.489 0 4.379 1.085 1.431 304 296 8.983 1.500 0 4.414 1.093 1.443 306 299 9.056 2.989 0 8.793 2.178 2.874 610 595 18.039
4 TELAGA 4.988 0 2.592 1.113 1.401 72 218 10.384 5.029 0 2.612 1.121 1.413 73 220 10.468 10.017 0 5.204 2.234 2.814 145 438 20.852
6 TALAGA JAYA 134 0 740 384 450 17 40 1.766 136 0 746 387 454 18 40 1.780 270 0 1.486 771 904 35 80 3.546
7 BATUDAA 1.644 0 914 649 628 123 105 4.063 1.657 0 922 655 633 123 106 4.096 3.301 0 1.836 1.304 1.261 246 211 8.159
8 TABONGO 2.813 0 1.508 719 481 48 32 5.601 2.835 0 1.521 724 485 48 33 5.646 5.648 0 3.029 1.443 966 96 65 11.247
9 BATUDAA PANTAI 2.707 0 2.510 42 287 8 20 5.575 2.729 0 2.530 42 290 9 21 5.620 5.436 0 5.040 84 577 17 41 11.195
10 BILUHU 2.248 0 1.236 359 208 10 4 4.064 2.266 0 1.245 361 209 10 4 4.096 4.514 0 2.481 720 417 20 8 8.160
11 BONGOMEME 11.344 0 3.756 1.454 940 62 74 17.631 11.436 0 3.787 1.466 947 62 75 17.772 22.780 0 7.543 2.920 1.887 124 149 35.403
12 TIBAWA 13.183 0 3.629 1.357 816 22 219 19.225 13.288 0 3.659 1.367 823 22 220 19.380 26.471 0 7.288 2.724 1.639 44 439 38.605
13 PULUBALA 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 -
14 BOLIYOHUTO 1.445 0 2.077 893 495 31 41 4.982 1.457 0 2.093 899 499 32 41 5.021 2.902 0 4.170 1.792 994 63 82 10.003
15 MOOTILANGO 3.493 0 3.754 1.152 881 31 23 9.336 3.522 0 3.784 1.162 888 32 24 9.410 7.015 0 7.538 2.314 1.769 63 47 18.746
16 TOLANGOHULA 2.930 0 2.785 786 356 15 14 6.887 2.953 0 2.808 793 359 16 15 6.943 5.883 0 5.593 1.579 715 31 29 13.830
17 ASPARAGA 4.092 0 1.257 544 461 9 11 6.374 4.124 0 1.268 548 465 9 12 6.426 8.216 0 2.525 1.092 926 18 23 12.800
18 BILATO 857 0 1.231 529 293 19 24 2.953 864 0 1.241 534 296 19 24 2.978 1.721 0 2.472 1.063 589 38 48 5.931
JUMLAH (KAB/KOTA) 58.775 0 38.742 15.360 13.796 1.355 2.500 130.529 59.248 0 39.053 15.483 13.908 1.367 2.519 131.577 118.023 0 77.795 30.843 27.704 2.722 5.019 262.106
JUMLAH KELAHIRAN
NAMA LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
NO KECAMATAN
PUSKESMAS HIDUP + HIDUP + HIDUP +
HIDUP MATI HIDUP MATI HIDUP MATI
MATI MATI MATI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 LIMBOTO LIMBOTO 402 0 402 443 0 443 845 0 845
2 LIMBOTO BARAT LIMBOTO BARAT 201 0 201 214 0 214 415 0 415
3 TELAGA BIRU TULADENGGI 219 1 220 201 0 201 420 1 421
4 TELAGA MONGOLATO 194 1 195 179 1 180 373 2 375
5 TILANGO TILOTE 128 0 128 132 0 132 260 0 260
6 TALAGA JAYA TALAGA JAYA 82 1 83 89 0 89 171 1 172
7 BATUDAA PANTAI BATUDAA PANTAI 101 1 102 82 0 82 183 1 184
8 BILUHU BILUHU 46 0 46 49 0 49 95 0 95
9 BATUDAA BATUDAA 117 0 117 108 1 109 225 1 226
10 TABONGO TABONGO 152 1 153 152 0 152 304 1 305
11 BONGOMEME BONGOMEME 206 0 206 198 0 198 404 0 404
MOLOPATODU 100 2 102 93 0 93 193 2 195
12 TIBAWA TIBAWA 222 0 222 202 1 203 424 1 425
BUHU 92 0 92 114 0 114 206 0 206
13 PULUBALA PONGONGAILA 193 0 193 210 0 210 403 0 403
14 BOLIYOHUTO SIDOMULYO 194 0 194 156 0 156 350 0 350
15 BILATO BILATO 98 0 98 79 0 79 177 0 177
16 MOOTILANGO MOOTILANGO 178 3 181 167 1 168 345 4 349
17 TOLANGOHULA SUKAMAKMUR 177 0 177 214 0 214 391 0 391
18 ASPARAGA BULULI 101 0 101 102 0 102 203 0 203
JUMLAH KEMATIAN
6 BILUHU BILUHU 95 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
MOLOPATODU 193 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1
BUHU 206 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GORONTALO
TAHUN 2011
1 2 3 4 5 6
MOLOPATODU 0
BUHU 0
15 BILATO BILATO 0
JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GORONTALO
TAHUN 2011
ANGKA INSIDENS PER 100.000 PENDUDUK 110,7 KEMATIAN PER 100.000 PENDUDUK 0,0
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GORONTALO
TAHUN 2011
TB PARU
JUMLAH PERKIRAAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS KASUS BARU ANGKA PENEMUAN
KLINIS BTA (+)
KASUS (CDR)
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 LIMBOTO LIMBOTO 90 445 62 68,89
2 LIMBOTO BARAT LIMBOTO BARAT 49 351 42 85,71
3 TELAGA BIRU TULADENGGI 52 235 22 42,31
4 TELAGA MONGOLATO 48 458 62 129,17
5 TILANGO TILOTE 26 414 35 134,62
6 TALAGA JAYA TALAGA JAYA 22 0 0 0,00
7 BATUDAA PANTAI BATUDAA PANTAI 23 22 1 4,35
8 BILUHU BILUHU 16 0 0 0,00
9 BATUDAA BATUDAA 27 375 31 114,81
10 TABONGO TABONGO 36 125 12 33,33
11 BONGOMEME BONGOMEME 48 420 34 70,83
MOLOPATODU 23 0 0 0,00
12 TIBAWA TIBAWA 38 426 37 97,37
BUHU 25 0 29 116,00
13 PULUBALA PONGONGAILA 50 342 19 38,00
14 BOLIYOHUTO SIDOMULYO 40 161 0 0,00
15 BILATO BILATO 9 0 7 77,78
16 MOOTILANGO MOOTILANGO 36 22 0 0,00
17 TOLANGOHULA SUKAMAKMUR 45 0 0 0,00
18 ASPARAGA BULULI 26 0 0 0,00
JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GORONTALO
TAHUN 2010
TB PARU
BTA (+) DIOBATI KESEMBUHAN PENGOBATAN LENGKAP ANGKA KESUKSESAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P (SUCCESS RATE/SR)
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GORONTALO
TAHUN 2011
1 LIMBOTO LIMBOTO 915 1.521 2.436 92 152 244 0,0 0,0 0 0,0
2 LIMBOTO BARAT LIMBOTO BARAT 868 836 1.704 87 84 170 0,0 0,0 0 0,0
3 TELAGA BIRU TULADENGGI 932 899 1.831 93 90 183 0,0 0,0 1 0,5
4 TELAGA MONGOLATO 1.019 828 1.847 102 83 185 0,0 0,0 23 12,5
6 TALAGA JAYA TALAGA JAYA 637 402 1.039 64 40 104 0,0 0,0 0 0,0
7 BATUDAA PANTAI BATUDAA PANTAI 374 368 742 37 37 74 0,0 0,0 1 1,3
JUMLAH (KAB/KOTA) 12.747 12.506 25.253 1.275 1.251 2.525 0 0,0 0 0,0 339 13,4
JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GORONTALO
TAHUN 2011
1 LIMBOTO LIMBOTO 0 0 0 0
4 TELAGA MONGOLATO 0 0 0 0
5 TILANGO TILOTE 0 0 0 0
8 BILUHU BILUHU 0 0 0 0
9 BATUDAA BATUDAA 0 0 0 0
10 TABONGO TABONGO 0 0 0 0
11 BONGOMEME BONGOMEME 0 0 0 0
MOLOPATODU 0 0 0 0
12 TIBAWA TIBAWA 0 0 0 0
BUHU 0 0 0 0
13 PULUBALA PONGONGAILA 0 0 0 0
14 BOLIYOHUTO SIDOMULYO 0 0 0 0
15 BILATO BILATO 0 0 0 0
16 MOOTILANGO MOOTILANGO 0 0 0 0
17 TOLANGOHULA SUKAMAKMUR 0 0 0 0
18 ASPARAGA BULULI 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DONOR DARAH
NO UNIT TRANSFUSI DARAH SAMPEL DARAH DIPERIKSA POSITIF HIV
JUMLAH PENDONOR
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
JUMLAH 0 0
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GORONTALO
TAHUN 2011
DIARE
JUMLAH PENDUDUK JUMLAH PERKIRAAAN DIARE DITANGANI
NO KECAMATAN PUSKESMAS KASUS L P L+P
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 LIMBOTO LIMBOTO 0 0 45.589 0 0 1.928 1.138 59
2 LIMBOTO BARAT LIMBOTO BARAT 0 0 23.406 0 0 990 857 87
3 TELAGA BIRU TULADENGGI 0 0 26.354 0 0 1.115 958 86
4 TELAGA MONGOLATO 0 0 20.689 0 0 875 914 104
5 TILANGO TILOTE 0 0 12.838 0 0 543 437 80
6 TALAGA JAYA TALAGA JAYA 0 0 10.398 0 0 440 971 221
7 BATUDAA PANTAI BATUDAA PANTAI 0 0 10.760 0 0 545 499 92
8 BILUHU BILUHU 0 0 7.596 0 0 683 0 0
9 BATUDAA BATUDAA 0 0 12.878 0 0 455 877 193
10 TABONGO TABONGO 0 0 16.150 0 0 321 194 60
11 BONGOMEME BONGOMEME 0 0 22.377 0 0 947 516 55
0 MOLOPATODU 0 0 10.790 0 0 456 141 31
12 TIBAWA TIBAWA 0 0 25.430 0 0 1.076 1.480 138
0 BUHU 0 0 12.261 0 0 519 218 42
13 PULUBALA PONGONGAILA 0 0 22.401 0 0 948 870 92
14 BOLIYOHUTO SIDOMULYO 0 0 14.899 0 0 630 1.007 160
15 BILATO BILATO 0 0 8.838 0 0 374 227 61
16 MOOTILANGO MOOTILANGO 0 0 17.617 0 0 745 770 103
17 TOLANGOHULA SUKAMAKMUR 0 0 21.308 0 0 901 1.072 119
18 ASPARAGA BULULI 0 0 12.278 0 0 519 493 95
JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GORONTALO
TAHUN 2011
KASUS BARU
Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah
NO KECAMATAN PUSKESMAS PB + MB
0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN JUMLAH 0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 LIMBOTO LIMBOTO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 0 0 6 0 6 6
4 TELAGA MONGOLATO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1
5 TILANGO TILOTE 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1
8 BILUHU BILUHU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 BATUDAA BATUDAA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1
10 TABONGO TABONGO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 4 0 4 4
11 BONGOMEME BONGOMEME 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 0 0 11 11 11
0 MOLOPATODU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 TIBAWA TIBAWA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1
0 BUHU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1
13 PULUBALA PONGONGAILA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1
14 BOLIYOHUTO SIDOMULYO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 BILATO BILATO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 MOOTILANGO MOOTILANGO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 2 2 0 2 2
17 TOLANGOHULA SUKAMAKMUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 6 0 2 7 0 7 7
18 ASPARAGA BULULI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 2 0 2 2
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 3 0 2 44 1 4 47 0 47 47
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 0,00 26,38 13,24
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GORONTALO
TAHUN 2011
KASUS BARU
PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN CACAT TINGKAT 2
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA KUSTA
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
2 LIMBOTO BARAT LIMBOTO BARAT 7 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0,00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - 0,00
6 TALAGA JAYA TALAGA JAYA 2 1 #DIV/0! - #DIV/0! 1 50,00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - 0,00
7 BATUDAA PANTAI BATUDAA PANTAI 0 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0,00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0!
