Anda di halaman 1dari 18

Makalah Fisika

Fluida

DISUSUN OLEH :

MUHAMMAD YUHFI PRATAMA NPM : 198700008


KHAIRUNISA NPM : 198700018
PUTRI NANDA SARI NPM : 198700022

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS MEDAN AREA
MEDAN
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Usaha dan energi sebenarnya merupakan ungkapan yang sering digunakan


dalam percakapan sehari-hari. Usaha yang dalam kehidupan sehari-hari sering
disebut kerja merupakan segala kegiatan untuk mencapai tujuan tidak
memperdulikan apakah tujuan tersebut tercapai atau tidak selama orang sudah
melakukan kegiatan dapat dikatakan bahwa orang tersebut sudah berusaha atau
bekerja sedangkan energi atau orang menyebutnya dengan tenaga adalah
kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja. Oleh karena itu, kita sering
menyebut seseorang yang banyak melakukan kegiatan dan seakan-akan tanpa
lelah sebagai orang yang energik.
Dalam fisika, usaha dipengaruhi oleh gaya(F), jarak perpindahan(s) dan arah
perpindahan(α). Yang artinya usaha dapat terjadi apabila suatu benda diberikan
gaya oleh seseorang yang mengakibatkan benda tersebut mengalami perpindahan
dan gaya yang diberikan tidak vertical dengan arah perpindahannya (α≠900/2700).
Energi dalam fisika merupakan kemampuan melakukan usaha. Definisi yang
sederhana ini sebenarnya kurang tepat atau kurang valid untuk beberapa jenis
energi (misalnya energi panas atau energi cahaya tidak dapat melakukan kerja).
Definisi tersebut hanya bersifat umum. Secara umum, tanpa energi kita tidak
dapat melakukan kerja/usaha. Usaha dilakukan ketika energi dipindahkan dari
satu benda ke benda lain. Contoh ini juga menjelaskan salah satu konsep penting
dalam sains, yakni kekekalan energi. Jumlah total energi pada sistem dan
lingkungan bersifat kekal alias tetap. Energi tidak pernah hilang, tetapi hanya
dapat berubah bentuk dari satu bentuk energi menjadi bentuk energi lain.
Mengenai Hukum Kekekalan Energi akan kita kupas tuntas dalam pokok bahasan
tersendiri. (Alexsander, 2008). Usaha dan Energi merupakan besaran skalar
sehingga analisis kita menjadi lebih mudah dibandingkan dengan ketika kita
mempelajari gaya.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa
permasalahan yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan usaha dalam fisika?
2. Bagaimana jika usaha dilakukan oleh beberapa gaya?
3. Apa yang dimaksud usaha negatif?
4. Apa yang dimaksud dengan energi dalam fisika?
5. Apa saja sumber – sumber energi yang ada di dunia?
6. Apa yang dimaksud dengan energi potensial?
7. Apa yang dimaksud energy potensial grafitasi?
8. Apa yang dimaksud energy potensial elastic pegas?
9. Apa yang dimaksud dengan energi kinetik?
10. Apa yang dimaksud dengan hukum kekekalan energi?
11. Apa yang dimaksud dengan hukum kekekalan energi mekanik?
12. Apa yang dimaksud dengan daya dalam fisika?

