Anda di halaman 1dari 24

PENGARUH BENCANA TERHADAP SIKAP KESIAPSIAGAAN DALAM

MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI DESA KALAMPANGAN KECAMATAN


SABANGAU TAHUN 2020

NAMA :RAMADANI SRI


ANDAYANI NIM :GAB 118 068
MATA KULIAH :METODE PENELITIAN
JURUSAN :ADMINISTRASI NEGARA (B)
DOSEN PENGAMPU:Dr.Syamsuri,S.sos,M.Si

ILMU ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU
POLITIK
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
TAHUN AJARAN 2020
DAFTAR ISI
JUDUL..................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG................................................................2
B.RUMUSAN MASALAH...............................................................1
C.TUJUAN PEMBAHASAAN............................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A.BENCANA BANJIR.....................................................................1
B.FAKTOR PENYEBAB BANJIR.......................................................2
C.CARA MENGATASI BANJIR........................................................3
D.CARA MENANGGULANGI BANJIR...............................................7
DAFTAR PUSTAKA......................................................................1
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT Berkat dan Rahmatnyalah
sehingga saya dapat menyelesaikan proposal penelitian yang bejudul “Kinerja Dinas Sumber
Daya Air dan Drainase Palangka Raya” tepat pada waktunya adapun tujuan dari penulisan
proposal penelitian ini adalah untuk mempelajari cara pembuatan Skripsi Universitas
Palangaka Raya dan untuk memperoleh Gelar Sarjana Administrasi Negara.

Pada kesempatan ini saya hendak menyampaikan terimakasih kepada semua pihak
yang telah memberikan dukungan moril sehingga proposal ini dapat selesai. meskipun telah
berusaha menyelesaikan proposal penelitian ini sebaik mungkin, saya menyadari bahwa
proposal penelitian ini masih ada kekurangan.oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan segala kekurangan dalam
penyusunan proposal penelitian ini, Akhir kata saya berharap semoga proposal penelitian ini
berguna bagi para pembaca dan pihak pihak lain yang berkepentingan
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG

Banjir adalah aliran Air yang relatif tinggi, dan tidak tertampung oleh alur sungai atau
saluran. Aliran yang dimaksud disini adalah aliran air yang sumbernya bisa dari mana saja.
Dan air itu keluar dari sungai atau saluran karena sungai atau salurannya sudah melebihi
kapasitasnya. Kondisi inilah yang disebut banjir. Banjir terbesar yang sudah menjadi tradisi
ini biasaya terjadi setiap 5 tahun sekali. Mengingat keadaan ini selalu terulang dan terulang,

Palangka Raya merupakan Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah yang dikenal
dengan Bumi Tambun Bungai atau Kota Cantik dengan keindahan alamnya yang masih
murni hutan dan juga sungainya sangat berpengaruh untuk kehidupan masyarakat Kalimantan
sendiri karena sungai adalah tempat masyarakat untuk melakukan aktivitas seperti
mencuci,mandi,kakus hingga menjadi sumber pencarian dan juga berpengaruh terhadap
budaya masyarakat setempat dan hutannya sendiri adalah tempat masyarakat mencari sumber
pencarian seprti bercocok tanam untuk sumber pendapatan masyarakat Kalimantan tengah

Khusunya sendiri Masyarakat Kalampangan sumber pencarian nya adalah bercocok


tanam, seprti sayur mayur kangkung, sawi, bayam, tomat, jagung, Lombok dan tidak hanya
sayur melainkan ada buah-buahan juga seperti jambu kristal, buah naga, papaya, pisang dan
masih banyak lagi dengan akan tetapi pemerinta setempat tidak sama sekali peduli dengan
masyrakat contohnya seperti di kalampanagan itu masih sering banjir akan tetapi pemerintah
tidak sama sekali bertindak agar tidak terjadi banjir dan bagaimana untuk mengatasinya
padahal pusat sumber pangan sayur mayur masyarakat Kalimantan tengah khusunya ibu kota
palangkaraya itu ada di kecamatan sebangau kelurahan kalampangan seharusnya pemerintah
berinisiatif untuk menindak lanjuti kenapa sih terjadinya banjir atau bagimana karena
banyaknya
sumber pencarian masyarakat Kalimantan tengah.