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GORONTALO
TAHUN 2011
KASUS TERCATAT
NO KECAMATAN PUSKESMAS PB MB JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 LIMBOTO LIMBOTO 0 0 0 0 0 6 0 0 6
4 TELAGA MONGOLATO 0 0 0 0 0 1 0 0 1
5 TILANGO TILOTE 0 0 0 0 0 1 0 0 1
8 BILUHU BILUHU 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 BATUDAA BATUDAA 0 0 0 0 0 1 0 0 1
10 TABONGO TABONGO 0 0 0 0 0 4 0 0 4
11 BONGOMEME BONGOMEME 0 0 0 0 0 11 0 0 11
0 MOLOPATODU 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 TIBAWA TIBAWA 0 0 0 0 0 1 0 0 1
0 BUHU 0 0 0 0 0 1 0 0 1
13 PULUBALA PONGONGAILA 0 0 0 0 0 1 0 0 1
14 BOLIYOHUTO SIDOMULYO 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 BILATO BILATO 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 MOOTILANGO MOOTILANGO 0 0 0 0 0 2 0 0 2
17 TOLANGOHULA SUKAMAKMUR 0 0 0 0 0 7 0 0 7
18 ASPARAGA BULULI 0 0 0 0 0 2 0 0 2
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 47 0 0 47
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GORONTALO
TAHUN 2011
2 LIMBOTO BARAT LIMBOTO BARAT #REF! #REF! #DIV/0! 1 3 #REF! 3 #REF! 4 400
6 TALAGA JAYA TALAGA JAYA #REF! #REF! #DIV/0! 0 2 #REF! 0 #REF! 0 #DIV/0!
7 BATUDAA PANTAI BATUDAA PANTAI 1 1 1 #REF! 0 #REF! 1 100 1 0 #REF! 0 #REF! 1 100
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GORONTALO
TAHUN 2011
1 LIMBOTO LIMBOTO 0 0 0 0
4 TELAGA MONGOLATO 0 0 0 0
5 TILANGO TILOTE 0 0 0 0
8 BILUHU BILUHU 0 0 0 0
9 BATUDAA BATUDAA 0 0 0 0
10 TABONGO TABONGO 0 0 0 0
11 BONGOMEME BONGOMEME 0 0 0 0
0 MOLOPATODU 0 0 0 0
12 TIBAWA TIBAWA 0 0 0 0
0 BUHU 0 0 0 0
13 PULUBALA PONGONGAILA 0 0 0 0
14 BOLIYOHUTO SIDOMULYO 0 0 0 0
15 BILATO BILATO 0 0 0 0
16 MOOTILANGO MOOTILANGO 0 0 0 0
17 TOLANGOHULA SUKAMAKMUR 0 0 0 0
18 ASPARAGA BULULI 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GORONTALO
TAHUN 2011
1 LIMBOTO LIMBOTO 2 2 4 0 0
4 TELAGA MONGOLATO 4 6 10 0 0
5 TILANGO TILOTE 4 6 10 0 0
8 BILUHU BILUHU 0 0 0 0 0
9 BATUDAA BATUDAA 12 8 20 0 0
10 TABONGO TABONGO 0 0 0 0 0
11 BONGOMEME BONGOMEME 1 0 1 0 0
0 MOLOPATODU 0 0 0 0 0
12 TIBAWA TIBAWA 0 0 0 0 0
0 BUHU 0 0 0 0 0
13 PULUBALA PONGONGAILA 0 0 0 0 0
14 BOLIYOHUTO SIDOMULYO 0 0 0 0 0
15 BILATO BILATO 0 0 0 0 0
16 MOOTILANGO MOOTILANGO 0 0 0 0 0
17 TOLANGOHULA SUKAMAKMUR 0 0 0 0 0
18 ASPARAGA BULULI 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 44 50 94 0 0 0 0 0 0 0
4 TELAGA MONGOLATO 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 TILANGO TILOTE 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 BILUHU BILUHU 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 BATUDAA BATUDAA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 TABONGO TABONGO 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 BONGOMEME BONGOMEME 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 MOLOPATODU 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 TIBAWA TIBAWA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 BUHU 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 PULUBALA PONGONGAILA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 BOLIYOHUTO SIDOMULYO 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 BILATO BILATO 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 MOOTILANGO MOOTILANGO 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 TOLANGOHULA SUKAMAKMUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 ASPARAGA BULULI 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GORONTALO
TAHUN 2011
MALARIA
PENDERITA
NO KECAMATAN PUSKESMAS TANPA PEMERIKSAAN DENGAN PEMERIKSAAN MENINGGAL CFR
SEDIAAN DARAH SEDIAAN DARAH
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 LIMBOTO LIMBOTO 0 981 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0
2 LIMBOTO BARAT LIMBOTO BARAT 0 1.310 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0
3 TELAGA BIRU TULADENGGI 20 641 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0
4 TELAGA MONGOLATO 1 717 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0
5 TILANGO TILOTE 0 318 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0
6 TALAGA JAYA TALAGA JAYA 0 329 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0
7 BATUDAA PANTAI BATUDAA PANTAI 51 621 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0
8 BILUHU BILUHU 0 174 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0
9 BATUDAA BATUDAA 0 409 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0
10 TABONGO TABONGO 0 457 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0
11 BONGOMEME BONGOMEME 4 464 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0
0 MOLOPATODU 0 299 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0
12 TIBAWA TIBAWA 0 355 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0
0 BUHU 0 316 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0
13 PULUBALA PONGONGAILA 0 456 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0
14 BOLIYOHUTO SIDOMULYO 7 538 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0
15 BILATO BILATO 0 456 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0
16 MOOTILANGO MOOTILANGO 3 684 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0
17 TOLANGOHULA SUKAMAKMUR 38 1.015 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0
18 ASPARAGA BULULI 525 978 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0
PENDERITA FILARIASIS
NO KECAMATAN PUSKESMAS KASUS BARU DITEMUKAN JUMLAH SELURUH KASUS
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 LIMBOTO LIMBOTO 0 0
2 LIMBOTO BARAT LIMBOTO BARAT 0 0
3 TELAGA BIRU TULADENGGI 0 0
4 TELAGA MONGOLATO 0 0
5 TILANGO TILOTE 0 0
6 TALAGA JAYA TALAGA JAYA 0 0
7 BATUDAA PANTAI BATUDAA PANTAI 0 0
8 BILUHU BILUHU 0 0
9 BATUDAA BATUDAA 0 0
10 TABONGO TABONGO 0 0
11 BONGOMEME BONGOMEME 0 0
0 MOLOPATODU 0 0
12 TIBAWA TIBAWA 0 0
0 BUHU 0 0
13 PULUBALA PONGONGAILA 0 0
14 BOLIYOHUTO SIDOMULYO 0 0
15 BILATO BILATO 0 0
16 MOOTILANGO MOOTILANGO 0 0
17 TOLANGOHULA SUKAMAKMUR 0 0
18 ASPARAGA BULULI 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0 0 0
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GORONTALO
TAHUN 2011
JUMLAH (KAB/KOTA) 3.203 3.184 6.387 0 0,0 0 0,0 5.900 92,4 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 184 3,1
BALITA
NO KECAMATAN PUSKESMAS BALITA DITIMBANG GIZI LEBIH GIZI BAIK GIZI KURANG GIZI BURUK
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 LIMBOTO LIMBOTO 2.530 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,00 #DIV/0! #DIV/0! 2.504 98,97 #DIV/0! #DIV/0! 13 0,51 #DIV/0! #DIV/0! 13 0,51
2 LIMBOTO BARAT LIMBOTO BARAT 1.308 #DIV/0! #DIV/0! 44 3,36 #DIV/0! #DIV/0! 983 75,15 #DIV/0! #DIV/0! 249 19,04 #DIV/0! #DIV/0! 32 2,45
3 TELAGA BIRU TULADENGGI 1.704 #DIV/0! #DIV/0! 6 0,35 #DIV/0! #DIV/0! 1.671 98,06 #DIV/0! #DIV/0! 22 1,29 #DIV/0! #DIV/0! 5 0,29
4 TELAGA MONGOLATO 1.234 #DIV/0! #DIV/0! 91 7,37 #DIV/0! #DIV/0! 1.103 89,38 #DIV/0! #DIV/0! 27 2,19 #DIV/0! #DIV/0! 13 1,05
5 TILANGO TILOTE 1.093 #DIV/0! #DIV/0! 17 1,56 #DIV/0! #DIV/0! 610 55,81 #DIV/0! #DIV/0! 345 31,56 #DIV/0! #DIV/0! 121 11,07
6 TALAGA JAYA TALAGA JAYA 807 #DIV/0! #DIV/0! 15 1,86 #DIV/0! #DIV/0! 685 84,88 #DIV/0! #DIV/0! 63 7,81 #DIV/0! #DIV/0! 44 5,45
7 BATUDAA PANTAI BATUDAA PANTAI 958 #DIV/0! #DIV/0! 26 2,71 #DIV/0! #DIV/0! 836 87,27 #DIV/0! #DIV/0! 55 5,74 #DIV/0! #DIV/0! 41 4,28
8 BILUHU BILUHU 458 #DIV/0! #DIV/0! 12 2,62 #DIV/0! #DIV/0! 309 67,47 #DIV/0! #DIV/0! 116 25,33 #DIV/0! #DIV/0! 21 4,59