1.3 Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui dan mampu memberikan penjelasan apa yang dimaksud
dengan usaha dalam fisika.
2. Mengetahui bagaimana usaha yang dilakukan oleh beberapa gaya.
3. Mengetahui apa yang dimaksud dengan usaha negative.
4. Mengetahui dan mampu memberikan penjelasan apa yang dimaksud
dengan energi dalam fisika.
5. Mengetahui apa saja sumber-sumber energi.
6. Mengetahui apa yang dimaksud dengan energi potensial.
7. Mengetahui apa yang dimaksud dengan energi potensial grafitasi.
8. Mengetahui apa yang dimaksud dengan energi potensial elastic pegas.
9. Mengetahui apa yang dimaksud dengan energi kinetik.
10. Mengetahui apa yang dimaksud dengan hukum kekekalan energi.
11. Mengetahui apa yang dimaksud dengan hukum kekekalan energi mekanik.
12. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Daya dalam fisika.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penyusunan makalah ini adalah
antara lain :
1. Dari penyusunan makalah yang berjudul Usaha dan Energi ini, penulis
dapat memahami lebih dalam lagi yang dimaksud dengan Usaha dan
Energi dalam fisika. Melalui penyusunan makalah ini juga, penulis
mendapatkan kesempatan untuk berlatih membuat sebuah makalah yang
baik dan sesuai dengan kepentingan pembelajaran dan penulis akan
memiliki pengalaman yang lebih banyak dalam pembuatan sebuah
makalah yang nantinya akan dapat dipergunakan untuk keperluan-
keperluan lainnya.
2. Bagi pembaca
Manfaat yang dapat diperoleh oleh pembaca setelah membaca makalah ini
adalah pembaca akan mendapatkan pengetahuan-pengetahuan yang lebih
mendalam mengenai Usaha dan Enegri. Selain itu, makalah ini diharapkan
dapat berguna bagi kelangsungan proses belajar mengajar sebagai
pedoman dalam penyusunan makalah yang sejenis, khususnya untuk mata
kuliah Fisika Dasar. Dan juga dapat dipergunakan oleh guru untuk
memberikan materi pembelajaran tentang Usaha dan Energi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Usaha

Usaha merupakan sesuatu yang dilakukan oleh gaya pada sebuah benda,
yang menyebabkan benda bergerak. Usaha dikatakan telah dilakukan hanya
jika gaya menyebabkan sebuah benda bergerak. Namun, jika kamu hanya
menahan sebuah benda agar benda tersebut tidak bergerak, itu bukan
melakukan usaha walaupun orang tersebut telah mengerakan seluruh
kekuatannya untuk menahan batu tersebut. Jadi, dalam fisika, usaha berkaitan
dengan gerak sebuah benda.
Secara matematis, usaha yang dilakukan oleh gaya yang konstan
didefinisikan sebagai hasil kali perpindahan dengan gaya yang sejajar dengan
perpindahan.

Untuk memindahkan sebuah benda yang bermassa lebih besar, diperlukan


usaha yang lebih besar pula. Juga untuk memindahkan suatu benda pada jarak
yang lebih jauh, diperlukan pula usaha yang lebih besar. Dengan berdasarkan
pada kenyataan tersebut, Usaha didefinisikan sebagai hasil kali gaya dan
perpindahan yang terjadi. Bila usaha kita simbolkan dengan W, gaya F, dan
perpindahan s, maka W = F . s ( Persamaan 1.1)
F

S
Baik gaya maupun perpindahan merupakan besaran vektor. Sesuai dengan
konsep perkalian titik antara dua buah vektor, maka usaha W merupakan
besaran skalar. Bila sudut yang dibentuk oleh gaya F, dengan perpindahan s
adalah α, maka besaranya usaha dapat dituliskan sebagai :
W = (F cos α) s
W = F s cos α ( Persamaan 1.2 )
Dalam sistem satuaan SI, satuan usaha adalah joule, yang dilambangkan
dengan huruf J. Satu joule didefinisikan sebagai besarnya usaha yang
dilakukan oleh sebuah gaya 1 newton yang bekerja searah dengan
perpindahan benda, yang menyebabkan perpindahan sejauh 1 meter. Dengan
demikian,
1 joule = 1 newton x 1 meter
joule = Newton x meter
Untuk usaha yang lebih besar, biasanya menggunakan satuan kilojoule (kJ)
dan megajoule (MJ).
1 kJ = 1000 J
1 MJ = 1000 000 J