hal ini bisa menjadi aset bagi Kalimantan tengah sendiri jika pengelolaannya dan
pemanfaatnya dilakukan dengan benar dan maksimal.salah satu atribut penting yang
menandai keberhasilan suatu pembangunan adalah dimilikinya apartaur pemerintah sebagai
unsur pelaksana, apratur menduduki unsur vital dalam keseluruhan proses penyelenggara
pembangunan.oleh karena itu tidak berlebihan jika dikatakan bahwa keberhasilan
penyelenggara pembangunan sangat tergantung pada kemampuan, kecakapan atau pun
kecerdasan dalam melaksaanakan tugasnya masing-masing sehingga mau tidak mau kinerja
apratur harus segara di bangun agar mampu beradaptasi di Era Globalisasi.

berkaitan berkaitan dengan aset sungai hutan sebagai aset penting di kota palangka
raya khusunya desa kalampangan kecamatan sabangau dalam hal perlu mendapatkan
dukungan sikap Kesiapsiagaan dalam menghadapi Bencana Banjir di Desa Kalampangan
Kecamatan Sabangau Tahun 2020.

1. RUMUSAN MASALAH

Untuk memudahkan penyusunan proposal ini Penulis merumuskan masalah kedalam


beberapa bentuk kalimat pertanyaan, sebagai berikut ini:

1. Apa yang menyebabkan banjir terjadi ?


2. Faktor-faktor apa sajakah yang dapat memicu terjadinya banjir ?
3. Bagaimana cara menngantisipasi banjir ?
4. Bagaimana cara menanggulangi banjir ?
5. Dampak terjadinya banjir ?
6. Usaha-usaha apa saja yang sudah dilakukan Pemerintah Kota Palangka Raya untuk
mengantisipasi dan mencegah banjir tahunan tersebut ?

2. TUJUAN PENELITIAN
1. Penulisan Proposal ini bertujuan untuk mengetahui apa yang menyebabkan banjir
sering kali terjadi agar kita mengetahui cara-cara mengantisipasi dan menanggulangi
banjir tersebut.
2. Dengan adanya proposal ini diharapkan masyarakat mampu mengantisipasi atau
mencegah agar banjir yang sering kali terjadi di kemudian hari.
BAB II
PEMBAHASAN

A. BENCANA BANJIR
Banjir adalah sebuah bencana yang di akibatkan oleh air. Air yang menggenang
atau bahkan mengalir deras pada tidak tempatnya. Inilah yang sering terjadi pada akhir-
akhir ini sangat akrab dengan masyarakat Indonesia. Terutama pada beberpa tahun
terakhir ini. Banyak masyarakat yang kehilangan harta benda mereka. Bahkan, nyawa
mereka akibat banjir. Oleh karena itu alangkah bijaksananya jika kita mencari cara agar
banjir itu tidak lagi di alami oleh masyarakat Indonesia. Jenis-jenis banjir yang terjadi di
Indonesia sebagai berikut :

a. Banjir karena sungainya meluap


Banjir ini biasanya terjadi akibat dari sungai tidak mampu lagi menampung aliran air
yang ada di sungai itu akibat debit airnya sudah melebihi kapasitas. Kalo sudah
seperti ini, airnya itu akan mencari tempat lain, tempat itu ada di kanan kiri sungai
yang biasanya merupakan daerah dataran banjir. air ini bisa juga terjadi akibat
kiriman, bila curah hujan tinggi di hulu sungai dan sistem DAS dari sungai itu rusak
maka luapan airnya akan terjadi di hilir sungai.