9 BATUDAA BATUDAA 908 #DIV/0! #DIV/0! 24 2,64 #DIV/0! #DIV/0! 817 89,98 #DIV/0! #DIV/0! 61 6,72 #DIV/0! #DIV/0! 6 0,66
10 TABONGO TABONGO 1.145 #DIV/0! #DIV/0! 2 0,17 #DIV/0! #DIV/0! 1.120 97,82 #DIV/0! #DIV/0! 11 0,96 #DIV/0! #DIV/0! 12 1,05
11 BONGOMEME BONGOMEME 1.282 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,00 #DIV/0! #DIV/0! 1.191 92,90 #DIV/0! #DIV/0! 67 5,23 #DIV/0! #DIV/0! 24 1,87
0 MOLOPATODU 688 #DIV/0! #DIV/0! 13 1,89 #DIV/0! #DIV/0! 603 87,65 #DIV/0! #DIV/0! 60 8,72 #DIV/0! #DIV/0! 12 1,74
12 TIBAWA TIBAWA 1.546 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,00 #DIV/0! #DIV/0! 1.438 93,01 #DIV/0! #DIV/0! 90 5,82 #DIV/0! #DIV/0! 18 1,16
0 BUHU 1.082 #DIV/0! #DIV/0! 1 0,09 #DIV/0! #DIV/0! 1.030 95,19 #DIV/0! #DIV/0! 41 3,79 #DIV/0! #DIV/0! 10 0,92
13 PULUBALA PONGONGAILA 1.501 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,00 #DIV/0! #DIV/0! 1.454 96,87 #DIV/0! #DIV/0! 37 2,47 #DIV/0! #DIV/0! 10 0,67
14 BOLIYOHUTO SIDOMULYO 1.205 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,00 #DIV/0! #DIV/0! 1.118 92,78 #DIV/0! #DIV/0! 62 5,15 #DIV/0! #DIV/0! 25 2,07
15 BILATO BILATO 663 #DIV/0! #DIV/0! 1 0,15 #DIV/0! #DIV/0! 608 91,70 #DIV/0! #DIV/0! 44 6,64 #DIV/0! #DIV/0! 10 1,51
16 MOOTILANGO MOOTILANGO 1.370 #DIV/0! #DIV/0! 20 1,46 #DIV/0! #DIV/0! 1.160 84,67 #DIV/0! #DIV/0! 115 8,39 #DIV/0! #DIV/0! 75 5,47
17 TOLANGOHULA SUKAMAKMUR 1.778 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,00 #DIV/0! #DIV/0! 1.554 87,40 #DIV/0! #DIV/0! 204 11,47 #DIV/0! #DIV/0! 20 1,12
18 ASPARAGA BULULI 627 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,00 #DIV/0! #DIV/0! 601 95,85 #DIV/0! #DIV/0! 24 3,83 #DIV/0! #DIV/0! 2 0,32
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 23.887 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 272 1,14 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 21.395 89,57 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1.706 7,14 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 514 2,15
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GORONTALO
TAHUN 2011
JAN-JUNI
IBU HAMIL IBU BERSALIN IBU NIFAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS DITOLONG MENDAPAT
JUMLAH K1 % K4 % JUMLAH % JUMLAH %
NAKES YANKES
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 LIMBOTO LIMBOTO 913 935 102,4 907 99,3 871 804 92,3 840 838 99,8
2 LIMBOTO BARAT LIMBOTO BARAT 469 446 95,1 393 83,8 447 394 88,1 418 381 91,1
3 TELAGA BIRU TULADENGGI 528 507 96,0 470 89,0 504 406 80,6 420 413 98,3
4 TELAGA MONGOLATO 414 386 93,2 353 85,3 395 356 90,1 380 315 82,9
5 TILANGO TILOTE 257 249 96,9 234 91,1 245 257 104,9 261 225 86,2
6 TALAGA JAYA TALAGA JAYA 208 186 89,4 171 82,2 199 172 86,4 173 172 99,4
7 BATUDAA PANTAI BATUDAA PANTAI 215 220 102,3 196 91,2 206 139 67,5 183 180 98,4
8 BILUHU BILUHU 152 111 73,0 106 69,7 145 85 58,6 98 98 100,0
9 BATUDAA BATUDAA 258 258 100,0 234 90,7 246 218 88,6 226 211 93,4
10 TABONGO TABONGO 323 306 94,7 279 86,4 309 301 97,4 312 271 86,9
11 BONGOMEME BONGOMEME 435 393 90,3 360 82,8 415 355 85,5 413 315 76,3
0 MOLOPATODU 229 208 90,8 196 85,6 219 84 38,4 205 182 88,8
12 TIBAWA TIBAWA 530 528 99,6 446 84,2 505 410 81,2 431 414 96,1
0 BUHU 225 214 95,1 216 96,0 215 181 84,2 206 186 90,3
13 PULUBALA PONGONGAILA 448 418 93,3 393 87,7 428 366 85,5 409 369 90,2
14 BOLIYOHUTO SIDOMULYO 296 298 100,7 295 99,7 283 352 124,4 354 252 71,2
15 BILATO BILATO 179 171 95,5 164 91,6 171 147 86,0 184 180 97,8
16 MOOTILANGO MOOTILANGO 353 385 109,1 316 89,5 337 318 94,4 358 318 88,8
17 TOLANGOHULA SUKAMAKMUR 427 421 98,6 405 94,8 407 379 93,1 390 305 78,2
18 ASPARAGA BULULI 246 243 98,8 226 91,9 235 176 74,9 204 202 99,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 7.105 6.883 96,9 6.360 89,5 6.782 5.900 87,0 6.465 5.827 90,1
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GORONTALO
TAHUN 2011
JAN-JUNI
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL
JUMLAH IBU
NO KECAMATAN PUSKESMAS TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
HAMIL
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 LIMBOTO LIMBOTO 913 935 102,4 907 99,3 - - 5 0,5 912 99,9
2 LIMBOTO BARAT LIMBOTO BARAT 469 446 95,1 393 83,8 - - 3 0,6 396 84,4
3 TELAGA BIRU TULADENGGI 528 507 96,0 470 89,0 - - 57 10,8 527 99,8
4 TELAGA MONGOLATO 414 386 93,2 353 85,3 - - 10 2,4 363 87,7
5 TILANGO TILOTE 257 249 96,9 234 91,1 - - 31 12,1 265 103,1
6 TALAGA JAYA TALAGA JAYA 208 186 89,4 171 82,2 - - 12 5,8 183 88,0
7 BATUDAA PANTAI BATUDAA PANTAI 215 220 102,3 196 91,2 - - 14 6,5 210 97,7
8 BILUHU BILUHU 152 111 73,0 106 69,7 - - 16 10,5 122 80,3
9 BATUDAA BATUDAA 258 258 100,0 234 90,7 - - 14 5,4 248 96,1
10 TABONGO TABONGO 323 306 94,7 279 86,4 - - 8 2,5 287 88,9
11 BONGOMEME BONGOMEME 435 393 90,3 360 82,8 - - 7 1,6 367 84,4
12 TIBAWA TIBAWA 530 528 99,6 446 84,2 - - 78 14,7 524 98,9
13 PULUBALA PONGONGAILA 448 418 93,3 393 87,7 - - 171 38,2 564 125,9
14 BOLIYOHUTO SIDOMULYO 296 298 100,7 295 99,7 - - 55 18,6 350 118,2
15 BILATO BILATO 179 171 95,5 164 91,6 - - 43 24,0 207 115,6
16 MOOTILANGO MOOTILANGO 353 385 109,1 316 89,5 - - 9 2,5 325 92,1
17 TOLANGOHULA SUKAMAKMUR 427 421 98,6 405 94,8 - 8 1,9 413 96,7
JUMLAH (KAB/KOTA) 7.105 6.883 96,9 6.360 89,5 0 - 0 - 585 8,2 6.945 97,7
JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GORONTALO
TAHUN 2011
JUMLAH (KAB/KOTA) 7.105 1.421 1005 70,7 - 1.514 1.514 - 227 227 - #DIV/0! - 0,0 742 326,7
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GORONTALO
TAHUN 2011
BAYI ANAK BALITA (1-4 TAHUN) IBU NIFAS
BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A 2X MENDAPAT
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH JUMLAH
L P L+P L P L+P JUMLAH VIT A
L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 LIMBOTO LIMBOTO 207 304 511 0,0 0,0 475 93,0 915 1.521 2.265 0 0 2.570 113,47 308 840 272,73
2 LIMBOTO BARAT LIMBOTO BARAT 103 101 204 0,0 0,0 183 89,7 868 836 1.500 0 0 1.417 94,467 194 418 215,46
3 TELAGA BIRU TULADENGGI 154 165 319 0,0 0,0 217 68,0 932 899 1.831 0 0 1.566 85,527 182 420 230,77
4 TELAGA MONGOLATO 179 175 354 0,0 0,0 161 45,5 1.019 828 1.847 0 0 977 52,897 176 380 215,91
5 TILANGO TILOTE 176 72 248 0,0 0,0 191 77,0 653 544 1.197 0 0 1.095 91,479 122 261 213,93
6 TALAGA JAYA TALAGA JAYA 71 152 223 0,0 0,0 156 70,0 637 402 1.039 0 0 659 63,426 80 173 216,25
7 BATUDAA PANTAI BATUDAA PANTAI 71 75 146 0,0 0,0 210 143,8 374 368 742 0 0 920 123,99 85 183 215,29
8 BILUHU BILUHU 33 43 76 0,0 0,0 116 152,6 274 302 576 0 0 500 86,806 54 98 181,48
9 BATUDAA BATUDAA 141 79 220 0,0 0,0 129 58,6 471 456 927 0 0 1.015 109,49 136 226 166,18
10 TABONGO TABONGO 89 91 180 0,0 0,0 133 73,9 621 580 1.201 0 0 1.138 94,754 160 312 195
11 BONGOMEME BONGOMEME 105 52 157 0,0 0,0 281 179,0 481 545 1.026 0 0 1.359 132,46 215 413 192,09
0 MOLOPATODU 65 57 122 0,0 0,0 141 115,6 389 376 765 0 0 644 84,183 103 205 199,03
12 TIBAWA TIBAWA 187 201 388 0,0 0,0 313 80,7 858 868 1.726 0 0 1.413 81,866 211 431 204,27
0 BUHU 81 105 186 0,0 0,0 141 75,8 744 450 1.194 0 0 1.212 101,51 106 206 194,34
13 PULUBALA PONGONGAILA 152 153 305 0,0 0,0 201 65,9 710 678 1.388 0 0 1.271 91,571 222 409 184,23
14 BOLIYOHUTO SIDOMULYO 126 101 227 0,0 0,0 215 94,7 544 524 1.068 0 0 1.245 116,57 173 354 204,62
15 BILATO BILATO 54 75 129 0,0 0,0 144 111,6 345 431 776 0 0 518 66,753 91 184 202,2
16 MOOTILANGO MOOTILANGO 152 146 298 0,0 0,0 188 63,1 632 633 1.265 0 0 1.249 98,735 197 358 181,73