Contoh soal 1 : Sebuah balok bermassa 30 kg ditarik gaya 60 N yang


membentuk sudut α = 600 terhadap arah perpindahan. Pada
saat balok dapat bergeser mendatar sejauh 3 m maka
tentukan usaha yang dilakukan gaya tersebut!
Penyelesaian.
Diketahui : F = 60 N
α = 600
S=3m
Ditanya : W = ……….?
Jawab : W = F.S cos α
= 60N.3m.cos 600 = 180.0,5 = 90 joule

2.1.1 Usaha oleh Beberapa Gaya


Ketika beberapa gaya berkerja pada suatu benda, berapakah usaha total
yang dilakukan pada benda tersebut ? Dalam kasus ini, kita dapat menghitung
usaha masing-masing gaya secara individual. Usaha total sama dengan jumlah
dari usaha yang dilakuakn masing-masing gaya.Metode ini benar karena usaha
merupakan besaran skalar, sehingga penjualan aljabar biasa berlaku di sini.
Wtotal = F1 s1 + F2 s2 + F3 s3 + …. + FN sN
= W1 + W2 + W3 + …. + WN ( Persamaan 1.3 )

2.1.2 Usaha Negatif


Tanda negatif menujukan arah gaya yang berlawanan dengan arah
perpindahan. Jika usaha oleh tangan pada balok adalah usaha positif, karena
searah dengan perpindahan balok, maka usaha oleh balok pada tangan benilai
negatif. Contoh usaha negatif yaitu gaya gesek (Fg) benda yang bergerak
dengan bidang yang kasar.

Contoh soal 2 : Sebuah peti kemas bermassa 50 kg yang terletak pada lantai
ditarik horisontal sejauh 2 meter dengan gaya 100 N oleh
seorang buruh pelabuhan. Lantai tersebut agak kasar
sehingga gaya gesekan yang diberikan pada karung beras
sebesar 50 N. Hitunglah usaha total yang dilakukan
terhadap peti kemas tersebut!
Penyelesaian.
Diketahui : Fb = 100 N S = 2 meter
Fg = -50 N Fw=Fn=mg

Ditanya : Wtotal = ………?

Jawab : Usaha yang dilakukan oleh buruh pelabuhan :


Wb = Fb.s = (100 N) (2 m) = 200 N.m
Usaha yang dilakukan oleh Gaya gesekan :
Wg = Fg.s = (‐50 N) (2 m) = ‐100 N.m
Usaha yang dilakukan oleh gaya berat :

Ww = Fw.s = (mg) (2 m) cos 90o = 0


Usaha yang dilakukan oleh gaya normal :

WN = FN.s = (mg) (2 m) cos 90o = 0

Wtotal = Wb + Wg + Ww + WN = (200 N.m) + (‐100 N.m) + 0 + 0


= 100 N.m = 100 Joule

2.2 Energi

Segala sesuatu yang kita lakukan dalam kehidupan sehari‐hari


membutuhkan energi. Untuk bertahan hidup kita membutuhkan energi yang
diperoleh dari makanan. Setiap kendaraan membutuhkan energi untuk
bergerak dan energi itu diperoleh dari bahan bakar. Hewan juga membutuhkan
energi untuk hidup, sebagaimana manusia dan tumbuhan.
Energi merupakan salah satu konsep yang paling penting dalam fisika.
Konsep yang sangat erat kaitannya dengan usaha adalah konsep energi. Secara
sederhana, energi merupakan kemampuan melakukan usaha. Definisi yang
sederhana ini sebenarnya kurang tepat atau kurang valid untuk beberapa jenis
energi (misalnya energi panas atau energi cahaya tidak dapat melakukan
kerja). Definisi tersebut hanya bersifat umum. Secara umum, tanpa energi kita
tidak dapat melakukan kerja. Sebagai contoh, jika kita mendorong sepeda
motor yang mogok, usaha alias kerja yang kita lakukan menggerakan sepeda
motor tersebut. Pada saat yang sama, energi kimia dalam tubuh kita menjadi
berkurang, karena sebagian energi kimia dalam tubuh berubah menjadi energi
kinetik sepeda motor. Usaha dilakukan ketika energi dipindahkan dari satu
benda ke benda lain. Contoh ini juga menjelaskan salah satu konsep penting
dalam sains, yakni kekekalan energi. Jumlah total energi pada sistem dan
lingkungan bersifat kekal alias tetap. Energi tidak pernah hilang, tetapi hanya
dapat berubah bentuk dari satu bentuk energi menjadi bentuk energi lain.