b. Banjir lokal.
Banjir ini terjadi akibat air yang berlebihan di tempat itu dan meluap juga di tempat
itu. Pada saat curah hujan tinggi di lokasi setempat dimana kondisi tanah dilokasi itu
sulit dalam melakukan penyerapan air (bisa karena padat,
bisa juga karena kondisinya lembab, dan biasa karena daerah resapan airnya tinggal
sedikit) maka kemungkinan terjadinya banjir lokal akan sangat tinggi sekali.
c. Banjir akibat pasang surut air laut
Saat air laut pasang, ketinggian muka air laut akan meningkat, otomatis
aliran air
dibagian muara sungai akan lebih lambat dibandingkan bila saat laut surut.
Selain
melambat, bila aliran air sungai sudah melebihi kapasitasnya (ditempat yang datar
atau cekungan) maka air itupun akan menyebar kesegala arah dan terjadilah banjir.
d. Banjir akibat pasang surut air laut
Saat air laut pasang, ketinggian muka air laut akan meningkat, otomatis aliran air di
bagian muara sungai akan lebih lambat dibandingkan bila saat laut surut. Selain
melambat, bila aliran air sungai sudah melebihi kapasitasnya (ditempat yang datar
atau cekungan) maka air itupun akan menyebar kesegala arah dan terjadilah banjir.
e. Banjir akibat pasang surut air laut
Saat air laut pasang, ketinggian muka air laut akan meningkat, otomatis aliran air
di
bagian muara sungai akan lebih lambat dibandingkan bila saat laut surut.
Selain
melambat, bila aliran air sungai sudah melebihi kapasitasnya (ditempat yang datar
atau
cekungan) maka air itupun akan menyebar kesegala arah dan terjadilah banjir.

B. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB BANJIR


Pada dasarnya banjir itu disebabkan oleh luapan aliran air yang terjadi pada saluran
atau sungai. Bisa terjadi ditempat yang tinggi maupun tempat yang rendah. Pada saat air
jatuh kepermukaan bumi dalam bentuk hujan (presipitasi), maka air itu akan mengalir ke
tempat yang lebih rendah melalui saluran-saluran atau sungai- sungai dalam bentuk aliran
permukaan (run off) sebagian akan masuk / meresap ke dalam tanah (infiltrasi) dan
sebagiannya lagi akan menguap ke udara (evapotranspirasi).

Sebenarnya banjir merupakan peristiwa yang alami pada daerah dataran banjir,
mengapa bisa alami? Karena dataran banjir terbentuk akibat dari peristiwa banjir. Dataran
banjir merupakan daerah yang terbentuk akibat dari sedimentasi (pengendapan) banjir. Saat
banjir terjadi, tidak hanya air yang di bawa tapi juga tanah
- tanah yang berasal dari hilir aliran sungai. Dataran banjir biasanya terbentuk di daerah
pertemuan- pertemuan sungai. Akibat dari peristiwa sedimentasi ini, dataran banjir
merupakan daerah yang subur bagi pertanian, mempunyai air tanah yang dangkal
sehingga cocok sekali bagi pemukiman dan perkotaan. Itu faktor penyebab banjir yang
alami, sekarang kita lihat yang tidak alami atau akibat dari perubahan.

Ada dua faktor perubahan kenapa banjir terjadi. Pertama itu perubahan lingkungan dimana di
dalamnya ada perubahan iklim, perubahan geomorfologi, perubahan geologi dan perubahan
tata ruang. Dan kedua adalah perubahan dari masyarakat itu sendiri. Hujan merupakan faktor
utama penyebab banjir. Perubahan iklim menyebabkan pola hujan berubah dimana saat ini
hujan yang terjdi mempunyai waktu yang pendek tetapi intensitasnya tinggi. Akibat keadaan
ini saluran-saluran yang ada tidak mampu lagi menampung besarnya aliran permukaan dan
tanah-tanah cepat mengalami penjenuhan.
Perubahan penggunaan lahan dan otomatis juga terjadi perubahan tutupan lahan .
Penggunaan lahan itu ada pemukiman, sawah, tegalan, ladang dllb . Sedangkan tutupan lahan
itu vegetasi yang tumbuh di atas permukaan bumi menyebabkan semakin tingginya aliran
permukaan. Aliran permukaan terjadi apabila curah hujan telah melampaui laju infiltrasi
tanah.

