Pada kesempatan ini saya hendak menyampaikan terimakasih kepada semua pihak
yang telah memberikan dukungan moril sehingga proposal ini dapat selesai. meskipun telah
berusaha menyelesaikan proposal penelitian ini sebaik mungkin, saya menyadari bahwa
proposal penelitian ini masih ada kekurangan.oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan segala kekurangan dalam
penyusunan proposal penelitian ini, Akhir kata saya berharap semoga proposal penelitian ini
berguna bagi para pembaca dan pihak pihak lain yang berkepentingan
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Banjir adalah aliran Air yang relatif tinggi, dan tidak tertampung oleh alur sungai atau
saluran. Aliran yang dimaksud disini adalah aliran air yang sumbernya bisa dari mana saja.
Dan air itu keluar dari sungai atau saluran karena sungai atau salurannya sudah melebihi
kapasitasnya. Kondisi inilah yang disebut banjir. Banjir terbesar yang sudah menjadi tradisi
ini biasaya terjadi setiap 5 tahun sekali. Mengingat keadaan ini selalu terulang dan terulang,
Palangka Raya merupakan Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah yang dikenal
dengan Bumi Tambun Bungai atau Kota Cantik dengan keindahan alamnya yang masih
murni hutan dan juga sungainya sangat berpengaruh untuk kehidupan masyarakat Kalimantan
sendiri karena sungai adalah tempat masyarakat untuk melakukan aktivitas seperti
mencuci,mandi,kakus hingga menjadi sumber pencarian dan juga berpengaruh terhadap
budaya masyarakat setempat dan hutannya sendiri adalah tempat masyarakat mencari sumber
pencarian seprti bercocok tanam untuk sumber pendapatan masyarakat Kalimantan tengah
hal ini bisa menjadi aset bagi Kalimantan tengah sendiri jika pengelolaannya dan
pemanfaatnya dilakukan dengan benar dan maksimal.salah satu atribut penting yang
menandai keberhasilan suatu pembangunan adalah dimilikinya apartaur pemerintah sebagai
unsur pelaksana, apratur menduduki unsur vital dalam keseluruhan proses penyelenggara
pembangunan.oleh karena itu tidak berlebihan jika dikatakan bahwa keberhasilan
penyelenggara pembangunan sangat tergantung pada kemampuan, kecakapan atau pun
kecerdasan dalam melaksaanakan tugasnya masing-masing sehingga mau tidak mau kinerja
apratur harus segara di bangun agar mampu beradaptasi di Era Globalisasi.
berkaitan berkaitan dengan aset sungai hutan sebagai aset penting di kota palangka
raya khusunya desa kalampangan kecamatan sabangau dalam hal perlu mendapatkan
dukungan sikap Kesiapsiagaan dalam menghadapi Bencana Banjir di Desa Kalampangan
Kecamatan Sabangau Tahun 2020.
1. RUMUSAN MASALAH
2. TUJUAN PENELITIAN
1. Penulisan Proposal ini bertujuan untuk mengetahui apa yang menyebabkan banjir
sering kali terjadi agar kita mengetahui cara-cara mengantisipasi dan menanggulangi
banjir tersebut.
2. Dengan adanya proposal ini diharapkan masyarakat mampu mengantisipasi atau
mencegah agar banjir yang sering kali terjadi di kemudian hari.
BAB II
PEMBAHASAN
A. BENCANA BANJIR
Banjir adalah sebuah bencana yang di akibatkan oleh air. Air yang menggenang
atau bahkan mengalir deras pada tidak tempatnya. Inilah yang sering terjadi pada akhir-
akhir ini sangat akrab dengan masyarakat Indonesia. Terutama pada beberpa tahun
terakhir ini. Banyak masyarakat yang kehilangan harta benda mereka. Bahkan, nyawa
mereka akibat banjir. Oleh karena itu alangkah bijaksananya jika kita mencari cara agar
banjir itu tidak lagi di alami oleh masyarakat Indonesia. Jenis-jenis banjir yang terjadi di
Indonesia sebagai berikut :
b. Banjir lokal.