2.2.1 Energi dan Sumber-sumbernya


Manusia telah menemukan berbagai sumber energi untuk memenuhi
kebutuhan energinya yang semakin lama semakin meningkat, seiring dengan
bertambahnya jumlah penduduk dunia. Karena terbatasnya sumber energi di
Bumi ini, maka kita harus melakukan pelestarian terhadap sumber-sumber
energi tersebut, khususnya sumber-sumber energi yang tidak dapat
diperbaharui. Di samping itu, upaya untuk mencari sumber-sumber baru
harus terus dilakukan.

Berikut sumber – sumber energy yang telah ditemukan oleh manusia :

Energi Bahan Bakar Fosil


Yang termasuk bahan bakar fosil adalah batu bara, minyak bumi, dan gas
alam. Batu bara yang pada sekitar tahun 1910 merupakan 75% sumber energi
utama yang digunakan seluruh negara, saat ini sudah bukan sumber utama
lagi. Hal ini disebabkan batu bara adalah bahan bakar yang kotor, yang ketika
dibakar yang mengahasilkan gas beracun yang dapat mencemari atmosfer
Bumi. Rata-rata, 1 kilo-gram batu bara bisa menghasilkan energi sebesar 2
kWh. Minyak bumi merupakan bahan bakar yang lebih baik dari batu bara,
yaitu lebih murah untuk menambangnya, dan lebih murah dalam hal
pengangkutannya dari lokasi penambangan ke lokasi pengolahan. Dari segi
polusi, minyak bumi lebih sedikit menimbulkan polusi dari pada yang
dilakuakn batu bara. Sampai saat ini, minyak bumi masih termasuk sumber
energi utama kita.

2.2.2 Hukum Kekekalan Energi


Dalam kehidupan kita sehari‐hari terdapat banyak jenis energi. Selain
energi potensial dan energi kinetik pada benda‐benda biasa (skala
makroskopis), terdapat juga bentuk energi lain. Ada energi listrik, energi
panas, energi kimia yang tersimpan dalam makanan dan bahan bakar, energi
nuklir, dan lain – lain.
Energi tersebut dapat berubah dari satu bentuk energi ke bentuk energi
lain. misalnya ketika dirimu menyalakan lampu neon, pada saat yang sama
terjadi perubahan energi listrik menjadi energi cahaya. Contoh lain adalah
perubahan energi listrik menjadi energi panas (setrika), energi listrik menjadi
energi gerak (kipas angin) dll. Proses perubahan bentuk energi ini sebenarnya
disebabkan oleh adanya perubahan antara energi potensial dan energi kinetik
pada tingkat atom.
Pada tingkat makroskopis, kita juga bisa menemukan begitu banyak
contoh perubahan energi. Buah mangga yang menggelayut di tangkainya
memiliki energi potensial. Pada saat buah mangga jatuh ke tanah, energi
potensialnya berkurang sepanjang lintasan geraknya menuju tanah. Ketika
mulai jatuh, energi potensial berkurang karena jarak vertikal buah mangga
dari tanah makin kecil. Energi Potensial tersebut berubah bentuk menjadi
Energi Kinetik karena kecepatan buah mangga bertambah akibat gravitasi
yang bernilai konstan. Pada saat hendak mencapai tanah, Energi Kinetik
menjadi sangat besar, sedangkan Energi Potensial sangat kecil. Mengapa
demikian ? semakin dekat dengan permukaan tanah, jarak buah mangga
semakin kecil sehingga EP‐nya menjadi kecil. Sebaliknya, semakin
mendekati tanah, Energi Kinetik semakin besar karena gerakan mangga
makin cepat akibat adanya percepatan gravitasi yang konstan. Ketika tiba di
permukaan tanah, energi potensial bernilai nol karena h = 0 sedangkan energi
kinetik buah mangga menjadi bernilai maksimum. Contoh lain misalnya
Energi potensial yang tersimpan pada ketapel yang diregangkan dapat
berubah menjadi energi kinetik batu apabila ketapel kita lepas.
Hal yang luar biasa dalam fisika dan kehidupan kita sehari‐hari adalah
ketika energi dipindahkan atau diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain,
tidak ada energi yang hilang dalam setiap proses tersebut. Ini adalah hukum
kekekalan energi, sebuah prinsip yang penting dalam ilmu fisika.