2.3 Cara Mengantisipasi Bencana Banjir

Kita tidak mengharapkan bencana banjir datang ke lingkungan ataupun rumah kita
tetapi sebagai manusiakita harus waspada dan sigap bila banjir ternyata datang
menghampiri kita. Cara mengantisipasi banjir antara lain :

1. Bila hujan deras turun cukup lama, pantau terus keadaan melalui media elektronik
seperti televisi dan terutama radio, sebab ada beberapa radio lokal yang akan terus
mengabarkan kondisi / banjir yang akan terjadi.

2. Siapkan barang-barang seperti: Handphone dengan charger, senter dan baterai


cadangan, makanan dan minuman (menggunakan kemasan anti air atau dibungkus
plastik), Surat-surat berharga atau dokumen penting seperti sertifikat rumah, tanah,
ijasah, dll (dibungkus plastik), Radio kecil, bila handphone anda tidak memiliki
fasilitas Radio FM / televisi, Obat-obatan untuk dalam darurat, termasuk obat-obatan
untuk rawat jalan, Uang tunai, Selimut dan sarung , Pakaian secukupnya agar tidak
menjadi beban berat (bungkus dengan plastik agar tidak basah).

3. Isi bak / drum / torn penampung air hingga penuh terutama untuk yang berada
/ ditempatkan pada lantai atas / tinggi. Hal ini untuk mengantisipasi kekurangan air
bersih di saat sumber air milik anda tercemar oleh air banjir. Untuk yang praktis,
anda dapat mengisi air bersih pada kantung plastik, mengikatnya dengan kuat dan
meletakkannya pada tmpat yang aman.

4. Saat tanda-tanda banjir mulai muncul di rumah / lingkungan anda, siapkan


barang bawaan untuk mengungsi dan pantau terus ketinggian air.
5. Sebelum air mulai meninggi, pindahkan barang-barang ke tempat atau lantai yang
lebih tinggi. Untuk barang-barang yang kecil atau ringan sebaiknya di ikat terlebih
dahulu pada arang yang lebih bert / besar agar tidak hanyut terseret banjir.

6. Bila diperkirakan air akan menggenang lebih tinggi lagi, lakukan evakuasi selagi
mudah untuk dilakukan (sebelum air lebih tinggi), jangan menunggu air benar- benar
tinggi.

7. Tutup keran utama air bersbersih (terutama jika menggunakan air ledeng /
PDAM) bila ketinggian air hendak mencapai keran air.

8. Matikan / putuskan aliran listrik rumah melalui saklar / sikring utama bila
ketinggian air hendak mndekati sikring utama atau bila terlihat
mengkhawatirkan / dapat berbahaya.

9. Bila mengungsi, cobalah cari informasi mengenai tempat penampungan


sementara / posko banjir terdekat.

10. Bila tidak ada posko banjir, cari dan pergilah mengungsi ke tempat yang lebih tinggi
tetapi lokasinya dekat dengan tempat yang lebih tinggi lagi bila dibandingkan dengan
tempat tersebut. Hal ini untuk mencegah bila ternyata air banjir terus meluap / semakin
tinggi.

11. Sebelum air terlalu tinggi, ungsikan terlebih dahulu orang tua / lanjut usia, anak
-anak, wanita dan ibu hamil, dan sisakan dua atau tiga orang pria dewasa yang menjaga
rumah bila anda khawatir akan keselamatan harta benda.

12. Bila anda terlambat mengungsi dan ketinggian air sudah cukup tinggi, pergilah
mengungsi secara berkelompok, agar bila terjadi sesuatu dapat saling tolong-
menolong.
13. Saat mengungsi, jauhi dari saluran air agar tidak terjatuh dan hanyut terseret arus
banjir yang lebih deras.