Banjir ini terjadi akibat air yang berlebihan di tempat itu dan meluap juga di tempat
itu. Pada saat curah hujan tinggi di lokasi setempat dimana kondisi tanah dilokasi itu
sulit dalam melakukan penyerapan air (bisa karena padat,
bisa juga karena kondisinya lembab, dan biasa karena daerah resapan airnya tinggal
sedikit) maka kemungkinan terjadinya banjir lokal akan sangat tinggi sekali.
c. Banjir akibat pasang surut air laut
Saat air laut pasang, ketinggian muka air laut akan meningkat, otomatis
aliran air
dibagian muara sungai akan lebih lambat dibandingkan bila saat laut surut.
Selain
melambat, bila aliran air sungai sudah melebihi kapasitasnya (ditempat yang datar
atau cekungan) maka air itupun akan menyebar kesegala arah dan terjadilah banjir.
d. Banjir akibat pasang surut air laut
Saat air laut pasang, ketinggian muka air laut akan meningkat, otomatis aliran air di
bagian muara sungai akan lebih lambat dibandingkan bila saat laut surut. Selain
melambat, bila aliran air sungai sudah melebihi kapasitasnya (ditempat yang datar
atau cekungan) maka air itupun akan menyebar kesegala arah dan terjadilah banjir.
e. Banjir akibat pasang surut air laut
Saat air laut pasang, ketinggian muka air laut akan meningkat, otomatis aliran air
di
bagian muara sungai akan lebih lambat dibandingkan bila saat laut surut.
Selain
melambat, bila aliran air sungai sudah melebihi kapasitasnya (ditempat yang datar
atau
cekungan) maka air itupun akan menyebar kesegala arah dan terjadilah banjir.
Sebenarnya banjir merupakan peristiwa yang alami pada daerah dataran banjir,
mengapa bisa alami? Karena dataran banjir terbentuk akibat dari peristiwa banjir. Dataran
banjir merupakan daerah yang terbentuk akibat dari sedimentasi (pengendapan) banjir. Saat
banjir terjadi, tidak hanya air yang di bawa tapi juga tanah
- tanah yang berasal dari hilir aliran sungai. Dataran banjir biasanya terbentuk di daerah
pertemuan- pertemuan sungai. Akibat dari peristiwa sedimentasi ini, dataran banjir
merupakan daerah yang subur bagi pertanian, mempunyai air tanah yang dangkal
sehingga cocok sekali bagi pemukiman dan perkotaan. Itu faktor penyebab banjir yang
alami, sekarang kita lihat yang tidak alami atau akibat dari perubahan.
Ada dua faktor perubahan kenapa banjir terjadi. Pertama itu perubahan lingkungan dimana di
dalamnya ada perubahan iklim, perubahan geomorfologi, perubahan geologi dan perubahan
tata ruang. Dan kedua adalah perubahan dari masyarakat itu sendiri. Hujan merupakan faktor
utama penyebab banjir. Perubahan iklim menyebabkan pola hujan berubah dimana saat ini
hujan yang terjdi mempunyai waktu yang pendek tetapi intensitasnya tinggi. Akibat keadaan
ini saluran-saluran yang ada tidak mampu lagi menampung besarnya aliran permukaan dan
tanah-tanah cepat mengalami penjenuhan.
Perubahan penggunaan lahan dan otomatis juga terjadi perubahan tutupan lahan .
Penggunaan lahan itu ada pemukiman, sawah, tegalan, ladang dllb . Sedangkan tutupan lahan
itu vegetasi yang tumbuh di atas permukaan bumi menyebabkan semakin tingginya aliran
permukaan. Aliran permukaan terjadi apabila curah hujan telah melampaui laju infiltrasi
tanah.