17 TOLANGOHULA SUKAMAKMUR 191 142 333 0,0 0,0 254 76,3 853 886 1.739 0 0 1.686 96,952 190 390 205,26
18 ASPARAGA BULULI 106 84 190 0,0 0,0 82 43,2 427 379 806 0 0 411 50,993 107 204 190,65
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.443 2.373 4.816 - 0,0 - 0,0 3.931 81,6 12.747 12.506 25.253 - 0 - 0 22.865 90,544 3.112 6.465 207,74
PESERTA KB AKTIF
MKJP NON MKJP %
NO KECAMATAN PUSKESMAS MKJP +
MKJP +
IM KON OBAT LAIN NON
IUD % MOP % MOW % % JUMLAH % SUNTIK % PIL % % % % JUMLAH % NON
PLAN DOM VAGINA NYA MKJP
MKJP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 LIMBOTO LIMBOTO 16 0,3 0,0 0,0 98 1,6 114 1,8 1.806 29,1 4.004 64,5 284 4,6 0,0 0,0 6.094 98,2 6.208 100,0
2 LIMBOTO BARAT LIMBOTO BARAT 0 0,0 0,0 0,0 10 0,3 10 0,3 1.560 43,4 2.000 55,6 28 0,8 0,0 0,0 3.588 99,7 3.598 100,0
3 TELAGA BIRU TULADENGGI 2 0,1 0,0 0,0 30 1,2 32 1,3 539 21,3 1.960 77,3 3 0,1 0,0 0,0 2.502 98,7 2.534 100,0
4 TELAGA MONGOLATO 18 0,6 0,0 0,0 9 0,3 27 0,9 894 29,1 2.131 69,3 24 0,8 0,0 0,0 3.049 99,1 3.076 100,0
5 TILANGO TILOTE 30 1,7 0,0 0,0 20 1,1 50 2,8 960 54,1 700 39,4 66 3,7 0,0 0,0 1.726 97,2 1.776 100,0
6 TALAGA JAYA TALAGA JAYA 95 10,1 0,0 0,0 174 18,6 269 28,7 55 5,9 600 64,0 14 1,5 0,0 0,0 669 71,3 938 100,0
7 BATUDAA PANTAI BATUDAA PANTAI 0 0,0 0,0 0,0 12 1,9 12 1,9 525 82,4 100 15,7 0 0,0 0,0 0,0 625 98,1 637 100,0
8 BILUHU BILUHU 0 0,0 0,0 0,0 0 0,0 0 0,0 829 100,0 0 0,0 0 0,0 0,0 0,0 829 100,0 829 100,0
9 BATUDAA BATUDAA 0 0,0 0,0 0,0 25 1,4 25 1,4 260 14,3 1.500 82,2 39 2,1 0,0 0,0 1.799 98,6 1.824 100,0
10 TABONGO TABONGO 0 0,0 0,0 0,0 0 0,0 0 0,0 322 15,2 1.800 84,8 0 0,0 0,0 0,0 2.122 100,0 2.122 100,0
11 BONGOMEME BONGOMEME 0 0,0 0,0 0,0 52 1,7 52 1,7 1.389 46,2 1.063 35,4 500 16,6 0,0 0,0 2.952 98,3 3.004 100,0
0 MOLOPATODU 0 0,0 0,0 0,0 0 0,0 0 0,0 1.088 72,9 400 26,8 5 0,3 0,0 0,0 1.493 100,0 1.493 100,0
12 TIBAWA TIBAWA 16 0,4 0,0 0,0 51 1,2 67 1,6 1.404 32,7 2.710 63,2 107 2,5 0,0 0,0 4.221 98,4 4.288 100,0
0 BUHU 8 0,5 0,0 0,0 10 0,6 18 1,1 1.120 67,9 500 30,3 12 0,7 0,0 0,0 1.632 98,9 1.650 100,0
13 PULUBALA PONGONGAILA 0 0,0 0,0 0,0 70 2,8 70 2,8 1.022 40,6 1.406 55,8 22 0,9 0,0 0,0 2.450 97,2 2.520 100,0
14 BOLIYOHUTO SIDOMULYO 1 0,0 0,0 0,0 41 1,9 42 1,9 1.000 45,2 1.100 49,7 70 3,2 0,0 0,0 2.170 98,1 2.212 100,0
15 BILATO BILATO 0 0,0 0,0 0,0 48 3,3 48 3,3 400 27,6 975 67,4 24 1,7 0,0 0,0 1.399 96,7 1.447 100,0
16 MOOTILANGO MOOTILANGO 0 0,0 0,0 0,0 50 2,3 50 2,3 1.207 54,5 956 43,2 0 0,0 0,0 0,0 2.163 97,7 2.213 100,0
17 TOLANGOHULA SUKAMAKMUR 0 0,0 0,0 0,0 369 16,4 369 16,4 1.114 49,6 582 25,9 182 8,1 0,0 0,0 1.878 83,6 2.247 100,0
18 ASPARAGA BULULI 532 20,9 0,0 0,0 91 3,6 623 24,5 1.000 39,2 925 36,3 0 0,0 0,0 0,0 1.925 75,5 2.548 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 718 1,5 0 0,0 0 0,0 1.160 2,5 1.878 4,0 18.494 39,2 25.412 53,9 1.380 2,9 0 0,0 0 0,0 45.286 96,0 47.164 100,0
PESERTA KB BARU
MKJP NON MKJP MKJP + % MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMAS
OBAT LAIN NON + NON
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL % KONDOM % % % JUMLAH %
VAGINA NYA MKJP MKJP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 LIMBOTO LIMBOTO
2 LIMBOTO BARAT LIMBOTO BARAT
3 TELAGA BIRU TULADENGGI
4 TELAGA MONGOLATO
5 TILANGO TILOTE
6 TALAGA JAYA TALAGA JAYA
7 BATUDAA PANTAI BATUDAA PANTAI
8 BILUHU BILUHU
9 BATUDAA BATUDAA
10 TABONGO TABONGO
11 BONGOMEME BONGOMEME
MOLOPATODU
12 TIBAWA TIBAWA
BUHU
13 PULUBALA PONGONGAILA
14 BOLIYOHUTO SIDOMULYO
15 BILATO BILATO
16 MOOTILANGO MOOTILANGO
17 TOLANGOHULA SUKAMAKMUR
18 ASPARAGA BULULI
JUMLAH (KAB/KOTA)
1 LIMBOTO LIMBOTO 146 164 310 0,0 0,0 844 272,3 0,0 0,0 838 270,3
2 LIMBOTO BARAT LIMBOTO BARAT 85 110 195 0,0 0,0 415 212,8 0,0 0,0 381 195,4
3 TELAGA BIRU TULADENGGI 94 88 182 0,0 0,0 420 230,8 0,0 0,0 413 226,9
4 TELAGA MONGOLATO 97 78 175 0,0 0,0 372 212,6 0,0 0,0 315 180,0
5 TILANGO TILOTE 56 65 121 0,0 0,0 260 214,9 0,0 0,0 225 186,0
6 TALAGA JAYA TALAGA JAYA 41 38 79 0,0 0,0 171 216,5 0,0 0,0 172 217,7
7 BATUDAA PANTAI BATUDAA PANTAI 50 35 85 0,0 0,0 183 215,3 0,0 0,0 180 211,8
9 BATUDAA BATUDAA 67 71 138 0,0 0,0 223 161,6 0,0 0,0 211 152,9
10 TABONGO TABONGO 86 71 157 0,0 0,0 303 193,0 0,0 0,0 271 172,6
11 BONGOMEME BONGOMEME 108 104 212 0,0 0,0 403 190,1 0,0 0,0 315 148,6
12 TIBAWA TIBAWA 105 102 207 0,0 0,0 424 204,8 0,0 0,0 414 200,0
BUHU 58 49 107 0,0 0,0 206 192,5 0,0 0,0 186 173,8
13 PULUBALA PONGONGAILA 105 113 218 0,0 0,0 402 184,4 0,0 0,0 369 169,3
14 BOLIYOHUTO SIDOMULYO 95 76 171 0,0 0,0 350 204,7 0,0 0,0 252 147,4
15 BILATO BILATO 53 37 90 0,0 0,0 202 224,4 0,0 0,0 180 200,0
16 MOOTILANGO MOOTILANGO 96 94 190 0,0 0,0 344 181,1 0,0 0,0 318 167,4
17 TOLANGOHULA SUKAMAKMUR 98 92 190 0,0 0,0 391 205,8 0,0 0,0 305 160,5
18 ASPARAGA BULULI 55 52 107 0,0 0,0 203 189,7 0,0 0,0 202 188,8
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.566 1.514 3.080 0 0,0 0 0,0 6.400 207,8 0 0,0 0 0,0 5.827 189,2
2 LIMBOTO BARAT LIMBOTO BARAT 103 101 204 0,0 0,0 359 176,0
3 TELAGA BIRU TULADENGGI 164 173 337 0,0 0,0 352 104,5
1 2 3 4 5 6
8 BILUHU BILUHU 9 - -
MOLOPATODU 10 1 10,0
BUHU 5 4 80,0
CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GORONTALO
TAHUN 2011
BAYI DIIMUNISASI
DO RATE (%)
JUMLAH BAYI DPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK
NO KECAMATAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16,0 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 LIMBOTO LIMBOTO 1.140 673 59,0 850 74,6 832 73,0 -23,7
2 LIMBOTO BARAT LIMBOTO BARAT 585 557 95,2 590 100,9 630 107,7 -13,1
3 TELAGA BIRU TULADENGGI 659 474 71,9 513 77,8 519 78,8 -9,6
4 TELAGA MONGOLATO 517 345 66,7 351 67,9 317 61,3 8,1
5 TILANGO TILOTE 321 309 96,3 311 96,9 310 96,6 -0,3
6 BATUDAA PANTAI BATUDAA PANTAI 269 189 70,3 162 60,2 183 68,0 3,3
7 BATUDAA BATUDAA 322 232 72,0 214 66,5 214 66,5 7,6
8 BONGOMEME BONGOMEME 543 568 104,6 564 103,9 587 108,1 -3,3
9 TIBAWA TIBAWA 661 663 100,3 608 92,0 650 98,3 2,0
10 PULUBALA PONGONGAILA 560 517 92,3 577 103,0 621 110,9 -20,2
BOLIYOHUTO SIDOMULYO 370 353 95,4 357 96,5 368 99,5 -4,3
11 TOLANGOHULA SUKAMAKMUR 533 349 65,5 342 64,2 529 99,2 -51,5
MOOTILANGO MOOTILANGO 440 327 74,3 312 70,9 272 61,8 16,8
13 ASPARAGA BULULI 307 370 120,5 488 159,0 339 110,4 8,4
14 BILATO BILATO 224 189 84,4 213 95,1 189 84,4 0,0
15 TELAGA JAYA TELAGA JAYA 260 167 64,2 154 59,2 146 56,2 12,5
17 TABONGO TABONGO 404 401 99,3 404 100,0 381 94,3 5,0
18 BONGOMEME MOLOPATODU 287 257 89,5 215 74,9 121 42,2 52,8
JUMLAH (KAB/KOTA) 8.873 7.289 82,1 7.540 85,0 7.472 84,2 -2,5
CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GORONTALO
TAHUN 2011
BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH BAYI BCG POLIO3
NO KECAMATAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 LIMBOTO LIMBOTO 1.140 #DIV/0! #DIV/0! 825 72,4 #DIV/0! #DIV/0! 850 74,6
2 LIMBOTO BARAT LIMBOTO BARAT 585 #DIV/0! #DIV/0! 521 89,1 #DIV/0! #DIV/0! 529 90,4
3 TELAGA BIRU TULADENGGI 659 #DIV/0! #DIV/0! 512 77,7 #DIV/0! #DIV/0! 513 77,8
4 TELAGA MONGOLATO 517 #DIV/0! #DIV/0! 285 55,1 #DIV/0! #DIV/0! 376 72,7
5 TILANGO TILOTE 321 #DIV/0! #DIV/0! 309 96,3 #DIV/0! #DIV/0! 306 95,3
6 TALAGA JAYA BATUDAA PANTAI 269 #DIV/0! #DIV/0! 188 69,9 #DIV/0! #DIV/0! 179 66,5
7 BATUDAA PANTAI BATUDAA 322 #DIV/0! #DIV/0! 230 71,4 #DIV/0! #DIV/0! 233 72,4
8 BILUHU BONGOMEME 543 #DIV/0! #DIV/0! 568 104,6 #DIV/0! #DIV/0! 549 101,1