Hukum kekekalan energi dapat kita nyatakan sebagai berikut :


Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain dan dipindahkan dari
satu benda ke benda yang lain tetapi jumlahnya selalu tetap. Jadi energi total
tidak berkurang dan juga tidak bertambah.

1. Hukum Kekekalan Energi Mekanik (HKEM) pada Bidang Miring

Misalnya sebuah benda diletakan pada bidang miring sebagaimana tampak


pada gambar di atas. pada analisis ini kita menganggap permukaan bidang
miring sangat licin sehingga tidak ada gaya gesek yang menghambat gerakan
benda. Kita juga mengabaikan hambatan udara. Ini adalah model ideal.
Apabila benda kita letakan pada bagian paling atas bidang miring, ketika
benda belum dilepaskan, benda tersebut memiliki Ep maksimum. Pada titik itu
Ek‐nya = 0 karena benda masih diam. Total Energi Mekanik benda = Energi
Potensial (Em = Ep).
Perhatikan bahwa pada benda tersebut bekerja gaya berat yang besarnya
adalah mg cos teta. Ketika benda kita lepaskan, maka benda pasti meluncur
ke bawah akibat tarikan gravitasi.. Ketika benda mulai bergerak
meninggalkan posisi awalnya dan bergerak menuju ke bawah, E p mulai
berkurang dan Ek mulai bertambah. Ek bertambah karena gerakan benda
makin cepat akibat adanya percepatan gravitasi yang nilainya tetap yakni g
cos teta. Ketika benda tiba pada separuh lintasannya, jumlah E p telah
berkurang menjadi separuh, sedangkan Ek bertambah setengahnya. Total
Energi Mekanik = ½ Ep + ½ Ek.
Semakin ke bawah, jumlah Ep makin berkurang sedangkan jumlah E k
semakin meningkat. Ketika tiba pada akhir lintasan (kedudukan akhir di mana
h2 = 0), semua Ep berubah menjadi Ek. Dengan kata lain, pada posisi akhir
lintasan benda, Ep = 0 dan Ek bernilai maksimum. Total Energi Mekanik =
Energi Kinetik.

2. Hukum Kekekalan Energi Mekanik (HKEM) pada Bidang


Lengkung

Ketika benda berada pada bagian A dan benda masih dalam keadaan diam,
Energi Potensial benda maksimum, karena benda berada pada ketinggian
maksimum (hmaks). Pada benda tersebut bekerja gaya berat yang menariknya
ke bawah. Ketika dilepaskan, benda akan meleuncur ke bawah. Ketika mulai
bergerak ke bawah, h semakin kecil sehingga Ep benda makin berkurang.
Semakin ke bawah, kecepatan benda semakin makin besar sehingga Ek
bertambah. Ketika berada pada posisi B, kecepatan benda mencapai nilai
maksimum, sehingga Ek benda bernilai maksimum. Sebaliknya, Ep = 0 karena
h = 0. Karena kecepatan benda maksimum pada posisi ini, benda masih terus
bergerak ke atas menuju titik C. Semakin ke atas, Ek benda semakin
berkurang sedangkan Ep benda semakin bertambah. Ketika berada pada titik
C, Ep benda kembali seperti semula (Ep bernilai maksimum) dan benda
berhenti bergerak sehingga Ek = 0. Jumlah Energi Mekanik tetap sama
sepanjang lintasan.