Kita tidak mengharapkan bencana banjir datang ke lingkungan ataupun rumah kita
tetapi sebagai manusiakita harus waspada dan sigap bila banjir ternyata datang
menghampiri kita. Cara mengantisipasi banjir antara lain :
1. Bila hujan deras turun cukup lama, pantau terus keadaan melalui media elektronik
seperti televisi dan terutama radio, sebab ada beberapa radio lokal yang akan terus
mengabarkan kondisi / banjir yang akan terjadi.
3. Isi bak / drum / torn penampung air hingga penuh terutama untuk yang berada
/ ditempatkan pada lantai atas / tinggi. Hal ini untuk mengantisipasi kekurangan air
bersih di saat sumber air milik anda tercemar oleh air banjir. Untuk yang praktis,
anda dapat mengisi air bersih pada kantung plastik, mengikatnya dengan kuat dan
meletakkannya pada tmpat yang aman.
6. Bila diperkirakan air akan menggenang lebih tinggi lagi, lakukan evakuasi selagi
mudah untuk dilakukan (sebelum air lebih tinggi), jangan menunggu air benar- benar
tinggi.
7. Tutup keran utama air bersbersih (terutama jika menggunakan air ledeng /
PDAM) bila ketinggian air hendak mencapai keran air.
8. Matikan / putuskan aliran listrik rumah melalui saklar / sikring utama bila
ketinggian air hendak mndekati sikring utama atau bila terlihat
mengkhawatirkan / dapat berbahaya.
10. Bila tidak ada posko banjir, cari dan pergilah mengungsi ke tempat yang lebih tinggi
tetapi lokasinya dekat dengan tempat yang lebih tinggi lagi bila dibandingkan dengan
tempat tersebut. Hal ini untuk mencegah bila ternyata air banjir terus meluap / semakin
tinggi.
11. Sebelum air terlalu tinggi, ungsikan terlebih dahulu orang tua / lanjut usia, anak
-anak, wanita dan ibu hamil, dan sisakan dua atau tiga orang pria dewasa yang menjaga
rumah bila anda khawatir akan keselamatan harta benda.
12. Bila anda terlambat mengungsi dan ketinggian air sudah cukup tinggi, pergilah
mengungsi secara berkelompok, agar bila terjadi sesuatu dapat saling tolong-
menolong.
13. Saat mengungsi, jauhi dari saluran air agar tidak terjatuh dan hanyut terseret arus
banjir yang lebih deras.
14. Ketika berjalan menuju tempat pengungsian, pertimbangkan untuk menggunakan tali
tambang untuk mempermudah evakuasi.
15. Siapkan jerigen bekas yang kosong, gabus, perahu, atau alat pelampung lainnya
sehingga bila anda terjebak di atap rumah dengan air yang semakin meninggi, anda
dapat berusaha untuk menyelamatkan diri anda secara darurat.
2.4 Cara Menanggulangi Bencana Banjir
1. Memfungsikan sungai dan selokan sebagaimana mestinya. Karena sungai dan selokan
merupakan tempat aliran air, jangan sampai fungsinya berubah menjadi tempat
sampah.
2. Larangan membuat rumah di dekat sungai. Biasanya, yang mendirikan rumah di dekat
sungai adalah para pendatang yang yang datang ke kota besar hanya dengan modal
nekat. Akibatnya, keberadaan mereka bukannya membantu peningkatan perekonomian,
akan tetapi malah sebaliknya, merusak lingkungan. Itu sebabnya pemerintah harus
tegas, melarang membuat rumah di dekat sungai dan melarang orang-orang tanpa
tujuan tidak jelas datang ke kota.
3. Menanam pohon dan pohon-pohon yang tersisa tidak ditebangi lagi. Karena pohon
adalah salah satu penopang kehidupan di suatu ktoa. Banyangkan, bila sebuah kota
tidak memiliki pohon sama sekali. Apa yang akan terjadi? Pohon selain sebagai
penetralisasi pencemaran udara di siang hari, sebagai pengikat air di saat hujan melalui
akar-akarnya. Bila sudah tidak ada lagi pohon, bisa dibayangkan apa yang akan terjadi
bila hujan tiba.