9 BATUDAA TIBAWA 661 #DIV/0! #DIV/0! 591 89,4 #DIV/0! #DIV/0! 631 95,5
10 TABONGO BUHU 281 #DIV/0! #DIV/0! 272 96,8 #DIV/0! #DIV/0! 190 67,6
11 BONGOMEME PONGONGAILA 560 #DIV/0! #DIV/0! 487 87,0 #DIV/0! #DIV/0! 601 107,3
SIDOMULYO 370 #DIV/0! #DIV/0! 339 91,6 #DIV/0! #DIV/0! 350 94,6
12 TIBAWA SUKAMAKMUR 533 #DIV/0! #DIV/0! 351 65,9 #DIV/0! #DIV/0! 350 65,7
MOOTILANGO 440 #DIV/0! #DIV/0! 334 75,9 #DIV/0! #DIV/0! 326 74,1
13 PULUBALA BULULI 307 #DIV/0! #DIV/0! 329 107,2 #DIV/0! #DIV/0! 448 145,9
14 BOLIYOHUTO BILATO 224 #DIV/0! #DIV/0! 184 82,1 #DIV/0! #DIV/0! 215 96,0
15 BILATO TELAGA JAYA 260 #DIV/0! #DIV/0! 203 78,1 #DIV/0! #DIV/0! 154 59,2
17 TOLANGOHULA TABONGO 404 #DIV/0! #DIV/0! 381 94,3 #DIV/0! #DIV/0! 384 95,0
18 ASPARAGA MOLOPATODU 287 #DIV/0! #DIV/0! 178 62,0 #DIV/0! #DIV/0! 229 79,8
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 8.873 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 7.134 80,4 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 7.507 84,6
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GORONTALO
TAHUN 2011
2 LIMBOTO BARAT LIMBOTO BARAT 103 101 204 0,0 0,0 5 2,5
PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GORONTALO
TAHUN 2011
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GORONTALO
TAHUN 2011
2 LIMBOTO BARAT LIMBOTO BARAT 868 836 1.704 0,0 0,0 1.984 116,4
3 TELAGA BIRU TULADENGGI 932 899 1.831 0,0 0,0 2.105 115,0
6 TALAGA JAYA TALAGA JAYA 637 402 1.039 0,0 0,0 277 26,7
7 BATUDAA PANTAI BATUDAA PANTAI 374 368 742 0,0 0,0 695 93,7
BALITA
DITIMBANG BB NAIK BGM
NO KECAMATAN PUSKESMAS BALITA YANG ADA
L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLA % JUMLA % JUMLAH % JUMLA % JUMLA % JUMLA %
H H H H H
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
2 LIMBOTO BARAT LIMBOTO BARAT 2.130 1.308 61,4 883 67,5 681 52,1
6 TALAGA JAYA TALAGA JAYA 979 807 82,4 604 74,8 85 10,5
7 BATUDAA PANTAI BATUDAA PANTAI 1.177 958 81,4 748 78,1 291 30,4
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 33.255 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 23.887 71,8 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 19.717 82,5 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 2.571 10,8
CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAW ATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GORONTALO
TAHUN 2011
JUMLAH (KAB/KOTA) 120 103 223 120 100,0 103 100,0 223 100,0
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISW A SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GORONTALO
TAHUN 2011
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GORONTALO
TAHUN 2011
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GORONTALO
TAHUN 2011
USILA (60TAHUN+)
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 LIMBOTO LIMBOTO 5.214 5.997 11.211 3.479 66,72 945 15,76 4.424 39,46
2 LIMBOTO BARAT LIMBOTO BARAT 444 582 1.026 300 67,57 1.292 221,99 1.592 155,17
3 TELAGA BIRU TULADENGGI 450 279 729 88 19,56 406 145,52 494 67,76
10 TABONGO TABONGO 251 56 307 290 115,54 410 732,14 700 228,01
BUHU 104 100 204 135 129,81 350 350,00 485 237,75
14 BOLIYOHUTO SIDOMULYO 1.826 2.190 4.016 545 29,85 2.550 116,44 3.095 77,07
16 MOOTILANGO MOOTILANGO 1.047 3.414 4.461 1.045 99,81 1.014 29,70 2.059 46,16
JUMLAH (KAB/KOTA) 10.540 12.888 23.428 6.193 58,76 7.552 58,60 13.745 58,67
PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
KABUPATEN/KOTA GORONTALO
TAHUN 2011
4 KERACUNAN MAKANAN 2 1 4.903 464 #DIV/0! #DIV/0! 9,46 2 #DIV/0! #DIV/0! 0,43
DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GORONTALO
TAHUN 2011
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GORONTALO
TAHUN 2011
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GORONTALO
TAHUN 2011
1 LIMBOTO LIMBOTO 34 - 0,0 0,0 1.305 #DIV/0! #DIV/0! 936 71,7 - ##### ##### - #####
2 LIMBOTO BARAT LIMBOTO BARAT 20 - 0,0 0,0 619 #DIV/0! #DIV/0! 573 92,6 - ##### ##### - #####
3 TELAGA BIRU TULADENGGI 22 - 0,0 0,0 710 #DIV/0! #DIV/0! 609 85,8 - ##### ##### - #####
4 TELAGA MONGOLATO 13 - 0,0 0,0 506 #DIV/0! #DIV/0! 291 57,5 - ##### ##### - #####
5 TILANGO TILOTE 10 - 0,0 0,0 325 #DIV/0! #DIV/0! 253 77,8 - ##### ##### - #####
6 TALAGA JAYA TALAGA JAYA 8 - 0,0 0,0 263 #DIV/0! #DIV/0! 115 43,7 - ##### ##### - #####
7 BATUDAA PANTAI BATUDAA PANTAI 12 - 0,0 0,0 298 #DIV/0! #DIV/0! 298 100,0 - ##### ##### - #####
8 BILUHU BILUHU - - #DIV/0! #DIV/0! 249 #DIV/0! #DIV/0! 249 100,0 - ##### ##### - #####
9 BATUDAA BATUDAA 13 - 0,0 0,0 374 #DIV/0! #DIV/0! 366 97,9 - ##### ##### - #####
10 TABONGO TABONGO 13 - 0,0 0,0 485 #DIV/0! #DIV/0! 485 100,0 - ##### ##### - #####
11 BONGOMEME BONGOMEME 23 - 0,0 0,0 671 #DIV/0! #DIV/0! 671 100,0 - ##### ##### - #####
MOLOPATODU 10 - 0,0 0,0 323 #DIV/0! #DIV/0! 297 92,0 - ##### ##### - #####
12 TIBAWA TIBAWA 22 - 0,0 0,0 3.644 #DIV/0! #DIV/0! 702 19,3 - ##### ##### - #####
BUHU - - #DIV/0! #DIV/0! 359 #DIV/0! #DIV/0! 355 98,9 - ##### ##### - #####
13 PULUBALA PONGONGAILA - - #DIV/0! #DIV/0! 477 #DIV/0! #DIV/0! 453 95,0 - ##### ##### - #####
14 BOLIYOHUTO SIDOMULYO 17 - 0,0 0,0 293 #DIV/0! #DIV/0! 293 100,0 - ##### ##### - #####
15 BILATO BILATO 10 - 0,0 0,0 206 #DIV/0! #DIV/0! 206 100,0 - ##### ##### - #####
16 MOOTILANGO MOOTILANGO 20 - 0,0 0,0 531 #DIV/0! #DIV/0! 531 100,0 - ##### ##### - #####
17 TOLANGOHULA SUKAMAKMUR - - #DIV/0! #DIV/0! 534 #DIV/0! #DIV/0! 534 100,0 - ##### ##### - #####
18 ASPARAGA BULULI - - #DIV/0! #DIV/0! 384 #DIV/0! #DIV/0! 273 71,1 - ##### ##### - #####
JUMLAH (KAB/ KOTA) 247 - 0,0 - 0,0 - - 12.556 - #DIV/0! - #DIV/0! 8.490 67,6 - - - - ##### - ##### - #####
PENYULUHAN KESEHATAN
1 2 3 4 5
1 LIMBOTO LIMBOTO 0 0
4 TELAGA MONGOLATO 9 0
5 TILANGO TILOTE 0 0
8 BILUHU BILUHU 0 0
10 TABONGO TABONGO 13 0
11 BONGOMEME BONGOMEME 38 0
MOLOPATODU 0 0
12 TIBAWA TIBAWA 95 3
BUHU 0 0
13 PULUBALA PONGONGAILA 0 0
14 BOLIYOHUTO SIDOMULYO 0 0
15 BILATO BILATO 0 0
16 MOOTILANGO MOOTILANGO 0 0
17 TOLANGOHULA SUKAMAKMUR 0 0
18 ASPARAGA BULULI 0 0
2 Rumah Sakit
CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GORONTALO
TAHUN 2011
PERSENTASE (KAB/KOTA) #DIV/0! #DIV/0! 0,0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0 #DIV/0! #DIV/0! 34,9 #DIV/0! #DIV/0! 0,0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GORONTALO
TAHUN 2011
1 LIMBOTO LIMBOTO 14.198 #DIV/0! #DIV/0! 14.198 100,0 #DIV/0! #DIV/0! 8.238 58,0 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
2 LIMBOTO BARAT LIMBOTO BARAT 10.239 #DIV/0! #DIV/0! 10.239 100,0 #DIV/0! #DIV/0! 6.894 67,3 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
3 TELAGA BIRU TULADENGGI 8.220 #DIV/0! #DIV/0! 8.220 100,0 #DIV/0! #DIV/0! 4.231 51,5 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
4 TELAGA MONGOLATO 5.777 #DIV/0! #DIV/0! 5.777 100,0 #DIV/0! #DIV/0! 6.013 104,1 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
5 TILANGO TILOTE 5.003 #DIV/0! #DIV/0! 5.003 100,0 #DIV/0! #DIV/0! 7.321 146,3 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
6 TALAGA JAYA TALAGA JAYA 3.607 #DIV/0! #DIV/0! 3.607 100,0 #DIV/0! #DIV/0! 525 14,6 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
7 BATUDAA PANTAI BATUDAA PANTAI 3.202 #DIV/0! #DIV/0! 3.202 100,0 #DIV/0! #DIV/0! 2.831 88,4 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
8 BILUHU BILUHU 3.050 #DIV/0! #DIV/0! 3.050 100,0 #DIV/0! #DIV/0! 4 0,1 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
