Fluida
DISUSUN OLEH :
1.3 Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui dan mampu memberikan penjelasan apa yang dimaksud
dengan usaha dalam fisika.
2. Mengetahui bagaimana usaha yang dilakukan oleh beberapa gaya.
3. Mengetahui apa yang dimaksud dengan usaha negative.
4. Mengetahui dan mampu memberikan penjelasan apa yang dimaksud
dengan energi dalam fisika.
5. Mengetahui apa saja sumber-sumber energi.
6. Mengetahui apa yang dimaksud dengan energi potensial.
7. Mengetahui apa yang dimaksud dengan energi potensial grafitasi.
8. Mengetahui apa yang dimaksud dengan energi potensial elastic pegas.
9. Mengetahui apa yang dimaksud dengan energi kinetik.
10. Mengetahui apa yang dimaksud dengan hukum kekekalan energi.
11. Mengetahui apa yang dimaksud dengan hukum kekekalan energi mekanik.
12. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Daya dalam fisika.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penyusunan makalah ini adalah
antara lain :
1. Dari penyusunan makalah yang berjudul Usaha dan Energi ini, penulis
dapat memahami lebih dalam lagi yang dimaksud dengan Usaha dan
Energi dalam fisika. Melalui penyusunan makalah ini juga, penulis
mendapatkan kesempatan untuk berlatih membuat sebuah makalah yang
baik dan sesuai dengan kepentingan pembelajaran dan penulis akan
memiliki pengalaman yang lebih banyak dalam pembuatan sebuah
makalah yang nantinya akan dapat dipergunakan untuk keperluan-
keperluan lainnya.
2. Bagi pembaca
Manfaat yang dapat diperoleh oleh pembaca setelah membaca makalah ini
adalah pembaca akan mendapatkan pengetahuan-pengetahuan yang lebih
mendalam mengenai Usaha dan Enegri. Selain itu, makalah ini diharapkan
dapat berguna bagi kelangsungan proses belajar mengajar sebagai
pedoman dalam penyusunan makalah yang sejenis, khususnya untuk mata
kuliah Fisika Dasar. Dan juga dapat dipergunakan oleh guru untuk
memberikan materi pembelajaran tentang Usaha dan Energi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Usaha
Usaha merupakan sesuatu yang dilakukan oleh gaya pada sebuah benda,
yang menyebabkan benda bergerak. Usaha dikatakan telah dilakukan hanya
jika gaya menyebabkan sebuah benda bergerak. Namun, jika kamu hanya
menahan sebuah benda agar benda tersebut tidak bergerak, itu bukan
melakukan usaha walaupun orang tersebut telah mengerakan seluruh
kekuatannya untuk menahan batu tersebut. Jadi, dalam fisika, usaha berkaitan
dengan gerak sebuah benda.
Secara matematis, usaha yang dilakukan oleh gaya yang konstan
didefinisikan sebagai hasil kali perpindahan dengan gaya yang sejajar dengan
perpindahan.
S
Baik gaya maupun perpindahan merupakan besaran vektor. Sesuai dengan
konsep perkalian titik antara dua buah vektor, maka usaha W merupakan
besaran skalar. Bila sudut yang dibentuk oleh gaya F, dengan perpindahan s
adalah α, maka besaranya usaha dapat dituliskan sebagai :
W = (F cos α) s
W = F s cos α ( Persamaan 1.2 )
Dalam sistem satuaan SI, satuan usaha adalah joule, yang dilambangkan
dengan huruf J. Satu joule didefinisikan sebagai besarnya usaha yang
dilakukan oleh sebuah gaya 1 newton yang bekerja searah dengan
perpindahan benda, yang menyebabkan perpindahan sejauh 1 meter. Dengan
demikian,
1 joule = 1 newton x 1 meter
joule = Newton x meter
Untuk usaha yang lebih besar, biasanya menggunakan satuan kilojoule (kJ)
dan megajoule (MJ).
1 kJ = 1000 J
1 MJ = 1000 000 J
Contoh soal 2 : Sebuah peti kemas bermassa 50 kg yang terletak pada lantai
ditarik horisontal sejauh 2 meter dengan gaya 100 N oleh
seorang buruh pelabuhan. Lantai tersebut agak kasar
sehingga gaya gesekan yang diberikan pada karung beras
sebesar 50 N. Hitunglah usaha total yang dilakukan
terhadap peti kemas tersebut!
Penyelesaian.
Diketahui : Fb = 100 N S = 2 meter
Fg = -50 N Fw=Fn=mg
2.2 Energi
Ketika benda berada pada bagian A dan benda masih dalam keadaan diam,
Energi Potensial benda maksimum, karena benda berada pada ketinggian
maksimum (hmaks). Pada benda tersebut bekerja gaya berat yang menariknya
ke bawah. Ketika dilepaskan, benda akan meleuncur ke bawah. Ketika mulai
bergerak ke bawah, h semakin kecil sehingga Ep benda makin berkurang.
Semakin ke bawah, kecepatan benda semakin makin besar sehingga Ek
bertambah. Ketika berada pada posisi B, kecepatan benda mencapai nilai
maksimum, sehingga Ek benda bernilai maksimum. Sebaliknya, Ep = 0 karena
h = 0. Karena kecepatan benda maksimum pada posisi ini, benda masih terus
bergerak ke atas menuju titik C. Semakin ke atas, Ek benda semakin
berkurang sedangkan Ep benda semakin bertambah. Ketika berada pada titik
C, Ep benda kembali seperti semula (Ep bernilai maksimum) dan benda
berhenti bergerak sehingga Ek = 0. Jumlah Energi Mekanik tetap sama
sepanjang lintasan.