4. Larangan membuang sembarangan. Sering kita lihat spanduk besar yang bergambarkan
orang nomor 1 di DKI Jakarta yaitu Bp. Fauzi Bowo yang sedang membuang sampah
di tempat sampah dan ada kata yang bertuliskan “inilah cara membebaskan Jakarta dari
banjir”. Inilah salah satu jargon gubernur kita dalam upayanya mensosialisasikan
larangan untuk membuang sampah sembarangan. Suatu kenyataan bahwa sampah yang
menggunung merupakan salah satu penyebab terjadinya banjir. Sampah yang di buang
di jalanan biasanya akan berakhir di selokan jalan yang mengakibatkan selokan
tersumbat, dan tidak lanjar. Belum lagi jika di tambah dengan sampah-sampah
yang sengaja di buang ke selokan. Kebanyakan orang berfikir kalau yang penting
sampah itu tidak ada di kamar atau rumah mereka. Karenanya banyak orang ambil cara
yang mudah yaitu membuang samapah ke selokan karena setelah itu sampah sudah
tidak terlihat lagi. Miris, tapi ini adalah fenomena yang terjadi di Ibu Kota. Misal,
seorang ibu yang mencuci piring, lalu membuang sampah non organiknya ke selokan,
seorang pelajar yang membuang plastik bekas jajanannya ke selokan dan masih banyak
contoh
kongkrit lainnya. Begitu pula nasib sungai-sungai Akhir-akhir ini pemerintah pun
bergerak secara langsung untuk mengantisipasi fenomena tersebut dengan cara
memfasilitasi pembuangan sampah memberikan tempat sampah di tempat-tempat
umum.
Dengan melihat segala sesuatu dari dua sisi secara objektif, sekalipun banjir memiliki
dampak negatif yang besar, banjir juga memiliki dampak positif.
Bila banjir yang menimpa kita tidak terlalu parah, maka sebenarnya kita telah diberi
kesempatan oleh Tuhan untuk menjalani hidup kita lebih lanjut dan lebih baik.
Ketika dilanda banjir, otak kita akan berikir spontan dan kreatif untuk mencari jalan
alternatif untuk menyelamatkan alat, perlengkapan, harta benda dan terutama jiwa kita dan
keluarga atau orang terdekat kita.
Setelah mengalami banjir, kita akan sibuk untuk memikirkan antisipasi ataupun
pencegahan banjir.
Banjir memberikan pekerjaan
Saat banjir akan banyak muncul kuli angkut / ojeg perahu dadakan, yang siap membantu
anda dengan imbalan tentunya.
Setelah mengetahui penyebab, akibat dan dampak banjir, manusia akan berpikir untuk
peduli, bersahabat dan menjaga alam sekitarnya.
Banjir membuat manusia untuk peduli kepada sesama
Pada saat terjadi banjir, manusia umumnya akan lebih peduli kepada sesamanya dan
berlomba-lomba untuk memberikan bantuan dan mendapatkan pahala.
Bila banjir yang cukup parah, aliran listrik kadang perlu dimatikan PLN untuk
mengantisipasi bahaya tersengat / tersetrum listrik. Sebenarnya saat itulah kita
menghemat energi listrik walaupun terpaksa. Setidaknya tidak terlalu banyak menonton
sinetron atau tayangan yang tidak mendidik.
Selain banjir dapat memberikan pekerjaan, sebenarnya banjir juga dapat memutar roda
perekonomian. Pembangunan, pembersihan, perawatan dan prasarana seperti rumah, gedung,
jalan dan jembatan yang rusak saat banjir akan menjadi proyek tersendiri bagi para
kontraktor. Selain itu, bahan makanan, minuman serta selimut akan lebih laris/ laku terjual .
Bila terjadi banjir, pemulung akan mendapat “panen” barang-barang yang rusak atau
hanyut terbawa banjir.
Banjir dapat menghancurkan rumah, gedung, jembatan, jalan dan masih banyak lagi.