9 BATUDAA BATUDAA 3.235 #DIV/0! #DIV/0! 3.235 100,0 #DIV/0! #DIV/0! 3.166 97,9 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
10 TABONGO TABONGO 4.003 #DIV/0! #DIV/0! 4.003 100,0 #DIV/0! #DIV/0! 546 13,6 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
11 BONGOMEME BONGOMEME 7.728 #DIV/0! #DIV/0! 7.728 100,0 #DIV/0! #DIV/0! 11.532 149,2 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
MOLOPATODU 3.901 #DIV/0! #DIV/0! 3.901 100,0 #DIV/0! #DIV/0! 2.027 52,0 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
12 TIBAWA TIBAWA 10.367 #DIV/0! #DIV/0! 10.367 100,0 #DIV/0! #DIV/0! 4.821 46,5 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
BUHU 5.404 #DIV/0! #DIV/0! 5.404 100,0 #DIV/0! #DIV/0! 2.346 43,4 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
13 PULUBALA PONGONGAILA 8.879 #DIV/0! #DIV/0! 8.879 100,0 #DIV/0! #DIV/0! 4.694 52,9 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
14 BOLIYOHUTO SIDOMULYO 8.218 #DIV/0! #DIV/0! 8.218 100,0 #DIV/0! #DIV/0! 2.880 35,0 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
15 BILATO BILATO 2.608 #DIV/0! #DIV/0! 2.608 100,0 #DIV/0! #DIV/0! 3.282 125,8 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
16 MOOTILANGO MOOTILANGO 7.778 #DIV/0! #DIV/0! 7.778 100,0 #DIV/0! #DIV/0! 6.256 80,4 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
17 TOLANGOHULA SUKAMAKMUR 4.806 #DIV/0! #DIV/0! 4.806 100,0 #DIV/0! #DIV/0! 2.810 58,5 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
18 ASPARAGA BULULI 3.733 #DIV/0! #DIV/0! 3.733 100,0 #DIV/0! #DIV/0! 178 4,8 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
JUMLAH (KAB/KOTA) - - 123.956 - #DIV/0! - #DIV/0! 123.956 100,0 - #DIV/0! - #DIV/0! 80.595 65,0 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0,0
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GORONTALO
TAHUN 2011
1 LIMBOTO LIMBOTO - - 14.198 #DIV/0! #DIV/0! 8.238 58,0 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
2 LIMBOTO BARAT LIMBOTO BARAT - - 10.239 #DIV/0! #DIV/0! 6.894 67,3 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
3 TELAGA BIRU TULADENGGI - - 8.220 #DIV/0! #DIV/0! 4.231 51,5 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
4 TELAGA MONGOLATO - - 5.777 #DIV/0! #DIV/0! 6.013 104,1 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
5 TILANGO TILOTE - - 5.003 #DIV/0! #DIV/0! 7.321 146,3 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
6 TALAGA JAYA TALAGA JAYA - - 3.607 #DIV/0! #DIV/0! 525 14,6 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
7 BATUDAA PANTAI BATUDAA PANTAI - - 3.202 #DIV/0! #DIV/0! 2.831 88,4 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
9 BATUDAA BATUDAA - - 3.235 #DIV/0! #DIV/0! 3.166 97,9 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
10 TABONGO TABONGO - - 4.003 #DIV/0! #DIV/0! 546 13,6 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
11 BONGOMEME BONGOMEME - - 7.728 #DIV/0! #DIV/0! 11.532 149,2 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
12 TIBAWA TIBAWA - - 10.367 #DIV/0! #DIV/0! 4.821 46,5 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
13 PULUBALA PONGONGAILA - - 8.879 #DIV/0! #DIV/0! 4.694 52,9 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
14 BOLIYOHUTO SIDOMULYO - - 8.218 #DIV/0! #DIV/0! 2.880 35,0 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
15 BILATO BILATO - - 2.608 #DIV/0! #DIV/0! 3.282 125,8 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
16 MOOTILANGO MOOTILANGO - - 7.778 #DIV/0! #DIV/0! 6.256 80,4 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
17 TOLANGOHULA SUKAMAKMUR - - 4.806 #DIV/0! #DIV/0! 2.810 58,5 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
18 ASPARAGA BULULI - - 3.733 #DIV/0! #DIV/0! 178 4,8 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
JUMLAH (KAB/KOTA) - - 123.956 - #DIV/0! - #DIV/0! 80.595 65,0 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0,0
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA GORONTALO
TAHUN 2011
- - -
JUMLAH PASIEN
JUMLAH
a b PASIEN KELUAR
JUMLAH HARI
NO NAMA RUMAH SAKIT JENIS RS TEMPAT PASIEN KELUAR PASIEN KELUAR BOR LOS TOI
MATI ≥ 48 JAM PERAWATAN
TIDUR (HIDUP + MATI) MATI
DIRAWAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 RSUD Dr.M.M.Dunda RS Umum 218 12.204 400 139 54.655 68,7 3,8 2,0
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GORONTALO
TAHUN 2011
RUMAH TANGGA
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH % DIPANTAU BER PHBS * %
JUMLAH DIPANTAU
1 2 3 4 5 6 7 8
RUMAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH YANG JUMLAH YANG JUMLAH YANG % RUMAH
% DIPERIKSA
ADA DIPERIKSA SEHAT SEHAT
1 2 3 4 5 6 7 8
1 LIMBOTO LIMBOTO 6.874 6.874 100,0 4.263 62,0
2 LIMBOTO BARAT LIMBOTO BARAT 4.585 4.585 100,0 3.379 73,7
3 TELAGA BIRU TULADENGGI 5.267 5.267 100,0 3.325 63,1
4 TELAGA MONGOLATO 3.542 3.542 100,0 2.708 76,5
5 TILANGO TILOTE 2.010 2.010 100,0 1.364 67,9
6 TALAGA JAYA TALAGA JAYA 1.950 1.950 100,0 1.147 58,8
7 BATUDAA PANTAI BATUDAA PANTAI 2.181 2.181 100,0 1.848 84,7
8 BILUHU BILUHU 1.744 1.744 100,0 1.210 69,4
9 BATUDAA BATUDAA 2.721 2.721 100,0 1.837 67,5
10 TABONGO TABONGO 4.764 4.764 100,0 2.437 51,2
11 BONGOMEME BONGOMEME 4.991 4.991 100,0 4.484 89,8
MOLOPATODU 2.261 2.261 100,0 1.287 56,9
12 TIBAWA TIBAWA 5.381 5.381 100,0 4.701 87,4
BUHU 2.165 2.165 100,0 1.097 50,7
13 PULUBALA PONGONGAILA 4.983 4.983 100,0 3.981 79,9
14 BOLIYOHUTO SIDOMULYO 4.371 4.371 100,0 3.959 90,6
15 BILATO BILATO 1.810 1.810 100,0 1.010 55,8
16 MOOTILANGO MOOTILANGO 3.018 3.018 100,0 1.675 55,5
17 TOLANGOHULA SUKAMAKMUR 7.066 7.066 100,0 2.548 36,1
18 ASPARAGA BULULI 2.885 2.885 100,0 1.355 47,0
PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GORONTALO
TAHUN 2011
PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GORONTALO
TAHUN 2011
1 LIMBOTO LIMBOTO 11.576 11.576 100,0 0,0 2.401 20,7 543 4,7 4.601 39,7 35 0,3 0,0 357 3,1 7.937 68,6
2 LIMBOTO BARAT LIMBOTO BARAT 6.806 6.806 100,0 0,0 344 5,1 918 13,5 3.017 44,3 226 3,3 0,0 30 0,4 4.535 66,6
3 TELAGA BIRU TULADENGGI 7.316 7.316 100,0 0,0 128 1,7 91 1,2 2.888 39,5 496 6,8 0,0 644 8,8 4.247 58,1
4 TELAGA MONGOLATO 5.636 5.636 100,0 0,0 242 4,3 2 0,0 2.992 53,1 600 10,6 0,0 260 4,6 4.096 72,7
5 TILANGO TILOTE 3.291 3.291 100,0 0,0 210 6,4 336 10,2 2.044 62,1 141 4,3 0,0 - 0,0 2.731 83,0
6 TALAGA JAYA TALAGA JAYA 2.771 2.771 100,0 0,0 138 5,0 117 4,2 1.996 72,0 167 6,0 0,0 17 0,6 2.435 87,9
7 BATUDAA PANTAI BATUDAA PANTAI 3.460 3.460 100,0 0,0 0,0 - 0,0 528 15,3 2.270 65,6 0,0 528 15,3 3.326 96,1
8 BILUHU BILUHU 2.119 2.119 100,0 0,0 0,0 20 0,9 353 16,7 1.537 72,5 0,0 - 0,0 1.910 90,1
9 BATUDAA BATUDAA 3.718 3.718 100,0 0,0 411 11,1 18 0,5 1.475 39,7 - 0,0 0,0 15 0,4 1.919 51,6
10 TABONGO TABONGO 5.017 5.017 100,0 0,0 25 0,5 121 2,4 2.497 49,8 106 2,1 0,0 214 4,3 2.963 59,1
11 BONGOMEME BONGOMEME 6.588 6.588 100,0 0,0 0,0 632 9,6 5.465 83,0 96 1,5 0,0 214 3,2 6.407 97,3
MOLOPATODU 2.851 2.851 100,0 0,0 0,0 66 2,3 265 9,3 - 0,0 0,0 - 0,0 331 11,6
12 TIBAWA TIBAWA 7.293 7.293 100,0 0,0 324 4,4 330 4,5 5.994 82,2 112 1,5 0,0 122 1,7 6.882 94,4
BUHU 3.463 3.463 100,0 0,0 0,0 6 0,2 1.643 47,4 112 3,2 0,0 125 3,6 1.886 54,5
13 PULUBALA PONGONGAILA 6.081 6.081 100,0 0,0 2.356 38,7 45 0,7 1.434 23,6 - 0,0 0,0 783 12,9 4.618 75,9
14 BOLIYOHUTO SIDOMULYO 4.523 4.523 100,0 0,0 102 2,3 2 0,0 1.590 35,2 206 4,6 0,0 230 5,1 2.130 47,1
15 BILATO BILATO 2.569 2.569 100,0 0,0 0,0 - 0,0 223 8,7 64 2,5 0,0 - 0,0 287 11,2