Salah satu contoh aplikasi Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada gerak
melingkar adalah gerakan Roller Coaster pada lintasan lingkaran vertikal
sebagaimana tampak pada gambar di atas. Kita menganggap bahwa Roler
coaster bergerak hanya dengan bantuan gaya gravitasi, sehingga agar bisa
bergerak pada lintasan lingkaran vertikal, roler coaster harus digiring sampai
ketinggian h1. Kita mengunakan model ideal, di mana gaya gesekan, baik
gesekan udara maupun gesekan pada permukaan lintasan diabaikan. Pada
ketinggian titik A, Roller coaster memiliki Ep maksimum sedangkan Ek‐nya
nol, karena roller coaster belum bergerak. Ketika tiba di titik B, Roller coaster
memiliki laju maksimum, sehingga pada posisi ini Ek‐nya bernilai maksimum.
Karena pada titik B laju Roller coaster maksimum maka ia terus bergerak ke
titik C. Benda tidak berhenti pada titik C tetapi sedang bergerak dengan laju
tertentu, sehingga pada titik ini Roller coaster masih memiliki sebagian Ek.
Sebagian Energi Kinetik telah berubah menjadi Energi Potensial karena roller
coaster berada pada ketinggian maksimum dari lintasan lingkaran. Roller
coaster terus bergerak kembali ke titik C. Pada titik C, Energi Kinetik Roller
coaster kembali bernilai maksimum, sedangkan Ep‐nya bernilai nol. Energi
Mekanik bernilai tetap sepanjang lintasan.... Karena kita menganggap bahwa
tidak ada gaya gesekan, maka Roller coaster akan terus bergerak lagi ke titik
C dan seterusnya.
2.2.3 Daya
Dalam ilmu fisika, daya diartikan sebagai laju dilakukannya usaha atau
perbandingan antara usaha dengan selang waktu dilakukannya usaha. Dalam
kaitan dengan energi, daya diartikan sebagai laju perubahan energi.
Sedangkan Daya rata‐rata didefinisikan sebagai perbandingan usaha total
yang dilakukan dengan selang waktu total yang dibutuhkan untuk melakukan
usaha. Secara matematis, hubungan antara daya, usaha dan waktu dirumuskan
sebagai berikut :
Daya rata-rata = Usaha total = Perubahan energi
Waktu total waktu total
P͞ = ΔW
Δt
Contoh soal 1 :
Seseorang yang bermassa 60 kg menaiki tangga selama 4 sekon. Apabila
ketinggian vertikal tangga tersebut adalah 4 meter, hitunglah daya orang itu
dalam satuan watt dan besarnya energi yang dibutuhkan untuk menaiki
tangga. Anggap saja percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2.
Penyelesaian :
Diketahui : m = 60 kg
t =4s
h = 4 meter
g = 10 m/s2
P = W = F.s = (mg)(h)
t t t
P = (60kg).(10m/s2).(4m) = 600 J/s = 600 Watt
4s
3.1 Kesimpulan
2. Energi merupakan salah satu konsep yang paling penting dalam fisika.
Secara sederhana, energi merupakan kemampuan melakukan usaha. Secara
umum, tanpa energi kita tidak dapat melakukan kerja. Dengan satuan dari
energy yaitu joule yang dilambangkan dengan J. Energi dapat dibagi
menjadi 2 yaitu energy potensial dan energy kinetic.
3. Energi potensial adalah energi yang tersimpan dalam sebuah benda atau
dalam suatu kedaan tertentu. Energi potensial grafitasi dapat dirumuskan
dengan Ep = m g h dan energy potensial elastic pegas dirumuskan dengan
Ep = ½ k x2.
4. Energi Kinetik merupakan energi yang dimiliki benda karena gerakannya
atau kecepatannya. Energi kinetic dirumuskan dengan Ek = ½ mv2.
5. Hukum kekekalan energi dapat kita nyatakan sebagai berikut :
Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain dan dipindahkan dari
satu benda ke benda yang lain tetapi jumlahnya selalu tetap. Jadi energi
total tidak berkurang dan juga tidak bertambah.
6. Energi Mekanik adalah jumlah total energy potensial dan energy kinetic
(Em = Ep + Ek).
7. Dalam ilmu fisika, daya diartikan sebagai laju dilakukannya usaha atau
perbandingan antara usaha dengan selang waktu dilakukannya usaha. Daya
dirumuskan dengan P͞ = ΔW
Δt
3.2 Saran
Dari penjelasan diatas, yang dapat kami sarankan adalah belajar materi
pembelajaran tentang Usaha dan Energi harus dengan konsentrasi, memahami
dari setiap permasalahannya karena materi tentang Usaha dan Energi bukan
materi pembelajaran yang mudah. Persering latihan soal, melakukan
percobaan-percobaan tentang Usaha dan Energi.
Pembelajaran materi tentang Usaha dan Energi di sekolah harus terperinci.
Jangan hanya memberikan rumus-rumus yang sudah jadi kepada peserta
didik, namun berikan bagaimana cara rumus tersebut diperoleh. Berikan
contoh-contoh soal, dengan variasi soal yang berbeda-beda.
Dan dalam pembuatan makalah dapat kami sarankan agar pembuatan
makalah tersebut di rencanakan secara baik dan carilah materi dari makalah
tersebut dari berbagai sumber agar mendapatkan materi makalah yang benar.
Tanpa ada kesalahan materi atau konsep dalam makalah yang dibuat.
DAFTAR PUSTAKA