14. Ketika berjalan menuju tempat pengungsian, pertimbangkan untuk menggunakan tali
tambang untuk mempermudah evakuasi.

15. Siapkan jerigen bekas yang kosong, gabus, perahu, atau alat pelampung lainnya
sehingga bila anda terjebak di atap rumah dengan air yang semakin meninggi, anda
dapat berusaha untuk menyelamatkan diri anda secara darurat.
2.4 Cara Menanggulangi Bencana Banjir

Cara-cara menanggulangi bencana banjir antara lain:

1. Memfungsikan sungai dan selokan sebagaimana mestinya. Karena sungai dan selokan
merupakan tempat aliran air, jangan sampai fungsinya berubah menjadi tempat
sampah.

2. Larangan membuat rumah di dekat sungai. Biasanya, yang mendirikan rumah di dekat
sungai adalah para pendatang yang yang datang ke kota besar hanya dengan modal
nekat. Akibatnya, keberadaan mereka bukannya membantu peningkatan perekonomian,
akan tetapi malah sebaliknya, merusak lingkungan. Itu sebabnya pemerintah harus
tegas, melarang membuat rumah di dekat sungai dan melarang orang-orang tanpa
tujuan tidak jelas datang ke kota.

3. Menanam pohon dan pohon-pohon yang tersisa tidak ditebangi lagi. Karena pohon
adalah salah satu penopang kehidupan di suatu ktoa. Banyangkan, bila sebuah kota
tidak memiliki pohon sama sekali. Apa yang akan terjadi? Pohon selain sebagai
penetralisasi pencemaran udara di siang hari, sebagai pengikat air di saat hujan melalui
akar-akarnya. Bila sudah tidak ada lagi pohon, bisa dibayangkan apa yang akan terjadi
bila hujan tiba.

4. Larangan membuang sembarangan. Sering kita lihat spanduk besar yang bergambarkan
orang nomor 1 di DKI Jakarta yaitu Bp. Fauzi Bowo yang sedang membuang sampah
di tempat sampah dan ada kata yang bertuliskan “inilah cara membebaskan Jakarta dari
banjir”. Inilah salah satu jargon gubernur kita dalam upayanya mensosialisasikan
larangan untuk membuang sampah sembarangan. Suatu kenyataan bahwa sampah yang
menggunung merupakan salah satu penyebab terjadinya banjir. Sampah yang di buang
di jalanan biasanya akan berakhir di selokan jalan yang mengakibatkan selokan
tersumbat, dan tidak lanjar. Belum lagi jika di tambah dengan sampah-sampah
yang sengaja di buang ke selokan. Kebanyakan orang berfikir kalau yang penting
sampah itu tidak ada di kamar atau rumah mereka. Karenanya banyak orang ambil cara
yang mudah yaitu membuang samapah ke selokan karena setelah itu sampah sudah
tidak terlihat lagi. Miris, tapi ini adalah fenomena yang terjadi di Ibu Kota. Misal,
seorang ibu yang mencuci piring, lalu membuang sampah non organiknya ke selokan,
seorang pelajar yang membuang plastik bekas jajanannya ke selokan dan masih banyak
contoh
kongkrit lainnya. Begitu pula nasib sungai-sungai Akhir-akhir ini pemerintah pun
bergerak secara langsung untuk mengantisipasi fenomena tersebut dengan cara
memfasilitasi pembuangan sampah memberikan tempat sampah di tempat-tempat
umum.

2.5 Dampak akibat banjir

Dengan melihat segala sesuatu dari dua sisi secara objektif, sekalipun banjir memiliki
dampak negatif yang besar, banjir juga memiliki dampak positif.

A. Dampak positif akibat banjir antara lain:

Banjir memberikan kesempatan kepada manusia

Bila banjir yang menimpa kita tidak terlalu parah, maka sebenarnya kita telah diberi
kesempatan oleh Tuhan untuk menjalani hidup kita lebih lanjut dan lebih baik.