16 MOOTILANGO MOOTILANGO 4.667 4.667 100,0 0,0 20 0,4 5 0,1 754 16,2 - 0,0 0,0 27 0,6 806 17,3
17 TOLANGOHULA SUKAMAKMUR 5.830 5.830 100,0 0,0 364 6,2 31 0,5 5.305 91,0 431 7,4 0,0 - 0,0 6.131 105,2
18 ASPARAGA BULULI 3.321 3.321 100,0 0,0 0,0 - 0,0 1.298 39,1 - 0,0 0,0 15 0,5 1.313 39,5
JUMLAH (KAB/KOTA) 98.896 98.896 100,0 - 0,0 7.065 7,1 3.283 3,3 46.362 46,9 6.599 6,7 - 0,0 3.581 3,6 66.890 67,6
PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GORONTALO
TAHUN 2011
1 LIMBOTO LIMBOTO 11.576 0,0 0,0 2.401 20,7 0,0 543 4,7 4.601 39,7 35 0,3 0,0 0,0 0,0 0,0 357 3,1 7.937 68,6
2 LIMBOTO BARAT LIMBOTO BARAT 6.806 0,0 0,0 344 5,1 0,0 918 13,5 3.017 44,3 226 3,3 0,0 0,0 0,0 0,0 30 0,4 4.535 66,6
3 TELAGA BIRU TULADENGGI 7.316 0,0 0,0 128 1,7 0,0 91 1,2 2.888 39,5 496 6,8 0,0 0,0 0,0 0,0 644 8,8 4.247 58,1
4 TELAGA MONGOLATO 5.636 0,0 0,0 242 4,3 0,0 2 0,0 2.992 53,1 600 10,6 0,0 0,0 0,0 0,0 260 4,6 4.096 72,7
5 TILANGO TILOTE 3.291 0,0 0,0 210 6,4 0,0 336 10,2 2.044 62,1 141 4,3 0,0 0,0 0,0 0,0 - 0,0 2.731 83,0
6 TALAGA JAYA TALAGA JAYA 2.771 0,0 0,0 138 5,0 0,0 117 4,2 1.996 72,0 167 6,0 0,0 0,0 0,0 0,0 17 0,6 2.435 87,9
7 BATUDAA PANTAI BATUDAA PANTAI 3.460 0,0 0,0 0,0 0,0 - 0,0 528 15,3 2.270 65,6 0,0 0,0 0,0 0,0 528 15,3 3.326 96,1
8 BILUHU BILUHU 2.119 0,0 0,0 0,0 0,0 20 0,9 353 16,7 1.537 72,5 0,0 0,0 0,0 0,0 - 0,0 1.910 90,1
9 BATUDAA BATUDAA 3.718 0,0 0,0 411 11,1 0,0 18 0,5 1.475 39,7 - 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 15 0,4 1.919 51,6
10 TABONGO TABONGO 5.017 0,0 0,0 25 0,5 0,0 121 2,4 2.497 49,8 106 2,1 0,0 0,0 0,0 0,0 214 4,3 2.963 59,1
11 BONGOMEME BONGOMEME 6.588 0,0 0,0 0,0 0,0 632 9,6 5.465 83,0 96 1,5 0,0 0,0 0,0 0,0 214 3,2 6.407 97,3
MOLOPATODU 2.851 0,0 0,0 0,0 0,0 66 2,3 265 9,3 - 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 - 0,0 331 11,6
12 TIBAWA TIBAWA 7.293 0,0 0,0 324 4,4 0,0 330 4,5 5.994 82,2 112 1,5 0,0 0,0 0,0 0,0 122 1,7 6.882 94,4
BUHU 3.463 0,0 0,0 0,0 0,0 6 0,2 1.643 47,4 112 3,2 0,0 0,0 0,0 0,0 125 3,6 1.886 54,5
13 PULUBALA PONGONGAILA 6.081 0,0 0,0 2.356 38,7 0,0 45 0,7 1.434 23,6 - 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 783 12,9 4.618 75,9
14 BOLIYOHUTO SIDOMULYO 4.523 0,0 0,0 102 2,3 0,0 2 0,0 1.590 35,2 206 4,6 0,0 0,0 0,0 0,0 230 5,1 2.130 47,1
15 BILATO BILATO 2.569 0,0 0,0 0,0 0,0 - 0,0 223 8,7 64 2,5 0,0 0,0 0,0 0,0 - 0,0 287 11,2
16 MOOTILANGO MOOTILANGO 4.667 0,0 0,0 20 0,4 0,0 5 0,1 754 16,2 - 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 27 0,6 806 17,3
17 TOLANGOHULA SUKAMAKMUR 5.830 0,0 0,0 364 6,2 0,0 31 0,5 5.305 91,0 431 7,4 0,0 0,0 0,0 0,0 - 0,0 6.131 105,2
18 ASPARAGA BULULI 3.321 0,0 0,0 0,0 0,0 - 0,0 1.298 39,1 - 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 15 0,5 1.313 39,5
JUMLAH (KAB/KOTA) 98.896 - 0,0 - 0,0 7.065 7,1 - 0,0 3.283 3,3 46.362 46,9 6599 6,7 - 0,0 - 0,0 - 0,0 0 0,0 3.581 3,6 66.890 67,6
PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GORONTALO
TAHUN 2011
1 LIMBOTO LIMBOTO 11.576 2.963 25,6 2.963 100,0 2.654 89,6 4.172 36,0 4.172 100,0 3.734 89,5 5.121 44,2 5.121 100,0 2.674 52,2
2 LIMBOTO BARAT LIMBOTO BARAT 6.806 2.141 31,5 2.141 100,0 1.743 81,4 4.714 69,3 4.714 100,0 2.078 44,1 5.014 73,7 5.014 100,0 2.159 43,1
3 TELAGA BIRU TULADENGGI 7.316 1.968 26,9 1.968 100,0 1.968 100,0 5.363 73,3 5.363 100,0 1.180 22,0 4.764 65,1 4.764 100,0 3.286 69,0
4 TELAGA MONGOLATO 5.636 2.136 37,9 2.136 100,0 2.053 96,1 3.515 62,4 3.515 100,0 129 3,7 3.362 59,7 3.362 100,0 1.538 45,7
5 TILANGO TILOTE 3.291 885 26,9 885 100,0 759 85,8 2.934 89,2 2.934 100,0 957 32,6 1.732 52,6 1.732 100,0 770 44,5
6 TALAGA JAYA TALAGA JAYA 2.771 1.283 46,3 1.283 100,0 1.012 78,9 1.750 63,2 1.750 100,0 875 50,0 2.137 77,1 2.137 100,0 1.097 51,3
7 BATUDAA PANTAI BATUDAA PANTAI 3.460 533 15,4 533 100,0 485 91,0 2.379 68,8 2.379 100,0 178 7,5 2.195 63,4 2.195 100,0 511 23,3
8 BILUHU BILUHU 2.119 317 15,0 317 100,0 279 88,0 2.087 98,5 2.087 100,0 43 2,1 1.890 89,2 1.890 100,0 374 19,8
9 BATUDAA BATUDAA 3.718 1.160 31,2 1.160 100,0 864 74,5 2.558 68,8 2.558 100,0 733 28,7 2.721 73,2 2.721 100,0 1.100 40,4
10 TABONGO TABONGO 5.017 1.370 27,3 1.370 100,0 1.170 85,4 3.550 70,8 3.550 100,0 507 14,3 3.717 74,1 3.717 100,0 1.077 29,0
11 BONGOMEME BONGOMEME 6.588 2.838 43,1 2.838 100,0 1.812 63,8 5.049 76,6 5.049 100,0 1.189 23,5 5.083 77,2 5.083 100,0 2.556 50,3
MOLOPATODU 2.851 250 8,8 250 100,0 250 100,0 2.195 77,0 2.195 100,0 678 30,9 230 8,1 230 100,0 42 18,3
12 TIBAWA TIBAWA 7.293 2.406 33,0 2.406 100,0 2.361 98,1 5.140 70,5 5.140 100,0 1.589 30,9 5.550 76,1 5.550 100,0 4.158 74,9
BUHU 3.463 269 7,8 269 100,0 253 94,1 2.483 71,7 2.483 100,0 86 3,5 2.165 62,5 2.165 100,0 336 15,5
13 PULUBALA PONGONGAILA 6.081 4.432 72,9 4.432 100,0 2.526 57,0 5.835 96,0 5.835 100,0 387 6,6 4.983 81,9 4.983 100,0 2.923 58,7
14 BOLIYOHUTO SIDOMULYO 4.523 1.643 36,3 1.643 100,0 1.045 63,6 3.868 85,5 3.868 100,0 217 5,6 3.749 82,9 3.749 100,0 1.240 33,1
15 BILATO BILATO 2.569 417 16,2 417 100,0 297 71,2 708 27,6 708 100,0 30 4,2 935 36,4 935 100,0 50 5,3
16 MOOTILANGO MOOTILANGO 4.667 812 17,4 812 100,0 733 90,3 1.254 26,9 1.254 100,0 115 9,2 3.012 64,5 3.012 100,0 326 10,8
17 TOLANGOHULA SUKAMAKMUR 5.830 2.824 48,4 2.824 100,0 2.556 90,5 4.560 78,2 4.560 100,0 2.187 48,0 3.848 66,0 3.848 100,0 3.440 89,4
18 ASPARAGA BULULI 3.321 424 12,8 424 100,0 327 77,1 2.600 78,3 2.600 100,0 567 21,8 2.356 70,9 2.356 100,0 87 3,7
JUMLAH (KAB/KOTA) 98.896 31.071 31,4 31.071 100,0 25.147 80,9 66.714 67,5 66.714 100,0 17.459 26,2 64.564 65,3 64.564 100,0 29.744 46,1
PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GORONTALO
TAHUN 2011
JUMLAH YG
JUMLAH YG
JUMLAH YG
JUMLAH YG
JUMLAH YG
DIPERIKSA
DIPERIKSA
DIPERIKSA
DIPERIKSA
DIPERIKSA
% SEHAT
% SEHAT
% SEHAT
% SEHAT
% SEHAT
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
SEHAT
SEHAT
SEHAT
SEHAT
SEHAT
NO KECAMATAN PUSKESMAS
ADA
ADA
ADA
ADA
ADA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 24
2 LIMBOTO BARAT LIMBOTO BARAT - - - - 1 1 1 100,00 1 1 - - 153 153 66 43,14 155 155 67 43,226
6 TALAGA JAYA TALAGA JAYA - - - - - - - - 1 - - - 113 113 10 8,85 114 113 10 8,8496
7 BATUDAA PANTAI BATUDAA PANTAI - - - - - - - - 6 6 6 100,00 110 110 110 100,00 116 116 116 100
MOLOPATODU - - - - - - - - 3 3 - - 9 9 - - 12 12 0 0
BUHU - - - - - - - - 4 4 - - 60 11 - - 64 15 0 0
17 TOLANGOHULA SUKAMAKMUR - - - - 9 8 7 87,50 2 2 - - 320 279 187 67,03 331 289 194 67,128
18 ASPARAGA BULULI - - - - 1 1 - - 2 2 - - 54 26 - - 57 29 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 13 11 11 100,00 75 65 60 92,31 52 47 15 31,91 1.682 1.261 663 52,58 1.822 1.384 749 54,12
INSTALASI
SARANA PELAYANAN
PENGOLAHAN AIR SARANA PENDIDIKAN SARANA IBADAH PERKANTORAN SARANA LAIN JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS KESEHATAN
MINUM
JUMLA DIBINA % JUMLA DIBINA % JUMLA DIBINA % JUMLA DIBINA % JUMLA DIBINA % JUMLA DIBINA % JUMLA DIBINA %
H H H H H H H
1 2 3 4 5 6 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 LIMBOTO LIMBOTO 12 12 100,0 17 17 100,0 85 53 62,4 73 54 74,0 70 41 58,6 1 1 100,0 258 178 69,0
2 LIMBOTO BARAT LIMBOTO BARAT 11 11 100,0 - - #DIV/0! 60 60 100,0 44 44 100,0 15 15 100,0 - - #DIV/0! 130 130 100,0
3 TELAGA BIRU TULADENGGI 14 14 100,0 9 9 100,0 54 54 100,0 50 50 100,0 - - #DIV/0! 1 1 100,0 128 128 100,0
6 TALAGA JAYA TALAGA JAYA 5 5 100,0 3 3 100,0 30 30 100,0 18 18 100,0 18 18 100,0 - - #DIV/0! 74 74 100,0