Banjir memutuskan jalur transportasi
Dampak paling umum dari banjir adalah memutuskan jalur transportasi darat. Akibat
genangan air pada jalan yang cukup tinggi, motor, mobil atau bahkan truk puso /
container tidak bisa melewati jalan tersebut. Selain motor dan mobil, lalu lintas kereta
api pun dapat terganggu.
Banjir merusak dan bahkan menghilangkan peralatan, perlengkapan, harta benda
lainnya atau bahkan jiwa manusia.
Kerugian yang disebabkan banjir diantaranya adalah kerusakan benda, alat elektronik,
mesin, surat-surat berharga (sertifikat, ijazah, dll), perlengkapan rumah tangga, rumah,
gedung, dan yang paling berharga: jiwa manusia.
Listrik sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Karena tingginya air / luapan banjir,
listrik harus kita padamkan atau bahkan dipadamkan oleh pihak PLN. Bayangkan betapa
terbatasnya aktifitas keseharian kita bila aliran listrik padam.
Saat banjir datang tidak hanya air, tetapi juga membawa serta sampah, kotoran, limbah
pabrik / kimia, minyak (oli, bensin, solar, minyak ), dan masih banyak lagi.
Selain dapat mencemari sumber air bersih, banjir juga akan mengotori, halaman atau bahkan
rumah kita sehingga menjadi tidak hiegienis.
Banjir menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak bersih, sehingga nyamuk
dan bibit kuman penyakit mudah berkembang biak. Selain itu umumnya makanan dan
minuman yang sehat akan lebih susah ditemukan (terjadi kerawanan pangan) dan juga karena
terlalu sering kena air maka dapat menyebabkan kondisi tubuh menurun.o Banjir dapat
menyebabkan erosi atau bahkan longsor
Semakin deras air banjir, kemungkinan untuk mengiikis pinggiran aliran banjir akan
semakin tinggi sehingga erosi atau bahkan longsor akan semakin mungkin terjadi.
Bila banjir melanda cukup lama atau cukup besar, seiring dengan bertambahnya
pengalaman disaat banjir, roda kehidupan juga bisa dapat berubah dengan drastis. Kehilangan
pekerjaan, kehilangan mata pencaharian, hutang yang semakin menumpuk, kesehatan yang
terganggu, atau bahkan kehilangan jiwa.
Banjir yang sudah menradisi, menjadi tamu yang dari tahun ke tahun selalu hadir. Tamu
tahunan yang tidak diundang dan tentunya sangat tidak diharapkan kehadirannya.
Pada Juni 01 2017 lalu terjadi banjir di beberapa titik kota Kendari yang menggenangi
sebagian besar kota, bahkan sempat memutus akses dan mengakibatkan kemacetan.
Kalau kita ingat kembali pada tahun 2014 lalu adalah tahun dimana bencana banjir
terbesar yang di alami kota Kendari. Wajar saja jika sebagian masyarakat mulai gelisah takut
kalau bencana itu terulang kembali karena, disebagian daerah mungkin masyarakatnya
memiliki rasa trauamatik tersendiri.
2.7 Usaha-Usaha Pemerintah dalam Menanggulangi Banjir
Studi menunjukkan bahwa langkah yang paling membawa manfaat bagi mitigasi banjir di
Kendari adalah merehabilitasi sistem manajemen banjir kota, agar kembali pada kapasitas
semula. Selain pengerukan, perawatan rutin juga akan membantu mitigasi banjir.
Peemerintah di kota Kendari harus memperhatikan Daerah Aliran Sungai ( DAS ) untuk
membantu mengembalikan kapasitas aliran air..
Sistem DAS ini akan semaksimal mungkin mengurangi jumlah penduduk yang terkena
dampak banjir, sedangkan relokasi sebagai dampak kegiatan ini akan mengikuti Kerangka
Kebijakan Permukiman Kembali dari Pemerintah Kota Kendari.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.cakaplah.com(di akses pada tanggal 18oktober 2020) www.brilio.net (di
akses pada tanggal 18 oktober 2020)