Banjir membuat kita berpikir kreatif

Ketika dilanda banjir, otak kita akan berikir spontan dan kreatif untuk mencari jalan
alternatif untuk menyelamatkan alat, perlengkapan, harta benda dan terutama jiwa kita dan
keluarga atau orang terdekat kita.

Banjir membuat manusia untuk berpikir mengatasi banjir

Setelah mengalami banjir, kita akan sibuk untuk memikirkan antisipasi ataupun
pencegahan banjir.
Banjir memberikan pekerjaan

Saat banjir akan banyak muncul kuli angkut / ojeg perahu dadakan, yang siap membantu
anda dengan imbalan tentunya.

Banjir membuat manusia untuk bersahabat dengan lingkungan

Setelah mengetahui penyebab, akibat dan dampak banjir, manusia akan berpikir untuk
peduli, bersahabat dan menjaga alam sekitarnya.
Banjir membuat manusia untuk peduli kepada sesama

Pada saat terjadi banjir, manusia umumnya akan lebih peduli kepada sesamanya dan
berlomba-lomba untuk memberikan bantuan dan mendapatkan pahala.

Banjir membuat kita hemat energi

Bila banjir yang cukup parah, aliran listrik kadang perlu dimatikan PLN untuk
mengantisipasi bahaya tersengat / tersetrum listrik. Sebenarnya saat itulah kita
menghemat energi listrik walaupun terpaksa. Setidaknya tidak terlalu banyak menonton
sinetron atau tayangan yang tidak mendidik.

Banjir memutar roda perekonomian

Selain banjir dapat memberikan pekerjaan, sebenarnya banjir juga dapat memutar roda
perekonomian. Pembangunan, pembersihan, perawatan dan prasarana seperti rumah, gedung,
jalan dan jembatan yang rusak saat banjir akan menjadi proyek tersendiri bagi para
kontraktor. Selain itu, bahan makanan, minuman serta selimut akan lebih laris/ laku terjual .

Banjir bagaikan musim panen bagi para pemulung

Bila terjadi banjir, pemulung akan mendapat “panen” barang-barang yang rusak atau
hanyut terbawa banjir.

B. Dampak negatif akibat banjir:

Banjir dapat merusak sarana dan prasarana

Banjir dapat menghancurkan rumah, gedung, jembatan, jalan dan masih banyak lagi.
Banjir memutuskan jalur transportasi

Dampak paling umum dari banjir adalah memutuskan jalur transportasi darat. Akibat
genangan air pada jalan yang cukup tinggi, motor, mobil atau bahkan truk puso /
container tidak bisa melewati jalan tersebut. Selain motor dan mobil, lalu lintas kereta
api pun dapat terganggu.
Banjir merusak dan bahkan menghilangkan peralatan, perlengkapan, harta benda
lainnya atau bahkan jiwa manusia.

Kerugian yang disebabkan banjir diantaranya adalah kerusakan benda, alat elektronik,
mesin, surat-surat berharga (sertifikat, ijazah, dll), perlengkapan rumah tangga, rumah,
gedung, dan yang paling berharga: jiwa manusia.

Banjir dapat mengakibatkan pemadaman listrik

Listrik sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Karena tingginya air / luapan banjir,
listrik harus kita padamkan atau bahkan dipadamkan oleh pihak PLN. Bayangkan betapa
terbatasnya aktifitas keseharian kita bila aliran listrik padam.

Banjir mengganggu aktivitas sehari-hari

Dengan adanya banjir, otomatis akan menganggu aktifitas sehari-hari. Sekolah


terganggu, kerja terganggu, bersantai pun terganggu. Karena air banjir, semua aktifitas pun
terganggu atau bahkan harus dihentikan untuk sementara waktu.

Banjir dapat mengganggu atau bahkan merusak perekonomian

Perekonomian terganggu karena banjir merendam sawah sehingga panen/ produksi


padi terganggu, karena transportasi terputus bahan makanan yang diangkut oleh truk dapat
membusuk atau mungkin membutuhkan biaya tambahan karena harus mencari jalan alternatif
walaupun lebih jauh.