7 BATUDAA PANTAI BATUDAA PANTAI 9 1 11,1 - - #DIV/0! 40 40 100,0 24 24 100,0 20 20 100,0 - - #DIV/0! 93 85 91,4
12 TIBAWA TIBAWA 11 11 100,0 - - #DIV/0! 53 53 100,0 54 54 100,0 25 25 100,0 2 2 100,0 145 145 100,0
13 PULUBALA PONGONGAILA 10 9 90,0 - - #DIV/0! 40 39 97,5 54 52 96,3 17 15 88,2 - - #DIV/0! 121 115 95,0
17 TOLANGOHULA SUKAMAKMUR 11 11 100,0 5 5 100,0 51 48 94,1 57 53 93,0 25 - - 2 1 50,0 151 118 78,1
JUMLAH (KAB/KOTA) 171 158 92,4 49 43 87,8 748 561 75,0 697 538 77,2 357 222 62,2 14 8 57,1 2.036 1.530 75,1
PEMILIKAN/PENGELOLA
NO FASILITAS KESEHATAN
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR
KABUPATEN/KOTA GORONTALO
TAHUN 2011
4 PUSKESMAS 20 20 100,00
POSYANDU POSYANDU
NO KECAMATAN PUSKESMAS PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH AKTIF
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 LIMBOTO LIMBOTO 0 0,00 20 44,44 25 55,56 0,00 45 100,00 45 100,00
2 LIMBOTO BARAT LIMBOTO BARAT 0 0,00 20 100,00 0,00 0,00 20 100,00 20 100,00
3 TELAGA BIRU TULADENGGI 0 0,00 25 100,00 0,00 0,00 25 100,00 25 100,00
4 TELAGA MONGOLATO 0 0,00 10 100,00 0,00 0,00 10 100,00 10 100,00
5 TILANGO TILOTE 0 0,00 13 100,00 0,00 0,00 13 100,00 13 100,00
6 TALAGA JAYA TALAGA JAYA 0 0,00 10 100,00 0,00 0,00 10 100,00 10 100,00
7 BATUDAA PANTAI BATUDAA PANTAI 0 0,00 17 100,00 0,00 0,00 17 100,00 17 100,00
8 BILUHU BILUHU 0 0,00 14 100,00 0,00 0,00 14 100,00 14 100,00
9 BATUDAA BATUDAA 0 0,00 8 50,00 6 37,50 2 12,50 16 100,00 16 100,00
10 TABONGO TABONGO 0 0,00 18 112,50 0,00 0,00 18 112,50 18 100,00
11 BONGOMEME BONGOMEME 0 0,00 29 181,25 0,00 0,00 29 181,25 29 100,00
MOLOPATODU 0 0,00 18 112,50 0,00 0,00 18 112,50 18 100,00
12 TIBAWA TIBAWA 0 0,00 32 200,00 0,00 0,00 32 200,00 32 100,00
BUHU 0 0,00 12 75,00 0,00 0,00 12 75,00 12 100,00
13 PULUBALA PONGONGAILA 0 0,00 28 175,00 0,00 0,00 28 175,00 28 100,00
14 BOLIYOHUTO SIDOMULYO 0 0,00 29 181,25 0,00 0,00 29 181,25 29 100,00
15 BILATO BILATO 0 0,00 11 68,75 0,00 0,00 11 68,75 11 100,00
16 MOOTILANGO MOOTILANGO 0 0,00 30 187,50 0,00 0,00 30 187,50 30 100,00
17 TOLANGOHULA SUKAMAKMUR 0 0,00 27 168,75 0,00 0,00 27 168,75 27 100,00
18 ASPARAGA BULULI 0 0,00 16 100,00 0,00 0,00 16 100,00 16 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0,00 387 92,14 31 7,38 2 0,48 420 100,00 420 100,00
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA 1,30
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ DESA SIAGA DESA SIAGA AKTIF
POSKESDES POSYANDU
KELURAHAN JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 LIMBOTO LIMBOTO 14 12 85,71 4 33,33 4 45
2 LIMBOTO BARAT LIMBOTO BARAT 10 10 100,00 5 50,00 2 20
3 TELAGA BIRU TULADENGGI 15 13 86,67 5 38,46 5 25
4 TELAGA MONGOLATO 9 9 100,00 3 33,33 4 10
5 TILANGO TILOTE 8 7 87,50 6 85,71 2 13
6 TALAGA JAYA TALAGA JAYA 5 5 100,00 2 40,00 2 10
7 BATUDAA PANTAI BATUDAA PANTAI 8 7 87,50 2 28,57 2 17
8 BILUHU BILUHU 9 6 66,67 1 16,67 1 14
9 BATUDAA BATUDAA 9 8 88,89 3 37,50 4 16
10 TABONGO TABONGO 8 9 112,50 2 22,22 3 18
11 BONGOMEME BONGOMEME 15 13 86,67 2 15,38 2 29
MOLOPATODU 10 6 60,00 1 16,67 1 18
12 TIBAWA TIBAWA 11 11 100,00 3 27,27 4 32
BUHU 5 4 80,00 2 50,00 3 12
13 PULUBALA PONGONGAILA 11 10 90,91 4 40,00 3 28
14 BOLIYOHUTO SIDOMULYO 13 9 69,23 1 11,11 2 29
15 BILATO BILATO 10 6 60,00 2 33,33 1 11
16 MOOTILANGO MOOTILANGO 10 10 100,00 2 20,00 2 30
17 TOLANGOHULA SUKAMAKMUR 15 9 60,00 4 44,44 6 27
18 ASPARAGA BULULI 10 4 40,00 2 50,00 2 16
a b
DR SPESIALIS DOKTER UMUM JUMLAH DOKTER GIGI
NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14 9 10 11
1 LIMBOTO - - - - 3 3 - 3 3 - 1 1
2 LIMBOTO BARAT - - - - 2 2 - 2 2 - 1 1
3 TULADENGGI - - - - 4 4 - 4 4 - 1 1
4 MONGOLATO - - - 2 1 3 2 1 3 - 1 1
5 TILOTE - - - - 3 3 - 3 3 -
6 TALAGA JAYA - - - - 3 3 - 3 3 -
7 BATUDAA PANTAI - - - 1 2 3 1 2 3 -
8 BILUHU - - - 2 - 2 2 - 2 -
9 BATUDAA - - - 1 2 3 1 2 3 - 1 1
10 TABONGO - - - - 2 2 - 2 2 -
11 BONGOMEME - - - - 2 2 - 2 2 -
12 MOLOPATODU - - - - 2 2 - 2 2 -
13 TIBAWA - - - - 3 3 - 3 3 1 - 1
14 BUHU - - - - 1 1 - 1 1 -
15 PONGONGAILA - - - - 2 2 - 2 2 -
16 SIDOMULYO - - - 2 - 2 2 - 2 -
17 BILATO - - - - 2 2 - 2 2 -
18 MOOTILANGO - - - 2 - 2 2 - 2 -
19 SUKAMAKMUR - - - - 2 2 - 2 2 - 1 1
20 BULULI - - - 2 - 2 2 - 2 -
BIDAN PERAWAT
NO UNIT KERJA SARJANA KEPERAWATAN a PERAWAT
b
JUMLAH
BIDAN DIII BIDAN JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 LIMBOTO 7 7 14 - 1 7 8 1 7 8
2 LIMBOTO BARAT 4 3 7 - 3 10 13 3 10 13
3 TULADENGGI 6 5 11 - 2 16 18 2 16 18
4 MONGOLATO 8 2 10 - 4 10 14 4 10 14
5 TILOTE 8 2 10 - 1 7 8 1 7 8
6 TALAGA JAYA 1 5 6 - 2 7 9 2 7 9
7 BATUDAA PANTAI 4 2 6 - 4 1 5 4 1 5
8 BILUHU 4 - 4 - 1 4 5 1 4 5
9 BATUDAA 3 3 6 - 4 7 11 4 7 11
10 TABONGO 2 4 6 1 1 2 9 11 2 10 12
11 BONGOMEME 6 1 7 - 1 6 7 1 6 7
12 MOLOPATODU 2 4 6 - 2 1 3 2 1 3
13 TIBAWA 6 1 7 - 4 15 19 4 15 19
14 BUHU 1 3 4 1 1 1 5 6 2 5 7
15 PONGONGAILA 4 5 9 - 2 4 6 2 4 6
16 SIDOMULYO 5 5 10 - 4 6 10 4 6 10
17 BILATO 2 3 5 - 5 - 5 5 - 5
18 MOOTILANGO 6 3 9 1 1 3 5 8 3 6 9
19 SUKAMAKMUR 4 7 11 - 5 3 8 5 3 8
20 BULULI 3 1 4 - 2 5 7 2 5 7
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 86 66 152 1 2 3 53 128 181 54 130 184
1 RS M.M. DUNDA 4 7 11 - 3 3 4 10 14 1 1 2 12 1 1 14
TENAGA KESMAS
NO UNIT KERJA a b JUMLAH
SARJANA KESMAS D-III KESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P L
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 LIMBOTO 4 3 7 1 2 3 5 5 10 1
2 LIMBOTO BARAT - 5 5 - 3 3 - 8 8 -
3 TULADENGGI 1 1 2 - 4 4 1 5 6 1
4 MONGOLATO - 3 3 - 2 2 - 5 5 -
5 TILOTE 1 5 6 2 3 5 3 8 11 1
6 TALAGA JAYA 2 2 4 1 3 4 3 5 8 -
7 BATUDAA PANTAI 2 - 2 - 1 1 2 1 3 -
8 BILUHU - - - 1 - 1 1 - 1 1
9 BATUDAA - 1 1 - 2 2 - 3 3 -
10 TABONGO - - - 1 1 2 1 1 2 1
11 BONGOMEME - 1 1 3 1 4 3 2 5 1
12 MOLOPATODU - 1 1 1 - 1 1 1 2 1
13 TIBAWA 1 2 3 - 2 2 1 4 5 -
14 BUHU - - - - 1 1 - 1 1 -
15 PONGONGAILA - 1 1 2 1 3 2 2 4 1
16 SIDOMULYO - 2 2 1 - 1 1 2 3 1
17 BILATO - - - - - - - - - -
18 MOOTILANGO - 2 2 1 1 2 1 3 4 1
19 SUKAMAKMUR - 2 2 - - - - 2 2 -
20 BULULI 1 - 1 1 - 1 2 - 2 1
- - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 12 31 43 15 27 42 27 58 85 11
1 RS M.M. DUNDA 24 - - - - - 24 1
21 32
3 4
3 4
-
13,5 10,1
-
24 36
TABEL 78
LUAS JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS WILAYAH
DESA KELURAHAN DESA+KEL.
(km 2)
1 2 3 4 5 6
1 LIMBOTO LIMBOTO 52,58 0 14 14
2 LIMBOTO BARAT LIMBOTO BARAT 98,25 10 0 10
3 TELAGA BIRU TULADENGGI 108,25 15 0 15
4 TELAGA MONGOLATO 53,07 9 0 9
5 TILANGO TILOTE 3,95 8 0 8
6 TALAGA JAYA TALAGA JAYA 4,60 5 0 5
7 BATUDAA BATUDAA 69,60 8 0 8
8 TABONGO TABONGO 46,49 9 0 9
9 BATUDAA PANTAI BATUDAA PANTAI 61,00 9 0 9
10 BILUHU BILUHU 91,10 8 0 8
11 BONGOMEME BONGOMEME 189,42 25 0 25
MOLOPATODU
12 TIBAWA TIBAWA 192,28 16 0 16
BUHU
13 PULUBALA PONGONGAILA 240,85 11 0 11
14 BOLIYOHUTO SIDOMULYO 107,25 13 0 13
15 MOOTILANGO MOOTILANGO 151,20 10 0 10
16 TOLANGOHULA SUKAMAKMUR 121,00 15 0 15
17 ASPARAGA BULULI 90,00 10 0 10
18 BILATO BILATO 125,8 10 0 10
7
41.418
23.456
26.775
20.819
12.948
10.481
14.013
17.503
11.865
9.366
37.741
40.063
24.253
15.031
19.731
22.376
13.320
8.838
369.997
ESTIMASI PENDUDUK SASARAN PROGRAM KESEHATAN
PRESENTASE
NO PENDUDUK SASARAN PROGRAM UMUR(TAHUN) /FORMULA
THD POPULASI
1 BAYI 0 2,02
TAHUN 2011
JUMLAH KET
7168
20582
33499
26366
12917
6494
6423
38573
61390
99183
75585
241374
53158
25266
7310
7310
6955
6636
6636
53229
70971
JUMLAH KASUS HYPERTENSI DAN DM THN 2O11