3. Hukum Kekekalan Energi Mekanik (HKEM) pada Bidang


Lingkaran

Salah satu contoh aplikasi Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada gerak
melingkar adalah gerakan Roller Coaster pada lintasan lingkaran vertikal
sebagaimana tampak pada gambar di atas. Kita menganggap bahwa Roler
coaster bergerak hanya dengan bantuan gaya gravitasi, sehingga agar bisa
bergerak pada lintasan lingkaran vertikal, roler coaster harus digiring sampai
ketinggian h1. Kita mengunakan model ideal, di mana gaya gesekan, baik
gesekan udara maupun gesekan pada permukaan lintasan diabaikan. Pada
ketinggian titik A, Roller coaster memiliki Ep maksimum sedangkan Ek‐nya
nol, karena roller coaster belum bergerak. Ketika tiba di titik B, Roller coaster
memiliki laju maksimum, sehingga pada posisi ini Ek‐nya bernilai maksimum.
Karena pada titik B laju Roller coaster maksimum maka ia terus bergerak ke
titik C. Benda tidak berhenti pada titik C tetapi sedang bergerak dengan laju
tertentu, sehingga pada titik ini Roller coaster masih memiliki sebagian Ek.
Sebagian Energi Kinetik telah berubah menjadi Energi Potensial karena roller
coaster berada pada ketinggian maksimum dari lintasan lingkaran. Roller
coaster terus bergerak kembali ke titik C. Pada titik C, Energi Kinetik Roller
coaster kembali bernilai maksimum, sedangkan Ep‐nya bernilai nol. Energi
Mekanik bernilai tetap sepanjang lintasan.... Karena kita menganggap bahwa
tidak ada gaya gesekan, maka Roller coaster akan terus bergerak lagi ke titik
C dan seterusnya.

2.2.3 Daya
Dalam ilmu fisika, daya diartikan sebagai laju dilakukannya usaha atau
perbandingan antara usaha dengan selang waktu dilakukannya usaha. Dalam
kaitan dengan energi, daya diartikan sebagai laju perubahan energi.
Sedangkan Daya rata‐rata didefinisikan sebagai perbandingan usaha total
yang dilakukan dengan selang waktu total yang dibutuhkan untuk melakukan
usaha. Secara matematis, hubungan antara daya, usaha dan waktu dirumuskan
sebagai berikut :
Daya rata-rata = Usaha total = Perubahan energi
Waktu total waktu total
P͞ = ΔW
Δt

berdasarkan persamaan ini, dapat disimpulkan bahwa semakin besar laju


usaha, semakin besar Daya. Sebaliknya, semakin kecil laju Usaha maka
semakin kecil laju Daya. Yang dimaksudkan dengan laju usaha adalah
seberapa cepat sebuah usaha dilakukan. Misalnya mobil A dan B memiliki
massa yang sama menempuh suatu lintasan berjarak 1 km. Apabila mobil A
menempuh lintasan tersebut dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan
dengan mobil B, maka ketika menempuh lintasan itu, daya mobil A lebih
besar dari mobil B. Dengan kata lain, Mobil A memiliki laju perubahan
energi kimia menjadi energi mekanik yang lebih besar dari pada mobil B.
Daya merupakan besaran skalar, besaran yang hanya mempunyai nilai alias
besar, tidak mempunyai arah. Satuan Daya dalam Sistem Internasional adalah
Joule/detik. Joule/detik juga biasa disebut Watt (disingkat W).