Banjir dapat mencemari lingkungan sekitar kita

Saat banjir datang tidak hanya air, tetapi juga membawa serta sampah, kotoran, limbah
pabrik / kimia, minyak (oli, bensin, solar, minyak ), dan masih banyak lagi.
Selain dapat mencemari sumber air bersih, banjir juga akan mengotori, halaman atau bahkan
rumah kita sehingga menjadi tidak hiegienis.

Banjir dapat mendatangkan masalah / gangguan kesehatan (penyakit)

Banjir menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak bersih, sehingga nyamuk
dan bibit kuman penyakit mudah berkembang biak. Selain itu umumnya makanan dan
minuman yang sehat akan lebih susah ditemukan (terjadi kerawanan pangan) dan juga karena
terlalu sering kena air maka dapat menyebabkan kondisi tubuh menurun.o Banjir dapat
menyebabkan erosi atau bahkan longsor

Semakin deras air banjir, kemungkinan untuk mengiikis pinggiran aliran banjir akan
semakin tinggi sehingga erosi atau bahkan longsor akan semakin mungkin terjadi.

Banjir dapat merubah, mengganggu, atau bahkan menghapus /


menghilangkan masa depan.

Bila banjir melanda cukup lama atau cukup besar, seiring dengan bertambahnya
pengalaman disaat banjir, roda kehidupan juga bisa dapat berubah dengan drastis. Kehilangan
pekerjaan, kehilangan mata pencaharian, hutang yang semakin menumpuk, kesehatan yang
terganggu, atau bahkan kehilangan jiwa.

2.6 Sekilas tentang tradisi banjir tahunan dan 5 tahunan

Di Kendari tempat-tempat resapan air telah berubah fungsi menjadi bangunan


bertingkat. DAS kini tak berfungsi dengan baik karena tertimbun oleh limbah pabrik dan
banyak pula tangan-tangan jahil warrga yang dengan sadar membuang sampah ke Sungai.
Kurangnya daerah hijau (tempat resapan air) dan DAS yang kini tidak dapat berfungsi secara
baik yang menjadi sedikit penyebab terjadinya banjir tahunan di Kendari. Belum lagi jika ada
hujan kiriman, karena tidak jarang, warga kendari mengalami banjir dadakan.

Banjir yang sudah menradisi, menjadi tamu yang dari tahun ke tahun selalu hadir. Tamu
tahunan yang tidak diundang dan tentunya sangat tidak diharapkan kehadirannya.
Pada Juni 01 2017 lalu terjadi banjir di beberapa titik kota Kendari yang menggenangi
sebagian besar kota, bahkan sempat memutus akses dan mengakibatkan kemacetan.

Kalau kita ingat kembali pada tahun 2014 lalu adalah tahun dimana bencana banjir
terbesar yang di alami kota Kendari. Wajar saja jika sebagian masyarakat mulai gelisah takut
kalau bencana itu terulang kembali karena, disebagian daerah mungkin masyarakatnya
memiliki rasa trauamatik tersendiri.
2.7 Usaha-Usaha Pemerintah dalam Menanggulangi Banjir

Studi menunjukkan bahwa langkah yang paling membawa manfaat bagi mitigasi banjir di
Kendari adalah merehabilitasi sistem manajemen banjir kota, agar kembali pada kapasitas
semula. Selain pengerukan, perawatan rutin juga akan membantu mitigasi banjir.
Peemerintah di kota Kendari harus memperhatikan Daerah Aliran Sungai ( DAS ) untuk
membantu mengembalikan kapasitas aliran air..

Sistem DAS ini akan semaksimal mungkin mengurangi jumlah penduduk yang terkena
dampak banjir, sedangkan relokasi sebagai dampak kegiatan ini akan mengikuti Kerangka
Kebijakan Permukiman Kembali dari Pemerintah Kota Kendari.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.cakaplah.com(di akses pada tanggal 18oktober 2020) www.brilio.net (di
akses pada tanggal 18 oktober 2020)

Anda mungkin juga menyukai