Contoh soal 1 :
Seseorang yang bermassa 60 kg menaiki tangga selama 4 sekon. Apabila
ketinggian vertikal tangga tersebut adalah 4 meter, hitunglah daya orang itu
dalam satuan watt dan besarnya energi yang dibutuhkan untuk menaiki
tangga. Anggap saja percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2.
Penyelesaian :
Diketahui : m = 60 kg
t =4s
h = 4 meter
g = 10 m/s2

P = W = F.s = (mg)(h)
t t t
P = (60kg).(10m/s2).(4m) = 600 J/s = 600 Watt
4s

E = P.t = (600 J/s).(4s) = 2400 Joule


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, dapat kami simpulkan bahwa :


1. Usaha merupakan sesuatu yang dilakukan oleh gaya pada sebuah benda,
yang menyebabkan benda bergerak. Dengan rumus (formula):
W = F s cos α, satuannya joule yang dilambangkan dengan J.

2. Energi merupakan salah satu konsep yang paling penting dalam fisika.
Secara sederhana, energi merupakan kemampuan melakukan usaha. Secara
umum, tanpa energi kita tidak dapat melakukan kerja. Dengan satuan dari
energy yaitu joule yang dilambangkan dengan J. Energi dapat dibagi
menjadi 2 yaitu energy potensial dan energy kinetic.
3. Energi potensial adalah energi yang tersimpan dalam sebuah benda atau
dalam suatu kedaan tertentu. Energi potensial grafitasi dapat dirumuskan
dengan Ep = m g h dan energy potensial elastic pegas dirumuskan dengan
Ep = ½ k x2.
4. Energi Kinetik merupakan energi yang dimiliki benda karena gerakannya
atau kecepatannya. Energi kinetic dirumuskan dengan Ek = ½ mv2.
5. Hukum kekekalan energi dapat kita nyatakan sebagai berikut :
Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain dan dipindahkan dari
satu benda ke benda yang lain tetapi jumlahnya selalu tetap. Jadi energi
total tidak berkurang dan juga tidak bertambah.
6. Energi Mekanik adalah jumlah total energy potensial dan energy kinetic
(Em = Ep + Ek).
7. Dalam ilmu fisika, daya diartikan sebagai laju dilakukannya usaha atau
perbandingan antara usaha dengan selang waktu dilakukannya usaha. Daya
dirumuskan dengan P͞ = ΔW
Δt
3.2 Saran

Dari penjelasan diatas, yang dapat kami sarankan adalah belajar materi
pembelajaran tentang Usaha dan Energi harus dengan konsentrasi, memahami
dari setiap permasalahannya karena materi tentang Usaha dan Energi bukan
materi pembelajaran yang mudah. Persering latihan soal, melakukan
percobaan-percobaan tentang Usaha dan Energi.
Pembelajaran materi tentang Usaha dan Energi di sekolah harus terperinci.
Jangan hanya memberikan rumus-rumus yang sudah jadi kepada peserta
didik, namun berikan bagaimana cara rumus tersebut diperoleh. Berikan
contoh-contoh soal, dengan variasi soal yang berbeda-beda.
Dan dalam pembuatan makalah dapat kami sarankan agar pembuatan
makalah tersebut di rencanakan secara baik dan carilah materi dari makalah
tersebut dari berbagai sumber agar mendapatkan materi makalah yang benar.
Tanpa ada kesalahan materi atau konsep dalam makalah yang dibuat.
DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid I (Terjemahan). Jakarta : Penerbit


Erlangga.
Halliday dan Resnick. 1991. Fisika Jilid I (Terjemahan). Jakarta : Penerbit
Erlangga.
Tipler, P.A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik–Jilid I (Terjemahan). Jakarta :
Penebit Erlangga.
Young, Hugh D. & Freedman, Roger A. 2002. Fisika Universitas (Terjemahan).
Jakarta : Penerbit Erlangga.
Sutrisno. 1997. Fisika Dasar (Edisi kelima). Jakarta. Penerbit Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai